SlideShare a Scribd company logo
SEJARAH PECAHAN
(Esay Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori
Bilangan)
Dosen Pembimbing Eko Yulianto, M. Pd.
Oleh :
Rima Apriani 142151012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEPEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
SEJARAH PECAHAN
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian angka,
yaitu angka sebagai pembilang (numerator) dan angka sebagai pembagi
(denominator) dimana kedua bagian angka ini dipisahkan dengan simbol garis
miring ( / ). Didalam ilmu faraid, pembagi ini seringkali disebut sebagai asal
masalah atau pokok masalah. Format penulisan bilangan pecahan adalah sebagai
berikut : a / b dan b ≠ 0, dimana “a” adalah pembilang dan “b” adalah pembagi.
Terkadang format penulisan ini menggunakan tanda garis bawah ( _ ) seperti:
1. Mesir Kuno
Pecahan pertama kali muncul sekitar tahun 1600 SM. di sebuah
peninggalan Mesir kuno, Egyptian papyrus. Uniknya, pada saat itu masyarakat
Mesir kuno hanya mengenal pecahan satuan, unit fraction, yang dinyatakan
sebagai 1/n, dengan n adalah bilangan bulat positif, misalnya 1/2, 1/3, dan 1/7
(pembilangnya selalu 1). Pecahan selain pecahan satuan dinyatakan sebagai hasil
penjumlahan dua buah pecahan satuan yang berbeda. Misalnya 2/7 dinyatakan
sebagai 1/4 + 1/28, tidak boleh dinyatakan sebagai 1/7 + 1/7.
Gambar. 1. Egyptian Papyrus
Masyarakat Mesir kuno pada saat itu menggunakan penulisan bilangan
yang berbeda dari bilangan yang kita gunakan sekarang. Mereka memiliki simbol
untuk menuliskan bilangan. Misalnya 3 disimbolkan sebagai tiga buah garis
horizontal, |||. Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan bilangan pecahan dari
sebuah Egyptian papyrus.
Gambar.2. Contoh simbol mesir kuno
2. Bangsa Babilonia
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang
dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria
hingga permulaan peradaban helenistik.
Gambar.3. Babilonia
Dinamai “Matematika Babilonia” karena peran utama kawasan Babilonia
sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik Matematika
Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan
Matematika Yunani. Bertentangan dengan langkanya sumber pada Matematika
Mesir, pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih dari pada 400
lempengan tanah liat yang di gali sejak 1850-an. Ditulis dalam tulisan paku,
lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku
atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa di antaranya adalah karya
rumahan.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari
tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar,
persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian,
dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan
metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan
Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima
tempat desimal.
Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal
(basis-60). Dari sinilah diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk
semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360 (60 x 6) derajat untuk satu putaran
lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur lingkaran yang
melambangkan pecahan derajat. Kemajuan orang Babilonia di dalam matematika
didukung oleh fakta bahwa 60 memiliki banyak pembagi. Juga, tidak seperti
orang Mesir, Yunani, dan Romawi, orang Babilonia memiliki sistem nilai-tempat
yang sejati, di mana angka-angka yang dituliskan di lajur lebih kiri menyatakan
nilai yang lebih besar, seperti di dalam sistem desimal. Bagaimanapun, mereka
kekurangan kesetaraan koma desimal, dan sehingga nilai tempat suatu simbol
seringkali harus dikira-kira berdasarkan konteksnya.
3. Yunani Kuno
Gambar.4. Yunani Kuno
Zaman Yunani kuno disebut juga Zaman batu, karena pada masa ini
manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan dan sisa peradapan manusia
yang ditemukan pada masa ini antara lain :alat-alat dari batu tulang berulang
