Dokumen tersebut membahas metode transportasi dan metode stepping stone dalam pemodelan linear programming untuk mengalokasikan hasil produksi dari beberapa pabrik ke beberapa gudang penjualan secara optimal dengan mempertimbangkan kapasitas produksi pabrik, kebutuhan gudang, dan biaya pengangkutan. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur penyelesaian metode transportasi dan metode MODI (Modified Distribution) secara rinci melalui contoh numerik.
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
Seringkali terjadi dalam kenyataan dimana total permintaan tidak sama dengan total penawaran. Masalah ketidakseimbangan dalam ini dalam metode transportasi dapat diatasi dengan mempergunakan persediaan dan permintaan bayangan (dummy). Selain masalah permintaan dan penawaran, dalam metode transportasi juga dikenal masalah lain yaitu degenerasi dan redudansi yang terjadi dalam penyelesaian masalah dalam metode transportasi baik itu di solusi awal atau pada solusi optimal
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
Seringkali terjadi dalam kenyataan dimana total permintaan tidak sama dengan total penawaran. Masalah ketidakseimbangan dalam ini dalam metode transportasi dapat diatasi dengan mempergunakan persediaan dan permintaan bayangan (dummy). Selain masalah permintaan dan penawaran, dalam metode transportasi juga dikenal masalah lain yaitu degenerasi dan redudansi yang terjadi dalam penyelesaian masalah dalam metode transportasi baik itu di solusi awal atau pada solusi optimal
Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk-produk yang sama di tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Metode transportasi untuk solusi awal dibagi menjadi 3 yaitu:
1. METODE NWC (NORTH WEST CORNER)
2. METODE BIAYA TERKECIL (LEAST COST)
3. VAM (VOGEL APPROXIMATION METHOD)
sedangkan untuk solusi optimal dibagi menjadi 2 yaitu:
1. METODE BATU LONCATAN (STEPPING STONE)
2. METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHOD)
Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk-produk yang sama di tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Metode transportasi untuk solusi awal dibagi menjadi 3 yaitu:
1. METODE NWC (NORTH WEST CORNER)
2. METODE BIAYA TERKECIL (LEAST COST)
3. VAM (VOGEL APPROXIMATION METHOD)
sedangkan untuk solusi optimal dibagi menjadi 2 yaitu:
1. METODE BATU LONCATAN (STEPPING STONE)
2. METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHOD)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. 6s-1 Linear Programming
Operations Management
William J. Stevenson
8th edition
OPERATIONS
RESEARCH
http://rosihan.web.id
Rosihan Asmara
http://rosihan.lecture.ub.ac.id
http://rosihan.web.id
2. 6s-2 Linear Programming
METODE TRANSPORTASI
suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari
sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke
tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal
http://rosihan.web.id
3. 6s-3 Linear Programming
Metode Stepping-Stone
Suatu perusahaan yang mempunyai
3 buah pabrik di W, H, P.
Perusahaan menghadapi masalah
alokasi hasil produksinya dari
pabrik-pabrik tersebut ke gudang-gudang
penjualan di A, B, C
Contoh :
http://rosihan.web.id
4. 6s-4 Linear Programming
Tabel Kapasitas pabrik
Pabrik Kapasitas produksi tiap bulan
W 90 ton
H 60 ton
P 50 ton
Jumlah 200 ton
http://rosihan.web.id
5. 6s-5 Linear Programming
Tabel Kebutuhan gudang
Gudang Kebutuhan tiap bulan
A 50 ton
B 110 ton
C 40 ton
Jumlah 200 ton
http://rosihan.web.id
6. 6s-6 Linear Programming
Tabel Biaya pengangkutan setiap ton
dari pabrik W, H, P, ke gudang A, B, C
Dari
Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)
Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C
Pabrik W 20 5 8
Pabrik
H 15 20 10
Pabrik
P 25 10 19
http://rosihan.web.id
7. 6s-7 Linear Programming
Penyusunan Tabel Alokasi
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap gudang
diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada segi
empat kecil
Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik
X11
20
X12
5
X13
8
90
W
Pabrik
X21
15
X22
20
X23
10
60
H
Pabrik
X31
25
X32
10
X33
19
50
P
Kebutuhan
Gudang
50 110 40 200
Ke
Dari
Aturan
http://rosihan.web.id
8. 6s-8 Linear Programming
Penggunaan Linear Programming dalam
Metode Transportasi
Tabel Alokasi
Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Pabrik
Ke
Dari
Pabrik
X11
20
X12
5
X13
8
90
W
Pabrik
X21
15
X22
20
X23
10
60
H
Pabrik
X31
25
X32
10
X33
19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
Minimumkan Z = 20XWA + 15XHA + 25XPA + 5XWB + 20XHB + 10XPB +
8XWC + 10XHC + 19XPC
Batasan XWA + XWB + XWC = 90 XWA + XHA + XPA = 50
XHA + XHB + XHC = 60 XWB + XHB + XPB = 110
XPA + XPB + XPC = 50 XWC + XHC + XPC = 40
http://rosihan.web.id
9. 6s-9 Linear Programming
Prosedur Alokasi
pedoman sudut barat laut
(nortwest corner rule).
