SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1
SEJARAH DAN LATAR BELAKANG
BIMBINGAN DAN KONSELING
Di Amerika Serikat
Frank Parson,1908: mendirikan suatu “Vocational Bureau”
yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan
pertolongan agar mereka dapat mengenal atau
memahami berbagai kekuatan dan kelemahan yang
ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat
dipergunakan secara intelegensi dalam memilih
pekerjaan yang tepat bagi dirinya
Arthur E. Traxler dan Robert D. North, 1986:
Dalam bukunya yang berjudul
“Techniques Of Guidance” menyebutkan beberapa
kejadian penting yang mewarnai sejarah bimbingan
antara lain:
2
1. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Timbullah
suatu gerakan kemanusiaan, yang menitikberatkan pada
kesejahteraan manusia dan kondisi sosialnya.
2. Agama. Para rohaniwan berpandangan bahwa dunia adalah
di mana ada pertentangan yang secara terus menerus
antara yang baik dan buruk.
3. Aliran kesehatan mental (mental hygiene). Timbul dengan
tujuan perlakuan yang manusiawi terhadap penderita
penyakit jiwa dan perhatian terhadap berbagai gejala,
tingkat penyakit jiwa, pengobatan dan cara
pencegahannya.
4. Perubahan dalam masyarakat. Akibat dari perang Dunia I
dan II, pengangguran, depresi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, wajib belajar, dan lain-
lainnya, mendorong beribu-ribu anak untuk masuk sekolah,
tanpa mengetahui untuk apa mereka bersekolah.
5. Gerakan mengenal siswa sebagai individu. Gerakan ini erat
kaitannya dengan gerakan tes pengukuran,
3
Di Indonesia
Masa Sebelum Kemerdekaan
Yaitu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Rakyat Indonesia yang cinta akan nasionalisme dan
kemerdekaan berusaha untuk memperjuangkan
kemandirian bangsa Indonesia melalui pendidikan. Salah
satunya Taman Siswa yang di pelopori oleh K.H.
Dewantara. Falsafah dasarnya yang terkenal yaitu:
“Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso,
dan Tut Wuri Handayani”
Dekade 40-an: Perjuangan
Merupakan tonggak sejarah yang sangat penting,karena
pada dekade ini rakyat Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. yang merupakan
kulminasi perjuangan untuk mencapai kehidupan
kebangsaan yang bebas dan mandiri di tengah bangsa
lain di dunia.
Sedangkan Hal yang menjadi fokus utama pada saat itu
adalah mendidik bangsa Indonesia agar memahami dirinya
sebagai bangsa yang merdeka.
4
Dekade 50-an: Perjuangan
Menjelang dekade 50-an pengakuan kedaulatan terhadap
Indonesia tercapai. Namun dalam bidang Pendidikan
menghadapi tantangan yang sangat besar,yaitu bagaimana
memecahkan masaah kebodohan dan keterbelakangan rakyat
Indonesia. Tahun 1950 keluar perubahan kurikulum yang
pertama (pada saat itu di kenal sbg rencana pelajaran) sebagai
penyempurnaan dari rencana pelajaran tahun 1946 dan 1947.
Dekade 60-an: Perintisan
Lahirnya Orde Baru tahun 1966, yang kemudian meluruskan
dan menegakkan, dan mulai mantap dalam merintis terwujudnya
suatu sistem pendidikan nasional.
Beberapa peristiwa penting dalam bidang pendidikan:
1. Ketetapan MPRS Tahun 1966 tentang Dasar Pendididkan
Nasional.
2. Lahirnya kurikulum SMA Gaya Baru 1964,dengan
keharusan pelaksaaan bimbingan dan konseling/penyuluhan.
3. Lahirnya kurikulum 1968.
4. Kelahiran IKIPsebagai perpaduan dari IPG dan FKIP
berdasarkan keputusan Presiden No.1/1963. 5
Dekade 80-an: Pemantapan
Pemantapan terutama untuk menuju kepada perwujudan
bimbingan yang profesional. Beberapa kecenderungan yang
saat ini dan mungkin masa yang akan datang adalah makin
dirasakanya kebutuhan akan professionalisme layanan,
keterpaduan pengelolaan, sistem pendidikan konselor,
legalitas formal, pemantapan organisasi, pengembangan
konsep-konsep bimbingan yang berorientasi Indonesia, dsb.
Dekade 70-an: Penataan
Dalam dekade ini bimbingan diupayakan aktualisasinya
melalui legalitas sistem, konsep, dan pelaksanaannya.
Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu
penunjang pembangunan nasional terutama diarahkan kepada
pemecahan masalah utama pendidikan yaitu:
1.Pemerataan kesempatan belajar
2.Mutu
3.Relevansi, dan
4.Efisiensi.
6
MENYONGSONG ERA LEPAS LANDAS
Untuk menyongsong era lepas landas pada dasarnya adalah
menyiapkan manusia yang bercirikan “lepas landas”.
Terutama kaum generasi muda yang pada saatnya nanti
akan menjadi tulang punggung masyarakat indonesia.
Menurut Koentjaraningrat (1988) manusia lepas landas
berfokus pada tiga kata kunci:
1) Mentalitas Manusia Indonesia
2) Disiplin Nasional
3) Integrasi Nasional
7
Bimbingan Berdasarkan Pancasila
Kegiatan bimbingan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kegiatan pendidikan serta mempunyai peran yang
sangat penting dan strategis dalam perjalanan bangsa
Indonesia secara keseluruhan.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan dasar
negara, pandangan hidup, kepribadian bangsa,
