SlideShare a Scribd company logo
1
UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KARASIBAZHU
(Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur)
Memahami Faktor-faktor Penyebab
Kehadiran dan Lenyapnya Hidayah Allah
Hidayah Allah merupakan karunia Allah yang diberikan olehNya
kepada siapa pun yang dikehendaki olehNya. Dan, menurut pandangan
para ulama, dikarenakan inti dan hakikat hidayah (petunjuk) adalah
(karena) taufiq (bimbingan) dari Allah Ta’âlâ, maka berdoa dan memohon
hidayah kepada Allah Ta’âlâ merupakan sebab yang paling utama untuk
mendapatkan hidayahNya.
Dalam hadits qudsi (yang shahih), Allah Ta’âlâ berfirman:
2
"Hai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zalim
dan perbuatan zalim itu pun Aku haramkan di antara kamu. Oleh karena itu, janganlah
kamu saling berbuat zalim! Hai hamba-Ku, kamu sekalian berada dalam kesesatan,
kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk. Oleh karena itu, mohonlah petunjuk
kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepadamu! Hai hamba-Ku, kamu
sekalian berada dalam kelaparan, kecuali orang yang telah Aku beri makan. Oleh karena
itu, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu makan! Hai hamba-
Ku, kamu sekalian telanjang dan tidak mengenakan sehelai pakaian, kecuali orang yang
Aku beri pakaian. Oleh karena itu, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan
memberimu pakaian! Hai hamba-Ku, kamu sekalian senantiasa berbuat salah pada
malam dan siang hari, sementara Aku akan mengampuni segala dosa dan kesalahan.
Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya aku akan mengampunimu!
Hai hamba-Ku, kamu sekalian tidak akan dapat menimpakan mara bahaya sedikitpun
kepada-Ku, tetapi kamu merasa dapat melakukannya. Selain itu, kamu sekalian tidak
akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu merasa dapat
melakukannya. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-
orang yang belakangan serta manusia dan jin, semuanya berada pada tingkat ketakwaan
yang paling tinggi, maka hal itu sedikit pun tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku.
Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang
belakangan serta jin dan manusia semuanya berada pada tingkat kedurhakaan yang
paling buruk, maka hal itu sedikit pun tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku. Hai
hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan
serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian
masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi
kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air
ketika dimasukkan ke dalam lautan. Hai hamba-Ku. Sesungguhnya amal perbuatan
kalian senantiasa akan Aku hisab (adakan perhitungan) untuk kalian sendiri dan
kemudian Aku akan berikan balasannya. Barangsiapa mendapatkan kebaikan, maka
3
hendaklah ia memuji Allah Subhânahu wa Ta'âlâ. Dan barangsiapa yang
mendapatkan selain itu (kebaikan), maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri."1
Oleh karena itu, Allah Subhânahu wa Ta'âlâ yang maha sempurna
rahmat dan kebaikannya, memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk
selalu berdoa memohon hidayah dan taufiq kepadaNya, sebagaimana
tersebut dalam kitab suci al-Quran,
“Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.2
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata: “Doa (dalam ayat ini)
termasuk doa yang paling menyeluruh dan bermanfaat bagi manusia, oleh
karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk berdoa kepadaNya dengan doa
ini di setiap rakaat dalam shalatnya, karena kebutuhannya yang sangat
besar terhadap hal tersebut.”3
Dalam banyak hadits yang shahih, Rasulullah shallallâhu’alaihi wa
sallam mengajarkan kepada kita doa untuk memohon hidayah kepada Allah
Subhânahu wa Ta'âlâ. Misalnya doa yang dibaca dalam qunut shalat:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri
petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.
Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah
berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa
1
Hadits Riwayat Muslim dari Abu Dzar al-Ghiffari, Shahîh Muslim, juz VIII,
hal. 16, hadits no. 6737.
2
QS al-Fatihah/1: 6
3
Abdurrahman bin Nashir bin Abdullah as-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân Fî
Tafsîr Kalâm al-Mannân, juz I, hal. 39
4
yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang
Engkau pastikan. Karena, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak
ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan
hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang
yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.”4
Juga doa beliau (Rasulullah) Shallallâhu’alaihi wa sallam:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri (dari
segala keburukan) dan kekayaan hati (selalu merasa cukup dengan pemberian-
Mu).”5
Sebaliknya, keengganan atau ketidaksungguhan untuk berdoa
kepada Allah Ta’âlâ memohon hidayahNya merupakan sebab besar yang
menjadikan seorang manusia terhalangi dari hidayahNya.
Oleh karena itu, Allah Subhânahu wa Ta'âlâ sangat murka terhadap
orang yang enggan berdoa dan memohon kepadaNya, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya barangsiapa yang enggan untuk memohon kepada Allah maka Dia
akan murka kepadanya.”6
Hal-hal lain yang menjadi sebab datangnya hidayah Allah
Subhânahu wa Ta'âlâ selain yang dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:
4
Hadits Riwayat Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, juz I, hal. 536, hadits no.
1427; Hadits Riwayat an-Nasa-i, Sunan an-Nasâiy, juz III, hal. 248, hadits no. 1745;
Hadits Riwayat Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, juz II, hal. 252, hadits no. 1178 dan
Hadits Riwayat Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz I, hal. 199, hadits no.
1718, dari Al-Hasan bin Ali
5
Hadits Riwayat Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, Shahîh Muslim, juz VII, hal.
81, hadits no. 7079.
6
Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal.
456, hadits no. 3373.
5
1. Tidak bersandar kepada diri sendiri dalam melakukan semua kebaikan
dan meninggalkan segala keburukan
Makna kalimat di atas, artinya selalu bergantung dan bersandar
kepada Allah Ta’âlâ dalam segala sesuatu yang dilakukan atau ditinggalkan
