Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Dasar : Memperoleh disiplin diri: Keyakinan kelas membantu siswa dalam mengembangkan disiplin diri. Dengan adanya keyakinan yang telah disepakati bersama, siswa akan lebih mudah mengontrol perilaku mereka dan menjalankan kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan
Yang perlu diperhatikan : Siswa menulis keyakinan kelas yang mereka inginkan,Guru dan siswa mengulas keyakinan kelas yang telah tertulis,memilah keyakinan kelas yang penting,mengecek kembali keyakinan kelas dan menyepakatinya. cara mendapatkan umpan balik dengan mengisi google form lewat hp dengan akun belajar.idyang berisi pertanyaan tentang umpan balik sekaligus mengenalkan siswa pada aplikasi google form. dampak yang diharapkan diharapkan juga dapat menumbuhkan keterlibatan siswa dalam membentuk keyakinan kelas untuk mencapai kelas impian bersama guna pembelajaran yang efektif. Setelah melakukan ini jadi mengetahui bahwa sangatlah penting melibatkan siswa dalam perumusan keyakinan kelas. tantangan yang dihadapi terkadang siswa harus sering diingatkan akan keyakinan kelas yang telah disepakati. Banyak pengetahuan baru saya daptkan dalam penyusunan aksi nyata ini. serta rencana jangka pendek adalah mengajak guru lain melaksanakan praktik baik di kelasnya dalam membuat keyakinan kelas sesuai keinginan dan kesepakatan siswa.
Dampaknya : Meningkatkan kedisiplinan siswa,Menciptakan komunikasi segala arah antara guru dan siswa.Keyakinan kelas adalah keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik terhadap kemampuan dan potensi diri sendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas atau tantangan yang diberikan di kelas. Keyakinan kelas yang positif dapat meningkatkan motivasi dan kinerja siswa dalam belajar. Disiplin positif juga dapat membantu dalam membangun keyakinan kelas yang positif.Disiplin positif adalah pendekatan dalam mendisiplinkan siswa dengan cara yang positif dan membangun, bukan dengan hukuman atau sanksi yang keras. Keyakinan kelas adalah salah satu strategi dalam menerapkan disiplin positif di kelas. Keyakinan kelas adalah keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik terhadap kemampuan dan potensi diri sendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas atau tantangan yang diberikan di kelas. Keyakinan kelas yang positif dapat meningkatkan motivasi dan kinerja siswa dalam belajar. Beberapa langkah dalam membangun keyakinan kelas yang positif antara lain.Mensosialisasikan pada orang tua siswa keyakinan baik yang dibuat siswa
Memberikan pengimbasan pada teman sejawat tentang modul 1.4
Menularkan keyakinan baik kelas VI b pada kelas lainnya
Mengevaluasi pelaksanaan keyakinan baik di kelas
Merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan
Membuat rancangan tindakan kegiatan aksi nyata
Menyampaikan rencana kegiatan serta meminta izin kepada kepala sekolah selaku penanggung jawab
Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada rekan kerja dan warga sekolah lainnya.Menerapkan disiplin positif melalui keyakinan kelas memiliki
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Dasar : Memperoleh disiplin diri: Keyakinan kelas membantu siswa dalam mengembangkan disiplin diri. Dengan adanya keyakinan yang telah disepakati bersama, siswa akan lebih mudah mengontrol perilaku mereka dan menjalankan kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan
Yang perlu diperhatikan : Siswa menulis keyakinan kelas yang mereka inginkan,Guru dan siswa mengulas keyakinan kelas yang telah tertulis,memilah keyakinan kelas yang penting,mengecek kembali keyakinan kelas dan menyepakatinya. cara mendapatkan umpan balik dengan mengisi google form lewat hp dengan akun belajar.idyang berisi pertanyaan tentang umpan balik sekaligus mengenalkan siswa pada aplikasi google form. dampak yang diharapkan diharapkan juga dapat menumbuhkan keterlibatan siswa dalam membentuk keyakinan kelas untuk mencapai kelas impian bersama guna pembelajaran yang efektif. Setelah melakukan ini jadi mengetahui bahwa sangatlah penting melibatkan siswa dalam perumusan keyakinan kelas. tantangan yang dihadapi terkadang siswa harus sering diingatkan akan keyakinan kelas yang telah disepakati. Banyak pengetahuan baru saya daptkan dalam penyusunan aksi nyata ini. serta rencana jangka pendek adalah mengajak guru lain melaksanakan praktik baik di kelasnya dalam membuat keyakinan kelas sesuai keinginan dan kesepakatan siswa.
