menjelaskan mengenai "Jual Beli, Khiyar dan Riba", guna memenuhi tugas kuliah "Fiqih Muamalah". silahkan berkunjung ke http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semuaa.. \(^o^)/
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Muhammad Iqbal
Makalah ini membahas tentang jual beli yang dilarang dalam Islam. Terdapat pengantar, daftar isi, bab pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Bab selanjutnya membahas pengertian jual beli secara umum dan menurut Islam, hukum, rukun dan syarat jual beli yang sah. Terakhir membahas jenis-jenis jual beli yang dilarang dalam agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang ijtihad sebagai salah satu sumber hukum Islam. Ijtihad dilakukan untuk menemukan hukum agama melalui al-Quran dan hadis ketika tidak ditemukan hukumnya secara langsung. Terdapat beberapa tingkatan ijtihad dan persyaratan untuk menjadi mujtahid. Ijtihad dilakukan pada masalah-masalah tertentu dengan menggunakan metode seperti qiyas.
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMiftah Iqtishoduna
Makalah ini membahas tentang pengertian harta dan hak kepemilikan dalam pandangan Islam. Harta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berharga dan bersifat materi yang dapat dimiliki dan dimanfaatkan manusia. Kedudukan harta dalam Islam adalah sebagai kebutuhan pokok namun juga sebagai cobaan. Hak kepemilikan terkait dengan harta yang sah dimiliki seseorang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
Dokumen tersebut memberikan definisi kepemilikan menurut beberapa ahli, konsep dasar kepemilikan dalam Islam, macam-macam kepemilikan dalam Islam seperti kepemilikan sempurna dan tidak sempurna, unsur-unsur kepemilikan dalam Islam seperti kepemilikan individu, umum, dan negara, sebab-sebab kepemilikan dan pengembangannya, serta cara-cara pengembangan kekayaan yang dilarang Islam.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Makalah Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam Muhammad Iqbal
Makalah ini membahas tentang jual beli yang dilarang dalam Islam. Terdapat pengantar, daftar isi, bab pendahuluan yang membahas latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Bab selanjutnya membahas pengertian jual beli secara umum dan menurut Islam, hukum, rukun dan syarat jual beli yang sah. Terakhir membahas jenis-jenis jual beli yang dilarang dalam agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang ijtihad sebagai salah satu sumber hukum Islam. Ijtihad dilakukan untuk menemukan hukum agama melalui al-Quran dan hadis ketika tidak ditemukan hukumnya secara langsung. Terdapat beberapa tingkatan ijtihad dan persyaratan untuk menjadi mujtahid. Ijtihad dilakukan pada masalah-masalah tertentu dengan menggunakan metode seperti qiyas.
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMiftah Iqtishoduna
Makalah ini membahas tentang pengertian harta dan hak kepemilikan dalam pandangan Islam. Harta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berharga dan bersifat materi yang dapat dimiliki dan dimanfaatkan manusia. Kedudukan harta dalam Islam adalah sebagai kebutuhan pokok namun juga sebagai cobaan. Hak kepemilikan terkait dengan harta yang sah dimiliki seseorang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
Dokumen tersebut memberikan definisi kepemilikan menurut beberapa ahli, konsep dasar kepemilikan dalam Islam, macam-macam kepemilikan dalam Islam seperti kepemilikan sempurna dan tidak sempurna, unsur-unsur kepemilikan dalam Islam seperti kepemilikan individu, umum, dan negara, sebab-sebab kepemilikan dan pengembangannya, serta cara-cara pengembangan kekayaan yang dilarang Islam.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Dokumen tersebut membahas tentang fiqh muamalah, yaitu hukum Islam yang mengatur transaksi ekonomi dan hubungan antar manusia dalam konteks bisnis dan harta benda. Termasuk didalamnya adalah pengertian fiqh muamalah secara luas dan sempit, prinsip-prinsip dasar dalam muamalah Islam, serta ruang lingkup pembahasan fiqh muamalah kontemporer yang meliputi transaksi bisnis modern.
Makalah ini membahas tentang kafalah sebagai salah satu akad dalam muamalah Islam. Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung untuk memenuhi kewajiban pihak lain. Makalah ini menjelaskan pengertian kafalah, landasan syariatnya dari Al-Quran dan hadis, macam-macam kafalah, ketentuan umum dan rukun kafalah, serta penerapannya dalam perbankan syariah seperti bank
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Mujmal berarti sesuatu yang menunjukkan kemungkinan beberapa makna tanpa ada kelebihan salah satu makna. Mubayyan adalah mujmal yang sudah dijelaskan, baik penjelasan terdapat dalam dalil yang sama atau terpisah. Ada dua jenis mubayyan yaitu mubayyan muttashil dan munfashil. Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan semua aspek agama baik melalui ucapan, perbuatan, atau
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan praktik ekonomi Islam yang bertujuan untuk memungkinkan manusia melakukan aktivitas ekonomi secara Islami agar mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat serta memberikan manfaat kepada sesama. Ekonomi Islam menolak sistem monopoli dan riba serta mendorong kepemilikan pribadi dan kerjasama.
1. Khiyar berarti memilih, menyisihkan, dan menyaring untuk menentukan yang terbaik dari dua pilihan atau lebih. 2. Khiyar dalam jual beli didasarkan pada hadis Nabi yang memberikan hak pilih bagi pembeli dan penjual selama mereka belum berpisah. 3. Ada beberapa jenis khiyar seperti khiyar syarat, khiyar 'aib, dan khiyar ru'yah.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Teks tersebut membahas sistem ketatanegaraan pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafa ar-Rasyidin. Pada masa Nabi, dibentuk Negara Madinah berdasarkan Piagam Madinah sebagai konstitusinya. Nabi memegang peranan sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama. Sistemnya menerapkan kesejahteraan dan pembagian tugas pemerintahan. Pada masa Khulafa ar-Rasyidin, sistem tersebut berkembang dengan
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin, khususnya pada masa Abu Bakar dan Utsman. 2. Pada masa Abu Bakar, Al-Qur'an diumpulkan oleh Zaid bin Sabit atas perintah Abu Bakar untuk mencegah hilangnya ayat-ayat akibat gugurnya banyak hafal Al-Qur'an. 3. Pada masa Utsman, Al-Qur'an disatukan d
Makalah ini membahas tentang hukum perdagangan dalam Islam, mulai dari pengertian jual beli, rukun-rukun jual beli, syarat-syarat jual beli, dan macam-macam jual beli yang dijelaskan melalui ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi."
