SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
NAMA : FAHMI ZAM-ZAM FAUZI
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Fahmizamzamfauzi@gmail.com
ABSTRAK
Sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. tepatnya pada 632 M silam, kepemimpinan
agama Islam tidak berhenti begitu saja. Kepemimpinan Islam diteruskan oleh para
khalifah dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Hebatnya baru
sampai abad ke 8 Islam telah menyebar hingga ke seluruh afrika, timur tengah, dan
benua eropa. Baru pada dinasti Ummayah perkembangan islam masuk ke nusantara.
Zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai daerah terkenal akan hasil rempah-rempahnya,
sehingga banyak sekali para pedagand dan saudagar dari seluruh dunia datang ke
kepulauan Indonesia untuk berdagang. Hal tersebut juga menarik pedagang asal Arab,
Gujarat, dan juga Persia. Sambil berdagang para pedagang muslim sembari berdakwah
untuk mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk.
ABSTRAK
relics of Prophet Muhammad SAW. precisely at 632 M ago, Islamic religious leadership
does not stop. Leadership of Islam continued by the caliphs and spread throughout the
world including Indonesia. Amazingly new until the 8th century Islam has spread to all of
Africa, middle east, and continent of europe. New to the Ummayah dynasty the
development of Islam into the archipelago.
In ancient times Indonesia was known as a region famous for its spices, so a lot of
pedagand and merchants from around the world came to the Indonesian archipelago to
trade. It also attracts Arab, Gujarati and Persian merchants. While trading Muslim traders
while preaching to introduce the teachings of Islam to the inhabitants
BAB 1
PENDAHULUAN
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Menurut para sejarawan, pada abad ke-13 Masehi islam sudah masuk ke nusantara yang
dibawa oleh para pedagan muslim. Namun untuk lebih pastinya para ahli masih terdapat
perbedaan pendapat dari para sejarawan. Namun setidaknya 3 tiga teori tentang
masuknya Islam ke Indonesia
Menurut Suryanegara bahwa ada beberapa teori yang membahas terkait awal mula
masuknya Islam di Indonesia. Teori-teori ini mencoba memberikan jawaban atas
permasalahan tentang masuknya agama Islam ke Nusantara dengan perbedaan
pendapatnya: Pertama, mengenai waktu masuknya agama Islam.
Kedua, tentang asal negara yang menjadi perantara atau sumber tempat pengambilan
ajaran agama Islam.
Ketiga, tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Berikut akan dipaparkan terkait teori masuknya Islam di Indonesia, diantaranya sebagai
berikut:
Pertama, teori Gujarat. Menurut Suryanegara (1996: 75) bahwa peletak dasar teori ini
kemungkinan adalah Snouck Hurgronje dalam bukunya “L’ Arabie et les Indes
Neerlandaises, atau Revue de I’Histoire des Religious.” Snouck Hurgronje lebih
menitikberatkan pandangannya ke Gujarat berdasarkan: Pertama, kurangnya fakta yang
menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran agama Islam ke
Nusantara. Kedua, hubungan dagang Indonesia-India telah lama terjalin. Ketiga, inskripsi
tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatra memberikan gambaran hubungan antara
Sumatra dengan Gujarat.
Suryanegara (1996: 75-76) mengutip pendapat W.F. Stutterheim dalam bukunya “De
Islam en Zijn Komst In de Archipel” yang menyatakan bahwa masuknya Islam ke
Nusantara pada abad ke 13. Pendapatnya juga di dasarkan pada bukti batu nisan Sultan
pertama dari Kerajaan Samudera Pasai, yakni Malik As-Saleh yang wafat pada 1297.
Selanjutnya ditambahkan tentang asal negara yang mempengaruhi masuknya agama
Islam ke Nusantara adalah Gujarat. Dengan alasan bahwa agama Islam disebarkan
melalui jalan dagang antara Indonesia-Cambay (Gujarat)- Timur Tengah-Eropa. Sama
halnya dengan pendapat W.F. Stutterheim, Snouck Hurgronje berpendapat pula bahwa
awal masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 13 M dari Gujarat.
Kedua, teori Makkah. Menurut Hamka sebagaimana dikutip oleh Sunanto (2012: 8-9)
dalam bukunya bahwa Islam sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah
(kurang lebih abad ke-7 sampai 8 M) langsung dari Arab dengan bukti jalur pelayaran
yang ramai dan bersifat internasional sudah dimulia jauh sebelum abad ke-13 (yaitu
sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dinasi Tang
di Cina (Asia Timur), Sriwijaya di AsiaTenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat. Senada
dengan Suryanegara dalam Api Sejarah (2012: 99) sebagaimana mengutip pendapat
Hamka bahwa masuknya Islam ke Nusantara Indonesia terjadi pada abad ke-7 M. Dalam
berita Cina Dinasti Tang menuturkan ditemuinya daerah hunian wirausahawan Arab
Islam di pantai Barat Sumatera maka dapat disimpulkan Islam masuk dari daerah asalnya
Arab. Dibawa oleh wiraniagawan Arab. Sedangkan kesultanan Samudera Pasai yang
didirikan pada 1275 M atau abad ke-13 M, bukan awal masuknya agama Islam,
melainkan perkembangan agama Islam.
Menurut Matta (2014: 34) dalam bukunya “gelombang ketiga Indonesia”
mengatakan bahwa para ahli sejarah mencatat ada dua gelombang masuknya Islam di
Nusantara, yaitu abad ke-7 dan abad ke-13. Agama ini di bawah oleh pedagang dari Arab
yang menetap di kota-kota pelabuhan Nusantara. Pada abad ke-8 telah berdiri
perkampungan muslim di pesisir Sumatera. Pada awalnya, Sumatera (dan Nusantara
pada umumnya) hanyalah persinggahan para pedagang Arab menuju Tiongkok dan
Jawa. Pada abad ke-13, Samudera Pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Nusantara,
disusul berdirinya kerajaan Demak pada abad ke-15. Awalnya, Raden Fatah adalah wakil
kerajaan Majapahit di daerah itu yang kemudian dia memutuskan masuk Islam dan
mendirikan kerajaan sendiri.
J.C. Van Leur dalam bukunya “Indonesia: Trade and Society” menyatakan bahwa
pada 674 M di pantai Barat Sumatera telah terdapat perkampungan (Koloni) Arab Islam.
Dengan pertimbangan bangsa Arab telah mendirikan perkampungan perdagangannya di
Kanton pada abad ke-4. Perkampungan perdagangan ini mulai dibicarakan lagi pada 618
M dan 626 M. Tahun-tahun berikutnya perkembangan perkampungan perdagangan ini
mulai mempraktikan ajaran agama Islam. Hal ini mempengaruhi pula perkampungan
Arab yang terdapat di sepanjang jalan perdagangan AsiaTenggara. Dari keterangan J.C.
Van Leur ini masuknya Islam ke Nusantara tidaklah terjadi pada abad ke-13, melainkan
telah terjadi sejak abad ke-7. Sedangkan abad ke-13 merupakan saat perkembangan
Islam (Suryanegara, 1996: 76).
Sejumlah ahli Indonesia dan beberapa ahli Malaysia mendukung “teori Arab” dan mazhab
tersebut. Dalam seminar-seminar tentang kedatangan Islam ke Indonesia yang diadakan
pada 1963 dan 1978, disimpulkan bahwa Islam yang datang ke Indonesia langsung dari
Arab, bukan dari India. Islam datang pertama kali datang ke Indonesia pada abad
pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi, bukan abad ke-12 atau ke-13 M. (Huda, 2007:
36).
Ketiga, Teori Persia. Menurut Suryanegara (1996: 90) bahwa pembangunan teori Persia
ini di Indonesia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat. Fokus pandangan teori ini tentang
masuknya agama Islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat dan Makkah,
sekalipun mempunyai kesamaan masalah Gujaratnya, serta Mazhab Syafi’inya. Teori
Persia lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan
masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan mempunyai persamaan dengan Persia.
Menurut Suryanegara kesamaan kebudayaan ini dapat dilihat pada masyarakat
Islam Indonesia antara lain:
Pertama, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi’ah
atas kematian syahidnya Husain. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura. Di
Minangkabau bulan Muharram disebut bulan Hasan-Husain. Di Sumatera tengah
sebelah Barat, disebut bulan Tabut, dan diperingati dengan mengarak keranda Husain
untuk dilemparkan ke sungai atau ke dalam perairan lainnya. Keranda tersebut
disebut tabut diambil dari bahasa Arab (Suryanegara, 1996: 90).
Kedua, adanya kesamaan ajaran antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran
Al-Hallaj, sekalipun Al-Hallaj telah meninggal pada 310 H/ 922 M, tetapi ajarannya
berkembang terus dalam bentuk puisi, sehingga memungkinkan Syaikh Siti Jenar yang
hidup pada abad ke-16 dapat mempelajarinya (Suryanegara, 1996: 90).
Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab, untuk
tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Qur’an tingkat awal:
Keempat, nisan pada makam Malik Saleh (1297) dan makam Malik Ibrahim (1419) di
Gresik dipesan dari Gujarat. Dalam hal ini, teori Persia mempunyai kesamaan mutlak
dengan teori Gujarat (Suryanegara, 1996: 91).
Kelima, pengakuan umat Islam Indonesia terhadap Mazhab Syafi’i sebagai
mazhab yang paling utama di daerah Malabar. Dalam masalah mazhab Syafi’i, Hoesein
Djajadiningrat mempunyai kesamaan dengan G.E. Morrison, tetapi berbeda dengan teori
Makkah yang dikemukakan oleh Hamka di depan Hoesein Djajadiningrat di satu pihak
melihat salah satu budaya Islam di Indonesia kemudian dikaitkan dengan kebudayaan
Persia, tetapi dalam memandang Mazhab Syafi’i terhenti ke Malabar, tidak berlanjut
dihubungkan dengan pusat mazhab Syafi’i di Makkah (Suryanegara, 1996: 91).
