SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Seminar Hasil Penelitian
Oleh
ANNISAA SITI ZULAICHA
1727011002
ADSORPSI - DESORPSI
ION Cu(II) DAN Ni(II) PADA KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA
SAWIT YANG DIMODIFIKASI DENGAN MAGNETIT
Kemajuan industri
Krisis Lingkungan (pencemaran air)
Limbah logam berat
Seperti logam Cd, Cu,
Pb, Hg, Ni, Zn, dan As
Khususnya industri:
• mikro elektronik
• pengolahan logam
• produksi baterai
• penyepuhan
• pupuk
No Badan/ organisasi Logam
Batas maksimum
(dalam air minum)
1
World Health
Organization (WHO)
Ion Ni(II) 0,02 mg/L
2
US Environmental
Protection Agency
Ion Cu(II) 1.3 mg/L
ADSORPSI
KARBON AKTIF (dari
tempurung kelapa sawit)
Modifikasi
karbon
menjadi
karbon aktif
magnetit
Karbon aktif yang telah
menyerap limbah
Harus diolah
lebih lanjut
DESORPSI
Pada penelitian ini akan dipelajari proses
adsorpsi-desorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) menggunakan karbon aktif magnetit
(KAM) meliputi kajian tentang pengaruh dosis adsorben, pH, waktu kontak,
dan konsentrasi adsorbat.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Membuat karbon aktif magnetit dari tempurung kelapa sawit.
2. Mempelajari proses adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) menggunakan karbon aktif
magnetit (KAM) meliputi kajian tentang pengaruh dosis adsorben, pH, waktu
kontak, dan konsentrasi adsorbat serta menentukan zero point charge (pHpzc) pada
karbon aktif maupun karbon aktif magnetit.
3. Mempelajari proses desorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) menggunakan beberapa eluen
yang berbeda.
Adapun manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang proses
adsorpsi logam Cu dan Ni dengan karbon aktif fisika kimia magnetit dengan
bahan dasar tempurung kelapa sawit, serta proses desorpsinya sehingga
dapat digunakan untuk mengurangi masalah pada pencemaran air khususnya
polutan logam Cu dan Ni.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 di Laboratorium Kimia
Anorganik/Fisik Universitas lampung
Analisis Tempat
Atomic Absorbtion
Spectrophotometry (AAS)
Laboratorium kimia analitik FMIPA Universitas Gadjah Mada
X-ray diffraction
(XRD)
Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
Scanning electron microscope-
energy dispersive x-ray
(SEM-EDX)
UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas
Lampung (LTSIT) Unila.
BET surface area Laboratorium Teknik Kimia Insititut Teknologi Bandung (ITB)
FT- IR Laboratorium Organik Universitas Gadjah Mada
1. Preparasi dan pembuatan karbon aktif
Tempurung kelapa sawit
• Dibersihkan
• Dikeringkan dibawah sinar
matahari
• Dibakar didalam drum yang
terbuat dari plat besi
• Dihaluskan
• Diayak dengan ayakan
ukuran 100 – 200 m
• Diaktivasi secara fisika /
fisika-kimia
2. Proses aktivasi karbon aktif tempurung kelapa sawit
100 gram karbon tempurung kelapa sawit
• ditanur pada suhu 700 ºC selama 1 jam
• didiamkan sampai dingin
• dipisahkan antara karbon aktif dan abu.
Karbon aktif fisika (KAF)
Aktivasi Fisika Aktivasi Kimia
25 gram karbon aktif hasil aktivasi fisika
• direndam dalam 50 mL larutan H3PO4 10% selama
24 jam
• disaring dan dicuci dengan akuades hingga pH 6
• dikeringkan dalam oven pada suhu 1000C selama
1 jam.
Karbon aktif fisika kimia
(KAFK)
3. Pembuatan Magnet
Larutan FeCl3
(1,8 gram FeCl3
dalam 130 mL
aquades)
Larutan FeSO4
(3,66 gram
FeSO4.7H2O
dalam 15 mL
aquades) • dicampurkan dan
diaduk pada suhu 60-
800C selama 30
menit.
50 mL Aquades (60C)
• diaduk selama 30
menit
• ditambahkan NaOH
10 M secara perlahan
hingga pH 13
• diaduk selama 1 jam
• didiamkan selama
24 jam
• disaring dan
dibilas sampai pH
netral
• Dikeringkan dalam oven pada
suhu 50C selama 5 jam.
Magnetit
4. Pembuatan Karbon Aktif Magnetit
Larutan FeCl3
Larutan FeSO4
• diaduk selama 30
menit
• ditambahkan NaOH
10 M secara perlahan
hingga pH 13
• diaduk selama 1 jam
• didiamkan selama
24 jam
• disaring dan
dibilas sampai pH
netral
• Dikeringkan
dalam oven
pada suhu 50C
selama 5 jam.
Karbon Aktif
Fisika/Kimia Magnetit
5 gram KAF/KAK
C : Fe
Jumlah FeCl3
dalam 130 ml
aquades (gram)
Jumlah FeSO4.7H2O
dalam 15 ml
aquades (gram)
1 : 0,05 ( 5%) 0,33 0,67
1 : 0,10 (10%) 0,67 1,34
1 : 0,20 (20%) 1,33 2,6
• dicampurkan dan
diaduk pada suhu 60-
800C selama 30
menit.
50 mL Aquades (60C)
Karakterisasi Bahan yang di karakterisasi Fungsi
XRD Magnetit, KAF, KAFK, KAFKM
Mengidentifikasi kristalinitas material pada
adosrben
SEM-EDX
Karbon sebelum aktivasi, KAF,
KAFK, KAFKM
Mengetahui morfologi permukaan
adsorben dan mengidentifikasi komposisi
unsur pada karbon aktif
BET surface area KAF, KAFK, KAFKM
Mengukur luas permukaan karbon aktif,
volume pori, dan model adsoprsi-desorpsi
FT-IR
Karbon sebelum aktivasi, KAF,
