SlideShare a Scribd company logo
SALAM
STUDY ISLAM 4
MANAJENEM DAN AKUTANSI
2020
pengertian salam
Bai’ as-salam atau disingkat salam disebut juga
dengan salaf secara bahasa berarti pesanan atau jual
beli dengan melakukan pesanan terlebih dahulu.
Salam ialah pembeli memesan barang dengan
memberitahukan sifat-sifat serta kualitasnya
kepadaa penjual dan setelah ada kesepakatan.
Dengan kata lain , pembelian barang dengan
membayar uang lebih dahulu dan barang yang beli
diserahkan kemudian (Dow Payment) artinya
penyetoran harga baik lunas maupun sebagian harga
pembelian sebagai bukti kepercayaan, sehubungan
dengan transaksi yang telah dilakukan.
landasar dasar syariah dari salam
a. Al-Qur’an
َ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫ا‬ ‫ْن‬‫ي‬ ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬ َ‫أ‬َ‫ي‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ى‬َّ‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ٍ‫ل‬...........
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya...(QS. Al-Baqarah:282).
b. Al-Hadits
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rassulullaah ssaw. Datang ke
madinah dimana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam
buah-buahan (untuk jangka waktu) satu, dua, dan tiga tahun.
Beliau berkata:
ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ن‬ ْ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫و‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ف‬ ٍ‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ف‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ٍ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬
“Barang ssiapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia
melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas
pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”
ijma sesuai dengan analogi akal
yang benar (al-qiyâsush shahîh).
. Para Ulama telah berijmâ’ (berkonsensus) tentang kebolehan bai’us salam ini,
seperti diungkapkan Ibnu al-Mundzir t dalam al-Ijma’, hlm. 93. Ibnu Qudâmah t
menguatkan penukilan ijma’ ini. Beliau t menyatakan, “Semua ulama yag kami
hafal sepakat menyatakan as-salam itu boleh.”
Kebolehan akad jual beli salam (pemesanan) ini juga sesuai dengan analogi akal
dan kemaslahatan manusia. Syaikh Shâlih bin Abdillâh al-Fauzân –
hafizhahullâhu- menjelaskan, “Analogi akal dan hikmah mengisyaratkan jual beli
ini boleh. Karena kebutuhan dan kemaslahatan manusia bisa sempurna dengan
jual beli salam. Orang yang membutuhkan uang akan terpenuhi kebutuhannya
dengan pembayaran tunai sementara pembeli beruntung karena bisa
mendapatkan barang dengan harga lebih murah dari umumnya. Jadi,
manfaatnya kembali ke kedua pihak.”[
Oleh karena itu, syaikh Shâlih bin Abdillâh al-Fauzân –hafizhahullâhu-
mengatakan, “Pembolehan mua’amalah ini (yaitu jual beli salam) termasuk
kemudahan dan kemurahan syariat Islâm. Karena mu’amalah ini berisi hal-hal
yang bisa memberikan kemudahan dan mewujudkan kebaikan bagi manusia,
disamping juga bebas dari riba dan seluruh larangan Allâh.[8]
rukun dan contohnya
Pelaksanaan ba’i as-salam harus memenuhi jumlah rukun berikut ini:
1. Ada transaktor, yaitu al-muslim dan al-muslam ilaihi
2. Ada modal as-salam (ra’su mâlis salam).
3. Ada shighah (akad) yaitu ijab dan qabûl, baik tertulis maupun terucap.
Contoh, perusahaan A di kota semarang memesan seratus mobil merek Toyota
Saluna seri tertentu kepada perusahaan Toyota dengan membayar tunai 20
milyar rupiah di majlis akad (tempat transaksi) dengan perjanjian mobil harus
dauh terkirim ke pelabuhan Tanjung Emas di Semarang setelah dua bulan dari
waktu transaksi.
Dalam contoh diatas, rukun jual beli salam sudah terpenuhi, yaitu :
1. Al-Muslim adalah perusahaan A sedangkan al-muslam Ilaihi adalah
perusahaan Toyota
2. Modal as-salam yaitu uang 20 milyar rupiah yang dibayar kontan
3. Shighah (transaksi) yaitu ijab dan qabul ketika transaksi sedang
berlangsung.
.
kriteria salam
kriteria khusus bila dibandingkan dengan jenis jual beli
lainnya, diantaranya:
Pembayaran dilakukan didepan (kontan di tempat akad), oleh
karena itu jual beli ini dinamakan juga as-salaf.
Serah terima barang ditunda sampai waktu yang telah
ditentukan dalam majlis akad
Para ulama sering mengungkapkan proses akad jual beli
semacam ini dengan ungkapan, “Zaid seorang menyerahkan
seribu dinar kepada Ali supaya Ali menyerahkan lima ton
beras kepadanya.”
Pembeli, yaitu Zaid dinamakan al-muslim atau al-muslif atau
Rabbus Salam. Sedangkan penjual yaitu Ali dinamakan al-
muslam Ilaihi atau al-muslaf Ilaihi. Sementara pembayaran
kontan yaitu seribu dinar dinamakan ra’su mâlis salam (Modal
Salam) dan barang yang dipesan yaitu beras dinamakan al-
muslam fihi atau Dainus Salam (hutang salam).
