SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar belakang

Manusia adalah makhluk yang berfikir, karena kecenderungannya dalam berfikir itu manusia
tak pernah luput dari berbagai permasalahan dan problem hidup. Sudah menjadi keharusan
dalam kehidupan social, bahwa kepedulian antar sesama harus dijunjung tinggi. Dalam hal
ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari itu, dorongan moril dan spiritual
sangat berpengaruh dalam membantu seseorang dalam mengoptimalkan kemampuan diri dan
memberi solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini, tentunya diperlukan
metode-metode yang sistematis dan kiat-kiat kusus agar tujuan yang diharapkan dapat
mengena pada sasaran yang diharapkan.
Sebagai calon guru dengan berbagai tanggung jawab yang diempunya, yaitu mendidik para
siswanya agar menjadi pribadi yang seutuhnya, sudah selayaknya mampu memahami
perkembangan peserta didiknya agar dapat memberikan materi yang efektif, efisien, dan
terarah, serta mampu mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar lebih dewasa dan
mandiri dalam menghadapi problema hidupnya dan masa depan.
Maka, materi bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua calon guru, karena pada
hakikatnya semua guru memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu membimbing dan
mengarahkan peserta didiknya walaupun bukan sebagai guru BK.
Sebelum mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih jauh, sebagai landasan pokok perlulah
mengkaji tentang perkembangan Bimbingan dan Konseling dari awal mula kelahirannya,
perkembangannya dari masa ke masa, hingga perkembangannya di Indonesia. Sebagaimana
isi makalah yang kami paparkan ini.

B.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum?

2.

Bagaimana perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia?

C.

Tujuan

1.

Untuk mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum

2.

Untuk mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A.
a.

Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum
Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling

Gerakan bimbingan lahir pada tanggal 13 Januari 1908 di Amerika, dengan didirikannya
suatu vocational bureau tahun 1908 oleh Frank Parsons yang utuk selanjutnya dikenal
sebagai“Father of The Guedance Movement in American Education”. yang menekankan
pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau
memahami berbagai perbuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar
dapat dipergunakan secara intelijensi dengan memilih pekerjaan yang terbaik yang tepat bagi
dirinya.(wieke octora olivia,2012).
Disinilah pertama kalinya istilah Bimbingan (Vocational Guidance) dikenal, tepatnya pada
akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Boston. Dengan didirikannya biro yang bergerak
di bidang profesi dan ketenaga kerjaan. Dengan tujuan membantu para pemuda dalam
memilih karir yang ia bidangi dan melatih para guru untuk memberikan layanan bimbingan di
sekolah.
Pada masa yang hampir bersamaan, seorang konselor di Detroit Jasse B. Davis mulai
memberikan layanan Konseling Pendidikan dan pekerjaan di SMA (1898). Dan pada tahun
1907 ia mencoba memasukkan program Bimbingan (Guidance) ke dalam pengalaman
pendidikan para siswa Central High School di Detroit.
Eli Weaver pada tahun 1905 mendirikan sebuah komite yang diketuainya sendiri
yaituStudents Aid Committee Of The High School di New york. Dalam pengembangan
komitenya, Weaver sampai pada kesimpulan bahwa siswa butuh saran dan konsultasi
sebelum mereka masuk dunia kerja. Pada tahun 1920-an, para konselor sekolah di Boston dan
New York diharapkan dapat membantu para siswa dalam memilih sekolah dan pekerjaan.
Selama tahun 1920-an itu pula, sertifikasi konselor sekolah mulai diterapkan pada kedua kota
tersebut.(Bimo Walgito,2010:15)
Jika dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal
sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang
didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain
perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education
Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan
dalam segi kepribadian(Personal Guidance).
Pada dasarnya, Bimbingan Konseling tidak hanya berkmbang pada bidang-bidang tersebut,
namun berkembang pula pada bidang-bidang lain yang meliputi pegertian dan pratek
bimbingan dan Konseling, seperti bimbingan dalam bidang social, kewarganegaraan,
keagamaan, dan lain-lain.
b.