KAFK, KAFM, KAFKM
Mengidentifikasi gugus fungsi pada
permukaan karbon aktif.
5. Penentuan zero point charge (pHpzc) pada karbon aktif dan karbon aktif magnetit.
5 mL larutan
NaCl 0,01 M
yang divariasi
pH nya (3, 4, 5,
6, 7, 8, 9 dan 10)
0,01 gram
KAFK / KAFKM
• Diaduk selama 48 jam
Supernatan
• Diukur pH nya
• Diplot pH awal larutan
terhadap pH
pHpzc
a. Pembuatan Larutan Induk Ion Ni(II) dan Cu(II) 250 ppm
Larutan ion Ni(II)
1,24 g serbuk Ni(NO3)2.6H2O
• dimasukkan kedalam labu takar
1000 mL
• dilarutkan dengan aquades
hingga tanda tera
• dihomogenkan.
Larutan Induk Ion Ni(II) 250 ppm
0,98 g serbuk CuSO4.5H2O
• dimasukkan kedalam labu takar
1000 mL
• dilarutkan dengan aquades
hingga tanda tera
• dihomogenkan.
Larutan Induk Ion Cu(II) 250 ppm
Larutan ion Cu(II)
b. Penentuan pengaruh Dosis Adsorben
Karbon Aktif *
25 mL Larutan**
Karbon Aktif Variasi Dosis adsorben (mg)* Larutan (100 ppm)**
KAFKM 100, 200, 300, 400, 500
Ion Cu(II)
Ion Ni(II)
• diaduk
selama 1
jam
• disentrifugas
i
• Filtrat diukur
konsentrasinya dengan
AAS
b. Penentuan Pengaruh pH
Karbon Aktif
dengan dosis
optimum
25 mL Larutan ion
logam dengan
variasi pH **
Karbon Aktif Variasi pH** Larutan (100 ppm)**
KAFKM 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10
Ion Cu(II)
Ion Ni(II)
• diaduk
selama
1 jam
• disentrifugas
i
• Filtrat diukur
konsentrasinya dengan
AAS
• Penurunan pH dilakukan dengan penambahan HCl 0,1
M dan peningkatan pH dilakukan dengan
penambahan NaOH 0,1 M
c. Penentuan Pengaruh Waktu Kontak
25 mL Larutan ion
logam dengan pH
optimum**
• diaduk
dengan
variasi
waktu*
• disentrifugas
i
• Filtrat diukur
konsentrasinya dengan
AAS
Karbon Aktif
dengan dosis
optimum
Karbon Aktif Variasi Waktu Kontak (menit)* Larutan (100 ppm)**
KAFK
0, 15, 30, 60, dan 90
Ion Cu(II)
Ion Ni(II)
KAFKM
Ion Cu(II)
Ion Ni(II)
d. Penentuan Pengaruh Konsentrasi
Karbon Aktif
dengan dosis
optimum
25 mL Larutan dengan pH
optimum dan variasi
konsentrasi**
• diaduk
dengan
waktu
optimum
• disentrifugas
i
• Filtrat diukur
konsentrasinya dengan
AAS
Karbon Aktif Variasi Konsentrasi (ppm)** Larutan**
KAFK
0, 50, 100, 150, 200, & 250
Ion Cu(II)
Ion Ni(II)
KAFKM
Ion Cu(II)
Ion Ni(II)
Karbon Aktif
dengan dosis optimum
25 mL larutan
dengan pH dan
konsentrasi optimum*
+
Filtrat
• Dianalisis menggunakan AAS
Hasil
• Diaduk dengan waktu kontak optimum
• Disentrifugasi
Endapan
• Dielusi**
• Diaduk (250 rpm, 30 menit)
• Disentifugasi
Filtrat
Hasil
Larutan (ppm)
Ion Ni(II)
Ion Cu(II)
Eluen
Aquades
Etanol 96%
HCl (50 mL 0,1 M)
EDTA (50 mL 0,1 M)
e. Proses Adsorpsi - Desorpsi
• Dianalisis menggunakan AAS
a) b) c)
Gambar 1. Hasil preparasi sampel (a) tempurung kelapa sawit, (b) karbon tempurung kelapa sawit kasar,
(c) karbon tempurung kelapa sawit halus.
a) b)
Gambar 2. Hasil aktivasi karbon (a) karbon aktif fisika (KAF), (b) karbon aktif fisika kimia (KAFK)
a) b) c)
Gambar 3. Hasil pembuatan karbon aktif fisika kimia magnetit (KAFKM) a) 5, b) 10, dan c) 20%
Gambar 4. Grafik antara pH awal dan ∆pH pada penentuan pHpzc
KAFK dan KAFKM
KAFKM KAFK
pH awal pH akhir pH
pH
awal
pH
akhir
pH
3,07 5,98 2,91 3,00 3,64 0,64
4,02 7,15 3,13 4,00 4,72 0,72
5,00 6,65 1,65 5,01 6,53 1,52
6,00 7,66 1,66 6,02 6,02 0,00
7,06 7,96 0,90 7,01 5,45 -1,56
8,05 7,32 -0,73 8,02 6,43 -1,59
9,04 7,32 -1,72 9,03 6,74 -2,29
10,00 7,68 -2,32 10,01 7,60 -2,41
a)
b)
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
keV
0
20
40
60
80
100
cps/eV
C
O
c)
d)
Gambar 5. Hasil karakterisasi SEM
EDX dengan pembesaran 5000 x pada
permukaan (a,c) karbon sebelum
aktivasi dan (b,d) KAF.
e) g)
f)
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
keV
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
cps/eV
C
O
Fe
Fe
h)
Gambar 6. Hasil karakterisasi SEM
EDX dengan pembesaran 5000 x pada
permukaan (e,g) KAFK, dan (f,h)
KAFKM.
a) b)
c) d)
Gambar 7. Difraktogram dari
a) KAF, b) KAFK, c) magnetit, dan
d) KAFKM.
Muncul puncak-puncak baru pada daerah
2Ɵ masing-masing sebesar 39,09 dan
60,746o menandakan karbon aktif telah
terlapisi oleh magnetit
a) b)
c)
Gambar 8. Pola isoterm adsorpsi-desorpsi pada
a) KAF, b) KAFK, dan c) KAFKM.
Tipe isoterm adsorpsi desorpsi
Gambar 9. Spektrum FT-IR
dari adsorben a) karbon, b)
KAF, c) KAFK, d) KAFM
dan e) KAFKM
Fe - O
O - H C - H C - C
C = O C - O
Gambar 10. Kurva pengaruh dosis adsorben pada adsorpsi
ion Cu(II) dan Ni(II)
Adsorpsi ion Cu(II) optimum
pada 0,4 gram KAFKM
dengan % adsorpsi sebesar
99,597%
Adsorpsi ion Ni(II) optimum
pada 0,5 gram KAFKM
dengan % adsorpsi sebesar
99,110%
Gambar 11. Kurva pengaruh pH pada adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) dalam larutan
Pengaruh pH pada adsorpsi
ion Cu(II) dan Ni(II) tidak
terlalu siginifikan.
Persentase adsorpsi ion Cu(II)