Sunanto (2012: 10-12) menyebutkan beberapa saluran-saluran yang menjadi media
tersebarnya Islam di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
1. Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran.
2. Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang. Para
mubaligh itu bisa jadi juga para sufi pengembara.
3. Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang Muslim, mubaligh dengan anak
bangsawan Indonesia. Hal ini akan mempercepat terbentuknya inti sosial, yaitu keluarga
Muslim dan masyarakat Muslim. Dengan perkawinan itu secara tidak langsung orang
muslim tersebut status sosialnya dipertinggi dengan sifat kharisma kebangsawanan.
Lebih-lebih apabila pedagang besar kawin dengan putri raja, maka keturunannya akan
menjadi pejabat birokrasi, putra mahkota kerajaan, syahbandar, qadi, dan lain-lain.
4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang mantap, mereka menguasai kekuatan
ekonomi di bandar-bandar seperti Gresik. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang
menjadi pusat-pusat pendidikan dan penyebaran Islam. Pusat-pusat pendidikan dan
da’wah Islam di kerajaan Samudera Pasai berperan sebagai pusat dakwah pertama yang
didatangi pelajar-pelajar dan mengirim mubaligh lokal, di antaranya mengirim Maulana
Malik Ibrahim ke Jawa. Selain menjadi pusat-pusat pendidikan, yang disebut pesantren,
di Jawa juga merupakan markas penggemblengan kader-kader politik. Misalnya, Raden
Fatah, Raja Islam pertama Demak, adalah santri pesantren Ampel Denta; Sunan Gunung
Jati, Sultan Cirebon pertama adalah didikanpesantren Gunung Jati dengan Syaikh Dzatu
Kahfi; Maulana Hasanudiidn yang diasuh ayahnya Sunan Gunung Jati yang kelak
menjadi Sunan Banten pertama.
5. Tasawuf dan tarekat. Sudah diterangkan bahwa bersamaan dengan pedagang, datang
pula para ulama, da’i, dan sufi pengembara. Para ulama atau sufi itu ada yang kemudian
diangkat menjadi penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan. Di Aceh ada Syaikh
Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri, Abdul Rauf Singkel.
Demikianjuga kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai penasihat yang bergelar wali, yang
terkenal adalah Wali Songo.
6. Saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah
seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, mempergunakan banyak cabang seni untuk
Islamisasi, seni arsitektur, gamelan, wayang, nyayian, dan seni busana.
Menurut Huda (2007: 39) dengan beberapa perbedaan tentang Islamisasi tersebut,
haruslah diupayakan sintesis dari beberapa pendapat yang ada. Di antara upaya itu
adalah dengan membuat fase-fase atau tahapan tentang Islamisasi di Indonesia, seperti
tahap permulaan kedatangan yang terjadi pada abad ke-7 M. Adapun pada abad ke-13
M, dipandang sebagai proses penyebaran dan terbentuknya masyarakat Islam di
Nusantara. Para pembawa Islam pada abad ke-7 sampai abad ke-13 tersebut adalah
orang-orang Muslim Arab, Persia dan India (Gujarat, Bengal). Hal serupa juga dilakukan
oleh Uka Tjandrasasmita yang mengatakan bahwa sebelum abad ke-13 merupakan
tahap proses Islamisasi. Abad ke-13 itu sendiri dipandang sebagai masa pertumbuhan
Islam sebagai kerajaan bercorak Islam yang pertama di Indonesia.
Proses Masuknya Islam ke Nusantara
Masuknya islam di Indonesia berlangsung secara damai dan menyesuaikan dengan adat
serta istiadat penduduk lokal. Ajaran islam yang tidak mengenal perbedaan kasta
membuat ajaran ini sangat diterima penduduk lokal. Proses masuknya islam dilakukan
melalui cara berikut ini.
1. Perdagangan
Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan di masa itu membuat
Indonesia banyak disinggahi para pedagang dunia termasuk pedagang muslim. Banyak
dari mereka yang akhirnya tinggal dan membangun perkampungan muslim, tak jarang
mereka juga sering mendatangkan para ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah.
Hal inilah yang diduga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di
nusantara.
2. Perkawinan
Penduduk lokal beranggapan bahwa para pedagang muslim ini adalah kalangan yang
terpandang, sehingga banyak penguasa pribumi yang menikahkan anak mereka dengan
para pedagang muslim. Sebagai sayarat sang gadis harus memeluk islam terlebih dahilu,
hal inilah yang diduga memperlancar penyebaran ajaran islam.
3. Pendidikan
Setelah perkampungan islam terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan
berupa pondok pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama.
Para lulusan pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran
islam di daerah masing-masing.
4. Kesenian
Wayang merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam
penyebaran ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan
kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang
untuk berdakwah.
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di
Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah
penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa
mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang
sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau
pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui.
Proses Masuknya Islam ke Nusantara
Masuknya islam di Indonesia berlangsung secara damai dan menyesuaikan dengan adat
serta istiadat penduduk lokal. Ajaran islam yang tidak mengenal perbedaan kasta
membuat ajaran ini sangat diterima penduduk lokal. Proses masuknya islam dilakukan
melalui cara berikut ini.
1. Perdagangan
Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan di masa itu membuat
Indonesia banyak disinggahi para pedagang dunia termasuk pedagang muslim. Banyak
dari mereka yang akhirnya tinggal dan membangun perkampungan muslim, tak jarang
mereka juga sering mendatangkan para ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah.
Hal inilah yang diduga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di
nusantara.
2. Perkawinan
Penduduk lokal beranggapan bahwa para pedagang muslim ini adalah kalangan yang
terpandang, sehingga banyak penguasa pribumi yang menikahkan anak mereka dengan
para pedagang muslim. Sebagai sayarat sang gadis harus memeluk islam terlebih dahilu,
hal inilah yang diduga memperlancar penyebaran ajaran islam.
3. Pendidikan
Setelah perkampungan islam terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan
berupa pondok pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama.
Para lulusan pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran
islam di daerah masing-masing.
4. Kesenian
Wayang merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam
penyebaran ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan
kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang
untuk berdakwah.
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di
Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah
penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa
mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang
sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau
pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui.
BAB II
PEMBAHASAN
Periodisasi sejarah Islam di Indonesia
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada
beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama
Islam mulai masuk ke nusantara.
Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan,
melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa
lampau.
1. Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi
Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak
abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab.
Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan
dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7. Dalam
pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam
adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai
merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu jalur
perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau Jawa. Pada abad ke 7
Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa.
Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China
masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih
(Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan
Ratu Sima pada tahun 674 Masehi. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi
Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai
sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah
binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082
Masehi.
3. Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi
Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam
ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti
yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad
(1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai
(1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa
penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia. Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia Pada masa
kedatangan agama Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu
oleh para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam.
Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada
dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses
penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13