oleh seorang hamba, serta tidak bergantung kepada kemampuan diri
sendiri.
Ini merupakan sebab utama untuk meraih taufiq dari Allah
Subhânahu wa Ta'âlâ yang merupakan hidayah yang sempurna, bahkan
inilah makna taufiq yang sesungguhnya sebagaimana yang dijelaskan oleh
para ulama Ahlus Sunnah.
Coba renungkan pemaparan Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah:
“Kunci pokok segala kebaikan adalah dengan kita mengetahui (meyakini)
bahwa apa yang Allah kehendaki (pasti) akan terjadi dan apa yang Dia tidak
kehendaki maka tidak akan terjadi. Karena pada saat itulah kita yakin
bahwa semua kebaikan (amal shaleh yang kita lakukan) adalah termasuk
nikmat Allah (karena Dia-lah yang memberi kemudahan kepada kita untuk
bisa melakukannya), sehingga kita akan selalu mensyukuri nikmat tersebut
dan bersungguh-sungguh merendahkan diri serta memohon kepada Allah
agar Dia tidak memutuskan nikmat tersebut dari diri kita. Sebagaimana (kita
yakin) bahwa semua keburukan (amal jelek yang kita lakukan) adalah
karena hukuman dan berpalingnya Allah dari kita, sehingga kita akan
memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar menghindarkan diri
kita dari semua perbuatan buruk tersebut, dan agar Dia tidak
menyandarkan (urusan) kita dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan
keburukan kepada diri kita sendiri.
Telah bersepakat Al-‘Ârifûn (orang-orang yang memiliki
pengetahuan yang dalam tentang Allah dan sifat-sifatNya) bahwa asal
semua kebaikan adalah taufiq dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ kepada
hambaNya, sebagaimana asal semua keburukan adalah khidzlân
(berpalingnya) Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dari hambaNya. Mereka juga
bersepakat bahwa (makna) taufiq itu adalah dengan Allah tidak
menyandarkan (urusan kebaikan/keburukan) kita kepada diri kita sendiri,
dan (sebaliknya arti) al-khidzlân (berpalingnya Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dari
6
hamba) adalah dengan Allah membiarkan diri kita (bersandar) kepada diri
kita sendiri (tidak bersandar kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ).”7
Inilah yang terungkap dalam doa yang diucapkan oleh Rasulullah
shallallâhu’alaihi wa sallam:
“ Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri dengan rahmat-Mu aku
meminta pertolongan, jadikanlah baik semua urusanku dan janganlah Engkau
membiarkan diriku bersandar kepada diriku sendiri (meskipun cuma) sekejap
mata.”8
Oleh karena inilah makna dan hakikat taufiq, maka kunci untuk
mendapatkannya adalah dengan selalu bersandar dan bergantung kepada
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dalam meraihnya dan bukan bersandar kepada
kemampuan diri sendiri.
Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Kalau semua kebaikan
asalnya (dengan) taufiq yang itu adanya di tangan Allah (semata) dan bukan
di tangan manusia, maka kunci (untuk membuka pintu) taufiq adalah
(selalu) berdoa, menampakkan rasa butuh, sungguh-sungguh dalam
bersandar, (selalu) berharap dan takut (kepadaNya). Maka ketika Allah
telah memberikan kunci (taufiq) ini kepada seorang hamba, berarti Dia ingin
membukakan (pintu taufiq) kepadanya.Dan ketika Allah memalingkan
kunci (taufiq) ini dari seorang hamba, berarti pintu kebaikan (taufiq) akan
selalu tertutup baginya.”9
2. Selalu mengikuti dan berpegang teguh dengan agama Allah Subhânahu
wa Ta'âlâ
7
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Al-Fawâ-id”, juz I (Beirut: Dâr al-Kitâb al-
‘Ilmiyyah, 1393 H./1973 M.), hal. 97.
8
Hadits Riwayat an-Nasa-i dari Anas bin Malik, Sunan an-Nasâiy, juz IX, hal.
212, hadits no. 10330
9
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Al-Fawâid, … hal. 97.
7
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
“Maka jika datang kepadamu (wahai manuia) petunjuk daripada-Ku, lalu
barangsiapa yang mengikuti petunjukKu, maka dia tidak akan tersesat dan tidak
akan sengsara (dalam hidupnya).”10
Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa orang yang mengikuti
dan berpegang teguh dengan petunjuk Allah Subhânahu wa Ta'âlâ yang
diturunkanNya kepada RasulNya (Muhammad) Shallalâhu ‘alaihi wa sallam,
dengan mengikuti semua perintahNya dan menjauhi segala laranganNya,
maka dia tidak akan tersesat dan sengsara di dunia dan akhirat, bahkan dia
selalu mendapat bimbingan petunjukNya, kebahagiaan dan ketenteraman di
dunia dan akhirat.9
Dalam ayat lain, Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
“Dan orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk (agama Allah Ta’âlâ) maka
Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan)
ketaqwaannya.”11
3. Membaca al-Qur-an dan merenungkan kandungan maknanya
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
10
QS Thâhâ/20: 123
11
QS Muhammad/47: 17
8
“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling
lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan
amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”12
Imam Ibnu Katsir berkata: “(Dalam ayat ini) Allah Subhânahu wa
Ta'âlâ memuji kitabNya yang mulia yang diturunkannya kepada RasulNya
(Muhammad) Shallalâhu ‘alaihi wa sallam, yaitu al-Qur-an, bahwa kitab ini
memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus dan jelas.”13
Maksudnya: yang paling lurus dalam tuntunan berkeyakinan,
beramal dan bertingkah laku, maka orang yang selalu membaca dan
mengikuti petunjuk al-Qur-an, dialah yang paling sempurna kebaikannya
dan paling lurus petunjukNya dalam semua keadaannya.14
4. Menaati dan meneladani sunnah Rasulullah shallallâhu’alaihi wa
sallam
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ menamakan wahyu yang
diturunkankannya kepada Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam sebagai al-
hudâ (petunjuk) dan dîn al-haq (agama yang benar) dalam firmanNya:
“Dialah (Allah Subhânahu wa Ta'âlâ) yang mengutus RasulNya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkanNya terhadap semua agama, dan
cukuplah Allah sebagai saksi.”15
Para ulama Ahli Tafsir menafsirkan al-huda (petunjuk) dalam ayat
ini dengan ilmu yang bermanfaat dan dîn al-haq (agama yang benar)
dengan amal saleh.16
12
QS al-Isrâ’/17: 9
13
Lihat, Ibnu Katsir, Tafsir al-Qurân al-‘Azhîm, juz IV, hal. 209 dan as-Sa’di,
Taisîr al-Karîm ar-Rahmân, hal. 335.
14
