Dokumen tersebut membahas tentang ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta. Dokumen tersebut mendefinisikan RTH, landasan hukumnya, fungsi dan manfaat RTH, serta masalah yang dihadapi dalam penyediaan RTH di Jakarta seperti urbanisasi dan pergeseran fungsi lahan."
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
disampaikan oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada Seminar nasional Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Mewujudkan Kota Masa Depan Indonesia. Jakarta 13 Desember 2012
SEMESTER 5. PPT buat Presentasi Final Studio Perencanaan bareng sama kelas A di ruang teater. Layout by Teh Sally. Pas presentasi, poster dan x-banner dipasang di depan. PWK FT UNDIP Semarang 2015 angkatan 2013.
Studio 1 belajar ttg memahami profil wilayah, dari situ bisa ditarik garis besar permasalahan utama di swatu wilayah. Nah di studio 2 ini, diselesaikan masalahnya. Jadi wilstudnya ya sama. Cari data juga, cuma data yg buat perencanaan ini lebih dalam, kalo yg di studio 1 kan kaya secara umum aja gituw. Jadi yg studio 2 ini nentuin dulu mau direncanain kaya gimana, aspek dan objek apa aja yang kena perencanaan, terus nyari data mendalam ttg aspek dan objek itu.
Jadi alurnya bukan survey-->dapat masalah-->tujuan--> rencana, karena itu udah di studio 1; tetapi yang ini tujuan-->rencana-->survey-->perencanaan.
Studio Perencanaan kebagi jadi perencanaan wilayah (regional) sama perencanaan focused area (perkotaan). Kalau kurikulum dulu, studio perencanaannya dipisah jadi 2 itu, kalo sekarang dirapel.
Disini aku ganti wilstud, di studio 1 aku di kelompok Weleri Raya (Welerich), di studio 2 aku di kelompok Kendal Raya (Bondokenceng) haha sempet baper
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Pedoman ini membantu Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) dan Fasilitator dalam melaksanakan pembangunan sanitasi, mulai dari persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan monitoring & evaluasi.
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
Dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia dikenal berbagai jenis rencana menurut hirarkhinya, seperti RTRW, RTBL, RDTR, DED dan sebagainya. Di sini ditelaah bagaimana kedudukan RDTR, RTBL dan PZ dalam sistem tersebut.
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Yudiwid
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).
Menguraikan kelembagaan (aturan main dan lembaga/organisasinya) pengelolaan sampah di aras masyarakat dengan pendekatan yang baru, yaitu Ekonomi Sirkuler atau Ekonomi Biru. Jadi pengelolaan sampah bukan hanya bertujuan untuk sanitasi tapi juga dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga dibahas mengenai pengelolaan sampah di era Revolusi Industri 4.0.
disampaikan oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada Seminar nasional Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Mewujudkan Kota Masa Depan Indonesia. Jakarta 13 Desember 2012
SEMESTER 5. PPT buat Presentasi Final Studio Perencanaan bareng sama kelas A di ruang teater. Layout by Teh Sally. Pas presentasi, poster dan x-banner dipasang di depan. PWK FT UNDIP Semarang 2015 angkatan 2013.
Studio 1 belajar ttg memahami profil wilayah, dari situ bisa ditarik garis besar permasalahan utama di swatu wilayah. Nah di studio 2 ini, diselesaikan masalahnya. Jadi wilstudnya ya sama. Cari data juga, cuma data yg buat perencanaan ini lebih dalam, kalo yg di studio 1 kan kaya secara umum aja gituw. Jadi yg studio 2 ini nentuin dulu mau direncanain kaya gimana, aspek dan objek apa aja yang kena perencanaan, terus nyari data mendalam ttg aspek dan objek itu.
Jadi alurnya bukan survey-->dapat masalah-->tujuan--> rencana, karena itu udah di studio 1; tetapi yang ini tujuan-->rencana-->survey-->perencanaan.
Studio Perencanaan kebagi jadi perencanaan wilayah (regional) sama perencanaan focused area (perkotaan). Kalau kurikulum dulu, studio perencanaannya dipisah jadi 2 itu, kalo sekarang dirapel.
