⦁ Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 di Surabaya. NU mempersatukan solidaritas ulama tradisional dan pengikutnya.
⦁ NU berdasarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan mengikuti salah satu dari empat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali) dalam bidang fiqih. Dalam bidang akidah mengikuti
Bapak Lukman Hakim memberikan penjelasan tentang moderasi beragama dalam 3 kalimat. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan bersama sesuai dengan ajaran agama. Ciri-ciri moderasi beragama meliputi pengambilan jalan tengah, keseimbangan, tegas dan lurus, serta toleransi dan tidak adanya diskriminasi.
Makalah ini membahas tentang tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Secara singkat, dibahas tentang latar belakang penulisan tafsir Al-Manar yaitu situasi sosial, politik, dan budaya di Mesir dan negara-negara Arab pada saat itu. Selanjutnya dibahas metode dan corak penafsiran tafsir Al-Manar yang menekankan fungsi kehidayahan Al-Qur'an untuk manusia.
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernKhaisar Deri
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh berprestasi pada masa Islam modern seperti Muhammad Ali Pasha, Al Tahtawi, Jamaluddin al Afghani, Rasyid Ridha, dan Sultan Mahmud II. Dokumen juga menekankan pentingnya pengorbanan ibu bagi keberhasilan para tokoh tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sejarah konflik Palestina-Israel sejak zaman Khilafah Islam hingga saat ini serta menyimpulkan bahwa pembentukan kembali Khilafah Islamiyah adalah solusi total untuk mewujudkan keadilan bagi kaum Muslimin di Palestina.
⦁ Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 di Surabaya. NU mempersatukan solidaritas ulama tradisional dan pengikutnya.
⦁ NU berdasarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan mengikuti salah satu dari empat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali) dalam bidang fiqih. Dalam bidang akidah mengikuti
Bapak Lukman Hakim memberikan penjelasan tentang moderasi beragama dalam 3 kalimat. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktik beragama yang mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kemaslahatan bersama sesuai dengan ajaran agama. Ciri-ciri moderasi beragama meliputi pengambilan jalan tengah, keseimbangan, tegas dan lurus, serta toleransi dan tidak adanya diskriminasi.
Makalah ini membahas tentang tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Secara singkat, dibahas tentang latar belakang penulisan tafsir Al-Manar yaitu situasi sosial, politik, dan budaya di Mesir dan negara-negara Arab pada saat itu. Selanjutnya dibahas metode dan corak penafsiran tafsir Al-Manar yang menekankan fungsi kehidayahan Al-Qur'an untuk manusia.
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernKhaisar Deri
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh berprestasi pada masa Islam modern seperti Muhammad Ali Pasha, Al Tahtawi, Jamaluddin al Afghani, Rasyid Ridha, dan Sultan Mahmud II. Dokumen juga menekankan pentingnya pengorbanan ibu bagi keberhasilan para tokoh tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sejarah konflik Palestina-Israel sejak zaman Khilafah Islam hingga saat ini serta menyimpulkan bahwa pembentukan kembali Khilafah Islamiyah adalah solusi total untuk mewujudkan keadilan bagi kaum Muslimin di Palestina.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, dimulai dari beberapa organisasi pendahulunya pada awal abad ke-20 seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. NU secara resmi didirikan pada tahun 1926 sebagai wadah bagi ulama untuk memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat. Dokumen juga menjelaskan tujuan
Organisasi Islam utama di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bermula dari gerakan pembaruan Islam untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat dan memajukan pendidikan agama. Nahdlatul Ulama didirikan oleh Hasyim Asy'ari pada 1926 untuk memperkuat persatuan antar ulama, sementara Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 untuk menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW berdasarkan al-Qur'an dan Had
Wawasan singkat tentang strategi dakwah Islam era milenial. Yakni, sebuah jaman dimana kita hidup dalam arus revolusi teknologi informasi sebegitu cepatnya.
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas fenomena pejuang dakwah yang meninggalkan perjuangan (tasaquth) secara historis, mulai dari masa Nabi hingga sekarang. Beberapa contoh tasaquth pada masa Nabi dijelaskan seperti insiden Tabuk, Ka'ab bin Malik, dan Hathib bin Abi Balta'ah. Sebab-sebab tasaquth antara lain lemahnya aspek tarbiyah dan dominasi politik d
Dokumen ini membahas latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah persatuan para ulama untuk memimpin umat menuju terciptanya kejayaan Islam dan melestarikan ajaran-ajaran mazhab. NU menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan lintas agama dalam perspektif hukum Islam, termasuk definisi ahli kitab, pandangan ulama tentang pernikahan dengan wanita ahli kitab, syarat yang ditetapkan, dan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkannya.