hewan sisa beberapa tanaman gambar di gua-gua tempat penguburan tulang
belulang manusia purba. Antara abad ke -15 sampai 6 SM, manusia telah
menemukan besi, tembaga, dan perak untuk berbagai peralatan. Abad kelima
belas Sebelum Masehi peralatan besi dipergunakan pertama kali di Irak, tidak di
Eropa Tiongkok. Pada abad ke-6 SM di Yunani muncullah Filsafat. Pada zaman
Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan berdasarkan know how yang
dilandasi pengalaman empiris. Disamping itu, kemampuan berhitung ditempuh
dengan cara korespodensi satu - satu atau proses pemetaan. Contoh cara
menghitung hewan yang akan masuk dan keluar kandang dengan kerikil. Namun
pada masa ini manusia sudah mulai memperhatikan keadaan alam semesta sebagai
suatu proses alam.
Penggunaan bilangan pecahan di Yunani Kuno telah begitu akrab, bahkan
mereka beranggapan semua ukuran panjang dapat dinyatakan dengan
perbandingan bilangan bulat, hanya mereka belum menggunakan pelambangan
seperti sekarang ini.
4. India
Gambar .5. Brahmagupta
Pelambangan dan perhitungan dengan pecahan berkembang dari India.
Penulisan pecahan desimal yang mendasari pecahan desimal kita sekarang juga
berasal dari India. Sekitar tahun 630 A.D, mathematician dari India yaitu
Brahmagupta yang lahir di Sind (Pakistan) dalam Brahmasphutasiddhanta
menjelaskan tentang penulisan dan perhitungan bilangan pecahan, hanya belum
benar-benar persis seperti yang kita gunakan. Ia dan juga matematikawan India
lainnya menyatakan pecahan tanpa garis mendatar yang memisahkan pembilang
dan penyebut. Walaupun perhitungan pecahannya sudah berdasarkan nilai tempat
(desimal) tetapi belum menggunakan penulisan desimal seperti yang kita pakai.
5. Bangsa Cina
Gambar.6. Jiuzhang Suanshu
Di Cina dapat kita lihat pada Jiuzhang Suanshu atau sering diterjemahkan
The Nine Chapter on The Mathematical Arts (sembilan bab tentang seni
matematika) juga telah menggunakan nilai tempat untuk pecahan, bahkan
menggunakan ide tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil. Penggunaan ide
pecahan desimal sendiri diawali pada dinasti Shang (sekitar 1800 hingga 1100
SM).
SIMBOL PECAHAN
1. Al- Qalasadi
Ada yang menyebutkan bahwa al-Qalasadi (1412-1486) yang pertama
menulis tanda garis horizontal di antara pembilang dan penyebut.
Gambar.7.Al-Qalasad
Nama lengkap al-Qalasadi adalah Abu al-Hasan Ali Muhammad bin al-
Khurasi al-Basri. Ia dilahirkan di Baza (Basta), Spanyol, pada abad XV. Selain
tersohor sebagai ahli matematika, intelektual Andalusia ini dikenal pula sebagai
ahli hukum. Pada mulanya, al-Qalasadi hanya menekuni beberapa subyek ilmu,
seperti ilmu kewarisan (faraid).
Ia dikenal sebagai seorang cendikiawan yang sangat produktif
menghasilkan karya-karya berkualitas. Ia mampu menjadikan beragam tema
sebagai pokok bahasan yang menarik. Sebagian karyanya begitu terkenal dan
dibaca oleh kaum terpelajar di belahan dunia Barat dan Timur. Nama besarnya
pun kian melambung sebagai penulis yang berciri khas. Ia berani membuat karya-
karya yang berbeda dari pada karya lain pada zamannya.
Al-Qalasadi adalah orang pertama yang menggunakan simbol-simbol yang
kini digunakan dalam penulisan persamaan notasi pecahan. Sebagaimana
diketahui, salah satu unsur penting dalam ilmu matematika, khususnya bilangan,
adalah pecahan. Symbol-simbol tersebut pertama kali dikembangkan pada abad
14 oleh ibnu al-banna kemudian pada abad 15 dikembangkan oleh al-Qasadi, al-
Qasadi memperkenalkan symbol-simbol matematika dengan menggunakan
karakter dari alphabet arab. Ia menggunakan wa yang berarti dan untuk
penambahan(+), untuk pengurangan(-), al Qasadi menggunakan illa
berate”kurang” sedangkan perkalian (X) ia menggunakan fi yang berarti “kali”.
Symbol ala yang berarti bagi digunakan untuk pembagian (/).
Selain itu, al-Qalasadi juga menggunakan simbol j untuk melambangkan
''akar''. Simbol sh digunakan untuk melambangkan sebuah variable (x). Lalu, ia
menggunakan simbol m) untuk melambangkan ''kuadrat'' (X2). Huruf k digunakan