Lihat As-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân…, hal. 454.
15
QS al-Fath/48: 28
16
Lihat, Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz IV, hal. 209 dan As-Sa’di,
Taisîr al-Karîm ar-Rahmân, hal. 335.
9
Ini menunjukkan bahwa sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi
Wasallam adalah sebaik-baik petunjuk yang akan selalu membimbing
manusia untuk menetapi jalan yang lurus dalam ilmu dan amal.
Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda:
“Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah kitab Allah (al-Qurân), sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam, dan seburuk-
buruk perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan (baru dalam agama).”17
Inilah makna firman Allah Subhânahu wa Ta'âlâ:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”18
5. Mengikuti pemahaman dan pengamalan para Shahabat Radhiyallâhu
’anhum dalam beragama
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
17
Hadits Riwayat an-Nasa-i dari Jabir bin Abdullah, Sunan an-Nasâiy, juz II, hal.
308, hadits no. 1799.
18
QS al-Ahzâb/33: 21.
10
“Jika mereka beriman seperti keimanan yang kalian miliki, maka sungguh mereka
telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada
dalam perpecahan.”19
Ayat ini menunjukkan kewajiban mengikuti pemahaman para
Shahabat radhiyallâhu ’anhum dalam keimanan, ibadah, akhlak dan semua
perkara agama lainnya, karena inilah sebab untuk mendapatkan petunjuk
dari Allah Ta’âlâ. Para Shahabat radhiyallâhu ’anhum adalah yang pertama
kali masuk dalam makna ayat ini, karena merekalah orang-orang yang
pertama kali memiliki keimanan yang sempurna setelah Rasulullah
shallallâhu’alaihi wa sallam.20
6. Meneladani tingkah laku dan akhlak orang-orang yang shalih sebelum
kita
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka.”21
Dalam ayat ini Allah Subhânahu wa Ta'âlâ memerintahkan kepada
Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam untuk meneladani petunjuk
para Nabi ‘alaihimus salâm yang diutus sebelum beliau (Muhammad)
shallalâhu ‘alaihi wa sallam, dan ini juga berlaku bagi umat Nabi Muhammad
shallalâhu ‘alaihi wa sallam.22
7. Mengimani takdir Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dengan benar
19
QS al-Baqarah/2: 137.
20
Demikian makna penjelasan yang penulis pernah dengar dari salah seorang
syaikh di kota Madinah, Arab Saudi.
21
QS al-An’âm/6: 90.
22
Lihat, Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz II, hal. 208.
11
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin
Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”23
Ibnu Katsir berkata: “Makna ayat ini: seseorang yang ditimpa
musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan
dan takdir Allah, sehingga dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala
dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ), disertai (perasaan) tunduk berserah diri
kepada ketentuan Allah tersebut, maka Allah akan memberikan petunjuk ke
(dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya
dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi
Dia akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan yang lebih baik
baginya.”24
8. Berlapang dada menerima keindahan Islam serta meyakini kebutuhan
manusia lahir dan batin terhadap petunjukNya yang sempurna
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk Allah berikan petunjuk kepadanya,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan
barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan
23
QS at-Taghâbun/64:11.
24
Lihat, Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz VIII, hal. 137.
12
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”25
Ayat ini menunjukkan bahwa tanda kebaikan dan petunjuk Allah
Ta’âlâ bagi seorang hamba adalah dengan Allah Subhânahu wa Ta'âlâ
menjadikan dadanya lapang dan lega menerima Islam, maka hatinya akan
diterangi cahaya iman, hidup dengan sinar keyakinan, sehingga jiwanya
akan tenteram, hatinya akan mencintai amal shaleh dan jiwanya akan
senang mengamalkan ketaatan, bahkan merasakan kelezatannya dan tidak
merasakannya sebagai beban yang memberatkan.26
9. Bersungguh-sungguh dalam menempuh jalan Allah Subhânahu wa
Ta'âlâ dan selalu berusaha mengamalkan sebab-sebab yang
mendatangkan dan meneguhkan hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ
Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman:
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami,
benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.”27
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: “(Dalam ayat ini) Allah
Subhânahu wa Ta'âlâ menggandengkan hidayah (dariNya) dengan
perjuangan dan kesungguhan (manusia). Maka orang yang paling sempurna
(mendapatkan) hidayah (dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ) adalah orang yang
paling besar perjuangan dan kesungguhannya.”28
Demikianlah pemaparan ringkas tentang sebab-sebab datangnya
hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ, dan tentu saja kebalikan dari hal-hal
tersebut di atas itulah yang merupakan sebab-sebab hilangnya/tercabutnya
hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ, semoga Allah Subhânahu wa Ta'âlâ
melindungi kita dari segala keburukan dan fitnah.
25
QS al-An’âm/6: 125.
26
Lihat, As-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân, hal. 272.
27
QS al-’Ankabût/29: 69.
28
Lihat, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Al-Fawâ-id, hal. 59.
13
Penutup
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita
semua untuk lebih semangat mengusahakan sebab-sebab datangnya
hidayah dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ.
Akhirnya kami akhiri tulisan ini dengan memohon kepada Allah
Subhânahu wa Ta'âlâ dengan semua namaNya yang Maha Indah dan sifatNya
yang Maha Sempurna, agar Dia (Allah) Subhânahu wa Ta'âlâ senantiasa
melimpahkan, menyempurnakan dan menjaga taufiqNya kepada kita
semua sampai kita berjumpa dengan-Nya di surgaNya kelak, sesungguhnya
Dia (Allah) Subhânahu wa Ta'âlâ Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan
Doa.
Semoga Allah Subhânahu wa Ta’âlâ senantiasa berkenan memberikan
shalawat, salam dan barakahNya kepada Nabi kita, Muhammad shallallâhu
‘alaihi wa sallam.
Akhîrul kalâm, segala puji hanyalah bagi Allah seru sekalian alam.