Dokumen tersebut membahas tentang fiqh muamalah, yaitu hukum Islam yang mengatur transaksi ekonomi dan hubungan antar manusia dalam konteks bisnis dan harta benda. Termasuk didalamnya adalah pengertian fiqh muamalah secara luas dan sempit, prinsip-prinsip dasar dalam muamalah Islam, serta ruang lingkup pembahasan fiqh muamalah kontemporer yang meliputi transaksi bisnis modern.
Makalah ini membahas tentang kafalah sebagai salah satu akad dalam muamalah Islam. Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung untuk memenuhi kewajiban pihak lain. Makalah ini menjelaskan pengertian kafalah, landasan syariatnya dari Al-Quran dan hadis, macam-macam kafalah, ketentuan umum dan rukun kafalah, serta penerapannya dalam perbankan syariah seperti bank
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Mujmal berarti sesuatu yang menunjukkan kemungkinan beberapa makna tanpa ada kelebihan salah satu makna. Mubayyan adalah mujmal yang sudah dijelaskan, baik penjelasan terdapat dalam dalil yang sama atau terpisah. Ada dua jenis mubayyan yaitu mubayyan muttashil dan munfashil. Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan semua aspek agama baik melalui ucapan, perbuatan, atau
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan praktik ekonomi Islam yang bertujuan untuk memungkinkan manusia melakukan aktivitas ekonomi secara Islami agar mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat serta memberikan manfaat kepada sesama. Ekonomi Islam menolak sistem monopoli dan riba serta mendorong kepemilikan pribadi dan kerjasama.
1. Khiyar berarti memilih, menyisihkan, dan menyaring untuk menentukan yang terbaik dari dua pilihan atau lebih. 2. Khiyar dalam jual beli didasarkan pada hadis Nabi yang memberikan hak pilih bagi pembeli dan penjual selama mereka belum berpisah. 3. Ada beberapa jenis khiyar seperti khiyar syarat, khiyar 'aib, dan khiyar ru'yah.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Teks tersebut membahas sistem ketatanegaraan pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafa ar-Rasyidin. Pada masa Nabi, dibentuk Negara Madinah berdasarkan Piagam Madinah sebagai konstitusinya. Nabi memegang peranan sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama. Sistemnya menerapkan kesejahteraan dan pembagian tugas pemerintahan. Pada masa Khulafa ar-Rasyidin, sistem tersebut berkembang dengan
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin, khususnya pada masa Abu Bakar dan Utsman. 2. Pada masa Abu Bakar, Al-Qur'an diumpulkan oleh Zaid bin Sabit atas perintah Abu Bakar untuk mencegah hilangnya ayat-ayat akibat gugurnya banyak hafal Al-Qur'an. 3. Pada masa Utsman, Al-Qur'an disatukan d
Makalah ini membahas tentang hukum perdagangan dalam Islam, mulai dari pengertian jual beli, rukun-rukun jual beli, syarat-syarat jual beli, dan macam-macam jual beli yang dijelaskan melalui ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi."
Makalah ini membahas tentang jual beli dalam Islam. Pembahasan dimulai dari pengertian jual beli secara bahasa dan istilah, dasar hukum jual beli dalam al-Quran dan hadis, hukum jual beli, serta rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu transaksi jual beli dapat dikatakan sah menurut syariat Islam.
Hadits tentang gadai membahas tiga poin utama: 1) Rasulullah SAW pernah menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi untuk mendapatkan gandum, 2) gadai diperbolehkan dalam Islam asalkan memenuhi syarat dan ketentuan, 3) gadai digunakan sebagai jaminan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek fikih dalam transaksi ekonomi Islam, meliputi pengertian muamalah, asas-asas transaksi ekonomi seperti kewajiban memenuhi kontrak dan sukarela, contoh transaksi seperti jual beli dan pinjam meminjam, serta kerjasama ekonomi seperti ijarah.
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek fikih terkait transaksi ekonomi dalam Islam, meliputi pengertian muamalah, asas-asas transaksi ekonomi seperti kewajiban memenuhi perjanjian dan tidak saling menipu, serta contoh penerapan transaksi seperti jual beli, simpan pinjam, dan ijarah dengan menjelaskan rukun, syarat, dan hukum yang berlaku."
PERDAGANGAN DAN EKONOMI DALAM PERADABAN ISLAM.docxMasOnet
Makalah ini membahas tentang perdagangan dan ekonomi dalam peradaban Islam. Pembahasan dimulai dari pengertian perdagangan dalam Islam yang merujuk kepada aktivitas jual beli untuk memperoleh keuntungan. Selanjutnya membahas etika perdagangan Islam yang mengatur hubungan antara pelaku usaha dan konsumen berdasarkan prinsip-prinsip agama. Jenis pasar dan larangan tertentu dalam perdagangan Islam juga diuraikan."
PERDAGANGAN DAN EKONOMI DALAM PERADABAN ISLAM.pdfMasOnet
Makalah ini membahas tentang perdagangan dan etikanya dalam peradaban Islam. Ia menjelaskan bahwa perdagangan merupakan aktivitas jual beli yang sah dalam Islam dengan aturan-aturan khusus. Etika perdagangan Islam mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, kerjasama, dan larangan riba dalam bertransaksi. Makalah ini juga membahas jenis-jenis pasar dan perdagangan yang dilarang dalam ajaran agama Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang mu'amalah dalam jual beli menurut ajaran Islam.
2. Jual beli merupakan aktivitas penting bagi manusia sebagai makhluk sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, rukun, syarat, macam-macam jual beli, serta khiyar yang sah menurut hukum Islam.
Dokumen tersebut merupakan ensiklopedia tentang jual beli dalam Islam. Ia menjelaskan definisi jual beli menurut perspektif Islam, dalil-dalil syarak yang mendasari bolehnya jual beli, dan anjuran agar melakukan usaha dan mencari kekayaan secara halal serta jujur dalam bertransaksi. Dokumen ini juga menganjurkan agar mempermudah dan bersikap toleran dalam berjual beli serta memberi tangguh kep
Similar to Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah) (20)
Manajemen pendidikan Islam bertujuan mempersiapkan generasi muda secara efektif dan efisien sesuai tujuan hidup. Manajemen peserta didik Islam mengatur kegiatan peserta didik untuk mendukung proses belajar mengajar. Ruang lingkupnya meliputi penerimaan, pengelompokan, pembinaan, ekstrakurikuler, evaluasi, dan lulusan siswa.
