Elektrolisis larutan Kalium Iodida dan Natrium Sulfat menghasilkan perubahan warna pada masing-masing katoda dan anoda. Pada larutan KI, terbentuk iodin di anoda dan larutan bersifat basa di katoda. Sedangkan pada larutan Na2SO4, dihasilkan gas oksigen di anoda dan hidrogen serta larutan bersifat basa di katoda.
Laporan ini membahas tentang praktikum sel volta yang meliputi tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan, analisis data, kesimpulan, dan saran. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri sel volta dan menghitung beda potensial antara dua logam."
1. Sel volta digunakan dalam berbagai peralatan listrik seperti radio, televisi, dan kendaraan. Jenis sel volta yang umum digunakan adalah sel baterai, sel aki, dan sel bahan bakar.
2. Sel baterai mengandalkan reaksi kimia antara logam dan elektrolit untuk menghasilkan arus listrik. Sel aki dapat diisi ulang setelah kehabisan daya.
3. Sel volta dapat digunakan dalam berbagai proses se
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Laporan praktikum biologi ini membahas percobaan Ingenhousz untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fotosintesis dan mengamati zat yang dihasilkan. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, dan kadar air mempengaruhi laju fotosintesis.
Elektrolisis larutan Kalium Iodida dan Natrium Sulfat menghasilkan perubahan warna pada masing-masing katoda dan anoda. Pada larutan KI, terbentuk iodin di anoda dan larutan bersifat basa di katoda. Sedangkan pada larutan Na2SO4, dihasilkan gas oksigen di anoda dan hidrogen serta larutan bersifat basa di katoda.
Laporan ini membahas tentang praktikum sel volta yang meliputi tujuan, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan, analisis data, kesimpulan, dan saran. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri sel volta dan menghitung beda potensial antara dua logam."
1. Sel volta digunakan dalam berbagai peralatan listrik seperti radio, televisi, dan kendaraan. Jenis sel volta yang umum digunakan adalah sel baterai, sel aki, dan sel bahan bakar.
2. Sel baterai mengandalkan reaksi kimia antara logam dan elektrolit untuk menghasilkan arus listrik. Sel aki dapat diisi ulang setelah kehabisan daya.
3. Sel volta dapat digunakan dalam berbagai proses se
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Laporan praktikum biologi ini membahas percobaan Ingenhousz untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fotosintesis dan mengamati zat yang dihasilkan. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, dan kadar air mempengaruhi laju fotosintesis.
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen pengukuran penurunan titik beku larutan urea dan NaCl pada berbagai konsentrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah dari larutan non-elektrolit urea pada konsentrasi yang sama karena NaCl terionisasi menjadi dua ion. Penurunan titik beku juga lebih besar untuk NaCl. Laporan ini mempelajari hubungan antara konsentras
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Dokumen ini membahas tentang elektrolisis yang merupakan proses penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Terdapat penjelasan tentang pengertian elektrolisis, susunan sel elektrolisis, macam-macam reaksi pada katode dan anode, hukum-hukum Faraday, serta kegunaan elektrolisis seperti pemurnian logam, penyepuhan logam, dan produksi gas.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali dan alkali tanah dalam tabel periodik. Ia menjelaskan ciri khas masing-masing golongan seperti sifat fisik, titik leleh dan didih, energi ionisasi, jari-jari ion, dan reaksi kimia mereka.
Elektrolisis larutan Na2SO4 dan KI. Terjadi reaksi redoks di katoda dan anoda. Pada katoda terbentuk H2 dan OH- melalui reduksi H2O. Pada anoda terbentuk O2, H+, dan I2 melalui oksidasi H2O dan I-. Hasilnya dibuktikan dengan indikator dan terbentuknya gelembung gas.
Dokumen ini membahas tiga jenis sel volta yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu aki yang digunakan untuk kendaraan bermotor, baterai kering jenis Leclanche yang umumnya digunakan untuk mainan, dan baterai litium yang banyak digunakan untuk perangkat elektronik mobile.