More Related Content

What's hot

Motivasi membina
Motivasi membinaMotivasi membina
Motivasi membina
Asdianur Hadi
 
Sahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhiratSahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhirat
Nurlinda Ummu Ridho
 
Terbaik sepanjang masa
Terbaik sepanjang masaTerbaik sepanjang masa
Terbaik sepanjang masa
Faiqotul Himmah
 
Ada surga di rumahku
Ada surga di rumahkuAda surga di rumahku
Ada surga di rumahku
Muslim Sendai
 
Islam dan kebahagiaan
Islam dan kebahagiaanIslam dan kebahagiaan
Islam dan kebahagiaan
Kua Nuha
 
Taqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam AliTaqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam Ali
Nurlinda Ummu Ridho
 
Syaksiyyah da’iyah
Syaksiyyah da’iyahSyaksiyyah da’iyah
Syaksiyyah da’iyah
Asdianur Hadi
 
Materi Dakwah Meraih Amalan Tertinggi
Materi Dakwah Meraih Amalan TertinggiMateri Dakwah Meraih Amalan Tertinggi
Materi Dakwah Meraih Amalan Tertinggi
Anas Wibowo
 
Islam membangun Persatuan dalam keragaman
Islam membangun Persatuan dalam keragamanIslam membangun Persatuan dalam keragaman
Islam membangun Persatuan dalam keragaman
Kua Nuha
 
Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)
mifrokhatullaily
 
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyaIman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Hariadi Malaz
 
Menjadi Leader of Change
Menjadi Leader of ChangeMenjadi Leader of Change
Menjadi Leader of Change
EKO PURNOMO
 
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahTak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahMuhsin Hariyanto
 

What's hot (14)

Motivasi membina
Motivasi membinaMotivasi membina
Motivasi membina
 
Sahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhiratSahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhirat
 
Terbaik sepanjang masa
Terbaik sepanjang masaTerbaik sepanjang masa
Terbaik sepanjang masa
 
Ada surga di rumahku
Ada surga di rumahkuAda surga di rumahku
Ada surga di rumahku
 
Islam dan kebahagiaan
Islam dan kebahagiaanIslam dan kebahagiaan
Islam dan kebahagiaan
 
Taqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam AliTaqwa menurut Imam Ali
Taqwa menurut Imam Ali
 
Syaksiyyah da’iyah
Syaksiyyah da’iyahSyaksiyyah da’iyah
Syaksiyyah da’iyah
 
Hadist rendah hati
Hadist rendah hatiHadist rendah hati
Hadist rendah hati
 
Materi Dakwah Meraih Amalan Tertinggi
Materi Dakwah Meraih Amalan TertinggiMateri Dakwah Meraih Amalan Tertinggi
Materi Dakwah Meraih Amalan Tertinggi
 
Islam membangun Persatuan dalam keragaman
Islam membangun Persatuan dalam keragamanIslam membangun Persatuan dalam keragaman
Islam membangun Persatuan dalam keragaman
 
Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)Iman kepada allah(akidah)
Iman kepada allah(akidah)
 
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyaIman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
 
Menjadi Leader of Change
Menjadi Leader of ChangeMenjadi Leader of Change
Menjadi Leader of Change
 
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwahTak 'elok berkata, lelah berdakwah
Tak 'elok berkata, lelah berdakwah
 

Viewers also liked

Jadilah versi terbaikmu
Jadilah versi terbaikmuJadilah versi terbaikmu
Jadilah versi terbaikmu
Afriliyanto Agus
 
10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai 10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai Afriliyanto Agus
 
