Makalah ini membahas studi kasus mengenai pengajaran filsafat olahraga secara online kepada mahasiswa ilmu olahraga di Italia. Pengajaran filsafat olahraga secara online dianggap efektif karena dapat mendorong refleksi kritis, pemikiran kritis, dan pengembangan komunitas belajar serta memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengatur waktu belajar mereka. Studi kasus ini menggunakan platform e-learning gratis unt
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
1. MAKALAH HASIL RIVIEW JURNAL
“Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia”
MATAKULIAH FILSAFAT DAN SEJARAH OLAHRAGA
Disusun Oleh:
Indana Nurain Haq
20060484048
2020B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
TAHUN AKADEMIK2020/2021
2. i
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb bismillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt
kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul MAKALAH HASIL RIVIEW
JURNAL “Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia”
Dalam pembuatan ini saya dapat terbantu dengan adanya data-data yang lengkap mengenai
materi makalah yang diberikan sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu dan tidak ada
kendala apapun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu saya menerima saran ataupun
kritik yang bersifat membangun atau membuat makalah ini lebih baik lagi. Sekian dan selamat
membaca, terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb
Situbondo, 6 Maret 2021
Indana Nurain Haq
6. 3
Dengan mengacu pada Garth Kemerling (1980; 1998), kami mengidentifikas i tiga
tujuan utama dalam pengajaran fils afat olahraga: a) memperkenalkan s is wa dengan fils
afat s as tra olahraga melalui pembacaan teks klas iknya yang dipandu; b) untuk
mengembangkan keterampilan yang efektif dalam penalaran; dan c) untuk
mengembangkan pos is i pribadi dengan cara argumentatif. Perolehan ketiga tujuan ini
penting bagi s is wa, terutama bagi mereka yang berada di s ekolah teknik, univers itas ,
fakultas , dan departemen di mana mata pelajaran ini tidak umum. Pengajaran fils afat di
jurus an dan fakultas dengan kurikulum yang berbeda dari humaniora dan ilmu s os ial s
angat penting. Fils afat membekali s is wa di bidang ini dengan s ikap refleks if kritis yang
memungkinkan mereka mengembangkan cara berpikir yang lebih dalam dan tidak
dangkal terhadap mas alah kehidupan s ehari-hari s erta mas alah yang harus dipecahkan di
bidang s pes ialis as i mereka. Inilah alas an mengapa pengajaran fils afat s angat
direkomendas ikan oleh organis as i s eperti UNESCO. Beberapa dokumen internas ional
yang diterbitkan oleh organis as i ini bertujuan untuk mempromos ikan kebijakan
pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan refleks if kritis (Goucha,
2007). UNESCO juga telah berulang kali menggaris bawahi pentingnya menggunakan
perangkat open s ource dan konten terbuka untuk pengajaran jarak jauh, e-learning, dan
apa yang dis ebut m
learning, yang mengacu pada teknologi yang menggunakan perangkat s eluler s ebagai
konteks pembelajaran ganda untuk pengajaran (Kraut, 2013) .
Promos i perangkat pribadi UNESCO, s eperti pons el, pons el pintar, tablet, notebook,
pemutar MP3 untuk mendengarkan podcas t, notebook, perangkat untuk membaca e-
book, dan s ejenis nya, tidak menanggapi kepentingan komers ial, tetapi lebih kepada
fakta bahwa perangkat ini adalah alat berbiaya rendah untuk berbagi konten pengetahuan.
Jadi mereka adalah s arana yang ters ebar luas untuk mengembangkan komunikas i
antarpribadi dan menciptakan komunitas belajar berdas arkan minat bers ama orang-
orang dan berfokus pada pengembangans eumur hidup, terletak, dipers onalis as i, dan
berkelanjutan
pembelajaran(M es kill, 2013).
2. Studi Kas us
Mes kipun fils afat tidak termas uk dalam kurikulum s is wa ilmu olahraga, mengajar mereka
ilmu manus ia ini sangat penting. Dis iplin yang dis ebut " filos ofi olahraga" , ilmu terbaru di
bidang ilmu olahraga, memainkan peran dis krit di departemen ilmu olahraga dan gerakan
(Hyland, 1990; Reid, 2013).A rtinya, pertama, dis iplin ini mas ih belum dikenal di s ebagian
bes ar univers itas dan s ekolah yang melatih dan mendidik para profes ionalolahraga (guru
pendidikan jas mani, pendidik olahraga, atlet, manajer olahraga, pelatih), dan, kedua,
kontribus i dis iplin ini terhadap perkembangan ilmu keolahragaan mas ih s es ekali. Mis
alnya, kurikulum ilmu olahraga di fakultas dan departemen di Italia cenderung berfokus
terutama pada pengembangan keterampilan teknis , fis ik, dan motorik. Oleh karena itu, ilmu
olahraga Italia berfokus pada dis iplin ilmu yang bertujuan mempelajari dan
mengembangkan keterampilan bio-fis iologis , biomekanik, dan fis ik. Karakter empiris dari
dis iplin ilmu ini menghas ilkan paradigma pos itivis dalam s tudi olahraga. Bahkan ketika
kurs us dalam humaniora ada, dis iplin ilmu manus ia s eperti pedagogi, ps ikologi atau s os
iologi fokus pada as pek mereka s ebagai ilmu eks perimental dan des kriptif. Ini juga kas us
7. 4
kurikulum yang diajarkan di departemen ilmu olahraga di Italia.