Elektrolisis larutan KI menghasilkan perubahan warna pada kedua sisi tabung U, yaitu ungu dan kuning. Penggunaan indikator menunjukkan bahwa larutan berwarna ungu bersifat basa akibat terjadinya reduksi, sehingga merupakan katoda. Sedangkan larutan berwarna kuning mengalami oksidasi karena mengandung I, sehingga merupakan anoda.
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen pengukuran penurunan titik beku larutan urea dan NaCl pada berbagai konsentrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah dari larutan non-elektrolit urea pada konsentrasi yang sama karena NaCl terionisasi menjadi dua ion. Penurunan titik beku juga lebih besar untuk NaCl. Laporan ini mempelajari hubungan antara konsentras
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Dokumen ini membahas tentang elektrolisis yang merupakan proses penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Terdapat penjelasan tentang pengertian elektrolisis, susunan sel elektrolisis, macam-macam reaksi pada katode dan anode, hukum-hukum Faraday, serta kegunaan elektrolisis seperti pemurnian logam, penyepuhan logam, dan produksi gas.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan logam alkali dan alkali tanah dalam tabel periodik. Ia menjelaskan ciri khas masing-masing golongan seperti sifat fisik, titik leleh dan didih, energi ionisasi, jari-jari ion, dan reaksi kimia mereka.
Elektrolisis larutan Na2SO4 dan KI. Terjadi reaksi redoks di katoda dan anoda. Pada katoda terbentuk H2 dan OH- melalui reduksi H2O. Pada anoda terbentuk O2, H+, dan I2 melalui oksidasi H2O dan I-. Hasilnya dibuktikan dengan indikator dan terbentuknya gelembung gas.
Dokumen ini membahas tiga jenis sel volta yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu aki yang digunakan untuk kendaraan bermotor, baterai kering jenis Leclanche yang umumnya digunakan untuk mainan, dan baterai litium yang banyak digunakan untuk perangkat elektronik mobile.
Elektrolisis larutan KI menghasilkan perubahan warna pada kedua sisi tabung U, yaitu ungu dan kuning. Penggunaan indikator menunjukkan bahwa larutan berwarna ungu bersifat basa akibat terjadinya reduksi, sehingga merupakan katoda. Sedangkan larutan berwarna kuning mengalami oksidasi karena mengandung I, sehingga merupakan anoda.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolisis dan percobaan elektrolisis pada larutan CuSO4, Na2SO4, dan KI. Terjadi reaksi redoks pada anoda dan katoda selama elektrolisis. Pada anoda, terjadi reaksi oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi reduksi. Hasilnya berupa perubahan warna elektroda dan larutan.
Sel elektrolisis dapat digunakan untuk memisahkan zat berdasarkan reaksi redoks yang terjadi pada katoda dan anoda. Arus listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan seperti reduksi logam kation dan oksidasi anion. Pada setiap percobaan, zat yang berbeda dihasilkan pada katoda dan anoda bergantung pada jenis larutan dan elektrode yang digunakan.
Elektrokimia mempelajari hubungan antara perubahan kimia dan kerja listrik melalui sel elektrokimia. Dokumen ini membahas pengertian elektrokimia, jenis sel elektrokimia seperti sel galvanik dan sel elektrolisis, elektroda, potensial elektroda, reaksi redoks, dan termodinamika sel elektrokimia.
Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan. Proses elektrolisis dapat memecah air menjadi hidrogen dan oksigen, atau memecah larutan garam natrium klorida menjadi hidrogen, klorin, dan ion hidroksida. Kuantitas produk elektrolisis dapat ditentukan menggunakan konsep mol, stoikiometri, dan hukum Faraday.
Elektrolisis larutan kalium iodida dan kalium nitrat menghasilkan perubahan kimia berbeda pada katoda dan anoda. Pada anoda KI terbentuk iodin dan pada katoda terbentuk gas hidrogen. Sedangkan pada elektrolisis KNO3 tidak terjadi perubahan warna.
Dokumen menjelaskan tentang elektrolisis dan reaksi kimia yang terjadi pada anoda dan katoda selama proses elektrolisis berbagai larutan elektrolit, termasuk penentuan jenis zat yang terbentuk/terlepas berdasarkan potensial elektrodanya.