1. Mulai dari sudut kiri atas dari X11 dialokasikan
sejumlah maksimum produk dengan melihat
kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang
2. Kemudian setelah itu, bila Xij merupakan kotak
terakhir yang dipilih dilanjutkan dengan
mengalokasikan pada Xi,j+1 bila i mempunyai
kapasitas yang tersisa
3. Bila tidak, alokasikan ke Xi+1,j, dan seterusnya
sehingga semua kebutuhan telah terpenuhi
http://rosihan.web.id
10. 6s-10 Linear Programming
Tabel Alokasi tahap pertama
dengan pedoman sudut barat laut
Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
Pabrik 15 20 10
60
H
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
50 40
60
10 40
http://rosihan.web.id
11. 6s-11 Linear Programming
Metode MODI
(Modified Distribution)
Formulasi
Ri + Kj = Cij
Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Cij = biaya pengangkutan dari
sumber i ke tujuan j
http://rosihan.web.id
12. 6s-12 Linear Programming
Metode MODI
(Modified Distribution)
1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas ke kanan bawah
2. Menentukan nilai baris dan kolom dengan cara:
• Baris pertama selalu diberi nilai 0
• Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan
berdasarkan rumus Ri + Kj = Cij.
Nilai baris W = RW = 0
Mencari nilai kolom A:
RW + KA = CWA
0 + KA = 20, nilai kolom A = KA = 20
Mencari nilai kolom dan baris yg lain:
RW + KB = CWB; 0 + KB = 5; KB = 5
RH + KB = CHB; RH + 5 = 20; RH = 15
RP + KB = CPB; RP + 5 = 10; RP = 5
RP + KC = CPC; 5 + KC = 19; KC = 14
Langkah Penyelesaian
http://rosihan.web.id
13. 6s-13 Linear Programming
Tabel Pertama
Baris pertama = 0RW + KA = CWA
Gudang
A
0 + KA = 20; KA = 20
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
Pabrik 15 20 10
60
H
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
50 40
60
10 40
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
FORMULASI
Ri + Kj = Cij
RW + KB = CWB
0 + KB = 5; KB = 5
RH + KB = CHB
RH + 5 = 20; RH = 15
RP + KB = CPB
RP + 5 = 10; RP = 5
RP + KC = CPC;
5 + KC = 19; KC = 14
http://rosihan.web.id
14. 6s-14 Linear Programming
3. Menghitung Indeks perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air
(segi empat yang kosong).