Keunggulan paradigma pos itivis meremehkan kapas itas s is wa ilmu olahraga Italia
untuk mengembangkan pandangan kritis dan pribadi tentang olahraga baik s ebagai
fenomena manus ia maupun s ebagai s is tem s os ial. Pemahaman yang komprehens if dan
holis tik tentang olahraga tidak mungkin dilakukan, karena s is wa olahraga menghabis kan s
ebagian bes ar waktunya untuk mempelajari mata pelajaran pos itivis tik dari kurikulum
mereka atau berlatih olahraga. Oleh karena itu, s tudi humaniora harus dimas ukkan
ke dalam kurikulum karena Univers itas adalah s atu-s atunya tempat di mana mereka
dapat mengembangkan keterampilan kritis untuk menghas ilkan
934 Emanuele Isid ori et al. / Pro cedia - Ilmu Sosia l dan Perila ku 186 (2015) 932 - 938
pemahaman komprehens if tentang olahraga. Dengan tujuan ini dalam pikiran, kelompok
pedagog olahraga kami dari Univers itas Roma " Foro Italico" (URFI), s ebuah ins titus i yang
s epenuhnya mengabdikan diri untuk s tudi olahraga dan gerakan manus ia, memutus kan
untuk menawarkan kepada mahas is wa gelar s arjana mereka dalam ilmu olahraga a 4 kredit
(CFU) kurs us filos ofi olahraga. Kurs us ini s epenuhnya online, kecuali untuk beberapa s es i
tatap muka (pertemuan atau ceramah oleh dos en yang diundang) yang
bertujuan untuk membantu s is wa dengan s edikit pengalaman dalam jarak dan e-learning.
Mes kipun URFI memiliki platform Moodle untuk pengajaran online, kami memutus kan
untuk menggunakan platform e-learning gratis lainnya, yaitu Chamilo Campus . Mes kipun ini
adalah platform gratis dengan potens i terbatas terkait ruang dan repos itori, kami memilihnya
karena dua alas an: pertama, karena kurs us bers ifat dialogis dan interaktif; dan, kedua, s
ejalan dengan banyak teori kontemporer pembelajaran online, untuk
menekankan pentingnya jaringan s os ial untuk pembelajaran manus ia dari pers pektif kons
truktivis , komunitarian, dan terletak (Royo, 2010; Ko & Ros s en, 2004).Berdas arkan hal ini,
kami memutus kan untuk menyus un kurs us online menggunakan alat bantu pengajaran gratis
berikut:
a) Platform Kampus Chamilo digunakan untuk menampung konten utama kurs us
(pelajaran dan materi), s erta alat untuk memantau aktivitas s is wa , dan s ebagai platform
untuk mengirim pes an paling penting yang terkait dengan kurs us .
b) Blog Wordpres s adalah platform untuk berbagi informas i. Tujuan utamanya adalah untuk
menunjukkan presentas i umum kurs us dan beberapa pengumuman dengan penjelas an
umum tentang metode pengajaran dan cara pencatatan kehadiran. Blog ters ebut juga
memuat uraian s ingkat tentang s ilabus dan beberapa tautan yang berkaitan dengan video
tentang fils afat dan pokok-pokokpers oalannya.
c) Kami menggunakan grup Facebook untuk membuat obrolan grup waktu nyata lebih
menarik dan mudah
digunakan daripada obrolan dan forum platform Chamilo Campus .
d) Saluran Youtube dan Vimeo digunakan s ebagai cara untuk merekam pelajaran oleh ins
truktur kurs us dan oleh pembicara undangan lainnya dalam s eminar dan konferens i yang
diadakan dalam rangka kurs us .
e) Saluran radio dan platform Spreaker (yang memungkinkan penyiaran, perekaman, dan
pengunduhan hingga
10 jam rekaman) digunakan untuk merekam atau menyiarkan pelajaran guru dalam podcas t.
f) Platform untuk membuat ebook digunakan untuk membuat dan mengelola ebook dalam
format ePub, PDF, dan SCORM. g) Dropbo x digunakan s ebagai folder untuk berbagi materi
8. 5
dan dokumen kurs us .
h) Skype digunakan s ebagai cara konferens i video s erta obrolan video untuk wawancara
dan ujian akhir. i) Twitter digunakan untuk mengirimkan pengumuman atau pes an tentang
acara, s eminar, atau acara.