dan Ni(II) rata-rata mencapai
99,452 dan 98,331%.
Gambar 12. Kurva pengaruh waktu kontak
terhadap adsorpsi ion a) Cu(II) dan b) Ni(II)
dalam larutan
Semakin lama waktu kontak antara adsorben dan adsorbat maka adsorpsi
semakin meningkat.
Waktu Larutan KAFK KAFKM
90 menit
Ion Cu(II) 48,025% 84,970%
Ion Ni(II) 32,122% 65,185%
Gambar 13. Pola kinetika pseudo orde satu pada KAFKM terhadap adsorpsi
ion a) Cu(II) dan b) Ni(II) dalam larutan
Gambar 14. Pola kinetika pseudo
orde dua untuk adsorpsi Cu(II) pada
a) KAFK dan b) KAFKM
Gambar 15. Pola kinetika pseudo
orde dua untuk adsorpsi Ni(II) pada
c) KAFK dan d) KAFKM
Proses adorpsi baik ion Cu(II) ataupun Ni(II) dalam larutan dengan
KAFK maupun KAFKM cenderung mengikuti kinetika adsorpsi
pseudo orde dua karena nilai koefisien korelasi (R2 ) mendekati 1
Gambar 16. Pengaruh konsentrasi terhadap jumlah ion a) Cu(II) dan b) Ni(II) teradosorpsi (Q)
Gambar 17. Pola isoterm adsorpsi Langmuir pada KAFK dan
KAFKM terhadap ion Cu(II) dalam larutan
Gambar 18. Pola isoterm adsorpsi Langmuir pada KAFK dan
KAFKM terhadap ion Ni(II) dalam larutan
Gambar 19. Pola isoterm adsorpsi Freundlich pada KAFK
dan KAFKM terhadap ion Cu(II) dalam larutan
Gambar 20. Pola isoterm adsorpsi Freundlich pada KAFK dan
KAFKM terhadap ion Ni(II) dalam larutan
Tabel 5. Parameter isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich larutan ion Cu(II) dan Ni(II)
terhadap KAFK dan KAFKM
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
keV
0
10
20
30
40
50
cps/eV
C
O
Fe
Fe
Cu
Cu
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
keV
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
cps/eV
C
O
Ni
Ni Fe
Fe
a)
b)
c)
d)
Gambar 21. Hasil karakterisasi
SEM EDX dengan pembesaran
5000 x pada permukaan (a,c)
KAFKM setelah adsorpsi ion
Cu(II) dan (b,d) KAFKM
setelah adsorpsi ion Ni(II).
Gambar 22. Persentase desorpsi ion Cu(II) dengan beberapa jenis eluen
Desorpsi ion Cu(II) pada KAFK dan
KAFKM paling besar pada penggunaan
HCl 0,1 M, yaitu 45,40 dan 72,30%
Gambar 23. Persentase desorpsi ion Ni(II) dengan beberapa jenis eluen
Desorpsi ion Ni(II) pada KAFK dan
KAFKM paling besar pada
penggunaan HCl 0,1 M, yaitu 24,41
dan 70,84%
1. Karbon aktif dari tempurung kelapa sawit yang dimodifikasi dengan megnetit telah berhasil dilakukan,
ditandai dengan muculnya puncak Fe pada karakterisasi menggunakan EDX untuk adsorben KAFKM.
Selain itu, difragtogram KAFKM muncul puncak-puncak pada daerah 2Ɵ sebesar 39,09 dan 60,746o
yang sama dengan puncak difragtogram magnetit yang membuktikan bahwa magnetit (Fe3O4) telah
melapisi permukaan karbon aktif.
2. Nilai pHpzc pada KAFK dan KAFKM masing-masing adalah 6 dan 8.
3. Persen adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) pada KAFKM optimum dengan dosis 0,4 dan 0,5 gram sebesar
99,60 dan 99,11%.
4. Laju adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) terhadap KAFK dan KAFKM cenderung mengikuti persamaan
kinetika pseudo orde dua serta model isoterm adsorpsi cenderung pada isoterm adsorpsi Langmuir
dengan nilai koefisien korelasi masing-masing mendekati 1.
5. Kapasitas adsorpsi ion Cu(II) oleh KAFK dan KAFKM pada konsentrasi awal 250 mg/L
dan waktu kontak 90 menit, rata-rata sebesar 7,147 dan 12,938 mg/g. Kapasitas adsorpsi
ion Ni(II) oleh KAFK dan KAFKM pada konsentrasi awal 250 mg/L dan waktu kontak 90
menit, rata-rata sebesar 3,176 dan 8,594 mg/g adsorben.
6. Hasil desorpsi menggunakan eluen HCl pada penelitian ini menghasilkan tingkat desorpsi
paling baik untuk ion Cu(II) dan Ni(II) pada KAFK yaitu 45,409 dan 24,419% serta pada
KAFKM sebesar 72,309 dan 70,844%.
1. Melakukan uji adsorpsi pada karbon aktif magnetit terhadap logam berat selain
Cu dan Ni.
2. Menggunakan bahan awal selain FeSO4•7H2O dan FeCl3 sebagai sumber
magnetit yaitu campuran antara FeCl3 dan FeCl2.
3. Menggunakan eluen lain untuk proses desorpsi.
SEMIRATA & ICST 2019 _ July 6th -7th, 2019
COATING OF ACTIVATED CARBON FROM OIL PALM SHELLS WITH
MAGNETITE PARTICLES AND ADSORPTION TESTS ON Cu(II) IONS IN
SOLUTION
Oleh:
Annisaa Siti Zulaicha*, Buhani, & Suharso
*Email : annisaazulaicha@gmail.com
1
Magister Program of Chemistry
Lampung University
SEMIRATA (ANNUAL MEETING AND SEMINAR) & INTERNATIONAL
CONFERENCE ON SCIENCE AND TECHNOLOGY (ICST)
The authors would like to thank the Directorate of Research and
Community Service, Directorate General for Research and Development,
Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of
Indonesia who have funded this research in accordance with contract
number: 179/SP2H/LT/DPRM/2019. The authors give a high appreciation to
Technical Service Unit of the Integrated Laboratory and the Technology
Innovation Center–University of Lampung