Faktor-faktor yang melatar belakangi berkembangnya Bimbingan Konseling

Upaya layanan bimbingan dan konseling secara profesional lahir di Amerika serikat dan
berkembang pesat abad ke-20. Banyak faktor yang mendorong pesatnya perkembangan
disiplin ilmu ini, hingga mampu menerobos institusi-institusi pendidikan khususnya sekolah.
Sedikitnya, terdapat enam faktor yang mempelopori perkembangan bimbingan dan konseling
tersebut, di antaranya yaitu:
1. Perhatian pemerintah terhadap penduduk imigran yang datang ke Amerika Serikat
dari kawasan Eropa, mereka membutuhkan pekerjaan yang layak, dari situlah
kemudian mendapat layanan dari biro-biro vokasional pemerintah, yang melalui
penyuluhan-penyuluhan untuk mengarahkan bakat dan minat mereka agar pekerjaan
yang di dapat sesuai dengan potensi mereka.
2. Pandangan Kristen yang beranggapan bahwa dunia adalah tempat pertempuran antara
kekuatan baik dan buruk, atas dasar ini maka berbagai lembaga pendidikan di
wajibkan mengajarkan moral kebaikan agar anak didiknya kelak menjadi pemenang
dalam melawan kejahatan atau keburukan tersebut.
3. Pengaruh dari disiplin ilmu kesehatan mental yang pada awalnya memperjuangkan
perlakuan manusiawi kepada orang-orang yang terkena gangguan jiwa dan sedang di
tampung di rumah sakit. Kemudian disiplin ilmu ini melakukan gerakan antisipasi
terhadap gangguan mental kepada masyarakat. Sebab mereka berangggapan bahwa
gangguan mental dapat di cegah jika mampu dideteksi sejak dini.
4. Dampak dari gerakan testing psikologis yang semakin mengembangkan sayapnya
dalam membuat instrumen-instrumen berupa tes-tes kepribadian untuk menyeleksi
karyawan di berbagai perusahaan.
5. Subsidi dari pemerintah terhadap federal yang memungkinkan lembaga-lembaga
pendidikan untuk mengangkat beberapa konselor untuk menangani bimbingan karier,
pendidikan karier, penanggulangan kenakalan remaja, antisipasi terhadap penggunaan
obat bius, dan lain-lain
6. Pengaruh dari penyakit terapi nondirektif (client cetered therapy), yang dikembangkan
oleh Carl Rogers, dengan menggantikan pendekatan otoriter serta paternalistic dengan
pendekatan pada potensi personal kliennya.(Jareperpus,2011).

B.

Perkembangan Bimbingan Konseling Di Indonesia

a.

Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia

Di Indonesia sendiri, praktek Bimbingan Konseling sebenarnya sudah lama diperankan,
seperti berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo pada tahun 1908, himgga pada periode
selanjutnya berdirilah pergurua Taman Siswa pada tahun 1922 yang diprakarsai oleh Ki
Hajar Dewantara yang menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan para siswanya.
Prinsip didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional Taman Siswa ini antara lain:
kemerdekaan belajar, bekerja dan menggunakan pendekatan konvergensi. Dari pola
pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak perhatian dan penghargaan terhadap potensi
seseorang dan kemerdekaan untuk mengembangkan potensi. Hal ini merupakan benih dari
gerakan bimbingan konseling. .(wieke octora olivia,2012).
Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
didiriknnya beberapa kementrian pada waktu itu (ada Kantor Penempatan Kerja) yang salah
satu kegiatannya dilakukan di Kantor Penempatan Tenaga Kerja yang maksudnya untuk
menempatkan orang-orang agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya dan ini
menyerupai Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank Parsons di Boston. Sekarang ini
kantor Penempatan Tenaga Kerja ini tumbuh menjadi Departemen Tenaga Kerja.
Dalam perkembangannya, bimbingan dan konseling di Indonesia memiliki alur yang sama
seperti

halnya

perkembangannya

di

Amerika,

yaitu

bermula

dari

bimbingan

pekerjaan(Vocational Guidance) lalu merambah kepada bimbingan pendidikan (Education
Guidance).
b.

Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di Indonesia

Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa
perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP),
kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK)
sampai dengan sekarang.(Sarjanaku 2011).
Dengan diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia yang berlangsung di Malang sejak
tanggal 20-24 Agustus 1960, telah diputuskan bahwa Bimbingan dan Konseling dimasukkan
dalam kurikulum FKIP. Hal tersebut menunjukkan adanya langkah yang lebih maju, yaitu
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara ilmiah. Dengan adanya
instruksi dari pihak pemerintah ( Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) untuk
melaksakan Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah, telah membuat bimbingan dan
konseling semakin maju di lingkungan sekolah.(Bimo Walgito,2010:17).
Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun 1962. Pada jenjeng ini
para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan bimbingan para guru untuk menentukan
kejuruan sesuai da bidang yang ia minati dan ia bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan
Konseling membantu penjurusan di SMA atas beberapa bidang jurusan dengan ketegasan
sebagai berikut:
1. Di kelas I itu para pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat dan
minatnya dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran di sekolah dengan
bantuan pembimbing, para guru dan orang tuanya.
2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus; budaya, pasti, pengetahuan
alam.
3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di atas pengisian kartu pribadi siswa harus dilakukan
dengan seteliti-telitinya. Sejak saat itu guru-guru ditatar menjadi pembimbing yang
baik.(Catatan BK Kita,2012).
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam dekade 70-an.
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan baru pada pelaksanaan
bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang peranan penting dalam sistem
sekolah pembangunan. Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah
sejak diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan
merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap
perluasan program bimbingan di sekolah.
Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar lebih mantap.
Pemantapan

terutama

diusahakan

untuk

mewujudkan

layanan

bimbingan

yang

profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini adalah
penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum
1984, telah dimasukkan bimbingan karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan terus
dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada
masa yang akan datang.
Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan No. 84/1993
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas
pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan,
evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut
dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).
Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling
harus

tampil

sebagai

profesi

yang

mendapat

pengakuan

dan

kepercayaan

publik.(jareperpus,2011)
Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami perkembangan seiring
berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade perkembangan bimbingan dan konseling di
Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, hingga sekarang bimbingan dan konseling
terus diupayakan lebih maju, terbukti dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada
sekolah-sekolah khususnya di sekolah menengah atas.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bimbingan

dan

konseling

pertama

kali

dikenal

di

Amerika

dengan

didirikannya Vodational Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908.
Bertepatan dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan layanan konseling di
SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan oleh tokoh-tokoh lain hingga perkembangannya
pesat hingga di Indonesia.
dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas
pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang
didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain
perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education
Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan
dalam segi kepribadian (Personal Guidance).
Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era kemerdekaan, dari bimbingan
itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah
kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan
(BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling
(BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun
1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum
1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan
karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.

B. SARAN
Dari pembahasan di atas, kiranya sudah cukup jelas bahwa kegiatan bimbingan pada
hakikatnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pendidikan secara
keseluruhan. Bimbingan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam
perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Sejak zaman sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan, dan apalagi pada era
pembangunan nasional, bimbingan mempunyai peranan dalam upaya mewujudkan manusiamanusia Indonesia. Manusia Indonesia yang dicita-citakan adalah manusia Pancasila. Oleh
karena itu, upaya untuk terus melakukan perbaikan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan bimbingan dan konseling dalam semua bidang kehidupan tentunya perlu
untuk dilakukan
DARTAR PUSTAKA



Http://www.sarjanaku.com/2011/01/sejarah-bimbingan-konseling.html



Http://Jareperpus.Blogspot.Com/2011/12/V-Behaviorurldefaultvmlo_4407.Html



Http://wieke-oktara-olivia,blogspot.com/2012/05/sejarah-perkembanganbimbingan-konseling.html



Walgito, bimo. 2010. Bimbingan dan konseling. Yogyakarta: andi offset.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha,

Penulis

November 2013
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………….……………………………......………............................. i
DAFTAR ISI…………………………………………………….....…................................ ii
PENDAHULUAN………………………………………………………….....…............. 1
A.

