Organisasi Nahdlotul Ulama' didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah bagi ulama tradisional untuk melawan pengaruh gerakan Wahabi dan pembaharuan Islam lainnya serta melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. Tujuan pendiriannya adalah menjaga kelestarian Islam tradisional di Indonesia. Organisasi ini memiliki struktur kepengurusan yang mirip dengan organisasi modern dengan badan legislatif dan eksekutif,
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi Islam yang menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab. Lambang NU dirancang oleh KH Ridwan Abdullah berdasarkan mimpinya dan melambangkan persatuan umat Islam di Indonesia.
Organisasi dan Penyelenggara Pendidikan Terkemuka di IndonesiaPutri Fajri
Organisasi keagamaan Islam terkemuka di Indonesia yang didirikan pada abad ke-20 antara lain Muhammadiyah yang didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam, Nahdlatul Ulama yang didirikan tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari untuk menegakkan ajaran Ahlussunnah, dan Persatuan Islam (Persis) yang didirikan tahun 1923 di Bandung oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus untuk memberikan pemah
Organisasi Islam utama di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bermula dari gerakan pembaruan Islam untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat dan memajukan pendidikan agama. Nahdlatul Ulama didirikan oleh Hasyim Asy'ari pada 1926 untuk memperkuat persatuan antar ulama, sementara Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 untuk menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW berdasarkan al-Qur'an dan Had
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan sebagai gerakan Islam yang berusaha membersihkan ajaran agama dari penyimpangan dan memajukan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Selama satu abad berdiri, Muhammadiyah telah berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Organisasi Nahdlotul Ulama' didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah bagi ulama tradisional untuk melawan pengaruh gerakan Wahabi dan pembaharuan Islam lainnya serta melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. Tujuan pendiriannya adalah menjaga kelestarian Islam tradisional di Indonesia. Organisasi ini memiliki struktur kepengurusan yang mirip dengan organisasi modern dengan badan legislatif dan eksekutif,
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi Islam yang menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab. Lambang NU dirancang oleh KH Ridwan Abdullah berdasarkan mimpinya dan melambangkan persatuan umat Islam di Indonesia.
Organisasi dan Penyelenggara Pendidikan Terkemuka di IndonesiaPutri Fajri
Organisasi keagamaan Islam terkemuka di Indonesia yang didirikan pada abad ke-20 antara lain Muhammadiyah yang didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam, Nahdlatul Ulama yang didirikan tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari untuk menegakkan ajaran Ahlussunnah, dan Persatuan Islam (Persis) yang didirikan tahun 1923 di Bandung oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus untuk memberikan pemah
Organisasi Islam utama di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bermula dari gerakan pembaruan Islam untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat dan memajukan pendidikan agama. Nahdlatul Ulama didirikan oleh Hasyim Asy'ari pada 1926 untuk memperkuat persatuan antar ulama, sementara Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 untuk menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW berdasarkan al-Qur'an dan Had
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan sebagai gerakan Islam yang berusaha membersihkan ajaran agama dari penyimpangan dan memajukan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Selama satu abad berdiri, Muhammadiyah telah berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Teks tersebut membahas tentang klasifikasi gerakan Islam dan aktivitas yang dijalankan oleh gerakan Islam. Ia menjelaskan bahwa gerakan Islam dapat berupa perkumpulan individu, jamaah, organisasi, atau partai politik. Gerakan Islam diharuskan memiliki tujuan dan metode yang sesuai dengan Islam serta anggotanya harus Muslim. Teks tersebut juga membahas aktivitas yang dijalankan gerakan Islam seperti dakwah, amar ma'ruf nahi
Dokumen tersebut membahas tentang Gerakan Pemikiran Modern di Dunia Islam khususnya mengenai Gerakan Ikhwanul Muslimin. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri, akar pemikiran, penyebaran, dan pengaruh Gerakan Ikhwanul Muslimin. Gerakan ini didasarkan pada pemahaman Islam Salafiyah dan berusaha mendekatkan manusia kepada Allah.
Dokumen ini membahas latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah persatuan para ulama untuk memimpin umat menuju terciptanya kejayaan Islam dan melestarikan ajaran-ajaran mazhab. NU menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab.