syarat-syarat salam
dua diantara syarat-syarat terpenting, yaitu modal dan barang.
a. Modal transaksi ba’i as-salam
1. Modal harus diketahui, Barang yang akan di suplai harus diketahui jenis,
kualitas dan jumlahnya.
2. Penerimaan pembayaran salam, Kebanyakan ulama mengharuskan
pembayaran salam dilakukan di tempat kontrak.
b. Al-Muslam Fiihi (Barang)
1. Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang
2. Harus bisa diidentifikasikan secara jelas untuk mengurangi kesalahan
akibat kurangnya pengetahuan tentang macam barang tersebut.
3. Penyerahan barang dilakukan di kemudian hari
4. Kebanyakan ulama masyarakat penyerahan barang harus ditunda suatu
waktu kemudian, tetapi mazhab syafi’i membolehkan penyerahan
segera.
5. Bolehnya menentukan tanggal waktu di masa yang akan datang untuk
penyerahan barang.
6. 6. Tempat penyerahan. Pihak-pihak yang berkontrak harus menunjuk
tempat yang disepakati dimana barang harus diserahkan.
jenis dari akad salam
Ada dua jenis dari akad salam :
1. Salam
Salam dapat didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual beli dimana barang
yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan pembeli
melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan
di kemudian hari.
2. Salam paralel
Salam paralel artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara
pemesanan pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok
(supplier) atau pihak ketiga lainnya (melaksanakan transaksi Bai’ As-Salam
antara bank dan nasabah dan antara bank dan suplier atau pihak ketiga lainnya
secara simultan).[4] Hal ini terjadi ketika penjual tidak memilikibarang pesanan
dan memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan tersebut.
Salam paralel dibolehkan asalkan akad salam kedua tidak tergantung
pada akad yang pertama yaitu akad antara penjual dan pemasok tidak
tergantung pada akad antar pembeli dan penjual, jika saling tergantung atau
menjadi syarat tidak diperbolehkan. Beberapa ulama kontemporer tidak
membolehkan transasksi salam paralel, terutama jika perdagangan dan
transaksi semacam itu dilakukan secara terus-menerus, karena dapat menjurus
kepada riba.
KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP BAI’US SALAM
Bai’us Salam ini dibutuhkan oleh banyak kalangan, misalnya
orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan namun
mereka tidak miliki modal yang cukup untuk menjalankan apa
yang menjadi obsesinya. Mereka ini bisa menjual sampel produk
mereka (sebelum ada produk dalam jumlah besar) dan
mendapatkan uang kontan. Uang kontan ini bisa mereka
manfaatkan untuk menyiapkan bahan baku dan biaya operasinal
pengadaan produk, seperti untuk membeli bibit, alat, pupuk dan
lain-lain; Bisa juga untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga
selama proses pengerjaan produk tersebut. Kemudian setelah
produk siap, mereka bisa menyerahkannya sesuai dengan
pesanan pada waktu yang telah ditentukan. Apabila produknya
tidak dapat memenuhi pesanan maka ia harus mencari dan
mendapatkan produk orang lain untuk memenuhi pesanan. Hal
ini karena barang (al-Muslam fihi) tidak boleh ditentukan harus
dari hasil produksi mereka saja
keuntungan akan dirasakan oleh kedua belah pihak.
Penjual memperoleh kemaslahtan dan keuntungan
berupa :
1. Mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya dengan
cara halal. Sehingga ia dapat menjalankan dan
mengembangkan usaha tanpa terlibat riba (bunga).
Sebelum jatuh tempo, penjual dapat menggunakan uang ini
untuk menjalankan usahanya dan mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya tanpa ada kewajiban apapun.
2. Penjual memiliki keleluasaan dalam memenuhi permintaan
pembeli, karena biasanya tenggang waktu antara transaksi
dan penyerahan barang pesanan cukup lama.
3. Tidak perlu upaya dan mengeluarkan biaya tambahan untuk
menghabiskan produk, karena telah dibeli sebelumnya.
Pembeli pun memperoleh keuntungan dan
manfaat, seperti :
1. Jaminan mendapatkan barang (al-muslam fihi) sesuai dengan
kebutuhan dan tepat waktu.
2. Mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga lebih
murah bila dibandingkan membeli saat membutuhkan barang
itu, karena :
a. Pembeli telah memberikan uang cash dalam tempo salam
(pemesanan) tersebut, padahal bisa saja ia memanfaatkan uang
tunai ini untuk keperluan lain. Sehingga pantas bila pembeli
mendapatkan harga lebih murah.
b. Pembeli komitmen membeli produk tertentu padahal itu beresiko.
Sebab bisa saja, ketika barang diserahkan ternyata harga di pasar
lebih murah karena stok barang banyak atau permintaan kurang.
c. Terkadang, pembeli terpaksa harus mencari kesempatan untuk
memasarkan barang yang telah dipesan itu, jika dia membelinya
bukan untuk kebutuhan pribadinya saja.