More Related Content

What's hot

Amoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitritAmoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitrit
nadya parmitha
 
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionSintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Lutfia Nur Izzati
 
Ion Exchange
Ion ExchangeIon Exchange
Pertukaran kation
Pertukaran kationPertukaran kation
Pertukaran kation
Mara Sutan Siregar
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
qlp
 
Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
Carolina Silaen
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
Repository Ipb
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingAbu Yazid
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Yunus Thariq
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Jacob Msang
 
4
44
Andrew hidayat 182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri
 Andrew hidayat   182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri Andrew hidayat   182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri
Andrew hidayat 182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri
Andrew Hidayat
 
Bahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h airBahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h air
rramdan383
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
UNIMUS
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Ernalia Rosita
 

What's hot (20)

Amoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitritAmoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitrit
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionSintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
 
Ion Exchange
Ion ExchangeIon Exchange
Ion Exchange
 
Pertukaran kation
Pertukaran kationPertukaran kation
Pertukaran kation
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
Analisis tanaman holtikultura (SMAKBO)
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
Alkali & alkali tanah [yunusthariqrizky]
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
Beberapa oksidator dalam laboratorium (ion permangananat, ion kromat dan ion ...
 
4
44
4
 
Andrew hidayat 182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri
 Andrew hidayat   182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri Andrew hidayat   182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri
Andrew hidayat 182460-id-recovery-garam-lithium-dari-air-asin-bri
 
Bahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h airBahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h air
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 

Similar to Seminar hasil

Siap presentasi ayu (2)
Siap presentasi ayu (2)Siap presentasi ayu (2)
Siap presentasi ayu (2)
rahmadfauzan09
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
Yuke Puspita
 
41003471
4100347141003471
41003471
desan45
 
Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9
Edi Mikrianto
 
Karbon aktif ppt
Karbon aktif pptKarbon aktif ppt
Karbon aktif ppt
vinsencius guntur
 
Karbon aktif tempurung kenari
Karbon aktif tempurung kenariKarbon aktif tempurung kenari
Karbon aktif tempurung kenari
megasekeon
 
Jurnal uns
Jurnal unsJurnal uns
Jurnal uns
mcborpak
 
Silika nanosilica-mikrosilika
Silika   nanosilica-mikrosilikaSilika   nanosilica-mikrosilika
Silika nanosilica-mikrosilika
liyakholida
 
Geologi laut pak yusuf surachman potensi migas ri1
Geologi laut   pak yusuf surachman potensi migas ri1Geologi laut   pak yusuf surachman potensi migas ri1
Geologi laut pak yusuf surachman potensi migas ri1Jihad Brahmantyo
 
Aas
AasAas
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
Ringkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPA
Ringkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPARingkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPA
Ringkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPA
dasi anto
 
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Emma Riani
 
Manfaat unsur dan golongan
Manfaat unsur dan golonganManfaat unsur dan golongan
Manfaat unsur dan golongan
Daniele Tegar Abadi
 
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-30409 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
Hety Puspitasari
 
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Moch. Syaiful Anwar
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
DevitaAirin
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
marwahrutama
 
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Jho Baday
 

Similar to Seminar hasil (20)

Siap presentasi ayu (2)
Siap presentasi ayu (2)Siap presentasi ayu (2)
Siap presentasi ayu (2)
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
 
41003471
4100347141003471
41003471
 
Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9
 
Karbon aktif ppt
Karbon aktif pptKarbon aktif ppt
Karbon aktif ppt
 
Karbon aktif tempurung kenari
Karbon aktif tempurung kenariKarbon aktif tempurung kenari
Karbon aktif tempurung kenari
 