Masehi.
Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam
di daerah yang mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para
pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan
dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia
makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai. Pada akhir abad ke 12
Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan
kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat
melakukan peran politik. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri
dari kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan
bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting
dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan
Malaka. Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun
1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan
Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya
Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang
bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan Banjar. Melalui
kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat dan tersebar di
berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja,
tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia Proses
masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dialakukan
secara damai melalui beberapa saluran berikut:
Saluran perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim
yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim, misalnya
Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke
Indonesia.
Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang yang
telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga akhirnya
pasangaannya itu ikut menganut Islam.
Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi penerangan
tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo dan para ulama lainnya. Saluran
pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran
Islam yang kemudian menyebarkannya.
Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya seperti
pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra.
Proses tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang
masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha. Alasan Agama Islam Mudah Diterima
Masyarakat Indonesia
Proses penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung faktor-faktor berikut
:
Syarat masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika ia telah
mengucapkan kalimah syahadat. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah. Agama Islam
tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang masuk Islam karena
ingin memperoleh derajat yang sama. Aturan-aturan dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak
memaksa. Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf
sehingga mudah dipahami.
Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan disesuaikan
dengan kondisi sosial budaya yang ada. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang
memudahkan penyebaran Islam tanpa ada pembatasan dari otoritas kerajaan Hindu-Budha. Nah,
itulah sejarah masuknya Islam ke Indonesia serta penyebarannya hingga abad ke-13. Simak juga
bagaimana sejarah perkembangan Islam di Indonesia dan peta jalur masuknya pada artikel
selanjutnya.
Saat islam untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, pada waktu itu berbagai kepercayaan dan
agama seperti Budha, Hindu, dinamisme dan anisme sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia.
Bahkan disebagai besar wilayah Indonesia sudah berdiri kerajaan-kerajaan yang menganut agama
Budha dan Hindu. Contohnya, kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan Kutai di Kalimantan
Timur, Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dan masih banyak kerajaan yang lainnya. Akan
tetapi, Islam datang ke wilayah-wilayah itu bisa diterima dengan baik, sebab Islam datang dengan
cara yang baik pula, mereka pembawa ajaran Islam datang dengan prinsip-prinsip persamaan antar
manusia, perdamaian, ketentraman, serta menghilangkan kasta dan perbudakan yang sebelumnya
sering terjadi di wilayah itu. Sehingga, tidak ada paksaan dari masyarakat di sana saat diajak untuk
mengucapkan dua kalimah syahadat, mereka melakukannya dengan senang hati.
Kalau bicara tentang kapan islam mulai datang dan masuk ke Indonesia, menurut para ahli sejarah,
islam masuk ke Indonesia pada abad ke tujuh masehi atau abad pertama hijriyah. Namun dari
sumber lain, ada yang menyebutkan bahwa Islam sudah mulai masuk ke Indonesia saat para
pedagang dari Arab mulai singgah dan memasuki wilatyah Indonesa. Waktu itu saat masih
pemerintahan sahabat nabi, Khulafaur Rasyidin.
Cara dan Proses masuknya islam di Indonesia
Berbeda dengan agama lain yang datang ke Indonesia dengan cara penindasan, peperangan dan
pemaksaan. Islam masuk ke Indonesia dengan cara perdamaian, para pembawa ajaran agama Islam
pada waktu itu dengan sabar dan gigih menjelaskan tentang ajaran Islam pada penduduk setempat.
Mereka pun tidak memaksa penduduk setempat untuk memeluk agama Islam. Karena, dalam
ajaran islam itu tidak ada paksaan, Para ulama berpegang teguh pada prinsip salah satu ayat Al-
Quran pada surat Al-Baqarah ayat 256.
Adapaun cara dan proses masuknya islam di Indonesia melalui beberapa cara, antara lain sebagai
berikut.
1. Perdagangan
Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat dengan cara perdagangan. Hal ini bisa terjadi,
karena orang-orang Melayu yang ada di Indonesia pada waktu itu berhubungan dengan orang arab
dalam hal perdagangan. Mereka sudah sangat dekat antara satu sama lain. Jadi, saat pedagang arab
mulai menyebarkan pemahaman agama Islam, para orang melayu pun mudah untuk menerimanya.
Lambat tapi pasti, orang Melayu mulai banyak masuk ajaran Islam. Pengaruh Islam semakin kuat
pada waktu itu setelah berdirinya kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh.
Maka makin ramailah para pedangang Arab serta ulama yang datang ke Indonesia. Disamping
mereka berdagang untuk mencari keuntungan duniawi, mereka juga sambil berdakwah untuk
menambah amal mereka. Berbisnis sambil berdakwah, dunia dapat akhirat juga dapat.
2. Kultural
Maksud dengan kultural ini, penyebaran pemahaman Islam di Indonesia menggunakan media
kebudayaan. Contohnya yang dilakukan oleh para wali songo di pulau Jawa. Sunan Kali Jaga pada
waktu itu berdakwah dengan mengembangkan kesenian wayang kulit, dia mengisi pementasan
wayang yang biasanya isinya itu bertema ajaran Hindu, dia ganti dengan ajaran Islam. Kemudian
ada juga Sunan Muria berdakwah dengan mengembangkan Gamelannya. Sedangkan Sunan Giri
berdakwah dengan cara membuat banyak sekali mainan anak-anak seperti cublak Suweng,
Jalungan, Jamuran dan lain sebagainya. Para Sunan ini cerdik sekali, mereka membawa
pemahaman ajaran Islam dengan menggunakan bahasa yang sering digunakan oleh kaumnya.
Kebetulan pada waktu itu masyarakat Indonesia khususnya Jawa, mereka sangat menyukai
kesenian-kesenian itu.
3. Pendidikan
Salah satu cara efketif memasukan pemahaman ajaran Islam pada waktu itu dengan melalui
pendidikan, dan pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling strategis untuk melakukannya.
Kebanyakan para da’i dan mubalig dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Indonesia,
mereka it keluaran dari pesantren. Contohnya Datuk Ribandang yang merupakan keluaran dari
pesantrn milik Sunan Giri, dia adalah seorang yang mengislamkan kerajaan Gowa Tolla di
Kalimantan timur. Selain Datuk Ribandang, banyak santri-santri Sunan Giri yang menyebar ke
pulau-pulau yang ada di Indonesia seperti Kangan, Haruku, Madura, Bawean hingga Nusa
Tenggara. Sampai saat ini, pesantren masih menjadi strategi yang efektif untuk menyebarkan
ajaran Islam ke seluruh indonesia.
4. Kekuasaan Politik
Penyebaran Islam di Indonesia juga tidak terlepas dari dukungan para Sultan. Contohnya di pulau
Jawa, Kesultanan Demak merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung penyebaran agama
Islam. Ada juga di pulau Sulawesi yaitu Raja Gowa-Tolla yang menjadi pelindung bagi para da’i
menyebarkan ajaran Islam di sana. Para Sultan dan Raja saling berkomunikasi, tolong menolong
dalam melindungi perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Kekompakkan para sultan ini juga
menjadi cikal bakal lahirnya negara Indonesia.
Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia
1. Perkembangan Islam di Sumatera
Perkembangan Islam di wilayah Indonesia di awali dengan dimasukinya pemahaman ajaran islam
daerah Pasai di Aceh Utara dan pantai barat Sumatera, di kedua wilayah tersebut masing-masing
berdiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Islam Perak dan Samudera Pasai.
2. Perkembangan Islam di Jawa
Menurut Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya yaitu Sejarah Umat Islam, cikal kedatangan Islam
ke pulau Jawa sebenarnya sudah dimulai pada tahun ke tujuh masehi atau abad pertama Hijriyah
yaitu pada tahun 674 M – 675 M. Salah satu sahabat nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan yang pernah
singgah di Kerajaan Kalingga di Jawa. Waktu itu dia menyamar sebagai pedagang. Mungkin pada
waktu itu Muawiyah baru penjajakan saja, namun proses dakwahnya tetap berlangsung dan