sebagai simbol ''pangkat tiga'' (x3). Sedangkan, melambangkan persamaan (=).
Al-Qalasadi menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 1 Desember 1486
(15 Dzulhijjah 891 H) di Ifrikiya, Bedja.
2. Al- Kasyi
Gambar.8.Al-Kasyi
Sedangkan pemakaian pecahan desimal berikut cara perhitungannya yang
signifikan terdapat pada karya dari al-Kasyi (k.1380-1429), Miftah al-Hisab
(Kunci Perhitungan). Hal ini pertama kali diungkapkan oleh P. Luckey tahun
1948.
Nama lengkapnya adalah Ghiyattuddin Jamsyidn bin Mahmud bin
Muhammad al-Kasyi atau lebih dikenal dengan nama al-Kasyi atau al-Qasyani.
Dia dilahirkan di Kasyan, sebuah kota yang terletak ditengah-tengah negara Iran,
pada akhir abad ke-14 M (1380).
Al-Kasyi merupakan ilmuwan pertama yang memakai angka nol. Dia
memakai angka itu dalam proses perhitungan, yang membuatnya berhasil
menciptakan pecahan desimal. Dalam bidang astronomi, al-Kasyi berhasil
membuat alat-alat pemantauan bintang yaitu sebuah alat yang dipakai untuk
menentukan posisi berbagai bintang, jarak dari bumi, bagaimana terjadinya
gerhana, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan astronomi.
Penemuan angka desimal dan angka nol oleh al-Kasyi sangat bermanfaat
oleh kehidupan kita. Posisi pecahan desimal dan nol dipakai dalam berbagai
bidang keilmuwan dan perdagangan. Apa yang ia sampaikan merupakan jasa
untuk kemajuan ilmu matematika. Dia meninggal di Kota Sarmankhan
(Uzbekistan) pada tanggal 22 Juni 1429.
Sekarang telah banyak diakui bahwa al-Kasyi adalah penemu pecahan
desimal. Walaupun demikian, dasar-dasarnya telah diperkenalkan sebelumnya
terutama di perguruan yang didirikan oleh al-Karaji atau al-Karkhi (k.953-k.1019
atau 1029), khususnya al-Samawal (1125-1180). Al-Kasyi sendiri belum
menggunakan tanda koma untuk pecahan desimal, tetapi menggunakan tanda
berupa kata sha (‫)ص‬ sebuah huruf arab, antara bilangan bulat dan bagian pecahan
desimalnya.
Dalam “Ar-Risalah al-Muhithah” ia berhasil menemukan nilai bilangan pi
(π) yaitu perbandingan antara keliling sebarang lingkaran dengan diameternya,
hingga 16 tempat desimal. Ini suatu pekerjaan yang sulit dalam masanya (200
tahun kemudian baru diungguli oleh van Ceulen dengan 20 desimal). Bilangan pi
itu, ia lambangkan dengan huruf Arab yang dibaca “tho” dan dua kali nilainya
sama dengan 6,283185071795865. Selain dalam desimal, dinyatakannya juga
dalam seksagesimal. Dengan keahliannya dalam hitung berhitung, ia juga sampai
pada nilai pendekatan untuk sin 10 secara sangat dekat pada bukunya The Treatise
on The Chord dan Sine. Juga dengan merumuskan deret bilangan berpangkat
empat.
3. Simon Stevin
Gambar.9.Simon Stevin
Dasar notasi desimal modern pertama kali diperkenalkan oleh Simon
Stevin. Simon Stevin (1548/49 - 1620) adalah seorang Flemish matematikawan
dan insinyur. Ia aktif dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknik, baik
teoritis dan praktis. Dia juga menerjemahkan berbagai istilah matematika ke
Belanda, menjadikannya salah satu dari sedikit bahasa-bahasa Eropa di mana kata
untuk matematika, wiskunde ("seni dari apa yang tertentu"), bukanlah berasal dari
Yunani (melalui Latin).
Stevin menulis 36 halaman buklet berjudul De Thiende ('seni persepuluh'),
pertama kali diterbitkan dalam bahasa Belanda pada tahun 1585 dan
diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis sebagai Disme. Judul lengkap dari
terjemahan bahasa Inggris Desimal aritmatika: Mengajar bagaimana melakukan
semua perhitungan apa pun oleh seluruh nomor tersebut tanpa pecahan, oleh
empat prinsip-prinsip Common aritmatika: yaitu, penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Konsep-konsep yang dimaksud dalam buku kecil ini
termasuk unit pecahan dan pecahan Mesir.
Pecahan desimal telah digunakan untuk ekstraksi akar kuadrat berabad-
abad sebelum waktunya oleh matematikawan Islam seperti Al-Kashi, tetapi tidak
ada yang ditetapkan penggunaan sehari-hari mereka sebelum Stevin. Dia merasa
bahwa inovasi ini sangat signifikan, bahwa ia menyatakan pengenalan universal
desimal koin, ukuran dan berat untuk menjadi hanya soal waktu.
Notasi nya agak berat. Intinya memisahkan bilangan bulat dari pecahan desimal.
Sevin mencetak lingkaran kecil di seluruh eksponen kekuatan yang
berbeda satu-kesepuluh. Hal ini dikelilingi Stevin dimaksudkan untuk
menunjukkan hanya angka eksponen jelas dari fakta bahwa ia menggunakan
simbol yang sama untuk kekuatan aljabar kuantitas. Dia tidak menghindari
eksponen fraksional; hanya eksponen negatif tidak muncul dalam karyanya.
Sejarah dapat memberikan nilai atau norma yang dapat dijadikan pedoman
bagi kehidupan sehari-hari. Sejarah juga secara unik dapat memuaskan rasa ingin
tahu tentang orang lain, tentang kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan
cita-citanya dan juga dapat membangkitkan kekaguman tentang kehidupan
manusia masa lampau. Melalui pengajaran sejarah dapat dibandingkan kehidupan
zaman sekarang dengan masa lampau, melalui pengajaran sejarah dapat
diwariskan kebudayaan umat manusia, lewat pengajaran sejarah di sekolah-
sekolah dapat membantu mengembangkan cinta tanah air di kalangan para siswa.
Jika dilihat dari pembahasan di atas, maka sejarah telah membuktikan
bahwa bilangan pecahan awalnya tidak seragam berbeda diiap suku bangsa
seperti: Mesir Kuno yang pada saat itu hanya mengenal pecahan satuan, unit
fraction, yang dinyatakan sebagai 1/n, dengan n adalah bilangan bulat positif.
Babilonia yang pada saat itu diturunkannya lebih dari 400 lempengan tanah liat
yang ditulisi dalam tulisan paku ketika lempengan itu masih basah, lalu dibakar di
dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Lempengan tanah itu meliputi
topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan
prima kembar. Yunani yang pada saat itu menggunakan perhitunganya dengan
kerikil. Penggunaan bilangan pecahan di Yunani Kuno telah begitu akrab, bahkan
mereka beranggapan semua ukuran panjang dapat dinyatakan dengan
perbandingan bilangan bulat, hanya mereka belum menggunakan pelambangan
seperti sekarang ini. India yang pada saat itu beranggapan bahwa penulisan dan
perhitungan bilangan pecahan belum benar-benar pesis seperti yang kita
gunakanan. Walau perhitungan pecahan sudah berdasarkan nilai tempat (desimal)
tetapi belum menggunakan penulisan desimal seperti yang kita pakai. Bangsa
Cina yang pada saat itu telah menggunakan nilai tempat untuk pecahan, bahkan
menggunakan ide tentang kelipatan persekutuan terkecil.
Penulis berusaha menggali perkembangan simbol selain a/b pada zaman
dahulu. Namun karena keterbatasan sumber referensi, penulis berharap agar
pembaca mampu mengembangkan lagi apa yang telah penulis buat sehingga karya
ini menjadi lebih sempurna.
Selain itu juga banyak ilmuan-ilmuan yang ikut berperan dalam penemuan
bilangan pecahan ini seperti : Al-Qalasadi, Al-Kasyi, dan Simon Stevin
Semoga dengan adanya tulisan ini, dapat memberikan informasi tentang
sejarah pecahan dan bagi penulis sendiri diharapkan dapat memotivasi untuk bisa
lebih berkarya lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Desi Putri Sari.(2014). Tokoh Islam Dalam [Online].Tersedia: Perkembangan
Islam. http://desputmath.blogspot.com/2013/12/tokoh-islam-dalam-
perkembangan.html [23 Juni 2015]
Gaffera.(2011).Sejarah Pecahan. [Online].Tersedia:
http://sevyourinfo.blogspot.com/2011/10/sejarah-pecahan.html [1 Juni
2015]
Kidung Kawan.(2013). Biografi Al Qalasadi.
[Online].Tersedia:http://serunaihati.blogspot.com/2013/02/biografi-al-
qalasadi-pencipta-notasi.html [22 Juni 2015]
Mohammad Safari.(2011).Sejarah Pecahan. [Online].Tersedia:
http://experteducator.blogspot.com/2012/03/sejarah-pecahan.html [1 Juni
2015]
Rumlah.(2015). Biografi Al Kasyi. [Online].Tersedia:
http://rumlah033.blogspot.com/2015/03/kamaluddin-ad-damari-1341-
1405.html [22 Juni 2015]
Wikipedia.(2015).Sejarah Matematika. [Online].Tersedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_matematika [22 Juni 2015]