Jurnal uns
Jurnal unsJurnal uns
Jurnal uns
 
Silika nanosilica-mikrosilika
Silika   nanosilica-mikrosilikaSilika   nanosilica-mikrosilika
Silika nanosilica-mikrosilika
 
Geologi laut pak yusuf surachman potensi migas ri1
Geologi laut   pak yusuf surachman potensi migas ri1Geologi laut   pak yusuf surachman potensi migas ri1
Geologi laut pak yusuf surachman potensi migas ri1
 
Aas
AasAas
Aas
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
Ringkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPA
Ringkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPARingkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPA
Ringkasan kimia unsur Kelas XII SMA IPA
 
Presentasi pertamina
Presentasi pertaminaPresentasi pertamina
Presentasi pertamina
 
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
 
Manfaat unsur dan golongan
Manfaat unsur dan golonganManfaat unsur dan golongan
Manfaat unsur dan golongan
 
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-30409 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
09 s 305-m-01_hety puspitasari_300-304
 
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
 

More from Annisaa Siti Zulaicha

09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx
09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx
09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx
Annisaa Siti Zulaicha
 
1954133.ppt
1954133.ppt1954133.ppt
Materi-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdf
Materi-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdfMateri-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdf
Materi-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdf
Annisaa Siti Zulaicha
 
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
Annisaa Siti Zulaicha
 
kosmetik bahan alam.pdf
kosmetik bahan alam.pdfkosmetik bahan alam.pdf
kosmetik bahan alam.pdf
Annisaa Siti Zulaicha
 
Larutan penyangga (buffer)
Larutan penyangga (buffer)Larutan penyangga (buffer)
Larutan penyangga (buffer)
Annisaa Siti Zulaicha
 
Jadi semirata icst 2019 bengkulu
Jadi semirata icst 2019 bengkuluJadi semirata icst 2019 bengkulu
Jadi semirata icst 2019 bengkulu
Annisaa Siti Zulaicha
 
Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...
Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...
Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...
Annisaa Siti Zulaicha
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
Annisaa Siti Zulaicha
 
Spektroskopi uv vis annisaa 2
Spektroskopi  uv vis annisaa 2Spektroskopi  uv vis annisaa 2
Spektroskopi uv vis annisaa 2
Annisaa Siti Zulaicha
 

More from Annisaa Siti Zulaicha (12)

Minggu 12_Ekologi_WN_2022.pptx
Minggu 12_Ekologi_WN_2022.pptxMinggu 12_Ekologi_WN_2022.pptx
Minggu 12_Ekologi_WN_2022.pptx
 
09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx
09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx
09._kiat_sukses_belajar_di_pt.pptx
 
1954133.ppt
1954133.ppt1954133.ppt
1954133.ppt
 
Materi-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdf
Materi-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdfMateri-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdf
Materi-Sosialisasi-SNMPTN-SBMPTN-2022-Pak-WR1.pdf
 
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
 
SIKLUS_HIDUP_PROYEK-materi3.pptx
SIKLUS_HIDUP_PROYEK-materi3.pptxSIKLUS_HIDUP_PROYEK-materi3.pptx
SIKLUS_HIDUP_PROYEK-materi3.pptx
 
kosmetik bahan alam.pdf
kosmetik bahan alam.pdfkosmetik bahan alam.pdf
kosmetik bahan alam.pdf
 
Larutan penyangga (buffer)
Larutan penyangga (buffer)Larutan penyangga (buffer)
Larutan penyangga (buffer)
 
Jadi semirata icst 2019 bengkulu
Jadi semirata icst 2019 bengkuluJadi semirata icst 2019 bengkulu
Jadi semirata icst 2019 bengkulu
 
Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...
Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...
Study Of The Fatty Acid Profile And The Aroma Composition Of Oil obtained Fro...
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
 
Spektroskopi uv vis annisaa 2
Spektroskopi  uv vis annisaa 2Spektroskopi  uv vis annisaa 2
Spektroskopi uv vis annisaa 2
 