More Related Content

What's hot

5. khiyar dan qiroth
5. khiyar dan qiroth5. khiyar dan qiroth
5. khiyar dan qiroth
Jusuf AN
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Lin Hidayati
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

5. khiyar dan qiroth
5. khiyar dan qiroth5. khiyar dan qiroth
5. khiyar dan qiroth
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
akuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahakuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahah
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil Download
 
Bai Al- Tawarruq
Bai Al- TawarruqBai Al- Tawarruq
Bai Al- Tawarruq
 
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
 
Tempahan
TempahanTempahan
Tempahan
 
Akad rukun dan syarat jual beli
Akad  rukun dan syarat jual beliAkad  rukun dan syarat jual beli
Akad rukun dan syarat jual beli
 
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9
 
Jenis jual beli
Jenis jual beliJenis jual beli
Jenis jual beli
 
Makalah muamalah
Makalah muamalahMakalah muamalah
Makalah muamalah
 
Bay’ al inah dan bay dayn
Bay’ al inah dan bay dayn Bay’ al inah dan bay dayn
Bay’ al inah dan bay dayn
 
Fiqh - Muamalah
Fiqh - MuamalahFiqh - Muamalah
Fiqh - Muamalah
 

Similar to Salam

Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
padlah1984
 
Hukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalamHukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalam
Dade Nak'forcik
 
Konsep utang dan modal dalam islam
Konsep utang dan modal dalam islamKonsep utang dan modal dalam islam
Konsep utang dan modal dalam islam
Teuku 'popon'
 