dan ideologi nasional. Dan kualitas manusia
Pancasila merupakan dasar dan tujuan bagi
suksesnya pembangunan nasional.
8
PENGERTIAN BIMBINGAN
Bimbingan adalah merupakan proses pemberian bantuan
kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus
menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar
individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang
mandiri.
Kemandirian yang menjadi tujuan usaha bimbingan ini
mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dilakukan oleh
pribadi mandiri, yaitu:
a) Mengenal diri sendiri dan lingkungan
b) Menerima diri sendri dan lingkungan secara positif
dan dinamis
c) Mengambil keputusan
d) Mengarahkan diri, dan
e) Mewujudkan diri
BERSAMBUNG...9
PENGERTIAN BIMBINGAN
Menurut Rochman Natawidjaja, 1987: 31
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya
individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri,
sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan
keadaan llingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan
dapat menikmati kebahagiaaan hidupnya dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan
masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu
mencpai perkembangan diri secara optimal sebagai
makhluk sosial.
BERSAMBUNG...10
PENGERTIAN BIMBINGAN
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing
kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian
dalam pemahaman dan perwujudan diri, dalam
mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan
penyesuaian diri dengan lingkungan.
(Menurut Moh. Surya, 1988: 12)
BERSAMBUNG...11
Prayitno, 1983: 2 dan 1987: 35)
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka
itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang
mandiri.
Kemandirian itu mencakup 5 fungsi pokok yang
hendaknya dijalankan oleh pribadi mandiri, yaitu;
a) Mengenal diri sendiri dan lingkungan
b) Menerima diri sendri dan lingkungan secara positif
dan dinamis
c) Mengambil keputusan
d) Mengarahkan diri, dan
e) Mewujudkan diri
PENGERTIAN BIMBINGAN
12
PENGERTIAN KONSELING
Konseling adalah suatu upaya bantuan yang di lakukan
dengan empat mata atau tatap muka antara konselor
dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human
(manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian
yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku,
agar klien memperolah konsep diri dan kepercayaan
diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada
saat ini dan mungkin masa yang akan datang.
13
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar ini sangat
penting dan perlu terutama dalam kaitannya dengan
kepentingan penerapan di lapangan, supaya guru pembimbing
dapat menghindari dari kesalahan dan penyimpangan-
penyimpangan dalam praktek pemberian layanan bimbingan
dan konseling.
PRINSIP
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
UMUM
KHUSUS
14
PRINSIP KHUSUS:
1. Prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan
dengan sasaran layanan.
2. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan
individu.
3. Prinsip yang berkenaan dengan program
layanan.
4. Prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan
pelayanan.
15
BAB II
FUNGSI, TUJUAN DAN ASAS-ASAS
BIMBINGAN DAN KONSELING
16
1. Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.1.pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya
masalah. Dlam fungsi pencegahan ini layanan yang
diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar
terhindar dari berbagai masalah yang dapat
menghambat perkembangannya. Kegiatan ini
berfungsi penccegahan dapat berupa program
orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi
data, dsb.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan
bimbingan dan konseling dapat berfungsi:
BAB II
17
BAB II
Lanjutan...
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.2.Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan
siswa.
Pemahaman ini mencakup:
a. Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orang
tua, guru, dan guru pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk didalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh siswa sendiri,
orang tua, guru, dan guru pembimbing.
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk
didalamnya informasi pendidikan , jabatan/pekerjaan dan/atau
karier, dan informasi budaya/nilai-nilai), terutama oleh siswa. 18
BAB II
Lanjutan...
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.3.Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman
telah dilakukan, namun mungkin saja siswa
masih menghadapi masalah-masalah tertentu.
Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu
fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terpecahnya atau teratasinya
berbagai permasalahan yang dialami siswa.
19
BAB II
Lanjutan...
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.4.Fungsi pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan
konseling yang diberikan dapat membantu para
siswa dalam memelihara dan mengembangkan
keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan
berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang
dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap.
Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan
mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang
positif dalam rangka perkembangan dirinya secara
mantap dan berkelanjutan. 20
BAB II
Lanjutan...
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui
penyelenggaraan berbagai jenis layanan
bimbingan dan pendukung bimbingan dan
konseling untuk mencapai hasil sebagaimana
terkandung di dalam masing-masing fungsi
bimbingan dan konseling.
setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling dilaksanakan haruslah secara langsung
mengacu pada salah satu atau beberapa fungsi
itu, agar hasil yang hendak dicapainya secara jelas
dapat diidentifikasi dan dievaluasi. 21
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
BAB II
2.1.Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah
sesuai dengan tujuan pendidikan, sebagaimana
dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No2/1989), yaitu
terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas,
yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. (Depdikbud, 1994:5)
22
Lanjutan...
Tujuan Umum Bimbingan dan Konseling
Sesuai dengan pengertian bimbingan dan konseling
sebagai suatu upaya membentuk perkembangan
kepribadian siswa secara optimal, maka secara umum
layanan bimbingan dan konseling di SLTP dan SMU
haruslah dikaitkan dengan pengembangan sumber daya
manusia. Dalam rangka menjawab tantangan kehidupan
masa depan,yaitu adanya relevansi program pendidikan
dengan tuntutan dunia kerja atau adanya “link and match”
(kaitan dan padanan), maka secara umum layanan
bimbingan dan konseling adalah membantu siswa
mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta
memilih, dan menyesuaikan diri dengan kesempatan
pendidikan untuk merencanakan karier yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja. 23
2.2.Tujuan Khusus
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membantu siswa agarvdapat mencapai tujuan-
tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial,
belajar, dan karier. Bimbingan pribadi-sosial
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
pengembangan pibadi-sosial dalam mewujudkan pribadi
yang takwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan
belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pendidikan. Bimbingan karier
dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang
produktif
BAB II
Lanjutan...
Tujuan Bimbingan dan Konseling
24
BAB II
Lanjutan...
Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling
a. Dalam Aspek Tugas Perkembangan Pribadi-sosial
dalam aspek tugas Perkembangan Pribadi-sosial, layanan
bimbingan konseling membantu siswa agar:
1) Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan
dan mengenalkankekhususan yang ada pada dirinya.
2) Dapat mengembangkan sikap positif, seperti
menggambarkan orang-orang yang mereka sayangi
3) Membuat pilihan secara sehat
4) Mampu menghargai orang lain
5) Memiliki rasa tanggung jawab
6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
7) Dapat mnyelesaikan konflik.
8) Dapat membuat keputusan secara efektif. 25
BAB II
Lanjutan...
Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling
b. Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar
Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar, layanan
bimbingan konseling membantu siswa agar:
1) Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik
belajar secara efektif
2) Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan.
3) Mampu belajar secara efektif.
4) Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam
menghadapi evaluasi/ujian.
26
BAB II
Lanjutan...
Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling
c. Dalam Aspek Tugas Perkembangan Karier
Dalam Aspek Tugas Perkembangan karier, layanan
bimbingan konseling membantu siswa agar:
1) Mampu membentuk identitas karier, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan di dalam lingkungan
kerja.
2) Mampu merencanakan masa depan.
3) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu
kecenderungan arah karier.
4) Mengenal keterampilan, kemampuan , dan minat.
27
BAB II
3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah hendaknya selalu mengacu pada
asaa-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas ini
dapat diterapkan sbb.
1. Asas Kerahasian
2. Asas Kesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kekinian
5. Asas Kemandirian
6. Asas Kegiatan
7. Asas Kedinamisan
8. Asas Keterpaduan
9. Asas Kenormatifan
10.Asas Keahlian
11.Asas Ahlitangan
12.Asas Tut Wuri Handayani
28
BAB II
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