Seminar hasil

  • 1. PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 Seminar Hasil Penelitian Oleh ANNISAA SITI ZULAICHA 1727011002 ADSORPSI - DESORPSI ION Cu(II) DAN Ni(II) PADA KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA SAWIT YANG DIMODIFIKASI DENGAN MAGNETIT
  • 2. Kemajuan industri Krisis Lingkungan (pencemaran air) Limbah logam berat Seperti logam Cd, Cu, Pb, Hg, Ni, Zn, dan As Khususnya industri: • mikro elektronik • pengolahan logam • produksi baterai • penyepuhan • pupuk No Badan/ organisasi Logam Batas maksimum (dalam air minum) 1 World Health Organization (WHO) Ion Ni(II) 0,02 mg/L 2 US Environmental Protection Agency Ion Cu(II) 1.3 mg/L
  • 3. ADSORPSI KARBON AKTIF (dari tempurung kelapa sawit) Modifikasi karbon menjadi karbon aktif magnetit Karbon aktif yang telah menyerap limbah Harus diolah lebih lanjut DESORPSI Pada penelitian ini akan dipelajari proses adsorpsi-desorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) menggunakan karbon aktif magnetit (KAM) meliputi kajian tentang pengaruh dosis adsorben, pH, waktu kontak, dan konsentrasi adsorbat.
  • 4. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat karbon aktif magnetit dari tempurung kelapa sawit. 2. Mempelajari proses adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) menggunakan karbon aktif magnetit (KAM) meliputi kajian tentang pengaruh dosis adsorben, pH, waktu kontak, dan konsentrasi adsorbat serta menentukan zero point charge (pHpzc) pada karbon aktif maupun karbon aktif magnetit. 3. Mempelajari proses desorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) menggunakan beberapa eluen yang berbeda.
  • 5. Adapun manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang proses adsorpsi logam Cu dan Ni dengan karbon aktif fisika kimia magnetit dengan bahan dasar tempurung kelapa sawit, serta proses desorpsinya sehingga dapat digunakan untuk mengurangi masalah pada pencemaran air khususnya polutan logam Cu dan Ni.
  • 6. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Universitas lampung Analisis Tempat Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS) Laboratorium kimia analitik FMIPA Universitas Gadjah Mada X-ray diffraction (XRD) Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya Scanning electron microscope- energy dispersive x-ray (SEM-EDX) UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung (LTSIT) Unila. BET surface area Laboratorium Teknik Kimia Insititut Teknologi Bandung (ITB) FT- IR Laboratorium Organik Universitas Gadjah Mada
  • 7.
  • 8. 1. Preparasi dan pembuatan karbon aktif Tempurung kelapa sawit • Dibersihkan • Dikeringkan dibawah sinar matahari • Dibakar didalam drum yang terbuat dari plat besi • Dihaluskan • Diayak dengan ayakan ukuran 100 – 200 m • Diaktivasi secara fisika / fisika-kimia
  • 9. 2. Proses aktivasi karbon aktif tempurung kelapa sawit 100 gram karbon tempurung kelapa sawit • ditanur pada suhu 700 ºC selama 1 jam • didiamkan sampai dingin • dipisahkan antara karbon aktif dan abu. Karbon aktif fisika (KAF) Aktivasi Fisika Aktivasi Kimia 25 gram karbon aktif hasil aktivasi fisika • direndam dalam 50 mL larutan H3PO4 10% selama 24 jam • disaring dan dicuci dengan akuades hingga pH 6 • dikeringkan dalam oven pada suhu 1000C selama 1 jam. Karbon aktif fisika kimia (KAFK)
  • 10. 3. Pembuatan Magnet Larutan FeCl3 (1,8 gram FeCl3 dalam 130 mL aquades) Larutan FeSO4 (3,66 gram FeSO4.7H2O dalam 15 mL aquades) • dicampurkan dan diaduk pada suhu 60- 800C selama 30 menit. 50 mL Aquades (60C) • diaduk selama 30 menit • ditambahkan NaOH 10 M secara perlahan hingga pH 13 • diaduk selama 1 jam • didiamkan selama 24 jam • disaring dan dibilas sampai pH netral • Dikeringkan dalam oven pada suhu 50C selama 5 jam. Magnetit
  • 11. 4. Pembuatan Karbon Aktif Magnetit Larutan FeCl3 Larutan FeSO4 • diaduk selama 30 menit • ditambahkan NaOH 10 M secara perlahan hingga pH 13 • diaduk selama 1 jam • didiamkan selama 24 jam • disaring dan dibilas sampai pH netral • Dikeringkan dalam oven pada suhu 50C selama 5 jam. Karbon Aktif Fisika/Kimia Magnetit 5 gram KAF/KAK C : Fe Jumlah FeCl3 dalam 130 ml aquades (gram) Jumlah FeSO4.7H2O dalam 15 ml aquades (gram) 1 : 0,05 ( 5%) 0,33 0,67 1 : 0,10 (10%) 0,67 1,34 1 : 0,20 (20%) 1,33 2,6 • dicampurkan dan diaduk pada suhu 60- 800C selama 30 menit. 50 mL Aquades (60C)
  • 12. Karakterisasi Bahan yang di karakterisasi Fungsi XRD Magnetit, KAF, KAFK, KAFKM Mengidentifikasi kristalinitas material pada adosrben SEM-EDX Karbon sebelum aktivasi, KAF, KAFK, KAFKM Mengetahui morfologi permukaan adsorben dan mengidentifikasi komposisi unsur pada karbon aktif BET surface area KAF, KAFK, KAFKM Mengukur luas permukaan karbon aktif, volume pori, dan model adsoprsi-desorpsi FT-IR Karbon sebelum aktivasi, KAF, KAFK, KAFM, KAFKM Mengidentifikasi gugus fungsi pada permukaan karbon aktif.