Disini aku ganti wilstud, di studio 1 aku di kelompok Weleri Raya (Welerich), di studio 2 aku di kelompok Kendal Raya (Bondokenceng) haha sempet baper
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanJoy Irman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman, Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Pedoman ini membantu Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) dan Fasilitator dalam melaksanakan pembangunan sanitasi, mulai dari persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan monitoring & evaluasi.
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
Dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia dikenal berbagai jenis rencana menurut hirarkhinya, seperti RTRW, RTBL, RDTR, DED dan sebagainya. Di sini ditelaah bagaimana kedudukan RDTR, RTBL dan PZ dalam sistem tersebut.
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Yudiwid
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).
ilmu yang mencoba untuk memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka berada di lingkungan tersebut.
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!jong arsitek
pentingnya upaya pelestarian fungsi: PROSES alami rth DAN rtb dalam penerapan rtrw 2010-2030 DI dki jakarta
Bahan diskusi dari KOWAR2030, oleh Ning Purnomohadi.
Rabu, Tgl 10 Feb.2010 di Galeri Salihara Psr Minggu, Jakarta Selatan
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...BaneDoli
Belakangan ini kita sering melihat banyak lahan terbuka hijau yang dibangun menjadi sebuah perumahan atau area usaha. Lahan yang tentunya telah dimiliki pengembang tersebut sudah siap dikonversi jadi perumahan, baik perumahan kelas menengah atau perumahan mewah. Salah satunya daerah persawahan di kawasan Padang Bulan yang memiliki potensi untuk dibangunan suatu perumahan. Peraturan perkawasan di Kota Medan harus lebih diperjelas dan dipertegas.
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikAfifi Rahmadetiassani
Essay ini menjelaskan peran kehati dalam mendgradasi permasalah limbah plastik. Seperti kita ketahui plastik menjadi permasalahan dunia saat ini dan di Indonesia menjadi peringkat ke 2 dunia dalam menyumbangkan sampah plastik.
Kajian kasus perdaganagan avifauna yang berdasarkan hasil investigasi di lansekap kerinci seblat.Kajian ini dilakukan oleh Lembaga Animlas Indonesia dengan berkolabrasi dengan Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera)
Kelas Inspirasi Jakarta 5 mengenalkan berbagai macam profesi dengan harapan memberikan gambaran kepada anak bangsa dan memotivasi mereka untuk mencapai impiannya. Salah satunya adalah Peneliti Konservasi Alam.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
2. Definisi
• Ruang terbuka hijau yang populasinya didominasi oleh penghijauan baik secara
alamiah atau budidaya tanaman, dalam pemanfataan danfungsinya adalah
sebagai areal berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan wilayah
perkotaan (Instruksi Mendagri No.4 Tahun 1988)
• Ruang terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai
arti sebagai suatu lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam
lingkup urban (SNI Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan,
2004)
• Area/jalur dalam kota/wilayah yang penggunaannya bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman baik yang tumbuh secara alamiah maupun sengaja ditanam
(UU No. 26, 2007).
• RTHKP adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh
tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya,
ekonomi dan estetika (Permendagri No. 1 Tahun 2007).
3. Landasan Hukum
• Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung
• Undang-Undang RI No. 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air
• Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang
• Peraturan Pemerintah RI No. 63 Tahun 2002, tentang Hutan Kota
• Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005, tentang Peraturan Pelaksanaan
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
• Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006, tentang Jalan
• Keputusan Presiden RI No. 32 Tahun1990, tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung
• SNI 03-1733-2004, Tatacara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
5. Tujuan penyelenggaraan RTH
Menjaga ketersediaan
lahan sebagai kawasan
resapan air;
01
Menciptakan aspek
planologis perkotaan
melalui keseimbangan
antara lingkungan alam
dan lingkungan binaan
yang berguna untuk
kepentingan masyarakat;
02
Meningkatkan keserasian
lingkungan perkotaan
sebagai sarana
pengaman lingkungan
perkotaan yang aman,
nyaman, segar, indah,
dan bersih.
03
6. Fungsi RTH
Ekologis
Sosial Budaya
Estetika
Ekonomi
• Hutan kota
• Sempadan sungai
• Habitat biodiversity
• Lapangan olahraga
• Sarana kegiatan warga
• TPU
• Taman kota
• Tata ruang artistik
• Ekowisata
• Demplot Perkebunan/pertanian
7. Manfaat RTH
• Keteduhan
• Kesegaran
• Kesejukan
Langsung
• Penyerap karbon
• Regulasi hidrologi
• Habitat flora dan fauna
Tidak Langsung
8. Tipologi RTH
Fisik: Alami & Non Alami
Fungsi: Ekologis, Sosial-
Budaya, Estetika, Ekonomi
Struktur: Pola Ekologis &
Planologis
Kepemilikan: Publik &
Privat.
