Dokumen tersebut membahas tentang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam moderat terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 oleh beberapa ulama terkemuka untuk melestarikan ajaran mazhab Syafi'i dan mengembangkan masyarakat melalui pendidikan. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk mengembalikan umat Islam kepada ajaran asli Al-Q
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
Riwayat dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah dan konsep pembaruan pendidikan Islamnya meliputi 3 poin utama, yaitu tujuan pendidikan untuk membentuk manusia yang alim, berpandangan luas, dan siap berjuang; pengembangan sistem pendidikan Islam modern melalui pendirian sekolah-sekolah; serta pendekatan pengajaran yang kontekstual dan praktis."
Dokumen tersebut membahas latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta dengan tujuan membersihkan ajaran Islam dari penyimpangan-penyimpangan dan memajukan pendidikan berdasarkan agama. Beberapa faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah antara lain keadaan masyarakat Muslim Indonesia yang masih bercampur dengan kebudayaan Hindu-Buddha sehingga banyak un
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
Organisasi Nahdlotul Ulama' didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah bagi ulama tradisional untuk melawan pengaruh gerakan Wahabi dan pembaharuan Islam lainnya serta melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. Tujuan pendiriannya adalah menjaga kelestarian Islam tradisional di Indonesia. Organisasi ini memiliki struktur kepengurusan yang mirip dengan organisasi modern dengan badan legislatif dan eksekutif,
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
Riwayat dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah dan konsep pembaruan pendidikan Islamnya meliputi 3 poin utama, yaitu tujuan pendidikan untuk membentuk manusia yang alim, berpandangan luas, dan siap berjuang; pengembangan sistem pendidikan Islam modern melalui pendirian sekolah-sekolah; serta pendekatan pengajaran yang kontekstual dan praktis."
Dokumen tersebut membahas latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta dengan tujuan membersihkan ajaran Islam dari penyimpangan-penyimpangan dan memajukan pendidikan berdasarkan agama. Beberapa faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah antara lain keadaan masyarakat Muslim Indonesia yang masih bercampur dengan kebudayaan Hindu-Buddha sehingga banyak un
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
Organisasi Nahdlotul Ulama' didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai wadah bagi ulama tradisional untuk melawan pengaruh gerakan Wahabi dan pembaharuan Islam lainnya serta melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah. Tujuan pendiriannya adalah menjaga kelestarian Islam tradisional di Indonesia. Organisasi ini memiliki struktur kepengurusan yang mirip dengan organisasi modern dengan badan legislatif dan eksekutif,
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta sebagai organisasi untuk menyebarkan ajaran Islam dan meningkatkan kehidupan umat berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Organisasi ini memiliki cita-cita membebaskan umat Islam dari keterbelakangan melalui pembaruan yang meliputi tauhid, ibadah, dan muamalah dengan mengembalikan pada sumber utama Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah terbentuknya organisasi Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Muhammadiyah dimulai sebagai gerakan keagamaan di desa Kauman yang bertujuan membersihkan ajaran Islam dari penyimpangan. Faktor-faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah antara lain realitas sosial dan pendidikan di Indonesia serta pengalaman KH. Ahmad Dahlan selama haji yang memantapkan pem
Nurcholish Madjid adalah sosok intelektual muslim Indonesia yang lahir pada 1939 di Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan di berbagai pesantren sebelum melanjutkan studi doktoral di Amerika Serikat. Pemikirannya tentang pluralisme, konsep negara Islam, dan pendidikan Islam memberikan pengaruh besar dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas intelektual umat Islam termasuk melalui pembaruan
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan sebagai gerakan Islam yang berusaha membersihkan ajaran agama dari penyimpangan dan memajukan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Selama satu abad berdiri, Muhammadiyah telah berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi Islam yang menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab. Lambang NU dirancang oleh KH Ridwan Abdullah berdasarkan mimpinya dan melambangkan persatuan umat Islam di Indonesia.
Makalah ini membahas sejarah berdirinya Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang didirikan oleh Nurhasan Al-Ubaedah pada 1951. Tokoh kuncinya adalah Nurhasan Al-Ubaedah dan anaknya Abdul Dhohir bin Madigol. Pemikiran utama LDII meliputi kewajiban taat kepada amir, menganggap orang di luar kelompok sebagai kafir, dan harta benda di luar kelompok dianggap halal untuk diambil.