Setelah memilih perangkat pengajaran, kami membuat s ilabus khus us . Silabus ini
terins piras i dari buku pegangan Is idori dan Reid (2011) yang berjudul Filosofia dello
sport, dan dipahami s ebagai pengantar kajian filos ofi olahraga dan topik utamanya.
Dengan cara ini, kami memberi s is wa kemungkinan untuk mengenal filos ofi literatur
olahraga dan teks das arnya. Selain itu, kami juga bertujuan untuk mengembangkan
dan meningkatkan pemikiran kritis dan reflektif dalam ilmu olahraga s is wa dengan
berfokus pada topik berikut: a) mas alah umum fils afat s ebagai ilmu dan s ebagai
aktivitas manus ia; b) etika; c) hubungan antara nilai dan olahraga; metodologi penelitian
dan metode reflektif untuk mempromos ikan nilai-nilai melalui film olahraga; d) dan
hubungan antara globalis as i, olahraga, dan Olimpiade. Topik terakhir ini dimas ukkan
karena pentingnya, terutama, pemikiran de Coubertin, s erta kontribus inya terhadap
pengembangan filos ofi Olimpiade dan budaya olahraga s aat ini. Karena kami menganggap
topik terakhir ini s ebagai yang paling relevan dari kurs us kami, kami menamakannya s ebagai
" Fils afat olahraga dan pendidikan Olimpiade."
Mas alah utama kurs us , yang diajarkan dalam bahas a Italia dan Inggris , mencakup
topik-topik berikut (diringkas dalam s epuluh pelajaran): pengantar fils afat; as al us ul filos
ofi olahraga; olahraga dan mas alah filos ofis nya; olahraga dan nilai-nilai: pers pektif filos ofis
; metodologi penelitian dalam fils afat olahraga; etika olahraga dalam praktik; film fils afat
dan olahraga: pengantar; analis is filos ofis dari film olahraga; pengantar filos ofi Olimpiade;
agens i utama yang mempromos ikan pendidikan Olimpiade.
Awalnya, pada tahun ajaran 2011/2012, kami s epakat untuk menawarkan kurs us online
tentang filos ofi olahraga ini kepada 40 s is wa. Namun, dalam dua minggu pertama jumlah
aplikas i untuk pendaftaran s angat tinggi s ehingga kami memutus kan untuk menambah
jumlah yang diterima menjadi 70 s is wa. A ntara tahun akademik 2011/2012, 2012/2013 dan
2013/2014, terdapat 223 mahas is wa ilmu keolahragaan yang mengikuti mata kuliah fils afat
olahraga. Di antara s is wa ini, hanya 34, yaitu pers entas e dari 15,2%, yang pernah belajar fils
afat s elama pendidikan s ekolah menengah. Selama tiga tahun akademik yang dis ebutkan
di atas , 94% s is wa mengikuti ujian akhir dalam dua periode pertama tahun akademik (ada
tiga is tilah res mi per tahun akademik di URFI).
Emanuele Isid ori dkk. / Pro cedia - Ilmu Sosia l dan Perila
ku 186 (2 015) 932 - 93 8 935
Ujian akhir menunjukkan angka kegagalan yang s angat rendah: hanya 16 s is wa yaitu
7,2%, dengan rata-rata
5,3 per tahun, tidak berhas il lulus ujian dalam dua s es i pertama yang diizinkan. Semua s is wa,
kecuali tiga (yang drop-out dalam tiga tahun pertama s tudi mereka di bidang ilmu
olahraga), menyeles aikan kurs us fils afat olahraga, dan dianggap memenuhi s yarat untuk
lulus ujian akhir, yang diberi nilai lulus atau gagal.
3. Metode
9. 6
Kami telah memutus kan dari awal kurs us untuk menggunakannya juga s ebagai lingkungan
penelitian untuk mendapatkan beberapa umpan balik penting yang bertujuan untuk
meningkatkan kurs us itu s endiri dan metodologinya di mas a depan. Untuk itu, kami
menggunakan metodologi penelitian berdas arkan model s tudi kasus yang dis ederhanakan,
dan difokus kan pada evaluas i kegiatan pengajaran yang berkaitan dengan kurs us online.
