Bimbingan dan konseling berkembang dari bidang vokasional di Amerika pada abad ke-19 hingga merambah bidang pendidikan dan kepribadian. Di Indonesia, praktiknya dimulai sejak organisasi pemuda pada 1908 dan berkembang menjadi bagian sistem pendidikan nasional sejak 1960-an untuk membantu penjurusan siswa dan profesionalisasi guru bimbingan.
landasan fisiologis dan landasan religius mengajarkan banyak hal untuk di pelajari dalam dasar-dasar BK dan seyogyanya BK dalam sekolah mempnyai ilmu ini untuk di implementasika kepada peserta didiknya
mudah-mudahan bermanfaat
1. BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Manusia adalah makhluk yang berfikir, karena kecenderungannya dalam berfikir itu manusia
tak pernah luput dari berbagai permasalahan dan problem hidup. Sudah menjadi keharusan
dalam kehidupan social, bahwa kepedulian antar sesama harus dijunjung tinggi. Dalam hal
ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari itu, dorongan moril dan spiritual
sangat berpengaruh dalam membantu seseorang dalam mengoptimalkan kemampuan diri dan
memberi solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini, tentunya diperlukan
metode-metode yang sistematis dan kiat-kiat kusus agar tujuan yang diharapkan dapat
mengena pada sasaran yang diharapkan.
Sebagai calon guru dengan berbagai tanggung jawab yang diempunya, yaitu mendidik para
siswanya agar menjadi pribadi yang seutuhnya, sudah selayaknya mampu memahami
perkembangan peserta didiknya agar dapat memberikan materi yang efektif, efisien, dan
terarah, serta mampu mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar lebih dewasa dan
mandiri dalam menghadapi problema hidupnya dan masa depan.
Maka, materi bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua calon guru, karena pada
hakikatnya semua guru memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu membimbing dan
mengarahkan peserta didiknya walaupun bukan sebagai guru BK.
Sebelum mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih jauh, sebagai landasan pokok perlulah
mengkaji tentang perkembangan Bimbingan dan Konseling dari awal mula kelahirannya,
perkembangannya dari masa ke masa, hingga perkembangannya di Indonesia. Sebagaimana
isi makalah yang kami paparkan ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum?
2.
Bagaimana perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum
2.
Untuk mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
2. BAB II
PEMBAHASAN
A.
a.
Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum
Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling
Gerakan bimbingan lahir pada tanggal 13 Januari 1908 di Amerika, dengan didirikannya
suatu vocational bureau tahun 1908 oleh Frank Parsons yang utuk selanjutnya dikenal
sebagai“Father of The Guedance Movement in American Education”. yang menekankan
pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau
memahami berbagai perbuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar
dapat dipergunakan secara intelijensi dengan memilih pekerjaan yang terbaik yang tepat bagi
dirinya.(wieke octora olivia,2012).
Disinilah pertama kalinya istilah Bimbingan (Vocational Guidance) dikenal, tepatnya pada
akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Boston. Dengan didirikannya biro yang bergerak
di bidang profesi dan ketenaga kerjaan. Dengan tujuan membantu para pemuda dalam
memilih karir yang ia bidangi dan melatih para guru untuk memberikan layanan bimbingan di
sekolah.
Pada masa yang hampir bersamaan, seorang konselor di Detroit Jasse B. Davis mulai
memberikan layanan Konseling Pendidikan dan pekerjaan di SMA (1898). Dan pada tahun
1907 ia mencoba memasukkan program Bimbingan (Guidance) ke dalam pengalaman
pendidikan para siswa Central High School di Detroit.
Eli Weaver pada tahun 1905 mendirikan sebuah komite yang diketuainya sendiri
yaituStudents Aid Committee Of The High School di New york. Dalam pengembangan
komitenya, Weaver sampai pada kesimpulan bahwa siswa butuh saran dan konsultasi
sebelum mereka masuk dunia kerja. Pada tahun 1920-an, para konselor sekolah di Boston dan
New York diharapkan dapat membantu para siswa dalam memilih sekolah dan pekerjaan.
Selama tahun 1920-an itu pula, sertifikasi konselor sekolah mulai diterapkan pada kedua kota
tersebut.(Bimo Walgito,2010:15)
Jika dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal
sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang
didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain
perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education
Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan
dalam segi kepribadian(Personal Guidance).
