SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH FILSAFAT
REVIEW JURNAL
DISUSUN OLEH:
AZIZ HERDIANSYAH 20060484044 2020D
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, saya
dapat mereview jurnal yang berjudul “Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia " dan dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Review ini saya susun dalam rangka memenuhi Tugas Filsafat dan Sejarah
Olahraga. Selain itu juga, review ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan mengenai
cara mereview yang baik dan benar, serta membuak pengetahuan apa yang telah kita review.
Review jurnal ini mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Made Pramono, M,Hum. selaku dosen pengampu dalam mata
kuliah filsafat dan sejarah olahraga yang telah membantu dan mendukung kami. Harapan saya bahwa Review
jurnal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menambah wawasan sesuai bidang yang saya tekuni.
Saya menyadari dalam mereview jurnal ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik yang
konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya.
Madiun 22, Februari 2021
Aziz Herdiansyah
Tersedia online di www.sciencedirect.com
ScienceDirect
Procedia - IlmuSosial dan Perilaku186 (2015) 932 - 938
Konferensi Dunia ke-5 tentang Pembelajaran, Pengajaran dan Kepemimpinan Pendidikan, WCLTA
2014 Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia Emanuele
Isidoria, Javier López Fríasa, Rafael Ramos Echazarretaa*
a
University of Rome "Foro Italico", Laboratory of General Pedagogy, Piazza L. De Bosis, 15, Rome, 00135, Italy
Abstrak
Para guru dan pendidik telah menyuarakan banyak perhatian tentang pengajaran filsafat
secara online. Interaksi manusia non-fisik yang diperlukan dalam cara komunikasi online
berbasis computer ditakutkan dapat mengubah sifat dialogis, interpersonal, dan relasional
dari filsafat. Analisis kasus tertentu di mana sumber terbuka digunakan untuk mengajarkan
filosofi olahraga kepada sekelompok mahasiswa universitas ilmu olahraga Italia. Tujuan
kami adalah untuk menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online sama efektifnya dengan
pengajaran tatap muka. Selain itu, pengajaran dan pembelajaran filsafat online mendorong
refleksi, pemikiran kritis, dan pengembangan komunitas belajar dengan memenuhi
kebutuhan pendidikan siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur waktu
belajar mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Ini adalah masalah yang
sangat relevan dalam bidang filosofis kontemporer yang muncul seperti filosofi yang
diterapkan pada olahraga. Olahraga modern kurang memiliki refleksi kritis dan filosofis.
Dengan demikian, penyebaran disiplin ilmu seperti filosofi olahraga melalui teknologi baru
pengajaran dan komunikasi tidak hanya mendorong dan menumbuhkan analisis kritis
olahraga sebagai praktik sosial, tetapi juga bermanfaat bagi siswa yang tidak memiliki
akses ke tatap muka. menghadapi pendidikan.
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi terkini dalam komunikasi telah membentuk dunia kita dengan cara yang
radikal. Perubahan radikal yang paling luar biasa ini bisa dibilang penemuan dan pengembangan
World Wide Web. Dengan meningkatkan jumlah informasi yang tersedia serta akses ke sana,
komunikasi yang dimediasi komputer mengubah pendekatan lembaga utama tertentu dan praktik
mereka seperti pendidikan, olahraga, politik, dan ekonomi. Modifikasi ini sangat penting dalam
pedagogi, dimana penggunaan komputer untuk tujuan pengajaran menimbulkan banyak tantangan
(Beetham & Sharpe, 2007). Di antara mereka, pertanyaan terpenting adalah apakah universitas
tradisional, dan metodologi
* Rafael Ramos Echazarreta mereka. Tel .: + 39-06-3673-3379; faks: + 39-06-36733-359.
Alamat email: labopedagogia@gmail.com
1877-0428 © 2015 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah
lisensi CC BY-NC-ND (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Peer-review di bawah tanggung jawab Academic World Education and Research Center
doi: 10.1016 / j.sbspro.2015.04.025
Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 933
mengajar, dapat memenuhi tuntutan dan fitur baru dari masyarakat komunikasi kita. Penggunaan
komputer sebagai sarana populer untuk melengkapi pendidikan tatap muka menjadi populer, misalnya
untuk menciptakan ruang virtual di mana guru dapat bersentuhan langsung dan langsung dengan siswa
dengan mengunggah dokumen, hyperlink, materi online dan sejenisnya (Moreno & Bailly-Baillière,
2002; Stacey & Wiesenberg, 2007). Namun, tantangan selanjutnya untuk pedagogi yang diangkat oleh
komunikasi yang dimediasi komputer adalah penggunaannya sebagai satu-satunya sarana pendidikan
(Salmon, 2011; Cabero, & Román, 2006; Goodyear, 2001).
Karena kita terbiasa mengajar tatap muka, kita merasa sulit membayangkan paradigma pedagogis
baru. Skeptisisme bisa dibilang posisi paling luas terkait proposal baru seperti pengajaran online. Ini
adalah beberapa argumen yang diberikan untuk menentang pengajaran online (Haber & Mills, 2008;
McLaughlin, 2003): a) pengajaran tanpa wajah tidak seefektif yang tradisional; b) bahan ajar online
lebih mahal; c) keinginan untuk memperkenalkan pembelajaran online lebih menanggapi pertimbangan
lain dan lebih sedikit untuk tujuan edukatif; d) tidak ada cara untuk mengintervensi pembentukan orang
baik sebagai pelajar maupun manusia. Namun, kami akan memperdebatkan komunikasi online sebagai
sarana untuk mencapai tujuan utama pengajaran filosofi olahraga.
Dengan mengacu pada Garth Kemerling (1980; 1998), kami mengidentifikasi tiga tujuan utama
dalam pengajaran filsafat olahraga: a) mengenalkan siswa dengan filsafat sastra olahraga melalui
pembacaan teks klasiknya yang dipandu; b) untuk mengembangkan keterampilan yang efektif dalam
penalaran; dan c) untuk mengembangkan posisi pribadi dengan cara argumentatif. Perolehan ketiga
tujuan ini penting bagi siswa, terutama bagi mereka yang berada di sekolah teknik, universitas,
fakultas, dan departemen di mana mata pelajaran ini tidak umum. Pengajaran filsafat di jurusan dan
fakultas dengan kurikulum yang berbeda dari humaniora dan ilmu sosial sangat penting. Filsafat
membekali siswa di bidang ini dengan sikap refleksif kritis yang memungkinkan mereka
mengembangkan cara berpikir yang lebih dalam dan tidak terlalu dangkal terhadap masalah kehidupan
sehari-hari serta masalah yang harus diselesaikan di bidang spesialisasi mereka. Inilah alasan mengapa
pengajaran filsafat sangat direkomendasikan oleh organisasi seperti UNESCO. Beberapa dokumen
internasional yang diterbitkan oleh organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan kebijakan
pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan refleksif kritis (Goucha, 2007). UNESCO
juga telah berulang kali menggarisbawahi pentingnya menggunakan perangkat open source dan konten
terbuka untuk pengajaran jarak jauh, e-learning, dan apa yang disebut m
learning, yang mengacu pada teknologi yang menggunakan perangkat seluler sebagai konteks
pembelajaran ganda untuk pengajaran (Kraut, 2013) .
Promosi perangkat pribadi UNESCO, seperti ponsel, ponsel pintar, tablet, notebook, pemutar MP3
untuk mendengarkan podcast, notebook, perangkat untuk membaca e-book, dan sejenisnya, tidak
menanggapi kepentingan komersial, tetapi lebih kepada fakta bahwa perangkat ini adalah alat berbiaya
rendah untuk berbagi konten pengetahuan. Jadi mereka adalah sarana yang tersebar luas untuk
mengembangkan komunikasi antarpribadi dan menciptakan komunitas belajar berdasarkan minat
bersama orang-orang dan berfokus pada pengembanganseumur hidup, terletak, dipersonalisasi, dan
berkelanjutan
pembelajaran(Meskill, 2013).
2. Studi Kasus
Meskipun filsafat tidak termasuk dalam kurikulum siswa ilmu olahraga, mengajar mereka ilmu
manusia ini sangat penting. Disiplin yang disebut "filosofi olahraga", ilmu terbaru di bidang ilmu
olahraga, memainkan peran diskrit di departemen ilmu olahraga dan gerakan (Hyland, 1990; Reid,
2013). Artinya, pertama, disiplin ini masih belum dikenal di sebagian besar universitas dan sekolah
yang melatih dan mendidik profesional olahraga (guru pendidikan jasmani, pendidik olahraga, atlet,
manajer olahraga, pelatih), dan, kedua, kontribusi disiplin ini terhadap perkembangan ilmu
keolahragaan masih sesekali. Misalnya, kurikulum ilmu olahraga di fakultas dan departemen di Italia
cenderung berfokus terutama pada pengembangan keterampilan teknis, fisik, dan motorik. Oleh karena
itu, ilmu olahraga Italia berfokus pada disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan
keterampilan bio-fisiologis, biomekanik, dan fisik. Karakter empiris dari disiplin ilmu ini menghasilkan
paradigma positivis dalam studi olahraga. Bahkan ketika kursus dalam humaniora ada, disiplin ilmu
manusia seperti pedagogi, psikologi atau sosiologi fokus pada aspek mereka sebagai ilmu
eksperimental dan deskriptif. Ini juga kasus kurikulum yang diajarkan di departemen ilmu olahraga di
Italia.
Keunggulan paradigma positivis meremehkan kapasitas siswa ilmu olahraga Italia untuk
mengembangkan pandangan kritis dan pribadi tentang olahraga baik sebagai fenomena manusia
maupun sebagai sistem sosial. Pemahaman yang komprehensif dan holistik tentang olahraga tidak
mungkin dilakukan, karena siswa olahraga menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari
mata pelajaran positivistik dari kurikulum mereka atau berlatih olahraga. Oleh karena itu, studi
humaniora harus dimasukkan dalam kurikulum karena Universitas adalah satu-satunya tempat di mana
mereka dapat mengembangkan keterampilan kritis untuk menghasilkan
934 Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938
pemahaman komprehensif tentang olahraga. Dengan tujuan ini dalam pikiran, kelompok pedagog
olahraga kami dari Universitas Roma “Foro Italico” (URFI), sebuah institusi yang sepenuhnya
didedikasikan untuk studi olahraga dan gerakan manusia, memutuskan untuk menawarkan kepada
mahasiswa gelar sarjana mereka dalam ilmu olahraga a 4 kredit (CFU) kursus filosofi olahraga. Kursus
ini sepenuhnya online, kecuali untuk beberapa sesi tatap muka (pertemuan atau ceramah oleh dosen
yang diundang) yang
bertujuan untuk membantu siswa dengan sedikit pengalaman dalam jarak dan e-learning.
Meskipun URFI memiliki platform Moodle untuk pengajaran online, kami memutuskan untuk
menggunakan platform e-learning gratis lainnya, yaitu Chamilo Campus. Meskipun ini adalah platform
gratis dengan potensi terbatas terkait ruang dan gudang, kami memilihnya karena dua alasan: pertama,
karena kursus bersifat dialogis dan interaktif; dan, kedua, sejalan dengan banyak teori kontemporer