Makalah ini membahas tentang pembelajaran kontekstual (CTL) dan pembelajaran berbasis kearifan lokal (PAIKEM). CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. PAIKEM adalah pendekatan yang memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran. Makalah ini juga menjelaskan karakteristik, penerapan, serta kele
Tiga metode pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah metode ceramah, diskusi, dan kelompok. Metode ceramah melibatkan penjelasan guru secara lisan kepada siswa, diskusi melibatkan pembahasan kelompok untuk memecahkan masalah, sedangkan metode kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip pembelajaran
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Khusnul Kotimah
Makalah ini membahas tentang penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran aktif. Beberapa metode pembelajaran yang dijelaskan adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran aktif mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
membahas dan menjelaskan mengenai "POPULASI, SAMPEL, INSTRUMEN dan SKALA PENGUKURAN (untuk Metode Penelitian Kuantitatif), guna memenuhi tugas kuliah "Metodologi Penelitian". silahkan kunjungi http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semuaa.. \(^o^)/
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk memperjelas penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Makalah ini membahas tentang pengertian media pembelajaran, kriteria pemilihan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, serta pengembangan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, dan pengembangan media pembelajaran. Beberapa jenis media pembelajaran yang dijelaskan adalah media berbasis visual, audio visual, dan komputer."
Dokumen tersebut merupakan laporan presentasi mengenai turunnya Al-Quran dengan tujuh huruf berdasarkan hadits dari Umar bin Khattab. Hadits tersebut menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan dengan tujuh macam bacaan yang berbeda pada beberapa ayat.
Makalah ini membahas tentang turunnya Al-Quran dengan tujuh huruf (sab'at al-Ahruf) berdasarkan pendapat para ulama. Terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai pengertian "Ahruf" yaitu: 1) tujuh bahasa Arab, 2) tujuh bahasa paling fasih, 3) tujuh segi isi Al-Quran seperti perintah, larangan. Makalah ini juga membahas dalil dan hikmah turunnya Al-Q
Dokumen tersebut merupakan laporan presentasi mengenai turunnya Al-Quran dengan tujuh huruf berdasarkan hadits dari Umar bin Khattab. Hadits tersebut menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan dengan tujuh huruf yang memungkinkan adanya perbedaan bacaan pada beberapa ayat tertentu.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
Dokumen ini merangkum presentasi tentang urutan surat dan ayat Al-Quran. Ia menjelaskan pengertian ayat dan surat, serta proses pengelompokan ayat dan surat menurut Rasulullah. Dokumen ini juga membahas penjelasan ulama tentang basmallah pada surat At-Taubah dan Al-Anfal, serta larangan mengurangi isi Al-Quran.
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
Makalah ini membahas tentang tafsir, ta'wil dan tarjamah Al-Quran. Tafsir didefinisikan sebagai penjelasan makna Al-Quran, ta'wil adalah memindahkan makna lahir ke makna batin, sedangkan tarjamah adalah menerjemahkan Al-Quran ke bahasa lain.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. JUAL BELI, KHIYAR & RIBA
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Fiqh Muamalah "
Dosen Pengampu :
Dr. Abad Badruzaman, Lc, M.Ag
Oleh :
KHUSNUL KOTIMAH (2013471928)
NIKEN SAPUTRI (2013471942)
PAI – SMT 4/ SAWO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
April 2015
2. ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bapak Dr. Abad Badruzaman, Lc.M.Ag
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..…..... i
Kata Pengantar …………………………………………………..…...... ii
Daftar Isi …………………………………………………..…..... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .……………………………........ 1
B. Rumusan Masalah ..……………………………....…....... 2
C. Tujuan Masalah ……………………………………......... 2
BAB II PEMBAHASAN
JUAL BELI, KHIYAR DAN RIBA
A. Pengertian Jual Beli ………………………………………... 3
B. Hikmah Jual Beli ………………………………………….... 8
C. Pengertian Khiyar …………………………………………. 9
D. Hikmah Khiyar …………………………………………….. 12
E. Pengertian Riba …………………………………………… 12
F. Hikmah Diharamkannya Riba ……………………………… 15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .....…………………………………………......... 16
DAFTAR PUSTAKA ....…………………………………………………..... 18
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, manusia satu
dengan manusia yang lain saling membutuhkan, baik dengan jalan tolong
menolong dalam urusan kemasyarakatan, tukar menukar barang maupun jual beli.
Dalam ekonomi islam, penumpukan kekayaan oleh sekelompok orang
dihindarkan dan secara otomatis tindakan untuk memindahkan aliran kekayaan
kepada anggota masyarakat harus dilaksanakan. Sistem ekonomi islam merupakan
sistem yang adil, berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya kepada
satu kelompok saja, tetapi tersebar ke seluruh masyarakat.
Islam memperbolehkan seseorang mencari kekayaan sebanyak mungkin.
Islam menghendaki adanya persamaan, tetapi tidak menghendaki penyamarataan.
Kegiatan ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak
harta dikuasai pribadi. Di dalam bermuamalah, islam menganjurkan untuk
mengatur muamalah di antara sesama manusia atas dasar amanah, jujur, adil, dan
memberikan kemerdekaan bermuamalah serta jelas-jelas bebas dari unsur riba.
Islam melarang terjadinya pengingkaran dan pelanggaran larangan-larangan dan
menganjurkan untuk memenuhi janji serta menunaikan amanat.
Oleh sebab itu agama islam mengatur seluruh tata kehidupan manusia
termasuk muamalat yang di dalamnya menyinggung banyak persoalan interaksi
manusia dengan manusia. Seperti pelaksanaan perekonomian yang terjadi di
masyarakat seperti jual beli, khiyar, dan riba. Islam melarang terjadinya
pengingkaran dan pelanggaran larangan-larangan dan menganjurkan untuk
memenuhi janji serta menunaikan amanat.
Oleh sebab itu agama islam mengatur seluruh tata kehidupan manusia
termasuk muamalat yang di dalamnya menyinggung banyak persoalan interaksi
manusia dengan manusia seperti pelaksanaan perekonomian yang terjadi di
5. 2
masyarakat, yang salah satunya seperti jual beli. Maka dalam bab ini akan dibahas
tentang jual beli, khiyar dan riba.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan terdapat rumusan
masalah dalam penulisan ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Jual Beli?