Evaluas i ini dilakukan melalui metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, s eperti
wawancara, kues ioner terbuka dan tertutup, dan kelompok terarah. Untuk evaluas i has il data
ini, s udut pandang s is wa dan ins truktur dipertimbangkan dan dibandingkan antara s atu s ama
lain. Data diperoleh:
1) Melalui kues ioner khus us yang diberikan kepada s is wa yang mengikuti kurs us online. 2)
Melalui penilaian diri yang dilakukan oleh tiga guru yang pernah mengajar dalam mata kuliah
ters ebut (yaitu dua orang ins truktur dan s eorang tutor).
3) Melalui kelompok fokus yang terdiri dari ins truktur utama / guru yang bertanggung jawab
atas kurs us , oleh pengamat eks ternal, dan oleh empat relawan s is wa di s etiap tahun akademik
(4x3 = 12).
A ngket untuk s is wa didas arkan pada s kala likert yang berkis ar antara 1 s ampai 5 (1 =
Tidak Dapat Diterima, 2
= Perlu Peningkatan 3 = Sedang, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik). Kues ioner juga mencakup 4
pertanyaan kategorikal terbuka (item 6, 7, 9, 10, 11, 12),dan terdiri dari dua bagian utama:
a) bagian pertama tentang is i, cara penyampaian kurs us , dan bagian kualitas pengajaran dan
pendampingan; b) yang kedua tentang kes ukaan dan kepuas an terhadap alat pengajaran yang
digunakan dalam kurs us online.
Berikut adalah beberapa pertanyaan mengenai is i dan kualitas kurs us online:
1) kejelas an materi online
2) kegunaan materi online
3) kegunaan dis kus i online
4) kompetens i kritis yang ditujukan untuk memahami olah raga kontemporer dan dis ediakan
oleh kurs us adalah 5) dibandingkan dengan kurs us lain di URFI, keterlibatan A nda
(mengerjakan tugas , berinteraks i
dengan s is wa dan ins truktur) dalam kurs us ini adalah
6) tolong jelas kan kegiatan kurs us yang paling meningkatkan pembelajaran A nda dalam kurs
us ini
7) tolong Jelas kan kegiatan kurs us yang paling tidak membantu pembelajaran A nda dalam
kurs us ini 8) s ecara kes eluruhan, s aya akan menilai kurs us ini s ebagai
9) mohon berikan s aran, komentar, atau ide tambahan untuk meningkatkan kurs us ini
10) mempertimbangkan alas an A nda mendaftar di kurs us ini , apakah itu memenuhi
kebutuhan A nda? (ya, tidak) 11) apakah A nda akan merekomendas ikan kurs us online
kepada s is wa lain? (ya, tidak)
12) tolong, berikan s aran, komentar, atau ide lain untuk meningkatkan pengalaman online
Di antara pertanyaan yang berkaitan dengan guru dan tutor, kami menyertakan ini:
10. 7
13) Pers iapan, kualitas , dan kegunaan ins truktur dan tutor tanggapan mereka untuk kelas
ini adalah
14) Res pon tepat waktu oleh ins truktur untuk tugas adalah
15) Ins truktur s ebagai moderator dis kus i
Pertanyaan mengenai alat pengajaran dirangkum dalam pertanyaan yang menanyakan
kepada s is wa s alah s atu alat berikut (yaitu: Chamilo Kampus , blog Wordpres s , Facebook,
Youtube dan s aluran Vimeo, s aluran radio, platform untuk membuat dan mengelola e-book,
Dropbox, Skype, Twitter) harus dianggap s ebagai s aluran yang paling berguna
936 Emanuele Isid ori et al. / Pro cedia - Ilmu Sosia l dan Perila ku 186 (2 015) 932 - 938
dalam kurs us , dan alas annya.
Penilaian diri oleh guru didas arkan pada jawaban tertulis untuk pertanyaan terbuka
berikut: “A pakah A nda s ecara umum puas , s ebagai guru, dengan kurs us yang A nda
ajarkan s ecara online, dan dengan has il yang dicapai oleh s is wa A nda? Tulis " ya" atau "
tidak" , dan jelas kan alas an jawaban A nda. "
Kelompok fokus , berlangs ung s elama dua jam, terdiri dari kelompok dis kus i terbatas
untuk merefleks ikan umpan balik utama dari kues ioner yang diberikan kepada s is wa, dan
dari laporan yang ditulis oleh ins truktur kurs us . Dis kus i ini dibantu dan dimedias i oleh
pengamat / peneliti eks ternal yang bertindak s ebagai moderator dialog / dis kus i yang
mencatat interaks i dialogis para pes erta. Dis kus i dimaks udkan untuk mengetahui
kebenaran pendapat dan jawaban s is wa, menjadikannya s ebagai pedoman untuk dis kus i
dan refleks i kritis .