Dokumen tersebut membahas latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah. Beberapa faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah antara lain ketidakmurnian amalan Islam di Indonesia akibat pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha, dualisme sistem pendidikan Islam dan Barat, serta kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang dinilai menekan umat Islam. KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh
Organisasi dan Penyelenggara Pendidikan Terkemuka di IndonesiaPutri Fajri
Organisasi keagamaan Islam terkemuka di Indonesia yang didirikan pada abad ke-20 antara lain Muhammadiyah yang didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam, Nahdlatul Ulama yang didirikan tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari untuk menegakkan ajaran Ahlussunnah, dan Persatuan Islam (Persis) yang didirikan tahun 1923 di Bandung oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus untuk memberikan pemah
Keteladanan KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah terlihat dari visinya mendirikan organisasi tersebut untuk menyebarkan pendidikan dan kesejahteraan di kalangan masyarakat. Ia mendirikan sekolah, lembaga pendidikan guru, dan rumah sakit untuk membantu masyarakat, khususnya anak yatim dan kaum duafa.
Makalah ini membahas tentang Gerakan Muhammadiyah. Secara singkat, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta dengan tujuan untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai Alquran dan Sunnah, serta memajukan umat Islam. Lambang Muhammadiyah berbentuk matahari dengan dua belas sinar yang melambangkan tekad pantang menyerah dalam menyebarkan ajaran Islam. Muhammadiyah terus berkembang dengan mendirikan
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta sebagai organisasi untuk menyebarkan ajaran Islam dan meningkatkan kehidupan umat berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Organisasi ini memiliki cita-cita membebaskan umat Islam dari keterbelakangan melalui pembaruan yang meliputi tauhid, ibadah, dan muamalah dengan mengembalikan pada sumber utama Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah terbentuknya organisasi Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Muhammadiyah dimulai sebagai gerakan keagamaan di desa Kauman yang bertujuan membersihkan ajaran Islam dari penyimpangan. Faktor-faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah antara lain realitas sosial dan pendidikan di Indonesia serta pengalaman KH. Ahmad Dahlan selama haji yang memantapkan pem
Nurcholish Madjid adalah sosok intelektual muslim Indonesia yang lahir pada 1939 di Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan di berbagai pesantren sebelum melanjutkan studi doktoral di Amerika Serikat. Pemikirannya tentang pluralisme, konsep negara Islam, dan pendidikan Islam memberikan pengaruh besar dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas intelektual umat Islam termasuk melalui pembaruan
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan sebagai gerakan Islam yang berusaha membersihkan ajaran agama dari penyimpangan dan memajukan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Selama satu abad berdiri, Muhammadiyah telah berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
NU didirikan pada tahun 1926 di Surabaya sebagai organisasi Islam yang menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan salah satu dari empat mazhab. Lambang NU dirancang oleh KH Ridwan Abdullah berdasarkan mimpinya dan melambangkan persatuan umat Islam di Indonesia.
Makalah ini membahas sejarah berdirinya Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang didirikan oleh Nurhasan Al-Ubaedah pada 1951. Tokoh kuncinya adalah Nurhasan Al-Ubaedah dan anaknya Abdul Dhohir bin Madigol. Pemikiran utama LDII meliputi kewajiban taat kepada amir, menganggap orang di luar kelompok sebagai kafir, dan harta benda di luar kelompok dianggap halal untuk diambil.
Dokumen tersebut membahas latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah. Beberapa faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah antara lain ketidakmurnian amalan Islam di Indonesia akibat pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha, dualisme sistem pendidikan Islam dan Barat, serta kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang dinilai menekan umat Islam. KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh
Organisasi dan Penyelenggara Pendidikan Terkemuka di IndonesiaPutri Fajri
Organisasi keagamaan Islam terkemuka di Indonesia yang didirikan pada abad ke-20 antara lain Muhammadiyah yang didirikan tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam, Nahdlatul Ulama yang didirikan tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari untuk menegakkan ajaran Ahlussunnah, dan Persatuan Islam (Persis) yang didirikan tahun 1923 di Bandung oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus untuk memberikan pemah
Keteladanan KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah terlihat dari visinya mendirikan organisasi tersebut untuk menyebarkan pendidikan dan kesejahteraan di kalangan masyarakat. Ia mendirikan sekolah, lembaga pendidikan guru, dan rumah sakit untuk membantu masyarakat, khususnya anak yatim dan kaum duafa.