2. Apa Hikmah dari Jual Beli?
3. Apa yang dimaksud dengan Khiyar?
4. Apa Hikmah dari Khiyar?
5. Apa yang dimaksud dengan Riba?
6. Apa Hikmah diharamkannya Riba?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Jual Beli
2. Untuk mengetahui hikmah dari Jual Beli
3. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Khiyar
4. Untuk mengetahui hikmah dari Khiyar
5. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Riba
6. Untuk mengetahui hikmah diharamkannya Riba
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jual Beli
1. Pengertian Jual Beli
Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-Bai’, al-Tijarah, dan
al-Mubadalah . sebagaimana firman Allah Swt.:
: الفاطر سورة . َرْوُبَت ْنَل ًةَارَجِت َنْوُجْرَي٢٩
Artinya: “Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan rugi”.
(QS. Al—Fathir :29)
Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna
berlawanan yaitu Al- Bai’ yang artinya jual dan Asy Syira’a yang artinya beli.
Dengan demikian , jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian luas) atas
dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang dilakukan antara
dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka.
Adapun beberapa ulama mendefinisikan jual beli sebagai berikut;
a. Menurut ulama hanafiyah. Jual beli adalah saling menukarkan harta
dangan harta melalui cara tertentu. Atau tukar menukar sesuatu yang
diingini dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat.
b. Menurut said sabiq jual beli adalah saling menukar harta dengan harta atas
dasar suka sama suka.
c. Menurut Imam An-Nawawi jual beli adalah saling menukar harta dengan
harta dalam bentuk pemindahan kepemilikan.
2. Landasan hukum Jual Beli
Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama manusia
mempunyai landasan yang amat kuat dalam Islam.
Firman Allah Swt.
بِّجرال َمَّرَحَو َعْيَلبْا ُهللا َّلَحَاَوٰوا: البقرة سورة .٢٧٥
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…
(QS.Al-baqarah: 275)
7. 4
Firman Allah SWT:
: البقرة سورة . ْمُكِّجبَر ْنجم ًًلْضَف اْوُغَتْبَت ْنَا ٌاحَنُج ْمُكْيَلَع َسْيَل١٩٨
Artinya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu..(QS.Al-baqarah: 198)
Firman Allah SWT:
َنْوُكَت ْنَأ ََّّلجاْمُكْنجم ٍاضَرَت ْنَع ًةَرٰجِت.:النساء سورة٢٩
Artinya: “…kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu” (QS.An-nisa:29)
3. Rukun dan Syarat-syarat Jual Beli
Mengenai rukun dan syarat jual beli, para ulama memiliki perbedaan
pendapat. Menurut mahzab hanafi rukun jual beli hanya ijab dan kabul saja.
Menurut mereka, yang menjadi rukun dalam jual beli hanyalah kerelaan antara
kedua belah pihak untuk berjual beli.
Menurut jumhur ulama rukun jual beli ada empat:
a. Orang yang berakad (Penjual dan pembeli)
b. Sighat (lafal ijab dan kabul)
c. Benda-benda yang diperjual belikan
d. Ada nilai tukar pengganti barang.
Menurut mahzab hanafi orang yang berakad, barang yang dibeli dan nilai
tukar barang termasuk syarat bukan rukun .Menurut jumhur ulama, bahwa syarat
jual beli sama dengan rukun jual beli yang disebutkan di atas adalah sebagai
berikut:
Syarat orang yang berakad yaitu:
a. Berakal
b. Orang yang melakukan akad itu adalah orang yang berbeda.
Maksudnya, seseorang tidak dapat bertindak sebagai pembeli dan
penjual dalam waktu yang bersamaan.
Syarat yang terkait dengan ijab kabul yaitu:
a. orang yang mengucapkannya telah akil baligh dan berakal.
b. qabul sesuai dengan ijab.
8. 5
c. ijab dan kabul dilakukan dalam satu majlis.
Syarat yang diperjual belikan yaitu:
a. Barang itu ada, atau tidak ada di tempat, tetapi pihak penjual
menyatakan kesanggupannya untuk mengadakan barang itu.
b. Dapat dimanfaatkan atau bermanfaat bagi manusia.
c. Jelas orang yang memiliki barang tersebut.
d. Dapat diserahkan pada saat akad berlangsung, atau pada waktu yang
telah disepakati bersama ketika akad berlangsung.
Syarat nilai tukar (harga barang)
a. Harga yang disepakati oleh kedua belah pihak harus jelas jumlahnya.
b. Dapat diserahkan pada saat waktu akad (transaksi).
c. Bila jual beli dilakukan dengan cara barter, maka barang yang
dijadikan nilai tukar, bukan barang yang diharamkan syara’.
4. Macam-macam jual beli :
Jual beli ditinjau dari segi hukumnya dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Jual beli yang sahih
Apabila jual-beli itu disyariatkan, memenuhi rukun atau syarat yang di
tentukan, barang itu bukan milik orang lain, dan tidak terkait dengan khiyar lagi,
maka jual beli itu sahih dan mengikat kedua belah pihak. Umpamanya, seseorang
membeli suatu barang. Seluruh rukun dan syarat jual-beli telah terpenuhi.
Barangitu juga telah di periksa oleh pembeli dan tidak ada cacat, da tidak ada
rusak. Uang yang sudah diserahkan dan barangpun sudah diterima dan tidak ada
lagi khiyar.
b. Jual beli yang tidak sahih (batil)
Apabila pada jual-beli itu salah satu atau seluruh rukunnya tidak terpenuhi,
atau jual beli itu pada dasarnya dan sifatnya tidak di syariatkan, maka jual beli itu
batil. umpamanya, jual beli yang dilakukan oleh orang gila, atau barang-barang
yang di jual itu barang-barang yang di haramkan syara (bangkai, darah, babi dan
khamar).
1) Jual beli sesuatu yang tidak ada
2) Menjual barang yang tidak dapat di serahkan
9. 6
3) Jual beli yang mengandung unsur tipuan
4) Memperjualkan air sungai, air danau, air laut dan air yang tidak dimiliki
oleh seseorang
Jual Beli yang sah tapi terlarang, antara lain:
1) Jual beli yang harganya di atas/di bawah harga pasar dengan cara
menghadang penjual sebelum tiba di pasar. Sabda Nabi SAW dari ibnu
abbas ra:
ٍعْيَبجل ُناَبْكُّالر ىَّقَلَتُي ََّل
“Janganlah mencegat pedagang untk memborong barang-barangnya
(sebelum sampai ke pasar” (HR. Muslim)
2) Membeli barang yang sudah dibeli atau dalam proses tawanan orang lain.