Jual beli di tamu kianggeh
Jual  beli di tamu kianggehJual  beli di tamu kianggeh
Jual beli di tamu kianggeh
ezz_ally
 
konsep akad dan akad bank syariah.ppt
konsep akad dan akad bank syariah.pptkonsep akad dan akad bank syariah.ppt
konsep akad dan akad bank syariah.ppt
MohAbdulAziz4
 

Similar to Salam (20)

Akad salam
Akad salamAkad salam
Akad salam
 
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016 Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
 
Kel.4 salam
Kel.4 salamKel.4 salam
Kel.4 salam
 
Akad Salam
Akad SalamAkad Salam
Akad Salam
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
FIQH MUAMALAH (Asuransi,perbankan,sharf,salam,suf'ah)
FIQH MUAMALAH (Asuransi,perbankan,sharf,salam,suf'ah)FIQH MUAMALAH (Asuransi,perbankan,sharf,salam,suf'ah)
FIQH MUAMALAH (Asuransi,perbankan,sharf,salam,suf'ah)
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdfSesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
 
Makalah Fikih Muamalat
Makalah Fikih MuamalatMakalah Fikih Muamalat
Makalah Fikih Muamalat
 
Hukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalamHukum jual beli kredit dalam
Hukum jual beli kredit dalam
 
Praktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islamPraktik ekonomi dalam islam
Praktik ekonomi dalam islam
 
Konsep utang dan modal dalam islam
Konsep utang dan modal dalam islamKonsep utang dan modal dalam islam
Konsep utang dan modal dalam islam
 
AKAD dan AL BAI'.pptx (hasil editan hasnah)
AKAD dan AL BAI'.pptx (hasil editan hasnah)AKAD dan AL BAI'.pptx (hasil editan hasnah)
AKAD dan AL BAI'.pptx (hasil editan hasnah)
 
Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
 
ruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiahruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiah
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
Jual beli di tamu kianggeh
Jual  beli di tamu kianggehJual  beli di tamu kianggeh
Jual beli di tamu kianggeh
 
konsep akad dan akad bank syariah.ppt
konsep akad dan akad bank syariah.pptkonsep akad dan akad bank syariah.ppt
konsep akad dan akad bank syariah.ppt
 
tawarruq.pptx
tawarruq.pptxtawarruq.pptx
tawarruq.pptx
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 

