2. I. PENGERTIAN
1. CAMPAK
CAMPAK ADALAH merupakan penyakit yang sangat
mudah menular yang disebabkan oleh virus dan
ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit
campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada
kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau
konjungtivitis akan tetapi sangat berbahaya apabila
disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis
dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
3. 2. RUBELA
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering
menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Akan
tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat
adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada
wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi rubella yang
terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat
menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella
kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi
yang dilahirkan
5. •Campak dapat menyebabkan komplikasi yang
serius, seperti radang paru berat (pneumonia),
radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk
dan bahkan kematian.
6. • Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila
menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, 80-
90% dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang
dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella
Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung (kelainan katup) dan
mata (katarak, glaukoma), ketulian permanen dan berhentinya
perkembangan otak karena tempurung kepala kecil (mikrosefali) yang
jelas akan menyebabkan keterlambatan dan gangguan
perkembangan.
7. •Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan
rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi
dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk
penyakit campak dan rubella. Satu vaksin untuk
mencegah dua penyakit sekaligus.
9. KAMPANYE MR
•Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) adalah
suatu kegiatan imunisasi secara masal sebagai
upaya untuk memutuskan transmisi penularan
virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan
sampai dengan <15 tahun, tanpa
mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Imunisasi ini sifatnya wajib dan tidak memerlukan
individual informed consent.
10. SASARAN KEGIATAN
Sasaran pelaksanaan kegiatan kampanye
imunisasi MR adalah seluruh anak usia 9
bulan sampai dengan <15 tahun yang
totalnya berjumlah sekitar 66.859.112 anak di
seluruh Indonesia. Imunisasi MR diberikan
tanpa melihat status imunisasi maupun
riwayat penyakit campak dan rubella
sebelumnya.
11. SIAPA AJA YANG BERUNTUNG
MENDAPATKAN IMUNISASI KAMPANYE MR
?
•Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9
bulan sampai dengan usia 15 tahun selama
kampanye Imunisasi MR bulan Agustus –
September 2018
12. DIMANAKAH BISA MENDAPATKAN
KAMPANYE IMUNISASI MR ?
• BULAN AGUSTUS : Imunisasi MR diberikan untuk Anak
Usia Sekolah (SD/MI/ Sederajat, SMP/MTS/sederajat), juga
sebagian TK dan PAUD. Kalo ada yang sdh berusia 15
tahun bersekolah di SMU/sederajat harus juga yaa
diberikan imunisasi MR.
• BULAN SEPTEMBER : Imunisasi MR diberikan untuk Bayi
Usia 9 bulan s.d anak usia <7 tahun (yang belum tercover
di TK/PAUD) dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas dan
Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya.
13. TUJUAN KAMPANYE IMUNISASI MR
Tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR ini adalah untuk mencapai
eliminasi campak dan pengendalian rubella/ CRS tahun 2020.
1. Tujuan umum :
Tercapainya eliminasi campak dan pengendalian rubella/CRS tahun
2020
2. Tujuan khusus :
• Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella
secara cepat
• Memutuskan transmisi virus campak dan rubella
• Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella
• Menurunkan angka kejadian CRS
14. TEMPAT PELAKSANAAN
•Kampanye imunisasi MR dilaksanakan di seluruh
wilayah Indonesia (34 provinsi). Pelayanan imunisasi
dilakukan di pos-pos pelayanan imunisasi yang telah
ditentukan yaitu di sekolah-sekolah yaitu Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK),
SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat, Posyandu,
Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
15. WAKTU DAN PERIODE PELAKSANAAN KAMPANYE
•Kampanye imunisasi MR dilaksanakan dalam
durasi dua bulan penuh di masing-masing
daerah termasuk sweeping. Kegiatan
sweeping dilakukan untuk menjangkau
sasaran yang belum diberikan imunisasi
karena sakit, sedang bepergian, orang tua
sibuk, tidak mengetahui mengenai adanya
kampanye imunisasi MR maupun alasan
16. KONTRA INDIKASI
•Kontraindikasi :
- Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid,
imunosupresan dan radioterapi
- Wanita hamil
- Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
- Kelainan fungsi ginjal berat
- Decompensatio cordis
- Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
- Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
18. PELAKSANAAN MR ( MEASLEAS RUBELLA )
Ada 2 fase dlm pelaksanaan MR yaitu :
Fase pertama dilaksanakan pada bulan Agustus - September
2017 di seluruh Jawa,
fase kedua dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2018
di seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua. Kampanye imunisasi MR
dilaksanakan dalam waktu dua bulan penuh di masing-masing
daerah termasuk sweeping
II. PELAKSANAAN
19. STRATEGI PELAKSANAAN DI WILAYAH PUSK
SUKALUYU
TAHAP 1
Target cakupan kampanye imunisasi MR adalah minimal 95%. Untuk
itu diperlukan strategi agar berhasil mencapai target yang diharapkan.
Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi 2 tahap :
Tahap pertama pemberian imunisasi MR di seluruh sekolah yang
terdiri dari sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-
kanak, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan SMPLB.