Sabda Nabi SAW:
ٍضْعَب جعْيَب ىَلَع ْمُكُضْعَب ْعجبَي ََّل
“Janganlah seseorang menjual sesuatu yang telah dibeli orang lain”
(Muttafaq alaih)
3) Jual beli barang untuk ditimbun supaya dapat dijual dengan haraga mahal
di kemudian hari, padahal masyarakat membutuhkannya saat itu. Sabda
Rasulullah SAW:
ٌئجاطَخ ََّّلجإ ُرجكَتََْي ََّل
“Tidaklah orang yang menimbun barang, melainkan ia berdosa” (HR.
Muslim)
4) Jual beli untuk alat maksiat. Firman Allah SWT:
جانَوْدُْعلاَو جْْثجْاْل ىَلَع اوُنَاوَعَت ََّلَو
“ dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS.
Al-Maidah: 2)
5) Jual belidengan cara menipu, sabda Nabi SAW:
جرَرَغْلا جعْيَب ْنَع َمَّلَسَو جهْيَلَع َُّاَّلل ىَّلَص ُّ جِبَالن ىَهَن
“Nabi Saw melarang memperjual belikan barang yang mengandung
tipuan” (HR. Muslim)
6) Jual beli yang mengandung unsur riba, firman Allah SWT:
10. 7
جذَّلا اَهَُّيأاَيَّاتَو ًةَفَاعَضُم اًفاَعْضَأ اَبجِّالر اوُلُكْأَت ََّل اوُنَآم َينَنوُحجلْفُت ْمُكَّلَعَل ََّاَّلل اوُق
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda” (QS. Ali Imran: 130)
Jual Beli yang terlarang dan tidak sah (batal), yaitu:
1) Menjual belikan barang yang baru dibeli sebelum diserah terimakan
kepada pembelinya, sabda Nabi SAW:
ُهْضجبْقَت ََّّتَح ُهَتْيَرَتْشا اًئْيَش َّنَعجبَت َّل ...
“Janganlah kamu menjual sesuatu yang kamu beli sebelum kamu terima”
(HR. Ahmad dan Al Baihaqi)
2) Jual beli sperma (mani) binatang, sabda Nabi SAW, dari jabir ra:
جابَرجض جعْيَب ْنَع َمَّلَسَو جهْيَلَع َُّاَّلل ىَّلَص جَّاَّلل ُولُسَر ىَهَنجلَمَْْلا
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menjual bibit (seperma)
unta pejantan” (HR. Muslim dan Nasa’i)
3) Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut induknya. sabda
Nabi SAW, dari abu hurairah ra:
َْملا جعْيَب ْنَع ىَهَن َمَّلَسَو جهْيَلَع َُّاَّلل ىَّلَص جَّاَّلل َولُسَر ََّنأَْْجامَض
“Bahwa Nabi SAW melarang menjual belikan anak ternak yang masih
dalam kandungan induknya” (HR. Al-Bazzar)
4) Jual beli dengan mukhadharah yaitu menjual buah-buahan yang belum
pantas untuk dipanen.
َع َُّاَّلل ىَّلَص جَّاَّلل ُولُسَر ىَهَن َالَق جَّاَّلل جدْبَع جنْب جرجباَج ْنَعجةَلَاقَحُْملا ْنَع َمَّلَسَو جهْيَل
ُح ًَلَص َوُدْبَي ََّّتَح جرَمَّثال جعْيَب ْنَعَو جةَرَابَخُْملاَو جةَنَابَزُْملاَوُه
“Dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
melarang jual beli muhaqalah dan muzabanah serta mukhabarah, melarang
jual beli buah hingga kelihatan jelas matangnya”
5) Jual beli dengan munabadzah yaitu jual beli secara lempar-melempar.
َن َمَّلَسَو جهْيَلَع َُّاَّلل ىَّلَص جَّاَّلل َولُسَر ََّنأ َةَرْيَرُه جَِبأ ْنَعجةَذَابَنُْملاَو جةَسَم ًَلُْملا ْنَع ىَه
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang jual beli Mulamasah (yaitu: jual beli dengan sistem menyentuh
11. 8
pakaian tanpa melihatnya) dan Munabadzah (yaitu: melemparkan pakaian
dengan maksud menjualnya sebelum memeriksanya dan menjualnya)”
6) Jual beli gharar yaitu jual beli yang samar sehingga kemungkinan adanya
penipuan, contoh : penjualan ikan yang masih dikolam.1
Adapun dengan jual beli salam (pesanan), ataupun yang dilakukan secara
tidak tunai (kontan). Maksudnya ialah pembelian barang yang pembayarannya
dilunasi di muka, sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari.
Dalam salam berlaku semua syarat jual beli dan syarat-syarat tambahannya ialah :
1) Ketika melakukan akad salam disebutkan sifat-sifatnya yang mungkin
dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang yang dapat ditakar, ditimbang
maupun diukur.
2) Dalam akad harus disebutkan segala sesuatu yang bisa mempertinggi dan
memperendah harga barang itu.
3) Dilakukan pada barang-barang yang memiliki kriteria jelas.
4) Penyebutan kriteria barang dilakukan saat akad dilangsungkan.
5) Adanya penentuan tempo penyerahan barang pesanan
6) Barang pesanan adalah barang yang pengadaannya dijamin pengusaha.
B. Hikmah Jual Beli
Adapun hikmah dibolehkannya jual-beli itu adalah menghindarkan
manusia dari kesulitan dalam bermuamalah dengan hartanya..
Berikut ini adalah hikmah jual beli,antara lain:
a) Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang
menghargai hak milik orang lain.
b) Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya atas dasar kerelaan.
c) Masing-masing pihak merasa puas, baik ketika penjual melepas barang
dagangannya dengan imbalan, maupun pembeli membayar dan menerima
barang.
1 yatamu nashihuddin, Jual Beli, Khiyar, dan Riba (makalah), dalam
http://mayapas.blogspot.com/2013/02/jual-beli-khiyar-dan-riba-makalah.html, diakses pada
Selasa, 21 April 2015 pukul 08.57
12. 9
d) Dapat menjauhkan diri dari memakan atau memiliki barang yang haram
atau secara bathil.
e) Penjual dan pembeli mendapat rahmat Allah Swt. Bahkan 90% sumber
rezeki berputar dalam aktifitas perdagangan.
f) Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan2
C. Khiyar
1. Definisi Khiyar
Khiyar secara Etimologi berarti : memilih,hak untuk memilih.Sedangkan
khiyar secara etimologi adalah :“suatu keadaan yang menyebabkan aqid (orang
yang bertransaksi) memiliki hak untuk memutuskan akadnya, yakni meneruskan
atau membatalkannya. (Syafei, 2000:102)
Jadi, Khiyar yaitu mencari dua pilihan yang terbaik antara imdha (melanjutkan
transaksi) atau ilgha (membatalkan transaksi).
