Makalah ini membahas tentang adaptasi biota laut dalam dalam 3 kalimat. Pertama, laut dalam merupakan bagian laut yang gelap karena kedalaman lebih dari 300 meter sehingga tidak terkena cahaya matahari. Kedua, biota laut dalam melakukan adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku untuk bertahan hidup dalam kondisi gelap dan tekanan tinggi. Ketiga, contoh adaptasi tersebut adalah tubuh transparan
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok Mollusca. Mollusca merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak yang terdiri dari 150.000 spesies hidup dan ribuan fosil. Mereka telah menyebar ke seluruh habitat air dan darat, serta merupakan jenis yang paling sukses secara geologis. Terdapat 3 kelas utama Mollusca yaitu Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda.
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Makalah ini membahas tentang adaptasi biota laut dalam dalam 3 kalimat. Pertama, laut dalam merupakan bagian laut yang gelap karena kedalaman lebih dari 300 meter sehingga tidak terkena cahaya matahari. Kedua, biota laut dalam melakukan adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku untuk bertahan hidup dalam kondisi gelap dan tekanan tinggi. Ketiga, contoh adaptasi tersebut adalah tubuh transparan
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok Mollusca. Mollusca merupakan hewan invertebrata bertubuh lunak yang terdiri dari 150.000 spesies hidup dan ribuan fosil. Mereka telah menyebar ke seluruh habitat air dan darat, serta merupakan jenis yang paling sukses secara geologis. Terdapat 3 kelas utama Mollusca yaitu Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda.
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
1. Praklikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) berdasarkan morfologi, pengukuran, dan kunci identifikasi.
2. Morfologi ikan yang diamati meliputi bagian kepala, mata, mulut, insang, sisik, dan berbagai jenis sirip.
3. Ikan tersebut diklasifikasi sebagai Ctenopharyngodon idellus berdasarkan ciri-ciri tubuh dan ukuran yang
Mollusca adalah filum hewan invertebrata yang bervariasi dan tersebar luas, mulai dari hewan berkaki tunggal hingga berkaki dua. Mereka memiliki tubuh lunak dan tidak beruas serta tinggal di berbagai habitat air tawar dan laut. Bivalvia atau kerang merupakan kelas Mollusca yang memiliki cangkang berpasangan untuk melindungi tubuhnya.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa filum (kelompok) cacing laut beserta ciri-cirinya, yaitu:
1. Filum Sipuncula yang memiliki bentuk seperti kacang tanah dan hidup sebagai hewan sedentari.
2. Filum Echiura yang kebanyakan tinggal dalam liang pasir atau lumpur pada pantai dangkal.
3. Filum Tardigrada dikenal sebagai lumut babi yang dapat bertahan hidup pada lingkungan ekstrim
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Rotifera. Rotifera adalah hewan mikroskopis air tawar yang memiliki ciri khas berupa corona dan mastax. Tubuhnya terdiri dari berbagai organ seperti sistem pencernaan, ekskresi, saraf, dan reproduksi. Rotifera diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas seperti Seisonoida, Bdelloidea, dan Monogononta. Rotifera berperan penting dalam rantai makanan ekosistem perairan dan sebagai pakan
Dokumen ini menjelaskan tentang ikan nila (Oreochromis niloticus) yang merupakan ikan air tawar yang dibudidayakan di Indonesia. Ikan nila memiliki sifat tahan terhadap perubahan lingkungan dan pertumbuhan cepat. Terdapat berbagai jenis nila di Indonesia seperti Nila JICA, Nila Nirwana, dan Nila Larasati yang dihasilkan dari program pemuliaan untuk mendapatkan karakteristik pertumbuhan lebih baik. D
Euspongia sp. adalah porifera dari filum Porifera, class Demospongiae, ordo Haploselerida, dan famili Acroporidae. Hewan ini memiliki tubuh multiseluler yang terbuat dari spongin atau campuran spongin dan zat kersik, dengan berbagai bentuk dan warna.