Dokumen tersebut membahas masalah krisis identitas yang dihadapi remaja akibat pengaruh budaya barat dan gaya hidup sekuler. Remaja kehilangan arah akibat lingkungan yang memanjakan nafsu dan kurangnya pengajaran agama yang benar. Dokumen ini menganjurkan remaja untuk mempelajari Islam lebih dalam dan berjuang menegakkan syariat serta khilafah.
[Ringkasan]
1. Hadis merupakan sumber syariat Islam kedua setelah Al-Quran yang mencakup perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang direkam oleh sahabatnya dalam berbagai bentuk.
2. Terdapat beberapa jenis hadis berdasarkan kuantitas dan kualitas sanad maupun matannya. Hadis dikelompokkan menjadi hadis mutawatir, ahad, shahih, hasan, dhaif, dan maudhu'.
3. Unsur-un
Toleransi menjadi hal yang penting bagi masyarakat khususnya pada masyarakat
yang bersifat multikultural seperti
indonesia. Keberanekaragaman yang ada di indonesia rawan menyebabkan konflik horizontal di masyarakat, terutama
potensi konflik antar agama. Karena itu toleransi sangatlah penting untuk dipelajari generasi muda penerus bangsa.
Buku ini membahas tentang Fiqh Prioritas, yaitu konsep penting dalam meletakkan segala sesuatu pada peringkatnya secara adil menurut syariat Islam. Buku ini menjelaskan bahwa nilai, hukum, dan kewajiban dalam agama berbeda-beda tingkatannya, dan perlu diprioritaskan sesuai urutannya. Konsep ini didasarkan pada ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang memberikan panduan tentang apa yang utama dan apa yang sek
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya moderasi dalam beragama. Moderasi berarti mengikuti praktik Nabi Muhammad Saw yang bersikap toleran dan menghargai keberagaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk mempromosikan sikap moderasi melalui pendidikan dan penyusunan kurikulum berbasis moderasi.
Organisasi Nahdlotul Ulama' didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah bagi ulama tradisional untuk melawan pengaruh gerakan Wahabi dan pembaharuan Islam lainnya serta melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. Tujuan pendiriannya adalah menjaga kelestarian Islam tradisional di Indonesia. Organisasi ini memiliki struktur kepengurusan yang mirip dengan organisasi modern dengan badan legislatif dan eksekutif,
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, dimulai dari beberapa organisasi pendahulunya pada awal abad ke-20 seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. NU secara resmi didirikan pada tahun 1926 sebagai wadah bagi ulama untuk memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat. Dokumen juga menjelaskan tujuan
Organisasi Islam utama di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bermula dari gerakan pembaruan Islam untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat dan memajukan pendidikan agama. Nahdlatul Ulama didirikan oleh Hasyim Asy'ari pada 1926 untuk memperkuat persatuan antar ulama, sementara Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 untuk menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW berdasarkan al-Qur'an dan Had
Wawasan singkat tentang strategi dakwah Islam era milenial. Yakni, sebuah jaman dimana kita hidup dalam arus revolusi teknologi informasi sebegitu cepatnya.
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas fenomena pejuang dakwah yang meninggalkan perjuangan (tasaquth) secara historis, mulai dari masa Nabi hingga sekarang. Beberapa contoh tasaquth pada masa Nabi dijelaskan seperti insiden Tabuk, Ka'ab bin Malik, dan Hathib bin Abi Balta'ah. Sebab-sebab tasaquth antara lain lemahnya aspek tarbiyah dan dominasi politik d
Dokumen ini membahas latar belakang berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah persatuan para ulama untuk memimpin umat menuju terciptanya kejayaan Islam dan melestarikan ajaran-ajaran mazhab. NU menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan lintas agama dalam perspektif hukum Islam, termasuk definisi ahli kitab, pandangan ulama tentang pernikahan dengan wanita ahli kitab, syarat yang ditetapkan, dan fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkannya.