Salam

  • 1. SALAM STUDY ISLAM 4 MANAJENEM DAN AKUTANSI 2020
  • 2. pengertian salam Bai’ as-salam atau disingkat salam disebut juga dengan salaf secara bahasa berarti pesanan atau jual beli dengan melakukan pesanan terlebih dahulu. Salam ialah pembeli memesan barang dengan memberitahukan sifat-sifat serta kualitasnya kepadaa penjual dan setelah ada kesepakatan. Dengan kata lain , pembelian barang dengan membayar uang lebih dahulu dan barang yang beli diserahkan kemudian (Dow Payment) artinya penyetoran harga baik lunas maupun sebagian harga pembelian sebagai bukti kepercayaan, sehubungan dengan transaksi yang telah dilakukan.
  • 3. landasar dasar syariah dari salam a. Al-Qur’an َ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫ا‬ ‫ْن‬‫ي‬ ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬ َ‫أ‬َ‫ي‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ى‬َّ‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ٍ‫ل‬........... “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya...(QS. Al-Baqarah:282). b. Al-Hadits Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rassulullaah ssaw. Datang ke madinah dimana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan (untuk jangka waktu) satu, dua, dan tiga tahun. Beliau berkata: ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ن‬ ْ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫و‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ف‬ ٍ‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ف‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ٍ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ “Barang ssiapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”
  • 4. ijma sesuai dengan analogi akal yang benar (al-qiyâsush shahîh). . Para Ulama telah berijmâ’ (berkonsensus) tentang kebolehan bai’us salam ini, seperti diungkapkan Ibnu al-Mundzir t dalam al-Ijma’, hlm. 93. Ibnu Qudâmah t menguatkan penukilan ijma’ ini. Beliau t menyatakan, “Semua ulama yag kami hafal sepakat menyatakan as-salam itu boleh.” Kebolehan akad jual beli salam (pemesanan) ini juga sesuai dengan analogi akal dan kemaslahatan manusia. Syaikh Shâlih bin Abdillâh al-Fauzân – hafizhahullâhu- menjelaskan, “Analogi akal dan hikmah mengisyaratkan jual beli ini boleh. Karena kebutuhan dan kemaslahatan manusia bisa sempurna dengan jual beli salam. Orang yang membutuhkan uang akan terpenuhi kebutuhannya dengan pembayaran tunai sementara pembeli beruntung karena bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah dari umumnya. Jadi, manfaatnya kembali ke kedua pihak.”[ Oleh karena itu, syaikh Shâlih bin Abdillâh al-Fauzân –hafizhahullâhu- mengatakan, “Pembolehan mua’amalah ini (yaitu jual beli salam) termasuk kemudahan dan kemurahan syariat Islâm. Karena mu’amalah ini berisi hal-hal yang bisa memberikan kemudahan dan mewujudkan kebaikan bagi manusia, disamping juga bebas dari riba dan seluruh larangan Allâh.[8]
  • 5. rukun dan contohnya Pelaksanaan ba’i as-salam harus memenuhi jumlah rukun berikut ini: 1. Ada transaktor, yaitu al-muslim dan al-muslam ilaihi 2. Ada modal as-salam (ra’su mâlis salam). 3. Ada shighah (akad) yaitu ijab dan qabûl, baik tertulis maupun terucap. Contoh, perusahaan A di kota semarang memesan seratus mobil merek Toyota Saluna seri tertentu kepada perusahaan Toyota dengan membayar tunai 20 milyar rupiah di majlis akad (tempat transaksi) dengan perjanjian mobil harus dauh terkirim ke pelabuhan Tanjung Emas di Semarang setelah dua bulan dari waktu transaksi. Dalam contoh diatas, rukun jual beli salam sudah terpenuhi, yaitu : 1. Al-Muslim adalah perusahaan A sedangkan al-muslam Ilaihi adalah perusahaan Toyota 2. Modal as-salam yaitu uang 20 milyar rupiah yang dibayar kontan 3. Shighah (transaksi) yaitu ijab dan qabul ketika transaksi sedang berlangsung. .
  • 6. kriteria salam kriteria khusus bila dibandingkan dengan jenis jual beli lainnya, diantaranya: Pembayaran dilakukan didepan (kontan di tempat akad), oleh karena itu jual beli ini dinamakan juga as-salaf. Serah terima barang ditunda sampai waktu yang telah ditentukan dalam majlis akad Para ulama sering mengungkapkan proses akad jual beli semacam ini dengan ungkapan, “Zaid seorang menyerahkan seribu dinar kepada Ali supaya Ali menyerahkan lima ton beras kepadanya.” Pembeli, yaitu Zaid dinamakan al-muslim atau al-muslif atau Rabbus Salam. Sedangkan penjual yaitu Ali dinamakan al- muslam Ilaihi atau al-muslaf Ilaihi. Sementara pembayaran kontan yaitu seribu dinar dinamakan ra’su mâlis salam (Modal Salam) dan barang yang dipesan yaitu beras dinamakan al- muslam fihi atau Dainus Salam (hutang salam).