4. Has il
Evaluas i diri oleh para guru dan tutor kurs us ini s angat pos itif; mereka menegas kan
untuk meras a s angat puas dengan has il yang dicapai oleh s is wa mereka dan bers
yukur dengan pengalaman mengajar filos ofi olahraga s ecara online. Hal yang s ama
dapat dikatakan tentang kelompok fokus yang dibangun s elama tiga tahun akademik,
yang benar-benar mengkonfirmas i has il dari penilaian diri dan kepuas an guru, dan data
yang muncul dari kues ioner yang diberikan kepada s is wa. Data angket s is wa harus
dianggap paling menarik karena telah memberikan umpan balik yang berharga untuk
pengembangan mata kuliah s elanjutnya. Dari 223 s is wa yang mengikuti kurs us online
filos ofi olahraga, 212 menjawab kues ioner. Tingkat res pons , s ebagian bes ar dalam pers
entas e, adalah s ebagai berikut:
Tabel 1.
Jawaban siswa.
Pertanyaan
no.
penuh% (Sangat Baik
Pertanyaan no.
penuh% (Sangat Baik
Pertanyaan no.
penuh% (Sangat
Baik
Jawaban
kepuasan
=
5)
Jawaban
kepuasan
=
5)
Jawaban
kepuasan
= 5)
1 92.7 4 88.3 13 85.8 2 93.6 5 84.7 14 77.5 3 92.0 8 87.8 15 82.5
11. 8
Tabel 2. Jawaban pertanyaan kategorikal.
Pertanyaan no. Hasil dan persentase
Pertanyaan no.
Hasil dan persentase
6 forum, obrolan = 68,0 10 ya = 81,3
7 Obrolan Facebook = 77,3 11 ya = 93,0
9 lebih banyak tutor online = 23,7 12 untuk menyelesaikanteknis
masalah= 33,4
Pers entas e kepuas an dan kegunaan alat belajar mengajar s eperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel 3. Persentase kegunaan dan kepuasan tentang alat TL.
Alat / grup 1% Alat / grup 2% Alat / grup 3%
Chamilo Campus 62.1 Saluran Youtube dan Vimeo 87.4
Facebook 93.3
Blog Wordpress 63.7 Saluran radio 86.0 Skype
73.1
Dropbox 77.1 Platform untuk e-book 62.7 Twitter
62.3
5. Dis kus i
Data yang dikumpulkan dari kues ioner, dis kus i dan wawancara benar-benar telah
membuktikan pencapaian penuh tujuan pembelajaran dan pendidikan yang ditujukan oleh kurs
us online. Dalam kelompok fokus , beberapa mas alah kritis dan s angat kecil
Emanuele Isid ori et al. / Pro cedia - Ilmu Sosia l dan Perila ku
186 (2 015) 932 - 938 937
mas alah muncul. Mas alah-mas alah ini merujuk pada beberapa kes ulitan teknis terkait
penggunaan platform online (dianggap oleh beberapa s is wa s ebagai hal yang rumit), dan
kebutuhan pendampingan teknis yang lebih intens if. Mis alnya, tidak s emua s is wa
memiliki keterampilan teknis dan kemampuan yang s ama untuk menggunakan platform
online.
Pertimbangan khus us harus diberikan pada pers entas e yang terkait dengan kes ukaan dan
kegunaan alat pengajaran. A lat yang paling dihargai dan dis ukai s is wa adalah, s eperti yang
ditunjukkan pada tabel di atas , grup dis kus i Facebook, Vimeo dan s aluran Youtube, s aluran
radio dan podcas t. A las an mengapa mereka lebih menyukai alat ini adalah karena alat ini
mudah digunakan (untuk ditonton dan didengarkan). Sis wa menyukai Facebook karena
memungkinkan mereka untuk terlibat dalam dialog berkelanjutan dan komunikas i berkelanjutan
dengan guru dan teman s ekelas . Sis wa juga
menegas kan bahwa mereka menyukai alat ini karena mudah ters edia di tablet dan pons el. Para s
is wa memberikan evaluas i yang s angat pos itif s ecara kes eluruhan terhadap is i kurs us dengan
12. 9
menyatakan bahwa s tudi fils afat, bahkan dalam mode online, membuat mereka s adar akan mas
alah etika dan pendidikan yang ters embunyi mengenai aktivitas fis ik dan olahraga. Dari
kelompok fokus , kami menemukan bahwa kurs us mengembangkan sikap kritis terhadap
olahraga kontemporer pada s is wa, dan memberi mereka pandangan alternatif filos ofis , seperti,
yang dis ebut teori olahraga lemah (Is idori, Maulini, & López Frías , 2013 ).