Dokumen tersebut membahas masalah krisis identitas yang dihadapi remaja akibat pengaruh budaya barat dan gaya hidup sekuler. Remaja kehilangan arah akibat lingkungan yang memanjakan nafsu dan kurangnya pengajaran agama yang benar. Dokumen ini menganjurkan remaja untuk mempelajari Islam lebih dalam dan berjuang menegakkan syariat serta khilafah.
[Ringkasan]
1. Hadis merupakan sumber syariat Islam kedua setelah Al-Quran yang mencakup perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang direkam oleh sahabatnya dalam berbagai bentuk.
2. Terdapat beberapa jenis hadis berdasarkan kuantitas dan kualitas sanad maupun matannya. Hadis dikelompokkan menjadi hadis mutawatir, ahad, shahih, hasan, dhaif, dan maudhu'.
3. Unsur-un
Toleransi menjadi hal yang penting bagi masyarakat khususnya pada masyarakat
yang bersifat multikultural seperti
indonesia. Keberanekaragaman yang ada di indonesia rawan menyebabkan konflik horizontal di masyarakat, terutama
potensi konflik antar agama. Karena itu toleransi sangatlah penting untuk dipelajari generasi muda penerus bangsa.
Buku ini membahas tentang Fiqh Prioritas, yaitu konsep penting dalam meletakkan segala sesuatu pada peringkatnya secara adil menurut syariat Islam. Buku ini menjelaskan bahwa nilai, hukum, dan kewajiban dalam agama berbeda-beda tingkatannya, dan perlu diprioritaskan sesuai urutannya. Konsep ini didasarkan pada ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang memberikan panduan tentang apa yang utama dan apa yang sek
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya moderasi dalam beragama. Moderasi berarti mengikuti praktik Nabi Muhammad Saw yang bersikap toleran dan menghargai keberagaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk mempromosikan sikap moderasi melalui pendidikan dan penyusunan kurikulum berbasis moderasi.
Organisasi Nahdlotul Ulama' didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah bagi ulama tradisional untuk melawan pengaruh gerakan Wahabi dan pembaharuan Islam lainnya serta melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. Tujuan pendiriannya adalah menjaga kelestarian Islam tradisional di Indonesia. Organisasi ini memiliki struktur kepengurusan yang mirip dengan organisasi modern dengan badan legislatif dan eksekutif,
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
Dokumen tersebut membahas latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah. Beberapa faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah antara lain ketidakmurnian amalan Islam di Indonesia akibat pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha, dualisme sistem pendidikan Islam dan Barat, serta kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang dinilai menekan umat Islam. KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh
Dokumen tersebut membahas latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah kemudian berperan aktif dalam pergerakan nasional Indonesia, terutama selama masa pendudukan Jepang dengan mendapat dukungan pemerintah untuk mengelola pendidikan Islam. Dokumen ini juga menjelaskan perkembangan dan peran Muhammadiyah hingga masa kontemporer.
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya empat ormas Islam besar di Indonesia yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Al-Irsyad, dan Sarekat Islam. Masing-masing ormas didirikan pada awal abad ke-20 untuk tujuan dakwah dan pendidikan umat Islam di Indonesia. Usaha dakwah yang dilakukan antara lain mendirikan lembaga pendidikan, masjid, menerbitkan literatur, dan mengadakan kegiatan penyuluhan.
Organisasi dan Penyelenggara Pendidikan Terkemuka di IndonesiaPutri Fajri
Organisasi keagamaan Islam terkemuka di Indonesia yang didirikan pada abad ke-20 antara lain Muhammadiyah yang didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam, Nahdlatul Ulama yang didirikan tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari untuk menegakkan ajaran Ahlussunnah, dan Persatuan Islam (Persis) yang didirikan tahun 1923 di Bandung oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus untuk memberikan pemah
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Islam di Indonesia sejak masuknya Islam hingga peranannya dalam pembangunan. Islam masuk ke Indonesia secara damai pada abad ke-7 M melalui pedagang dan ulama. Islam berkembang dengan cara perdagangan, pendidikan, dan dukungan kerajaan. Islam memberi pengaruh besar dalam membentuk bangsa Indonesia yang adil dan cinta tanah air.