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashrTafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashrRizal Fuadi Muhammad
 
Perawatan jenazah
Perawatan jenazahPerawatan jenazah
Perawatan jenazah
Rizal Fuadi Muhammad
 
الصفات
الصفاتالصفات
الصفات
Rizal Fuadi Muhammad
 
20 100 bilangan arab
20 100 bilangan arab20 100 bilangan arab
20 100 bilangan arab
Rizal Fuadi Muhammad
 
10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukaiIin Ernawati
 
6 hak dan kewajiban sesama muslim
6 hak dan kewajiban sesama muslim6 hak dan kewajiban sesama muslim
6 hak dan kewajiban sesama muslim
Rizqah Auliya
 
Ghadhdhul bashar
Ghadhdhul basharGhadhdhul bashar
Ghadhdhul bashar
Rizal Fuadi Muhammad
 
Hadiah termahal dari allah
Hadiah termahal dari allahHadiah termahal dari allah
Hadiah termahal dari allahAR Muhamad Na'im
 
Personal branding
Personal brandingPersonal branding
Personal branding
Gusnanda Dipta Galih S
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisRizal Fuadi Muhammad
 
Istiqaamah
IstiqaamahIstiqaamah
Menyambut un
Menyambut unMenyambut un
Menyambut un
Rizal Fuadi Muhammad
 

Viewers also liked (20)

Jadilah versi terbaikmu
Jadilah versi terbaikmuJadilah versi terbaikmu
Jadilah versi terbaikmu
 
10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai 10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai
 
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashrTafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
 
Perawatan jenazah
Perawatan jenazahPerawatan jenazah
Perawatan jenazah
 
الصفات
الصفاتالصفات
الصفات
 
20 100 bilangan arab
20 100 bilangan arab20 100 bilangan arab
20 100 bilangan arab
 
تعريف الرسول
تعريف الرسولتعريف الرسول
تعريف الرسول
 
10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai10 kualitas pribadi yang disukai
10 kualitas pribadi yang disukai
 
6 hak dan kewajiban sesama muslim
6 hak dan kewajiban sesama muslim6 hak dan kewajiban sesama muslim
6 hak dan kewajiban sesama muslim
 
Ghadhdhul bashar
Ghadhdhul basharGhadhdhul bashar
Ghadhdhul bashar
 
Hadiah termahal dari allah
Hadiah termahal dari allahHadiah termahal dari allah
Hadiah termahal dari allah
 
Personal branding
Personal brandingPersonal branding
Personal branding
 
Mari Beriman Sejenak
Mari Beriman SejenakMari Beriman Sejenak
Mari Beriman Sejenak
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
 
Istiqaamah
IstiqaamahIstiqaamah
Istiqaamah
 
Buah taqwa
Buah taqwaBuah taqwa
Buah taqwa
 
Menyambut un
Menyambut unMenyambut un
Menyambut un
 
Meaning of life
Meaning of lifeMeaning of life
Meaning of life
 
Tafsir al masad
Tafsir al masadTafsir al masad
Tafsir al masad
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 

Similar to Sebab datang dan hilangnya hidayah allah

Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Helmon Chan
 
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 317 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
LAZNas Chevron
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwa
Azmi Bahari
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Muhsin Hariyanto
 
Id agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahId agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabah
Loveofpeople
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allahAgus Candra
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
LAZNas Chevron
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
LAZNas Chevron
 
Doa Penyejuk Jiwa
Doa Penyejuk JiwaDoa Penyejuk Jiwa
Doa Penyejuk Jiwa
Business Opportunity
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
Potpotya Fitri
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Nur Fuanto
 
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanBerdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanMuhsin Hariyanto
 
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalahHikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
markettitih
 
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanBerdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanMuhsin Hariyanto
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
amri30
 
Wasiat Emas Untuk Haji
Wasiat Emas Untuk  HajiWasiat Emas Untuk  Haji
Wasiat Emas Untuk Haji
MTs.N Cirebon II
 

Similar to Sebab datang dan hilangnya hidayah allah (20)

Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
 
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 317 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwa
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01
 
Id agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabahId agar doa di ijabah
Id agar doa di ijabah
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
 
Zikir dan doa
Zikir dan doaZikir dan doa
Zikir dan doa
 
Doa penyejuk ji wa
Doa penyejuk ji waDoa penyejuk ji wa
Doa penyejuk ji wa
 
Doa Penyejuk Jiwa
Doa Penyejuk JiwaDoa Penyejuk Jiwa
Doa Penyejuk Jiwa
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
 
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanBerdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
 
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalahHikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
 
Menggapai ridha allah
Menggapai ridha allahMenggapai ridha allah
Menggapai ridha allah
 
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanBerdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
 
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
Ulil Amri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos)
 
Wasiat Emas Untuk Haji
Wasiat Emas Untuk  HajiWasiat Emas Untuk  Haji
Wasiat Emas Untuk Haji
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
Muhsin Hariyanto
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
Muhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
Muhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Muhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Muhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
Muhsin Hariyanto
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
Muhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
Muhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Muhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Muhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
Muhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Muhsin Hariyanto
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
Muhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Muhsin Hariyanto
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
Muhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Muhsin Hariyanto
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
Muhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Sebab datang dan hilangnya hidayah allah