More Related Content

What's hot

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
Acika Karunila
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Sigit Rimba Atmojo
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
Arvina Frida Karela
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
Dwi Kania
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
pramithasari27
 
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabar
ailisda_nur
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
Nia Matus
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
 
Geometri euclid
Geometri euclidGeometri euclid
Geometri euclid
windarti aja
 
Fungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Fungsi dan Grafik Fungsi TrigonometriFungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Fungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Aururia Begi Wiwiet Rambang
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Nailul Hasibuan
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Edhy Suadnyanayasa
 
Persamaan Trigonometri
Persamaan TrigonometriPersamaan Trigonometri
Persamaan Trigonometri
Fitria Maghfiroh
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 

What's hot (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabar
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Geometri euclid
Geometri euclidGeometri euclid
Geometri euclid
 
Fungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Fungsi dan Grafik Fungsi TrigonometriFungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Fungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Persamaan Trigonometri
Persamaan TrigonometriPersamaan Trigonometri
Persamaan Trigonometri
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 

Similar to Sejarah Pecahan

Sejarah Bilangan
Sejarah BilanganSejarah Bilangan
Sejarah Bilangan
Rizky Putri Jannati
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Andriani Widi Astuti
 
Note 2
Note 2Note 2
Note 2
kenixjong
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
Arif Abas
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
Sugi Kuswari
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
sahala_ambarita7
 
Sejarah matematikaku
Sejarah matematikakuSejarah matematikaku
Sejarah matematikakuRusmaini Mini
 
Tokoh tokoh matematika
Tokoh tokoh matematikaTokoh tokoh matematika
Tokoh tokoh matematika
Rhiza Satria
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
Amalia Agustina
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
Amalia Agustina
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
miomadre
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematika
عاءدة مردكة
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
nurwa ningsih
 
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)Universitas Siliwangi
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
restu sri rahayu
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
restu sri rahayu
 
sejarah bilangan
sejarah bilangansejarah bilangan
sejarah bilangan
Zahrotun Nisa'
 
Biografi Al Khawa Rizmi
Biografi Al Khawa RizmiBiografi Al Khawa Rizmi
Biografi Al Khawa Rizmi
Ami Kedul
 

Similar to Sejarah Pecahan (20)

Sejarah Bilangan
Sejarah BilanganSejarah Bilangan
Sejarah Bilangan
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
 
Note 2
Note 2Note 2
Note 2
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
Sejarah simbol aljabar
Sejarah simbol aljabarSejarah simbol aljabar
Sejarah simbol aljabar
 
Sejarah matematikaku
Sejarah matematikakuSejarah matematikaku
Sejarah matematikaku
 
Tokoh tokoh matematika
Tokoh tokoh matematikaTokoh tokoh matematika
Tokoh tokoh matematika
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematika
 
Uas bahasa indonesia
Uas bahasa indonesiaUas bahasa indonesia
Uas bahasa indonesia
 
Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
sejarah bilangan
sejarah bilangansejarah bilangan
sejarah bilangan
 
Biografi Al Khawa Rizmi
Biografi Al Khawa RizmiBiografi Al Khawa Rizmi
Biografi Al Khawa Rizmi
 