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi Islam yang menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab. Lambang NU dirancang oleh KH Ridwan Abdullah berdasarkan mimpinya dan melambangkan persatuan umat Islam di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam moderat terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 oleh beberapa ulama terkemuka untuk melestarikan ajaran mazhab Syafi'i dan mengembangkan masyarakat melalui pendidikan. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk mengembalikan umat Islam kepada ajaran asli Al-Q
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
2. A. Latar Belakang Berdirinya
Nahdlatul Ulama ( NU )
• Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan
Kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut
dengan membentuk organisasi pergerakan,. Nahdatul
Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916. Kemudian
pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga
dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai
wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan
kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar,
(pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis
untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya
Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil
sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan
yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di
beberapa kota.
3. B. Pengertian Nahdlatul Ulama’
• Nahdhatul `Ulama secara etismologis
mempunyai arti “Kebangkitan Ulama” atau
“Bangkitnya Para Ulama” , sebuah organisasi
yang didirikan sebagai tempat berhimpun
seluruh Ulama dan umat Islam. Sedangkan
menurut istilah Nahdhatul `Ulama adalah
jam`iyah Diniyah yang berhaluan Ahlussunah
wal Jama`ah yang didirikan pada 16 Rajab
1344 H atau bertepatan pada tanggal 31
Januari 1926 M
4. C. STRUKTUR ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA
• STRUKTUR KEPENGURUSAN
1. Struktur Organisasi NU
- PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) untuk
tingkat pusat.
- PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) untuk
tingkat propinsi.
- PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) untuk
tingkat Kabupaten, dan PCI NU (Pengurus Cabang
Istimewa Nahdlatul Ulama) untuk luar negeri
- MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama)
untuk tingkat kecamatan.
- Ranting untuk tingkat kelurahan /desa.
5. Lanjutan …. Struktur Organisasi
• Struktur Kelembagaan NU
a. Musttasyar (Penasehat)
b. Syuriah (Pimpinan Tertinggi) terdiri dari :
• Rais Aam
• Wakil Rais Aam
• Katib Aam
• Beberapa Wakil Katib
• A’wam
c. Tanfidziyah (pelaksana) terdiri dari :
• Ketua Umum
• Beberapa Ketua
• Sekretarias Jenderal
• Beberapa Wakil Sekjen
• Bendahara
• Beberapa Wakil Bendahara
6. 3. Stuktur Organisasi Lajnah, Banon dan Lembaga
• PP (Pimpinan Pusat) untuk tingkat pusat.
• PW (Pimpinan Wilayah) untuk tingkat
propinsi.
• PC (Pimpinan Cabang) untuk tingkat
Kabupaten/kota.
• PAC (Pimpinan Anak Cabang) untuk tingkat
kecamatan.
• Ranting untuk tingkat kelurahan/desa dan
komisariat untuk kepengurusan disuatu
tempat tertentu.
7. Visi dan Misi NU
• Visi adalah cara pandang ke depan yang menunjukkan kehendak
dan cita-cita suatu organisasi, sekaligus pedoman untuk
mencapainya.
• Visi NU adalah “ Sebagai wadah tatanan masyarakat yang sejahtera,
berkeadilan, demokratis dan berkeadilan demi kemaslahatan dan
kesejateraan umat.
• Sedangkan misi merupakan pernyataan yang menetapkan sasaran
yang ingin dicapai
• Misi NU adalah sebagai berikut:
• Mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahiriyah dan batiniyah,
dengan mengupayakan sistem perudang-undangan dan
mempengaruhi kebijakan yang menjamin terwujud tata kehidupan
masyarakat yang sejahtera.
• Mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dengan melakukan
upaya pemberdayaan dan advokasi masyarakat
• Mewujudkan masyarakat yang demokratis dan berakhlaqul
karimah.
8. D. Gerakan NU
• B. NU Sebagai Gerakan Tradisional Islam
1. Perkembangan NU
Posisi dan peranan NU memiliki kedudukan yang unik tidak saja di
Indonesia tetapi juga di dunia Islam. NU adalah organisasi yang
didukung oleh rakyat banyak bahkan kehadiran NU mengakar di
kalangan rakyat banyak terutama di pededesaan, pengaruhnya pun
berkembang di seluruh Indonesia. Dengan gerakan
tradisionalismenya itu timbul upaya-upaya untuk memperkuat
sistem kelembagaan yang dipimpin oleh ulama terutama mesjid
dan pesantren. Berbeda dengan Muhammadiyah yang mendirikan
sekolah-sekolah umum, panti asuhan, poliklinik, dan rumah sakit.