Makalah ini membahas tentang Gerakan Muhammadiyah. Secara singkat, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta dengan tujuan untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai Alquran dan Sunnah, serta memajukan umat Islam. Lambang Muhammadiyah berbentuk matahari dengan dua belas sinar yang melambangkan tekad pantang menyerah dalam menyebarkan ajaran Islam. Muhammadiyah terus berkembang dengan mendirikan
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
PPT IMB KEL.10.pptx
1. Model Ormas Islam Moderat:
NU dan Muhammadiyah
Kelompok: 10
Fina Herlina (2108076038)
Irkhamni Fatimatuzzahra (2108076050)
2. 01
Sejarah pendirian
Nahdatul Ulama
Pokok Bahasan
02
Sejarah pendirian
Muhammadiyah
03
Peran NU dan
Muhammadiyah
dalam Dakwah
Islamiyah
04 Pandangan NU dan
Muhammadiyah
terhadap NKRI
4. Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang didirikan
pada tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926 M) di Surabaya oleh beberapa ulama terkemuka yang
kebanyakan adalah pemimpin/pengasuh pesantren. Ada tiga orang tokoh ulama yang memainkan peran sangat
penting dalam proses pendirian Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) yaitu Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Hasyim
Asy’ari dan Kiai Cholil dengan pelopor utamanya adalah KH. Hasyim Asyari, sebagai pendiri sekaligus
pengasuh pondok pesantren.
Latar belakang yang mendasari gerakan para ulama membentuk NU yang pertama adalah motif
keagamaan sebagai Jihad fi sabilillah. Kedua adalah tanggung jawab mengembangkan pemikiran keagamaan
yang ditandai dengan pelestarian ajaran mazhab Syafi’i. Ini berarti tidak statis, tidak berkembang, sebab
pengembangan yang dilakukan berfokus pada kesejahteraan sehingga pemikiran yang dikembangkan itu
memiliki konteks sejarah. Ketiga, dorongan untuk mengembangkan masyarakat melalui kegiatan pendidikan
sosial dan ekonomi. Hal ini ditandai dengan pembentukan nahdlatul Watahn, Taswir al-Afkar, Nahdlatul
Tujjar, dan Ta’mir al-Masajid. Keempat adalah motif politik yang ditandai dengan semangat nasionalisme
ketika pendiri NU itu mendirikan cabang SI di Makkah serta semangat memerdekan tanah air bagi umat Islam.
6. Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah
1330 H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal
dengan K.H. Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai
seorang Khatib dan pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan
jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya
untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Al-Quran
dan Hadist. Oleh karena itu, beliau memberikan pengertian keagamaan di rumahnya di tengah
kesibukannya sebagai Khatib dan pedagang.
Tujuan didirikannya Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya. Pada masa kepemimpinan
Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan
seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan.
8. Kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu; دعوة
-
يدعو
-
دعا
) da’aa – yad’uu – da’watan)
yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, menjamu, mendo’a, atau memohon.Secara
istilah dakwah memiliki berbagai definisi. Dalam pengertian umum dakwah secara istilah
didefinisikan dengan upaya untuk mengajak umat manusia untuk menerima dan menjalankan
ajaran agama (Islam) dengan tujuan agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua organisasi dakwah yang sangat
populer di Indonesia. Dimana, NU dikenal dengan toleransinya terhadap tradisi di Indonesia
dan Muhammadiyah dikenal dengan terobosannya dalam dunia pendidikan. Keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda, namun pada dasarnya tujuannya sama yaitu mendekatkan
Islam dan ajarannya kepada semua orang.
Kegiatan dakwah yang dilakukan Muhammadiyah dan NU memiliki beberapa
perbedaan dan persamaan. Persamaan NU dan Muhammadiyah yaitu sumber ajaran yang
digunakan keduanya berupa al-Qur’an dan Hadis. Hanya saja terkadang dalam memahaminya
terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan seperti ini biasanya dikarenakan pendapat seseorang
yang dipengaruhi oleh tingkat pemahaman, lingkungan, kebiasaan, dan lain sebagainya.
Muhammadiyah dan NU hadir sebagai organisasi yang mempunyai keinginan yang sama agar
Islam menjadi Rahmatallil’alamin.
10. Menurut NU, Berdasarkan hukum fikih Nahdlatul Ulama menyatakan bahwa sistem
negara yang ada yakni Negara Kesatuan Republik Indionesia (NKRI), adalah bentuk
pemerintahan yang sah dan final, serta tidak diperlukannya lagi sistem pemerintahan atau
“negara Islam” sebagai alternatif. Menurut Nahdlatul Ulama, NKRI telah memenuhi ketentuan
syariat.
Menurut Muhammadiyah, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 adalah Negara Pancasila yang ditegakkan di atas
falsafah kebangsaan yang luhur dan sejalan dengan ajaran Islam. Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, serta Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia secara esensi selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam.8 Negara
Pancasila yang mengandung jiwa, pikiran, dan cita-cita luhur sebagaimana tertulis dalam
Pembukaan UUD 1945 itu dapat diaktualisasikan sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun
Ghafur yang berperikehidupan maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan
ridha Allah SWT.