Recently uploaded

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 

Sejarah Pecahan

  • 1. SEJARAH PECAHAN (Esay Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan) Dosen Pembimbing Eko Yulianto, M. Pd. Oleh : Rima Apriani 142151012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEPEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
  • 2. SEJARAH PECAHAN Bilangan pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian angka, yaitu angka sebagai pembilang (numerator) dan angka sebagai pembagi (denominator) dimana kedua bagian angka ini dipisahkan dengan simbol garis miring ( / ). Didalam ilmu faraid, pembagi ini seringkali disebut sebagai asal masalah atau pokok masalah. Format penulisan bilangan pecahan adalah sebagai berikut : a / b dan b ≠ 0, dimana “a” adalah pembilang dan “b” adalah pembagi. Terkadang format penulisan ini menggunakan tanda garis bawah ( _ ) seperti: 1. Mesir Kuno Pecahan pertama kali muncul sekitar tahun 1600 SM. di sebuah peninggalan Mesir kuno, Egyptian papyrus. Uniknya, pada saat itu masyarakat Mesir kuno hanya mengenal pecahan satuan, unit fraction, yang dinyatakan sebagai 1/n, dengan n adalah bilangan bulat positif, misalnya 1/2, 1/3, dan 1/7 (pembilangnya selalu 1). Pecahan selain pecahan satuan dinyatakan sebagai hasil penjumlahan dua buah pecahan satuan yang berbeda. Misalnya 2/7 dinyatakan sebagai 1/4 + 1/28, tidak boleh dinyatakan sebagai 1/7 + 1/7. Gambar. 1. Egyptian Papyrus Masyarakat Mesir kuno pada saat itu menggunakan penulisan bilangan yang berbeda dari bilangan yang kita gunakan sekarang. Mereka memiliki simbol
  • 3. untuk menuliskan bilangan. Misalnya 3 disimbolkan sebagai tiga buah garis horizontal, |||. Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan bilangan pecahan dari sebuah Egyptian papyrus. Gambar.2. Contoh simbol mesir kuno 2. Bangsa Babilonia Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik. Gambar.3. Babilonia Dinamai “Matematika Babilonia” karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani. Bertentangan dengan langkanya sumber pada Matematika Mesir, pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih dari pada 400 lempengan tanah liat yang di gali sejak 1850-an. Ditulis dalam tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa di antaranya adalah karya rumahan.
  • 4. Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal. Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Dari sinilah diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360 (60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Kemajuan orang Babilonia di dalam matematika didukung oleh fakta bahwa 60 memiliki banyak pembagi. Juga, tidak seperti orang Mesir, Yunani, dan Romawi, orang Babilonia memiliki sistem nilai-tempat yang sejati, di mana angka-angka yang dituliskan di lajur lebih kiri menyatakan nilai yang lebih besar, seperti di dalam sistem desimal. Bagaimanapun, mereka kekurangan kesetaraan koma desimal, dan sehingga nilai tempat suatu simbol seringkali harus dikira-kira berdasarkan konteksnya. 3. Yunani Kuno Gambar.4. Yunani Kuno Zaman Yunani kuno disebut juga Zaman batu, karena pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan dan sisa peradapan manusia yang ditemukan pada masa ini antara lain :alat-alat dari batu tulang berulang
  • 5. hewan sisa beberapa tanaman gambar di gua-gua tempat penguburan tulang belulang manusia purba. Antara abad ke -15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga, dan perak untuk berbagai peralatan. Abad kelima belas Sebelum Masehi peralatan besi dipergunakan pertama kali di Irak, tidak di Eropa Tiongkok. Pada abad ke-6 SM di Yunani muncullah Filsafat. Pada zaman Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan berdasarkan know how yang dilandasi pengalaman empiris. Disamping itu, kemampuan berhitung ditempuh dengan cara korespodensi satu - satu atau proses pemetaan. Contoh cara menghitung hewan yang akan masuk dan keluar kandang dengan kerikil. Namun pada masa ini manusia sudah mulai memperhatikan keadaan alam semesta sebagai suatu proses alam. Penggunaan bilangan pecahan di Yunani Kuno telah begitu akrab, bahkan mereka beranggapan semua ukuran panjang dapat dinyatakan dengan perbandingan bilangan bulat, hanya mereka belum menggunakan pelambangan seperti sekarang ini. 4. India Gambar .5. Brahmagupta Pelambangan dan perhitungan dengan pecahan berkembang dari India. Penulisan pecahan desimal yang mendasari pecahan desimal kita sekarang juga berasal dari India. Sekitar tahun 630 A.D, mathematician dari India yaitu Brahmagupta yang lahir di Sind (Pakistan) dalam Brahmasphutasiddhanta menjelaskan tentang penulisan dan perhitungan bilangan pecahan, hanya belum benar-benar persis seperti yang kita gunakan. Ia dan juga matematikawan India