  • 1. 1 UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KARASIBAZHU (Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur) Memahami Faktor-faktor Penyebab Kehadiran dan Lenyapnya Hidayah Allah Hidayah Allah merupakan karunia Allah yang diberikan olehNya kepada siapa pun yang dikehendaki olehNya. Dan, menurut pandangan para ulama, dikarenakan inti dan hakikat hidayah (petunjuk) adalah (karena) taufiq (bimbingan) dari Allah Ta’âlâ, maka berdoa dan memohon hidayah kepada Allah Ta’âlâ merupakan sebab yang paling utama untuk mendapatkan hidayahNya. Dalam hadits qudsi (yang shahih), Allah Ta’âlâ berfirman:
  • 2. 2 "Hai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zalim dan perbuatan zalim itu pun Aku haramkan di antara kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu saling berbuat zalim! Hai hamba-Ku, kamu sekalian berada dalam kesesatan, kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk. Oleh karena itu, mohonlah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepadamu! Hai hamba-Ku, kamu sekalian berada dalam kelaparan, kecuali orang yang telah Aku beri makan. Oleh karena itu, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu makan! Hai hamba- Ku, kamu sekalian telanjang dan tidak mengenakan sehelai pakaian, kecuali orang yang Aku beri pakaian. Oleh karena itu, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu pakaian! Hai hamba-Ku, kamu sekalian senantiasa berbuat salah pada malam dan siang hari, sementara Aku akan mengampuni segala dosa dan kesalahan. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya aku akan mengampunimu! Hai hamba-Ku, kamu sekalian tidak akan dapat menimpakan mara bahaya sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu merasa dapat melakukannya. Selain itu, kamu sekalian tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu merasa dapat melakukannya. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang- orang yang belakangan serta manusia dan jin, semuanya berada pada tingkat ketakwaan yang paling tinggi, maka hal itu sedikit pun tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta jin dan manusia semuanya berada pada tingkat kedurhakaan yang paling buruk, maka hal itu sedikit pun tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan. Hai hamba-Ku. Sesungguhnya amal perbuatan kalian senantiasa akan Aku hisab (adakan perhitungan) untuk kalian sendiri dan kemudian Aku akan berikan balasannya. Barangsiapa mendapatkan kebaikan, maka
  • 3. 3 hendaklah ia memuji Allah Subhânahu wa Ta'âlâ. Dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu (kebaikan), maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri."1 Oleh karena itu, Allah Subhânahu wa Ta'âlâ yang maha sempurna rahmat dan kebaikannya, memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk selalu berdoa memohon hidayah dan taufiq kepadaNya, sebagaimana tersebut dalam kitab suci al-Quran, “Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.2 Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata: “Doa (dalam ayat ini) termasuk doa yang paling menyeluruh dan bermanfaat bagi manusia, oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk berdoa kepadaNya dengan doa ini di setiap rakaat dalam shalatnya, karena kebutuhannya yang sangat besar terhadap hal tersebut.”3 Dalam banyak hadits yang shahih, Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita doa untuk memohon hidayah kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ. Misalnya doa yang dibaca dalam qunut shalat: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa 1 Hadits Riwayat Muslim dari Abu Dzar al-Ghiffari, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 16, hadits no. 6737. 2 QS al-Fatihah/1: 6 3 Abdurrahman bin Nashir bin Abdullah as-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân Fî Tafsîr Kalâm al-Mannân, juz I, hal. 39
  • 4. 4 yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.”4 Juga doa beliau (Rasulullah) Shallallâhu’alaihi wa sallam: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri (dari segala keburukan) dan kekayaan hati (selalu merasa cukup dengan pemberian- Mu).”5 Sebaliknya, keengganan atau ketidaksungguhan untuk berdoa kepada Allah Ta’âlâ memohon hidayahNya merupakan sebab besar yang menjadikan seorang manusia terhalangi dari hidayahNya. Oleh karena itu, Allah Subhânahu wa Ta'âlâ sangat murka terhadap orang yang enggan berdoa dan memohon kepadaNya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam: “Sesungguhnya barangsiapa yang enggan untuk memohon kepada Allah maka Dia akan murka kepadanya.”6 Hal-hal lain yang menjadi sebab datangnya hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ selain yang dijelaskan di atas adalah sebagai berikut: 4 Hadits Riwayat Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, juz I, hal. 536, hadits no. 1427; Hadits Riwayat an-Nasa-i, Sunan an-Nasâiy, juz III, hal. 248, hadits no. 1745; Hadits Riwayat Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, juz II, hal. 252, hadits no. 1178 dan Hadits Riwayat Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz I, hal. 199, hadits no. 1718, dari Al-Hasan bin Ali 5 Hadits Riwayat Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, Shahîh Muslim, juz VII, hal. 81, hadits no. 7079. 6 Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 456, hadits no. 3373.