  • 7. syarat-syarat salam dua diantara syarat-syarat terpenting, yaitu modal dan barang. a. Modal transaksi ba’i as-salam 1. Modal harus diketahui, Barang yang akan di suplai harus diketahui jenis, kualitas dan jumlahnya. 2. Penerimaan pembayaran salam, Kebanyakan ulama mengharuskan pembayaran salam dilakukan di tempat kontrak. b. Al-Muslam Fiihi (Barang) 1. Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang 2. Harus bisa diidentifikasikan secara jelas untuk mengurangi kesalahan akibat kurangnya pengetahuan tentang macam barang tersebut. 3. Penyerahan barang dilakukan di kemudian hari 4. Kebanyakan ulama masyarakat penyerahan barang harus ditunda suatu waktu kemudian, tetapi mazhab syafi’i membolehkan penyerahan segera. 5. Bolehnya menentukan tanggal waktu di masa yang akan datang untuk penyerahan barang. 6. 6. Tempat penyerahan. Pihak-pihak yang berkontrak harus menunjuk tempat yang disepakati dimana barang harus diserahkan.
  • 8. jenis dari akad salam Ada dua jenis dari akad salam : 1. Salam Salam dapat didefinisikan sebagai transaksi atau akad jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, dan pembeli melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari. 2. Salam paralel Salam paralel artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesanan pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya (melaksanakan transaksi Bai’ As-Salam antara bank dan nasabah dan antara bank dan suplier atau pihak ketiga lainnya secara simultan).[4] Hal ini terjadi ketika penjual tidak memilikibarang pesanan dan memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan tersebut. Salam paralel dibolehkan asalkan akad salam kedua tidak tergantung pada akad yang pertama yaitu akad antara penjual dan pemasok tidak tergantung pada akad antar pembeli dan penjual, jika saling tergantung atau menjadi syarat tidak diperbolehkan. Beberapa ulama kontemporer tidak membolehkan transasksi salam paralel, terutama jika perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus-menerus, karena dapat menjurus kepada riba.
  • 9. KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP BAI’US SALAM Bai’us Salam ini dibutuhkan oleh banyak kalangan, misalnya orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan namun mereka tidak miliki modal yang cukup untuk menjalankan apa yang menjadi obsesinya. Mereka ini bisa menjual sampel produk mereka (sebelum ada produk dalam jumlah besar) dan mendapatkan uang kontan. Uang kontan ini bisa mereka manfaatkan untuk menyiapkan bahan baku dan biaya operasinal pengadaan produk, seperti untuk membeli bibit, alat, pupuk dan lain-lain; Bisa juga untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga selama proses pengerjaan produk tersebut. Kemudian setelah produk siap, mereka bisa menyerahkannya sesuai dengan pesanan pada waktu yang telah ditentukan. Apabila produknya tidak dapat memenuhi pesanan maka ia harus mencari dan mendapatkan produk orang lain untuk memenuhi pesanan. Hal ini karena barang (al-Muslam fihi) tidak boleh ditentukan harus dari hasil produksi mereka saja
  • 10. keuntungan akan dirasakan oleh kedua belah pihak. Penjual memperoleh kemaslahtan dan keuntungan berupa : 1. Mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya dengan cara halal. Sehingga ia dapat menjalankan dan mengembangkan usaha tanpa terlibat riba (bunga). Sebelum jatuh tempo, penjual dapat menggunakan uang ini untuk menjalankan usahanya dan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa ada kewajiban apapun. 2. Penjual memiliki keleluasaan dalam memenuhi permintaan pembeli, karena biasanya tenggang waktu antara transaksi dan penyerahan barang pesanan cukup lama. 3. Tidak perlu upaya dan mengeluarkan biaya tambahan untuk menghabiskan produk, karena telah dibeli sebelumnya.
  • 11. Pembeli pun memperoleh keuntungan dan manfaat, seperti : 1. Jaminan mendapatkan barang (al-muslam fihi) sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu. 2. Mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga lebih murah bila dibandingkan membeli saat membutuhkan barang itu, karena : a. Pembeli telah memberikan uang cash dalam tempo salam (pemesanan) tersebut, padahal bisa saja ia memanfaatkan uang tunai ini untuk keperluan lain. Sehingga pantas bila pembeli mendapatkan harga lebih murah. b. Pembeli komitmen membeli produk tertentu padahal itu beresiko. Sebab bisa saja, ketika barang diserahkan ternyata harga di pasar lebih murah karena stok barang banyak atau permintaan kurang. c. Terkadang, pembeli terpaksa harus mencari kesempatan untuk memasarkan barang yang telah dipesan itu, jika dia membelinya bukan untuk kebutuhan pribadinya saja.