6. Kesimpulan dan rekomendas i
Studi kas us kami mewakili, dalam s emua as pek, contoh praktik pengajaran online yang
harus mendorong univers itas Italia dan Eropa lainnya untuk mengembangkan dan
meningkatkan kurs us s emacam ini tentang filos ofi olahraga. Olahraga adalah alat yang
ampuh untuk mempromos ikan refleks i filos ofis tentang isu-isu kontemporer seperti
teknologi baru dan globalisasi. Untuk alasan ini, pengajaran dan pembelajaran filos ofi
olahraga online tidak hanya meningkatkan potens i dis iplin ini s ebagai ilmu kritis dan
reflektif, tetapi juga membuatnya ters edia untuk khalayak yang lebih luas yang s ebaliknya
tidak akan mengetahuinya. Mis alnya, untuk atlet yang telah menyeles aikan karier
olahraganya dan perlu dilatih ulang dalam konteks karier ganda dan pembelajaran s eumur
hidup.
A lat baru yang dis ediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang untuk berbagi pengetahuan
dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk
menciptakan komunitas belajar yang mendorong komunikas i antarpribadi. Ini s angat cocok
dengan fungs i dialogis dan es ens i fils afat s ebagai ilmu dan s ebagai aktivitas manus ia (King,
2012).Melalui s umber daya ters ebut, mahas is wa muda yang bukan dari jurus an dan fakultas
humaniora atau fils afat juga dapat mengembangkan keterampilan filos ofis . Hal ini terutama
diperlukan, s eperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, untuk mahas is wa ilmu olahraga yang
tidak terbias a dengan perkembangan pemikiran kritis karena profes i olahraga, s ebagaimana
yang mereka pahami dalam mas yarakat kontemporer, terus dilihat hanya dalam hal perolehan
keterampilan teknis . Oleh karena itu, pengajaran fils afat olahraga s ecara on-line dapat menjadi s
arana bagi mahas is wa ilmu keolahragaan untuk mengembangkan keterampilan kritis yang
berguna untuk pekerjaannya di mas a depan. Studi kami memberikan model pendidikan dan
pengajaran yang s ederhana dan efektif. Kami hanya membutuhkan bahan dalam jumlah terbatas
untuk mencapai tujuan mata kuliah fils afat. Dengan cara ini, kami menghindari ris iko dis pers i
dan dis orientas i, yang oleh s ebagian s arjana dianggap s ebagai s alah s atu kes ulitan terkait
metode pengajaran
on-line (Ruffaldi, 2000).
Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa aks es ibilitas yang mudah dari pons el dan
tablet menjelas kan keberhas ilan alat pengajaran online. Hal ini menimbulkan pertanyaan
tentang perlunya memikirkan kembali pengajaran fils afat online s es uai dengan bentuk baru
pembelajaran s eluler dan tablet, mengubah jaringan s os ial dalam lingkungan pembelajaran
online (Wies enberg & Stacey, 2013). Sejalan dengan gagas an ini, penelitian kami juga
menunjukkan perlunya menyes uaikan mata kuliah dalam fils afat olahraga yang diajarkan s
ekarang. Ini adalah tantangan yang harus diatas i oleh filos ofi olahraga, yang dipikirkan
kembali dalam is tilah e-filos ofi khus us , bers ama dengan komunitas peneliti, guru, dan s is
wanya, yang harus diatas i hari ini untuk memahami olahraga dan maknanya, dan
menjadikannya manus ia yang nyata. praktek.
13. 10
Kontribusi penulis. Penelitian ini merupakan hasil kerjasama antara ketiga penulis. Kontribusi
penulis dapat diringkas sebagai berikut: Emanuele Isidori: konsepsi dan desain penelitian,
penulisan naskah. Francisco Javier López Frías: akuisisi data, revisi naskah. Ramos Echazarreta:
analisis dan interpretasi data; mendapatkan dana.
Referensi
Beetham, H., & Sharpe, R. (2007). Memikirkan kembali pedagogi untuk era digital:
Merancang pembelajaran abad ke-21. London: Routledge. Cabero, J., & Román, P. (2006).
E-actividades. Un referente básico para la formación en internet. Sevilla: Editorial MAD.
Goodyear, P. (2001). Kompetensi untuk pengajaran online: Laporan khusus. Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Pendidikan, 49(1), 65-72. Goucha, M. (2007). Filsafat Sekolah
Kebebasan: Mengajar Filsafat dan Belajar Filsafat: Status dan Prospek. Paris: Publikasi
UNESCO.
Haber, J., & Mills, M. (2008). Persepsi Hambatan Mengenai Pengajaran Online yang Efektif
dan Kebijakan: Fakultas Florida Community College.
938 Emanuele Isid ori dkk. / Pro cedia - Ilmu Sosia l dan Perila ku 186 (2 015) 932 - 938
Jurnal Penelitian dan Praktik Community College, 32 (4), 266-283. Hyland, DA (1990).
Filsafat olahraga. St. Paul, MN: Paragon.
Isidori E., & Reid, HL (2011). Filosofia dello olahraga. Milano: B. Mondadori.