diteruskan oleh para da’i yang berasal dari Kerajaan Pasai dan Malaka. Karena pada waktu itu
jalur perhungan antara Pasai dengan Jawa begitu pesat.
3. Perkembangan Islam di Kalimantan
Borneo adalah sebutan nama lain Kalimantan. Pada waktu itu Islam masuk ke sana melalui tiga
jalur. Jalur yang pertama adalah melalui Kerajaan Islam Pasai dan Perlak. Jalur kedua Islam
disebarkan oleh para da’i dari tanah jawa. Mereka melakukan ekspedisi ke pulau Kalimantan sejak
Kerajaan Demak berdiri. Pada waktu itu, Kerajaan Demak mengirimkan banyak sekali da’i ke luar
pulau Jawa, salah satunya ke pulau Kalimantan. Jalur ketiga melalu kedatangan para da’i yang
berasal dari tanah Sulawesi. Salah satu da’i yang terkenal pada waktu itu adalah Datuk Ri Bandang
dan Tuan Tunggang Parangan.
4. Perkembangan Islam di Maluku
Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tak ayal hal ini menjadi daya tarik
sendiri para pedagang asing, salah satunya pedagang mulim dari Jawa, Malaka, Sumatera dan
Manca Negara. Dengan kedatangan para pedagang muslim ini, menyebabkan perkembangan Islam
di Kepulauan Maluku ini menyebar dengan cepat. tepatnya sekitar pertengahan abad ke 15 atau
tahun 1440 Islam mulai masuk ke Maluku.
Pada tahun 1460 M, raja Ternate yaitu Vongi Tidore masuk Islam. Namun menurut sejarawan
Belanda yaitu h.J De Graaft, raja Ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin. Setelah
raja Ternate masuk Islam, hal ini semakin mempercepat perkembangan Islam di Maluku dan
mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain di Maluku yang mulai menerima paham ajaran Islam.
Namun dari sekian kerajaan Islam yang ada di Maluku, yang paling terkenal adalah Kerajaan
Ternate dan Tidore.
Setelah Islam masuk dan berkembang cepat di Maluku, Islam juga mulai masuk ke Irian. Para raja-
raja Islam dari Maluku, da’i dan pedagang yang menyiarkan ajaran Islam ke Irian. Wilayah-
wilayah di Irian Jaya yang dimasuki Islam yaitu: Jalawati, Musi, Pulau Gebi dan Pulau Waigio.
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Ada beberapa teori masuknya islam ke Indonesia. Berikut teori-teorinya.
1. Teori Mekah
Dalam teori ini, dikatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Arab
atau Mekah yang berlangsung pada abad pertama tahun hijriyah atau ke 7 M. Haji Abdul Karim
Amrullah (Hamka) adalah tokoh yang memperknalkan teori ini. Beliau merupakan ulama
sekaligus sastrawan Indonesia. Beliau melontarkan pendapatnya ini pada tahun 1958 ketika
menyampaikan orasi di Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Beliau menolak
seluruh pendapat yang menyatakan bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia secara tidak langsung
melalui Arab. Beliau bercerita bahan argumentasinya yang dijadikan bahan rujukannnya berasal
dari sumber Arab dan sumber lokal Indonesia. Menurutnya, motivasi awal kedatangan bangsa
Arab dilandasi oleh motivasi semangat menyebarkan agama Islam, bukan dilandasi faktor
ekonomi. Menurut pandangannya pula, jalur perdagangan antara Arab dengan Indonesia suda ada
dan brlangsung jauh sebelum tarik masehi.
Dalam hal ini, teori HAMKA merupakan penolakan terhadap Teori Gujarat yang dia anggap
banyak kelemahannya. Dia malah curiga terhadap penulis teori Gujarat yang berasal dari barat,
mereka cenderung memojokkan Islam di Indonesia. HAMKA berpendapat, penulis barat
melakukan upaya yang sangat sistematik untuk menghilangkan dan meniadakan keyakinan negeri-
negeri Melayu tentang hubungan rohani yang akur dan erat antara mereka dengan bangsa Arab.
Dalam pandangannya juga, HAMKA berpendapat sebenarnya orang-orang Islam di Indonesia
memeluk islam berkat orang Arab, bukan hanya lewat perdagangan saja. Pandangan dan pendapat
HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang dikeluarkan oleh A.H Johns yang menyatakan
bahwa para pengembara lah (musafir) yang pertama kali melakukan penyebaran ajaran Islam di
Indonesia. Biasanya kaum sufi mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendirikan
perguruan tarekat.
2. Teori Gujarat
Teori Gujarat berpendapat bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 13
M atau abad ke 7 H dan berasal dari Gujarat. Tokoh yang memperkenalkan teori ini kebanyakan
sarjana yang berasal dari belanda. Seorang Sarjana belanda yang pertama megeluarkan teori ini
bernama J. Pijnapel dari Universitas Leiden. Dalam pandangannya, bangsa Arab yang bermazhab
Syafie sudah tinggal di Gijarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah. Akan tetapi, yang
menyebarkan langsung Islam ke Indonesia untuk pertama kalinya itu bukanlah bangsa Arab,
melainkan para pedangang Gujarat yang sudah memeluk Islam terlebih dahulu. Para pedagang
islam itu berdagang ke arah timur, salah satunya Indonesia. Dalam perkembangannya, teori
Gujarat ini diyakini dan disebarkan oleh seorang tokoh terkemuka Belanda, yaitu Snouck
Hurgronje. Dalam pendapatnya, Islam lebih dahulu menyebar dan berkembang di kota-kota India.
Selanjutnya, orang-orang Gujarat yang lebih dahulu membuka hubungan perdagangan dengan
orang Indonesia dibanding pedagang Arab.
Kemudian teori Gujarat juga lebih dikembangkan oleh J.P. Moquetta pada tahun 1912. Dia
memberikan alasan dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang meninggal pada tanggal 17
Dzulhijjah 831 H atau sekitar tahun 1297 M di Pasai, Aceh. Menurut dia, makam Maualan Malik
Ibrahim yang meninggal pada tahun 1419 di Gresik dan batu nisam di pasai, semuanya mempunyai
bentuk yang sama dengan nisan yang ada di Kambay, Gujarat. Akhirnya Moquetta berpendapat
bahwa batu nisan itu adalah hasil impor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh asli orang gujarat
yang berada di Indonesia, atau juga orang Indonesia yang sudah belajar kaligrafi khas Gujarat.
Argumentasi lainnya yaitu kesamaan mahzab Syafie yang dipercayai oleh orang muslim di
Indonesia dan Gujarat.
3. Teori Persia
Dalam teori ini berpendapat bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari persia
(Sekatang Iran). Seorang sejarawan asal Banten yang bernama Hosein Djajadiningrat adalah
pencetus teori ini. Dalam paparannya, dia lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan tradisi
dan budaya yang berkembang antara masyarakat Indonesia dan Persia. Budaya dan tradisi itu
diantaranya tradisi merayakan tanggal 10 Muharram atau sering disebut hari Asyuro. Hari ini
merupakan hari suci kaum syiah yang mayoritas berada di iran. Tradisi ini juga berkembang di
daerah Pariaman, Sumatera Barat. Selanjutnya tradisi lainnya adalah ajaran mistik yang
mempunyai banyak kesamaan. Kesamaan lainnya adalah umat Islam di Indonesia banyak yang
menganut mazhab Syafie, sama seperti kebanyakan muslim yang ada di Iran. Namun, teori ini oleh
banyak orang masih dianggap lemah karena kurang bisa meyakinkan.
4. Teori Cina
Dalam teori ini berpendapat bahwa proses kedatangan Islam untuk pertama kalinya ke Indonesia
(Khususnya Jawa) itu berasal dari perantau Cina. Melalui perdagangan, orang cina sudah
berhubungan dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. ketika masa
Hindu – Budha, orang-orang cina ini sudah membaur dengan masyarakat Indonesia. Dalam
bukunya Arus Cina-Islam Sumanto Al-Qurtuby mengatakan, menurut catatan masa Dinasti Tang
pada tahun 618-960 M di daerah Quanzhou, Zhang-zhao, Kanton dan pesisir cina bagian selatan,
di sana sudah terdapat sejumlah pemukimaan orang-orang Islam.
KESIMPULAN
Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat. Kala itu,
Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini termasuk wilayah Indonesia.
Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam melalui jalur perdagangan,
sama seperti ketika berkenalan dengan agama Hindu dan Buddha. Melalui aktifitas niaga,
masyarakat Indonesia yang sudah mengenal Hindu-Buddha lambat laun mengenal ajaran Islam.
Persebaran Islam ini pertama kali terjadi pada masyarakat pesisir laut yang lebih terbuka terhadap
budaya asing. Setelah itu, barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui
aktifitas ekonomi, pendidikan, dan politik.
Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara revolusioner, cepat,
dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam. Dan dalam perkembangan
selanjutnya bermunculan banyak kerajaan-kerajaan islam di Indonesia seperti samudera pasai dan
kerajaan-kerajaan islam lainnya
.
DAFTAR PUSTAKA
.https://bukuchalisa.wordpress.com/2017/02/26/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia/
Diakses pada tanggal 21 desember 2017
.Sejarah Masuknya Islam di Indonesia - dakwatuna.com
https://www.dakwatuna.com/2015/02/02/63373/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia/#ixzz51ro0Twis
pada tanggal 21 desember 2017
Huda, N. (2007). Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam Di Indonesia. (A. Q. Shaleh,
Ed.) Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Matta, A. (2014). Gelombang Ketiga Indonesia. (D. Krismatono, Ed.) Jakarta: The Future
Institute.
Sunanto, M. (2012). Sejarah Peradaban Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Suryanegara, A. M. (1996). Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam Di Indonesia. (R. T.
Hidayat, Ed.) Bandung: Mizan.
Suryanegara, A. M. (2012). Api Sejarah (Vol. 1). (A. Sahidin, Ed.) Bandung: Salamadani.

