2. suatu pestisida yang bahan dasarnya
berasal dari alam misalnya
tumbuhan
mudah terurai (biodegradable) di
alam, sehingga tidak mencemarkan
lingkungan dan relatif aman bagi
manusia dan ternak
3. merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
menghambat pergantian kulit.
mengganggu komunikasi serangga.
menyebabkan serangga menolak makan.
menghambat reproduksi serangga betina.
mengurangi nafsu makan.
memblokir kemampuan makan serangga.
mengusir serangga.
5. murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
relatif aman terhadap lingkungan.
tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
kompatibel digabung dengan cara
pengendalian yang lain.
menghasilkan produk pertanian yang sehat
karena bebas residu pestisida kimia
6. daya kerjanya relatif lambat.
tidak membunuh jasad sasaran secara
langsung.
tidak tahan terhadap sinar matahari.
kurang praktis.
tidak tahan disimpan.
kadang-kadang harus diaplikasikan /
disemprotkan berulang-ulang.
9. gadung ternyata mengandung dioskorin salah
satu alkaloid yang bersifat racun bagi
serangga, ulat, cacing (nematoda) bahkan juga
tikus. Racun asam sianida (HCN), yang
merupakan bahan aktif dalam pengendalian
tikus. Kandungan racun dalam gadung juga
bisa membuat tikus2 mandul.
10. Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji
dan daun mimba mengandung azadirachtin
sebagai senyawa aktif utama, meliantriol,
salanin, dan nimbin. Senyawa aktif tanaman
mimba tidak membunuh hama secara cepat,
tapi berpengaruh terhadap daya makan,
pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti
kulit, menghambat perkawinan dan
komunikasi seksual, penurunan daya tetas
telur, dan menghambat pembentukan kitin.
Selain itu juga berperan sebagai pemandul.
11. Daun sirsak mengandung bahan aktif
annonain dan resin. Pestisida nabati daun
sirsak efektif mengendalikan hama trips. Jika
ditambahkan daun tembakau dan sirsak akan
efektif mengendalikan hama belalang dan ulat.
Sedangkan jika ditambahkan jeringau dan
bawang putih akan efektif mengendalikan
hama wereng coklat.
12. Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis
tanaman penghasil pestisida nabati dengan
bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan
dalam mengendalikan serangga hama adalah
senyawa nikotin dan turunannya antara lain
alkaloid nikotin, nikotin sulfat dan senyawa
nikotin lainnya
Senyawa ini bekerja sebagai racun kontak,
racun perut dan fumigan.
13. Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering
agar tidak berjamur.
Giling biji dan kulit biji mimba sampai halus, kemudian
saring dengan ayakan (850 µm).
Timbang 25-50 g serbuk biji mimba, 1 liter air, 1 ml alkohol
aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam).
Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain
furing.
Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g
deterjen atau 0,5 ml perata , aduk rata dan larutan siap
disemprotkan.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan
volume semprot yang memadai 400-600 liter air, tergantung
umur tanaman yang akan disemprot.
14. Tumbuk 100 lembar daun sirsak.
Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15
gram deterjen.
Diamkan sehari semalam.
Saring larutan tersebut dengan kain.
Encerkan setiap liter larutan dalam 10 liter air.
Larutan semprot siap digunakan.
15. Ambil 50 lembar daun sirsak dan segenggam
daun tembakau ditumbuk sampai halus.
Rendam bahan–bahan tersebut dalam 20 lt air
yang telah diberi 20 gr deterjen selama
semalam.
Saring larutan tersebut dengan kain.
Larutan siap digunakan dan disemprotkan ke
tanaman.
16. Bahan:
1 kg gadung
1 ons tembakau
Air secukupnya
Cara membuat:
Gadung dikupas, dicuci dan diparut.
Hasil parutan ditamban dengan 3 gelas air dan dibiarkan selama
12 sampai 24 jam
Tembakau direndam dalam 2 gelas air dan dibiarkan selama 12
sampai 24 jam
Kedua bahan dicampur dan diaduk hingga tercampur merata
Bahan disaring
Ekstrak Gatem diencerkan dengan dosis 2 – 2.5 gelas untuk 1
tangki sprayer.
17. Bahan-bahan:
Gadung 1 Kg *Dedak padi/ jagung 1 kg
Tepung ikan 1 ons *Kemiri 5-10 butir
Air secukupnya
Alat-alat:
Penumbuk/ parut/ blender *Ember *Pengaduk
Cara membuat:
Umbi gadung dikupas lalu dihaluskan dengan blender/ penumbuk/ parut
bersama kemiri
Campur dengan bahan-bahan lain kemudian campur air secukupnya
Bentuk menjadi bola-bola kecil kurang lebih 10 gr, jika dibentuk bola pecah
tambahkan sedikit air lagi
Jemur sampai kering
Umpankan bola-bola tadi pada tikus dengan cara meletakkan pada daerah sekitar
lubang tikus
Jika tikus betina makan umpan tersebut, dia tidak akan mati tapi akan mandul