  • 13. 5. Penentuan zero point charge (pHpzc) pada karbon aktif dan karbon aktif magnetit. 5 mL larutan NaCl 0,01 M yang divariasi pH nya (3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10) 0,01 gram KAFK / KAFKM • Diaduk selama 48 jam Supernatan • Diukur pH nya • Diplot pH awal larutan terhadap pH pHpzc
  • 14. a. Pembuatan Larutan Induk Ion Ni(II) dan Cu(II) 250 ppm Larutan ion Ni(II) 1,24 g serbuk Ni(NO3)2.6H2O • dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL • dilarutkan dengan aquades hingga tanda tera • dihomogenkan. Larutan Induk Ion Ni(II) 250 ppm 0,98 g serbuk CuSO4.5H2O • dimasukkan kedalam labu takar 1000 mL • dilarutkan dengan aquades hingga tanda tera • dihomogenkan. Larutan Induk Ion Cu(II) 250 ppm Larutan ion Cu(II)
  • 15. b. Penentuan pengaruh Dosis Adsorben Karbon Aktif * 25 mL Larutan** Karbon Aktif Variasi Dosis adsorben (mg)* Larutan (100 ppm)** KAFKM 100, 200, 300, 400, 500 Ion Cu(II) Ion Ni(II) • diaduk selama 1 jam • disentrifugas i • Filtrat diukur konsentrasinya dengan AAS
  • 16. b. Penentuan Pengaruh pH Karbon Aktif dengan dosis optimum 25 mL Larutan ion logam dengan variasi pH ** Karbon Aktif Variasi pH** Larutan (100 ppm)** KAFKM 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 Ion Cu(II) Ion Ni(II) • diaduk selama 1 jam • disentrifugas i • Filtrat diukur konsentrasinya dengan AAS • Penurunan pH dilakukan dengan penambahan HCl 0,1 M dan peningkatan pH dilakukan dengan penambahan NaOH 0,1 M
  • 17. c. Penentuan Pengaruh Waktu Kontak 25 mL Larutan ion logam dengan pH optimum** • diaduk dengan variasi waktu* • disentrifugas i • Filtrat diukur konsentrasinya dengan AAS Karbon Aktif dengan dosis optimum Karbon Aktif Variasi Waktu Kontak (menit)* Larutan (100 ppm)** KAFK 0, 15, 30, 60, dan 90 Ion Cu(II) Ion Ni(II) KAFKM Ion Cu(II) Ion Ni(II)
  • 18. d. Penentuan Pengaruh Konsentrasi Karbon Aktif dengan dosis optimum 25 mL Larutan dengan pH optimum dan variasi konsentrasi** • diaduk dengan waktu optimum • disentrifugas i • Filtrat diukur konsentrasinya dengan AAS Karbon Aktif Variasi Konsentrasi (ppm)** Larutan** KAFK 0, 50, 100, 150, 200, & 250 Ion Cu(II) Ion Ni(II) KAFKM Ion Cu(II) Ion Ni(II)
  • 19. Karbon Aktif dengan dosis optimum 25 mL larutan dengan pH dan konsentrasi optimum* + Filtrat • Dianalisis menggunakan AAS Hasil • Diaduk dengan waktu kontak optimum • Disentrifugasi Endapan • Dielusi** • Diaduk (250 rpm, 30 menit) • Disentifugasi Filtrat Hasil Larutan (ppm) Ion Ni(II) Ion Cu(II) Eluen Aquades Etanol 96% HCl (50 mL 0,1 M) EDTA (50 mL 0,1 M) e. Proses Adsorpsi - Desorpsi • Dianalisis menggunakan AAS
  • 20. a) b) c) Gambar 1. Hasil preparasi sampel (a) tempurung kelapa sawit, (b) karbon tempurung kelapa sawit kasar, (c) karbon tempurung kelapa sawit halus.
  • 21. a) b) Gambar 2. Hasil aktivasi karbon (a) karbon aktif fisika (KAF), (b) karbon aktif fisika kimia (KAFK)
  • 22. a) b) c) Gambar 3. Hasil pembuatan karbon aktif fisika kimia magnetit (KAFKM) a) 5, b) 10, dan c) 20%
  • 23. Gambar 4. Grafik antara pH awal dan ∆pH pada penentuan pHpzc KAFK dan KAFKM KAFKM KAFK pH awal pH akhir pH pH awal pH akhir pH 3,07 5,98 2,91 3,00 3,64 0,64 4,02 7,15 3,13 4,00 4,72 0,72 5,00 6,65 1,65 5,01 6,53 1,52 6,00 7,66 1,66 6,02 6,02 0,00 7,06 7,96 0,90 7,01 5,45 -1,56 8,05 7,32 -0,73 8,02 6,43 -1,59 9,04 7,32 -1,72 9,03 6,74 -2,29 10,00 7,68 -2,32 10,01 7,60 -2,41
  • 24. a) b) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 keV 0 20 40 60 80 100 cps/eV C O c) d) Gambar 5. Hasil karakterisasi SEM EDX dengan pembesaran 5000 x pada permukaan (a,c) karbon sebelum aktivasi dan (b,d) KAF.
  • 25. e) g) f) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 keV 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 cps/eV C O Fe Fe h) Gambar 6. Hasil karakterisasi SEM EDX dengan pembesaran 5000 x pada permukaan (e,g) KAFK, dan (f,h) KAFKM.
  • 26. a) b) c) d) Gambar 7. Difraktogram dari a) KAF, b) KAFK, c) magnetit, dan d) KAFKM. Muncul puncak-puncak baru pada daerah 2Ɵ masing-masing sebesar 39,09 dan 60,746o menandakan karbon aktif telah terlapisi oleh magnetit
  • 27. a) b) c) Gambar 8. Pola isoterm adsorpsi-desorpsi pada a) KAF, b) KAFK, dan c) KAFKM. Tipe isoterm adsorpsi desorpsi
  • 28.
  • 29. Gambar 9. Spektrum FT-IR dari adsorben a) karbon, b) KAF, c) KAFK, d) KAFM dan e) KAFKM Fe - O O - H C - H C - C C = O C - O
  • 30. Gambar 10. Kurva pengaruh dosis adsorben pada adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) Adsorpsi ion Cu(II) optimum pada 0,4 gram KAFKM dengan % adsorpsi sebesar 99,597% Adsorpsi ion Ni(II) optimum pada 0,5 gram KAFKM dengan % adsorpsi sebesar 99,110%
  • 31. Gambar 11. Kurva pengaruh pH pada adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) dalam larutan Pengaruh pH pada adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) tidak terlalu siginifikan. Persentase adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) rata-rata mencapai 99,452 dan 98,331%.