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
NU berperan penting dalam bidang keagamaan, ekonomi, dan pendidikan untuk mempertahankan NKRI. Dalam bidang keagamaan, NU mempromosikan toleransi dan persatuan. Dalam bidang ekonomi, NU mendukung pembangunan ekonomi rakyat dan koperasi. Dalam bidang pendidikan, NU mendirikan sekolah, madrasah, dan memajukan pesantren untuk mencerdaskan bangsa.
Ciri-ciri Organisasi Islam Transnasional
- Bersifat transnasional (lintas nasional atau lintas kebangsaan).
- Ideologi gerakan tidak lagi bertumpu pada konsep nation-state, melainkan konsep umat.
- Didominasi oleh corak pemikiran skripturalis, fundamentalisme atau radikal.
- Tujuan utamanya, membentuk ‘negara Islam’ dan mewujudkan penerapan syariat Islam, baik dalam wilayah masyarakat, maupun negara.
- Jihad sebagai pilar perjuangan menegakkan syariat Islam.
.
.
.
.
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 1912 untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam yang bersifat permanen dan memajukan pendidikan serta kehidupan umat berdasarkan ajaran Islam.
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai upaya yang terus dilakukan untuk membangkitkan kaum Muslim setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah pada tahun 1924, melalui berbagai lembaga, organisasi, dan gerakan yang berbeda-beda metodenya. Buku ini juga menampilkan metode dakwah Rasulullah saw. di Mekkah sebagai bahan perbandingan.
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi ulama untuk menanggapi tantangan globalisasi wahabi dan imperialisme. NU mempertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah yang mengikuti sabda, perbuatan, dan ketetapan Nabi beserta penafsiran mayoritas sahabat.
1. KH Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dan mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta untuk menyebarkan pendidikan berbasis agama Islam dan kemasyarakatan.
2. Muhammadiyah berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan politeknik.
3. Dalam menyikapi tradisi masyarakat yang bersifat religi purba,
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islamNizar Syamsi
Makalah ini membahas konsep pembaharuan dalam pendidikan Islam, termasuk pengertian, pola, dan tokoh pembaharu. Tujuannya adalah memahami upaya perubahan kurikulum dan metode pendidikan Islam menjadi lebih rasional dan sejalan dengan perkembangan ilmu."
1. NU didirikan oleh ulama pengasuh pesantren pada tahun 1926 untuk menyatukan komunitas Islam dan mewadahi aspirasi mereka. Hal ini berlatar belakangi tidak diundangnya ulama tradisional dalam kongres Islam dunia.
2. KH. Hasyim Asy'ari mendirikan pondok pesantren Tebuireng pada tahun 1917 dan mendukung pendirian NU untuk mewadahi gerakan ulama tradisional.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, dimulai dari beberapa organisasi pendahulunya pada awal abad ke-20 seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. NU secara resmi didirikan pada tahun 1926 sebagai wadah bagi ulama untuk memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat. Dokumen juga menjelaskan tujuan
⦁ Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 di Surabaya. NU mempersatukan solidaritas ulama tradisional dan pengikutnya.
⦁ NU berdasarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan mengikuti salah satu dari empat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali) dalam bidang fiqih. Dalam bidang akidah mengikuti
Teks tersebut membahas tentang klasifikasi gerakan Islam dan aktivitas yang dijalankan oleh gerakan Islam. Ia menjelaskan bahwa gerakan Islam dapat berupa perkumpulan individu, jamaah, organisasi, atau partai politik. Gerakan Islam diharuskan memiliki tujuan dan metode yang sesuai dengan Islam serta anggotanya harus Muslim. Teks tersebut juga membahas aktivitas yang dijalankan gerakan Islam seperti dakwah, amar ma'ruf nahi
Dokumen tersebut membahas tentang Gerakan Pemikiran Modern di Dunia Islam khususnya mengenai Gerakan Ikhwanul Muslimin. Terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri, akar pemikiran, penyebaran, dan pengaruh Gerakan Ikhwanul Muslimin. Gerakan ini didasarkan pada pemahaman Islam Salafiyah dan berusaha mendekatkan manusia kepada Allah.