Namun NU melakukan beberapa kegiatan utama lainnya yaitu:
pertama, melakukan aktualisasi ajaran-ajaran Islam dengan
kegiatan yang kini terkenal dengan Bahtsul Masail. Sebenarnya
dengan membahas masalah-masalah keagamaan yang aktual di
masyarakat itu para ulama juga melakukan penggalian dan
konsolidasi ajaran tradisional. Kedua, NU melakukan kegiatan yang
sangat penting dalam memelihara tradisi Islam yakni mencetak
kader-kader ulama, dengan cara ini NU sebenarnya juga melakukan
suatu pewarisan nilai dari generasi ke generasi.
9. Lanjutan Gerakan NU….
• NU disebut sebagai organisasi massa Islam tradisional
dengan ciri-ciri; pertama, NU menganut dan
mengembangkan ajaran empat mazhab (Imam Syafi'i,
Hambali, Malik, dan Hanafi). Kedua, metode
pendidikan Islam yang diterapkan melalui pesantren-
pesantren dinilai kurang mampu mengakomodasikan
perkembangan dunia modern. Ketiga, pola hubungan
struktural (interbal komunitas NU bersifat
superordinasi) yang menunjukkan peran kyai pada
strata atas dengan berbagai legitimasinya. Ciri inilah
yang sering diperhadapkan dengan organisasi
Muhammadiyah yang sering disebut berciri
pembaharu, yakni purifikasi (pemurnian) ajaran Islam
dari berbagai bentuk pengaruh tradisional.
10. Lanjutan Gerakan NU….
• Hingga saat ini perjalanan NU telah menunjukkan perkembangan dalam tiga fase
dengan ciri-ciri yang berbeda. Pertama, sebelum kemerdekaan dengan ciri
utamanya adalah kiprahnya lebih ditekankan pada pengembangan ajaran Ahlu al-
Sunnah wa al-Jama'ah melalui pendidikan pesantren. Kedua, NU melibatkan
dirinya dalam politik praktis. Ini tampaknya juga berkaitan dengan situasi politik
pada awal kemerdekaan atau sebagai dampak dari diakomodasinya kekuatan-
kekuatan politik yang tumbuh dalam masyarakat untuk mewujudkan diri mereka
menjadi parta politik dengan bergabung di Masyumi yang merupakan salah satu
representasi dari unsur islamisme yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Ketiga,
kembali ke khittah 1926, ini memiliki alasan yang kuat sehingga terus mendorong
upaya mengembalikan NU pada semangat awalnya. Salah satu alasan yang cukup
mendasar adalah selama NU berkiprah di politik praktis, ada kecenderungan yang
menunjukkan gejala terlantarnya lembaga-lembaga pesantren sebagai basis
pengembangan gerakan NU. Dalam perkembangan selanjutnya NU sekarang ini
merupakan organisasi sosial keagamaan. Namun sebagian dari tokoh-tokohnya
masih merupakan orang-orang yang aktif dalam kegiatan politik secara tersebar.
Demikianlah perkembangan NU sebagai gerakan tradisonalis Islam yang pada
awalnya memusatkan perhatiannya pada lembaga-lembaga pesantren dan
kemudian pada politik praktis dan yang terakhir telah kembali ke khittah
(semangat) 1926.
11. Sejarah Perkembangan NU
• Peran Nahdlatul Ulama Pada Masa Penjajahan Belanda
• Nahdlatul Ulama dalam setiap langkahnya selalu mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Selain dilandasi oleh nilai-nilai ke-Islam-an, juga didasari nilai-
nilai ke-Indonesia-an dan semangat nasionalisme yang tinggi.
• Peranan Nahdlatul Ulama pada masa penjajahan Belanda dapat dilihat pada
Muktamar Nahdlatul Ulama ke-II di Banjarmasin pada tahun 1936. Pada saat itu
ditetapkan kedudukan Hindia Belanda (Indonesia) sebagai Dar al-Salam, yang
menegaskan keterikatan Nahdlatul Ulama dengan nusa-bangsa. Meskipun disadari
peraturan yang berlaku tidak menggunakan Islam sebagai dasarnya, akan tetapi
Nahdlatul Ulama tidak mempersoalkan, karena yang terpenting adalah umat Islam
dapat melaksanakan syariat agamanya dengan bebas.