Dampaknya : Meningkatkan kedisiplinan siswa,Menciptakan komunikasi segala arah antara guru dan siswa.Keyakinan kelas adalah keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik terhadap kemampuan dan potensi diri sendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas atau tantangan yang diberikan di kelas. Keyakinan kelas yang positif dapat meningkatkan motivasi dan kinerja siswa dalam belajar. Disiplin positif juga dapat membantu dalam membangun keyakinan kelas yang positif.Disiplin positif adalah pendekatan dalam mendisiplinkan siswa dengan cara yang positif dan membangun, bukan dengan hukuman atau sanksi yang keras. Keyakinan kelas adalah salah satu strategi dalam menerapkan disiplin positif di kelas. Keyakinan kelas adalah keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh siswa atau peserta didik terhadap kemampuan dan potensi diri sendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan tugas atau tantangan yang diberikan di kelas. Keyakinan kelas yang positif dapat meningkatkan motivasi dan kinerja siswa dalam belajar. Beberapa langkah dalam membangun keyakinan kelas yang positif antara lain.Mensosialisasikan pada orang tua siswa keyakinan baik yang dibuat siswa
Memberikan pengimbasan pada teman sejawat tentang modul 1.4
Menularkan keyakinan baik kelas VI b pada kelas lainnya
Mengevaluasi pelaksanaan keyakinan baik di kelas
Merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan
Membuat rancangan tindakan kegiatan aksi nyata
Menyampaikan rencana kegiatan serta meminta izin kepada kepala sekolah selaku penanggung jawab
Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada rekan kerja dan warga sekolah lainnya.Menerapkan disiplin positif melalui keyakinan kelas memiliki
Bahan ajar Desain Produk dan Jasa pada mata kuliah Manajemen Operasi yang membahas mengenai: Ilustrasi regal marine, Pemilihan Produk dan Jasa, Penciptaan Produk Baru, Pengembangan Produk, Peluncuran Desain Produk, Rangkaian Kesatuan, Pengembangan Produk, Dokumen yang dibutuhkan untuk Produksi, Penerapan Pohon Keputusan untuk Desain Produk, Transisi ke Produksi
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Dedy Wiranto
Model pembelajaran Dick dan Carey adalah model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Pendekatan yang mempertimbangkan tahapan tahapan pemecahan masalah yang setiap langkah di pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatif dan solusi yang di pilih dapat di terapkan. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick dkk yang terdiri atas beberapa komponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar. Terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Dick dan Carey memasukan unsure kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan. Unsur kognitif yang mengutamakan daya kognitif atau daya pemikiran dari peserta didik dan unsur behavioristik yang mengedepankan tingkah laku peserta didik dalam pembelajaran.
Pada esensinya keberadaan Corporate University adalah untuk membantu perusahaan dalam leveraging/ mengungkit:1.Pengembangan SDM, sehingga memiliki kompetensi yang selaras dengan kompetensi perusahaan, yg pada gilirannya akan berkinerja excellent (unggul). Oleh karenanya Learning Program harus sistematis sejak dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, dimana dalam dunia Corpu disebut dengan Learning Value Chain (Learning Diagnostic, Design & Development, Delivery dan Evaluation).
2.Pemecahan permasalahan Business yang tidak dapat disolusi dengan learning, maka dibentuk CoP (Community of Pratice).
3.Meningkatkan kemampuan Leadership dan Personal Qualities pada aspek Core Competency serta Soft Competencies.
4.Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management), Research dan Innovation.
Similar to RUBRIK PENILAIAN - AISYAH SAFITRI HAYATI.pdf (20)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
RUBRIK PENILAIAN - AISYAH SAFITRI HAYATI.pdf
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi
-
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
saat membuat project membuat toko online sebagai praktek pemasaran online
baik terkait dalam proses pembelajaran. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
BS JJ TJ DS KR
1 75 75 50 75 50 275 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• KR : Kreatifitas
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
5 = 500
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 325 : 5 = …..
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
-
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta
didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan
dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru
hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tida
k
Jumla
h
Skor
Skor
Sika
p
Kode
Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut
serta
mengusulkan ide/gagasan.
50
250 62,5
0
C
2
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
50
3
Saya ikut serta dalam
membuat
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
50
4 Saya ikut andil menuangkan
ide dalam brosure digital
10
0
2. Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah
menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan
juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian
teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
N
o
Pernyat
aan
Ya Tidak
Juml
ah
Skor
Skor
Sika
p
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat
teman.