  • 32. Gambar 12. Kurva pengaruh waktu kontak terhadap adsorpsi ion a) Cu(II) dan b) Ni(II) dalam larutan Semakin lama waktu kontak antara adsorben dan adsorbat maka adsorpsi semakin meningkat. Waktu Larutan KAFK KAFKM 90 menit Ion Cu(II) 48,025% 84,970% Ion Ni(II) 32,122% 65,185%
  • 33. Gambar 13. Pola kinetika pseudo orde satu pada KAFKM terhadap adsorpsi ion a) Cu(II) dan b) Ni(II) dalam larutan
  • 34. Gambar 14. Pola kinetika pseudo orde dua untuk adsorpsi Cu(II) pada a) KAFK dan b) KAFKM Gambar 15. Pola kinetika pseudo orde dua untuk adsorpsi Ni(II) pada c) KAFK dan d) KAFKM
  • 35. Proses adorpsi baik ion Cu(II) ataupun Ni(II) dalam larutan dengan KAFK maupun KAFKM cenderung mengikuti kinetika adsorpsi pseudo orde dua karena nilai koefisien korelasi (R2 ) mendekati 1
  • 36. Gambar 16. Pengaruh konsentrasi terhadap jumlah ion a) Cu(II) dan b) Ni(II) teradosorpsi (Q)
  • 37. Gambar 17. Pola isoterm adsorpsi Langmuir pada KAFK dan KAFKM terhadap ion Cu(II) dalam larutan Gambar 18. Pola isoterm adsorpsi Langmuir pada KAFK dan KAFKM terhadap ion Ni(II) dalam larutan Gambar 19. Pola isoterm adsorpsi Freundlich pada KAFK dan KAFKM terhadap ion Cu(II) dalam larutan Gambar 20. Pola isoterm adsorpsi Freundlich pada KAFK dan KAFKM terhadap ion Ni(II) dalam larutan
  • 38. Tabel 5. Parameter isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich larutan ion Cu(II) dan Ni(II) terhadap KAFK dan KAFKM
  • 39. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 keV 0 10 20 30 40 50 cps/eV C O Fe Fe Cu Cu 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 keV 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 cps/eV C O Ni Ni Fe Fe a) b) c) d) Gambar 21. Hasil karakterisasi SEM EDX dengan pembesaran 5000 x pada permukaan (a,c) KAFKM setelah adsorpsi ion Cu(II) dan (b,d) KAFKM setelah adsorpsi ion Ni(II).
  • 40. Gambar 22. Persentase desorpsi ion Cu(II) dengan beberapa jenis eluen Desorpsi ion Cu(II) pada KAFK dan KAFKM paling besar pada penggunaan HCl 0,1 M, yaitu 45,40 dan 72,30%
  • 41. Gambar 23. Persentase desorpsi ion Ni(II) dengan beberapa jenis eluen Desorpsi ion Ni(II) pada KAFK dan KAFKM paling besar pada penggunaan HCl 0,1 M, yaitu 24,41 dan 70,84%
  • 42. 1. Karbon aktif dari tempurung kelapa sawit yang dimodifikasi dengan megnetit telah berhasil dilakukan, ditandai dengan muculnya puncak Fe pada karakterisasi menggunakan EDX untuk adsorben KAFKM. Selain itu, difragtogram KAFKM muncul puncak-puncak pada daerah 2Ɵ sebesar 39,09 dan 60,746o yang sama dengan puncak difragtogram magnetit yang membuktikan bahwa magnetit (Fe3O4) telah melapisi permukaan karbon aktif. 2. Nilai pHpzc pada KAFK dan KAFKM masing-masing adalah 6 dan 8. 3. Persen adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) pada KAFKM optimum dengan dosis 0,4 dan 0,5 gram sebesar 99,60 dan 99,11%. 4. Laju adsorpsi ion Cu(II) dan Ni(II) terhadap KAFK dan KAFKM cenderung mengikuti persamaan kinetika pseudo orde dua serta model isoterm adsorpsi cenderung pada isoterm adsorpsi Langmuir dengan nilai koefisien korelasi masing-masing mendekati 1.
  • 43. 5. Kapasitas adsorpsi ion Cu(II) oleh KAFK dan KAFKM pada konsentrasi awal 250 mg/L dan waktu kontak 90 menit, rata-rata sebesar 7,147 dan 12,938 mg/g. Kapasitas adsorpsi ion Ni(II) oleh KAFK dan KAFKM pada konsentrasi awal 250 mg/L dan waktu kontak 90 menit, rata-rata sebesar 3,176 dan 8,594 mg/g adsorben. 6. Hasil desorpsi menggunakan eluen HCl pada penelitian ini menghasilkan tingkat desorpsi paling baik untuk ion Cu(II) dan Ni(II) pada KAFK yaitu 45,409 dan 24,419% serta pada KAFKM sebesar 72,309 dan 70,844%.
  • 44. 1. Melakukan uji adsorpsi pada karbon aktif magnetit terhadap logam berat selain Cu dan Ni. 2. Menggunakan bahan awal selain FeSO4•7H2O dan FeCl3 sebagai sumber magnetit yaitu campuran antara FeCl3 dan FeCl2. 3. Menggunakan eluen lain untuk proses desorpsi.
  • 45. SEMIRATA & ICST 2019 _ July 6th -7th, 2019 COATING OF ACTIVATED CARBON FROM OIL PALM SHELLS WITH MAGNETITE PARTICLES AND ADSORPTION TESTS ON Cu(II) IONS IN SOLUTION Oleh: Annisaa Siti Zulaicha*, Buhani, & Suharso *Email : annisaazulaicha@gmail.com 1 Magister Program of Chemistry Lampung University SEMIRATA (ANNUAL MEETING AND SEMINAR) & INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE AND TECHNOLOGY (ICST)
  • 46. The authors would like to thank the Directorate of Research and Community Service, Directorate General for Research and Development, Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia who have funded this research in accordance with contract number: 179/SP2H/LT/DPRM/2019. The authors give a high appreciation to Technical Service Unit of the Integrated Laboratory and the Technology Innovation Center–University of Lampung

Editor's Notes

  1. Hasil: kadar masing-masing logam yang terserap