Peta Hijau adalah peta yang dibuat oleh masyarakat setempat tentang potensi alam, budaya, dan keberlanjutan suatu kawasan dengan menggunakan sistem ikon internasional. Jaringan Peta Hijau telah dikerjakan oleh ratusan komunitas di 50 negara, termasuk di Indonesia yang dirintis tahun 2001 dan sekarang terdapat komunitas di berbagai kota.
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidupagungsyahputra
Assalamualaikum.warahmatullahi.wabarakatuh.
Presentasi ini menjelaskan tentang:
Pengertian Ekosistem,
Jenis-jenis Ekosistem yang ada di dunia
Cara-cara menjaga Ekosistem Dll.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan.
Wassalamualaikum.warahmatullahi.wabarakatuh.
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidupagungsyahputra
Assalamualaikum.warahmatullahi.wabarakatuh.
Presentasi ini menjelaskan tentang:
Pengertian Ekosistem,
Jenis-jenis Ekosistem yang ada di dunia
Cara-cara menjaga Ekosistem Dll.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan.
Wassalamualaikum.warahmatullahi.wabarakatuh.
Nabung Aer™ adalah program yang diinisiasi DAG dengan tujuan utama mengajak masyarakat berpartisipasi dan pro-aktif mengatasi permasalahan banjir dan kekeringan.
Sebuah ironi yang terus menerus kita hadapi di Indonesia, utamanya kota-kota besar seperti Jakarta adalah pada saat musim hujan mengalami musibah banjir, sedangkan saat musim kemarau mengalami kekeringan dan kesulitan sumber air bersih. Keadaan ini diperparah dengan RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang minim, pembangunan yang tak terkendali, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang masih terus terjadi dan menganggap bahwa permasalahan-permasalahan tersebut melulu hanya urusan pemerintah saja. (lihat teaser) Bagi DAG yang paling penting justru adalah bagaimana kita sendiri, sebagai anggota masyarakat kemudian berusaha dan mencoba mencari solusi secara pro-aktif berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Nabung Aer™ adalah program yang diinisiasi DAG dengan tujuan utama mengajak masyarakat berpartisipasi dan pro-aktif mengatasi permasalahan banjir dan kekeringan.
Sebuah ironi yang terus menerus kita hadapi di Indonesia, utamanya kota-kota besar seperti Jakarta adalah pada saat musim hujan mengalami musibah banjir, sedangkan saat musim kemarau mengalami kekeringan dan kesulitan sumber air bersih. Keadaan ini diperparah dengan RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang minim, pembangunan yang tak terkendali, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang masih terus terjadi dan menganggap bahwa permasalahan-permasalahan tersebut melulu hanya urusan pemerintah saja. (lihat teaser) Bagi DAG yang paling penting justru adalah bagaimana kita sendiri, sebagai anggota masyarakat kemudian berusaha dan mencoba mencari solusi secara pro-aktif berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
1. PETA HIJAU
GREEN MAP INDONESIA
Berpikir Mendunia, Memetakan Tempatan
Think Global, Map Local
2. Apakah Green Map?
• Peta tentang potensi alam,
budaya, dan elemen kehidupan
keberlanjutan suatu kawasan
• baik yang bersifat positif maupun
negatif
• dibuat oleh komunitas /
masyarakat setempat
• dengan menggunakan sistem ikon
peta hijau (green map)
2
http://greenmap.or.id
3. Jaringan Green Map
• Pusat jaringan Peta Hijau
(Green Map) di New York, USA
(sejak 1995)
• Peta Hijau telah dikerjakan
oleh ratusan komunitas di 50
negara di dunia secara mandiri
• Hub / organisasi poros jaringan
di beberapa benua terbentuk
sejak awal 2000-an (Amerika
Latin, Eropa, Asia)
3
Gbr. Green Map Japan (tt)
4. Green Map di
Indonesia
• Dirintis oleh Marco
Kusumawijaya tahun 2001 di
Jakarta
• Tahun 2006 di Yogyakarta
dibentuk organisasi jaringan
pegiat Peta Hijau (Green Map)
Indonesia
• Komunitas Peta Hijau Yogyakarta
sebagai Koordinator Jaringan
Peta Hijau (Green Map
Indonesia)
4
http://greenmap.or.id
5. Komunitas Jaringan Peta Hijau
Jakarta
Medan
Bogor
Bandung
Dieng
Borobudur
Yogyakarta
Makassar
Surabaya
Sanur
Malang
Buton
Ternate
Aceh
Bukittinggi
Solo
5
http://greenmap.or.id
Pekanbaru
Samosir
2001 - 2008
6. Prinsip Peta Hijau
• Siapapun dapat membuat peta
(peneliti, mahasiswa, guru, siswa, anak-anak,
seniman, pensiunan, ibu rumah
tangga, dsb)
• Dimanapun (bioregion, kota/kawasan,
cluster terpilih, kampung/desa, RW/RT)
• Dapat dibaca oleh siapapun
(pemerintah, akademisi, warga, siswa, dsb)
• Dapat dimanfaatkan untuk
apapun (perencanaan kawasan,
pendidikan lingkungan, wisata, dsb)
6
http://greenmap.or.id
7. Siapa dan bagaimana?
1. bentuk kelompok kerja
2. menentukan tujuan
dan batasan
3. mendaftarkan proyek
peta hijau
4. pemetaan dan
5. kompilasi dan pencarian data
tinjauan data
9. peta hijau lagi!
6. desain peta
8. evaluasi
7. distribusi
7
Gbr. Risa at Green Map (2007)
http://greenmap.or.id
8. Apa saja?
(Tema dan Gagasan)
• Pusaka Budaya
(misal: sejarah lokal, lokasi jelajah situs-situs pusaka, dsb)
• Konservasi dan Penghijauan
(misal: ruang terbuka hijau, habitat serangga, tempat tercemar, tanaman langka,
kehidupan liar, jalur migrasi, dsb)
8
• Perencanaan Komunitas/Warga
(misal: organisasi lokal/forum warga, tipe permukiman/rumah, kepemilikan lahan,
tata guna lahan, dsb)
• Pembangunan Ekonomi
(misal: aliran modal, penggunaan sumberdaya, tata niaga lokal, pasar, bisnis dan
layanan hijau, dsb)
• Kesehatan Pribadi dan Komunitas
(misal: aset pribadi dan pandangan hidup, trend dan pola hidup sehat,
keterikatan/relasi sosial, dsb)
Gbr. Risa at Green Map (2007)
http://greenmap.or.id
9. Sistem Ikon
Peta Hijau
• Kehidupan Berkelanjutan
• Ekonomi Hijau, Teknologi dan Desain, Mobilitas,
Ancaman dan Tantangan
• Alam
• Tanah dan Air, Flora, Fauna, Kegiatan Luar Ruang
• Budaya & Sosial
• Karakter Budaya, Informasi Lingkungan, Keadilan
dan Kegiatan, Pekerjaan Umum dan Penanda
9
3 Genre - 12 Kategori - 170 Ikon
http://greenmap.or.id