2. Macam-Macam Khiyar
a. Khiyar Majelis
Khiyar ini terjadi bagi penjual dan pembeli sejak dilakukannya akad
hingga keduanya berpisah, selama mereka tidak berjual beli dengan syarat tidak
ada khiyar atau mereka menggugurkan khiyar tersebut setelah akad atau salah satu
dari mereka (baik pen-jual atau pembeli) ada yang menggugurkan hak khiyarnya,
maka gugurlah haknya namun bagi pihak lain (yang tidak menggugur-kannya)
maka hak khiyarnya masih tetap ada.
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam, beliau bersabda:
ََْل اَم جراَيجْْلاجب اَمُهْنجم ٍد جاحَو ُّلُكَف جنًَلُجَّالر َعَايَبَت اَذجإَقَّرَفَتَيْا اَُُُدََحأ ُِّجَُُِّ َْوأ اًيعجََ اَناَكَو اَرَخخآل
َي ْنَأ َدْعَب اَقَّرَفَت ْنجإَو ُعْيَْبلا َبَجَو ْدَقَف َكجذل ىَلَع اَعَايَبَتَفَمُهْنجم ٌد جاحَو ُْْرْتَي ََْلَو اَعَايَبَتَعْيَْبلا ا
ُعْيَْبلا َبَجَو ْدَقَ.ف
“Jika dua orang saling berjual beli, maka setiap orang dari mereka memiliki
khiyar selama belum berpisah dan mereka bersama-sama (dalam satu tempat),
2 Aikochi, Jual Beli dan Hikmah Jual Beli, dalam http://aikochi-
sinichi.blogspot.com/2011/01/jual-beli-dan-hikmah-jual-beli.html, diakses pada Selasa, 21 April
2015 pukul 08.45
13. 10
atau salah satu dari mereka memberikan khiyar kepada yang lain, maka jika salah
satu dari mereka memberikan khiyar kepada yang lainnya kemudian mereka
melakukan transaksi jual beli atas khiyar tersebut sungguh telah (terjadi) jual beli,
dan bila mereka berpisah setelah terjadi jual beli, dan salah satu dari mereka tidak
mening-galkan jual beli maka telah terjadi jual beli.”3
Haram Berpisah Dari Majelis Karena Takut Membatalkan Transaksi
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radhiyallahu anhum
bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
َةَقْفَص َنوُكَت ْنَأ ََّّلجإ اَقَّرَفَتَي ََْل اَم جراَيجْْلاجب جانَعِّجيَْبلَاٍراَيجخَخ ُهَبجاحَص ََجراَفُي ْنَأ ُهَل ُّلجََي ََّلَوْنَأ َةَيْْش
ُهَليجقَتْسَ.ي
“Penjual dan pembeli memiliki khiyar selama keduanya belum berpisah kecuali
bila telah disepakati untuk memperpanjang khiyar hingga setelah berpisah, maka
tidak halal baginya untuk meninggalkan sahabatnya karena takut ia akan
membatalkan transaksinya.”4
b. Khiyar Syart
Yaitu penjual dan pembeli atau salah satu dari mereka memberikan syarat
khiyar sampai batas waktu yang jelas. Khiyar seperti ini sah walaupun waktunya
lama.
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda:
ُكَي َْوأ اَقَّرَفَتَي ََْل اَم اَمجهجعْيَب جِف جراَيجْْلاجب جَْْعجياَبَتُْملا َّنجإاًارَيجخ ُعْيَْبلا ُنو .
“Sesungguhnya penjual dan pembeli memiliki khiyar dalam jual beli keduanya
selama belum berpisah atau (bila) jual beli tersebut ada khiyar padanya.”5
c. Khiyar ‘Aib
Larangan menyembunyikan aib telah lewat (pembahasannya), maka
apabila seseorang membeli barang yang cacat sementara ia tidak mengetahui
3 Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (IV/332, no. 2112), Shahiih Muslim (III/ 1163, no.
1531 (44)), Sunan an-Nasa-i (VII/249).
4 Shahih: Lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 2895), Sunan Abi Dawud (IX/324, no.
3439), Sunan at-Tirmidzi (II/360, no. 1265), Sunan an-Nasa-i (VII/251).
5 Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (IV/326, no. 2107), Shahiih Muslim (III/ 1163, no.
1531), Sunan an-Nasa-i (VII/248)
14. 11
cacatnya hingga keduanya berpisah, ia boleh mengembalikan barang tersebut
kepada penjualnya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
اَهَيجضَر ْنجإَف اَهَبَلَتْاحَف ًةاَّرَصُم اًمَنَغ ىَرَتْشا جنَمَس ْنجإَو اَهَكَسَْمأجم ٌٌاَص اَهجتَْبلَح جفَف اَهََجخْن
ٍرََْت.
“Barangsiapa yang membeli kambing musharrah6, kemudian ia memerahnya,
maka jika ridha ia menahannya (tidak mengembalikannya), namun jika ia
membencinya maka pada susu yang sudah diperah ia ganti dengan satu sha’
kurma.”7
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :8
َظَّنال جدََحأجب َوُهَف ًةاَّرَصُم ىَرَتْشا جنَمَف َمَنَغْلاَو َلجبجْلْا اوُّرَصُت ََّلاَهَعَم َََّّرَو اََّهََّر َاءَش ْنجإ جنْيَر
ََْت ْنجم اًاعَصٍر .
“Janganlah kalian membiarkan susu unta dan kambing (dengan tidak memerahnya
ketika akan menjual), maka barangsiapa yang membelinya setelah itu, ia memiliki
dua pilihan setelah memerahnya, jika mau maka ia memilikinya dan jika mau ia
juga boleh mengembalikannya beserta satu sha’ kurma.”9
6 Kambing musharrah adalah kambing yang susunya tidak diperah agar kan-tung susunya
terlihat besar dan penuh untuk menarik pembeli, demikian pula halnya dengan unta dan sapi
7 Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (IV/368, no. 2151) ini adalah lafazhnya, Shahiih
Muslim (III/1158, no. 1524), Sunan Abi Dawud (IX/312, no. 2428), Sunan an-Nasa-i (VII/253).