Rotifers are a phylum of microscopic and small aquatic animals found in both marine and freshwater environments. They possess a rotating crown of cilia used for locomotion, feeding, and gathering food particles. Rotifers exhibit diverse morphologies including globular, elongated, and sac-like shapes. They are primarily omnivorous, filtering small particles from water, but some species are carnivorous, capturing prey using specialized jaws and trapping mechanisms. Rotifers reproduce asexually through parthenogenesis or sexually, producing haploid or diploid eggs depending on the class. There are three main classes that differ in their reproductive strategies and morphology.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
1. Praklikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan bertulang sejati (Osteichthyes) berdasarkan morfologi, pengukuran, dan kunci identifikasi.
2. Morfologi ikan yang diamati meliputi bagian kepala, mata, mulut, insang, sisik, dan berbagai jenis sirip.
3. Ikan tersebut diklasifikasi sebagai Ctenopharyngodon idellus berdasarkan ciri-ciri tubuh dan ukuran yang
Mollusca adalah filum hewan invertebrata yang bervariasi dan tersebar luas, mulai dari hewan berkaki tunggal hingga berkaki dua. Mereka memiliki tubuh lunak dan tidak beruas serta tinggal di berbagai habitat air tawar dan laut. Bivalvia atau kerang merupakan kelas Mollusca yang memiliki cangkang berpasangan untuk melindungi tubuhnya.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa filum (kelompok) cacing laut beserta ciri-cirinya, yaitu:
1. Filum Sipuncula yang memiliki bentuk seperti kacang tanah dan hidup sebagai hewan sedentari.
2. Filum Echiura yang kebanyakan tinggal dalam liang pasir atau lumpur pada pantai dangkal.
3. Filum Tardigrada dikenal sebagai lumut babi yang dapat bertahan hidup pada lingkungan ekstrim
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Rotifera. Rotifera adalah hewan mikroskopis air tawar yang memiliki ciri khas berupa corona dan mastax. Tubuhnya terdiri dari berbagai organ seperti sistem pencernaan, ekskresi, saraf, dan reproduksi. Rotifera diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas seperti Seisonoida, Bdelloidea, dan Monogononta. Rotifera berperan penting dalam rantai makanan ekosistem perairan dan sebagai pakan
Dokumen ini menjelaskan tentang ikan nila (Oreochromis niloticus) yang merupakan ikan air tawar yang dibudidayakan di Indonesia. Ikan nila memiliki sifat tahan terhadap perubahan lingkungan dan pertumbuhan cepat. Terdapat berbagai jenis nila di Indonesia seperti Nila JICA, Nila Nirwana, dan Nila Larasati yang dihasilkan dari program pemuliaan untuk mendapatkan karakteristik pertumbuhan lebih baik. D
Euspongia sp. adalah porifera dari filum Porifera, class Demospongiae, ordo Haploselerida, dan famili Acroporidae. Hewan ini memiliki tubuh multiseluler yang terbuat dari spongin atau campuran spongin dan zat kersik, dengan berbagai bentuk dan warna.
Rotifers are a phylum of microscopic and small aquatic animals found in both marine and freshwater environments. They possess a rotating crown of cilia used for locomotion, feeding, and gathering food particles. Rotifers exhibit diverse morphologies including globular, elongated, and sac-like shapes. They are primarily omnivorous, filtering small particles from water, but some species are carnivorous, capturing prey using specialized jaws and trapping mechanisms. Rotifers reproduce asexually through parthenogenesis or sexually, producing haploid or diploid eggs depending on the class. There are three main classes that differ in their reproductive strategies and morphology.
Los rotíferos son microorganismos acuáticos que juegan un papel importante en las cadenas alimentarias. Pertenecen al reino animal y al filo Rotifera. Se caracterizan por su pequeño tamaño, cuerpo cilíndrico y corona ciliada para la locomoción. La mayoría son dulceacuícolas aunque también existen especies marinas. Se reproducen de forma partenogenética a través de huevos.
- Rotifers are a phylum of small invertebrates found in freshwater and marine environments. They are commonly used as a live food source in aquaculture due to their tolerance of various conditions.