Dokumen ini membahas latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah persatuan para ulama untuk memimpin umat menuju terciptanya kejayaan Islam dan melestarikan ajaran-ajaran mazhab. NU menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab.
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
NU berperan penting dalam bidang keagamaan, ekonomi, dan pendidikan untuk mempertahankan NKRI. Dalam bidang keagamaan, NU mempromosikan toleransi dan persatuan. Dalam bidang ekonomi, NU mendukung pembangunan ekonomi rakyat dan koperasi. Dalam bidang pendidikan, NU mendirikan sekolah, madrasah, dan memajukan pesantren untuk mencerdaskan bangsa.
Ciri-ciri Organisasi Islam Transnasional
- Bersifat transnasional (lintas nasional atau lintas kebangsaan).
- Ideologi gerakan tidak lagi bertumpu pada konsep nation-state, melainkan konsep umat.
- Didominasi oleh corak pemikiran skripturalis, fundamentalisme atau radikal.
- Tujuan utamanya, membentuk ‘negara Islam’ dan mewujudkan penerapan syariat Islam, baik dalam wilayah masyarakat, maupun negara.
- Jihad sebagai pilar perjuangan menegakkan syariat Islam.
.
.
.
.
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 1912 untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam yang bersifat permanen dan memajukan pendidikan serta kehidupan umat berdasarkan ajaran Islam.
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai upaya yang terus dilakukan untuk membangkitkan kaum Muslim setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah pada tahun 1924, melalui berbagai lembaga, organisasi, dan gerakan yang berbeda-beda metodenya. Buku ini juga menampilkan metode dakwah Rasulullah saw. di Mekkah sebagai bahan perbandingan.
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi ulama untuk menanggapi tantangan globalisasi wahabi dan imperialisme. NU mempertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah yang mengikuti sabda, perbuatan, dan ketetapan Nabi beserta penafsiran mayoritas sahabat.
1. KH Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dan mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta untuk menyebarkan pendidikan berbasis agama Islam dan kemasyarakatan.
2. Muhammadiyah berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan politeknik.
3. Dalam menyikapi tradisi masyarakat yang bersifat religi purba,
Konsep pembaharuan dalam pendidikan islamNizar Syamsi
Makalah ini membahas konsep pembaharuan dalam pendidikan Islam, termasuk pengertian, pola, dan tokoh pembaharu. Tujuannya adalah memahami upaya perubahan kurikulum dan metode pendidikan Islam menjadi lebih rasional dan sejalan dengan perkembangan ilmu."
1. NU didirikan oleh ulama pengasuh pesantren pada tahun 1926 untuk menyatukan komunitas Islam dan mewadahi aspirasi mereka. Hal ini berlatar belakangi tidak diundangnya ulama tradisional dalam kongres Islam dunia.
2. KH. Hasyim Asy'ari mendirikan pondok pesantren Tebuireng pada tahun 1917 dan mendukung pendirian NU untuk mewadahi gerakan ulama tradisional.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, dimulai dari beberapa organisasi pendahulunya pada awal abad ke-20 seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. NU secara resmi didirikan pada tahun 1926 sebagai wadah bagi ulama untuk memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat. Dokumen juga menjelaskan tujuan
⦁ Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 di Surabaya. NU mempersatukan solidaritas ulama tradisional dan pengikutnya.
⦁ NU berdasarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan mengikuti salah satu dari empat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali) dalam bidang fiqih. Dalam bidang akidah mengikuti
Dokumen tersebut membahas tentang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam moderat terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 oleh beberapa ulama terkemuka untuk melestarikan ajaran mazhab Syafi'i dan mengembangkan masyarakat melalui pendidikan. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk mengembalikan umat Islam kepada ajaran asli Al-Q
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya empat ormas Islam besar di Indonesia yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Al-Irsyad, dan Sarekat Islam. Masing-masing ormas didirikan pada awal abad ke-20 untuk tujuan dakwah dan pendidikan umat Islam di Indonesia. Usaha dakwah yang dilakukan antara lain mendirikan lembaga pendidikan, masjid, menerbitkan literatur, dan mengadakan kegiatan penyuluhan.