pembelajaran online, untuk menekankan pentingnya jaringan sosial untuk pembelajaran manusia dari
perspektif konstruktivis, komunitarian, dan terletak (Royo, 2010; Ko & Rossen, 2004). Berdasarkan hal
ini, kami memutuskan untuk menyusun kursus online menggunakan alat bantu pengajaran gratis
berikut:
a) Platform Kampus Chamilo digunakan untuk menampung konten utama kursus (pelajaran dan
materi), serta alat untuk memantau aktivitas siswa , dan sebagai platform untuk mengirim pesan paling
penting yang terkait dengan kursus.
b) Blog Wordpress adalah platform untuk berbagi informasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menunjukkan presentasi umum kursus dan beberapa pengumuman dengan penjelasan umum tentang
metode pengajaran dan cara pencatatan kehadiran. Blog tersebut juga memuat uraian singkat tentang
silabus dan beberapa tautan yang berkaitan dengan video tentang filsafat dan pokok-pokok
persoalannya.
c) Kami menggunakan grup Facebook untuk membuat obrolan grup waktu nyata lebih menarik dan
mudah digunakan daripada obrolan dan forum platform Chamilo Campus.
d) Saluran Youtube dan Vimeo digunakan sebagai cara untuk merekam pelajaran oleh instruktur kursus
dan oleh pembicara undangan lainnya dalam seminar dan konferensi yang diadakan dalam rangka
kursus.
e) Saluran radio dan platform Spreaker (yang memungkinkan penyiaran, perekaman, dan pengunduhan
hingga 10 jam rekaman) digunakan untuk merekam atau menyiarkan pelajaran para guru dalam
podcast.
f) Platform untuk membuat ebook digunakan untuk membuat dan mengelola ebook dalam
format ePub, PDF, dan SCORM. g) Dropbox digunakan sebagai folder untuk berbagi materi dan
dokumen kursus.
h) Skype digunakan sebagai cara konferensi video serta obrolan video untuk wawancara dan ujian
akhir. i) Twitter digunakan untuk mengirimkan pengumuman atau pesan tentang acara, seminar,
atau acara.
Setelah memilih alat bantu, kami membuat silabus khusus. Silabus ini terinspirasi dari buku
pegangan Isidori dan Reid (2011) yang berjudul Filosofia dello sport, dan dipahami sebagai pengantar
kajian filosofi olahraga dan topik utamanya. Dengan cara ini, kami memberi siswa kemungkinan untuk
mengenal filosofi literatur olahraga dan teks dasarnya. Selain itu, kami juga bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan pemikiran kritis dan reflektif dalam ilmu olahraga siswa dengan
berfokus pada topik berikut: a) masalah umum filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia; b)
etika; c) hubungan antara nilai dan olahraga; metodologi penelitian dan metode reflektif untuk
mempromosikan nilai-nilai melalui film olahraga; d) dan hubungan antara globalisasi, olahraga, dan
Olimpiade. Topik terakhir ini dimasukkan karena pentingnya, terutama, pemikiran de Coubertin, serta
kontribusinya terhadap pengembangan filosofi Olimpiade dan budaya olahraga saat ini. Karena kami
menganggap topik terakhir ini sebagai yang paling relevan dari kursus kami, kami menamakannya
sebagai "Filsafat olahraga dan pendidikan Olimpiade".
Masalah utama kursus, yang diajarkan dalam bahasa Italia dan Inggris, mencakup topik-topik
berikut (diringkas dalam sepuluh pelajaran): pengantar filsafat; asal usul filosofi olahraga; olahraga dan
masalah filosofisnya; olahraga dan nilai: perspektif filosofis; metodologi penelitian dalam filsafat
olahraga; etika olahraga dalam praktik; film filsafat dan olahraga: pengantar; analisis filosofis dari film
olahraga; pengantar filosofi Olimpiade; agensi utama yang mempromosikan pendidikan Olimpiade.
Awalnya, pada tahun ajaran 2011/2012, kami sepakat untuk menawarkan kursus online tentang
filosofi olahraga ini kepada 40 siswa. Namun, dalam dua minggu pertama jumlah aplikasi untuk
pendaftaran sangat tinggi sehingga kami memutuskan untuk menambah jumlah yang diterima menjadi
70 siswa. Antara tahun ajaran 2011/2012, 2012/2013 dan 2013/2014, terdapat 223 mahasiswa ilmu
keolahragaan yang mendaftar pada mata kuliah filsafat olahraga. Di antara siswa ini, hanya 34, yaitu
persentase dari 15,2%, yang pernah belajar filsafat selama pendidikan sekolah menengah. Selama tiga
tahun akademik yang disebutkan di atas, 94% siswa mengikuti ujian akhir dalam dua periode pertama
tahun akademik (ada tiga istilah resmi per tahun akademik di URFI).
Emanuele Isidori dkk. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 935
Ujian akhir menunjukkan angka kegagalan yang sangat rendah: hanya 16 siswa yaitu 7,2%, dengan
rata-rata 5,3 per tahun, tidak berhasil lulus ujian dalam dua sesi pertama yang diizinkan. Semua siswa,
kecuali tiga (yang putus sekolah dalam tiga tahun pertama studi mereka di bidang ilmu olahraga),
menyelesaikan kursus filsafat olahraga, dan dianggap memenuhi syarat untuk lulus ujian akhir, ditandai
dengan lulus atau gagal.
3. Metode
Kami telah memutuskan dari awal kursus untuk menggunakannya juga sebagai lingkungan
penelitian untuk mendapatkan beberapa umpan balik penting yang bertujuan untuk meningkatkan
kursus itu sendiri dan metodologinya di masa depan. Untuk itu, kami menggunakan metodologi
penelitian yang didasarkan pada model studi kasus yang disederhanakan, dan difokuskan pada evaluasi
kegiatan pengajaran yang terkait dengan kursus online. Evaluasi ini dilakukan melalui metode
pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, seperti wawancara, kuesioner terbuka dan tertutup, dan
kelompok fokus. Untuk evaluasi hasil data ini, sudut pandang siswa dan instruktur dipertimbangkan
dan dibandingkan antara satu sama lain. Data diperoleh:
1) Melalui kuesioner khusus yang diberikan kepada siswa yang mengikuti kursus online. 2) Melalui
penilaian diri yang dilakukan oleh tiga guru yang pernah mengajar dalam mata kuliah tersebut (yaitu
dua orang instruktur dan seorang tutor).
3) Melalui kelompok fokus yang terdiri dari instruktur utama / guru yang bertanggung jawab atas
kursus, oleh pengamat eksternal, dan oleh empat relawan siswa di setiap tahun akademik (4x3 = 12).
Kuesioner untuk siswa didasarkan pada skala likert yang berkisar antara 1 sampai 5 (1 = Tidak
Dapat Diterima, 2 = Perlu Peningkatan 3 = Sedang, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik). Kuesioner juga
mencakup 4 pertanyaan kategorikal terbuka (item 6, 7, 9, 10, 11, 12), dan terdiri dari dua bagian utama:
a) bagian pertama tentang isi, cara penyampaian kursus, dan bagian kualitas pengajaran dan
pendampingan; b) yang kedua tentang kesukaan dan kepuasan terhadap alat pengajaran yang
digunakan dalam kursus online.
Berikut beberapa pertanyaan mengenai isi dan kualitas kursus online:
1) kejelasan materi online
2) kegunaan materi online
3) kegunaan diskusi online
4) kompetensi kritis yang ditujukan untuk memahami olahraga kontemporer dan disediakan
oleh kursus adalah 5) dibandingkan dengan kursus lain di URFI, keterlibatan Anda
(mengerjakan tugas, berinteraksi
dengan siswa dan instruktur) dalam kursus ini adalah
6) tolong jelaskan kegiatan kursus yang paling meningkatkan pembelajaran Anda dalam kursus ini
7) tolong Jelaskan kegiatan kursus yang paling tidak membantu pembelajaran
Anda dalam kursus ini 8) secara keseluruhan, saya akan menilai kursus ini sebagai
9) mohon berikan saran, komentar, atau ide tambahan untuk meningkatkan kursus
ini 10) mempertimbangkan alasan Anda mendaftar di kursus ini , apakah itu
memenuhi kebutuhan Anda? (ya, tidak) 11) apakah Anda akan
merekomendasikan kursus online kepada siswa lain? (ya, tidak)
12) tolong, berikan saran, komentar, atau ide lain untuk meningkatkan pengalaman
online Di antara pertanyaan yang berkaitan dengan guru dan tutor, kami menyertakan
ini:
13) Persiapan, kualitas, dan kegunaan instruktur dan tutor tanggapan mereka untuk kelas ini
adalah 14) Respon tepat waktu oleh instruktur untuk tugas adalah
15) Instruktur sebagai moderator diskusi
Pertanyaan mengenai alat pengajaran dirangkum dalam pertanyaan yang menanyakan kepada siswa
salah satu alat berikut (yaitu: Chamilo Kampus, blog Wordpress, Facebook, Youtube dan saluran
Vimeo, saluran radio, platform untuk membuat dan mengelola e-book, Dropbox, Skype, Twitter)
harus dianggap sebagai saluran yang paling berguna
936 Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938
dalam kursus, dan alasannya.
Penilaian diri oleh guru didasarkan pada jawaban tertulis untuk pertanyaan terbuka berikut: “Apakah
Anda secara umum puas, sebagai guru, dengan kursus yang Anda ajarkan secara online, dan dengan
hasil yang dicapai oleh siswa Anda? Tulis "ya" atau "tidak", dan jelaskan alasan jawaban Anda. "
Kelompok fokus, berlangsung selama dua jam, terdiri dari kelompok diskusi terbatas untuk
merefleksikan umpan balik utama dari kuesioner yang diberikan kepada siswa, dan dari laporan yang
ditulis oleh instruktur kursus. Diskusi ini dibantu dan dimediasi oleh pengamat / peneliti eksternal yang
bertindak sebagai moderator dialog / diskusi yang mencatat interaksi dialogis para peserta. Diskusi
dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran pendapat dan jawaban siswa, menjadikannya sebagai
pedoman untuk diskusi dan refleksi kritis.
4. Hasil
Evaluasi diri oleh para guru dan tutor kursus ini sangat positif; mereka menegaskan untuk merasa
sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh siswa mereka dan bersyukur dengan pengalaman mengajar
filosofi olahraga secara online. Hal yang sama dapat dikatakan tentang kelompok fokus yang dibangun
selama tiga tahun akademik, yang benar-benar mengkonfirmasi hasil dari penilaian diri dan kepuasan
guru, dan data yang muncul dari kuesioner yang diberikan kepada siswa. Data angket mahasiswa harus
dianggap paling menarik karena telah memberikan umpan balik yang berharga untuk pengembangan
mata kuliah selanjutnya. Dari 223 siswa yang mengikuti kursus online filosofi olahraga, 212 menjawab
kuesioner. Tingkat tanggapan, terutama dalam persentase, adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jawaban siswa.
Pertanyaan
no.
Jawaban
kepuasan
penuh%
(Sangat Baik
= 5)
Pertanyaan
no.
Jawaban
kepuasan
penuh%
(Sangat Baik
= 5)
Pertanyaan
no.
Jawaban
kepuasan
penuh%
(Sangat Baik
= 5)
1 92.7 4 88.3 13 85.8 2 93.6 5 84.7 14 77.5 3 92.0 8 87.8 15 82.5
Tabel 2. Jawaban tentang pertanyaan kategorikal.
Pertanyaan no.
Hasil dan
persentase
Pertanyaan no.
Hasil dan
persentase
6 forum, obrolan = 68,0 10 ya = 81,3
7 Obrolan Facebook = 77,3 11 ya = 93,0
9 lebih banyak bimbingan online = 23,7 12 untuk menyelesaikanteknis
masalah= 33,4
Persentase kepuasan dan kegunaan alat belajar mengajar seperti yang ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel 3. Persentase kegunaan dan kepuasan tentang alat TL.
Alat / grup 1% Alat / grup 2% Alat / grup 3%
Chamilo Campus 62.1 Saluran Youtube dan Vimeo 87.4 Facebook 93.3
Blog Wordpress 63.7 Saluran radio 86.0 Skype 73.1
Dropbox 77.1 Platform untuk e-book 62.7 Twitter 62.3
5. Diskusi
Data yang dikumpulkan dari kuesioner, diskusi dan wawancara sebenarnya telah
membuktikan pencapaian penuh dari tujuan pembelajaran dan pendidikan yang ditujukan
oleh kursus online. Dalam kelompok fokus, beberapa masalah kritis dan sangat kecil
Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 937
masalah muncul. Masalah-masalah ini merujuk pada beberapa kesulitan teknis terkait
penggunaan platform online (dianggap oleh beberapa siswa sebagai hal yang rumit), dan
kebutuhan pendampingan teknis yang lebih intensif. Misalnya, tidak semua siswa memiliki
keterampilan teknis dan kemampuan yang sama untuk menggunakan platform online.
Pertimbangan khusus harus diberikan pada persentase yang terkait dengan kesukaan dan
kegunaan alat pengajaran. Alat yang paling dihargai dan disukai siswa adalah, seperti yang
ditunjukkan pada tabel di atas, grup diskusi Facebook, Vimeo dan saluran Youtube, saluran
radio dan podcast. Alasan mengapa mereka lebih menyukai alat ini adalah karena alat
tersebut mudah digunakan (untuk ditonton dan didengarkan). Siswa menyukai Facebook
karena memungkinkan mereka untuk terlibat dalam dialog terus menerus dan dalam
komunikasi berkelanjutan dengan guru dan teman sekelas. Siswa juga
menegaskan bahwa mereka menyukai alat ini karena mudah tersedia di tablet dan ponsel.
Para siswa memberikan evaluasi yang sangat positif secara keseluruhan terhadap isi kursus
dengan menyatakan bahwa studi filsafat, bahkan dalam mode online, membuat mereka sadar
akan masalah etika dan pendidikan yang tersembunyi mengenai aktivitas fisik dan olahraga.
Dari kelompok fokus, kami menemukan bahwa kursus mengembangkan sikap kritis
terhadap olahraga kontemporer pada siswa, dan memberi mereka pandangan alternatif
filosofis, seperti, yang disebut teori olahraga lemah (Isidori, Maulini, & López Frías, 2013 ).
6. Kesimpulan dan rekomendasi
Studi kasus kami mewakili, dalam semua aspek, contoh praktik pengajaran on-line yang
harus mendorong universitas Italia dan Eropa lainnya untuk mengembangkan dan
meningkatkan kursus semacam ini tentang filosofi olahraga. Olahraga adalah alat yang
ampuh untuk mempromosikan refleksi filosofis tentang masalah kontemporer seperti
teknologi baru dan globalisasi. Untuk alasan ini, pengajaran dan pembelajaran filosofi
olahraga online tidak hanya meningkatkan potensi disiplin ini sebagai ilmu kritis dan
reflektif, tetapi juga membuatnya tersedia untuk khalayak yang lebih luas yang sebaliknya
tidak akan mengetahuinya. Misalnya, untuk atlet yang telah menyelesaikan karier
olahraganya dan perlu dilatih ulang dalam konteks karier ganda dan pembelajaran seumur
hidup.
Alat baru yang disediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang untuk berbagi
pengetahuan dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
untuk menciptakan komunitas belajar yang mendorong komunikasi antarpribadi. Ini sangat
cocok dengan fungsi dialogis dan esensi filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia
(King, 2012). Melalui sumber daya tersebut, mahasiswa muda yang bukan dari jurusan dan
fakultas humaniora atau filsafat juga dapat mengembangkan keterampilan filosofis. Hal ini
terutama diperlukan, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, untuk mahasiswa ilmu
olahraga yang tidak terbiasa dengan perkembangan pemikiran kritis karena profesi olahraga,
sebagaimana yang mereka pahami dalam masyarakat kontemporer, terus dilihat hanya dalam
hal perolehan keterampilan teknis. Oleh karena itu, pengajaran filsafat olahraga secara on-
line dapat menjadi sarana bagi mahasiswa ilmu keolahragaan untuk mengembangkan
keterampilan kritis yang berguna untuk pekerjaannya di masa depan. Studi kami
memberikan model pendidikan dan pengajaran yang sederhana dan efektif. Kami hanya
membutuhkan bahan dalam jumlah terbatas untuk mencapai tujuan kursus filsafat. Dengan
cara ini, kami menghindari risiko dispersi dan disorientasi, yang oleh sebagian sarjana
dianggap sebagai salah satu kesulitan terkait metode pengajaran on-line (Ruffaldi, 2000).
Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa aksesibilitas yang mudah dari ponsel dan
tablet menjelaskan keberhasilan alat pengajaran online. Hal ini menimbulkan pertanyaan
tentang perlunya memikirkan kembali pengajaran filsafat online sesuai dengan bentuk baru
pembelajaran seluler dan tablet, mentransformasikan jaringan sosial dalam lingkungan
pembelajaran online (Wiesenberg & Stacey, 2013). Sejalan dengan gagasan ini, penelitian
kami juga menunjukkan perlunya menyesuaikan mata kuliah dalam filsafat olahraga yang
diajarkan sekarang. Ini adalah tantangan yang harus diatasi oleh filosofi olahraga, yang
dipikirkan kembali dalam istilah filosofi elektronik khusus, bersama dengan komunitas
peneliti, guru, dan siswanya, yang harus diatasi hari ini untuk memahami olahraga dan
maknanya, dan menjadikannya manusia yang nyata. praktek.
Kontribusi penulis. Penelitian ini merupakan hasil kerjasama antara ketiga penulis.
Kontribusi penulis dapat diringkas sebagai berikut: Emanuele Isidori: konsepsi dan desain
penelitian, penulisan naskah. Francisco Javier López Frías: akuisisi data, revisi naskah.
Ramos Echazarreta: analisis dan interpretasi data; mendapatkan dana.
Referensi
Beetham, H., & Sharpe, R. (2007). Memikirkan kembali pedagogi untuk era digital:
Merancang pembelajaran abad ke-21. London: Routledge. Cabero, J., & Román, P. (2006).
E-actividades. Un referente básico para la formación en internet. Sevilla: Editorial MAD.
Goodyear, P. (2001). Kompetensi untuk pengajaran online: Laporan khusus. Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Pendidikan, 49(1), 65-72. Goucha, M. (2007). Filsafat Sekolah
Kebebasan: Mengajar Filsafat dan Belajar Filsafat: Status dan Prospek. Paris: Publikasi
UNESCO.
Haber, J., & Mills, M. (2008). Persepsi Hambatan Mengenai Pengajaran Online yang Efektif
dan Kebijakan: Fakultas Florida Community College.
938 Emanuele Isidori dkk. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938
Jurnal Penelitian dan Praktik Community College, 32 (4), 266-283.
Hyland, DA (1990). Filsafat olahraga. St. Paul, MN: Paragon.
Isidori E., & Reid, HL (2011). Filosofia dello olahraga. Milano: B. Mondadori.
Isidori, E., Maulini, C., & Javier López Frías, F. (2013). Olahraga dan Etika Pikiran Lemah:
Manifesto Baru untuk Pendidikan Olahraga. Budaya Fisik dan Olahraga. Studi dan
Penelitian, 60 (1), 22-29.
Kemerling G. (1998). Filsafat Pengajaran di Internet. Kongres Filsafat Dunia ke-XX,
Boston, AS. Tersedia di: https://www.bu.edu/wcp/Papers/Teac/TeacKeme.htm
Kemerling, G. (1980). Filsafat dan Footlight. Filsafat Pengajaran, 3(3), 315-323.
King, PC (2012). Teknologi dan Filsafat Pengajaran. Jurnal Sistem
Teknologi Pendidikan, 40(2), 161-168. Ko, S., & Rossen, S. (2004).
Mengajar online: panduan praktis. Boston, MA: Houghton Mifflin.
Kraut, R. (2013).Pedoman Kebijakan UNESCO untuk Pembelajaran Seluler. Paris: Publikasi
UNESCO.
McLaughlin, TH (2003). Mengajar sebagai praktik dan komunitas praktik: Batasan
kesamaan dan tuntutan keragaman. Jurnal Filsafat Pendidikan, 37(2), 339-352.
Meskill, C. (2013). Pengajaran dan pembelajaran online: perspektif sosiokultural. London:
Penerbitan Bloomsbury.
Moreno, F., & Bailly-Baillière, M. (2002). Diseño instructivo de la formación online.
Barcelona: Ariel.
Reid, HL (2012). Pengantar Filsafat Olahraga. Lanham, MD: Rowman & Littlefield
Publishers.
Royo, S. (2010). Aplikasi de las tecnologías de la información y la comunicación en la
enseñanza de la filosofía. Dalam LM Cifuentes & JM Gutiérrez (Eds.), Filosofía,
investigación, innovación y buenas prácticas (hlm. 55-68). Barcelona: Graò.
Ruffaldi, E. (2000). Filosofia tidak sopan. Firenze: La Nuova Italia.
Salmon, G. (2011). E-moderating: Kunci untuk mengajar dan belajar online. New York:
Routledge.
Stacey, E., & Wiesenberg, F. (2007). Studi Filsafat Pengajaran Tatap Muka dan Online di
Kanada dan Australia. Jurnal Pendidikan Jarak Jauh, 22(1), 19-40.
Wiesenberg, FP, & Stacey, E. (2013). Filosofi pengajaran: Beralih dari ruang kelas tatap
muka ke ruang kelas online. Canadian Journal of University melanjutkan pendidikan,
34(1), 63-79.
REVIEW JURNAL
Judul : Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia
Pengarang : Emanuele Isidoria, Javier López Fríasa, Rafael Ramos
Echazarreta
Nama Jurnal : Journal of the Philosophy of Sport
Volume : 1877-0428
Tahun : 2015
Penerbit : Elsevier Ltd.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui cara mengajar filsafat olahraga secara online
Metode penelitian : menggunakan metodologi penelitian yang didasarkan pada model
studi kasus yang disederhanakan, dan difokuskan pada evaluasi
kegiatan pengajaran yang terkait dengan kursus online. Evaluasi
ini dilakukan melalui metode pengumpulan data kualitatif dan
kuantitatif, seperti wawancara, kuesioner terbuka dan tertutup,
dan kelompok fokus
Hasil penelitian : Evaluasi diri oleh para guru dan tutor kursus ini sangat positif;
mereka menegaskan untuk merasa sangat puas dengan hasil yang
dicapai oleh siswa mereka dan bersyukur dengan pengalaman
mengajar filosofi olahraga secara online.
Kesimpulan : pengajaran dan pembelajaran filosofi olahraga online tidak hanya
meningkatkan potensi disiplin ini sebagai ilmu kritis dan reflektif,
tetapi juga membuatnya tersedia untuk khalayak yang lebih luas
yang sebaliknya tidak akan mengetahuinya. Alat baru yang
disediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang untuk berbagi
pengetahuan dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan komunitas
belajar yang mendorong komunikasi antarpribadi. Ini sangat
cocok dengan fungsi dialogis dan esensi filsafat sebagai ilmu dan
sebagai aktivitas manusia (King, 2012).
Keunggulan penelitian : Data lapangan yang diperoleh langsung dari sampel
Kekurangan : Terlalu panjang sehingga sedikit bosan dala membaca
PENUTUP
Kesimpulan
Jurnal diatas membahas pengajaran filsafat olahraga secara online dan mengatasinya dengan
berbagai cara dan data lapangan yang ada
Saran
Sebagai reviewer saya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini. Kedeoanya
saya akan menjelaskan secara detail sumber yang lebih banyak
DAFTAR PUSTAKA
1877-0428 © 2015 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah
lisensi CC BY-NC-ND
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Peer-review di bawah tanggung jawab Academic World Education and Research Center
doi: 10.1016 / j.sbspro.2015.04.025
Link Slideshare :

More Related Content

What's hot

Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnalAsrilazis
 
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan WanitaFaktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan WanitaUNie ONie
 
Kajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesia
Kajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesiaKajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesia
Kajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesiaRaynorFigo
 
Dokumen kebijakan
Dokumen kebijakanDokumen kebijakan
Dokumen kebijakanLa Tahang
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanAni Mahisarani
 
Pengenalan sosiologi sukan
Pengenalan sosiologi sukanPengenalan sosiologi sukan
Pengenalan sosiologi sukantokey_sport
 
Nota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap iNota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap isairi72
 
Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011irdinasyitah
 
107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnalRubenPanggalaha
 
Keranjangsr
KeranjangsrKeranjangsr
Keranjangsrkoon
 
Contoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesContoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesTerminal Purba
 
BUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORD
BUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORDBUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORD
BUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORDCak Medy
 
Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4YiLin Cheah
 

What's hot (19)

Kejurulatihan
KejurulatihanKejurulatihan
Kejurulatihan
 
Ppt review jurnal
Ppt review jurnalPpt review jurnal
Ppt review jurnal
 
Sp sainsukan
Sp sainsukanSp sainsukan
Sp sainsukan
 
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan WanitaFaktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
 
Pengenalan sukan
Pengenalan sukanPengenalan sukan
Pengenalan sukan
 
Kajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesia
Kajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesiaKajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesia
Kajian filsafat perkembangan olahraga panahan indonesia
 
Dokumen kebijakan
Dokumen kebijakanDokumen kebijakan
Dokumen kebijakan
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
Pengenalan sosiologi sukan
Pengenalan sosiologi sukanPengenalan sosiologi sukan
Pengenalan sosiologi sukan
 
Nota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap iNota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap i
 
Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011
 
107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal107 ruben salvador pp review jurnal
107 ruben salvador pp review jurnal
 
Balapan
BalapanBalapan
Balapan
 
Keranjangsr
KeranjangsrKeranjangsr
Keranjangsr
 
Contoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesContoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskes
 
BUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORD
BUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORDBUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORD
BUKU SISWA PJOK KLAS 8 SMP SMT 1 kur 2013 BENTUK MS WORD
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4
 
Buku panduan pengurusan olahraga di sekolah
Buku panduan pengurusan olahraga di sekolahBuku panduan pengurusan olahraga di sekolah
Buku panduan pengurusan olahraga di sekolah
 

Similar to FILSAFAT OLAHRAGA

Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2ArifUtomo7
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1SevtianDimas
 
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...MohamadSaputra1
 
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italyRiview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italyIndanaHaq
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMuhammad Naufal Anditya
 
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)HestyOliviaSafitri
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaRaynorFigo
 
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of ExperienceREVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of ExperienceMuhammadFarhanKholid
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experienceReview jurnal teaching philosophy more than two decades of experience
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experienceIndraSaputra107
 
Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International DefiRachmawati
 
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Maruttha Puspita
 
Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2DimasSuudi
 
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Djadja Sardjana
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranAzhar_Afifah
 
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...IndanaHaq
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2SevtianDimas
 
Uts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanUts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanFeralia Eka Putri
 
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Muhammad Naufal Anditya
 

Similar to FILSAFAT OLAHRAGA (20)

Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2
Arif utomo 049 2020_b_riview jurnal 2
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 1
 
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...
FILSAFAT OLAHRAGA PENGAJARAN ONLINE: STUDI KASUS DI ITALIA OLEH EMANUELE ISID...
 
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italyRiview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
Riview jurnal 1 teaching sport philosophy online a case study in italy
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
 
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience (1)
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
 
Studi filsafat
Studi filsafatStudi filsafat
Studi filsafat
 
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of ExperienceREVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
REVIEW JURNAL_Teaching Philosophy More Than Two Decades of Experience
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experienceReview jurnal teaching philosophy more than two decades of experience
Review jurnal teaching philosophy more than two decades of experience
 
Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International
 
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
 
Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2Makalah jurnal 2
Makalah jurnal 2
 
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching  a t...
Rivew jurnal 2 educational paradigms and philosophy of football coaching a t...
 
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
Sevtian Dimas Akhmad Alfaris_054_2020B_makalah review jurnal 2
 
Uts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanUts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikan
 
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
Pendidikan paradigma dan filsafat pembinaan sepak bola perspektif teoritis da...
 

FILSAFAT OLAHRAGA

  • 1. MAKALAH FILSAFAT REVIEW JURNAL DISUSUN OLEH: AZIZ HERDIANSYAH 20060484044 2020D UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, saya dapat mereview jurnal yang berjudul “Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia " dan dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Review ini saya susun dalam rangka memenuhi Tugas Filsafat dan Sejarah Olahraga. Selain itu juga, review ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan mengenai cara mereview yang baik dan benar, serta membuak pengetahuan apa yang telah kita review. Review jurnal ini mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Made Pramono, M,Hum. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah filsafat dan sejarah olahraga yang telah membantu dan mendukung kami. Harapan saya bahwa Review jurnal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menambah wawasan sesuai bidang yang saya tekuni. Saya menyadari dalam mereview jurnal ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya. Madiun 22, Februari 2021 Aziz Herdiansyah
  • 3. Tersedia online di www.sciencedirect.com ScienceDirect Procedia - IlmuSosial dan Perilaku186 (2015) 932 - 938 Konferensi Dunia ke-5 tentang Pembelajaran, Pengajaran dan Kepemimpinan Pendidikan, WCLTA 2014 Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia Emanuele Isidoria, Javier López Fríasa, Rafael Ramos Echazarretaa* a University of Rome "Foro Italico", Laboratory of General Pedagogy, Piazza L. De Bosis, 15, Rome, 00135, Italy Abstrak Para guru dan pendidik telah menyuarakan banyak perhatian tentang pengajaran filsafat secara online. Interaksi manusia non-fisik yang diperlukan dalam cara komunikasi online berbasis computer ditakutkan dapat mengubah sifat dialogis, interpersonal, dan relasional dari filsafat. Analisis kasus tertentu di mana sumber terbuka digunakan untuk mengajarkan filosofi olahraga kepada sekelompok mahasiswa universitas ilmu olahraga Italia. Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa filosofi pengajaran online sama efektifnya dengan pengajaran tatap muka. Selain itu, pengajaran dan pembelajaran filsafat online mendorong refleksi, pemikiran kritis, dan pengembangan komunitas belajar dengan memenuhi kebutuhan pendidikan siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengatur waktu belajar mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Ini adalah masalah yang sangat relevan dalam bidang filosofis kontemporer yang muncul seperti filosofi yang diterapkan pada olahraga. Olahraga modern kurang memiliki refleksi kritis dan filosofis. Dengan demikian, penyebaran disiplin ilmu seperti filosofi olahraga melalui teknologi baru pengajaran dan komunikasi tidak hanya mendorong dan menumbuhkan analisis kritis olahraga sebagai praktik sosial, tetapi juga bermanfaat bagi siswa yang tidak memiliki akses ke tatap muka. menghadapi pendidikan.
  • 4. 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi terkini dalam komunikasi telah membentuk dunia kita dengan cara yang radikal. Perubahan radikal yang paling luar biasa ini bisa dibilang penemuan dan pengembangan World Wide Web. Dengan meningkatkan jumlah informasi yang tersedia serta akses ke sana, komunikasi yang dimediasi komputer mengubah pendekatan lembaga utama tertentu dan praktik mereka seperti pendidikan, olahraga, politik, dan ekonomi. Modifikasi ini sangat penting dalam pedagogi, dimana penggunaan komputer untuk tujuan pengajaran menimbulkan banyak tantangan (Beetham & Sharpe, 2007). Di antara mereka, pertanyaan terpenting adalah apakah universitas tradisional, dan metodologi * Rafael Ramos Echazarreta mereka. Tel .: + 39-06-3673-3379; faks: + 39-06-36733-359. Alamat email: labopedagogia@gmail.com 1877-0428 © 2015 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer-review di bawah tanggung jawab Academic World Education and Research Center doi: 10.1016 / j.sbspro.2015.04.025 Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 933 mengajar, dapat memenuhi tuntutan dan fitur baru dari masyarakat komunikasi kita. Penggunaan komputer sebagai sarana populer untuk melengkapi pendidikan tatap muka menjadi populer, misalnya untuk menciptakan ruang virtual di mana guru dapat bersentuhan langsung dan langsung dengan siswa dengan mengunggah dokumen, hyperlink, materi online dan sejenisnya (Moreno & Bailly-Baillière, 2002; Stacey & Wiesenberg, 2007). Namun, tantangan selanjutnya untuk pedagogi yang diangkat oleh komunikasi yang dimediasi komputer adalah penggunaannya sebagai satu-satunya sarana pendidikan (Salmon, 2011; Cabero, & Román, 2006; Goodyear, 2001). Karena kita terbiasa mengajar tatap muka, kita merasa sulit membayangkan paradigma pedagogis baru. Skeptisisme bisa dibilang posisi paling luas terkait proposal baru seperti pengajaran online. Ini adalah beberapa argumen yang diberikan untuk menentang pengajaran online (Haber & Mills, 2008; McLaughlin, 2003): a) pengajaran tanpa wajah tidak seefektif yang tradisional; b) bahan ajar online lebih mahal; c) keinginan untuk memperkenalkan pembelajaran online lebih menanggapi pertimbangan lain dan lebih sedikit untuk tujuan edukatif; d) tidak ada cara untuk mengintervensi pembentukan orang baik sebagai pelajar maupun manusia. Namun, kami akan memperdebatkan komunikasi online sebagai sarana untuk mencapai tujuan utama pengajaran filosofi olahraga. Dengan mengacu pada Garth Kemerling (1980; 1998), kami mengidentifikasi tiga tujuan utama dalam pengajaran filsafat olahraga: a) mengenalkan siswa dengan filsafat sastra olahraga melalui pembacaan teks klasiknya yang dipandu; b) untuk mengembangkan keterampilan yang efektif dalam penalaran; dan c) untuk mengembangkan posisi pribadi dengan cara argumentatif. Perolehan ketiga tujuan ini penting bagi siswa, terutama bagi mereka yang berada di sekolah teknik, universitas, fakultas, dan departemen di mana mata pelajaran ini tidak umum. Pengajaran filsafat di jurusan dan fakultas dengan kurikulum yang berbeda dari humaniora dan ilmu sosial sangat penting. Filsafat membekali siswa di bidang ini dengan sikap refleksif kritis yang memungkinkan mereka mengembangkan cara berpikir yang lebih dalam dan tidak terlalu dangkal terhadap masalah kehidupan sehari-hari serta masalah yang harus diselesaikan di bidang spesialisasi mereka. Inilah alasan mengapa pengajaran filsafat sangat direkomendasikan oleh organisasi seperti UNESCO. Beberapa dokumen internasional yang diterbitkan oleh organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan kebijakan pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan refleksif kritis (Goucha, 2007). UNESCO juga telah berulang kali menggarisbawahi pentingnya menggunakan perangkat open source dan konten terbuka untuk pengajaran jarak jauh, e-learning, dan apa yang disebut m
  • 5. learning, yang mengacu pada teknologi yang menggunakan perangkat seluler sebagai konteks pembelajaran ganda untuk pengajaran (Kraut, 2013) . Promosi perangkat pribadi UNESCO, seperti ponsel, ponsel pintar, tablet, notebook, pemutar MP3 untuk mendengarkan podcast, notebook, perangkat untuk membaca e-book, dan sejenisnya, tidak menanggapi kepentingan komersial, tetapi lebih kepada fakta bahwa perangkat ini adalah alat berbiaya rendah untuk berbagi konten pengetahuan. Jadi mereka adalah sarana yang tersebar luas untuk mengembangkan komunikasi antarpribadi dan menciptakan komunitas belajar berdasarkan minat bersama orang-orang dan berfokus pada pengembanganseumur hidup, terletak, dipersonalisasi, dan berkelanjutan pembelajaran(Meskill, 2013). 2. Studi Kasus Meskipun filsafat tidak termasuk dalam kurikulum siswa ilmu olahraga, mengajar mereka ilmu manusia ini sangat penting. Disiplin yang disebut "filosofi olahraga", ilmu terbaru di bidang ilmu olahraga, memainkan peran diskrit di departemen ilmu olahraga dan gerakan (Hyland, 1990; Reid, 2013). Artinya, pertama, disiplin ini masih belum dikenal di sebagian besar universitas dan sekolah yang melatih dan mendidik profesional olahraga (guru pendidikan jasmani, pendidik olahraga, atlet, manajer olahraga, pelatih), dan, kedua, kontribusi disiplin ini terhadap perkembangan ilmu keolahragaan masih sesekali. Misalnya, kurikulum ilmu olahraga di fakultas dan departemen di Italia cenderung berfokus terutama pada pengembangan keterampilan teknis, fisik, dan motorik. Oleh karena itu, ilmu olahraga Italia berfokus pada disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan keterampilan bio-fisiologis, biomekanik, dan fisik. Karakter empiris dari disiplin ilmu ini menghasilkan paradigma positivis dalam studi olahraga. Bahkan ketika kursus dalam humaniora ada, disiplin ilmu manusia seperti pedagogi, psikologi atau sosiologi fokus pada aspek mereka sebagai ilmu eksperimental dan deskriptif. Ini juga kasus kurikulum yang diajarkan di departemen ilmu olahraga di Italia. Keunggulan paradigma positivis meremehkan kapasitas siswa ilmu olahraga Italia untuk mengembangkan pandangan kritis dan pribadi tentang olahraga baik sebagai fenomena manusia maupun sebagai sistem sosial. Pemahaman yang komprehensif dan holistik tentang olahraga tidak mungkin dilakukan, karena siswa olahraga menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari mata pelajaran positivistik dari kurikulum mereka atau berlatih olahraga. Oleh karena itu, studi humaniora harus dimasukkan dalam kurikulum karena Universitas adalah satu-satunya tempat di mana mereka dapat mengembangkan keterampilan kritis untuk menghasilkan 934 Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 pemahaman komprehensif tentang olahraga. Dengan tujuan ini dalam pikiran, kelompok pedagog olahraga kami dari Universitas Roma “Foro Italico” (URFI), sebuah institusi yang sepenuhnya didedikasikan untuk studi olahraga dan gerakan manusia, memutuskan untuk menawarkan kepada mahasiswa gelar sarjana mereka dalam ilmu olahraga a 4 kredit (CFU) kursus filosofi olahraga. Kursus ini sepenuhnya online, kecuali untuk beberapa sesi tatap muka (pertemuan atau ceramah oleh dosen yang diundang) yang bertujuan untuk membantu siswa dengan sedikit pengalaman dalam jarak dan e-learning. Meskipun URFI memiliki platform Moodle untuk pengajaran online, kami memutuskan untuk menggunakan platform e-learning gratis lainnya, yaitu Chamilo Campus. Meskipun ini adalah platform gratis dengan potensi terbatas terkait ruang dan gudang, kami memilihnya karena dua alasan: pertama, karena kursus bersifat dialogis dan interaktif; dan, kedua, sejalan dengan banyak teori kontemporer pembelajaran online, untuk menekankan pentingnya jaringan sosial untuk pembelajaran manusia dari perspektif konstruktivis, komunitarian, dan terletak (Royo, 2010; Ko & Rossen, 2004). Berdasarkan hal ini, kami memutuskan untuk menyusun kursus online menggunakan alat bantu pengajaran gratis berikut: a) Platform Kampus Chamilo digunakan untuk menampung konten utama kursus (pelajaran dan materi), serta alat untuk memantau aktivitas siswa , dan sebagai platform untuk mengirim pesan paling penting yang terkait dengan kursus. b) Blog Wordpress adalah platform untuk berbagi informasi. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan presentasi umum kursus dan beberapa pengumuman dengan penjelasan umum tentang
  • 6. metode pengajaran dan cara pencatatan kehadiran. Blog tersebut juga memuat uraian singkat tentang silabus dan beberapa tautan yang berkaitan dengan video tentang filsafat dan pokok-pokok persoalannya. c) Kami menggunakan grup Facebook untuk membuat obrolan grup waktu nyata lebih menarik dan mudah digunakan daripada obrolan dan forum platform Chamilo Campus. d) Saluran Youtube dan Vimeo digunakan sebagai cara untuk merekam pelajaran oleh instruktur kursus dan oleh pembicara undangan lainnya dalam seminar dan konferensi yang diadakan dalam rangka kursus. e) Saluran radio dan platform Spreaker (yang memungkinkan penyiaran, perekaman, dan pengunduhan hingga 10 jam rekaman) digunakan untuk merekam atau menyiarkan pelajaran para guru dalam podcast. f) Platform untuk membuat ebook digunakan untuk membuat dan mengelola ebook dalam format ePub, PDF, dan SCORM. g) Dropbox digunakan sebagai folder untuk berbagi materi dan dokumen kursus. h) Skype digunakan sebagai cara konferensi video serta obrolan video untuk wawancara dan ujian akhir. i) Twitter digunakan untuk mengirimkan pengumuman atau pesan tentang acara, seminar, atau acara. Setelah memilih alat bantu, kami membuat silabus khusus. Silabus ini terinspirasi dari buku pegangan Isidori dan Reid (2011) yang berjudul Filosofia dello sport, dan dipahami sebagai pengantar kajian filosofi olahraga dan topik utamanya. Dengan cara ini, kami memberi siswa kemungkinan untuk mengenal filosofi literatur olahraga dan teks dasarnya. Selain itu, kami juga bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan pemikiran kritis dan reflektif dalam ilmu olahraga siswa dengan berfokus pada topik berikut: a) masalah umum filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia; b) etika; c) hubungan antara nilai dan olahraga; metodologi penelitian dan metode reflektif untuk mempromosikan nilai-nilai melalui film olahraga; d) dan hubungan antara globalisasi, olahraga, dan Olimpiade. Topik terakhir ini dimasukkan karena pentingnya, terutama, pemikiran de Coubertin, serta kontribusinya terhadap pengembangan filosofi Olimpiade dan budaya olahraga saat ini. Karena kami menganggap topik terakhir ini sebagai yang paling relevan dari kursus kami, kami menamakannya sebagai "Filsafat olahraga dan pendidikan Olimpiade". Masalah utama kursus, yang diajarkan dalam bahasa Italia dan Inggris, mencakup topik-topik berikut (diringkas dalam sepuluh pelajaran): pengantar filsafat; asal usul filosofi olahraga; olahraga dan masalah filosofisnya; olahraga dan nilai: perspektif filosofis; metodologi penelitian dalam filsafat olahraga; etika olahraga dalam praktik; film filsafat dan olahraga: pengantar; analisis filosofis dari film olahraga; pengantar filosofi Olimpiade; agensi utama yang mempromosikan pendidikan Olimpiade. Awalnya, pada tahun ajaran 2011/2012, kami sepakat untuk menawarkan kursus online tentang filosofi olahraga ini kepada 40 siswa. Namun, dalam dua minggu pertama jumlah aplikasi untuk pendaftaran sangat tinggi sehingga kami memutuskan untuk menambah jumlah yang diterima menjadi 70 siswa. Antara tahun ajaran 2011/2012, 2012/2013 dan 2013/2014, terdapat 223 mahasiswa ilmu keolahragaan yang mendaftar pada mata kuliah filsafat olahraga. Di antara siswa ini, hanya 34, yaitu persentase dari 15,2%, yang pernah belajar filsafat selama pendidikan sekolah menengah. Selama tiga tahun akademik yang disebutkan di atas, 94% siswa mengikuti ujian akhir dalam dua periode pertama tahun akademik (ada tiga istilah resmi per tahun akademik di URFI). Emanuele Isidori dkk. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 935 Ujian akhir menunjukkan angka kegagalan yang sangat rendah: hanya 16 siswa yaitu 7,2%, dengan rata-rata 5,3 per tahun, tidak berhasil lulus ujian dalam dua sesi pertama yang diizinkan. Semua siswa, kecuali tiga (yang putus sekolah dalam tiga tahun pertama studi mereka di bidang ilmu olahraga), menyelesaikan kursus filsafat olahraga, dan dianggap memenuhi syarat untuk lulus ujian akhir, ditandai dengan lulus atau gagal. 3. Metode Kami telah memutuskan dari awal kursus untuk menggunakannya juga sebagai lingkungan penelitian untuk mendapatkan beberapa umpan balik penting yang bertujuan untuk meningkatkan kursus itu sendiri dan metodologinya di masa depan. Untuk itu, kami menggunakan metodologi penelitian yang didasarkan pada model studi kasus yang disederhanakan, dan difokuskan pada evaluasi
  • 7. kegiatan pengajaran yang terkait dengan kursus online. Evaluasi ini dilakukan melalui metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, seperti wawancara, kuesioner terbuka dan tertutup, dan kelompok fokus. Untuk evaluasi hasil data ini, sudut pandang siswa dan instruktur dipertimbangkan dan dibandingkan antara satu sama lain. Data diperoleh: 1) Melalui kuesioner khusus yang diberikan kepada siswa yang mengikuti kursus online. 2) Melalui penilaian diri yang dilakukan oleh tiga guru yang pernah mengajar dalam mata kuliah tersebut (yaitu dua orang instruktur dan seorang tutor). 3) Melalui kelompok fokus yang terdiri dari instruktur utama / guru yang bertanggung jawab atas kursus, oleh pengamat eksternal, dan oleh empat relawan siswa di setiap tahun akademik (4x3 = 12). Kuesioner untuk siswa didasarkan pada skala likert yang berkisar antara 1 sampai 5 (1 = Tidak Dapat Diterima, 2 = Perlu Peningkatan 3 = Sedang, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik). Kuesioner juga mencakup 4 pertanyaan kategorikal terbuka (item 6, 7, 9, 10, 11, 12), dan terdiri dari dua bagian utama: a) bagian pertama tentang isi, cara penyampaian kursus, dan bagian kualitas pengajaran dan pendampingan; b) yang kedua tentang kesukaan dan kepuasan terhadap alat pengajaran yang digunakan dalam kursus online. Berikut beberapa pertanyaan mengenai isi dan kualitas kursus online: 1) kejelasan materi online 2) kegunaan materi online 3) kegunaan diskusi online 4) kompetensi kritis yang ditujukan untuk memahami olahraga kontemporer dan disediakan oleh kursus adalah 5) dibandingkan dengan kursus lain di URFI, keterlibatan Anda (mengerjakan tugas, berinteraksi dengan siswa dan instruktur) dalam kursus ini adalah 6) tolong jelaskan kegiatan kursus yang paling meningkatkan pembelajaran Anda dalam kursus ini 7) tolong Jelaskan kegiatan kursus yang paling tidak membantu pembelajaran Anda dalam kursus ini 8) secara keseluruhan, saya akan menilai kursus ini sebagai 9) mohon berikan saran, komentar, atau ide tambahan untuk meningkatkan kursus ini 10) mempertimbangkan alasan Anda mendaftar di kursus ini , apakah itu memenuhi kebutuhan Anda? (ya, tidak) 11) apakah Anda akan merekomendasikan kursus online kepada siswa lain? (ya, tidak) 12) tolong, berikan saran, komentar, atau ide lain untuk meningkatkan pengalaman online Di antara pertanyaan yang berkaitan dengan guru dan tutor, kami menyertakan ini: 13) Persiapan, kualitas, dan kegunaan instruktur dan tutor tanggapan mereka untuk kelas ini adalah 14) Respon tepat waktu oleh instruktur untuk tugas adalah 15) Instruktur sebagai moderator diskusi Pertanyaan mengenai alat pengajaran dirangkum dalam pertanyaan yang menanyakan kepada siswa salah satu alat berikut (yaitu: Chamilo Kampus, blog Wordpress, Facebook, Youtube dan saluran Vimeo, saluran radio, platform untuk membuat dan mengelola e-book, Dropbox, Skype, Twitter) harus dianggap sebagai saluran yang paling berguna 936 Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 dalam kursus, dan alasannya. Penilaian diri oleh guru didasarkan pada jawaban tertulis untuk pertanyaan terbuka berikut: “Apakah Anda secara umum puas, sebagai guru, dengan kursus yang Anda ajarkan secara online, dan dengan hasil yang dicapai oleh siswa Anda? Tulis "ya" atau "tidak", dan jelaskan alasan jawaban Anda. " Kelompok fokus, berlangsung selama dua jam, terdiri dari kelompok diskusi terbatas untuk merefleksikan umpan balik utama dari kuesioner yang diberikan kepada siswa, dan dari laporan yang
  • 8. ditulis oleh instruktur kursus. Diskusi ini dibantu dan dimediasi oleh pengamat / peneliti eksternal yang bertindak sebagai moderator dialog / diskusi yang mencatat interaksi dialogis para peserta. Diskusi dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran pendapat dan jawaban siswa, menjadikannya sebagai pedoman untuk diskusi dan refleksi kritis. 4. Hasil Evaluasi diri oleh para guru dan tutor kursus ini sangat positif; mereka menegaskan untuk merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh siswa mereka dan bersyukur dengan pengalaman mengajar filosofi olahraga secara online. Hal yang sama dapat dikatakan tentang kelompok fokus yang dibangun selama tiga tahun akademik, yang benar-benar mengkonfirmasi hasil dari penilaian diri dan kepuasan guru, dan data yang muncul dari kuesioner yang diberikan kepada siswa. Data angket mahasiswa harus dianggap paling menarik karena telah memberikan umpan balik yang berharga untuk pengembangan mata kuliah selanjutnya. Dari 223 siswa yang mengikuti kursus online filosofi olahraga, 212 menjawab kuesioner. Tingkat tanggapan, terutama dalam persentase, adalah sebagai berikut: Tabel 1. Jawaban siswa.
  • 9. Pertanyaan no. Jawaban kepuasan penuh% (Sangat Baik = 5) Pertanyaan no. Jawaban kepuasan penuh% (Sangat Baik = 5) Pertanyaan no. Jawaban kepuasan penuh% (Sangat Baik = 5) 1 92.7 4 88.3 13 85.8 2 93.6 5 84.7 14 77.5 3 92.0 8 87.8 15 82.5 Tabel 2. Jawaban tentang pertanyaan kategorikal. Pertanyaan no. Hasil dan persentase Pertanyaan no. Hasil dan persentase 6 forum, obrolan = 68,0 10 ya = 81,3 7 Obrolan Facebook = 77,3 11 ya = 93,0 9 lebih banyak bimbingan online = 23,7 12 untuk menyelesaikanteknis masalah= 33,4 Persentase kepuasan dan kegunaan alat belajar mengajar seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 3. Persentase kegunaan dan kepuasan tentang alat TL. Alat / grup 1% Alat / grup 2% Alat / grup 3% Chamilo Campus 62.1 Saluran Youtube dan Vimeo 87.4 Facebook 93.3 Blog Wordpress 63.7 Saluran radio 86.0 Skype 73.1 Dropbox 77.1 Platform untuk e-book 62.7 Twitter 62.3 5. Diskusi Data yang dikumpulkan dari kuesioner, diskusi dan wawancara sebenarnya telah membuktikan pencapaian penuh dari tujuan pembelajaran dan pendidikan yang ditujukan oleh kursus online. Dalam kelompok fokus, beberapa masalah kritis dan sangat kecil Emanuele Isidori et al. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 937 masalah muncul. Masalah-masalah ini merujuk pada beberapa kesulitan teknis terkait penggunaan platform online (dianggap oleh beberapa siswa sebagai hal yang rumit), dan kebutuhan pendampingan teknis yang lebih intensif. Misalnya, tidak semua siswa memiliki keterampilan teknis dan kemampuan yang sama untuk menggunakan platform online. Pertimbangan khusus harus diberikan pada persentase yang terkait dengan kesukaan dan kegunaan alat pengajaran. Alat yang paling dihargai dan disukai siswa adalah, seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas, grup diskusi Facebook, Vimeo dan saluran Youtube, saluran radio dan podcast. Alasan mengapa mereka lebih menyukai alat ini adalah karena alat tersebut mudah digunakan (untuk ditonton dan didengarkan). Siswa menyukai Facebook karena memungkinkan mereka untuk terlibat dalam dialog terus menerus dan dalam komunikasi berkelanjutan dengan guru dan teman sekelas. Siswa juga menegaskan bahwa mereka menyukai alat ini karena mudah tersedia di tablet dan ponsel. Para siswa memberikan evaluasi yang sangat positif secara keseluruhan terhadap isi kursus
  • 10. dengan menyatakan bahwa studi filsafat, bahkan dalam mode online, membuat mereka sadar akan masalah etika dan pendidikan yang tersembunyi mengenai aktivitas fisik dan olahraga. Dari kelompok fokus, kami menemukan bahwa kursus mengembangkan sikap kritis terhadap olahraga kontemporer pada siswa, dan memberi mereka pandangan alternatif filosofis, seperti, yang disebut teori olahraga lemah (Isidori, Maulini, & López Frías, 2013 ). 6. Kesimpulan dan rekomendasi Studi kasus kami mewakili, dalam semua aspek, contoh praktik pengajaran on-line yang harus mendorong universitas Italia dan Eropa lainnya untuk mengembangkan dan meningkatkan kursus semacam ini tentang filosofi olahraga. Olahraga adalah alat yang ampuh untuk mempromosikan refleksi filosofis tentang masalah kontemporer seperti teknologi baru dan globalisasi. Untuk alasan ini, pengajaran dan pembelajaran filosofi olahraga online tidak hanya meningkatkan potensi disiplin ini sebagai ilmu kritis dan reflektif, tetapi juga membuatnya tersedia untuk khalayak yang lebih luas yang sebaliknya tidak akan mengetahuinya. Misalnya, untuk atlet yang telah menyelesaikan karier olahraganya dan perlu dilatih ulang dalam konteks karier ganda dan pembelajaran seumur hidup. Alat baru yang disediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang untuk berbagi pengetahuan dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan komunitas belajar yang mendorong komunikasi antarpribadi. Ini sangat cocok dengan fungsi dialogis dan esensi filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia (King, 2012). Melalui sumber daya tersebut, mahasiswa muda yang bukan dari jurusan dan fakultas humaniora atau filsafat juga dapat mengembangkan keterampilan filosofis. Hal ini terutama diperlukan, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, untuk mahasiswa ilmu olahraga yang tidak terbiasa dengan perkembangan pemikiran kritis karena profesi olahraga, sebagaimana yang mereka pahami dalam masyarakat kontemporer, terus dilihat hanya dalam hal perolehan keterampilan teknis. Oleh karena itu, pengajaran filsafat olahraga secara on- line dapat menjadi sarana bagi mahasiswa ilmu keolahragaan untuk mengembangkan keterampilan kritis yang berguna untuk pekerjaannya di masa depan. Studi kami memberikan model pendidikan dan pengajaran yang sederhana dan efektif. Kami hanya membutuhkan bahan dalam jumlah terbatas untuk mencapai tujuan kursus filsafat. Dengan cara ini, kami menghindari risiko dispersi dan disorientasi, yang oleh sebagian sarjana dianggap sebagai salah satu kesulitan terkait metode pengajaran on-line (Ruffaldi, 2000). Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa aksesibilitas yang mudah dari ponsel dan tablet menjelaskan keberhasilan alat pengajaran online. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang perlunya memikirkan kembali pengajaran filsafat online sesuai dengan bentuk baru pembelajaran seluler dan tablet, mentransformasikan jaringan sosial dalam lingkungan pembelajaran online (Wiesenberg & Stacey, 2013). Sejalan dengan gagasan ini, penelitian kami juga menunjukkan perlunya menyesuaikan mata kuliah dalam filsafat olahraga yang diajarkan sekarang. Ini adalah tantangan yang harus diatasi oleh filosofi olahraga, yang dipikirkan kembali dalam istilah filosofi elektronik khusus, bersama dengan komunitas peneliti, guru, dan siswanya, yang harus diatasi hari ini untuk memahami olahraga dan maknanya, dan menjadikannya manusia yang nyata. praktek. Kontribusi penulis. Penelitian ini merupakan hasil kerjasama antara ketiga penulis. Kontribusi penulis dapat diringkas sebagai berikut: Emanuele Isidori: konsepsi dan desain penelitian, penulisan naskah. Francisco Javier López Frías: akuisisi data, revisi naskah. Ramos Echazarreta: analisis dan interpretasi data; mendapatkan dana.
  • 11. Referensi Beetham, H., & Sharpe, R. (2007). Memikirkan kembali pedagogi untuk era digital: Merancang pembelajaran abad ke-21. London: Routledge. Cabero, J., & Román, P. (2006). E-actividades. Un referente básico para la formación en internet. Sevilla: Editorial MAD. Goodyear, P. (2001). Kompetensi untuk pengajaran online: Laporan khusus. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pendidikan, 49(1), 65-72. Goucha, M. (2007). Filsafat Sekolah Kebebasan: Mengajar Filsafat dan Belajar Filsafat: Status dan Prospek. Paris: Publikasi UNESCO. Haber, J., & Mills, M. (2008). Persepsi Hambatan Mengenai Pengajaran Online yang Efektif dan Kebijakan: Fakultas Florida Community College. 938 Emanuele Isidori dkk. / Procedia - Ilmu Sosial dan Perilaku 186 (2015) 932 - 938 Jurnal Penelitian dan Praktik Community College, 32 (4), 266-283. Hyland, DA (1990). Filsafat olahraga. St. Paul, MN: Paragon. Isidori E., & Reid, HL (2011). Filosofia dello olahraga. Milano: B. Mondadori. Isidori, E., Maulini, C., & Javier López Frías, F. (2013). Olahraga dan Etika Pikiran Lemah: Manifesto Baru untuk Pendidikan Olahraga. Budaya Fisik dan Olahraga. Studi dan Penelitian, 60 (1), 22-29. Kemerling G. (1998). Filsafat Pengajaran di Internet. Kongres Filsafat Dunia ke-XX, Boston, AS. Tersedia di: https://www.bu.edu/wcp/Papers/Teac/TeacKeme.htm Kemerling, G. (1980). Filsafat dan Footlight. Filsafat Pengajaran, 3(3), 315-323. King, PC (2012). Teknologi dan Filsafat Pengajaran. Jurnal Sistem Teknologi Pendidikan, 40(2), 161-168. Ko, S., & Rossen, S. (2004). Mengajar online: panduan praktis. Boston, MA: Houghton Mifflin. Kraut, R. (2013).Pedoman Kebijakan UNESCO untuk Pembelajaran Seluler. Paris: Publikasi UNESCO. McLaughlin, TH (2003). Mengajar sebagai praktik dan komunitas praktik: Batasan kesamaan dan tuntutan keragaman. Jurnal Filsafat Pendidikan, 37(2), 339-352. Meskill, C. (2013). Pengajaran dan pembelajaran online: perspektif sosiokultural. London: Penerbitan Bloomsbury. Moreno, F., & Bailly-Baillière, M. (2002). Diseño instructivo de la formación online. Barcelona: Ariel. Reid, HL (2012). Pengantar Filsafat Olahraga. Lanham, MD: Rowman & Littlefield Publishers. Royo, S. (2010). Aplikasi de las tecnologías de la información y la comunicación en la enseñanza de la filosofía. Dalam LM Cifuentes & JM Gutiérrez (Eds.), Filosofía, investigación, innovación y buenas prácticas (hlm. 55-68). Barcelona: Graò. Ruffaldi, E. (2000). Filosofia tidak sopan. Firenze: La Nuova Italia. Salmon, G. (2011). E-moderating: Kunci untuk mengajar dan belajar online. New York: Routledge. Stacey, E., & Wiesenberg, F. (2007). Studi Filsafat Pengajaran Tatap Muka dan Online di Kanada dan Australia. Jurnal Pendidikan Jarak Jauh, 22(1), 19-40. Wiesenberg, FP, & Stacey, E. (2013). Filosofi pengajaran: Beralih dari ruang kelas tatap muka ke ruang kelas online. Canadian Journal of University melanjutkan pendidikan, 34(1), 63-79.
  • 12. REVIEW JURNAL Judul : Mengajar Filsafat Olahraga Online: Studi Kasus di Italia Pengarang : Emanuele Isidoria, Javier López Fríasa, Rafael Ramos Echazarreta Nama Jurnal : Journal of the Philosophy of Sport Volume : 1877-0428 Tahun : 2015 Penerbit : Elsevier Ltd. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui cara mengajar filsafat olahraga secara online Metode penelitian : menggunakan metodologi penelitian yang didasarkan pada model studi kasus yang disederhanakan, dan difokuskan pada evaluasi kegiatan pengajaran yang terkait dengan kursus online. Evaluasi ini dilakukan melalui metode pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, seperti wawancara, kuesioner terbuka dan tertutup, dan kelompok fokus Hasil penelitian : Evaluasi diri oleh para guru dan tutor kursus ini sangat positif; mereka menegaskan untuk merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh siswa mereka dan bersyukur dengan pengalaman mengajar filosofi olahraga secara online. Kesimpulan : pengajaran dan pembelajaran filosofi olahraga online tidak hanya meningkatkan potensi disiplin ini sebagai ilmu kritis dan reflektif, tetapi juga membuatnya tersedia untuk khalayak yang lebih luas yang sebaliknya tidak akan mengetahuinya. Alat baru yang disediakan oleh Web 2.0 memungkinkan orang untuk berbagi pengetahuan dan konten terbuka, dan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan komunitas belajar yang mendorong komunikasi antarpribadi. Ini sangat cocok dengan fungsi dialogis dan esensi filsafat sebagai ilmu dan sebagai aktivitas manusia (King, 2012).
  • 13. Keunggulan penelitian : Data lapangan yang diperoleh langsung dari sampel Kekurangan : Terlalu panjang sehingga sedikit bosan dala membaca PENUTUP Kesimpulan Jurnal diatas membahas pengajaran filsafat olahraga secara online dan mengatasinya dengan berbagai cara dan data lapangan yang ada Saran Sebagai reviewer saya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini. Kedeoanya saya akan menjelaskan secara detail sumber yang lebih banyak
  • 14. DAFTAR PUSTAKA 1877-0428 © 2015 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC-ND (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer-review di bawah tanggung jawab Academic World Education and Research Center doi: 10.1016 / j.sbspro.2015.04.025 Link Slideshare :