3.1. Asas kerahasiaan
Secara khusus usaha layanan bimbingan adalah melayani
individu-individu yang bermasalah. Asas kerahasiaan
merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan dan
konseling. Jika asas ini benar-benar dijalankan maka
penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan mendapat
kepercayaan dari para siswa dan akandimanfaatkan
secara baik oleh siswa, dan jika sebaliknya para
penyelenggara tidak memperhatikan asas tersebut maka
tidak mempunyai arti lagi dan bahkan mungkin dijauhi oleh
para siswa.
29
3.2. Asas Kasukarelaan
BAB II
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Jika asas kerahasiaan benar-benar tertanam pada diri (calon)
terbimbing/siswa atau klien, sangat dapat diharapkan bahwa
mereka yang mengalami masalah akan dengan sukarela akan
membawa masalahnya itu kepada pembimbing untuk meminta
bimbingan.
3.3. Asas Keterbukaan
Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam
suasana keterbukaan. Baik yang dibimbing /dikonsel maupun
pembimbing/konselor bersifat terbuka. Keterbukaan ini
bukannhanya sekedr berarti “bersedia menerima saran-saran
dari luar” tetapi dalam halinin lebih penting masing-masing yang
bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan
pemecahan masalah yang dimaksud. 30
BAB II
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
3.4. Asas Kekinian
Masalah klien yang langsung ditanggulanggi melalui upaya
bimbingan dan konseling adalah masalah-masalah yang
dirasakan kini(sekarang), bukan masalah-masalah yang sudah
lampau, dan juga masalah yang mungkin akan dialami di masa
mendatang.
3.5. Asas Kemandirian
Kemandirian merupakan tujuan dari usaha layanan bimbingan
dan konseling. Dalam memberi layanan para petugas hendaklah
selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada diri orang
yang dibimbing. Jangan sampai orang yang dibimbing itu
menjadi tergantung pada orang lain, khususnya para
pembimbing
31
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
BAB II
3.6. Asas Kegiatan
Usaha layanan bimbingan dan konseling akan memberikan
buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak
melakukan kegiatan dalam mencapai tjuan bimbingan. Para
pemberi layanan bimbingan dan konseling hendaknya
menimbulkan suasana individu yang dibimbing itu mampu
menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud.
3.7. Asas Kedinamisan
Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki
terjadinya perubahan pada diri individu yang dibimbing yaitu
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan
tidaklah sekedar mengulag-ulang hal yang lama yang bersifat
monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu
pembaruan, sesuatu yang lebih maju.
32
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
BAB II
33
3.8. Asas Keterpaduan
Layanan bimbingan dan konseling memadukan berbagai aspek
individu yang dibimbing, sebagai mana diketahui individu yang
dibimbing itu mremiliki berbagai segi kalau keadaanya tidak
saling serasi dn terpadu akan jstru menimbulkan masalah.
Jangan hendaknya aspek layanan yang satu tidak serasi atau
bahkan bertentangan dengan aspek layanan yang lain.
3.9. Asas Kenormatifan
Sebagaimana dikemukakan terdahlu, usaha layanan bimbingan
dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku
34
BAB II
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
3.10. Asas Kenormatifan
Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur,
sistematik, dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang
memadai. Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha
bimbingan dan konseling, dan keberhasilan akan menaikan
kepercayaan masyarakat pada bimbingan dan konseling.
3.11. Asas Alih Tangan
Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan
dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya
untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang
diharapkan, maka petugas tersebut mengalihtangankan klien
tersebut, kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli.
Lanjutan...
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
BAB II
35
3.12. Asas Tut Wuri Handayani
Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya
tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara
pembimbing dan yang dibimbing. Terlebih di lingkungan
sekolah, asas ini makin dirasakan manfaatnyan dan bahkan
perlu dilengkapi dengan “ ing ngarsa sung tulada, ing madya
mangun karsa”
BIDANG BIMBINGAN
DAN
KONSELING
BAB III
37
Secara umum tujuan penyelenggaraan bantuan
pelayanan bimbingan dan konseling adalah
berupaya membantu siswa menemukan
pribadinya, serta menerima dirinya secara
positif dan dinamis sebagai modal pengembangan
diri lebih lanjut.
Lebih khusus, untuk mencapai tujuan tersebut,
bidang bimbingan mencakup seluruh upaya
bantuan yang meliputi :
 Bidang Bimbingan Pribadi
 Bimbingan Sosial
 Bimbingan Belajar, Dan
 Bimbingan Karier
38
39
40