Sel elektrolisis digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks dengan arus listrik dan memisahkan unsur-unsur dari larutan atau lelehan, seperti produksi gas hidrogen dan oksigen dari elektrolisis air.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
laporan kimia elektrolisis
1. I. Judul dan Tanggal Praktikum
Judul : Reaksi Elektrolisis
Tanggal : Rabu, 01 Oktober 2014
II. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
Kalium Iodida (KI) dan larutan tembaga ( II ) sulfat ( CuSO4 ).
III. Alat dan Bahan
a. Alat
No Nama Jumlah Ukuran
1. Tabung reaksi 4 buah -
2. Gelas kimia 2 buah 50 ml
3. Pipa U 1 buah -
4. Statif + klem 1 buah -
5. Elektoda C 2 buah -
6. Pipet tetes 4 buah -
7. Corong 1 buah -
8. Rak tabung 1 buah -
9. Powersupply 1 buah -
10. Kabel 1 pasang -
b. Bahan
No Nama Jumlah Ukuran
1. KI 50 ml 0,1 M
2. CuSO4 50 ml 0,1 M
3. Indikator PP secukupnya -
4. Indikator Amilum secukupnya -
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 1
2. IV. Landasan Teori
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit,yaitu energi listrik ( arus listrik ) diubah menjadi energi kimia ( reaksi
redoks ). Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :
a. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
b. Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah ( DC ).
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik
luar disebut Anoda. Katoda tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena
menangkap elektron sedangakn anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi
kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial
diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang
berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi
yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini
disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektrolisis dapat digolongkan menjadi
dua yaitu:
a. Elektroda inert, seperti grafit ( C ), Platina ( Pt ), dan emas ( Au ).
b. Elektroda aktif, seperti seng ( Zn ), tembaga ( Cu ), dan perak ( Ag )
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula
leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan
elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 2
3. c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam sisi elektrokimia
3. Kepekatan ion
Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
1. Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak
ke masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus
elektrik.
2. Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju
ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui tindak
balas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan
dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn
dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan
CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah
sebanyak 1.10A.
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa
“jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan
listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum kedua tentang elektrolisis
menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen
yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis” (Petrucci, 1985).
V. Langkah Kerja
a. Elektrolisis larutan KI
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar berikut.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 3
4. 3. Mengambil 50 ml Larutan KI dan memasukkan larutan tersebut pada tabung U.
4. Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
5. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah ( menggunakan
baterai kotak 9 volt ) selama 5 menit.
6. Mengamati perubahan yang terjadi
7. Menulis hasil perubahan yang terjadi di kertas rancangan praktikum.
8. Mengambil masing – masing larutan katoda dan anoda ke dalam tabung reaksi
secukupnya.
9. Pada tabung anoda satu menambahkan indikator PP secukupnya dan tabung anoda
dua diberi indikator amilum secukupnya.
10. Pada tabung katoda satu menambahkan indikator PP secukupnya dan tabung katoda
dua diberi indikator amilum secukupnya.
11. Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada
pada masing-masing tabung reaksi.
12. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
b. Elektrolisis larutan CuSO4
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar berikut.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 4
5. 3. Mengambil 50 ml Larutan CuSO4 dan memasukkan larutan tersebut pada tabung U.
4. Menyelupkan kedua elektroda karbon ke dalam masing-masing mulut tabung U.
5. Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah ( menggunakan
baterai kotak 9 volt ) selama 5 menit.
6. Mengamati perubahan yang terjadi
7. Menulis hasil perubahan yang terjadi di kertas rancangan praktikum.
VI. Pembahasan
a. Tabel Pengamatan
1. Elektrolisis Larutan KI
Cairan dalam
ruang
Perubahan
elektrolisis
Perubahan setelah
ditambah PP
Perubahan
setelah ditambah
amilum
Anoda Kuning Pekat Kuning Kehitaman ( ada
endapan )
Katoda Bergelembung Kemerahan Tidak berwarna (
tak ada endapan
2. Elektrolisis CuSO4
Cairan dalam
ruang
Perubahan
elektrolisis
Perubahan warna setelah
Elektrolisis
Anoda Bergelembung ( tak
ada endapan )
Tak ada perubahan
Katoda Tak ada gelembung (
Ada endapan )
Tak ada perubahan
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 5
6. b. Analisa Data
1. Elektrolisis KI
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan KI pada tabung U kemudian
menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan di
atas, dengan arus searah selama lima menit. Menghasilkan perubahan warna
menjadi kuning kuning pekat pada katoda dan ada gelembung pada anoda. Reaksi
yang terjadi pada katoda yaitu 2H2O + 2e = H2 + 2OH- dan reaksi yan terjadi pada
anoda yaitu 2I- = I2 + 2e . Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu H2 dan pada
anoda dihasilkan I2 karena saat ditetesi amilum berubah warna menjadi biru
kehitaman .