10
0
450 90,0
0
S
B
2
Memberikan solusi
terhadap
permasalahan.
10
0
3
Memaksakan pendapat
sendiri
kepada anggota
kelompok.
100
4 Marah saat diberi kritik. 10
0
5 Dapat diajak kerjasama 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K
3. b.Pengetahuan
1. Adsense adalah program kerjasama periklanan melalui media internet
yang diselenggarakan oleh...
A. Google
B. Yahoo
C. Amazon
D. Moozila
E. Metroon
2. Hasil penelitian selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan
sebelumnya, merupakan salah satu pengertian dari kriteria riset
pemasaran yaitu...
A. Relevan
B. Tepat waktu
C. Efisien
D. Obyektif
E. Subyektif
3. Menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk merespon tantangan
atau menyelesaikan masalah pemasaran yang dihadapi perusahaan,
merupakan salah satu pengertian dari kriteria riset pemasaran yaitu...
A. Relevan
B. Tepat waktu
C. Efisien
D. Obyektif
E. Subyektif
4. Setiap riset pemasaran harus memberikan nilai tambah lebih besar dari
pada biaya yang telah dikeluarkan, merupakan salah satu pengertian dari
kriteria riset pemasaran yaitu...
A. Relevan
B. Tepat waktu
C. Efisien
D. Obyektif
E. Subyektif
5. Agar riset mampu menghasilkan kuwalitas informasi yang baik, sehingga
kesalahan intrepretasi dapat diminimalisir atau bahkan dihindari,
merupakan salah satu pengertian dari kriteria riset pemasaran yaitu...
A. Relevan
B. Tepat waktu
C. Efisien
D. Obyektif
E. Subyektif
6. Strategi ini cocok digunakan masyarakat yang lebih memilih produk low
end. merupakan strategi penetapan harga yang diterapakan para pemasar
yaitu...
A. Menambahkan hadiah.
4. B. Menegaskan harga.
C. Mempercantik harga.
D. Diskon.
E. Promo
7. Pada strategi ini harga dipermak sedemikian rupa agar harga lebih eye
cathing dimata calon pembeli. Merupakan strategi penetapan harga yang
diterapkan para pemasar yaitu...
A. Menambahkan hadiah.
B. Menegaskan harga.
C. Mempercantik harga.
D. Diskon.
E. Promo
8. Yang termasuk kedalam jenis iklan online, kecuali...
A. iklan teks
B. ikan baris
C. iklan teks PPC
D. iklan direktori online
E. iklan koran.
9. Satu atau dua baris teks yang ditampilkan di bagian atas surat elektronik
disebut...
A. Header
B. Preheader
C. Subyek line
D. Personalisasi ucapan
E. Footer
10. Yang tidak termasuk kedalam strategi pemasarn berdasarkan
media yang digunakan adalah..
A. search engine
B. optimalisasi google maps
C. promosi
D. penggunaaan video marketing
E. surat kabar digital
Jawaban :
1. Google
2. Tepat waktu
3. Relevan
4. Efisien
5. Obyektif
6. Menegaskan harga.
7. Mempercantik harga.
8. iklan koran.
9. Preheader
10. promosi
5. Rubrik Penilaian Pengetahuan (Pilihan Ganda)
1. 10 2.10 3. 10 4.10 5. 10
6. 10 7.10 8. 10 9.10 10. 10
Soal Uraian (Essay)
1. Jelaskan tentang kelebihan dan kekuranga dari pemasaran online
2. Jelaskan pengertian dari pemasaran online menurut anda
3. Tuliskan hal hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
pemasaran online
4. Jelaskan manfaat dari pemasaran online
5. Sebutkan macam macam dari pemasaran online
6. Menurut pendapat anda,manakah pemasaran online yang paling
mudah digunakan
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja (Project)
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan membuat online shop pada marketplace
Shoppe sebagai berikut:
Soal :
1. Merancang Desain Pemasaran Online (Marketplace – Shofee)
Setelah mempelajari berbagai pemasaran online yang dapat
dgunakan untuk promosi, buatlah toko online dengan
memperhatikan unsur sebagai berikut :
a. Product
b. Place
c. Promotion
d. Price
Instrumen Penilaian
N
o
Aspek yang
Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kuran
gBaik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Product
2 Price
3 Place
4 Promotion
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)