Isidori, E., Maulini, C., & Javier López Frías, F. (2013). Olahraga dan Etika Pikiran Lemah:
Sebuah Manifesto Baru untuk Pendidikan Olahraga.
Budaya Fisik dan Olahraga. Studi dan Penelitian, 60 (1), 22-29.
Kemerling G. (1998). Filsafat Pengajaran di Internet. Kongres Filsafat Dunia ke-XX, Boston,
AS. Tersedia di:
https://www.bu.edu/wcp/Papers/Teac/TeacKeme.htm
Kemerling, G. (1980). Filsafat dan Footlight. Filsafat Pengajaran, 3(3), 315-323.
King, PC (2012). Teknologi dan Filsafat Pengajaran. Jurnal Sistem Teknologi Pendidikan,
40(2), 161-168. Ko, S., & Rossen, S. (2004). Mengajar online: panduan praktis. Boston,
MA: Houghton Mi flin.
Kraut, R. (2013).Pedoman Kebijakan UNESCO untuk Pembelajaran Seluler. Paris: Publikasi
UNESCO.
McLaughlin, TH (2003). Mengajar sebagai praktik dan komunitas praktik: Batasan kesamaan
dan tuntutan keragaman. Jurnal Filsafat Pendidikan,
37(2), 339-352.
Meskill, C. (2013). Pengajaran dan pembelajaran online: perspektif sosiokultural. London:
Penerbitan Bloomsbury. Moreno, F., & Bailly-Baillière, M. (2002). Diseño instructivo de la
formación online. Barcelona: Ariel.
Reid, HL (2012). Pengantar Filsafat Olahraga. Lanham, MD: Rowman & Littlefield
Publishers.
Royo, S. (2010). Aplikasi de las tecnologías de la información y la comunicación en la
enseñanza de la filosofía. Dalam LM Cifuentes & JM Gutiérrez (Eds.), Filosofía,
investigación, innovación y buenas prácticas (hlm. 55-68). Barcelona: Graò.
Ru faldi, E. (2000). Filosofia yang tidak sopan. Firenze: La Nuova Italia.
14. 11
Salmon, G. (2011). E-moderating: Kunci pengajaran dan pembelajaran online. New York:
Routledge.
Stacey, E., & Wiesenberg, F. (2007). Studi Filsafat Pengajaran Tatap Muka dan Online di
Kanada dan Australia. Jurnal Pendidikan Jarak Jauh,
22(1), 19-40.
Wiesenberg, FP, & Stacey, E. (2013). Filosofi pengajaran: Beralih dari ruang kelas tatap muka
ke ruang kelas online. Canadian Journal of
University melanjutkan pendidikan, 34(1), 63-79.
15. 12
BAB2RIVIEWJURNAL
Judul Jurnal
Pengarang
Nama Jurnal
Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di
Italia
Em
anuel
e Isi
dori
, Javi
er López Frí
as, Rafael Ram
os
Echazarreta
Pembelajaran, Pengajaran dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume, Issue
Tahun, Halaman
Riviewer
Tanggal
Tujuan Jurnal
WCLTA 2014
2015
Indana Nurain Haq (20060484048)
3/11/2021
Para guru dan pendidik telah menyuarakan banyak
kekhawatiran tentang pengajaran filsafat online.
Mereka khawat ir bahwa interaksi manusia non-fisik
yang diperlukan dalam cara komunikasi on-line
berbasis komputer dapat mengubah sifat dialogis,
int erpersonal, dan relasional dari filsafat . Mulai dari
ini, kami menganalisis kasus tertentu di mana sumber
terbuka digunakan untuk mengajarkan filosofi
olahraga kepada sekelompok mahasiswa universitas
ilmu olahraga Italia. Tujuan kami adalah untuk
menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online sama
efektifnya dengan pengajaran tatap muka. Selain itu,
pengajaran dan pembelajaran filsafat online
mendorong refleksi, pemikiran kritis, dan
pengembangan komunit asbelajar dengan memenuhi
kebutuhan pendidikan siswa dan memberi mereka
kesempatan untuk mengatur waktu belajar mereka dan
menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Ini
adalah masalah yang sangat relevan dalam bidang
filosofis kontemporer yang muncul seperti filosofi
yang diterapkan pada olahraga. Olahraga modern
kurang memiliki refleksi kritis dan filosofis. Dengan
demikian, penyebaran disiplin ilmu seperti filosofi
olahraga melalui teknologi baru pengajaran dan
komunikasi tidak hanya mendorong dan
menumbuhkan analisis kritis olahraga sebagai praktik
sosial, tetapi juga bermanfaat bagi siswa yang t idak
16. 13
Hasil Riview
memiliki akses ketatap muka. menghadapi pendidikan.