8 Syaikh AbdulAzhim bin Badawi al-Khalafi, Khiyar (Memilih), dalam
http://almanhaj.or.id/content/1649/slash/0/khiyar-memilih/), diakses pada selasa 31 maret 2015,
pukul 08:15wib
9 Shahih: [Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 7347)], Shahiih al-Bukhari (IV/361, no.
2148), Sunan Abi Dawud (IX/310, no. 3426) dengan tambahan di awal-nya, demikian pula an-
Nasa-i (VII/253). Dan sabda beliau: “Janganlah kamu mengikat susu unta dan kambing,” artinya
janganlah kamu membiarkan susu dalam kantungnya ketika akan menjualnya hingga kantungnya
membesar, sehingga pembeli mengira bahwa banyaknya susu tersebut adalah kebiasaan-nya yang
terus menerus
15. 12
D. Hikmah Khiyar
a) Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip-prinsip
Islam, yaitu suka sama suka antara pembeli dan penjual.
b) Mendidik masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan akad jual beli.
Sehingga pembeli mendapatkan barang dagangan yanga baik atau yang
benar-benar disukainya.
c) Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli, dan
mendidiknya agar bersikap jujur dalam menjelaskan kondisi dagangannya.
d) Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun dari
pihak pembeli, karena ada kehati-hatian dalam proses jual beli.
e) Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antar
sesama. Karena penyesalan di salah satu pihak bisa mengarah pada
kemarahan, kedengkian, dendam dan akibat buruk lainnya.10
E. Riba
1. Sejarah Riba
Pada mulanya riba merupakan suatu tradisi bangsa Arab pada jual beli
maupun pinjaman dimana pembeli atau penjual, yang meminjam atau yang
memberi pinjaman suatu barang atau jasa dipungut atau memungut nilai yang jauh
lebih dari semula, yakni tambahan (persenan) yang dirasakan memberatkan.
Namun setelah Islam datang, maka tradisi atau praktek seperti ini tidak lagi
diperbolehkan, dimana oleh Allah SWT menegaskan dengan mengharamkannya
dalam Al-Qur’an (baca ; ayat dan hadist yang melarang riba), bahkan oleh Allah
dan RasulNya akan memusuhi dan memeranginya apabila tetap melanggarnya,
yang demikian itu dimaksudkan untuk kemaslahatan dan juga kebaikan umat
manusia.
2. Pengertian Riba
Riba yang berasal dari bahasa arab, artinya tambahan (ziyadah/ addition,
inggris), yang berarti: tambahan pembayaran atas uang pokok pinjaman.
Sementara menurut istilah riba adalah pengambilan tambahan baik dalam
10 Dr. H. Mundzier suparta,pendidikan agama islam fikih (semarang: PT. Karya toha
putra, Cet. 1, 2009), hal. 106
16. 13
transaksi jual beli, maupun pinjam meminjam secara batil atau bertentangan
dengan prinsip mu’amalat dalam islam.
3. Dasar Hukum Riba
Dasar hukum melakukan riba adalah haram menurut Al-Qur’an dan
sunnah. Keharaman riba terkait dengan sistem bunga dalam jual beli yang bersifat
komersial. Di dalam melakukan transaksi atau jual beli, terdapat keuntungan atau
bunga tinggi melebihi keumuman atau batas kewajaran, sehingga merugikan
pihak-pihak tertentu, sehingga identik dengan nuansa sebuah transaksi
pemerasan.11
Dasar hukum pengharaman riba menurut Al-Qur’an dan sunnah adalah sebagai
berikut:
a) Al-Qur’an
Dalam QS. Al-Baqarah: 275-276 dan 278 dinyatakan:
اَبجِّالر َمَّرَحَو َعْيَْبلا َُّاَّلل َّلََحأَو اَبجِّالر ُلْثجم ُعْيَْبلا اَََّّنجإ.ُقَحََْيَُّاَّللَو جِاَقَدَّالص جِبْرُيَو اَبجِّالر َُّاَّللُّبجَُي ََّل
ٍراَّفَكَّلُكجم َ
جقَب اَم اوُرَذَو ََّاَّلل اوُقَّات اوُنَآم َينجذَّلا اَهَُّيأاَي . ٍيمجَثأَْجنجمُْْم ْمُتْنُك ْنجإ اَبجِّالر َن
“sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba.”
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.
b) Sunnah Rasulullah SAW:
جِّالر َلجآك َمَّلَسَو جهْيَلَع َُّاَّلل ىَّلَص جَّاَّلل ُولُسَر َنَعَل َالَق ٍرجباَج ْنَعجهْيَدجاهَشَو ُهَبجاتَكَو ُهَلجْكُْمَو اَبْمُه َالَقَو
ٌاءَوَس
Dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat pemakan
riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi-saksinya." Dia
berkata, "Mereka semua sama." (HR. Muslim)
11 Kementerian Agama RI, Fikih (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2014), hal. 154
17. 14
4. Macam-macam Riba
para ulama Fikih membagi riba menjadi empat macam, yaitu:
a. Riba Fadl
Riba Fadl adalah tukar menukar atau jual beli antara dua buah barang yang
sama jenisnya, namun tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang
menukarnya, atau jual beli yang mengandung unsur riba pada barang yang sejenis
dengan adanya tambahan pada salah satu benda tersebut. Sebagai contoh adalah
tukar menukar emas dengan emas atau beras dengan beras, dan ada kelebihan
yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. Kelebihan yang disyaratkan itu
disebut riba fadl. Supaya tukar-menukar seperti ini tidak termasuk riba, maka
harus ada tiga syarat, yaitu:
1) Barang yang ditukarkan tersebut harus sama
2) Timbangan atau takarnya harus sama
3) Serah terimanya pada saat itu juga
b. Riba Nasi’ah
Riba Nasi’ah yaitu mengambil keuntungan dari pinjam meminjam atau
tukar-menukar barang yang sejenis maupun yang tidak sejenis karena adanya
keterlambatan waktu pembayaran. Menurut ulama hanafiyah, Riba Nasi’ah adalah
memberikan kelebihan terhadap pembayaran dari yang ditangguhkan. Maksudnya
dalah menjual barang dengan sejenisnya, tetapi yang satu lebih banyak dengan
pembayaran diakhirkan, seperti menjual 1 kg beras dengan 1 ½ kg beras yang
dibayarkan setelah dua bulan kemudian. Kelebihan pembayaran yang disyaratkan
inilah yang disebut Riba Nasi’ah.