Per Desa
Sebelum pelaksanaan kampanye imunisasi MR dilaksanakan,
perlu melibatkan Tim Pembina UKS (Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan, Kanwil Kemenag, Pemda) untuk koordinasi
pelaksanaan kegiatan imunisasi MR di sekolah.
20. Tahap kedua pemberian imunisasi untuk anak-anak di luar
sekolah usia 9 bulan – <15 tahun
di pos-pos pelayanan imunisasi seperti:
Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
STRATEGI PELAKSANAAN
TAHAP 2
21. PEMBENTUKAN PANITIA/KOMITE/KELOMPOK KERJA PELAKSANAAN
KAMPANYE IMUNISASI MR TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
•Pelaksanaan kampanye imunisasi MR
membutuhkan upaya total dari seluruh
komponen pemerintah daerah dan
masyarakat, sehingga perlu dibentuk suatu
Panitia/Komite/Kelompok Kerja yang akan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan
proses pelaksanaan kampanye imunisasi MR
di masing-masing provinsi dan
24. WAKTU PELAKSANAAN
• Pelaksanaan di posyandu/pos pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
• Waktu pelaksanaan di sekolah disesuaikan dengan jumlah
sasaran dan petugas kesehatan.
• Sasaran dan orang tua/pengasuh diminta untuk tetap di pos
pelayanan imunisasi/sekolah selama 30 menit sesudah
imunisasi dilaksanakan dan petugas juga harus tetap berada
di pos atau sekolah minimal 30 menit setelah sasaran
terakhir diimunisasi, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya
kasus KIPI yang serius seperti anafilaktis.
25. PERAN TENAGA KESEHATAN
• Memastikan sasaran anak 9 bulan sampai dengan <15 tahun menerima imunisasi
MR
• Memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan baik dalam suhu 2 - 8 derajat
celcius
• Memastikan vaksin dan pelarut berasal dari pabrik yang sama dan memeriksa
tanggal kadaluarsanya
• Memeriksa kondisi VVM vaksin MR (pastikan dalam kondisi A dan B)
• Melarutkan vaksin dan mencatat waktu pelarutan tiap vial
• Memberikan penyuntikan vaksin MR dengan benar (sub kutan)
• Melakukan pengolahan limbah imunisasi (tajam dan tidak tajam) secara aman
• Memantau dan menangani kasus KIPI
• Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir
kegiatan.
• Mengawasi dan membina guru dan kader dalam melaksanakan tugasnya
• Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat
• Menunggu di tempat pelayanan minimal 30 menit untuk merespon jika ada kasus
26. PERAN GURU
• Memberikan informasi pada orangtua/wali murid melalui Pertemuan Orangtua
Murid atau surat edaran yang berisi pemberitahuan manfaat imunisasi MR dan
tanggal pelaksanaannya.
• Membantu memberikan penyuluhan kepada orangtua/ wali / murid
• Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi termasuk data anak
yang putus sekolah
• Menyeleksi anak yang berumur <15 tahun dan anak yang sedang sakit atau
tidak masuk sekolah karena alasan lainnya
• Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan ruang tunggu setelah
penyuntikan
• Membantu mengatur alur pelayanan imunisasi
• Membantu pencatatan hasil imunisasi dan memberi tanda pada ujung bawah
jari kelingking kiri dengan pen marker
• Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI
27. PERAN KADER
• Membantu pendataan sasaran yang belum sekolah termasuk
anak yang putus sekolah
• Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos
pelayanan imunisasi/posyandu
• Membantu menyiapkan tempat pelaksanaan untuk penyuntikan
dan ruang tunggu setelah penyuntikan
• Mengendalikan massa atau keramaian sasaran yang datang
• Mengatur jalannya pelayanan imunisasi
• Mencatat sasaran dan memberi tanda pada ujung bawah jari
kelingking kiri dengan pen marker
• Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI
• Mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi rutin
28. FATWA MUI NO.4 TAHUN 2016
TENTANG IMUNISASI
•Pemerintah WAJIB menjamin pemeliharaan
kesehatan masyarakat, baik melalui pendekatan
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
•Pemerintah bersama tokoh agama dan
masyarakat WAJIB melakukan sosialisasi
pelaksanaan imunisasi.
•Orang tua dan masyarakat WAJIB berpartisipasi
menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan
dukungan pelaksanaan imunisasi.
29. III. EVALUASI
Setelah dilaksanakan nya penyuntikan Vaksin MR Campak
diharapkan semua anak-anak yg ada di Indonesia bisa bebas
dari penyakit Campak terutama yang berada diwilayah
kecamatan NURUSALAM. Dengan mengacu elemen
pemerintah yang berselogan INDONESIA BEBAS CAMPAK
TAHUN 2020
30.
31. TRIMAKASI
H
Mari kita sukseskan imunisasi MR ini dengan sungguh -
sungguh
dengan penuh tanggung jawab dan penuh keihlasan
Agar menjadi Amal baik untuk kita semua
Amin