  • 6. lainnya menyatakan pecahan tanpa garis mendatar yang memisahkan pembilang dan penyebut. Walaupun perhitungan pecahannya sudah berdasarkan nilai tempat (desimal) tetapi belum menggunakan penulisan desimal seperti yang kita pakai. 5. Bangsa Cina Gambar.6. Jiuzhang Suanshu Di Cina dapat kita lihat pada Jiuzhang Suanshu atau sering diterjemahkan The Nine Chapter on The Mathematical Arts (sembilan bab tentang seni matematika) juga telah menggunakan nilai tempat untuk pecahan, bahkan menggunakan ide tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil. Penggunaan ide pecahan desimal sendiri diawali pada dinasti Shang (sekitar 1800 hingga 1100 SM). SIMBOL PECAHAN 1. Al- Qalasadi Ada yang menyebutkan bahwa al-Qalasadi (1412-1486) yang pertama menulis tanda garis horizontal di antara pembilang dan penyebut. Gambar.7.Al-Qalasad
  • 7. Nama lengkap al-Qalasadi adalah Abu al-Hasan Ali Muhammad bin al- Khurasi al-Basri. Ia dilahirkan di Baza (Basta), Spanyol, pada abad XV. Selain tersohor sebagai ahli matematika, intelektual Andalusia ini dikenal pula sebagai ahli hukum. Pada mulanya, al-Qalasadi hanya menekuni beberapa subyek ilmu, seperti ilmu kewarisan (faraid). Ia dikenal sebagai seorang cendikiawan yang sangat produktif menghasilkan karya-karya berkualitas. Ia mampu menjadikan beragam tema sebagai pokok bahasan yang menarik. Sebagian karyanya begitu terkenal dan dibaca oleh kaum terpelajar di belahan dunia Barat dan Timur. Nama besarnya pun kian melambung sebagai penulis yang berciri khas. Ia berani membuat karya- karya yang berbeda dari pada karya lain pada zamannya. Al-Qalasadi adalah orang pertama yang menggunakan simbol-simbol yang kini digunakan dalam penulisan persamaan notasi pecahan. Sebagaimana diketahui, salah satu unsur penting dalam ilmu matematika, khususnya bilangan, adalah pecahan. Symbol-simbol tersebut pertama kali dikembangkan pada abad 14 oleh ibnu al-banna kemudian pada abad 15 dikembangkan oleh al-Qasadi, al- Qasadi memperkenalkan symbol-simbol matematika dengan menggunakan karakter dari alphabet arab. Ia menggunakan wa yang berarti dan untuk penambahan(+), untuk pengurangan(-), al Qasadi menggunakan illa berate”kurang” sedangkan perkalian (X) ia menggunakan fi yang berarti “kali”. Symbol ala yang berarti bagi digunakan untuk pembagian (/). Selain itu, al-Qalasadi juga menggunakan simbol j untuk melambangkan ''akar''. Simbol sh digunakan untuk melambangkan sebuah variable (x). Lalu, ia menggunakan simbol m) untuk melambangkan ''kuadrat'' (X2). Huruf k digunakan sebagai simbol ''pangkat tiga'' (x3). Sedangkan, melambangkan persamaan (=). Al-Qalasadi menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 1 Desember 1486 (15 Dzulhijjah 891 H) di Ifrikiya, Bedja.
  • 8. 2. Al- Kasyi Gambar.8.Al-Kasyi Sedangkan pemakaian pecahan desimal berikut cara perhitungannya yang signifikan terdapat pada karya dari al-Kasyi (k.1380-1429), Miftah al-Hisab (Kunci Perhitungan). Hal ini pertama kali diungkapkan oleh P. Luckey tahun 1948. Nama lengkapnya adalah Ghiyattuddin Jamsyidn bin Mahmud bin Muhammad al-Kasyi atau lebih dikenal dengan nama al-Kasyi atau al-Qasyani. Dia dilahirkan di Kasyan, sebuah kota yang terletak ditengah-tengah negara Iran, pada akhir abad ke-14 M (1380). Al-Kasyi merupakan ilmuwan pertama yang memakai angka nol. Dia memakai angka itu dalam proses perhitungan, yang membuatnya berhasil menciptakan pecahan desimal. Dalam bidang astronomi, al-Kasyi berhasil membuat alat-alat pemantauan bintang yaitu sebuah alat yang dipakai untuk menentukan posisi berbagai bintang, jarak dari bumi, bagaimana terjadinya gerhana, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan astronomi. Penemuan angka desimal dan angka nol oleh al-Kasyi sangat bermanfaat oleh kehidupan kita. Posisi pecahan desimal dan nol dipakai dalam berbagai bidang keilmuwan dan perdagangan. Apa yang ia sampaikan merupakan jasa untuk kemajuan ilmu matematika. Dia meninggal di Kota Sarmankhan (Uzbekistan) pada tanggal 22 Juni 1429.
  • 9. Sekarang telah banyak diakui bahwa al-Kasyi adalah penemu pecahan desimal. Walaupun demikian, dasar-dasarnya telah diperkenalkan sebelumnya terutama di perguruan yang didirikan oleh al-Karaji atau al-Karkhi (k.953-k.1019 atau 1029), khususnya al-Samawal (1125-1180). Al-Kasyi sendiri belum menggunakan tanda koma untuk pecahan desimal, tetapi menggunakan tanda berupa kata sha (‫)ص‬ sebuah huruf arab, antara bilangan bulat dan bagian pecahan desimalnya. Dalam “Ar-Risalah al-Muhithah” ia berhasil menemukan nilai bilangan pi (π) yaitu perbandingan antara keliling sebarang lingkaran dengan diameternya, hingga 16 tempat desimal. Ini suatu pekerjaan yang sulit dalam masanya (200 tahun kemudian baru diungguli oleh van Ceulen dengan 20 desimal). Bilangan pi itu, ia lambangkan dengan huruf Arab yang dibaca “tho” dan dua kali nilainya sama dengan 6,283185071795865. Selain dalam desimal, dinyatakannya juga dalam seksagesimal. Dengan keahliannya dalam hitung berhitung, ia juga sampai pada nilai pendekatan untuk sin 10 secara sangat dekat pada bukunya The Treatise on The Chord dan Sine. Juga dengan merumuskan deret bilangan berpangkat empat. 3. Simon Stevin Gambar.9.Simon Stevin Dasar notasi desimal modern pertama kali diperkenalkan oleh Simon Stevin. Simon Stevin (1548/49 - 1620) adalah seorang Flemish matematikawan dan insinyur. Ia aktif dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknik, baik teoritis dan praktis. Dia juga menerjemahkan berbagai istilah matematika ke