Latar Belakang………………………………………….….….................…................ 1

B.

Rumusan Masalah……………………………………………..................……........ 1

C.

Tujuan……………………………………………….….….................……............... 1

PEMBAHASAN…………………………………………….....………….….................... 2
A.

Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum…….……...........................

2

a.

Sejarah lahirnya bimbingan konseling…………….................................................... 2

b.

Factor-faktor yang melatar belakangi perkembangan bimbingan konseling.....……. 3

B.

Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia ………...........………................. 3

a.

Sejarah Lahirnya bimbingan konseling di Indonesia …............................................. 3

b.

Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di Indonesia.......... 4

KESIMPULAN…………………………………....…......................................................

6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 7
TUGAS MAKALAH INDIVIDU

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

DISUSUN OLEH :
WA ODE NENI ERNIA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYARIF MUHAMMAD RAHA
2013 / 2014
Sejarah perkembangan pendidikan

More Related Content

What's hot

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
fenty_febriani
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
Riezza Farhan
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Yaser Lopekabausirah
 
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Andri Pradinata
 
Laporan diskusi tentang pendidikan
Laporan diskusi tentang pendidikanLaporan diskusi tentang pendidikan
Laporan diskusi tentang pendidikanworodyah
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
Ali Rohman
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
harjunode
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaCeLin ZaQuisha
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
siti rahman
 
Ppt sejarah pendidikan masa reformasi
Ppt sejarah pendidikan masa reformasiPpt sejarah pendidikan masa reformasi
Ppt sejarah pendidikan masa reformasi
Dewi_Sejarah
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikan
muhammad anshori
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
muhammadsucahyo
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Cabaran guru 12
Cabaran guru 12Cabaran guru 12
Cabaran guru 12
ammart852
 

What's hot (20)

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
 
Laporan diskusi tentang pendidikan
Laporan diskusi tentang pendidikanLaporan diskusi tentang pendidikan
Laporan diskusi tentang pendidikan
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semua
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
 
Peran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraanPeran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraan
 
Ppt sejarah pendidikan masa reformasi
Ppt sejarah pendidikan masa reformasiPpt sejarah pendidikan masa reformasi
Ppt sejarah pendidikan masa reformasi
 
Makalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikanMakalah pengantar pendidikan
Makalah pengantar pendidikan
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
Cabaran guru 12
Cabaran guru 12Cabaran guru 12
Cabaran guru 12
 

Viewers also liked

Sejarah sekolah
Sejarah sekolahSejarah sekolah
Sejarah sekolah
Nik Danial Aiman
 
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarangSejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarangThony Hermansyah
 
Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)
Farhana Mohamad
 
CARRICULLUM VITAE_ UPDATED
CARRICULLUM VITAE_ UPDATEDCARRICULLUM VITAE_ UPDATED
CARRICULLUM VITAE_ UPDATEDAslam mohammad
 
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanHubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanSupratno Ani
 
Ilmu pendidikan
Ilmu pendidikanIlmu pendidikan
Ilmu pendidikan
Remboko Nazar
 
Landasan pend.
Landasan pend.Landasan pend.
Landasan pend.Wenniepooh
 
Baru baru
Baru baruBaru baru
Baru baru
idrus barakwan
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuAstika Rahayu
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Zeninuramelia
 