More Related Content

What's hot

Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanIyan Sudrajat
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanAga Pratama
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 
Konsep Pendidikan
Konsep PendidikanKonsep Pendidikan
Konsep Pendidikanfiro HAR
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanFauzi Din
 
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Andri Pradinata
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8srimutiaracantik
 
Tokoh-tokoh Pendidikan Dunia
Tokoh-tokoh Pendidikan DuniaTokoh-tokoh Pendidikan Dunia
Tokoh-tokoh Pendidikan DuniaHendra Kurniawan
 
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negaraBandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negaraMohd Borhan Bin Jamaluddin
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan dirohama07
 
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanDyra Yunilaili
 

What's hot (19)

Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikan
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesia
 
Konsep Pendidikan
Konsep PendidikanKonsep Pendidikan
Konsep Pendidikan
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
1 pendidikan-pancasila
1 pendidikan-pancasila1 pendidikan-pancasila
1 pendidikan-pancasila
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8
 
Tokoh-tokoh Pendidikan Dunia
Tokoh-tokoh Pendidikan DuniaTokoh-tokoh Pendidikan Dunia
Tokoh-tokoh Pendidikan Dunia
 
Ilmu pendidikan
Ilmu pendidikanIlmu pendidikan
Ilmu pendidikan
 
Makalah ipi
Makalah ipiMakalah ipi
Makalah ipi
 
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negaraBandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Unit 1
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
 

Similar to SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingFauzi Din
 
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGPROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGNur Arifaizal Basri
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konselinghusnulks
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan KebangsaanNormala Mehat
 
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptxwawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptxazmimustaqim2
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsusfery_antini
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatyoulinda
 
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan ria gustini
 

Similar to SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING (20)

Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Sejarah bk
Sejarah bkSejarah bk
Sejarah bk
 
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELINGPROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
PROJECT DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
 
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptxwawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
wawasan bimbingan dan konseling di sekolah.pptx
 
Tugas topik 5
Tugas topik 5Tugas topik 5
Tugas topik 5
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsus
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
 
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN
 
BEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN
BEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKANBEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN
BEGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN DILAKSANAKAN
 
PERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
PERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptxPERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
PERTEMUAN 1 BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING

  • 1. 1
  • 2. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING Di Amerika Serikat Frank Parson,1908: mendirikan suatu “Vocational Bureau” yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau memahami berbagai kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara intelegensi dalam memilih pekerjaan yang tepat bagi dirinya Arthur E. Traxler dan Robert D. North, 1986: Dalam bukunya yang berjudul “Techniques Of Guidance” menyebutkan beberapa kejadian penting yang mewarnai sejarah bimbingan antara lain: 2
  • 3. 1. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Timbullah suatu gerakan kemanusiaan, yang menitikberatkan pada kesejahteraan manusia dan kondisi sosialnya. 2. Agama. Para rohaniwan berpandangan bahwa dunia adalah di mana ada pertentangan yang secara terus menerus antara yang baik dan buruk. 3. Aliran kesehatan mental (mental hygiene). Timbul dengan tujuan perlakuan yang manusiawi terhadap penderita penyakit jiwa dan perhatian terhadap berbagai gejala, tingkat penyakit jiwa, pengobatan dan cara pencegahannya. 4. Perubahan dalam masyarakat. Akibat dari perang Dunia I dan II, pengangguran, depresi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, wajib belajar, dan lain- lainnya, mendorong beribu-ribu anak untuk masuk sekolah, tanpa mengetahui untuk apa mereka bersekolah. 5. Gerakan mengenal siswa sebagai individu. Gerakan ini erat kaitannya dengan gerakan tes pengukuran, 3
  • 4. Di Indonesia Masa Sebelum Kemerdekaan Yaitu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Rakyat Indonesia yang cinta akan nasionalisme dan kemerdekaan berusaha untuk memperjuangkan kemandirian bangsa Indonesia melalui pendidikan. Salah satunya Taman Siswa yang di pelopori oleh K.H. Dewantara. Falsafah dasarnya yang terkenal yaitu: “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani” Dekade 40-an: Perjuangan Merupakan tonggak sejarah yang sangat penting,karena pada dekade ini rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. yang merupakan kulminasi perjuangan untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dan mandiri di tengah bangsa lain di dunia. Sedangkan Hal yang menjadi fokus utama pada saat itu adalah mendidik bangsa Indonesia agar memahami dirinya sebagai bangsa yang merdeka. 4
  • 5. Dekade 50-an: Perjuangan Menjelang dekade 50-an pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia tercapai. Namun dalam bidang Pendidikan menghadapi tantangan yang sangat besar,yaitu bagaimana memecahkan masaah kebodohan dan keterbelakangan rakyat Indonesia. Tahun 1950 keluar perubahan kurikulum yang pertama (pada saat itu di kenal sbg rencana pelajaran) sebagai penyempurnaan dari rencana pelajaran tahun 1946 dan 1947. Dekade 60-an: Perintisan Lahirnya Orde Baru tahun 1966, yang kemudian meluruskan dan menegakkan, dan mulai mantap dalam merintis terwujudnya suatu sistem pendidikan nasional. Beberapa peristiwa penting dalam bidang pendidikan: 1. Ketetapan MPRS Tahun 1966 tentang Dasar Pendididkan Nasional. 2. Lahirnya kurikulum SMA Gaya Baru 1964,dengan keharusan pelaksaaan bimbingan dan konseling/penyuluhan. 3. Lahirnya kurikulum 1968. 4. Kelahiran IKIPsebagai perpaduan dari IPG dan FKIP berdasarkan keputusan Presiden No.1/1963. 5
  • 6. Dekade 80-an: Pemantapan Pemantapan terutama untuk menuju kepada perwujudan bimbingan yang profesional. Beberapa kecenderungan yang saat ini dan mungkin masa yang akan datang adalah makin dirasakanya kebutuhan akan professionalisme layanan, keterpaduan pengelolaan, sistem pendidikan konselor, legalitas formal, pemantapan organisasi, pengembangan konsep-konsep bimbingan yang berorientasi Indonesia, dsb. Dekade 70-an: Penataan Dalam dekade ini bimbingan diupayakan aktualisasinya melalui legalitas sistem, konsep, dan pelaksanaannya. Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu penunjang pembangunan nasional terutama diarahkan kepada pemecahan masalah utama pendidikan yaitu: 1.Pemerataan kesempatan belajar 2.Mutu 3.Relevansi, dan 4.Efisiensi. 6
  • 7. MENYONGSONG ERA LEPAS LANDAS Untuk menyongsong era lepas landas pada dasarnya adalah menyiapkan manusia yang bercirikan “lepas landas”. Terutama kaum generasi muda yang pada saatnya nanti akan menjadi tulang punggung masyarakat indonesia. Menurut Koentjaraningrat (1988) manusia lepas landas berfokus pada tiga kata kunci: 1) Mentalitas Manusia Indonesia 2) Disiplin Nasional 3) Integrasi Nasional 7
  • 8. Bimbingan Berdasarkan Pancasila Kegiatan bimbingan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pendidikan serta mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam perjalanan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup, kepribadian bangsa, dan ideologi nasional. Dan kualitas manusia Pancasila merupakan dasar dan tujuan bagi suksesnya pembangunan nasional. 8
  • 9. PENGERTIAN BIMBINGAN Bimbingan adalah merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh guru pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri. Kemandirian yang menjadi tujuan usaha bimbingan ini mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dilakukan oleh pribadi mandiri, yaitu: a) Mengenal diri sendiri dan lingkungan b) Menerima diri sendri dan lingkungan secara positif dan dinamis c) Mengambil keputusan d) Mengarahkan diri, dan e) Mewujudkan diri BERSAMBUNG...9