  • 10. Belanda, menjadikannya salah satu dari sedikit bahasa-bahasa Eropa di mana kata untuk matematika, wiskunde ("seni dari apa yang tertentu"), bukanlah berasal dari Yunani (melalui Latin). Stevin menulis 36 halaman buklet berjudul De Thiende ('seni persepuluh'), pertama kali diterbitkan dalam bahasa Belanda pada tahun 1585 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis sebagai Disme. Judul lengkap dari terjemahan bahasa Inggris Desimal aritmatika: Mengajar bagaimana melakukan semua perhitungan apa pun oleh seluruh nomor tersebut tanpa pecahan, oleh empat prinsip-prinsip Common aritmatika: yaitu, penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Konsep-konsep yang dimaksud dalam buku kecil ini termasuk unit pecahan dan pecahan Mesir. Pecahan desimal telah digunakan untuk ekstraksi akar kuadrat berabad- abad sebelum waktunya oleh matematikawan Islam seperti Al-Kashi, tetapi tidak ada yang ditetapkan penggunaan sehari-hari mereka sebelum Stevin. Dia merasa bahwa inovasi ini sangat signifikan, bahwa ia menyatakan pengenalan universal desimal koin, ukuran dan berat untuk menjadi hanya soal waktu. Notasi nya agak berat. Intinya memisahkan bilangan bulat dari pecahan desimal. Sevin mencetak lingkaran kecil di seluruh eksponen kekuatan yang berbeda satu-kesepuluh. Hal ini dikelilingi Stevin dimaksudkan untuk menunjukkan hanya angka eksponen jelas dari fakta bahwa ia menggunakan simbol yang sama untuk kekuatan aljabar kuantitas. Dia tidak menghindari eksponen fraksional; hanya eksponen negatif tidak muncul dalam karyanya. Sejarah dapat memberikan nilai atau norma yang dapat dijadikan pedoman bagi kehidupan sehari-hari. Sejarah juga secara unik dapat memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, tentang kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-citanya dan juga dapat membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia masa lampau. Melalui pengajaran sejarah dapat dibandingkan kehidupan zaman sekarang dengan masa lampau, melalui pengajaran sejarah dapat
  • 11. diwariskan kebudayaan umat manusia, lewat pengajaran sejarah di sekolah- sekolah dapat membantu mengembangkan cinta tanah air di kalangan para siswa. Jika dilihat dari pembahasan di atas, maka sejarah telah membuktikan bahwa bilangan pecahan awalnya tidak seragam berbeda diiap suku bangsa seperti: Mesir Kuno yang pada saat itu hanya mengenal pecahan satuan, unit fraction, yang dinyatakan sebagai 1/n, dengan n adalah bilangan bulat positif. Babilonia yang pada saat itu diturunkannya lebih dari 400 lempengan tanah liat yang ditulisi dalam tulisan paku ketika lempengan itu masih basah, lalu dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Lempengan tanah itu meliputi topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan prima kembar. Yunani yang pada saat itu menggunakan perhitunganya dengan kerikil. Penggunaan bilangan pecahan di Yunani Kuno telah begitu akrab, bahkan mereka beranggapan semua ukuran panjang dapat dinyatakan dengan perbandingan bilangan bulat, hanya mereka belum menggunakan pelambangan seperti sekarang ini. India yang pada saat itu beranggapan bahwa penulisan dan perhitungan bilangan pecahan belum benar-benar pesis seperti yang kita gunakanan. Walau perhitungan pecahan sudah berdasarkan nilai tempat (desimal) tetapi belum menggunakan penulisan desimal seperti yang kita pakai. Bangsa Cina yang pada saat itu telah menggunakan nilai tempat untuk pecahan, bahkan menggunakan ide tentang kelipatan persekutuan terkecil. Penulis berusaha menggali perkembangan simbol selain a/b pada zaman dahulu. Namun karena keterbatasan sumber referensi, penulis berharap agar pembaca mampu mengembangkan lagi apa yang telah penulis buat sehingga karya ini menjadi lebih sempurna. Selain itu juga banyak ilmuan-ilmuan yang ikut berperan dalam penemuan bilangan pecahan ini seperti : Al-Qalasadi, Al-Kasyi, dan Simon Stevin
  • 12. Semoga dengan adanya tulisan ini, dapat memberikan informasi tentang sejarah pecahan dan bagi penulis sendiri diharapkan dapat memotivasi untuk bisa lebih berkarya lagi. DAFTAR PUSTAKA Desi Putri Sari.(2014). Tokoh Islam Dalam [Online].Tersedia: Perkembangan Islam. http://desputmath.blogspot.com/2013/12/tokoh-islam-dalam- perkembangan.html [23 Juni 2015] Gaffera.(2011).Sejarah Pecahan. [Online].Tersedia: http://sevyourinfo.blogspot.com/2011/10/sejarah-pecahan.html [1 Juni 2015] Kidung Kawan.(2013). Biografi Al Qalasadi. [Online].Tersedia:http://serunaihati.blogspot.com/2013/02/biografi-al- qalasadi-pencipta-notasi.html [22 Juni 2015] Mohammad Safari.(2011).Sejarah Pecahan. [Online].Tersedia: http://experteducator.blogspot.com/2012/03/sejarah-pecahan.html [1 Juni 2015] Rumlah.(2015). Biografi Al Kasyi. [Online].Tersedia: http://rumlah033.blogspot.com/2015/03/kamaluddin-ad-damari-1341- 1405.html [22 Juni 2015] Wikipedia.(2015).Sejarah Matematika. [Online].Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_matematika [22 Juni 2015]