Landasan fisiologis dan Landasan religius
Landasan fisiologis dan Landasan religiusLandasan fisiologis dan Landasan religius
Landasan fisiologis dan Landasan religius
Donny kurnianto
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanFani Diamanti
 
Makalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangMakalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangAbuy Thea
 
Sepak Takraw
Sepak TakrawSepak Takraw
Sepak Takraw
Rachmad Aditya
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
Oktian Fajar Nugroho
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
syskanovalinda
 
Presentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikanPresentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikan
Ibnu Fajar
 

Viewers also liked (20)

Sejarah sekolah
Sejarah sekolahSejarah sekolah
Sejarah sekolah
 
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarangSejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
 
Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)
 
CARRICULLUM VITAE_ UPDATED
CARRICULLUM VITAE_ UPDATEDCARRICULLUM VITAE_ UPDATED
CARRICULLUM VITAE_ UPDATED
 
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanHubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
 
MAKALAH PENDIDIKAN
MAKALAH PENDIDIKANMAKALAH PENDIDIKAN
MAKALAH PENDIDIKAN
 
Ilmu pendidikan
Ilmu pendidikanIlmu pendidikan
Ilmu pendidikan
 
Landasan pend.
Landasan pend.Landasan pend.
Landasan pend.
 
Baru baru
Baru baruBaru baru
Baru baru
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmu
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
 
Landasan fisiologis dan Landasan religius
Landasan fisiologis dan Landasan religiusLandasan fisiologis dan Landasan religius
Landasan fisiologis dan Landasan religius
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Makalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangMakalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayang
 
Sepak Takraw
Sepak TakrawSepak Takraw
Sepak Takraw
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Ruang lingkup pendidikan
Ruang lingkup pendidikanRuang lingkup pendidikan
Ruang lingkup pendidikan
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Presentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikanPresentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikan
 

Similar to Sejarah perkembangan pendidikan

Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
Fauzi Din
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
dwilaksmid
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Adymaz
 
Sejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerikaSejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerikakomisariatimmbpp
 
Tugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkTugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkPENJAGA HATI
 
Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073
Amer Al-Rudy
 
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGPROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGNur Arifaizal Basri
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
Unnes
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
RAAl9
 
Kaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplinKaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplin
Open University Malaysia
 
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptxwawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
azmimustaqim2
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahSuTedjo Tee
 
rancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
rancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosialrancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
rancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
pelipusirenius2021
 

Similar to Sejarah perkembangan pendidikan (20)

Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Sejarah bk
Sejarah bkSejarah bk
Sejarah bk
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
Sejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerikaSejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerika
 
Tugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbkTugas makalah wwdbk
Tugas makalah wwdbk
 
Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073
 
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGPROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Kaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplinKaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplin
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptxwawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
 
Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolah
 
rancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
rancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosialrancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
rancangan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Sejarah perkembangan pendidikan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah makhluk yang berfikir, karena kecenderungannya dalam berfikir itu manusia tak pernah luput dari berbagai permasalahan dan problem hidup. Sudah menjadi keharusan dalam kehidupan social, bahwa kepedulian antar sesama harus dijunjung tinggi. Dalam hal ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih dari itu, dorongan moril dan spiritual sangat berpengaruh dalam membantu seseorang dalam mengoptimalkan kemampuan diri dan memberi solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini, tentunya diperlukan metode-metode yang sistematis dan kiat-kiat kusus agar tujuan yang diharapkan dapat mengena pada sasaran yang diharapkan. Sebagai calon guru dengan berbagai tanggung jawab yang diempunya, yaitu mendidik para siswanya agar menjadi pribadi yang seutuhnya, sudah selayaknya mampu memahami perkembangan peserta didiknya agar dapat memberikan materi yang efektif, efisien, dan terarah, serta mampu mengoptimalkan potensi peserta didiknya agar lebih dewasa dan mandiri dalam menghadapi problema hidupnya dan masa depan. Maka, materi bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua calon guru, karena pada hakikatnya semua guru memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu membimbing dan mengarahkan peserta didiknya walaupun bukan sebagai guru BK. Sebelum mempelajari Bimbingan dan Konseling lebih jauh, sebagai landasan pokok perlulah mengkaji tentang perkembangan Bimbingan dan Konseling dari awal mula kelahirannya, perkembangannya dari masa ke masa, hingga perkembangannya di Indonesia. Sebagaimana isi makalah yang kami paparkan ini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum? 2. Bagaimana perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling secara umum 2. Untuk mengetahui perkembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. a. Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling Gerakan bimbingan lahir pada tanggal 13 Januari 1908 di Amerika, dengan didirikannya suatu vocational bureau tahun 1908 oleh Frank Parsons yang utuk selanjutnya dikenal sebagai“Father of The Guedance Movement in American Education”. yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau memahami berbagai perbuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara intelijensi dengan memilih pekerjaan yang terbaik yang tepat bagi dirinya.(wieke octora olivia,2012). Disinilah pertama kalinya istilah Bimbingan (Vocational Guidance) dikenal, tepatnya pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Boston. Dengan didirikannya biro yang bergerak di bidang profesi dan ketenaga kerjaan. Dengan tujuan membantu para pemuda dalam memilih karir yang ia bidangi dan melatih para guru untuk memberikan layanan bimbingan di sekolah. Pada masa yang hampir bersamaan, seorang konselor di Detroit Jasse B. Davis mulai memberikan layanan Konseling Pendidikan dan pekerjaan di SMA (1898). Dan pada tahun 1907 ia mencoba memasukkan program Bimbingan (Guidance) ke dalam pengalaman pendidikan para siswa Central High School di Detroit. Eli Weaver pada tahun 1905 mendirikan sebuah komite yang diketuainya sendiri yaituStudents Aid Committee Of The High School di New york. Dalam pengembangan komitenya, Weaver sampai pada kesimpulan bahwa siswa butuh saran dan konsultasi sebelum mereka masuk dunia kerja. Pada tahun 1920-an, para konselor sekolah di Boston dan New York diharapkan dapat membantu para siswa dalam memilih sekolah dan pekerjaan. Selama tahun 1920-an itu pula, sertifikasi konselor sekolah mulai diterapkan pada kedua kota tersebut.(Bimo Walgito,2010:15) Jika dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan dalam segi kepribadian(Personal Guidance). Pada dasarnya, Bimbingan Konseling tidak hanya berkmbang pada bidang-bidang tersebut, namun berkembang pula pada bidang-bidang lain yang meliputi pegertian dan pratek
