Dokumen tersebut merangkum sejarah, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia. Secara singkat, bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu Kuno yang digunakan pada zaman Sriwijaya dan Kerajaan Malaka. Proses perubahan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia terjadi sejak zaman kolonial Belanda hingga diresmikan sebagai bahasa persatuan melalui Kongres Pemuda pada 1928. Bahasa Indonesia kini berperan sebagai bahasa negara, b
Sejarah, Fungsi, Kedudukan Ragam Bahasa Indonesia (2).pptx
1. Sejarah, Fungsi, Kedudukan,
dan Ragam Bahasa Indonesia
Pertemuan 2
MKU Bahasa Indonesia
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
2. Apa itu bahasa?
Bahasa
Sistem lambang
bunyi
Bermakna
Mengungkapkan
pikiran
Perasaan
Masyarakat
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bermakna.
Bahasa digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan. Bahasa hidup di tengah masyarakat sebagai
sarana untuk berkomunikasi.
3. Bagaimana sejarah bahasa Indonesia?
01
02
03
04
Bahasa Melayu pada zaman Sriwijaya
Sekitar abad ke-7
Bahasa Melayu pada zaman Kerajaan Malaka
Sekitar abad ke-14
Bahasa Melayu pada zaman Belanda
Sekitar tahun 1596
Proses perubahan bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia
4. Bahasa Melayu pada Zaman Sriwijaya
Teks bahasa Melayu kuno ditemukan di Sumatera dengan dibuktikan beberapa penemuan pada prasasti-prasasti
dan piringan perunggu. Prasasti-prasasti tersebut antara lain:
Prasasti Kedukan Bukit di sekitar
Palembang berangka tahun 683.
Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Talang Tuo di sekitar
Palembang berangka tahun 684
Prasasti Talang Tuo
Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat
berangka tahun 686
Prasasti Kota Kapur
Prasasti Karang Berahi terletak
antara Jambi dengan Sungai Musi
berangka tahun 686.
Prasasti Karang Berahi
01
02
03
04
5. Bahasa Melayu pada Zaman Malaka
Pada abad ke-14 kekuasaan perdagangan dan kebudayaan berpusat di Malaka. Malaka
menjadi pangkalan perdagangan terbesar di Nusantara. Para saudagar dari segala penjuru,
seperti Cina, Parsi, India, dan Gujarat melakukan persinggahan di Malaka. Bahasa perantara
(lingua franca) yang digunakan adalah bahasa Melayu. Bahasa Melayu kuno ditemukan dalam
prasasti dan batu nisan meskipun terdapat perbedaan ortografi, yakni terjadi perubahan ke
bahasa Jawa kuno. Penemuan-penemuan itu antara lain:
Prasasti Jambi
Prasasti Jambi yang
berbahasa Melayu
kuno ditulis dalam
tulisan Jawa kuno
tahun 1292.
Batu nisan orang
Islam berbahasa
Melayu
Ditemukan di Minye
Tujoh tahun 1380
Prasasti Melayu
tertua
Berbahasa Melayu dan
ditulis dengan huruf Arab
yang biasa disebut tulisan
Jawi ditemukan di
Trengganu tahun 1303.
6. Bahasa Melayu pada Zaman Belanda
Belanda datang ke Indonesia dan mengganti
kedudukan Portugis sekitar tahun 1596. Saat itu,
bahasa resmi di bidang pendidikan adalah bahasa
Belanda, Namun, bahasa Melayu sudah terlanjur
tersebar luas di seluruh penjuru Nusantara.
Belanda memberikan kebebasan terhadap
penggunaan bahasa Melayu, misalnya sebagai
bahasa perantara dalam berkomunikasi antara raja
dan rakyat dan juga dalam ranah administrasi
pemerintah. Oleh karena itu, bahasa Melayu
menjadi bahasa resmi kedua setelah bahasa
Belanda.
Pada masa itu, bahasa Melayu dikenal memiliki 3
jenis, yaitu (1) bahasa Melayu Tinggi (bahasa
Melayu Asli/bahasa Melayu Riau, (2) bahasa
Melayu Rendah, (3) bahasa Melayu Daerah.
01
02
03
7. Proses
Perubahan
Bahasa
Melayu
Menjadi
Bahasa
Indonesia
Proses perubahan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia terjadi karena
tumbuhnya kesadaran dari para pemuda di seluruh Indonesia untuk merdeka.
Tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan Komisi Bacaan Rakyat dan
berubah menjadi Balai Pustaka tahun 1917. Bacaan-bacaannya menggunakan
bahasa Melayu dan bahasa-bahasa daerah. Pada tahun 1918, Balai Pustaka
mendirikan Taman Pustaka. Pada tahun 1920, terbit roman Azab dan
Sengsara karya Merari Siregar. Karya ini mendorong pengarang-pengarang
lain untuk menulis dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak menyukai
kegiatan membaca naskah-naskah Melayu.
Saat itu, berkat usaha dari anggota Dewan Rakyat, pemerintah Belanda
mengizinkan penggunaan bahasa Melayu dalam setiap kegiatan. Para jurnalis
juga ikut meyemarakkan penggunaan bahasa Melayu. Ini memberi pengaruh
yang luar biasa pada perkembangan bahasa Melayu.
8. Simaklah video
berikut ini!
Salah satu peristiwa bersejarah yang
menjadi ujung tombak peresmian
bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia adalah Kongres Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928.
10. Sebagai bahasa
persatuan
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
adalah pemersatu suku bangsa dari Sabang sampai
Merauke. Fungsi pemersatu ini sudah dicanangkan
dalam Sumpah Pemuda 1928.
https://www.osnipa.com/poster-pendidikan-dengan-tema-ayo
-menjunjung-tinggi-bahasa-persatuan-bahasa-indonesia/
11. Sejak diikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia telah menjadi
bahasa nasional. Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfungsi:
Bahasa Indonesia sebagai lambang
kebanggaan nasional.
Bahasa Indonesia sebagai lambang
identitas nasional.
Bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu berbagai suku bangsa.
Bahasa Indonesia sebagai alat
perhubungan antardaerah dan
antarbudaya.
01
02
03
04
Sebagai bahasa nasional
12. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didasarkan pada UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Sebagai
bahasa negara bahasa Indonesia berfungsi:
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi kenegaraan.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan.
Bahasa Indonesia sebagai alat
perhubungan di tingkat nasional
untuk kepentingan pembangunan
dan pemerintahan.
Bahasa Indonesia sebagai alat
pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
01
02
03
04
Sebagai bahasa negara
13. Sebagai bahasa baku atau standar bahasa Indonesia berfungsi
Pemersatu sosial, budaya, dan
bahasa.
Penanda kepribadian bersuara dan
berkomunikasi.
Penambah kewibawaan sebagai
pejabat dan intelektual.
Penanda acuan ilmiah dan
penulisan tulisan ilmiah.
01
02
03
04
Sebagai bahasa standar
14. Ragam
Bahasa
Ditinjau dari sudut pandangan penutur, ragam bahasa dapat diperinci sebagai
berikut:
Ragam daerah
Ragam bahasa menurut pendidikan formal
Ragam bahasa menurut sikap penutur
Ditinjau dari jenis pemakaiannya, ragam bahasa dapat diperinci sebagai berikut:
Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan
Ragam menurut sarananya
Ragam yang mengalami pencampuran
15. Bahasa
Indonesia
yang baik
dan benar
Kriteria pemakaian bahasa yang baik
adalah ketepatan memilih ragam
bahasa yang sesuai dengan
kebutuhan kounikasi. Pemilihan ini
bertalian dengan topik apa yang
dibicarakan, tujuan pembicaraan,
orang yang diajak berbicara (lisan)
atau orang yang akan membaca
(tulis), dan tempat pembicaraan.
Selain itu, bahasa yang baik adalah
bahasa yang logis dan sesuai dengan
tata nilai masyarakat.
Bahasa Indonesia yang baik
Kriteria pemakaian bahasa yang
benar adalah dengan melihat kaidah
bahasa. Kaidah bahasa meliputi
aspek tata bunyi, tata bahasa,
kosakata, ejaan, dan makna.
Bahasa Indonesia yang benar
16. Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia
yang penggunaannya sesuai dengan situasi pemakaiannya dan
sekaligus sesuai dengan kaidah yang berlaku.
“
“
17. Sumber Pustaka
Alwi, Hasan dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Ed.3), Jakarta: Balai Pustaka.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti RI, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta (hlm. xii-xv) Hs.
HS, Widjono. (2005). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Grasindo.
Rahardi , R. Kunjana. (2009). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta; Erlangga.
Tim Dosen MPK ISI Yogya. (2016). Cinta Bahasa Indonesia- Cinta Tanah Air.Yogyakarta: BP ISI Yk.