...Mulai dari ini, kami menganalisis kasus tertentu di
mana sumber terbuka digunakan untuk mengajarkan
filosofi olahraga
kepada sekelompok mahasiswa universitas ilmu
olahraga Italia....
...Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa
filosofi pengajaran online sama efektifnya dengan
pengajaran tatap muka....
...Selain itu, pengajaran dan pembelajaran filsafat online
mendorong refleksi, pemikiran kritis, dan
pengembanganbelajar
komunitasdengan memenuhi kebutuhan pendidikan
siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur
waktu belajar mereka dan
menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka....
...Ini adalah masalah yang sangat relevan dalam bidang
filosofis kontemporer yang muncul seperti filosofi yang
diterapkan
pada olahraga....
...Dengan meningkatkan jumlah informasi yang tersedia
serta akses ke sana, komunikasi melalui komputer
mengubah pendekatan
lembaga-lembaga utama tertentu dan praktik mereka
seperti pendidikan, olahraga, politik, dan ekonomi....
...Ini adalah beberapa argumen yang diberikan untuk
menentang pengajaran online (Haber & Mills,
2008; McLaughlin, 2003)
: a) pengajaran tanpa wajah tidak seefektif pengajaran
tradisional; b) bahan ajar online lebih mahal; c)
keinginan untuk
17. 14
memperkenalkan pembelajaran online lebih menanggapi
pertimbangan lain dan lebih sedikit untuk tujuan
edukatif; d) tidak ada
cara untuk campur tangan dalampe ople
pembentukansebagaisiswa dan manusia....
...Pengajaran filsafat di jurusan dan fakultas dengan
kurikulum yang berbeda dari humaniora dan ilmu sosial
sangat
penting....
...Filsafat membekali siswa di bidang ini dengan sikap
refleksif kritis yang memungkinkan mereka
mengembangkan cara berpikir
yang lebih dalam dan tidak dangkal terhadap masalah
kehidupan sehari-hari serta masalah yang harus
dipecahkan di bidang
spesialisasi mereka....
...Artinya, pertama, disiplin ini masih belum dikenal di
sebagian besar universitas dan sekolah yang melatih dan
mendidik
para profesional olahraga (guru pendidikan jasmani,
pendidik olahraga, atlet, manajer olahraga, pelatih), dan,
kedua,
kontribusi disiplin ini terhadap perkembangan ilmu
keolahragaan masih sesekali....
...Oleh karena itu, ilmu olahraga Italia berfokus pada
disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari dan
mengembangkan
keterampilan bio-fisiologis, biomekanik, dan fisik....
...Ini juga kasus kurikulum yang diajarkan di
departemen ilmu olahraga di Italia....
...Pemahaman yang komprehensif dan holistik tentang
olahraga tidak mungkin dilakukan, karena siswa
18. 15
olahraga menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk
mempelajaripositivistikmata pelajarandari kurikulum
mereka atau berlatih olahraga....
...Kursus ini sepenuhnya online, kecuali untuk beberapa
sesi tatap muka (pertemuan atau ceramah oleh dosen
yang diundang)
yang bertujuan untuk membantu siswa dengan sedikit
pengalaman dalam jarak dan e-learning....
...Meskipun ini adalah platform gratis dengan potensi
terbatas terkait ruang dan repositori, kami memilihnya
karena dua
alasan: pertama, karena kursus bersifat dialogis dan
interaktif; dan, kedua, sejalan dengan banyak teori
kontemporer
pembelajaran online, untuk menekankan pentingnya
jaringan sosi...
19. 16
BAB3Penutup
3.1 Kesimpulan
Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa akses ibilitas yang mudah dari
ponsel dan tablet menjelaskan keberhasilan alat pengajaran online. Hal ini
menimbulkan pertanyaan tentang perlunya memikirkan kembali pengajaran
filsafat online sesuai dengan bentuk baru pembelajaran seluler dan tablet,
mengubah jaringan sosial dalam lingkungan pembelajaran online (Wies enberg &
Stacey, 2013). Sejalan dengan gagasan ini, penelitian tersebut juga menunjukkan
perlunya menyesuaikan mata kuliah dalam filsafat olahraga yang diajarkan
sekarang. Ini adalah tantangan yang harus diatasi oleh filosofi olahraga, yang
dipikirkan kembali dalam istilah e-filosofi khusus , bersama dengan komunitas
peneliti, guru, dan siswanya, yang harus diatasi hari ini untuk memahami olahraga
dan maknanya, dan menjadikannya manusia yang nyata.
3.2 Saran
Sebagai penulis saya menyadari bahwa masih banyakkekurangan di dalammakalah ini. Untuk
kedepannya penulis akan menjelaskan secara detail dari sumber yang lebih banyak.