Tipologi RTH
Peraturan Menteri PU. NO. 5/PRT/M/2008
9. Jenis RTH Perkotaan
Taman Kota
RTH Fungsi
Tertentu
Sabuk
Hijau
RTH Bawah
Jalan
Layang
Ruang
Pedestrian
Jalur Hijau
Hutan Kota
Sempadan Rel KA
Sempadan Pantai
Sempadan Sutet
RTH Mata Air
RTH Pemakaman
Sempadan Sungai
12. Proporsi RTH Perkotaan Ruang Perkotaan
Terbangun
Hunian
(40%)
KDB 60%
RTH 8%
Non Hunian
(20%)
KDB 90%
RTH 2%
Terbuka
Taman
(12,5%)
KDB 0%
RTH 12,5%
Jalan (20%)
KDB 70%
RTH 6%
Lainnya
(7,25%)
KDB 80%
RTH 1,5%
RTH Privat 10% RTH Publik 20%
RTH Kota 30%
Peraturan Menteri PU. NO. 5/PRT/M/2008
13. Masalah RTH
1
Urbanisasi :
Kebutuhan
Ruang vs
Kelayakan Ruang
2
Pergeseran
fungsi:
recovery site vs
garbage dump
3
Illegal Wildlife
Traficking
4
Komitmen
kebijakan tata
ruang yang
ramah
lingkungan
5
Ruang Minim
dan lemahnya
promosi fungsi
14. Proporsi RTH di Kota Madya Prov. DKI Jakarta
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kepulauan Seribu
Jakarta Utara
Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
data.go.id, 2014
15. Luas RTH di Kota Madya Prov. DKI Jakarta (m2)
Jenis RTH/Kota
Madya
Jakarta Barat Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Utara Kep.Seribu Grand Total
Jalur Hijau Jalan 1,013,852 1,868,580 1,462,241 1,235,283 871,384 6,451,340
RTH Pemakaman 1,483,741 379,477 1,500,908 1,710,829 784,513 44,995 5,904,463
Taman Bangunan
Umum
11,142 2,457 62,192 85,477 161,268
Taman Interaktif 11,153 6,300 71,513 60,634 15,356 164,955
Taman Kota 31,945 739,812 7,497 53,506 832,760
Taman Lingkungan 226,173 465,881 612,797 378,729 186,005 1,869,585
Taman Rekreasi 69,967 171,553 241,520
Tepian Air 155,275 37,188 153,225 142,730 19,900 508,318
Grand Total 2,992,106 3,508,380 3,982,191 3,590,397 2,016,141 44,995 16,134,210
data.go.id, 2014
16. Isu dan
Perkembangan
RTH
Fakta RTH Jakarta:
• Target = 20%+10%
• Target perkembangan = 0,5
%/tahun (2010-2030)
• Kebutuhan = 6.500.000.000
m2
• Kemampuan DKI = 500.000
m2/tahun
Nirwono Joga, 16/05/2017 Kompas.com
17. RTH Menjadi Rumah Terakhir Flora dan Fauna
Liar di Jakarta
121 Jenis Avifauna
(Kristanto, 2008)
9 jenis tumbuhan
mangrove
(Kristanto, 2008)
43 jenis kupu-kupu
(Rahmadetiassani,
2013)
Lebih dari 6 jenis
mamalia (?)
Lebih dari 31 jenis
herpetofauna (?)
Lebih dari 12 jenis
capung (?)
Lebih dari 3 jenis
semut (?)
Lebih dari 5 jenis
ikan air tawar (?)
Ekologis RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan temperature kota.
RTH sebagai ruang interaksi social, sarana rekreasi, dan sebagai tetenger kota yang berbudaya
RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota, kebun-kebun bunga dan jalur-jalur hijau di jalan-jalan kota.
RTH dapat berfungsi secara langsung seperti penghusahaan lahanlahan kosong menjadi lahan pertanian/perkebunan dan pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan.