SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
i
MAKALAH FILSAFAT DAN SEJARAH OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI
ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN
RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA
DISUSUN OLEH :
Mohamad Ilham Agil Tri Saputra
20060484057
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum.
197412051999031005
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul” FILSAFAT
OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH
EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS
ECHAZARRETA “,guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Sejarah
Olahraga.Selain itu saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Makalah yang telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen
mata kuliah Filsafat dan Sejarah Olahraga beserta pihak yang berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini agar terciptanya makalah yang baik dan benar.Terlepas
dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat ataupun tata bahasa.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah FILSAFAT OLAHRAGA
PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE
ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA
dapat bermanfaat maupun menjadi inspirasi terhadap para pembaca.
Kediri,15 Maret 2021
Mohamad Ilham Agil Tri Saputra
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ..............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Perkembangan Teknologi Masa Kini...................................................................2
2.2 Studi Kasus.......................................................................................................3
2.3 Metode Studi.....................................................................................................6
2.4 Hasil Studi.........................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................9
PENUTUP .................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
Lampiran 1. Hasil Review Jurnal ............................................................................... 13
1
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Guru dan pendidik telah menyuarakan banyak keprihatinan tentang pengajaran
filsafat secara online.Mereka khawatir itu manusia non fisik interaksi yang
diperlukan dalam cara komunikasi on-line, berbasis komputer, dapat mengubah
dialogis, interpersonal, dan relasional. sifat filsafat.Mulai dari ini, kami
menganalisis kasus tertentu di mana sumber terbuka digunakan untuk pengajaran
olahraga filsafat untuk sekelompok mahasiswa universitas ilmu olahraga Italia.
Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online adalah
sebagai efektif sebagai pengajaran tatap muka. Selain itu, pengajaran dan
pembelajaran filsafat online mendorong refleksi kritis berpikir, dan
pengembangan komunitas belajar dengan memenuhi kebutuhan pendidikan siswa
dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur waktu belajar mereka dan
menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Ini adalah masalah yang sangat
relevan di era kontemporer yang sedang berkembang bidang filosofis seperti
filosofi yang diterapkan pada olahraga. Olahraga modern kurang memiliki refleksi
kritis dan filosofis. Jadi,difusi disiplin seperti filosofi olahraga melalui teknologi
baru pengajaran dan komunikasi tidak hanya mendorong dan menumbuhkan
analisis kritis olahraga sebagai praktik sosial, tetapi juga bermanfaat bagi siswa
yang tidak memilikinya akses ke pendidikan tatap muka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Perkembangan Teknologi Masa Kini
2. Studi Kasus
3. Metode Studi
4. Hasil Studi
1.3 Tujuan
1. Pemahaman mengenai kaitan antara filsafat dengan olahraga
2. Mengetahui hubungan antara Tuhan dengan filsafat olahraga
3. Toleransi terhadap sumber pendapat atau pemikiran orang lain
4. Memahami filsafat Maclntyre
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teknologi Masa Kini
Kemajuan teknologi terkini dalam komunikasi telah membentuk dunia kita
dengan cara yang radikal.Yang paling luar biasa perubahan radikal ini bisa
dibilang penemuan dan perkembangan World Wide Web.Dengan meningkatkan
jumlah informasi yang tersedia serta akses ke sana, komunikasi melalui komputer
mengubah pendekatannya lembaga utama tertentu dan praktiknya seperti
pendidikan, olahraga, politik, dan ekonomi.Modifikasi ini penting dalam
pedagogi, di mana penggunaan komputer untuk tujuan pengajaran menimbulkan
banyak tantangan (Beetham & Sharpe),Di antara mereka, pertanyaan terpenting
adalah apakah universitas tradisional, dan metodologi pengajaran mereka, dapat
memenuhi tuntutan dan fitur baru dari masyarakat komunikasi kita. Penggunaan
komputer sebagai cara populer melengkapi pendidikan tatap muka menjadi
populer, misalnya, untuk menciptakan virtual ruang di mana guru dapat
bersentuhan langsung dan langsung dengan siswa dengan mengunggah dokumen,
hyperlink,materi online dan sejenisnya (Moreno & Bailly-Baillière, 2002; Stacey
& Wiesenberg, 2007).Namun, selanjutnya tantangan pedagogi yang diangkat oleh
komunikasi yang dimediasi komputer adalah penggunaannya sebagai satu-satunya
sarana pendidikan(Salmon, 2011; Cabero, & Román, 2006; Goodyear,
2001).Karena kita terbiasa mengajar tatap muka, kita sulit membayangkan
paradigma pedagogis baru.Skeptisisme bisa dibilang merupakan posisi paling luas
terkait proposal baru seperti pengajaran online. Ini beberapa argumen yang
diberikan terhadap pengajaran online (Haber & Mills, 2008; McLaughlin, 2003):
a) pengajaran tanpa wajah tidak seperti efektif seperti yang tradisional
b) bahan ajar online lebih mahal
c) kemauan untuk memperkenalkan pembelajaran online lebih menanggapi
pertimbangan lain dan lebih sedikit untuk tujuan edukatif
d) tidak ada cara untuk mengintervensi orang formasi sebagai siswa dan
manusia.
Namun, kami akan memperdebatkan komunikasi online sebagai sarana untuk
mencapai tujuan utama dari pengajaran filosofi olahraga.Dengan mengacu pada
Garth Kemerling (1980; 1998), kami mengidentifikasi tiga tujuan utama dalam
pengajaran filosofi olahraga:
a) untuk mengenalkan siswa dengan filosofi literatur olahraga melalui
pembacaan teks klasik yang dipandu
b) untuk mengembangkan keterampilan yang efektif dalam penalaran
c) untuk mengembangkan posisi pribadi dengan cara argumentatif.
3
Itu perolehan ketiga tujuan ini penting bagi siswa, terutama bagi mereka yang
berada di sekolah teknik, universitas,fakultas, dan departemen di mana subjek ini
tidak umum. Pengajaran filsafat di departemen dan fakultas dengan kurikulum
yang berbeda dari humaniora dan ilmu sosial sangat penting.Filsafat memberi
siswa di bidang ini sikap kritis-refleksif yang memungkinkan mereka untuk
mengembangkan lebih dalam dan cara berpikir yang kurang dangkal terhadap
masalah kehidupan sehari-hari serta masalah yang akan dipecahkan bidang
spesialisasi mereka.Inilah alasan mengapa pengajaran filsafat sangat
direkomendasikan oleh organisasi seperti UNESCO. Beberapa dokumen
internasional yang diterbitkan oleh organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan
pendidikan kebijakan yang difokuskan pada pengembangan keterampilan refleksif
kritis (Goucha, 2007). UNESCO juga berulang kali menggarisbawahi pentingnya
menggunakan perangkat open source dan konten terbuka untuk pengajaran jarak
jauh, e-learning, dan yang disebut mlearning,yang mengacu pada teknologi yang
menggunakan perangkat seluler sebagai berbagai konteks pembelajaran untuk
mengajar (Kraut,2013).Promosi UNESCO untuk perangkat pribadi, seperti
ponsel, ponsel pintar, tablet, notebook, MP3 pemain untuk mendengarkan
podcast, notebook, perangkat untuk membaca e-book, dan sejenisnya, tidak
merespons kepentingan komersial, melainkan fakta bahwa perangkat ini adalah
alat berbiaya rendah untuk berbagi konten pengetahuan.Begitu mereka adalah
sarana yang tersebar luas untuk mengembangkan komunikasi antarpribadi dan
menciptakan komunitas belajar berdasarkan kepentingan bersama dan fokus pada
pengembangan seumur hidup, terletak, dipersonalisasi, dan berkelanjutan belajar
(Meskill, 2013).
2.2 Studi Kasus
Meskipun filsafat tidak termasuk dalam kurikulum siswa ilmu olahraga,
mengajar mereka tentang ilmu manusia adalah sangat penting.Disiplin yang
disebut “filosofi olahraga”, ilmu terkini dalam bidang ilmu keolahragaan,
memainkan peran tersendiri di departemen ilmu olahraga dan gerakan (Hyland,
1990; Reid, 2013).Artinya, pertama, disiplin ini masih belum diketahui di
sebagian besar universitas dan sekolah yang melatih dan mendidik para
profesional olahraga (pendidikan jasmani guru, pendidik olahraga, atlet, manajer
olahraga, pelatih), dan, kedua, bahwa kontribusi disiplin ini terhadap
perkembangan ilmu keolahragaan masih sesekali. Misalnya, kurikulum ilmu
olahraga fakultas Italia dan departemen cenderung berfokus terutama pada
pengembangan keterampilan teknis, fisik, dan motorik. Karena itu, bahasa Italia
Ilmu keolahragaan fokus pada disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari dan
mengembangkan bio-fisiologis, biomekanik, dan fisik keterampilan. Karakter
empiris dari disiplin ilmu ini menghasilkan paradigma positivis dalam studi
olahraga.Bahkan ketika Kursus humaniora ada, disiplin manusia seperti pedagogi,
psikologi atau sosiologi fokus pada aspek mereka sebagai ilmu eksperimental dan
4
deskriptif. Ini juga kasus kurikulum yang diajarkan di departemen olahraga ilmu
pengetahuan di Italia.Keunggulan paradigma positivis meremehkan kapasitas
siswa ilmu olahraga Italia untuk mengembangkan pandangan kritis dan pribadi
olahraga baik sebagai fenomena manusia dan sebagai sistem sosial. Komprehensif
dan holistik pemahaman tentang olahraga tidak mungkin dilakukan, karena siswa
olahraga menghabiskan sebagian besar waktu mereka baik untuk mempelajari
mata pelajaran positivistik dari kurikulum mereka atau berlatih olahraga. Oleh
karena itu, studi humaniora harus dimasukkan ke dalam kurikulum karena
Universitas adalah satu-satunya tempat di mana mereka dapat mengembangkan
keterampilan kritis untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang
olahraga. Dengan tujuan ini dalam pikiran, kelompok pedagog olahraga kami dari
Universitas Roma “Foro Italico” (URFI), sebuah institusi yang sepenuhnya
mengabdikan diri untuk mempelajari olahraga dan gerakan manusia, memutuskan
untuk menawarkan kepada mahasiswa sarjana mereka di bidang ilmu olahraga
kursus 4 kredit (CFU) tentang filosofi olahraga.
Ini kursus sepenuhnya online, kecuali untuk beberapa sesi tatap muka
(pertemuan atau ceramah oleh dosen yang diundang) yang Tujuannya adalah
untuk membantu siswa dengan sedikit pengalaman dalam jarak jauh dan e-
learning.Meskipun URFI memiliki platform Moodle untuk mengajar online, kami
memutuskan untuk menggunakan e-learning gratis lainnya platform, yaitu,
Kampus Chamilo. Meskipun ini adalah platform gratis dengan potensi terbatas
terkait ruang dan repositori, kami memilihnya karena dua alasan: pertama, karena
kursus bersifat dialogis dan interaktif; dan, kedua, sejalan dengan banyak teori
kontemporer pembelajaran online, menekankan pentingnya jejaring sosial untuk
pembelajaran manusia dari perspektif konstruktivis, komunitarian, dan terletak
(Royo, 2010; Ko & Rossen, 2004).Berdasarkan hal ini, kami memutuskan untuk
menyusun kursus online menggunakan alat pengajaran gratis berikut:
a) Platform Kampus Chamilo juga digunakan untuk menampung konten utama
kursus (pelajaran dan materi) sebagai alat untuk memantau aktivitas siswa,
dan sebagai platform untuk mengirimkan pesan paling penting yang terkait
dengan tentu saja.
b) Blog Wordpress adalah platform untuk berbagi informasi. Tujuan utamanya
adalah untuk menunjukkan presentasi umum dari kursus dan beberapa
pengumuman dengan penjelasan umum tentang metode pengajaran dan
bagaimana kehadirannya tercatat. Blog tersebut juga berisi penjelasan singkat
tentang silabus dan beberapa link yang berhubungan dengan video tentang
filosofi dan masalah utamanya.
c) Kami menggunakan grup Facebook untuk membuat obrolan grup waktu
nyata lebih menarik dan mudah digunakan daripada Chamilo Campus
obrolan dan forum platform.
5
d) Saluran Youtube dan Vimeo digunakan sebagai cara untuk merekam
pelajaran oleh instruktur kursus dan oleh pembicara lainnya yang diundang
dalam seminar dan konferensi yang diadakan dalam rangka kursus.
e) Saluran radio dan platform Spreaker (yang memungkinkan penyiaran,
perekaman, dan pengunduhan hingga 10 jam rekaman) digunakan untuk
merekam atau menyiarkan pelajaran guru di podcast.
f) Platform untuk membuat ebook digunakan untuk membuat dan mengelola
ebook dalam format ePub, PDF, dan SCORM.
g) Dropbox digunakan sebagai folder untuk berbagi materi dan dokumen
kursus.
h) Skype digunakan sebagai cara konferensi video serta obrolan video untuk
wawancara dan ujian akhir.
i) Twitter digunakan untuk mengirimkan pengumuman atau pesan tentang
acara, seminar, atau acara.
Setelah memilih perangkat pengajaran, kami membuat silabus khusus. Silabus
ini terinspirasi oleh Isidori dan Buku pegangan Reid (2011) berjudul Filosofia
dello sport, dan disusun sebagai pengantar kajian olahraga.Filsafat dan topik
utamanya.Dengan cara ini, kami memberi siswa kemungkinan untuk berkenalan
filosofi sastra olahraga dan teks dasarnya. Selain itu, kami juga bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kritis dan pemikiran reflektif dalam ilmu
olahraga siswa dengan berfokus pada topik berikut:
a) amasalah umum filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia
b) etika
c) hubungan antara nilai dan olahraga penelitian metodologi dan metode
reflektif untuk mempromosikan nilai-nilai melalui film olahraga
d) dan hubungan antara globalisasi, olahraga, dan olimpiade.
Topik terakhir ini dimasukkan karena pentingnya, terutama, de Coubertin
pemikiran, serta kontribusinya terhadap pengembangan filosofi Olimpiade dan
budaya olahraga saat ini.Karena kami menganggap topik terakhir ini sebagai yang
paling relevan dari kursus kami, kami menamakannya sebagai “Filsafat olahraga
dan Pendidikan Olimpiade. "Masalah utama kursus, yang diajarkan dalam bahasa
Italia dan Inggris, mencakup topik-topik berikut (diringkas dalam sepuluh
pelajaran): pengantar filsafat; asal usul filosofi olahraga; olahraga dan masalah
filosofisnya; olahraga dan nilai: perspektif filosofis; metodologi penelitian dalam
filsafat olahraga; etika olahraga dalam praktik; filsafat dan film olahraga:
pengantar; analisis filosofis dari film olahraga; pengantar filosofi Olimpiade;
agensi utama yang mempromosikan pendidikan Olimpiade.Awalnya, pada tahun
ajaran 2011/2012, kami sepakat menawarkan kursus olahraga online ini filosofi
kepada 40 siswa. Namun, dalam dua minggu pertama jumlah aplikasi untuk
pendaftaran sangat tinggi bahwa kami memutuskan untuk menambah jumlah yang
6
diterima menjadi 70 siswa. Antara tahun ajaran 2011/2012,2012/2013 dan
2013/2014, 223 mahasiswa ilmu olahraga terdaftar pada mata kuliah filsafat
olahraga.Diantaranya siswa, hanya 34, yaitu persentase dari 15,2%, telah belajar
filsafat selama pendidikan sekolah menengah.Selama Tiga tahun akademik yang
disebutkan di atas, 94% siswa mengikuti ujian akhir dalam dua periode pertama
tahun akademik (ada tiga istilah resmi per tahun akademik di URFI). Ujian akhir
menunjukkan jumlah kegagalan yang sangat rendah: hanya 16 siswa, yaitu 7,2%,
dengan rata-rata 5,3 per siswa.tahun, tidak berhasil lulus ujian dalam dua sesi
pertama yang diizinkan.Semua siswa, kecuali tiga(yang drop-out dalam tiga tahun
pertama studi mereka di bidang ilmu olahraga), menyelesaikan kursus filsafat
olahraga,dan dianggap memenuhi syarat untuk lulus ujian akhir, diberi nilai lulus
atau gagal.
2.3 Metode Studi
Kami telah memutuskan dari awal kursus untuk menggunakannya juga
sebagai lingkungan penelitian untuk mendapatkan beberapa yang penting umpan
balik yang bertujuan untuk meningkatkan kursus itu sendiri dan metodologinya di
masa depan. Untuk alasan ini, kami menggunakan penelitian metodologi
berdasarkan model studi kasus yang disederhanakan, dan difokuskan pada
evaluasi kegiatan pengajaran terkait dengan kursus online. Evaluasi ini dilakukan
melalui metode pengumpulan kualitatif dan data kuantitatif, seperti wawancara,
kuesioner terbuka dan tertutup, dan kelompok fokus.Untuk evaluasi Hasil dari
data ini, sudut pandang siswa dan instruktur dipertimbangkan dan dibandingkan
antara satu sama lain.Data diperoleh:
1. Melalui kuesioner khusus yang diberikan kepada siswa yang mengikuti
kursus online.
2. Melalui penilaian diri yang dilakukan oleh tiga guru yang pernah mengajar
dalam mata kuliah tersebut (yaitu dua orang instrukturdan seorang tutor).
3. Melalui kelompok fokus yang disusun oleh instruktur utama / guru yang
bertanggung jawab atas kursus, oleh eksternal
pengamat, dan oleh empat relawan siswa di setiap tahun akademik (4x3 =
12).Kuesioner untuk siswa didasarkan pada skala likert yang berkisar antara 1
sampai 5 (1 = Tidak dapat diterima, 2 =Perlu Peningkatan 3 = Rata-rata, 4 = Baik,
5 = Luar Biasa). Kuesioner termasuk juga 4 kategorikal terbuka pertanyaan (item
6, 7, 9, 10, 11, 12), dan terdiri dari dua bagian utama:
a) yang pertama tentang isi, cara penyampaian kursus, dan kualitas pengajaran
dan pendampingan;
b) yang kedua tentang kesukaan dan kepuasan terhadap alat pengajaran yang
digunakan dalam kursus online.Ini adalah beberapa pertanyaan tentang
konten dan kualitas kursus online:
7
1) kejelasan materi online
2) Kegunaan materi online tadi
3) Kegunaan diskusi online tadi
4) kompetensi kritis yang ditujukan untuk memahami olahraga kontemporer
dan disediakan oleh mata kuliah tersebut
5) Dibandingkan kursus lain di URFI, keterlibatan Anda (mengerjakan tugas,
berinteraksi dengan siswa dan instruktur) dalam kursus ini
6) Jelaskan kegiatan kursus yang paling meningkatkan pembelajaran Anda
dalam kursus ini
7) tolong jelaskan kegiatan kursus yang paling tidak membantu pembelajaran
Anda dalam kursus ini
8) secara keseluruhan, saya akan menilai kursus ini sebagai
9) tolong berikan saran, komentar, atau ide tambahan untuk meningkatkan
kursus ini
10) dengan mempertimbangkan alasan Anda mendaftar di kursus ini, apakah
itu memenuhi kebutuhan Anda? (ya Tidak)
11) Apakah Anda akan merekomendasikan kursus online kepada siswa lain?
(ya Tidak)
12) mohon, berikan saran, komentar, atau ide lain untuk meningkatkan
pengalaman online
13) Di antara pertanyaan yang berkaitan dengan guru dan tutor, kami
menyertakan ini:
14) Persiapan, kualitas, dan kegunaan masukan dari instruktur dan tutor untuk
kelas ini adalah
15) Respon tepat waktu oleh instruktur untuk tugas itu
16) Instruktur sebagai moderator diskusi
Pertanyaan mengenai alat bantu pengajaran dirangkum dalam pertanyaan yang
menanyakan siswa yang mana alat berikut (yaitu: Kampus Chamilo, blog
Wordpress, Facebook, Youtube dan saluran Vimeo, saluran radio,platform untuk
membuat dan mengelola e-book, Dropbox, Skype, Twitter) harus dianggap
sebagai yang paling berguna dalam kursus, dan mengapa.Penilaian diri oleh guru
didasarkan pada jawaban tertulis atas pertanyaan terbuka berikut: “Apakah Anda
umumnya puas, sebagai seorang guru, dengan kursus yang Anda ajarkan secara
online, dan dengan hasil yang Anda capai siswa? Tulis "ya" atau "tidak", dan
jelaskan alasan jawaban Anda. "Kelompok fokus, berlangsung selama dua jam,
terdiri dari kelompok diskusi terbatas untuk merefleksikan masukan utama dari
kuesioner yang diberikan kepada siswa, dan dari laporan yang ditulis oleh
instruktur kursus.Ini Diskusi dibantu dan dimediasi oleh pengamat / peneliti
eksternal yang bertindak sebagai moderator dialog / diskusi mencatat interaksi
dialogis para peserta.Diskusi itu dimaksudkan untuk memastikan kebenaran
8
pendapat dan jawaban siswa, menjadikannya sebagai pedoman diskusi dan kritis
refleksi
2.4 Hasil Studi
Evaluasi diri oleh para guru dan tutor kursus ini sangat positif; mereka
menegaskan untuk merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh siswa
mereka dan dipuaskan oleh pengalaman mengajar filosofi olahraga secara online.
Itu Hal yang sama dapat dikatakan tentang kelompok fokus yang dibangun selama
tiga tahun akademik, yang sebenarnya menegaskan hasil dari penilaian diri dan
kepuasan guru, dan data yang muncul dari kuesioner diberikan kepada siswa. Data
angket siswa harus dianggap paling menarik karena mereka telah memberikan
umpan balik yang berharga untuk pengembangan kursus lebih lanjut. Dari 223
siswa yang hadir di kursus online filosofi olahraga, 212 menjawab kuesioner.
Tingkat tanggapan, terutama dalam persentase, adalah sebagai berikut:
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi kasus kami mewakili, dalam semua aspek, contoh praktik pengajaran
online yang harus mendorong orang lain Universitas Italia dan Eropa untuk
mengembangkan dan meningkatkan kursus semacam ini tentang filosofi
olahraga.Olahraga adalah alat yang ampuh untuk mempromosikan refleksi
filosofis tentang masalah kontemporer seperti teknologi baru dan
globalisasi.Untuk alasan ini, pengajaran dan pembelajaran filosofi olahraga online
tidak hanya meningkatkan potensi ini disiplin sebagai ilmu kritis dan reflektif,
tetapi juga membuatnya tersedia untuk audiens yang lebih luas yang sebaliknya
tidak tahu tentang itu.Misalnya, untuk atlet yang telah menyelesaikan karier
olahraganya dan perlu dilatih ulang di konteks karir ganda dan pembelajaran
seumur hidup.Alat baru yang disediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang
untuk berbagi pengetahuan dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan komunitas belajar yang
mendorong komunikasi antarpribadi. Ini sangat cocok dengan fungsi dialogis dan
esensi filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia (King, 2012). Melalui
ini sumber daya, juga mahasiswa muda yang bukan dari jurusan dan fakultas
humaniora atau filsafat dapat berkembang keterampilan filosofis. Hal ini terutama
diperlukan, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, untuk siswa ilmu
olahraga yang belum terbiasa perkembangan pemikiran kritis karena profesi
olahraga, seperti yang dipahami dalam kontemporer masyarakat, terus dilihat
hanya dalam hal perolehan keterampilan teknis.Oleh karena itu, filosofi
pengajaran sport on-line dapat menjadi sarana bagi mahasiswa ilmu keolahragaan
untuk mengembangkan keterampilan kritis yang berguna untuk pekerjaan mereka
di masa depan.Studi kami memberikan model pendidikan dan pengajaran yang
sederhana dan efektif. Kami hanya membutuhkan jumlah yang terbatas bahan
untuk mencapai tujuan kursus filsafat. Dengan cara ini, kami menghindari risiko
penyebaran dan disorientasi,yang oleh sebagian sarjana dianggap sebagai salah
satu kesulitan yang terkait dengan metode pengajaran on-line (Ruffaldi, 2000).
Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa aksesibilitas yang mudah dari
ponsel dan tablet menjelaskan keberhasilan alat pengajaran online. Ini
menimbulkan pertanyaan tentang perlunya memikirkan kembali ajaran filsafat
online sesuai dengan bentuk baru pembelajaran seluler dan tablet, mengubah
jaringan sosial menjadi online lingkungan belajar (Wiesenberg & Stacey, 2013).
Sejalan dengan gagasan ini, penelitian kami juga menunjukkan perlunya
mengadaptasi kursus dalam filsafat olahraga yang diajarkan sekarang. Ini adalah
tantangan yang filosofi olahraga, dipikirkan kembali istilah e-filosofi khusus,
bersama dengan komunitas peneliti, guru dan siswa, harus mengatasi hari ini
10
untuk memahami olahraga dan maknanya, dan menjadikannya praktik manusia
yang nyata.
3.2 Saran
Berfilsafat intinya juga ada dalam ranah keolahragaan namun menurut saya
sendiri masih sedikit pemahaman filsafat dalam olahraga.Hal ini bisa di
latarbelakangi oleh banyaknya bahasa yang jarang didengar.Terkadang seseorang
malas untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu hal yang dianggapnya sulit
dipahami.Pada kenyataanya menurut saya pribadi berfilsafat adalah bagaimana
cara kita dalam menkritisi suatu hal dengan pola akal sehat secara mandiri serta
sikap menghargai pandangan pemikiran orang lain,seperti kita tahu bahwa
kebenaran yang Mutlak hanyalah diketahui oleh Tuhan Yang Mahaesa.Dan saya
juga berlapang dada jika ada kritik maupun saran terhadap makalah yang saya
buat ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Cabero, J., & Román, P. (2006). E-actividades. Un referente básico para la
formación en internet. Sevilla: Editorial MAD.
Goodyear, P. (2001). Competences for online teaching: A special report.
Educational Technology Research and Development, 49(1), 65-72.
Goucha, M. (2007). Philosophy a School of Freedom: Teaching Philosophy and
Learning to Philosophize: Status and Prospects. Paris: UNESCO Publications.
Haber, J., & Mills, M. (2008). Perceptions of Barriers Concerning Effective
Online Teaching and Policies: Florida Community College Faculty.
Hyland, D.A. (1990). Philosophy of sport. St. Paul, MN: Paragon.
Isidori E., & Reid, H.L. (2011). Filosofia dello sport. Milano: B. Mondadori.
Isidori, E., Maulini, C., & Javier López Frías, F. (2013). Sport and Ethics of Weak
Thought: A New Manifesto for Sport Education. Physical Culture and Sport.
Studies and Research, 60 (1), 22-29.
Kemerling G. (1998). Teaching Philosophy on the Internet. XXth World Congress
of Philosophy, Boston, USA. Available at:
https://www.bu.edu/wcp/Papers/Teac/TeacKeme.htm
Kemerling, G. (1980). Philosophy and Footlights. Teaching Philosophy, 3(3),
315-323.
King, P.C. (2012). Technology and Teaching Philosophy. Journal of Educational
Technology Systems, 40(2), 161-168.
Ko, S., & Rossen, S. (2004). Teaching online: a practical guide. Boston, MA:
Houghton Mifflin.
Kraut, R. (2013).UNESCO Policy Guidelines for Mobile Learning. Paris:
UNESCO Publications.
McLaughlin, T. H. (2003). Teaching as a practice and a community of practice:
The limits of commonality and the demands of diversity. Journal of Philosophy of
Education, 37(2), 339-352.
Meskill, C. (2013). Online teaching and learning: sociocultural perspectives.
London: Bloomsbury Publishing.
Moreno, F., & Bailly-Baillière, M. (2002). Diseño instructivo de la formación
online. Barcelona: Ariel.
12
Reid, H. L. (2012). Introduction to the Philosophy of Sport. Lanham, MD:
Rowman & Littlefield Publishers.
Royo, S. (2010). Aplicación de las tecnologías de la información y la
comunicación en la enseñanza de la filosofía. In L. M. Cifuentes & J. M.Gutiérrez
(Eds.), Filosofía, investigación, innovación y buenas prácticas (pp. 55-68).
Barcelona: Graò.
Ruffaldi, E. (2000). Insegnare filosofia. Firenze: La Nuova Italia.
Salmon, G. (2011). E-moderating: The key to teaching and learning online. New
York: Routledge.
Stacey, E., & Wiesenberg, F. (2007). A Study of Face-to-Face and Online
Teaching Philosophies in Canada and Australia. Journal of Distance Education,
22(1), 19-40.
Wiesenberg, F.P., & Stacey, E. (2013). Teaching philosophy: Moving from face-
to-face to online classrooms. Canadian Journal of University continuing
education, 34(1), 63-79.
13
Lampiran 1. Hasil Review Jurnal
Review Jurnal
Penulis :EmanueleIsidori,Javier LópezFrías,Rafael Ramos Echazarreta
Judul :Teaching Sport Philosophy Online: A Case Study in Italy
Volume :186
Edisi :published online
2015-05-13
Publikasi :ScienceDirect
Link :https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.025
Diakses 15 Maret 2021
Halaman :932-938
Reviewer :Mohamad Ilham Agil Tri Saputra (20060484057)
 Latar Belakang :
Para guru dan pendidik telah menyuarakan banyak perhatian tentang
pengajaran filsafat secara online.Mereka khawatir itu manusia non fisik
interaksi yang diperlukan dalam cara komunikasi online,berbasis komputer,
dapat mengubah dialogis,interpersonal,dan relasional.
 Tujuan :
Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online
adalah sebagai efektif sebagai pengajaran tatap muka.Selain itu,pengajaran
dan pembelajaran filsafat online mendorong refleksi kritis berpikir,dan
pengembangan komunitas belajar dengan memenuhi kebutuhan pendidikan
siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur waktu belajar
mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka.
 Metode :
menggunakan penelitian metodologi berdasarkan model studi kasus yang
disederhanakan,dan difokuskan pada evaluasi kegiatan pengajaran terkait
dengan kursus online.Evaluasi ini dilakukan melalui metode pengumpulan
kualitatif dan data kuantitatif,seperti wawancara, kuesioner terbuka dan
tertutup,dan kelompok fokus.Untuk evaluasi hasil dari data ini,sudut pandang
siswa dan instruktur dipertimbangkan dan dibandingkan antara satu sama
lain.
 Hasil :
Sejalan dengan gagasan ini, penelitian kami juga menunjukkan perlunya
mengadaptasi kursus dalam filsafat olahraga yang diajarkan sekarang. Ini
adalah tantangan yang filosofi olahraga, dipikirkan kembali istilah e-filosofi
khusus, bersama dengan komunitas peneliti, guru dan siswa, harus mengatasi
hari ini untuk memahami olahraga dan maknanya, dan menjadikannya
praktik manusia yang nyata.

More Related Content

What's hot

Modul pembelajaran berbasis komputer
Modul pembelajaran berbasis komputerModul pembelajaran berbasis komputer
Modul pembelajaran berbasis komputerIstamala
 
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiKelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiYenima27
 
4 jurnal pembelajaran e_learning
4 jurnal pembelajaran e_learning4 jurnal pembelajaran e_learning
4 jurnal pembelajaran e_learningsalmaazizi
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webbagibagiilmu
 
Pembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis webPembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis webambarlestari
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBNuning Rubiana
 
Pembelajaran online dan evaluasi pembelajaran online
Pembelajaran online dan evaluasi pembelajaran onlinePembelajaran online dan evaluasi pembelajaran online
Pembelajaran online dan evaluasi pembelajaran onlinemiftaaulia5
 
E learning fix
E learning fixE learning fix
E learning fix123nurul9
 
Media pembelajaran berbasis web 1
Media pembelajaran berbasis web 1Media pembelajaran berbasis web 1
Media pembelajaran berbasis web 1sindisabriantiipa
 
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogMakalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogkiatbelajar95
 

What's hot (10)

Modul pembelajaran berbasis komputer
Modul pembelajaran berbasis komputerModul pembelajaran berbasis komputer
Modul pembelajaran berbasis komputer
 
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada paiKelompok 3 perkembangan internet pada pai
Kelompok 3 perkembangan internet pada pai
 
4 jurnal pembelajaran e_learning
4 jurnal pembelajaran e_learning4 jurnal pembelajaran e_learning
4 jurnal pembelajaran e_learning
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis web
 
Pembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis webPembelajaran berbasis web
Pembelajaran berbasis web
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Pembelajaran online dan evaluasi pembelajaran online
Pembelajaran online dan evaluasi pembelajaran onlinePembelajaran online dan evaluasi pembelajaran online
Pembelajaran online dan evaluasi pembelajaran online
 
E learning fix
E learning fixE learning fix
E learning fix
 
Media pembelajaran berbasis web 1
Media pembelajaran berbasis web 1Media pembelajaran berbasis web 1
Media pembelajaran berbasis web 1
 
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogMakalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
 

Similar to FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA

Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italyRiview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italyIndanaHaq
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1SevtianDimas
 
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)HestyOliviaSafitri
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaRaynorFigo
 
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of ExperienceREVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of ExperienceMuhammadFarhanKholid
 
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetPengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetShinta Naili Fitrisari
 
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Djadja Sardjana
 
makalah TIK III.docx
makalah TIK III.docxmakalah TIK III.docx
makalah TIK III.docxSeptianaAzmi1
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer IkhsanIAIN
 
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)IkhsanIAIN
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer IkhsanIAIN
 
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)IkhsanIAIN
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBIldayanti
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranAzhar_Afifah
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Webfilkasaharudin1
 

Similar to FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA (20)

Review jurnal 1
Review jurnal 1Review jurnal 1
Review jurnal 1
 
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italyRiview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
 
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
 
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of ExperienceREVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
 
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internetPengembangan media pendidikan berbasis internet
Pengembangan media pendidikan berbasis internet
 
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
 
makalah TIK III.docx
makalah TIK III.docxmakalah TIK III.docx
makalah TIK III.docx
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
 
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
 
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
 

FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA

  • 1. i MAKALAH FILSAFAT DAN SEJARAH OLAHRAGA FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA DISUSUN OLEH : Mohamad Ilham Agil Tri Saputra 20060484057 DOSEN PENGAMPU : Dr. Made Pramono, S.S., M.Hum. 197412051999031005 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU OLAHRAGA PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul” FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA “,guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Sejarah Olahraga.Selain itu saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Makalah yang telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen mata kuliah Filsafat dan Sejarah Olahraga beserta pihak yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini agar terciptanya makalah yang baik dan benar.Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasa.Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISIDORI,JAVIER LOPEZ FRIAS,DAN RAFAEL RAMOS ECHAZARRETA dapat bermanfaat maupun menjadi inspirasi terhadap para pembaca. Kediri,15 Maret 2021 Mohamad Ilham Agil Tri Saputra
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................iii BAB I........................................................................................................................1 PEMBAHASAN.........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1 1.3 Tujuan ..............................................................................................................1 BAB II.......................................................................................................................2 PEMBAHASAN.........................................................................................................2 2.1 Perkembangan Teknologi Masa Kini...................................................................2 2.2 Studi Kasus.......................................................................................................3 2.3 Metode Studi.....................................................................................................6 2.4 Hasil Studi.........................................................................................................8 BAB III......................................................................................................................9 PENUTUP .................................................................................................................9 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9 3.2 Saran.............................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11 Lampiran 1. Hasil Review Jurnal ............................................................................... 13
  • 4. 1 BAB I PEMBAHASAN 1.1 Latar Belakang Guru dan pendidik telah menyuarakan banyak keprihatinan tentang pengajaran filsafat secara online.Mereka khawatir itu manusia non fisik interaksi yang diperlukan dalam cara komunikasi on-line, berbasis komputer, dapat mengubah dialogis, interpersonal, dan relasional. sifat filsafat.Mulai dari ini, kami menganalisis kasus tertentu di mana sumber terbuka digunakan untuk pengajaran olahraga filsafat untuk sekelompok mahasiswa universitas ilmu olahraga Italia. Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online adalah sebagai efektif sebagai pengajaran tatap muka. Selain itu, pengajaran dan pembelajaran filsafat online mendorong refleksi kritis berpikir, dan pengembangan komunitas belajar dengan memenuhi kebutuhan pendidikan siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur waktu belajar mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Ini adalah masalah yang sangat relevan di era kontemporer yang sedang berkembang bidang filosofis seperti filosofi yang diterapkan pada olahraga. Olahraga modern kurang memiliki refleksi kritis dan filosofis. Jadi,difusi disiplin seperti filosofi olahraga melalui teknologi baru pengajaran dan komunikasi tidak hanya mendorong dan menumbuhkan analisis kritis olahraga sebagai praktik sosial, tetapi juga bermanfaat bagi siswa yang tidak memilikinya akses ke pendidikan tatap muka. 1.2 Rumusan Masalah 1. Perkembangan Teknologi Masa Kini 2. Studi Kasus 3. Metode Studi 4. Hasil Studi 1.3 Tujuan 1. Pemahaman mengenai kaitan antara filsafat dengan olahraga 2. Mengetahui hubungan antara Tuhan dengan filsafat olahraga 3. Toleransi terhadap sumber pendapat atau pemikiran orang lain 4. Memahami filsafat Maclntyre
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perkembangan Teknologi Masa Kini Kemajuan teknologi terkini dalam komunikasi telah membentuk dunia kita dengan cara yang radikal.Yang paling luar biasa perubahan radikal ini bisa dibilang penemuan dan perkembangan World Wide Web.Dengan meningkatkan jumlah informasi yang tersedia serta akses ke sana, komunikasi melalui komputer mengubah pendekatannya lembaga utama tertentu dan praktiknya seperti pendidikan, olahraga, politik, dan ekonomi.Modifikasi ini penting dalam pedagogi, di mana penggunaan komputer untuk tujuan pengajaran menimbulkan banyak tantangan (Beetham & Sharpe),Di antara mereka, pertanyaan terpenting adalah apakah universitas tradisional, dan metodologi pengajaran mereka, dapat memenuhi tuntutan dan fitur baru dari masyarakat komunikasi kita. Penggunaan komputer sebagai cara populer melengkapi pendidikan tatap muka menjadi populer, misalnya, untuk menciptakan virtual ruang di mana guru dapat bersentuhan langsung dan langsung dengan siswa dengan mengunggah dokumen, hyperlink,materi online dan sejenisnya (Moreno & Bailly-Baillière, 2002; Stacey & Wiesenberg, 2007).Namun, selanjutnya tantangan pedagogi yang diangkat oleh komunikasi yang dimediasi komputer adalah penggunaannya sebagai satu-satunya sarana pendidikan(Salmon, 2011; Cabero, & Román, 2006; Goodyear, 2001).Karena kita terbiasa mengajar tatap muka, kita sulit membayangkan paradigma pedagogis baru.Skeptisisme bisa dibilang merupakan posisi paling luas terkait proposal baru seperti pengajaran online. Ini beberapa argumen yang diberikan terhadap pengajaran online (Haber & Mills, 2008; McLaughlin, 2003): a) pengajaran tanpa wajah tidak seperti efektif seperti yang tradisional b) bahan ajar online lebih mahal c) kemauan untuk memperkenalkan pembelajaran online lebih menanggapi pertimbangan lain dan lebih sedikit untuk tujuan edukatif d) tidak ada cara untuk mengintervensi orang formasi sebagai siswa dan manusia. Namun, kami akan memperdebatkan komunikasi online sebagai sarana untuk mencapai tujuan utama dari pengajaran filosofi olahraga.Dengan mengacu pada Garth Kemerling (1980; 1998), kami mengidentifikasi tiga tujuan utama dalam pengajaran filosofi olahraga: a) untuk mengenalkan siswa dengan filosofi literatur olahraga melalui pembacaan teks klasik yang dipandu b) untuk mengembangkan keterampilan yang efektif dalam penalaran c) untuk mengembangkan posisi pribadi dengan cara argumentatif.
  • 6. 3 Itu perolehan ketiga tujuan ini penting bagi siswa, terutama bagi mereka yang berada di sekolah teknik, universitas,fakultas, dan departemen di mana subjek ini tidak umum. Pengajaran filsafat di departemen dan fakultas dengan kurikulum yang berbeda dari humaniora dan ilmu sosial sangat penting.Filsafat memberi siswa di bidang ini sikap kritis-refleksif yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan lebih dalam dan cara berpikir yang kurang dangkal terhadap masalah kehidupan sehari-hari serta masalah yang akan dipecahkan bidang spesialisasi mereka.Inilah alasan mengapa pengajaran filsafat sangat direkomendasikan oleh organisasi seperti UNESCO. Beberapa dokumen internasional yang diterbitkan oleh organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan pendidikan kebijakan yang difokuskan pada pengembangan keterampilan refleksif kritis (Goucha, 2007). UNESCO juga berulang kali menggarisbawahi pentingnya menggunakan perangkat open source dan konten terbuka untuk pengajaran jarak jauh, e-learning, dan yang disebut mlearning,yang mengacu pada teknologi yang menggunakan perangkat seluler sebagai berbagai konteks pembelajaran untuk mengajar (Kraut,2013).Promosi UNESCO untuk perangkat pribadi, seperti ponsel, ponsel pintar, tablet, notebook, MP3 pemain untuk mendengarkan podcast, notebook, perangkat untuk membaca e-book, dan sejenisnya, tidak merespons kepentingan komersial, melainkan fakta bahwa perangkat ini adalah alat berbiaya rendah untuk berbagi konten pengetahuan.Begitu mereka adalah sarana yang tersebar luas untuk mengembangkan komunikasi antarpribadi dan menciptakan komunitas belajar berdasarkan kepentingan bersama dan fokus pada pengembangan seumur hidup, terletak, dipersonalisasi, dan berkelanjutan belajar (Meskill, 2013). 2.2 Studi Kasus Meskipun filsafat tidak termasuk dalam kurikulum siswa ilmu olahraga, mengajar mereka tentang ilmu manusia adalah sangat penting.Disiplin yang disebut “filosofi olahraga”, ilmu terkini dalam bidang ilmu keolahragaan, memainkan peran tersendiri di departemen ilmu olahraga dan gerakan (Hyland, 1990; Reid, 2013).Artinya, pertama, disiplin ini masih belum diketahui di sebagian besar universitas dan sekolah yang melatih dan mendidik para profesional olahraga (pendidikan jasmani guru, pendidik olahraga, atlet, manajer olahraga, pelatih), dan, kedua, bahwa kontribusi disiplin ini terhadap perkembangan ilmu keolahragaan masih sesekali. Misalnya, kurikulum ilmu olahraga fakultas Italia dan departemen cenderung berfokus terutama pada pengembangan keterampilan teknis, fisik, dan motorik. Karena itu, bahasa Italia Ilmu keolahragaan fokus pada disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan bio-fisiologis, biomekanik, dan fisik keterampilan. Karakter empiris dari disiplin ilmu ini menghasilkan paradigma positivis dalam studi olahraga.Bahkan ketika Kursus humaniora ada, disiplin manusia seperti pedagogi, psikologi atau sosiologi fokus pada aspek mereka sebagai ilmu eksperimental dan
  • 7. 4 deskriptif. Ini juga kasus kurikulum yang diajarkan di departemen olahraga ilmu pengetahuan di Italia.Keunggulan paradigma positivis meremehkan kapasitas siswa ilmu olahraga Italia untuk mengembangkan pandangan kritis dan pribadi olahraga baik sebagai fenomena manusia dan sebagai sistem sosial. Komprehensif dan holistik pemahaman tentang olahraga tidak mungkin dilakukan, karena siswa olahraga menghabiskan sebagian besar waktu mereka baik untuk mempelajari mata pelajaran positivistik dari kurikulum mereka atau berlatih olahraga. Oleh karena itu, studi humaniora harus dimasukkan ke dalam kurikulum karena Universitas adalah satu-satunya tempat di mana mereka dapat mengembangkan keterampilan kritis untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang olahraga. Dengan tujuan ini dalam pikiran, kelompok pedagog olahraga kami dari Universitas Roma “Foro Italico” (URFI), sebuah institusi yang sepenuhnya mengabdikan diri untuk mempelajari olahraga dan gerakan manusia, memutuskan untuk menawarkan kepada mahasiswa sarjana mereka di bidang ilmu olahraga kursus 4 kredit (CFU) tentang filosofi olahraga. Ini kursus sepenuhnya online, kecuali untuk beberapa sesi tatap muka (pertemuan atau ceramah oleh dosen yang diundang) yang Tujuannya adalah untuk membantu siswa dengan sedikit pengalaman dalam jarak jauh dan e- learning.Meskipun URFI memiliki platform Moodle untuk mengajar online, kami memutuskan untuk menggunakan e-learning gratis lainnya platform, yaitu, Kampus Chamilo. Meskipun ini adalah platform gratis dengan potensi terbatas terkait ruang dan repositori, kami memilihnya karena dua alasan: pertama, karena kursus bersifat dialogis dan interaktif; dan, kedua, sejalan dengan banyak teori kontemporer pembelajaran online, menekankan pentingnya jejaring sosial untuk pembelajaran manusia dari perspektif konstruktivis, komunitarian, dan terletak (Royo, 2010; Ko & Rossen, 2004).Berdasarkan hal ini, kami memutuskan untuk menyusun kursus online menggunakan alat pengajaran gratis berikut: a) Platform Kampus Chamilo juga digunakan untuk menampung konten utama kursus (pelajaran dan materi) sebagai alat untuk memantau aktivitas siswa, dan sebagai platform untuk mengirimkan pesan paling penting yang terkait dengan tentu saja. b) Blog Wordpress adalah platform untuk berbagi informasi. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan presentasi umum dari kursus dan beberapa pengumuman dengan penjelasan umum tentang metode pengajaran dan bagaimana kehadirannya tercatat. Blog tersebut juga berisi penjelasan singkat tentang silabus dan beberapa link yang berhubungan dengan video tentang filosofi dan masalah utamanya. c) Kami menggunakan grup Facebook untuk membuat obrolan grup waktu nyata lebih menarik dan mudah digunakan daripada Chamilo Campus obrolan dan forum platform.
  • 8. 5 d) Saluran Youtube dan Vimeo digunakan sebagai cara untuk merekam pelajaran oleh instruktur kursus dan oleh pembicara lainnya yang diundang dalam seminar dan konferensi yang diadakan dalam rangka kursus. e) Saluran radio dan platform Spreaker (yang memungkinkan penyiaran, perekaman, dan pengunduhan hingga 10 jam rekaman) digunakan untuk merekam atau menyiarkan pelajaran guru di podcast. f) Platform untuk membuat ebook digunakan untuk membuat dan mengelola ebook dalam format ePub, PDF, dan SCORM. g) Dropbox digunakan sebagai folder untuk berbagi materi dan dokumen kursus. h) Skype digunakan sebagai cara konferensi video serta obrolan video untuk wawancara dan ujian akhir. i) Twitter digunakan untuk mengirimkan pengumuman atau pesan tentang acara, seminar, atau acara. Setelah memilih perangkat pengajaran, kami membuat silabus khusus. Silabus ini terinspirasi oleh Isidori dan Buku pegangan Reid (2011) berjudul Filosofia dello sport, dan disusun sebagai pengantar kajian olahraga.Filsafat dan topik utamanya.Dengan cara ini, kami memberi siswa kemungkinan untuk berkenalan filosofi sastra olahraga dan teks dasarnya. Selain itu, kami juga bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kritis dan pemikiran reflektif dalam ilmu olahraga siswa dengan berfokus pada topik berikut: a) amasalah umum filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia b) etika c) hubungan antara nilai dan olahraga penelitian metodologi dan metode reflektif untuk mempromosikan nilai-nilai melalui film olahraga d) dan hubungan antara globalisasi, olahraga, dan olimpiade. Topik terakhir ini dimasukkan karena pentingnya, terutama, de Coubertin pemikiran, serta kontribusinya terhadap pengembangan filosofi Olimpiade dan budaya olahraga saat ini.Karena kami menganggap topik terakhir ini sebagai yang paling relevan dari kursus kami, kami menamakannya sebagai “Filsafat olahraga dan Pendidikan Olimpiade. "Masalah utama kursus, yang diajarkan dalam bahasa Italia dan Inggris, mencakup topik-topik berikut (diringkas dalam sepuluh pelajaran): pengantar filsafat; asal usul filosofi olahraga; olahraga dan masalah filosofisnya; olahraga dan nilai: perspektif filosofis; metodologi penelitian dalam filsafat olahraga; etika olahraga dalam praktik; filsafat dan film olahraga: pengantar; analisis filosofis dari film olahraga; pengantar filosofi Olimpiade; agensi utama yang mempromosikan pendidikan Olimpiade.Awalnya, pada tahun ajaran 2011/2012, kami sepakat menawarkan kursus olahraga online ini filosofi kepada 40 siswa. Namun, dalam dua minggu pertama jumlah aplikasi untuk pendaftaran sangat tinggi bahwa kami memutuskan untuk menambah jumlah yang
  • 9. 6 diterima menjadi 70 siswa. Antara tahun ajaran 2011/2012,2012/2013 dan 2013/2014, 223 mahasiswa ilmu olahraga terdaftar pada mata kuliah filsafat olahraga.Diantaranya siswa, hanya 34, yaitu persentase dari 15,2%, telah belajar filsafat selama pendidikan sekolah menengah.Selama Tiga tahun akademik yang disebutkan di atas, 94% siswa mengikuti ujian akhir dalam dua periode pertama tahun akademik (ada tiga istilah resmi per tahun akademik di URFI). Ujian akhir menunjukkan jumlah kegagalan yang sangat rendah: hanya 16 siswa, yaitu 7,2%, dengan rata-rata 5,3 per siswa.tahun, tidak berhasil lulus ujian dalam dua sesi pertama yang diizinkan.Semua siswa, kecuali tiga(yang drop-out dalam tiga tahun pertama studi mereka di bidang ilmu olahraga), menyelesaikan kursus filsafat olahraga,dan dianggap memenuhi syarat untuk lulus ujian akhir, diberi nilai lulus atau gagal. 2.3 Metode Studi Kami telah memutuskan dari awal kursus untuk menggunakannya juga sebagai lingkungan penelitian untuk mendapatkan beberapa yang penting umpan balik yang bertujuan untuk meningkatkan kursus itu sendiri dan metodologinya di masa depan. Untuk alasan ini, kami menggunakan penelitian metodologi berdasarkan model studi kasus yang disederhanakan, dan difokuskan pada evaluasi kegiatan pengajaran terkait dengan kursus online. Evaluasi ini dilakukan melalui metode pengumpulan kualitatif dan data kuantitatif, seperti wawancara, kuesioner terbuka dan tertutup, dan kelompok fokus.Untuk evaluasi Hasil dari data ini, sudut pandang siswa dan instruktur dipertimbangkan dan dibandingkan antara satu sama lain.Data diperoleh: 1. Melalui kuesioner khusus yang diberikan kepada siswa yang mengikuti kursus online. 2. Melalui penilaian diri yang dilakukan oleh tiga guru yang pernah mengajar dalam mata kuliah tersebut (yaitu dua orang instrukturdan seorang tutor). 3. Melalui kelompok fokus yang disusun oleh instruktur utama / guru yang bertanggung jawab atas kursus, oleh eksternal pengamat, dan oleh empat relawan siswa di setiap tahun akademik (4x3 = 12).Kuesioner untuk siswa didasarkan pada skala likert yang berkisar antara 1 sampai 5 (1 = Tidak dapat diterima, 2 =Perlu Peningkatan 3 = Rata-rata, 4 = Baik, 5 = Luar Biasa). Kuesioner termasuk juga 4 kategorikal terbuka pertanyaan (item 6, 7, 9, 10, 11, 12), dan terdiri dari dua bagian utama: a) yang pertama tentang isi, cara penyampaian kursus, dan kualitas pengajaran dan pendampingan; b) yang kedua tentang kesukaan dan kepuasan terhadap alat pengajaran yang digunakan dalam kursus online.Ini adalah beberapa pertanyaan tentang konten dan kualitas kursus online:
  • 10. 7 1) kejelasan materi online 2) Kegunaan materi online tadi 3) Kegunaan diskusi online tadi 4) kompetensi kritis yang ditujukan untuk memahami olahraga kontemporer dan disediakan oleh mata kuliah tersebut 5) Dibandingkan kursus lain di URFI, keterlibatan Anda (mengerjakan tugas, berinteraksi dengan siswa dan instruktur) dalam kursus ini 6) Jelaskan kegiatan kursus yang paling meningkatkan pembelajaran Anda dalam kursus ini 7) tolong jelaskan kegiatan kursus yang paling tidak membantu pembelajaran Anda dalam kursus ini 8) secara keseluruhan, saya akan menilai kursus ini sebagai 9) tolong berikan saran, komentar, atau ide tambahan untuk meningkatkan kursus ini 10) dengan mempertimbangkan alasan Anda mendaftar di kursus ini, apakah itu memenuhi kebutuhan Anda? (ya Tidak) 11) Apakah Anda akan merekomendasikan kursus online kepada siswa lain? (ya Tidak) 12) mohon, berikan saran, komentar, atau ide lain untuk meningkatkan pengalaman online 13) Di antara pertanyaan yang berkaitan dengan guru dan tutor, kami menyertakan ini: 14) Persiapan, kualitas, dan kegunaan masukan dari instruktur dan tutor untuk kelas ini adalah 15) Respon tepat waktu oleh instruktur untuk tugas itu 16) Instruktur sebagai moderator diskusi Pertanyaan mengenai alat bantu pengajaran dirangkum dalam pertanyaan yang menanyakan siswa yang mana alat berikut (yaitu: Kampus Chamilo, blog Wordpress, Facebook, Youtube dan saluran Vimeo, saluran radio,platform untuk membuat dan mengelola e-book, Dropbox, Skype, Twitter) harus dianggap sebagai yang paling berguna dalam kursus, dan mengapa.Penilaian diri oleh guru didasarkan pada jawaban tertulis atas pertanyaan terbuka berikut: “Apakah Anda umumnya puas, sebagai seorang guru, dengan kursus yang Anda ajarkan secara online, dan dengan hasil yang Anda capai siswa? Tulis "ya" atau "tidak", dan jelaskan alasan jawaban Anda. "Kelompok fokus, berlangsung selama dua jam, terdiri dari kelompok diskusi terbatas untuk merefleksikan masukan utama dari kuesioner yang diberikan kepada siswa, dan dari laporan yang ditulis oleh instruktur kursus.Ini Diskusi dibantu dan dimediasi oleh pengamat / peneliti eksternal yang bertindak sebagai moderator dialog / diskusi mencatat interaksi dialogis para peserta.Diskusi itu dimaksudkan untuk memastikan kebenaran
  • 11. 8 pendapat dan jawaban siswa, menjadikannya sebagai pedoman diskusi dan kritis refleksi 2.4 Hasil Studi Evaluasi diri oleh para guru dan tutor kursus ini sangat positif; mereka menegaskan untuk merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh siswa mereka dan dipuaskan oleh pengalaman mengajar filosofi olahraga secara online. Itu Hal yang sama dapat dikatakan tentang kelompok fokus yang dibangun selama tiga tahun akademik, yang sebenarnya menegaskan hasil dari penilaian diri dan kepuasan guru, dan data yang muncul dari kuesioner diberikan kepada siswa. Data angket siswa harus dianggap paling menarik karena mereka telah memberikan umpan balik yang berharga untuk pengembangan kursus lebih lanjut. Dari 223 siswa yang hadir di kursus online filosofi olahraga, 212 menjawab kuesioner. Tingkat tanggapan, terutama dalam persentase, adalah sebagai berikut:
  • 12. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Studi kasus kami mewakili, dalam semua aspek, contoh praktik pengajaran online yang harus mendorong orang lain Universitas Italia dan Eropa untuk mengembangkan dan meningkatkan kursus semacam ini tentang filosofi olahraga.Olahraga adalah alat yang ampuh untuk mempromosikan refleksi filosofis tentang masalah kontemporer seperti teknologi baru dan globalisasi.Untuk alasan ini, pengajaran dan pembelajaran filosofi olahraga online tidak hanya meningkatkan potensi ini disiplin sebagai ilmu kritis dan reflektif, tetapi juga membuatnya tersedia untuk audiens yang lebih luas yang sebaliknya tidak tahu tentang itu.Misalnya, untuk atlet yang telah menyelesaikan karier olahraganya dan perlu dilatih ulang di konteks karir ganda dan pembelajaran seumur hidup.Alat baru yang disediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang untuk berbagi pengetahuan dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan komunitas belajar yang mendorong komunikasi antarpribadi. Ini sangat cocok dengan fungsi dialogis dan esensi filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia (King, 2012). Melalui ini sumber daya, juga mahasiswa muda yang bukan dari jurusan dan fakultas humaniora atau filsafat dapat berkembang keterampilan filosofis. Hal ini terutama diperlukan, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, untuk siswa ilmu olahraga yang belum terbiasa perkembangan pemikiran kritis karena profesi olahraga, seperti yang dipahami dalam kontemporer masyarakat, terus dilihat hanya dalam hal perolehan keterampilan teknis.Oleh karena itu, filosofi pengajaran sport on-line dapat menjadi sarana bagi mahasiswa ilmu keolahragaan untuk mengembangkan keterampilan kritis yang berguna untuk pekerjaan mereka di masa depan.Studi kami memberikan model pendidikan dan pengajaran yang sederhana dan efektif. Kami hanya membutuhkan jumlah yang terbatas bahan untuk mencapai tujuan kursus filsafat. Dengan cara ini, kami menghindari risiko penyebaran dan disorientasi,yang oleh sebagian sarjana dianggap sebagai salah satu kesulitan yang terkait dengan metode pengajaran on-line (Ruffaldi, 2000). Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa aksesibilitas yang mudah dari ponsel dan tablet menjelaskan keberhasilan alat pengajaran online. Ini menimbulkan pertanyaan tentang perlunya memikirkan kembali ajaran filsafat online sesuai dengan bentuk baru pembelajaran seluler dan tablet, mengubah jaringan sosial menjadi online lingkungan belajar (Wiesenberg & Stacey, 2013). Sejalan dengan gagasan ini, penelitian kami juga menunjukkan perlunya mengadaptasi kursus dalam filsafat olahraga yang diajarkan sekarang. Ini adalah tantangan yang filosofi olahraga, dipikirkan kembali istilah e-filosofi khusus, bersama dengan komunitas peneliti, guru dan siswa, harus mengatasi hari ini
  • 13. 10 untuk memahami olahraga dan maknanya, dan menjadikannya praktik manusia yang nyata. 3.2 Saran Berfilsafat intinya juga ada dalam ranah keolahragaan namun menurut saya sendiri masih sedikit pemahaman filsafat dalam olahraga.Hal ini bisa di latarbelakangi oleh banyaknya bahasa yang jarang didengar.Terkadang seseorang malas untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu hal yang dianggapnya sulit dipahami.Pada kenyataanya menurut saya pribadi berfilsafat adalah bagaimana cara kita dalam menkritisi suatu hal dengan pola akal sehat secara mandiri serta sikap menghargai pandangan pemikiran orang lain,seperti kita tahu bahwa kebenaran yang Mutlak hanyalah diketahui oleh Tuhan Yang Mahaesa.Dan saya juga berlapang dada jika ada kritik maupun saran terhadap makalah yang saya buat ini.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Cabero, J., & Román, P. (2006). E-actividades. Un referente básico para la formación en internet. Sevilla: Editorial MAD. Goodyear, P. (2001). Competences for online teaching: A special report. Educational Technology Research and Development, 49(1), 65-72. Goucha, M. (2007). Philosophy a School of Freedom: Teaching Philosophy and Learning to Philosophize: Status and Prospects. Paris: UNESCO Publications. Haber, J., & Mills, M. (2008). Perceptions of Barriers Concerning Effective Online Teaching and Policies: Florida Community College Faculty. Hyland, D.A. (1990). Philosophy of sport. St. Paul, MN: Paragon. Isidori E., & Reid, H.L. (2011). Filosofia dello sport. Milano: B. Mondadori. Isidori, E., Maulini, C., & Javier López Frías, F. (2013). Sport and Ethics of Weak Thought: A New Manifesto for Sport Education. Physical Culture and Sport. Studies and Research, 60 (1), 22-29. Kemerling G. (1998). Teaching Philosophy on the Internet. XXth World Congress of Philosophy, Boston, USA. Available at: https://www.bu.edu/wcp/Papers/Teac/TeacKeme.htm Kemerling, G. (1980). Philosophy and Footlights. Teaching Philosophy, 3(3), 315-323. King, P.C. (2012). Technology and Teaching Philosophy. Journal of Educational Technology Systems, 40(2), 161-168. Ko, S., & Rossen, S. (2004). Teaching online: a practical guide. Boston, MA: Houghton Mifflin. Kraut, R. (2013).UNESCO Policy Guidelines for Mobile Learning. Paris: UNESCO Publications. McLaughlin, T. H. (2003). Teaching as a practice and a community of practice: The limits of commonality and the demands of diversity. Journal of Philosophy of Education, 37(2), 339-352. Meskill, C. (2013). Online teaching and learning: sociocultural perspectives. London: Bloomsbury Publishing. Moreno, F., & Bailly-Baillière, M. (2002). Diseño instructivo de la formación online. Barcelona: Ariel.
  • 15. 12 Reid, H. L. (2012). Introduction to the Philosophy of Sport. Lanham, MD: Rowman & Littlefield Publishers. Royo, S. (2010). Aplicación de las tecnologías de la información y la comunicación en la enseñanza de la filosofía. In L. M. Cifuentes & J. M.Gutiérrez (Eds.), Filosofía, investigación, innovación y buenas prácticas (pp. 55-68). Barcelona: Graò. Ruffaldi, E. (2000). Insegnare filosofia. Firenze: La Nuova Italia. Salmon, G. (2011). E-moderating: The key to teaching and learning online. New York: Routledge. Stacey, E., & Wiesenberg, F. (2007). A Study of Face-to-Face and Online Teaching Philosophies in Canada and Australia. Journal of Distance Education, 22(1), 19-40. Wiesenberg, F.P., & Stacey, E. (2013). Teaching philosophy: Moving from face- to-face to online classrooms. Canadian Journal of University continuing education, 34(1), 63-79.
  • 16. 13 Lampiran 1. Hasil Review Jurnal Review Jurnal Penulis :EmanueleIsidori,Javier LópezFrías,Rafael Ramos Echazarreta Judul :Teaching Sport Philosophy Online: A Case Study in Italy Volume :186 Edisi :published online 2015-05-13 Publikasi :ScienceDirect Link :https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.025 Diakses 15 Maret 2021 Halaman :932-938 Reviewer :Mohamad Ilham Agil Tri Saputra (20060484057)  Latar Belakang : Para guru dan pendidik telah menyuarakan banyak perhatian tentang pengajaran filsafat secara online.Mereka khawatir itu manusia non fisik interaksi yang diperlukan dalam cara komunikasi online,berbasis komputer, dapat mengubah dialogis,interpersonal,dan relasional.  Tujuan : Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online adalah sebagai efektif sebagai pengajaran tatap muka.Selain itu,pengajaran dan pembelajaran filsafat online mendorong refleksi kritis berpikir,dan pengembangan komunitas belajar dengan memenuhi kebutuhan pendidikan siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur waktu belajar mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka.  Metode : menggunakan penelitian metodologi berdasarkan model studi kasus yang disederhanakan,dan difokuskan pada evaluasi kegiatan pengajaran terkait dengan kursus online.Evaluasi ini dilakukan melalui metode pengumpulan kualitatif dan data kuantitatif,seperti wawancara, kuesioner terbuka dan tertutup,dan kelompok fokus.Untuk evaluasi hasil dari data ini,sudut pandang siswa dan instruktur dipertimbangkan dan dibandingkan antara satu sama lain.  Hasil : Sejalan dengan gagasan ini, penelitian kami juga menunjukkan perlunya mengadaptasi kursus dalam filsafat olahraga yang diajarkan sekarang. Ini adalah tantangan yang filosofi olahraga, dipikirkan kembali istilah e-filosofi khusus, bersama dengan komunitas peneliti, guru dan siswa, harus mengatasi hari ini untuk memahami olahraga dan maknanya, dan menjadikannya praktik manusia yang nyata.