  • 5. 5 1. Tidak bersandar kepada diri sendiri dalam melakukan semua kebaikan dan meninggalkan segala keburukan Makna kalimat di atas, artinya selalu bergantung dan bersandar kepada Allah Ta’âlâ dalam segala sesuatu yang dilakukan atau ditinggalkan oleh seorang hamba, serta tidak bergantung kepada kemampuan diri sendiri. Ini merupakan sebab utama untuk meraih taufiq dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ yang merupakan hidayah yang sempurna, bahkan inilah makna taufiq yang sesungguhnya sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama Ahlus Sunnah. Coba renungkan pemaparan Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah: “Kunci pokok segala kebaikan adalah dengan kita mengetahui (meyakini) bahwa apa yang Allah kehendaki (pasti) akan terjadi dan apa yang Dia tidak kehendaki maka tidak akan terjadi. Karena pada saat itulah kita yakin bahwa semua kebaikan (amal shaleh yang kita lakukan) adalah termasuk nikmat Allah (karena Dia-lah yang memberi kemudahan kepada kita untuk bisa melakukannya), sehingga kita akan selalu mensyukuri nikmat tersebut dan bersungguh-sungguh merendahkan diri serta memohon kepada Allah agar Dia tidak memutuskan nikmat tersebut dari diri kita. Sebagaimana (kita yakin) bahwa semua keburukan (amal jelek yang kita lakukan) adalah karena hukuman dan berpalingnya Allah dari kita, sehingga kita akan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar menghindarkan diri kita dari semua perbuatan buruk tersebut, dan agar Dia tidak menyandarkan (urusan) kita dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan kepada diri kita sendiri. Telah bersepakat Al-‘Ârifûn (orang-orang yang memiliki pengetahuan yang dalam tentang Allah dan sifat-sifatNya) bahwa asal semua kebaikan adalah taufiq dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ kepada hambaNya, sebagaimana asal semua keburukan adalah khidzlân (berpalingnya) Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dari hambaNya. Mereka juga bersepakat bahwa (makna) taufiq itu adalah dengan Allah tidak menyandarkan (urusan kebaikan/keburukan) kita kepada diri kita sendiri, dan (sebaliknya arti) al-khidzlân (berpalingnya Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dari
  • 6. 6 hamba) adalah dengan Allah membiarkan diri kita (bersandar) kepada diri kita sendiri (tidak bersandar kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ).”7 Inilah yang terungkap dalam doa yang diucapkan oleh Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam: “ Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, jadikanlah baik semua urusanku dan janganlah Engkau membiarkan diriku bersandar kepada diriku sendiri (meskipun cuma) sekejap mata.”8 Oleh karena inilah makna dan hakikat taufiq, maka kunci untuk mendapatkannya adalah dengan selalu bersandar dan bergantung kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dalam meraihnya dan bukan bersandar kepada kemampuan diri sendiri. Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Kalau semua kebaikan asalnya (dengan) taufiq yang itu adanya di tangan Allah (semata) dan bukan di tangan manusia, maka kunci (untuk membuka pintu) taufiq adalah (selalu) berdoa, menampakkan rasa butuh, sungguh-sungguh dalam bersandar, (selalu) berharap dan takut (kepadaNya). Maka ketika Allah telah memberikan kunci (taufiq) ini kepada seorang hamba, berarti Dia ingin membukakan (pintu taufiq) kepadanya.Dan ketika Allah memalingkan kunci (taufiq) ini dari seorang hamba, berarti pintu kebaikan (taufiq) akan selalu tertutup baginya.”9 2. Selalu mengikuti dan berpegang teguh dengan agama Allah Subhânahu wa Ta'âlâ 7 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Al-Fawâ-id”, juz I (Beirut: Dâr al-Kitâb al- ‘Ilmiyyah, 1393 H./1973 M.), hal. 97. 8 Hadits Riwayat an-Nasa-i dari Anas bin Malik, Sunan an-Nasâiy, juz IX, hal. 212, hadits no. 10330 9 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Al-Fawâid, … hal. 97.
  • 7. 7 Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: “Maka jika datang kepadamu (wahai manuia) petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukKu, maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya).”10 Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa orang yang mengikuti dan berpegang teguh dengan petunjuk Allah Subhânahu wa Ta'âlâ yang diturunkanNya kepada RasulNya (Muhammad) Shallalâhu ‘alaihi wa sallam, dengan mengikuti semua perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, maka dia tidak akan tersesat dan sengsara di dunia dan akhirat, bahkan dia selalu mendapat bimbingan petunjukNya, kebahagiaan dan ketenteraman di dunia dan akhirat.9 Dalam ayat lain, Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: “Dan orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk (agama Allah Ta’âlâ) maka Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketaqwaannya.”11 3. Membaca al-Qur-an dan merenungkan kandungan maknanya Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: 10 QS Thâhâ/20: 123 11 QS Muhammad/47: 17
  • 8. 8 “Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”12 Imam Ibnu Katsir berkata: “(Dalam ayat ini) Allah Subhânahu wa Ta'âlâ memuji kitabNya yang mulia yang diturunkannya kepada RasulNya (Muhammad) Shallalâhu ‘alaihi wa sallam, yaitu al-Qur-an, bahwa kitab ini memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus dan jelas.”13 Maksudnya: yang paling lurus dalam tuntunan berkeyakinan, beramal dan bertingkah laku, maka orang yang selalu membaca dan mengikuti petunjuk al-Qur-an, dialah yang paling sempurna kebaikannya dan paling lurus petunjukNya dalam semua keadaannya.14 4. Menaati dan meneladani sunnah Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam Allah Subhânahu wa Ta'âlâ menamakan wahyu yang diturunkankannya kepada Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam sebagai al- hudâ (petunjuk) dan dîn al-haq (agama yang benar) dalam firmanNya: “Dialah (Allah Subhânahu wa Ta'âlâ) yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkanNya terhadap semua agama, dan cukuplah Allah sebagai saksi.”15 Para ulama Ahli Tafsir menafsirkan al-huda (petunjuk) dalam ayat ini dengan ilmu yang bermanfaat dan dîn al-haq (agama yang benar) dengan amal saleh.16 12 QS al-Isrâ’/17: 9 13 Lihat, Ibnu Katsir, Tafsir al-Qurân al-‘Azhîm, juz IV, hal. 209 dan as-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân, hal. 335. 14 Lihat As-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân…, hal. 454. 15 QS al-Fath/48: 28 16 Lihat, Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz IV, hal. 209 dan As-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân, hal. 335.