• Pada pekembangan selanjutnya, tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama mulai terlibat
secara aktif dalam dunia politik. Hal ini terlihat pada saat tokoh-tokoh Nahdlatul
Ulama ikut memprakarsai lahirnya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) pada tahun
1937, yang kemudian dipimpin oleh KH. Abdul Wachid Hasyim. Ide mendirikan
MIAI tidak bisa lepas dari kerangka usaha pengembangan Nahdlatul Ulama dalam
perjuangan bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan. Sebab baik dilihat dari sudut
historis maupun semangat yang membentuk diri MIAI menjadi besar, tidak pernah
lepas dari peranan Nahdlatul Ulama.
12. • MIAI pada dasarnya bergerak di bidang keagamaan, namun dalam
setiap aktivitasnya sarat dengan muatan politik. MIAI berusaha
mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik, melalui pengajuan
tuntutan kepada penguasa, baik mengenai hal-hal yang secara
langsung terkait dengan masalah keagamaan maupun tidak, bahkan
masalah internasional. Tuntutan tersebut antara lain : Indonesia
berparlemen, persoalan Palestina dan mencabut Guru Ordonantie
tahun 1925.
• Pada masa penjajahan Belanda sikap Nahdlatul Ulama jelas, yaitu
menerapkan politik non cooperation (tidak mau kerja sama) dengan
Belanda. Untuk menanamkan rasa benci kepada penjajah, para
ulama mengharamkan segala sesuatu yang berbau Belanda,
sehingga semakin menumbuhkan rasa kebangsaan dan anti
penjajah.Hal ini terlihat ketika Nahdlatul Ulama menolak
mendudukkan wakilnya dalam Volksraad (DPR masa Belanda).
13. Lanjutan Masa Belanda ….
• Di samping itu para ulama Nahdlatul Ulama juga memberikan fatwa kepada umat
Islam untuk tidak meniru pakaian model Belanda, seperti celana panjang atau
pakaian berdasi, dengan sebuah landasan (qaul) Artinya : Barang siapa
menyerupai suatu kaum, maka ia menjadi bagian dari mereka.
• Fatwa para ulama tersebut sangat ditaati oleh para santri, sehingga mereka lebih
suka memakai sarung daripada celana panjang, meskipun sebenarnya tidak ada
larangan dalam Islam untuk memakai celana panjang.
• Di saat Belanda datang lagi dengan membonceng tentara sekutu sambil
mengultimatum agar Indonesia menyerah, Nahdlatul Ulama mengeluarkan
mengeluarkan pernyataan yang dikenal dengan Resolusi Jihad pada tanggal 22
Oktober 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Adapun
isi Resolusi Jihad tersebut adalah :
1) Kemerdekaan RI yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 wajib
dipertahankan.
2) Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintah wajib dibela dan
dipertahankan.
3) Umat Islam Indonesia terutama warga Nahdlatul Ulama wajib mengangkat
senjata melawan penjajah Belanda dan kawan-kawannya yang hendak menjajah
Indonesia kembali.
4) Kewajiban itu adalah suatu jihad yang menjadi kewajiban umat Islam yang
berada pada radius 94 km (jarak diperbolehkannya menjama’ shalat). Adapun
yang berada di luar radius itu berkewajiban membantu saudara-saudaranya yang
berada dalam radius km tersebut.
14. • Resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Nahdlatul
Ulama berdampak besar di Jawa Timur. Pada
tanggal 10 Nopember 1945 di Surabaya, terjadi
sebuah pemberontakan massal, yang di dalamnya
terdapat banyak pengikut Nahdlatul Ulama ikut
terlibat aktif, di bawah pimpinan Bung Tomo.
Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan
Hari Pahlawan.
• Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan
tersebut, terbentuklah organisasi-organisasi
perlawanan terhadap Belanda, antara lain
Hizbullah di bawah pimpinan KH. Zainul Arifin
dan Sabilillah di bawah pimpinan KH. Masjkur.
15. Peran Nahdlatul Ulama Pada Masa
Pendudukan Jepang
• Sejarah bangsa Indonesia mencatat perkembangan baru setelah Maret 1942
Jepang menggantikan kedudukan Belanda. Pada mulanya kedatangan Jepang
disambut dengan baik oleh bangsa Indonesia, tetapi berubah menjadi kebencian
setelah diketahui bahwa Jepang tidak lebih baik dari Belanda.