More Related Content

What's hot

Teori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantaraTeori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantara
Hieronimus Zonnwells
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sahru Wardi
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
kholifahifa
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
Yulia Fauzi
 

What's hot (20)

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIASEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
 
Indra AKBID PARAMATA
Indra AKBID PARAMATA Indra AKBID PARAMATA
Indra AKBID PARAMATA
 
Teori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantaraTeori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantara
 
1. teori masukny islam
1. teori masukny islam1. teori masukny islam
1. teori masukny islam
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
 
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
 
ham makalah
ham makalahham makalah
ham makalah
 
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajibPpt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Materi awal masuknya islam di indonesia
Materi awal masuknya islam di indonesiaMateri awal masuknya islam di indonesia
Materi awal masuknya islam di indonesia
 
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
 
teori masuknya islam ke Nusantara
 teori masuknya islam ke Nusantara teori masuknya islam ke Nusantara
teori masuknya islam ke Nusantara
 
Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di IndonesiaMateri Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Bab 7 Perkembangan Islam di Nusantara
Bab  7 Perkembangan Islam di NusantaraBab  7 Perkembangan Islam di Nusantara
Bab 7 Perkembangan Islam di Nusantara
 
proses proses masuknya islam diindonesia dan kerajaan kerajaan islam di indon...
proses proses masuknya islam diindonesia dan kerajaan kerajaan islam di indon...proses proses masuknya islam diindonesia dan kerajaan kerajaan islam di indon...
proses proses masuknya islam diindonesia dan kerajaan kerajaan islam di indon...
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 

Similar to SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
Teye Onti
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
Teye Onti
 
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantaraSejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Nabila Maharani Febrina
 
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMakalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
MyAdobe
 
Sejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptx
Sejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptxSejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptx
Sejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptx
AlyaHimmah
 
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptxDakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
AsihAgustina
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
Muhammad Firdaus
 
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptxAllisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
herybudi1
 

Similar to SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA (20)

Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIASEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
Peradaban Islam di Nusantara.pdf
Peradaban Islam di Nusantara.pdfPeradaban Islam di Nusantara.pdf
Peradaban Islam di Nusantara.pdf
 
Peradaban Islam di Nusantara.docx
Peradaban Islam di Nusantara.docxPeradaban Islam di Nusantara.docx
Peradaban Islam di Nusantara.docx
 
Penjelasan teori teori masuknya islam ke indonesia (Ms.Word)
Penjelasan teori teori masuknya islam ke indonesia (Ms.Word)Penjelasan teori teori masuknya islam ke indonesia (Ms.Word)
Penjelasan teori teori masuknya islam ke indonesia (Ms.Word)
 
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesiaProses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
 
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di IndonesiaProses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
 
Bab II Dakwah Islam di Nusantara.pptx
Bab II Dakwah Islam di Nusantara.pptxBab II Dakwah Islam di Nusantara.pptx
Bab II Dakwah Islam di Nusantara.pptx
 
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantaraSejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
 
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMakalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
 
Sejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptx
Sejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptxSejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptx
Sejarah_singkat_masuknya_islam_di_nusantara.pptx
 
Materi_3-2_Islamisasi.ppt
Materi_3-2_Islamisasi.pptMateri_3-2_Islamisasi.ppt
Materi_3-2_Islamisasi.ppt
 
Materi_3-2_Islamisasi.ppt
Materi_3-2_Islamisasi.pptMateri_3-2_Islamisasi.ppt
Materi_3-2_Islamisasi.ppt
 
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptxDakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
Dakwah_Islam_di_Nusantara_dan_Asal_usul (1).pptx
 
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptxPresentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
Presentasi_Sejarah_Islam_di_Indonesia_R.pptx
 
Makalah awal masuknya islam ke nusantara
Makalah awal masuknya islam ke nusantaraMakalah awal masuknya islam ke nusantara
Makalah awal masuknya islam ke nusantara
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Teori Gujarat - Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Teori Gujarat - Sejarah Masuknya Islam di IndonesiaTeori Gujarat - Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Teori Gujarat - Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
 
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptxAllisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
 

Recently uploaded

obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) Samarinda
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
arisvanrush
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
HeriGeologist
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953
 

Recently uploaded (15)

obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 

SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

  • 1. SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA NAMA : FAHMI ZAM-ZAM FAUZI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Fahmizamzamfauzi@gmail.com ABSTRAK Sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. tepatnya pada 632 M silam, kepemimpinan agama Islam tidak berhenti begitu saja. Kepemimpinan Islam diteruskan oleh para khalifah dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Hebatnya baru sampai abad ke 8 Islam telah menyebar hingga ke seluruh afrika, timur tengah, dan benua eropa. Baru pada dinasti Ummayah perkembangan islam masuk ke nusantara. Zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai daerah terkenal akan hasil rempah-rempahnya, sehingga banyak sekali para pedagand dan saudagar dari seluruh dunia datang ke kepulauan Indonesia untuk berdagang. Hal tersebut juga menarik pedagang asal Arab, Gujarat, dan juga Persia. Sambil berdagang para pedagang muslim sembari berdakwah untuk mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk. ABSTRAK relics of Prophet Muhammad SAW. precisely at 632 M ago, Islamic religious leadership does not stop. Leadership of Islam continued by the caliphs and spread throughout the world including Indonesia. Amazingly new until the 8th century Islam has spread to all of Africa, middle east, and continent of europe. New to the Ummayah dynasty the development of Islam into the archipelago. In ancient times Indonesia was known as a region famous for its spices, so a lot of pedagand and merchants from around the world came to the Indonesian archipelago to trade. It also attracts Arab, Gujarati and Persian merchants. While trading Muslim traders while preaching to introduce the teachings of Islam to the inhabitants
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN Teori Masuknya Islam ke Indonesia Menurut para sejarawan, pada abad ke-13 Masehi islam sudah masuk ke nusantara yang dibawa oleh para pedagan muslim. Namun untuk lebih pastinya para ahli masih terdapat perbedaan pendapat dari para sejarawan. Namun setidaknya 3 tiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia Menurut Suryanegara bahwa ada beberapa teori yang membahas terkait awal mula masuknya Islam di Indonesia. Teori-teori ini mencoba memberikan jawaban atas permasalahan tentang masuknya agama Islam ke Nusantara dengan perbedaan pendapatnya: Pertama, mengenai waktu masuknya agama Islam. Kedua, tentang asal negara yang menjadi perantara atau sumber tempat pengambilan ajaran agama Islam. Ketiga, tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. Berikut akan dipaparkan terkait teori masuknya Islam di Indonesia, diantaranya sebagai berikut: Pertama, teori Gujarat. Menurut Suryanegara (1996: 75) bahwa peletak dasar teori ini kemungkinan adalah Snouck Hurgronje dalam bukunya “L’ Arabie et les Indes Neerlandaises, atau Revue de I’Histoire des Religious.” Snouck Hurgronje lebih menitikberatkan pandangannya ke Gujarat berdasarkan: Pertama, kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran agama Islam ke Nusantara. Kedua, hubungan dagang Indonesia-India telah lama terjalin. Ketiga, inskripsi tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatra memberikan gambaran hubungan antara Sumatra dengan Gujarat. Suryanegara (1996: 75-76) mengutip pendapat W.F. Stutterheim dalam bukunya “De Islam en Zijn Komst In de Archipel” yang menyatakan bahwa masuknya Islam ke Nusantara pada abad ke 13. Pendapatnya juga di dasarkan pada bukti batu nisan Sultan pertama dari Kerajaan Samudera Pasai, yakni Malik As-Saleh yang wafat pada 1297. Selanjutnya ditambahkan tentang asal negara yang mempengaruhi masuknya agama Islam ke Nusantara adalah Gujarat. Dengan alasan bahwa agama Islam disebarkan melalui jalan dagang antara Indonesia-Cambay (Gujarat)- Timur Tengah-Eropa. Sama halnya dengan pendapat W.F. Stutterheim, Snouck Hurgronje berpendapat pula bahwa awal masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 13 M dari Gujarat. Kedua, teori Makkah. Menurut Hamka sebagaimana dikutip oleh Sunanto (2012: 8-9) dalam bukunya bahwa Islam sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (kurang lebih abad ke-7 sampai 8 M) langsung dari Arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional sudah dimulia jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dinasi Tang di Cina (Asia Timur), Sriwijaya di AsiaTenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat. Senada dengan Suryanegara dalam Api Sejarah (2012: 99) sebagaimana mengutip pendapat
  • 3. Hamka bahwa masuknya Islam ke Nusantara Indonesia terjadi pada abad ke-7 M. Dalam berita Cina Dinasti Tang menuturkan ditemuinya daerah hunian wirausahawan Arab Islam di pantai Barat Sumatera maka dapat disimpulkan Islam masuk dari daerah asalnya Arab. Dibawa oleh wiraniagawan Arab. Sedangkan kesultanan Samudera Pasai yang didirikan pada 1275 M atau abad ke-13 M, bukan awal masuknya agama Islam, melainkan perkembangan agama Islam. Menurut Matta (2014: 34) dalam bukunya “gelombang ketiga Indonesia” mengatakan bahwa para ahli sejarah mencatat ada dua gelombang masuknya Islam di Nusantara, yaitu abad ke-7 dan abad ke-13. Agama ini di bawah oleh pedagang dari Arab yang menetap di kota-kota pelabuhan Nusantara. Pada abad ke-8 telah berdiri perkampungan muslim di pesisir Sumatera. Pada awalnya, Sumatera (dan Nusantara pada umumnya) hanyalah persinggahan para pedagang Arab menuju Tiongkok dan Jawa. Pada abad ke-13, Samudera Pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Nusantara, disusul berdirinya kerajaan Demak pada abad ke-15. Awalnya, Raden Fatah adalah wakil kerajaan Majapahit di daerah itu yang kemudian dia memutuskan masuk Islam dan mendirikan kerajaan sendiri. J.C. Van Leur dalam bukunya “Indonesia: Trade and Society” menyatakan bahwa pada 674 M di pantai Barat Sumatera telah terdapat perkampungan (Koloni) Arab Islam. Dengan pertimbangan bangsa Arab telah mendirikan perkampungan perdagangannya di Kanton pada abad ke-4. Perkampungan perdagangan ini mulai dibicarakan lagi pada 618 M dan 626 M. Tahun-tahun berikutnya perkembangan perkampungan perdagangan ini mulai mempraktikan ajaran agama Islam. Hal ini mempengaruhi pula perkampungan Arab yang terdapat di sepanjang jalan perdagangan AsiaTenggara. Dari keterangan J.C. Van Leur ini masuknya Islam ke Nusantara tidaklah terjadi pada abad ke-13, melainkan telah terjadi sejak abad ke-7. Sedangkan abad ke-13 merupakan saat perkembangan Islam (Suryanegara, 1996: 76). Sejumlah ahli Indonesia dan beberapa ahli Malaysia mendukung “teori Arab” dan mazhab tersebut. Dalam seminar-seminar tentang kedatangan Islam ke Indonesia yang diadakan pada 1963 dan 1978, disimpulkan bahwa Islam yang datang ke Indonesia langsung dari Arab, bukan dari India. Islam datang pertama kali datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi, bukan abad ke-12 atau ke-13 M. (Huda, 2007: 36). Ketiga, Teori Persia. Menurut Suryanegara (1996: 90) bahwa pembangunan teori Persia ini di Indonesia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat. Fokus pandangan teori ini tentang masuknya agama Islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat dan Makkah, sekalipun mempunyai kesamaan masalah Gujaratnya, serta Mazhab Syafi’inya. Teori Persia lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan mempunyai persamaan dengan Persia. Menurut Suryanegara kesamaan kebudayaan ini dapat dilihat pada masyarakat Islam Indonesia antara lain: Pertama, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi’ah atas kematian syahidnya Husain. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura. Di Minangkabau bulan Muharram disebut bulan Hasan-Husain. Di Sumatera tengah sebelah Barat, disebut bulan Tabut, dan diperingati dengan mengarak keranda Husain
  • 4. untuk dilemparkan ke sungai atau ke dalam perairan lainnya. Keranda tersebut disebut tabut diambil dari bahasa Arab (Suryanegara, 1996: 90). Kedua, adanya kesamaan ajaran antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran Al-Hallaj, sekalipun Al-Hallaj telah meninggal pada 310 H/ 922 M, tetapi ajarannya berkembang terus dalam bentuk puisi, sehingga memungkinkan Syaikh Siti Jenar yang hidup pada abad ke-16 dapat mempelajarinya (Suryanegara, 1996: 90). Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Qur’an tingkat awal: Keempat, nisan pada makam Malik Saleh (1297) dan makam Malik Ibrahim (1419) di Gresik dipesan dari Gujarat. Dalam hal ini, teori Persia mempunyai kesamaan mutlak dengan teori Gujarat (Suryanegara, 1996: 91). Kelima, pengakuan umat Islam Indonesia terhadap Mazhab Syafi’i sebagai mazhab yang paling utama di daerah Malabar. Dalam masalah mazhab Syafi’i, Hoesein Djajadiningrat mempunyai kesamaan dengan G.E. Morrison, tetapi berbeda dengan teori Makkah yang dikemukakan oleh Hamka di depan Hoesein Djajadiningrat di satu pihak melihat salah satu budaya Islam di Indonesia kemudian dikaitkan dengan kebudayaan Persia, tetapi dalam memandang Mazhab Syafi’i terhenti ke Malabar, tidak berlanjut dihubungkan dengan pusat mazhab Syafi’i di Makkah (Suryanegara, 1996: 91). Sunanto (2012: 10-12) menyebutkan beberapa saluran-saluran yang menjadi media tersebarnya Islam di Indonesia, di antaranya sebagai berikut: 1. Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran. 2. Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang. Para mubaligh itu bisa jadi juga para sufi pengembara. 3. Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang Muslim, mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia. Hal ini akan mempercepat terbentuknya inti sosial, yaitu keluarga Muslim dan masyarakat Muslim. Dengan perkawinan itu secara tidak langsung orang muslim tersebut status sosialnya dipertinggi dengan sifat kharisma kebangsawanan. Lebih-lebih apabila pedagang besar kawin dengan putri raja, maka keturunannya akan menjadi pejabat birokrasi, putra mahkota kerajaan, syahbandar, qadi, dan lain-lain. 4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang mantap, mereka menguasai kekuatan ekonomi di bandar-bandar seperti Gresik. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat-pusat pendidikan dan penyebaran Islam. Pusat-pusat pendidikan dan da’wah Islam di kerajaan Samudera Pasai berperan sebagai pusat dakwah pertama yang didatangi pelajar-pelajar dan mengirim mubaligh lokal, di antaranya mengirim Maulana Malik Ibrahim ke Jawa. Selain menjadi pusat-pusat pendidikan, yang disebut pesantren, di Jawa juga merupakan markas penggemblengan kader-kader politik. Misalnya, Raden Fatah, Raja Islam pertama Demak, adalah santri pesantren Ampel Denta; Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon pertama adalah didikanpesantren Gunung Jati dengan Syaikh Dzatu Kahfi; Maulana Hasanudiidn yang diasuh ayahnya Sunan Gunung Jati yang kelak menjadi Sunan Banten pertama. 5. Tasawuf dan tarekat. Sudah diterangkan bahwa bersamaan dengan pedagang, datang pula para ulama, da’i, dan sufi pengembara. Para ulama atau sufi itu ada yang kemudian