  • 3. bimbingan dan Konseling, seperti bimbingan dalam bidang social, kewarganegaraan, keagamaan, dan lain-lain. b. Faktor-faktor yang melatar belakangi berkembangnya Bimbingan Konseling Upaya layanan bimbingan dan konseling secara profesional lahir di Amerika serikat dan berkembang pesat abad ke-20. Banyak faktor yang mendorong pesatnya perkembangan disiplin ilmu ini, hingga mampu menerobos institusi-institusi pendidikan khususnya sekolah. Sedikitnya, terdapat enam faktor yang mempelopori perkembangan bimbingan dan konseling tersebut, di antaranya yaitu: 1. Perhatian pemerintah terhadap penduduk imigran yang datang ke Amerika Serikat dari kawasan Eropa, mereka membutuhkan pekerjaan yang layak, dari situlah kemudian mendapat layanan dari biro-biro vokasional pemerintah, yang melalui penyuluhan-penyuluhan untuk mengarahkan bakat dan minat mereka agar pekerjaan yang di dapat sesuai dengan potensi mereka. 2. Pandangan Kristen yang beranggapan bahwa dunia adalah tempat pertempuran antara kekuatan baik dan buruk, atas dasar ini maka berbagai lembaga pendidikan di wajibkan mengajarkan moral kebaikan agar anak didiknya kelak menjadi pemenang dalam melawan kejahatan atau keburukan tersebut. 3. Pengaruh dari disiplin ilmu kesehatan mental yang pada awalnya memperjuangkan perlakuan manusiawi kepada orang-orang yang terkena gangguan jiwa dan sedang di tampung di rumah sakit. Kemudian disiplin ilmu ini melakukan gerakan antisipasi terhadap gangguan mental kepada masyarakat. Sebab mereka berangggapan bahwa gangguan mental dapat di cegah jika mampu dideteksi sejak dini. 4. Dampak dari gerakan testing psikologis yang semakin mengembangkan sayapnya dalam membuat instrumen-instrumen berupa tes-tes kepribadian untuk menyeleksi karyawan di berbagai perusahaan. 5. Subsidi dari pemerintah terhadap federal yang memungkinkan lembaga-lembaga pendidikan untuk mengangkat beberapa konselor untuk menangani bimbingan karier, pendidikan karier, penanggulangan kenakalan remaja, antisipasi terhadap penggunaan obat bius, dan lain-lain 6. Pengaruh dari penyakit terapi nondirektif (client cetered therapy), yang dikembangkan oleh Carl Rogers, dengan menggantikan pendekatan otoriter serta paternalistic dengan pendekatan pada potensi personal kliennya.(Jareperpus,2011). B. Perkembangan Bimbingan Konseling Di Indonesia a. Sejarah Lahirnya Bimbingan Konseling di Indonesia Di Indonesia sendiri, praktek Bimbingan Konseling sebenarnya sudah lama diperankan, seperti berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo pada tahun 1908, himgga pada periode
  • 4. selanjutnya berdirilah pergurua Taman Siswa pada tahun 1922 yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara yang menanamkan nilai-nilai Nasionalisme di kalangan para siswanya. Prinsip didaktik yang dipegang oleh Perguruan Nasional Taman Siswa ini antara lain: kemerdekaan belajar, bekerja dan menggunakan pendekatan konvergensi. Dari pola pendidikan Taman Siswa tersebut telah nampak perhatian dan penghargaan terhadap potensi seseorang dan kemerdekaan untuk mengembangkan potensi. Hal ini merupakan benih dari gerakan bimbingan konseling. .(wieke octora olivia,2012). Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan didiriknnya beberapa kementrian pada waktu itu (ada Kantor Penempatan Kerja) yang salah satu kegiatannya dilakukan di Kantor Penempatan Tenaga Kerja yang maksudnya untuk menempatkan orang-orang agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya dan ini menyerupai Vocational Bureau yang didirikan oleh Frank Parsons di Boston. Sekarang ini kantor Penempatan Tenaga Kerja ini tumbuh menjadi Departemen Tenaga Kerja. Dalam perkembangannya, bimbingan dan konseling di Indonesia memiliki alur yang sama seperti halnya perkembangannya di Amerika, yaitu bermula dari bimbingan pekerjaan(Vocational Guidance) lalu merambah kepada bimbingan pendidikan (Education Guidance). b. Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di Indonesia Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang.(Sarjanaku 2011). Dengan diadakannya konferensi FKIP seluruh Indonesia yang berlangsung di Malang sejak tanggal 20-24 Agustus 1960, telah diputuskan bahwa Bimbingan dan Konseling dimasukkan dalam kurikulum FKIP. Hal tersebut menunjukkan adanya langkah yang lebih maju, yaitu Bimbingan dan Konseling sebagai suatu ilmu dikupas secara ilmiah. Dengan adanya instruksi dari pihak pemerintah ( Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan) untuk melaksakan Bimbingan dan Konseling di sekolah-sekolah, telah membuat bimbingan dan konseling semakin maju di lingkungan sekolah.(Bimo Walgito,2010:17). Beberpapa tahun setelah itu, didirikanlah SMA gaya baru pada tahun 1962. Pada jenjeng ini para siswa mulai diarahkan secara mandiri dengan bimbingan para guru untuk menentukan kejuruan sesuai da bidang yang ia minati dan ia bidangi. Dimulai dari sini Bimbingan Konseling membantu penjurusan di SMA atas beberapa bidang jurusan dengan ketegasan sebagai berikut: 1. Di kelas I itu para pelajar diberi kesempatan untuk lebih mengenal bakat dan minatnya dengan jalan menjelajahi segala jenis mata pelajaran di sekolah dengan bantuan pembimbing, para guru dan orang tuanya.