• Rezim baru ini segera tampak lebih represif (menekan). Jendral Imamura (Panglima
Jepang pertama di Jawa) mengeluarkan dekrit yang membekukan aktivitas
organisasi politik dan organisasi sosial kemasyarakatan. Larangan ini sama artinya
dengan membunuh aktivitas organisasi politik dan organisasi sosial
kemasyarakatan, termasuk Nahdlatul Ulama dan MIAI. Bahkan KH. Hasyim Asy’ari
dan KH. Mahfudz Shiddiq ditahan oleh Jepang.
• Ketika aktivitas organisasi sosial kemasyarakatan dibekukan, perjuangan ulama
Nahdlatul Ulama difokuskan melalui jalur diplomasi. KH. Abdul Wahid Hasyim dan
beberapa ulama lain masuk sebagai anggota Chuo Sangi-In (parlemen buatan
Jepang). Melalui parlemen ini KH. Abdul Wahid Hasyim meminta Jepang
mengizinkan Nahdlatul Ulama diaktifkan kembali dan pada bulan September 1943
permintaan tersebut dikabulkan.
• Pada akhir Oktober 1943 perjuangan diplomasi terus ditingkatkan melalui
berdirinya wadah perjuangan baru bagi umat Islam Indonesia yang bernama
Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi). KH. Hasyim Asy’ari diangkat sebagai
pemimpin tertinggi dan KH. Abdul Wahid Hasyim duduk sebagai wakilnya.
Masyumi adalah kelanjutan dari MIAI yang dibubarkan Jepang.
16. Lanjutan Masa Jepang
• Melalui Masyumi KH. Abdul Wahid Hasyim meminta Jepang melatih kemiliteran
para santri di pesantren secara khusus dan terpisah. Pada 14 Oktober 1944
permintaan itu dikabulkan dengan dibentuknya Hizbullah dan Sabilillah.
Permintaan ini merupakan akal cerdik KH. Abdul Wahid Hasyim, sebab pada
akhirnya nanti, justru akan mengadili Jepang dengan pucuk senjata.
• Sementara di bidang politik, selain aktif dalam Masyumi KH. Abdul Wahid Hasyim
juga duduk sebagai pimpinan tertinggi Shumubu (Kantor Urusan Agama)
menggantikan KH. Hasyim Asy’ari. Shumubu pada awalnya dipimpin oleh Kolonel
Horrie yang bertugas mengawasi secara ketat organisasi-organisasi Islam, terutama
terhadap pendidikan Islam.
• Sikap menentang keras Nahdlatul Ulama terhadap Jepang terlihat ketika ada
perintah untuk melakukan seikere(ritual penghormatan kepada Tenno Heika
dengan posisi siap membungkukkan badan 90 derajat semacam ruku’ dalam
shalat). Perintah ini diperuntukkan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali,
setiap pagi sebelum melakukan aktivitas. KH. Hasyim Asy’ari menyerukan kepada
seluruh umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama untuk tidak melakukan
seikere karena hukumnya haram.
• Semasa pendudukan Jepang aktivitas Nahdlatul Ulama terpusat pada perjuangan
membela tanah air baik secara fisik maupun politik. Nahdlatul Ulama sudah tidak
lagi mengkhususkan diri pada urusan sosial kemasyarakatan dan keagamaan saja,
melainkan juga melibatkan diri pada urusan politik.
17. Peran Nahdlatul Ulama Pada Masa Reformasi
• Masa reformasi yang menjadi tanda berakhirnya kekuasaan pemerintahan orde baru merupakan
sebuah momentum bagi Nahdlatul Ulama untuk melakukan pembenahan diri. Selama rezim orde
baru berkuasa, Nahdlatul Ulama cenderung dipinggirkan oleh penguasa saat itu. Ruang gerak
Nahdlatul Ulama pada masa orde baru juga dibatasi, terutama dalam hal aktivitas politiknya.
• Pada masa reformasi inilah peluang Nahdlatul Ulama untuk memainkan peran pentingnya di
Indonesia kembali terbuka. Nahdlatul Ulama yang merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia,
pada awalnya lebih memilih sikap netral menjelang mundurnya Soeharto. Namun sikap ini
kemudian berubah, setelah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan sebuah
pandangan untuk merespon proses reformasi yang berlangsung di Indonesia, yang dikenal dengan
Refleksi Reformasi.