Setelah percobaan pertama, mengambil beberapa ml larutan KI yang sudah
dielektrolisis ke dalam dua tabung reaksi, meneteskan indikator PP dan amilum ke
katoda dan anoda. Saat ditetesi PP pada Anoda berubah warna menjadi kuning dan
ditetesi amilum berubah menjadi kehitaman dan ada endapan. Hal ini berbeda pada
ruang katoda saat ditambah indikator PP berwarna kemerahan dan tak berwarna
saat ditetesi amilum.
Dari Katoda muncul gelembung saat elektrolisis berlangsung. Hal ini
menandakan bahwa pada katoda reaksi elektrolisis KI merupakan sisa asam oksi.
Sedangkan, pada anoda reaksi selama elektrolisis mengubah warna larutan
menjadi kekuningan dan ketika diberi amilum menjadi kehitaman, hal ini
menandakan bahwa pada anoda, reaksi elektrolisis KI membuat electrode
menguraikan I- menjadi 1 + e.
2. Elektrolisis CuSO4
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan CuSO4 pada tabung U kemudian
menghubungkan ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan di
atas, dengan arus searah selama lima menit. Tidak menghasilkan perubahan warna
pada katoda maupun anoda. Dan reaksi yang terjadi pada katoda yaitu 2Cu2+ + 4e
= 2Cu , dan pada anoda yaitu 2H2O = O2 + 4H+ + 4e . Zat yang dihasilkan pada
katoda yaitu endapan Cu dari ion Cu2+ hasil dari reduksi Cu2+ dan menempel di
karbon sehingga membuat lapisan terlapisi, sedangkan pada anoda yaitu O2 dan ion
hidrogen terbentuk karena elektrolisis hidrolisis air, anion SO4
2- termasuk sisa
oksidasi asam. Pengamatan lain pada katoda dihasilkan tak ada gelembung tetapi
ada endapan dan pada anoda dihasilkan banyak gelembung tetapi tak ada endapan.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 6
7. Hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan
endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menhasilkan O2 .
Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ + SO4
2- . pada cairan dalam
katoda, elektroda yang berupa karbon ( C ) ditempati oleh tembaga selama
perubahan elektrolisis berlangsung. Sedangkan pada anoda, disekitar karbon
muncul gelembung – gelembung selama elektrolisis berlangsung. Hal ini
dikarenakan pada anoda menghasilkan sisa asam oksi.
VII. Kesimpulan
1. Elektrolisis KI
a. Pada saat larutan KI dielektrolisiskan terhadap elektroda C, pada elektroda
di ruang anoda terbentuk zat I2 sehingga berwarna kuning pekat dan
katoda terbentuk OH- yang bersifat basa sehingga terbentuk gelembung.
b. Ditetesi indikator PP pada larutan yang sudah dielektrolisis pada katoda
bersifat basa karena berwarna kemerahan dan anoda berubah warna
menjadi kekuningan.
c. Ditetesi indikator amilum anoda berubah warna menjadi kehitaman dan
katoda tidak berwarna.
2. Elektrolisis CuSO4
a. Larutan CuSO4 dielektrolisiskan terhadap elektroda C, pada elektroda di
ruang katoda terbentuk zat Cu yang berbentuk endapan sehingga berwarna
tak berwarna dan anoda terbentuk OH- yang bersifat basa sehingga
terbentuk gelembung.
b. Larutan CuSO4 setelah dielektrolisiskan tak memperlihatkan perubahan–
perubahan baik warna maupun bau.
Laporan Praktikum Kimia Reaksi Elektrolisis Page 7