  • 10. PENGERTIAN BIMBINGAN Menurut Rochman Natawidjaja, 1987: 31 Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan llingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencpai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. BERSAMBUNG...10
  • 11. PENGERTIAN BIMBINGAN Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. (Menurut Moh. Surya, 1988: 12) BERSAMBUNG...11
  • 12. Prayitno, 1983: 2 dan 1987: 35) Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Kemandirian itu mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi mandiri, yaitu; a) Mengenal diri sendiri dan lingkungan b) Menerima diri sendri dan lingkungan secara positif dan dinamis c) Mengambil keputusan d) Mengarahkan diri, dan e) Mewujudkan diri PENGERTIAN BIMBINGAN 12
  • 13. PENGERTIAN KONSELING Konseling adalah suatu upaya bantuan yang di lakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperolah konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin masa yang akan datang. 13
  • 14. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar ini sangat penting dan perlu terutama dalam kaitannya dengan kepentingan penerapan di lapangan, supaya guru pembimbing dapat menghindari dari kesalahan dan penyimpangan- penyimpangan dalam praktek pemberian layanan bimbingan dan konseling. PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING UMUM KHUSUS 14
  • 15. PRINSIP KHUSUS: 1. Prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan dengan sasaran layanan. 2. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu. 3. Prinsip yang berkenaan dengan program layanan. 4. Prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan. 15
  • 16. BAB II FUNGSI, TUJUAN DAN ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING 16
  • 17. 1. Fungsi Bimbingan dan Konseling 1.1.pencegahan (preventif) Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dlam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan ini berfungsi penccegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dsb. Ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi: BAB II 17
  • 18. BAB II Lanjutan... Fungsi Bimbingan dan Konseling 1.2.Fungsi Pemahaman Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa. Pemahaman ini mencakup: a. Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing. b. Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk didalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing. c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya informasi pendidikan , jabatan/pekerjaan dan/atau karier, dan informasi budaya/nilai-nilai), terutama oleh siswa. 18
  • 19. BAB II Lanjutan... Fungsi Bimbingan dan Konseling 1.3.Fungsi Perbaikan Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa. 19
  • 20. BAB II Lanjutan... Fungsi Bimbingan dan Konseling 1.4.Fungsi pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. 20
  • 21. BAB II Lanjutan... Fungsi Bimbingan dan Konseling Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung di dalam masing-masing fungsi bimbingan dan konseling. setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan haruslah secara langsung mengacu pada salah satu atau beberapa fungsi itu, agar hasil yang hendak dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi. 21
  • 22. 2. Tujuan Bimbingan dan Konseling BAB II 2.1.Tujuan Umum Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (Depdikbud, 1994:5) 22
  • 23. Lanjutan... Tujuan Umum Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan pengertian bimbingan dan konseling sebagai suatu upaya membentuk perkembangan kepribadian siswa secara optimal, maka secara umum layanan bimbingan dan konseling di SLTP dan SMU haruslah dikaitkan dengan pengembangan sumber daya manusia. Dalam rangka menjawab tantangan kehidupan masa depan,yaitu adanya relevansi program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja atau adanya “link and match” (kaitan dan padanan), maka secara umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih, dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 23
  • 24. 2.2.Tujuan Khusus Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agarvdapat mencapai tujuan- tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar, dan karier. Bimbingan pribadi-sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas pengembangan pibadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif BAB II Lanjutan... Tujuan Bimbingan dan Konseling 24
  • 25. BAB II Lanjutan... Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling a. Dalam Aspek Tugas Perkembangan Pribadi-sosial dalam aspek tugas Perkembangan Pribadi-sosial, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar: 1) Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenalkankekhususan yang ada pada dirinya. 2) Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka sayangi 3) Membuat pilihan secara sehat 4) Mampu menghargai orang lain 5) Memiliki rasa tanggung jawab 6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi 7) Dapat mnyelesaikan konflik. 8) Dapat membuat keputusan secara efektif. 25
  • 26. BAB II Lanjutan... Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling b. Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar: 1) Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif 2) Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan. 3) Mampu belajar secara efektif. 4) Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ujian. 26