• Refleksi reformasi ini berisi delapan butir pernyataan sikap dari PBNU, yaitu :
1) Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab moral untuk turut menjaga agar reformasi berjalan
kea rah yang lebih tepat.
2) Rekonsiliasi nasional jika dilaksanakan harus ditujukan untuk merajut kembali ukhuwah
wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan dirancang kea rah penataan sistem kebangsaan dan
kenegaraan yang lebih demokratis, jujur dan berkeadilan.
3) Reformasi jangan sampai berhenti di tengah jalan, sehingga dapat menjangkau terbentuknya
sebuah tatanan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4) Penyampaian berbagai gagasan yang dikemukakan hendaknya dilakukan dengan hati-hati, penuh
kearifan dan didasari komitmen bersama serta dihindari adanya pemaksaan kehendak.
5) Kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu harus disikapi secara arif dan bertanggung jawab.
6) TNI harus berdiri di atas semua golongan.
7) Pemberantasan KKN harus dilakukan secara serius dan tidak hanya dilakukan pada kelompok
tertentu.
8) Praktik monopoli yang ada di Indonesia harus segera dibasmi tuntas dalam setiap praktik ekonom
18. Lanjutan Reformasi….
• Pada perkembangan selanjutnya, PBNU kembali mengeluarkan
himbauan yang isinya menyerukan agar agenda reformasi diikuti
secara aktif oleh seluruh lapisan dan jajaran Nahdlatul Ulama.
Himbauan itu dikeluarkan pada tanggal 31 Desember 1998 yang
ditandatangani oleh KH. M. Ilyas Ruhiyat, Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj,
M.A., Ir. H. Musthafa Zuhad Mughni dan Drs. Ahmad Bagdja.
• Menjelang Nopember 1998, para mahasiswa yang merupakan
elemen paling penting dalam gerakan reformasi, makin menjadi
tidak sabar dengan tokoh-tokoh nasional yang enggan bergerak
cepat dalam gerakan reformasi ini. Pada tanggal 10 Nopember 1998
para mahasiswa merancang sebuah pertemuan dengan
mengundang KH. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri,
Prof.Dr. Amien Rais dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tempat
pertemuan ini dipilih di Ciganjur (rumah KH. Abdurrahman Wahid),
karena kondisi kesehatan KH. Abdurrahman Wahid saat itu belum
sembuh total dari serangan stroke yang menimpanya.
19. • Keempat tokoh nasional pro reformasi tersebut membentuk sebuah kelompok yang sering disebut
Kelompok Ciganjur. Kelompok ini kemudian mengeluarkan sebuah deklarasi yang dikenal dengan
Deklarasi Ciganjur, yang berisi delapan tuntutan reformasi, yaitu :
1. Menghimbau kepada semua pihak agar tetap menjunjung tinggi kesatuan dan pesatuan bangsa.
2. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan memberdayakan lembaga perwakilan sebagai
penjelmaan aspirasi rakyat.
3. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat sebagai asas perjuangan di dalam proses
pembangunan bangsa.
4. Pelaksanaan reformasi harus diletakkan dalam perspektif kepentingan yang akan datang.
5. Segera dilaksanakan pemilu oleh pelaksana independent.
6. Penghapusan dwi fungsi ABRI secara bertahap, paling lambat 6 tahun dari tanggal pernyataan ini
dibacakan.
7. Menghapus dan mengusut pelaku KKN, yang diawali dari kekayaan Soeharto dan kroni-kroninya.
8. Mendesak untuk segera dibubarkannya PAM Swakarsa
• Gerakan reformasi harus dijalankan dengan cara-cara yang damai dan menolak segala bentuk
tindakan kekerasan atas nama reformasi. Di berbagai wilayah Indonesia digelar istighosah yang
bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dapat segera terbebas dari
krisis yang sedang melanda. Istighosah terbesar yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama
diadakan di Jakarta pada bulan Juli 1999, yang dihadiri tokoh-tokoh nasional. Dengan
penyelengaraan istighosah, diharapkan dapat mempererat silaturahim dan mengurangi ketegangan
antar komponen bangsa..