- There are two main classes of rotifers: Bdelloidea and Monogononta. Bdelloidea rotifers reproduce asexually while Monogononta have sexual reproduction.
- Rotifers possess a ciliated corona for feeding and a muscular pharynx called a mastax. They range in size from 100-1000 micrometers and can be found in nearly all aquatic habitats.
Este documento habla sobre la importancia de definir objetivos claros, medibles y observables al planificar cualquier actividad. Explica que un objetivo debe ser una meta específica a alcanzar, y cómo se debe redactar de manera que comience con un verbo en infinitivo. Además, analiza ejemplos de objetivos y cómo mejorar su formulación para que quede claro lo que se espera que aprendan los estudiantes.
El documento explica que el objetivo de una investigación es establecer claramente lo que se quiere lograr y los resultados esperados. Los objetivos deben ser concretos, medibles y alcanzables para guiar el estudio y permitir evaluar los resultados. Además, los objetivos generales y específicos deben estar relacionados y seguir un orden metodológico.
Dokumen tersebut membahas tentang zoologi invertebrata khususnya tentang Porifera (hewan spons). Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri umum, sistem saluran air, reproduksi, dan peran Porifera dalam kehidupan.
Tugas bahan mentah ini membahas tentang mollusca. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan binatang setelah arthropoda. Mollusca memiliki ciri-ciri seperti tubuh lunak dan tidak beruas-ruas, serta hidup di air dan darat. Tugas ini juga menjelaskan kelas-kelas mollusca beserta ciri khasnya seperti cephalopoda, gastropoda, bivalvia. Diakhiri dengan pemanfaatan mollusca
Ppt worm like animal (gastrotricha, acantocepahala, nematomorpha,gnathostomul...MauraAttaris
1) Tiga filum worm-like animal yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah Gastrotricha, Acanthocephala, dan Nematomorpha.
2) Gastrotricha adalah hewan mikroskopis yang memiliki rambut di seluruh tubuhnya dan hidup di air tawar maupun laut.
3) Acanthocephala adalah cacing parasit yang memiliki proboscis berduri dan memerlukan dua inang selama siklus hidupnya.
4) N
Porifera atau spons merupakan filum yang terdiri dari hewan akuatik sessile tanpa jaringan dan organ. Mereka memiliki tubuh berongga dengan sistem saluran air untuk sirkulasi cairan, dan sel-sel khusus untuk nutrisi, ekskresi, dan pertukaran gas. Porifera diklasifikasikan ke dalam kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang filum Echinodermata. Dokumen tersebut menjelaskan ciri khas Echinodermata seperti tubuh lima atau kelipatannya, sistem ambulakral, dan perubahan bentuk tubuh dari simetri bilateral menjadi radial setelah dewasa. Dokumen tersebut juga menjelaskan sistem tubuh, perkembangan, reproduksi, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, saraf, dan kelas-kelas utama Echinodermata
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada hewan akuatik dan terestrial. Sistem ekskresi meliputi proses pembuangan limbah metabolisme dan zat yang tidak berguna dari tubuh. Pada hewan akuatik, organ ekskresi utama adalah insang dan ginjal, sedangkan pada hewan darat meliputi metanefridia, tabung Malpighi, dan nefron. Sistem ekskresi berperan penting dalam osmoregulasi dan termoregulasi tubuh.