  • 27. BAB II Lanjutan... Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling c. Dalam Aspek Tugas Perkembangan Karier Dalam Aspek Tugas Perkembangan karier, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar: 1) Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja. 2) Mampu merencanakan masa depan. 3) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. 4) Mengenal keterampilan, kemampuan , dan minat. 27
  • 28. BAB II 3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya selalu mengacu pada asaa-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas ini dapat diterapkan sbb. 1. Asas Kerahasian 2. Asas Kesukarelaan 3. Asas Keterbukaan 4. Asas Kekinian 5. Asas Kemandirian 6. Asas Kegiatan 7. Asas Kedinamisan 8. Asas Keterpaduan 9. Asas Kenormatifan 10.Asas Keahlian 11.Asas Ahlitangan 12.Asas Tut Wuri Handayani 28
  • 29. BAB II Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling 3.1. Asas kerahasiaan Secara khusus usaha layanan bimbingan adalah melayani individu-individu yang bermasalah. Asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan dan konseling. Jika asas ini benar-benar dijalankan maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan mendapat kepercayaan dari para siswa dan akandimanfaatkan secara baik oleh siswa, dan jika sebaliknya para penyelenggara tidak memperhatikan asas tersebut maka tidak mempunyai arti lagi dan bahkan mungkin dijauhi oleh para siswa. 29
  • 30. 3.2. Asas Kasukarelaan BAB II Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Jika asas kerahasiaan benar-benar tertanam pada diri (calon) terbimbing/siswa atau klien, sangat dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah akan dengan sukarela akan membawa masalahnya itu kepada pembimbing untuk meminta bimbingan. 3.3. Asas Keterbukaan Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam suasana keterbukaan. Baik yang dibimbing /dikonsel maupun pembimbing/konselor bersifat terbuka. Keterbukaan ini bukannhanya sekedr berarti “bersedia menerima saran-saran dari luar” tetapi dalam halinin lebih penting masing-masing yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah yang dimaksud. 30
  • 31. BAB II Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling 3.4. Asas Kekinian Masalah klien yang langsung ditanggulanggi melalui upaya bimbingan dan konseling adalah masalah-masalah yang dirasakan kini(sekarang), bukan masalah-masalah yang sudah lampau, dan juga masalah yang mungkin akan dialami di masa mendatang. 3.5. Asas Kemandirian Kemandirian merupakan tujuan dari usaha layanan bimbingan dan konseling. Dalam memberi layanan para petugas hendaklah selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada diri orang yang dibimbing. Jangan sampai orang yang dibimbing itu menjadi tergantung pada orang lain, khususnya para pembimbing 31
  • 32. Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling BAB II 3.6. Asas Kegiatan Usaha layanan bimbingan dan konseling akan memberikan buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tjuan bimbingan. Para pemberi layanan bimbingan dan konseling hendaknya menimbulkan suasana individu yang dibimbing itu mampu menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud. 3.7. Asas Kedinamisan Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan tidaklah sekedar mengulag-ulang hal yang lama yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju. 32
  • 33. Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling BAB II 33 3.8. Asas Keterpaduan Layanan bimbingan dan konseling memadukan berbagai aspek individu yang dibimbing, sebagai mana diketahui individu yang dibimbing itu mremiliki berbagai segi kalau keadaanya tidak saling serasi dn terpadu akan jstru menimbulkan masalah. Jangan hendaknya aspek layanan yang satu tidak serasi atau bahkan bertentangan dengan aspek layanan yang lain. 3.9. Asas Kenormatifan Sebagaimana dikemukakan terdahlu, usaha layanan bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
  • 34. 34 BAB II Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling 3.10. Asas Kenormatifan Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur, sistematik, dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang memadai. Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling, dan keberhasilan akan menaikan kepercayaan masyarakat pada bimbingan dan konseling. 3.11. Asas Alih Tangan Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka petugas tersebut mengalihtangankan klien tersebut, kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli.
  • 35. Lanjutan... Asas-Asas Bimbingan dan Konseling BAB II 35 3.12. Asas Tut Wuri Handayani Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbing. Terlebih di lingkungan sekolah, asas ini makin dirasakan manfaatnyan dan bahkan perlu dilengkapi dengan “ ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa”
  • 37. 37 Secara umum tujuan penyelenggaraan bantuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah berupaya membantu siswa menemukan pribadinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Lebih khusus, untuk mencapai tujuan tersebut, bidang bimbingan mencakup seluruh upaya bantuan yang meliputi :  Bidang Bimbingan Pribadi  Bimbingan Sosial  Bimbingan Belajar, Dan  Bimbingan Karier
  • 38. 38
  • 39. 39
  • 40. 40