  • 5. diangkat menjadi penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan. Di Aceh ada Syaikh Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri, Abdul Rauf Singkel. Demikianjuga kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai penasihat yang bergelar wali, yang terkenal adalah Wali Songo. 6. Saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, mempergunakan banyak cabang seni untuk Islamisasi, seni arsitektur, gamelan, wayang, nyayian, dan seni busana. Menurut Huda (2007: 39) dengan beberapa perbedaan tentang Islamisasi tersebut, haruslah diupayakan sintesis dari beberapa pendapat yang ada. Di antara upaya itu adalah dengan membuat fase-fase atau tahapan tentang Islamisasi di Indonesia, seperti tahap permulaan kedatangan yang terjadi pada abad ke-7 M. Adapun pada abad ke-13 M, dipandang sebagai proses penyebaran dan terbentuknya masyarakat Islam di Nusantara. Para pembawa Islam pada abad ke-7 sampai abad ke-13 tersebut adalah orang-orang Muslim Arab, Persia dan India (Gujarat, Bengal). Hal serupa juga dilakukan oleh Uka Tjandrasasmita yang mengatakan bahwa sebelum abad ke-13 merupakan tahap proses Islamisasi. Abad ke-13 itu sendiri dipandang sebagai masa pertumbuhan Islam sebagai kerajaan bercorak Islam yang pertama di Indonesia. Proses Masuknya Islam ke Nusantara Masuknya islam di Indonesia berlangsung secara damai dan menyesuaikan dengan adat serta istiadat penduduk lokal. Ajaran islam yang tidak mengenal perbedaan kasta membuat ajaran ini sangat diterima penduduk lokal. Proses masuknya islam dilakukan melalui cara berikut ini. 1. Perdagangan Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan di masa itu membuat Indonesia banyak disinggahi para pedagang dunia termasuk pedagang muslim. Banyak dari mereka yang akhirnya tinggal dan membangun perkampungan muslim, tak jarang mereka juga sering mendatangkan para ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah. Hal inilah yang diduga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di nusantara. 2. Perkawinan Penduduk lokal beranggapan bahwa para pedagang muslim ini adalah kalangan yang terpandang, sehingga banyak penguasa pribumi yang menikahkan anak mereka dengan para pedagang muslim. Sebagai sayarat sang gadis harus memeluk islam terlebih dahilu, hal inilah yang diduga memperlancar penyebaran ajaran islam. 3. Pendidikan Setelah perkampungan islam terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan berupa pondok pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran
  • 6. islam di daerah masing-masing. 4. Kesenian Wayang merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam penyebaran ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang untuk berdakwah. Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. Proses Masuknya Islam ke Nusantara Masuknya islam di Indonesia berlangsung secara damai dan menyesuaikan dengan adat serta istiadat penduduk lokal. Ajaran islam yang tidak mengenal perbedaan kasta membuat ajaran ini sangat diterima penduduk lokal. Proses masuknya islam dilakukan melalui cara berikut ini. 1. Perdagangan Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan di masa itu membuat Indonesia banyak disinggahi para pedagang dunia termasuk pedagang muslim. Banyak dari mereka yang akhirnya tinggal dan membangun perkampungan muslim, tak jarang mereka juga sering mendatangkan para ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah. Hal inilah yang diduga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di nusantara. 2. Perkawinan Penduduk lokal beranggapan bahwa para pedagang muslim ini adalah kalangan yang terpandang, sehingga banyak penguasa pribumi yang menikahkan anak mereka dengan para pedagang muslim. Sebagai sayarat sang gadis harus memeluk islam terlebih dahilu, hal inilah yang diduga memperlancar penyebaran ajaran islam. 3. Pendidikan Setelah perkampungan islam terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan berupa pondok pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran islam di daerah masing-masing. 4. Kesenian Wayang merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam penyebaran ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang untuk berdakwah. Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Islam di
  • 7. Indonesia diyakini oleh sekitar 199.959.285 jiwa atau 85,2% dari total jumlah penduduknya. Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tersebut melalui periodisasi atau pembabakan-pembabakan yang cukup menarik untuk kita ketahui. BAB II PEMBAHASAN Periodisasi sejarah Islam di Indonesia Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau. 1. Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7. Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau Jawa. Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa.
  • 8. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia 2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi. 3. Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia. Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai. Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka. Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan Banjar. Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.
  • 9. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dialakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut: Saluran perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim, misalnya Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo dan para ulama lainnya. Saluran pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya. Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra. Proses tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha. Alasan Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia Proses penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung faktor-faktor berikut : Syarat masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika ia telah mengucapkan kalimah syahadat. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah. Agama Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang masuk Islam karena ingin memperoleh derajat yang sama. Aturan-aturan dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa. Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga mudah dipahami. Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan disesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang ada. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang memudahkan penyebaran Islam tanpa ada pembatasan dari otoritas kerajaan Hindu-Budha. Nah, itulah sejarah masuknya Islam ke Indonesia serta penyebarannya hingga abad ke-13. Simak juga bagaimana sejarah perkembangan Islam di Indonesia dan peta jalur masuknya pada artikel selanjutnya. Saat islam untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, pada waktu itu berbagai kepercayaan dan agama seperti Budha, Hindu, dinamisme dan anisme sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia. Bahkan disebagai besar wilayah Indonesia sudah berdiri kerajaan-kerajaan yang menganut agama Budha dan Hindu. Contohnya, kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan Kutai di Kalimantan
  • 10. Timur, Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat dan masih banyak kerajaan yang lainnya. Akan tetapi, Islam datang ke wilayah-wilayah itu bisa diterima dengan baik, sebab Islam datang dengan cara yang baik pula, mereka pembawa ajaran Islam datang dengan prinsip-prinsip persamaan antar manusia, perdamaian, ketentraman, serta menghilangkan kasta dan perbudakan yang sebelumnya sering terjadi di wilayah itu. Sehingga, tidak ada paksaan dari masyarakat di sana saat diajak untuk mengucapkan dua kalimah syahadat, mereka melakukannya dengan senang hati. Kalau bicara tentang kapan islam mulai datang dan masuk ke Indonesia, menurut para ahli sejarah, islam masuk ke Indonesia pada abad ke tujuh masehi atau abad pertama hijriyah. Namun dari sumber lain, ada yang menyebutkan bahwa Islam sudah mulai masuk ke Indonesia saat para pedagang dari Arab mulai singgah dan memasuki wilatyah Indonesa. Waktu itu saat masih pemerintahan sahabat nabi, Khulafaur Rasyidin. Cara dan Proses masuknya islam di Indonesia Berbeda dengan agama lain yang datang ke Indonesia dengan cara penindasan, peperangan dan pemaksaan. Islam masuk ke Indonesia dengan cara perdamaian, para pembawa ajaran agama Islam pada waktu itu dengan sabar dan gigih menjelaskan tentang ajaran Islam pada penduduk setempat. Mereka pun tidak memaksa penduduk setempat untuk memeluk agama Islam. Karena, dalam ajaran islam itu tidak ada paksaan, Para ulama berpegang teguh pada prinsip salah satu ayat Al- Quran pada surat Al-Baqarah ayat 256. Adapaun cara dan proses masuknya islam di Indonesia melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut. 1. Perdagangan Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat dengan cara perdagangan. Hal ini bisa terjadi, karena orang-orang Melayu yang ada di Indonesia pada waktu itu berhubungan dengan orang arab dalam hal perdagangan. Mereka sudah sangat dekat antara satu sama lain. Jadi, saat pedagang arab mulai menyebarkan pemahaman agama Islam, para orang melayu pun mudah untuk menerimanya. Lambat tapi pasti, orang Melayu mulai banyak masuk ajaran Islam. Pengaruh Islam semakin kuat pada waktu itu setelah berdirinya kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Maka makin ramailah para pedangang Arab serta ulama yang datang ke Indonesia. Disamping mereka berdagang untuk mencari keuntungan duniawi, mereka juga sambil berdakwah untuk menambah amal mereka. Berbisnis sambil berdakwah, dunia dapat akhirat juga dapat. 2. Kultural Maksud dengan kultural ini, penyebaran pemahaman Islam di Indonesia menggunakan media kebudayaan. Contohnya yang dilakukan oleh para wali songo di pulau Jawa. Sunan Kali Jaga pada waktu itu berdakwah dengan mengembangkan kesenian wayang kulit, dia mengisi pementasan wayang yang biasanya isinya itu bertema ajaran Hindu, dia ganti dengan ajaran Islam. Kemudian ada juga Sunan Muria berdakwah dengan mengembangkan Gamelannya. Sedangkan Sunan Giri berdakwah dengan cara membuat banyak sekali mainan anak-anak seperti cublak Suweng,