Cnidaria merupakan kelompok hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan. Terdiri dari 4 klasifikasi yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa. Cnidaria hidup di perairan dangkal laut dan air tawar, berkoloni atau soliter, dan bergerak berenang atau melekat. Reproduksinya melalui tunas atau gamet, dengan siklus hidup yang kompleks pada beberapa spesies. Cnid
Dokumen tersebut membahas tentang phylum Mollusca, yang merupakan kelompok binatang invertebrata yang diwakili oleh lebih dari 150.000 jenis yang hidup dan ribuan jenis fosil. Mollusca terdiri dari 5 kelas yaitu Amphineura, Scaphopoda, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda. Setiap kelas memiliki ciri khas berdasarkan bentuk dan struktur cangkangnya.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. NAMA KELOMPOK
• ICHFAR JAFFAR SODIQ 230110130074
• YOHANES ROY SATRIA .S 230210130042
• AGUNG RAMOS 230210130028
• M. YOGI ANDIKHA 230110130058
• INDAH NURWULAN 230110130087
• RADEN NADYA 230110130103
• SHEILLAWATI PERMANA .K 230110130062
• RIVANA J.H 230210130046
3. KLASIFIKASI ROTIFERA
1. KELAS SEISONIDEA
Kingdom : Animalia
• Phylum : Rotifera
• Class : Seisonidea
• Ordo : Seisonida
• Family : Seisonidae
• Genus : Seison
• Spesies : Seison nebaliae
4. 2. KELAS MONOGONONTA
• Kingdom: Animalia
• Phylum : Rotifera
• Kelas : Monogononta
• Ordo : Piloma
• Family : Branchionidae
• Genus : Branchionus
• Species : Branchionus sp.
5. MORFOLOGI ROTIFERA
1. KELAS SEISONIDEA
• Tubuh panjang; corona mengecil; ovari sepasang;
jantan berkembang baik; hanya ada satu genus
seison, dengan dua spesies di laut.
• Merupakan kelas yang mempunyai spesies
primitif.
• hidup pada ingsang Crustaceans.
• Semua anggotanya parthenogenetic
• Telurnya tidak dapat dibuahi oleh sel sperma,
ketika telurnya dewasa, semuanya akan menjadi
betina.
7. 2. KELAS MONOGONONTA
• Mempuyai spesies sekitar 1500 spesies.
• Mereka hidup sebagai parasit pada bryophyte
(alga hijau) .
• Mempunyai reproduksi seksual dan aseksual,
• ukuran jantan lebih kecil dibandingan dengan
Pada reproduksi seksual terjadi ketika pada
lingkungan yang tidak menguntungkan (terlalu
kering atau terlalu basah).
11. SISTEM EKSRESI
• Pada tiap sisi lateral terdapat
sebuah protonephridium dengan
2-8 flame bulb.
• Kedua protonephridia tersebut
bersatu pada kantung kemih
(bladder), yang bermuara pada
bagian ventral kloaka.
• Isi bladder dikosongkan melalui
anus dengan jalan kontraksi,
dengan kecepatan satu sampai
empat kali per menit.
• protonephridia adalah sebagai
osmoregulator, yaitu membuang
kelebihan air di dalam tubuh.
• Dalam beberapa menit dikeluarkan
sejumlah cairan yang setara dengan
berat tubuh rotifera tersebut.
12. SUSUNAN SARAF
• Rotifera mempunyai otak yang terdiri atas
massa ganglion dorsal, dan terletak di atas
mastax.
• Dari otak keluar sejumlah pasangan saraf yang
menuju ke berbagai alat indera, antara lain ke
mata dan ke antena.
• Beberapa jenis rotifera, terutama yang sessile
tidak mempunyai mata. Mata berupa ocellus
sederhana, dan berjumlah tiga hingga lima
buah
14. PERANAN ROTIFERA
• Brachionus plicatilis merupakan jenis
plankton hewani yanng hidup di perairan
litoral dan termasuk pakan larva ikan laut
yang penting. Dalam percobaan pembenihan
ikan laut, rotifera diberikan sebagai pakan
larva selama kurang lebih satu bulan.
15. KULTUR ROTIFERA
• Ada 3 cara dalam Kultur Rotifera
1. Kultur Rotifer Skala Laboratorium
a. Media dan Metode Isolasi
2. Kultur Rotifer Skala Semi Massal
a. Persiapan dan Sterilisasi Alat dan Bahan
b. Pengisian air media
c. Pemberian Pakan Untuk Rotifer
16. 3. Kultur Rotifer Skala Massal
1. Persiapan Alat dan Wadah
2. Pengisian Media
3. Penebaran Bibit
4. Pemeliharaan Rotifer