Persiapan sebelum persalinan meliputi penentuan tenaga kesehatan yang akan membantu persalinan, merencanakan tempat persalinan, menabung untuk biaya, dan menanyakan perkiraan tanggal persalinan. Tanda-tanda persalinan adalah munculnya mulas-mulas yang teratur, keluarnya lendir darah atau cairan ketuban. Ibu bersalin masih bisa makan dan minum selama 12 jam pertama, sambil mengikuti anjuran tenaga kesehat
1. MATERI PENYULUHAN
PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
1. PERSIAPAN SEBELUM PERSALINAN
Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini di tolong oleh bidan atau
dokter.
Rencanakn bersalin di Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit, Rumah
Bidan.
Suami/keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.
Ibu dan suami menyakan ke bidan/dokter kapan perkiraan tanggal persalinan.
2. TANDA-TANDA PERSALINAN
Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan semakin lama.
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput ketuban.
Suami atau keluarga segera menghubungi bidan/dokter jika ada salah satu tandatanda diatas.
Apa saja yang di lakukan ibu bersalin
Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas. Jadi ibu masih bisa makan,
minum, buang air kecil dan jalan-jalan.
Jika mulas-mulas bertambah, tarik napas panjang melalui hidung dan keluarkan
melalui mulut.
Jika ibu merasa ingin buang air besar berarti bayi akan lahir. Segera beritahu
bidan/dokter.
Ikuti anjuran bidan atau dokter kapan ibu harus mengejan waktu bayi akan lahir.
3. TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU BERSALIN
Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
Perdarahan lewat jalan lahir.
Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir.
Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang.
Air ketuban keruh dan berbau.
Setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar.
Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
Suami harus segera membawa ibu hamil ke bidan/dokter jika ada salah.
Satu tanda-tanda diatas, suami mendampingi ibu.
2. 4. TEMPAT PERSALINAN YANG AMAN
Rumah bidan.
Puskesmas yang menerima persalinan.
Dokter umum.
Dokter spesialis kandungan.
Rumah sakit.
5. MENGAPA HARUS MENDAPATKAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA
KESEHATAN
Agar ibu hamil dan bayi dapat secara cepat dan tepat mendapatkan pelayanan
pertolongan persalinan sesuai standar.
Mengenali secara dini tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas.
Mendapatkan pertolongan pertama gawat darurat dengan cepat sebagai persiapan
upaya rujukan ketingkat pelayanan yang lebih tinggi.
3. MATERI PENYULUHAN IMUNISASI
1. PENGERTIAN
Imunisasi adalah Memberikan kekebalan tubuh dengan cara memasukkan bibit
penyakit yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif pada bayi atau
anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan vaksin (bibit penyakit yang
telah dimatikan/dilemahkan)
2. TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI
a. Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat.
b. Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :
• Penyakit TBC Paru
• Penyakit Difteri
• Penyakit Tetanus
• Penyakit Pertusis
• Penyakit Polio
• Penyakit Campak
• Penyakit Hepatitis B
3. JENIS IMUNISASI
a. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan/pertahanan aktif terhadap
penyakit TBC.
Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilkukan ketika bayi baru lahir
sampai berumur 12 bulan, tetpai sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun.
Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi
dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu. Gunanya untuk
mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit BCG. Seandainya hasil positif,
anak tersebut selayaknya tidak mendapatkan imunisasi.
b. Imunisasi DPT
Tujuan pemberian imunisasi DPT adalah untuk memberikan kekebalan aktif
dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Diphteri, pertusis dan tetanus.
Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang
waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu
c. Imunisasi Poliomiolitis
Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
poliomiolitis.
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari,
selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi polio dapat dilakukan
bersamaan dengan BCG, Hepatitis B, dan DPT
d. Imunisasi Campak
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara
aktif.
Menurut WHO, imunisasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan setelah bayi
berumur 9 bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di Indonesia masih tinggi,
4. Pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi campak sebelum usia 9 bulan,
yaitu antara usia 6-9 bulan.
e. Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
hepatitis B. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar
sebanayk 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima
bulan antara suntikan 2 dan 3.
4. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
UMUR VAKSIN
0 Bln (2 minggu setelah bayi lahir) HB 1 BCG Polio 1
2 Bln HB 2 DPT 1 Polio 2
3 Bln DPT 2 Polio 3
4 Bln DPT 3 Polio 4
9 Bln HB 3 Campak
Semua vaksin diatas dapat dilakukan diluar jadwal ketika ada wabah. Vaksin campak
dapat diberikan lebih dari satu kali ketika ada wabah.
5. EFEK SAMPING IMUNISASI
Vaksin Efek samping yang muncul
BCG Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG adalah kadang
bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya walaupun lambat. Biasanya suntikan
BCG tidak menimbulkan panas.
DPT Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa
nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada
anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks.
POLIO Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak ringan.
Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi polio dapat
ditangguhkan.
CAMPAK Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam
ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8
setelah penyuntikan.
HEPATITIS B Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat
suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan.
Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi
ialah demam ringan.
6. TEMPAT MEMPEROLEH IMUNISASI
a. Rumah sakit
b. Puskesmas
c. BKIA/Rumah Bersalin
d. Posyandu
e. Praktek Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)
5. PERSIAPAN SEBELUM PERSALINAN
Sejak awal ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong
oleh bidan/dokter.
Rencanakan bersalin di Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin,
Rumah Sakit dan Rumah Bidan.
Suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.
Ibu dan suami menanyakan kebidan/dokter kapan perkiraan tanggal
persalinan.
TANDA-TANDA PERSALINAN
Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan semakin lama.
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput
ketuban.
Suami atau keluarga segera menghubungi bidan/dokter jika ada
salah satu tanda-tanda di atas.
APA SAJA YANG DILAKUKAN IBU BERSALIN
Proses persalinan berlangsung 12 jam, jadi ibu masih bisa makan,
minum, buang air kecil dan jalan-jalan.
Jika mulas-mulas bertambah tarik nafas panjang melalui hidung dan
keluarkan melalui mulut.
Jika ibu merasa ingin buang air besar berarti bayi akan lahir.
Segera beri tahu bidan/dokter.
Ikuti anjuran bidan/dokter, kapan ibu harus mengejan waktu bayi
akan lahir.