  • 11. Jalungan, Jamuran dan lain sebagainya. Para Sunan ini cerdik sekali, mereka membawa pemahaman ajaran Islam dengan menggunakan bahasa yang sering digunakan oleh kaumnya. Kebetulan pada waktu itu masyarakat Indonesia khususnya Jawa, mereka sangat menyukai kesenian-kesenian itu. 3. Pendidikan Salah satu cara efketif memasukan pemahaman ajaran Islam pada waktu itu dengan melalui pendidikan, dan pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling strategis untuk melakukannya. Kebanyakan para da’i dan mubalig dalam menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Indonesia, mereka it keluaran dari pesantren. Contohnya Datuk Ribandang yang merupakan keluaran dari pesantrn milik Sunan Giri, dia adalah seorang yang mengislamkan kerajaan Gowa Tolla di Kalimantan timur. Selain Datuk Ribandang, banyak santri-santri Sunan Giri yang menyebar ke pulau-pulau yang ada di Indonesia seperti Kangan, Haruku, Madura, Bawean hingga Nusa Tenggara. Sampai saat ini, pesantren masih menjadi strategi yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh indonesia. 4. Kekuasaan Politik Penyebaran Islam di Indonesia juga tidak terlepas dari dukungan para Sultan. Contohnya di pulau Jawa, Kesultanan Demak merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung penyebaran agama Islam. Ada juga di pulau Sulawesi yaitu Raja Gowa-Tolla yang menjadi pelindung bagi para da’i menyebarkan ajaran Islam di sana. Para Sultan dan Raja saling berkomunikasi, tolong menolong dalam melindungi perkembangan dakwah Islam di Indonesia. Kekompakkan para sultan ini juga menjadi cikal bakal lahirnya negara Indonesia. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia 1. Perkembangan Islam di Sumatera Perkembangan Islam di wilayah Indonesia di awali dengan dimasukinya pemahaman ajaran islam daerah Pasai di Aceh Utara dan pantai barat Sumatera, di kedua wilayah tersebut masing-masing berdiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Islam Perak dan Samudera Pasai. 2. Perkembangan Islam di Jawa Menurut Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya yaitu Sejarah Umat Islam, cikal kedatangan Islam ke pulau Jawa sebenarnya sudah dimulai pada tahun ke tujuh masehi atau abad pertama Hijriyah yaitu pada tahun 674 M – 675 M. Salah satu sahabat nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan yang pernah singgah di Kerajaan Kalingga di Jawa. Waktu itu dia menyamar sebagai pedagang. Mungkin pada waktu itu Muawiyah baru penjajakan saja, namun proses dakwahnya tetap berlangsung dan diteruskan oleh para da’i yang berasal dari Kerajaan Pasai dan Malaka. Karena pada waktu itu jalur perhungan antara Pasai dengan Jawa begitu pesat.
  • 12. 3. Perkembangan Islam di Kalimantan Borneo adalah sebutan nama lain Kalimantan. Pada waktu itu Islam masuk ke sana melalui tiga jalur. Jalur yang pertama adalah melalui Kerajaan Islam Pasai dan Perlak. Jalur kedua Islam disebarkan oleh para da’i dari tanah jawa. Mereka melakukan ekspedisi ke pulau Kalimantan sejak Kerajaan Demak berdiri. Pada waktu itu, Kerajaan Demak mengirimkan banyak sekali da’i ke luar pulau Jawa, salah satunya ke pulau Kalimantan. Jalur ketiga melalu kedatangan para da’i yang berasal dari tanah Sulawesi. Salah satu da’i yang terkenal pada waktu itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan. 4. Perkembangan Islam di Maluku Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tak ayal hal ini menjadi daya tarik sendiri para pedagang asing, salah satunya pedagang mulim dari Jawa, Malaka, Sumatera dan Manca Negara. Dengan kedatangan para pedagang muslim ini, menyebabkan perkembangan Islam di Kepulauan Maluku ini menyebar dengan cepat. tepatnya sekitar pertengahan abad ke 15 atau tahun 1440 Islam mulai masuk ke Maluku. Pada tahun 1460 M, raja Ternate yaitu Vongi Tidore masuk Islam. Namun menurut sejarawan Belanda yaitu h.J De Graaft, raja Ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin. Setelah raja Ternate masuk Islam, hal ini semakin mempercepat perkembangan Islam di Maluku dan mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain di Maluku yang mulai menerima paham ajaran Islam. Namun dari sekian kerajaan Islam yang ada di Maluku, yang paling terkenal adalah Kerajaan Ternate dan Tidore. Setelah Islam masuk dan berkembang cepat di Maluku, Islam juga mulai masuk ke Irian. Para raja- raja Islam dari Maluku, da’i dan pedagang yang menyiarkan ajaran Islam ke Irian. Wilayah- wilayah di Irian Jaya yang dimasuki Islam yaitu: Jalawati, Musi, Pulau Gebi dan Pulau Waigio. Teori Masuknya Islam ke Indonesia Ada beberapa teori masuknya islam ke Indonesia. Berikut teori-teorinya. 1. Teori Mekah Dalam teori ini, dikatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Arab atau Mekah yang berlangsung pada abad pertama tahun hijriyah atau ke 7 M. Haji Abdul Karim Amrullah (Hamka) adalah tokoh yang memperknalkan teori ini. Beliau merupakan ulama sekaligus sastrawan Indonesia. Beliau melontarkan pendapatnya ini pada tahun 1958 ketika menyampaikan orasi di Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Beliau menolak seluruh pendapat yang menyatakan bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia secara tidak langsung melalui Arab. Beliau bercerita bahan argumentasinya yang dijadikan bahan rujukannnya berasal dari sumber Arab dan sumber lokal Indonesia. Menurutnya, motivasi awal kedatangan bangsa Arab dilandasi oleh motivasi semangat menyebarkan agama Islam, bukan dilandasi faktor ekonomi. Menurut pandangannya pula, jalur perdagangan antara Arab dengan Indonesia suda ada dan brlangsung jauh sebelum tarik masehi.
  • 13. Dalam hal ini, teori HAMKA merupakan penolakan terhadap Teori Gujarat yang dia anggap banyak kelemahannya. Dia malah curiga terhadap penulis teori Gujarat yang berasal dari barat, mereka cenderung memojokkan Islam di Indonesia. HAMKA berpendapat, penulis barat melakukan upaya yang sangat sistematik untuk menghilangkan dan meniadakan keyakinan negeri- negeri Melayu tentang hubungan rohani yang akur dan erat antara mereka dengan bangsa Arab. Dalam pandangannya juga, HAMKA berpendapat sebenarnya orang-orang Islam di Indonesia memeluk islam berkat orang Arab, bukan hanya lewat perdagangan saja. Pandangan dan pendapat HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang dikeluarkan oleh A.H Johns yang menyatakan bahwa para pengembara lah (musafir) yang pertama kali melakukan penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Biasanya kaum sufi mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendirikan perguruan tarekat. 2. Teori Gujarat Teori Gujarat berpendapat bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 13 M atau abad ke 7 H dan berasal dari Gujarat. Tokoh yang memperkenalkan teori ini kebanyakan sarjana yang berasal dari belanda. Seorang Sarjana belanda yang pertama megeluarkan teori ini bernama J. Pijnapel dari Universitas Leiden. Dalam pandangannya, bangsa Arab yang bermazhab Syafie sudah tinggal di Gijarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah. Akan tetapi, yang menyebarkan langsung Islam ke Indonesia untuk pertama kalinya itu bukanlah bangsa Arab, melainkan para pedangang Gujarat yang sudah memeluk Islam terlebih dahulu. Para pedagang islam itu berdagang ke arah timur, salah satunya Indonesia. Dalam perkembangannya, teori Gujarat ini diyakini dan disebarkan oleh seorang tokoh terkemuka Belanda, yaitu Snouck Hurgronje. Dalam pendapatnya, Islam lebih dahulu menyebar dan berkembang di kota-kota India. Selanjutnya, orang-orang Gujarat yang lebih dahulu membuka hubungan perdagangan dengan orang Indonesia dibanding pedagang Arab. Kemudian teori Gujarat juga lebih dikembangkan oleh J.P. Moquetta pada tahun 1912. Dia memberikan alasan dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang meninggal pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H atau sekitar tahun 1297 M di Pasai, Aceh. Menurut dia, makam Maualan Malik Ibrahim yang meninggal pada tahun 1419 di Gresik dan batu nisam di pasai, semuanya mempunyai bentuk yang sama dengan nisan yang ada di Kambay, Gujarat. Akhirnya Moquetta berpendapat bahwa batu nisan itu adalah hasil impor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh asli orang gujarat yang berada di Indonesia, atau juga orang Indonesia yang sudah belajar kaligrafi khas Gujarat. Argumentasi lainnya yaitu kesamaan mahzab Syafie yang dipercayai oleh orang muslim di Indonesia dan Gujarat. 3. Teori Persia Dalam teori ini berpendapat bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari persia (Sekatang Iran). Seorang sejarawan asal Banten yang bernama Hosein Djajadiningrat adalah pencetus teori ini. Dalam paparannya, dia lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan tradisi dan budaya yang berkembang antara masyarakat Indonesia dan Persia. Budaya dan tradisi itu diantaranya tradisi merayakan tanggal 10 Muharram atau sering disebut hari Asyuro. Hari ini merupakan hari suci kaum syiah yang mayoritas berada di iran. Tradisi ini juga berkembang di daerah Pariaman, Sumatera Barat. Selanjutnya tradisi lainnya adalah ajaran mistik yang mempunyai banyak kesamaan. Kesamaan lainnya adalah umat Islam di Indonesia banyak yang
  • 14. menganut mazhab Syafie, sama seperti kebanyakan muslim yang ada di Iran. Namun, teori ini oleh banyak orang masih dianggap lemah karena kurang bisa meyakinkan. 4. Teori Cina Dalam teori ini berpendapat bahwa proses kedatangan Islam untuk pertama kalinya ke Indonesia (Khususnya Jawa) itu berasal dari perantau Cina. Melalui perdagangan, orang cina sudah berhubungan dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. ketika masa Hindu – Budha, orang-orang cina ini sudah membaur dengan masyarakat Indonesia. Dalam bukunya Arus Cina-Islam Sumanto Al-Qurtuby mengatakan, menurut catatan masa Dinasti Tang pada tahun 618-960 M di daerah Quanzhou, Zhang-zhao, Kanton dan pesisir cina bagian selatan, di sana sudah terdapat sejumlah pemukimaan orang-orang Islam. KESIMPULAN Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat. Kala itu, Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini termasuk wilayah Indonesia. Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam melalui jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan dengan agama Hindu dan Buddha. Melalui aktifitas niaga, masyarakat Indonesia yang sudah mengenal Hindu-Buddha lambat laun mengenal ajaran Islam. Persebaran Islam ini pertama kali terjadi pada masyarakat pesisir laut yang lebih terbuka terhadap budaya asing. Setelah itu, barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui aktifitas ekonomi, pendidikan, dan politik. Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara revolusioner, cepat, dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam. Dan dalam perkembangan selanjutnya bermunculan banyak kerajaan-kerajaan islam di Indonesia seperti samudera pasai dan kerajaan-kerajaan islam lainnya . DAFTAR PUSTAKA .https://bukuchalisa.wordpress.com/2017/02/26/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia/ Diakses pada tanggal 21 desember 2017 .Sejarah Masuknya Islam di Indonesia - dakwatuna.com
  • 15. https://www.dakwatuna.com/2015/02/02/63373/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia/#ixzz51ro0Twis pada tanggal 21 desember 2017 Huda, N. (2007). Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam Di Indonesia. (A. Q. Shaleh, Ed.) Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group. Matta, A. (2014). Gelombang Ketiga Indonesia. (D. Krismatono, Ed.) Jakarta: The Future Institute. Sunanto, M. (2012). Sejarah Peradaban Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Suryanegara, A. M. (1996). Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam Di Indonesia. (R. T. Hidayat, Ed.) Bandung: Mizan. Suryanegara, A. M. (2012). Api Sejarah (Vol. 1). (A. Sahidin, Ed.) Bandung: Salamadani.