Gerakan pembaruan Islam di Indonesia meliputi berbagai organisasi seperti Jami'atul Khair, Al-Irsyad, Sarekat Islam, Persatuan Islam (Persis), dan Muhammadiyah. Masing-masing organisasi berfokus pada aspek ekonomi, politik, pendidikan Islam, dan pemurnian ajaran agama sesuai konteks sejarah. Organisasi-organisasi tersebut berperan dalam memajukan umat Islam di Indonesia.
Gerakan pembaruan Islam di Indonesia meliputi berbagai organisasi seperti Jami'atul Khair, Al-Irsyad, Sarekat Islam, Persatuan Islam (Persis), dan Muhammadiyah. Masing-masing organisasi berfokus pada aspek ekonomi, politik, pendidikan Islam, dan pemurnian ajaran agama sesuai konteks sejarah. Organisasi-organisasi tersebut berperan dalam memajukan umat Islam di Indonesia.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Sejarah NU
1. Sejarah
Kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan,
seperti Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916. Kemudian tahun 1918
didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran),
sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Selanjutnya
didirikanlah Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan Kaum Sudagar) yang dijadikan basis untuk
memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar,
selain tampil sebagi kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat
pesat dan memiliki cabang di beberapa kota. Sementara itu, keterbelakangan, baik secara mental,
maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan
tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini,
melalui jalan pendidikan dan organisasi.
Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab wahabi di Mekah,
serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam, yang selama
ini banyak diziarahi karena dianggap bi'dah. Gagasan kaum wahabi tersebut mendapat sambutan
hangat dari kaum modernis di Indonesia, baik kalangan Muhammadiyah di bawah pimpinan
Ahmad Dahlan, maupun PSII di bahwah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan
pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermadzhab dan
penghancuran warisan peradaban tersebut. Sikapnya yang berbeda, kalangan pesantren
dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta 1925, akibatnya kalangan pesantren
juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional)
di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut.
Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebsan bermadzhab serta peduli
terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren terpaksa membuat delegasi
sendiri yang dinamai dengan Komite Hejaz, yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah. Atas
desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala
penjuru umat Islam di dunia, Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya hingga saat ini di
Mekah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-masing.
Setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk
organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31
Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar. Untuk
menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun
Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua
kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU , yang dijadikan dasar dan rujukan
warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Paham Keagamaan
Nahdlatul Ulama (NU) menganut paham Ahlussunah Wal Jama'ah, sebuah pola pikir yang
mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis).
Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, Sunnah, tetapi juga menggunakan
kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari
pemikir terdahulu, seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang
teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti empat madzhab; Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan
Hanbali. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-
2. Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat. Gagasan kembali ke khittah pada
tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah Wal
Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta
merumuskan kembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil membangkitkan
kembali gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
Tujuan Organisasi
Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan
masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Usaha Organisasi
- Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang
berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.
- Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,
untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.
- Di bidang sosial-budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai
dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan.
- Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil
pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat. Mengembangkan
usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Prinsip
Dalam tradisi NU ada empat prinsip dasar, yaitu tawasuth (moderat), tawazun (simbang), i'tidal
(adil) dan tasamuh (toleran).
Prestasi NU
- Menghidupkan kembali gerakan pribumisasi Islam, sebagaimana diwariskan oleh para
walisongo dan pendahulunya.
- Mempelopori perjuangan kebebasan bermadzhab di Mekah, sehingga umat Islam sedunia bisa
menjalankan ibadah sesuai dengan madzhab masing-masing.
- Mempelopori berdirinya Majlis Islami A'la Indonesia (MIAI) tahun 1937, yang kemudian ikut
memperjuangkan tuntutan Indonesia berparlemen.
- Memobilisasi perlawanan fisik terhadap kekuatan imperialis melalui Resolusi Jihad yang
dikeluarkan pada tanggal 22 Oktober 1945.
- Berubah menjadi partai politik, yang pada Pemilu 1955 berhasil menempati urutan ketiga
dalam peroleh suara secara nasional.
- Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Islam Asia Afrika (KIAA) 1965 yang diikuti oleh
perwakilan dari 37 negara.
- Memperlopori gerakan Islam kultural dan penguatan civil society di Indonesia sepanjang
dekade 90-an.