  • 9. 9 Ini menunjukkan bahwa sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi Wasallam adalah sebaik-baik petunjuk yang akan selalu membimbing manusia untuk menetapi jalan yang lurus dalam ilmu dan amal. Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah kitab Allah (al-Qurân), sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam, dan seburuk- buruk perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan (baru dalam agama).”17 Inilah makna firman Allah Subhânahu wa Ta'âlâ: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”18 5. Mengikuti pemahaman dan pengamalan para Shahabat Radhiyallâhu ’anhum dalam beragama Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: 17 Hadits Riwayat an-Nasa-i dari Jabir bin Abdullah, Sunan an-Nasâiy, juz II, hal. 308, hadits no. 1799. 18 QS al-Ahzâb/33: 21.
  • 10. 10 “Jika mereka beriman seperti keimanan yang kalian miliki, maka sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam perpecahan.”19 Ayat ini menunjukkan kewajiban mengikuti pemahaman para Shahabat radhiyallâhu ’anhum dalam keimanan, ibadah, akhlak dan semua perkara agama lainnya, karena inilah sebab untuk mendapatkan petunjuk dari Allah Ta’âlâ. Para Shahabat radhiyallâhu ’anhum adalah yang pertama kali masuk dalam makna ayat ini, karena merekalah orang-orang yang pertama kali memiliki keimanan yang sempurna setelah Rasulullah shallallâhu’alaihi wa sallam.20 6. Meneladani tingkah laku dan akhlak orang-orang yang shalih sebelum kita Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.”21 Dalam ayat ini Allah Subhânahu wa Ta'âlâ memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam untuk meneladani petunjuk para Nabi ‘alaihimus salâm yang diutus sebelum beliau (Muhammad) shallalâhu ‘alaihi wa sallam, dan ini juga berlaku bagi umat Nabi Muhammad shallalâhu ‘alaihi wa sallam.22 7. Mengimani takdir Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dengan benar 19 QS al-Baqarah/2: 137. 20 Demikian makna penjelasan yang penulis pernah dengar dari salah seorang syaikh di kota Madinah, Arab Saudi. 21 QS al-An’âm/6: 90. 22 Lihat, Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz II, hal. 208.
  • 11. 11 “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”23 Ibnu Katsir berkata: “Makna ayat ini: seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah, sehingga dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah tersebut, maka Allah akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Dia akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan yang lebih baik baginya.”24 8. Berlapang dada menerima keindahan Islam serta meyakini kebutuhan manusia lahir dan batin terhadap petunjukNya yang sempurna Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk Allah berikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan 23 QS at-Taghâbun/64:11. 24 Lihat, Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, juz VIII, hal. 137.
  • 12. 12 dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”25 Ayat ini menunjukkan bahwa tanda kebaikan dan petunjuk Allah Ta’âlâ bagi seorang hamba adalah dengan Allah Subhânahu wa Ta'âlâ menjadikan dadanya lapang dan lega menerima Islam, maka hatinya akan diterangi cahaya iman, hidup dengan sinar keyakinan, sehingga jiwanya akan tenteram, hatinya akan mencintai amal shaleh dan jiwanya akan senang mengamalkan ketaatan, bahkan merasakan kelezatannya dan tidak merasakannya sebagai beban yang memberatkan.26 9. Bersungguh-sungguh dalam menempuh jalan Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dan selalu berusaha mengamalkan sebab-sebab yang mendatangkan dan meneguhkan hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ Allah Subhânahu wa Ta'âlâ berfirman: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.”27 Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: “(Dalam ayat ini) Allah Subhânahu wa Ta'âlâ menggandengkan hidayah (dariNya) dengan perjuangan dan kesungguhan (manusia). Maka orang yang paling sempurna (mendapatkan) hidayah (dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ) adalah orang yang paling besar perjuangan dan kesungguhannya.”28 Demikianlah pemaparan ringkas tentang sebab-sebab datangnya hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ, dan tentu saja kebalikan dari hal-hal tersebut di atas itulah yang merupakan sebab-sebab hilangnya/tercabutnya hidayah Allah Subhânahu wa Ta'âlâ, semoga Allah Subhânahu wa Ta'âlâ melindungi kita dari segala keburukan dan fitnah. 25 QS al-An’âm/6: 125. 26 Lihat, As-Sa’di, Taisîr al-Karîm ar-Rahmân, hal. 272. 27 QS al-’Ankabût/29: 69. 28 Lihat, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Al-Fawâ-id, hal. 59.
  • 13. 13 Penutup Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih semangat mengusahakan sebab-sebab datangnya hidayah dari Allah Subhânahu wa Ta'âlâ. Akhirnya kami akhiri tulisan ini dengan memohon kepada Allah Subhânahu wa Ta'âlâ dengan semua namaNya yang Maha Indah dan sifatNya yang Maha Sempurna, agar Dia (Allah) Subhânahu wa Ta'âlâ senantiasa melimpahkan, menyempurnakan dan menjaga taufiqNya kepada kita semua sampai kita berjumpa dengan-Nya di surgaNya kelak, sesungguhnya Dia (Allah) Subhânahu wa Ta'âlâ Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan Doa. Semoga Allah Subhânahu wa Ta’âlâ senantiasa berkenan memberikan shalawat, salam dan barakahNya kepada Nabi kita, Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Akhîrul kalâm, segala puji hanyalah bagi Allah seru sekalian alam.