  • 5. 2. Di kelas II para siswa disalurkan ke kelompok khusus; budaya, pasti, pengetahuan alam. 3. Untuk menunjuk hal-hal tersebut di atas pengisian kartu pribadi siswa harus dilakukan dengan seteliti-telitinya. Sejak saat itu guru-guru ditatar menjadi pembimbing yang baik.(Catatan BK Kita,2012). Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan baru pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang peranan penting dalam sistem sekolah pembangunan. Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah sejak diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di sekolah. Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar lebih mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk mewujudkan layanan bimbingan yang profesional. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah dimasukkan bimbingan karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan terus dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan dan kepercayaan publik.(jareperpus,2011) Bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami selalu mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Hampir dalam setiap dekade perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, hingga sekarang bimbingan dan konseling terus diupayakan lebih maju, terbukti dengan dibukanya berbagai jurusan dan kejuruan pada sekolah-sekolah khususnya di sekolah menengah atas.
  • 6. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bimbingan dan konseling pertama kali dikenal di Amerika dengan didirikannya Vodational Berou yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908. Bertepatan dengan itu seorang konselor Jasse B. Davis memasukkan layanan konseling di SMA di Detroid (1907). Lalu dilanjutkan oleh tokoh-tokoh lain hingga perkembangannya pesat hingga di Indonesia. dilihat dari perkembangannya, Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu,di sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan dalam segi kepribadian (Personal Guidance). Bimbingan dan Konseling telah terbentuk jauh sebelum era kemerdekaan, dari bimbingan itulah siswa dipupuk untuk merealisasikan cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Bimbingan dan Konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001. B. SARAN Dari pembahasan di atas, kiranya sudah cukup jelas bahwa kegiatan bimbingan pada hakikatnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pendidikan secara keseluruhan. Bimbingan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Sejak zaman sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan, dan apalagi pada era pembangunan nasional, bimbingan mempunyai peranan dalam upaya mewujudkan manusiamanusia Indonesia. Manusia Indonesia yang dicita-citakan adalah manusia Pancasila. Oleh karena itu, upaya untuk terus melakukan perbaikan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling dalam semua bidang kehidupan tentunya perlu untuk dilakukan
  • 8. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, Penulis November 2013
  • 9. DAFTAR ISI Kata Pengantar……………….……………………………......………............................. i DAFTAR ISI…………………………………………………….....…................................ ii PENDAHULUAN………………………………………………………….....…............. 1 A. Latar Belakang………………………………………….….….................…................ 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………..................……........ 1 C. Tujuan……………………………………………….….….................……............... 1 PEMBAHASAN…………………………………………….....………….….................... 2 A. Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum…….……........................... 2 a. Sejarah lahirnya bimbingan konseling…………….................................................... 2 b. Factor-faktor yang melatar belakangi perkembangan bimbingan konseling.....……. 3 B. Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia ………...........………................. 3 a. Sejarah Lahirnya bimbingan konseling di Indonesia …............................................. 3 b. Perkembangan Bimbingan Konseling dalam system Pendidikan di Indonesia.......... 4 KESIMPULAN…………………………………....…...................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 7
  • 10. TUGAS MAKALAH INDIVIDU SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DISUSUN OLEH : WA ODE NENI ERNIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYARIF MUHAMMAD RAHA 2013 / 2014