Pada dasarnya, Bimbingan Konseling tidak hanya berkmbang pada bidang-bidang tersebut,
namun berkembang pula pada bidang-bidang lain yang meliputi pegertian dan pratek
3. bimbingan dan Konseling, seperti bimbingan dalam bidang social, kewarganegaraan,
keagamaan, dan lain-lain.
b.
Faktor-faktor yang melatar belakangi berkembangnya Bimbingan Konseling
Upaya layanan bimbingan dan konseling secara profesional lahir di Amerika serikat dan
berkembang pesat abad ke-20. Banyak faktor yang mendorong pesatnya perkembangan
disiplin ilmu ini, hingga mampu menerobos institusi-institusi pendidikan khususnya sekolah.
Sedikitnya, terdapat enam faktor yang mempelopori perkembangan bimbingan dan konseling
tersebut, di antaranya yaitu:
1. Perhatian pemerintah terhadap penduduk imigran yang datang ke Amerika Serikat
dari kawasan Eropa, mereka membutuhkan pekerjaan yang layak, dari situlah
kemudian mendapat layanan dari biro-biro vokasional pemerintah, yang melalui
penyuluhan-penyuluhan untuk mengarahkan bakat dan minat mereka agar pekerjaan
yang di dapat sesuai dengan potensi mereka.
2. Pandangan Kristen yang beranggapan bahwa dunia adalah tempat pertempuran antara
kekuatan baik dan buruk, atas dasar ini maka berbagai lembaga pendidikan di
wajibkan mengajarkan moral kebaikan agar anak didiknya kelak menjadi pemenang
dalam melawan kejahatan atau keburukan tersebut.
3. Pengaruh dari disiplin ilmu kesehatan mental yang pada awalnya memperjuangkan
perlakuan manusiawi kepada orang-orang yang terkena gangguan jiwa dan sedang di
tampung di rumah sakit. Kemudian disiplin ilmu ini melakukan gerakan antisipasi
terhadap gangguan mental kepada masyarakat. Sebab mereka berangggapan bahwa
gangguan mental dapat di cegah jika mampu dideteksi sejak dini.
4. Dampak dari gerakan testing psikologis yang semakin mengembangkan sayapnya
dalam membuat instrumen-instrumen berupa tes-tes kepribadian untuk menyeleksi
karyawan di berbagai perusahaan.
5. Subsidi dari pemerintah terhadap federal yang memungkinkan lembaga-lembaga
pendidikan untuk mengangkat beberapa konselor untuk menangani bimbingan karier,
pendidikan karier, penanggulangan kenakalan remaja, antisipasi terhadap penggunaan
obat bius, dan lain-lain
6. Pengaruh dari penyakit terapi nondirektif (client cetered therapy), yang dikembangkan
oleh Carl Rogers, dengan menggantikan pendekatan otoriter serta paternalistic dengan
pendekatan pada potensi personal kliennya.(Jareperpus,2011).
B.
Perkembangan Bimbingan Konseling Di Indonesia
a.
Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia
Di Indonesia sendiri, praktek Bimbingan Konseling sebenarnya sudah lama diperankan,
seperti berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo pada tahun 1908, himgga pada periode
4. selanjutnya berdirilah pergurua Taman Siswa pada tahun 1922 yang diprakarsai oleh Ki
Hajar Dewantara yang menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan para siswanya.
Prinsip didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional Taman Siswa ini antara lain:
kemerdekaan belajar, bekerja dan menggunakan pendekatan konvergensi. Dari pola
pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak perhatian dan penghargaan terhadap potensi
seseorang dan kemerdekaan untuk mengembangkan potensi. Hal ini merupakan benih dari
gerakan bimbingan konseling. .(wieke octora olivia,2012).
Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
didiriknnya beberapa kementrian pada waktu itu (ada Kantor Penempatan Kerja) yang salah
satu kegiatannya dilakukan di Kantor Penempatan Tenaga Kerja yang maksudnya untuk
menempatkan orang-orang agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya dan ini
menyerupai Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank Parsons di Boston. Sekarang ini
kantor Penempatan Tenaga Kerja ini tumbuh menjadi Departemen Tenaga Kerja.
Dalam perkembangannya, bimbingan dan konseling di Indonesia memiliki alur yang sama
seperti
halnya
perkembangannya
di
Amerika,
yaitu
bermula
dari
bimbingan
pekerjaan(Vocational Guidance) lalu merambah kepada bimbingan pendidikan (Education
Guidance).
b.
Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di Indonesia
Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa
perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP),
kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK)
sampai dengan sekarang.(Sarjanaku 2011).
Dengan diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia yang berlangsung di Malang sejak
tanggal 20-24 Agustus 1960, telah diputuskan bahwa Bimbingan dan Konseling dimasukkan
dalam kurikulum FKIP. Hal tersebut menunjukkan adanya langkah yang lebih maju, yaitu
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara ilmiah. Dengan adanya
instruksi dari pihak pemerintah ( Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) untuk
melaksakan Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah, telah membuat bimbingan dan
konseling semakin maju di lingkungan sekolah.(Bimo Walgito,2010:17).
Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun 1962. Pada jenjeng ini
para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan bimbingan para guru untuk menentukan
kejuruan sesuai da bidang yang ia minati dan ia bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan
Konseling membantu penjurusan di SMA atas beberapa bidang jurusan dengan ketegasan
sebagai berikut:
1. Di kelas I itu para pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat dan
minatnya dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran di sekolah dengan
bantuan pembimbing, para guru dan orang tuanya.
5. 2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus; budaya, pasti, pengetahuan
alam.
3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di atas pengisian kartu pribadi siswa harus dilakukan
dengan seteliti-telitinya. Sejak saat itu guru-guru ditatar menjadi pembimbing yang
baik.(Catatan BK Kita,2012).
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam dekade 70-an.
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan baru pada pelaksanaan
bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang peranan penting dalam sistem
sekolah pembangunan. Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah
sejak diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan
merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap
perluasan program bimbingan di sekolah.
Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar lebih mantap.
Pemantapan
terutama
diusahakan
untuk
mewujudkan
layanan
bimbingan
yang
profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini adalah
penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum
1984, telah dimasukkan bimbingan karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan terus
dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada
masa yang akan datang.
Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan No. 84/1993
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas
pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan,
evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut
dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).
Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling
harus
tampil
sebagai
profesi
yang
mendapat
pengakuan
dan
kepercayaan
publik.(jareperpus,2011)
Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami perkembangan seiring
berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade perkembangan bimbingan dan konseling di
Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, hingga sekarang bimbingan dan konseling
terus diupayakan lebih maju, terbukti dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada
sekolah-sekolah khususnya di sekolah menengah atas.
6. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan
dan
konseling
pertama
kali
dikenal
di
Amerika
dengan
didirikannya Vodational Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908.
Bertepatan dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan layanan konseling di
SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan oleh tokoh-tokoh lain hingga perkembangannya
pesat hingga di Indonesia.
dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas
pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang
didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain
perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education
Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan
dalam segi kepribadian (Personal Guidance).
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era kemerdekaan, dari bimbingan
itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah
kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan
(BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling
(BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun
1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum
1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan
karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.
B. SARAN
Dari pembahasan di atas, kiranya sudah cukup jelas bahwa kegiatan bimbingan pada
hakikatnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pendidikan secara
keseluruhan. Bimbingan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam
perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Sejak zaman sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan, dan apalagi pada era
pembangunan nasional, bimbingan mempunyai peranan dalam upaya mewujudkan manusiamanusia Indonesia. Manusia Indonesia yang dicita-citakan adalah manusia Pancasila. Oleh
karena itu, upaya untuk terus melakukan perbaikan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan bimbingan dan konseling dalam semua bidang kehidupan tentunya perlu
untuk dilakukan
8. KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha,
Penulis
November 2013
9. DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………….……………………………......………............................. i
DAFTAR ISI…………………………………………………….....…................................ ii
PENDAHULUAN………………………………………………………….....…............. 1
A.
Latar Belakang………………………………………….….….................…................ 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………..................……........ 1
C.
Tujuan……………………………………………….….….................……............... 1
PEMBAHASAN…………………………………………….....………….….................... 2
A.
Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum…….……...........................
2
a.
Sejarah lahirnya bimbingan konseling…………….................................................... 2
b.
Factor-faktor yang melatar belakangi perkembangan bimbingan konseling.....……. 3
B.
Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia ………...........………................. 3
a.
Sejarah Lahirnya bimbingan konseling di Indonesia …............................................. 3
b.
Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di Indonesia.......... 4
KESIMPULAN…………………………………....…......................................................
6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 7
10. TUGAS MAKALAH INDIVIDU
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
DISUSUN OLEH :
WA ODE NENI ERNIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYARIF MUHAMMAD RAHA
2013 / 2014