َهَن َمَّلَسَو جهْيَلَع َُّاَّلل ىَّلَص جَّاَّلل َولُسَر ََّنأ ٍبَدْنُج جنْب َةَرََُس ْنَعَن جانَوَيَْْاجب جانَوَيَْْا جعْيَب ْنَع ىًةَيئجس
“dari Samurah bin jundub bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang
menjual hewan dengan hewan dengan cara penangguhan.” (HR. Lima ahli hadits)
c. Riba Qardi
Riba Qardi Adalah meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan
atau tambahan dari orang yang meminjam. Misalnya andi meminjam uang kepada
arman sebesar Rp 500.000, kemudian arman mengharuskan kepada andi untuk
mengembalikan uang itu sebesar Rp 550.000. Inilah yang disebut Riba Qardi
18. 15
d. Riba Yad
Riba Yad yaitu pengambilan keuntungan dari proses jual beli dimana
sebelum terjadi serah terima barang antara penjual dan pembeli sudah berpisah.
Contohnya, orang yang membeli suatu barang sebelum ia menerima barang
tersebut dari penjual. Penjual dan pembeli tersebut telah berpisah sebelum serah
terima barang itu. Jual beli ini dinamakan Riba Yad.12
F. Hikmah Diharamkannya Riba Yaitu:
a. Menghindari tipu daya di antara sesama manusia
b. Melindungi harta sesama muslim agar tidak dimakan dengan batil
c. Memotivasi orang muslim untuk menginvestasi hartanya pada usaha-usaha
yang bersih dari penipuan, jauh dari apa saja yang dapat menimbulkan
kesulitan dan kemarahan di antara kaum muslimin
d. Menjauhkan orang muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaan
karena pemakan riba adalah orang yang zalim dan akibat kezaliman adalah
kesusahan
e. Membuka pintu-pintu kebaikan di depan orang muslim agar ia mencari
bekal untuk akhirat
f. Rajin mensyukuri nikmat Allah dengan cara memanfaatkan untuk
kebaikan serta tidak menyia-nyiakan nikmat tersebut
g. Melakukan praktek jual beli dan utang piutang secara baik menurut islam13
12 Kementerian Agama RI, Fikih (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2014), hal. 155-156
13 Ibid., hal. 156
19. 16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian luas) atas dasar saling rela
atau tukar menukar suatu benda (barang) yang dilakukan antara dua pihak dengan
kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka.
Macam-macam jual beli : Jual beli yang sahih dan Jual beli yang tidak sahih
(batil)
2. Hikmah jual beli antara lain:
g) Jual beli dapat menata struktur kehidupan ekonomi masyarakat yang
menghargai hak milik orang lain.
h) Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya atas dasar kerelaan.
i) Masing-masing pihak merasa puas, baik ketika penjual melepas barang
dagangannya dengan imbalan, maupun pembeli membayar dan menerima
barang.
j) Dapat menjauhkan diri dari memakan atau memiliki barang yang haram atau
secara bathil.
k) Penjual dan pembeli mendapat rahmat Allah Swt. Bahkan 90% sumber rezeki
berputar dalam aktifitas perdagangan.
l) Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan.
3. Khiyar yaitu mencari dua pilihan yang terbaik antara imdha (melanjutkan
transaksi) atau ilgha (membatalkan transaksi). Macam-Macam Khiyar: Khiyar
Majelis; Khiyar Syart; Khiyar ‘Aib
4. Hikmah Khiyar antara lain :
a. Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip-prinsip
Islam.
b. Mendidik masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan akad jual beli.
c. Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli, dan
mendidiknya agar bersikap jujur dalam menjelaskan kondisi dagangannya.
20. 17
d. Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun dari
pihak pembeli.
e. Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antar sesama.
5. Riba adalah pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli, maupun pinjam
meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip mu’amalat dalam islam.
Para ulama Fikih membagi riba menjadi empat macam, yaitu : Riba Fadl; Riba
Nasi’ah; Riba Qardi; Riba Yad.
6. Hikmah diharamkannya Riba Yaitu :
a) Menghindari tipu daya di antara sesama manusia
b) Melindungi harta sesama muslim agar tidak dimakan dengan batil
c) Memotivasi orang muslim untuk menginvestasi hartanya pada usaha-usaha
yang bersih dari penipuan, jauh dari apa saja yang dapat menimbulkan
kesulitan dan kemarahan di antara kaum muslimin
d) Menjauhkan orang muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaan
karena pemakan riba adalah orang yang zalim dan akibat kezaliman adalah
kesusahan
e) Membuka pintu-pintu kebaikan di depan orang muslim agar ia mencari bekal
untuk akhirat
f) Rajin mensyukuri nikmat Allah dengan cara memanfaatkan untuk kebaikan
serta tidak menyia-nyiakan nikmat tersebut
g) Melakukan praktek jual beli dan utang piutang secara baik menurut islam
21. 18
DAFTAR PUSTAKA
Aikochi, Jual Beli dan Hikmah Jual Beli, dalam http://aikochi-
sinichi.blogspot.com/2011/01/jual-beli-dan-hikmah-jual-beli.html, diakses
pada Selasa, 21 April 2015 pukul 08.45
Al-Khalafi, Syaikh Abdul Azhim bin Badawi. Khiyar (Memilih), dalam
http://almanhaj.or.id/content/1649/slash/0/khiyar-memilih/), diakses pada
selasa 31 maret 2015, pkl 08:15wib
Ali, Hasan. 2003. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalat).
Kementerian Agama RI. 2014. Fikih. Jakarta: Kementerian Agama RI
Hendi, Suhendi. 2010. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Khar, Mashur. 1992. Bulughul Maram. Jakarta: PT Rineka cipta, Cet. I
Nashihuddin, Yatamu. Jual Beli, Khiyar, dan Riba (makalah), dalam
http://mayapas.blogspot.com/2013/02/jual-beli-khiyar-dan-riba-
makalah.html, diakses pada Selasa, 21 April 2015 pukul 08.57
Suparta, Mundzier. 2009. Pendidikan Agama Islam Fikih. Semarang: PT. Karya
toha putra, Cet. 1.
Zuhdi, Masjfuk. 1997. Masail Fiqhiyah. Jakarta: Gunung Agung