Rumus : Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
Tabel Indeks Perbaikan :
Segi empat air Cij - Ri - Kj
indeks
perbaikan
HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
http://rosihan.web.id
15. 6s-15 Linear Programming
4. Memilih titik tolak perubahan
Segi empat yang merupakan titik tolak perubahan
adalah segi empat yang indeksnya
bertanda negatif dan
angkanya terbesar
Segi empat air Cij - Ri - Kj
yang memenuhi syarat adalah segi
empat HA dan dipilih sebagai segi
empat yang akan diisi
indeks
perbaikan
HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
http://rosihan.web.id
16. 6s-16 Linear Programming
5. Memperbaiki alokasi
1. Berikan tanda positif pada •terpilih (HA)
2. Pilihlah 1 •terdekat yang mempunyai isi dan sebaris (HB),
3. Pilihlah 1• terdekat yang mempunyai isi dan sekolom (WA);
berilah tanda negatif keduanya
4. Pilihlah 1• sebaris atau sekolom dengan 2 •yang bertanda
negatif tadi (WB), dan berilah• ini tanda positif
5. Pindahkanlah alokasi dari• yang bertanda negatif ke yang
bertanda positif sebanyak isi terkecil dari• yang bertanda
positif (50)
Jadi •HA kemudian berisi 50, •HB berisi
60 – 50 = 10, • WB berisi 40 + 50 = 90,
• WA menjadi tidak berisi
http://rosihan.web.id
17. 6s-17 Linear Programming
Tabel Perbaikan Pertama
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
50 40 90
Pabrik 15 20 10
60
H
50 60 10
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
(-)
(+)
(+)
(-)
10 40
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
http://rosihan.web.id
18. 6s-18 Linear Programming
A) Tabel Pertama Hasil Perubahan
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
Pabrik 15 20 10
60
H
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
90
50 10
10 40
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)
= 2260
http://rosihan.web.id
19. 6s-19 Linear Programming
6. Ulangi langkah-langkah tersebut mulai langkah nomor 2
sampai diperoleh biaya terendah
Tabel Kedua Hasil Perubahan
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
Pabrik 15 20 10
60
H
(-) (+)
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
(+) (-)
90
50 10 10
10 40
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
20 30
http://rosihan.web.id
20. 6s-20 Linear Programming
B) Tabel Kedua Hasil Perubahan
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
Pabrik 15 20 10
60
H
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
90
50 10
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
20 30
Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(10) + 20(10) + 30(19)
= 2070
http://rosihan.web.id
21. 6s-21 Linear Programming
C) Tabel Ketiga Hasil Perubahan
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
(-) (+)
Pabrik 15 20 10
60
H
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
(+) (-)
60
50
90
10
20
30
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
50 30
Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)
= 1890
http://rosihan.web.id
22. 6s-22 Linear Programming
D) Tabel Keempat Hasil Perubahan
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Pabrik 20 5 8
90
W
30
Pabrik 15 20 10
60
H
Pabrik 25 10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50
110 40 200
Ke
Dari
60
50 10
= 0
= 15
= 5
= 20 = 5 = 14
50
Tabel Indeks perbaikan
Segi empat air Cij - Ri - Kj indeks perbaikan
WA 20 – 0 – 5 15
HB 20 – 2 – 5 13
PA 25 – 5 – 13 7
PC 19 – 5 – 8 6
Tabel D. tidak bisa
dioptimalkan lagi, karena
indeks perbaikan tidak ada
yang negatif
http://rosihan.web.id
24. 6s-24 Linear Programming
TUGAS
Pelajari :
Metode Vogel atau Vogel’s Approximation
Method (VAM)
http://rosihan.web.id
25. 6s-25 Linear Programming
Metode Vogel’s Approximation
Langkah-langkah nya:
1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam matrik
2. Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu
biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada
matrik (Cij)
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar di antara semua
nilai perbedaan pada kolom dan baris
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau
baris terpilih, yaitu pada segi empat yang biayanya terendah di
antara segi empat lain pada kolom/baris itu. Isiannya sebanyak
mungkin yang bisa dilakukan
http://rosihan.web.id
26. 6s-26 Linear Programming
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
Gudang
Kapasitas
Perbedaan
A B C baris
Pabrik
W 20 5 8 90
H 15 20 10 60
P 25 10 19 50
Kebutuhan 50 110 40
Perbedaan Kolom
3
5
9
5 5 2
Pilihan XPB = 50
Hilangkan baris P
P mempunyai perbedaan baris/kolom terbesar
dan B mempunyai biaya angkut terkecil
http://rosihan.web.id
27. 6s-27 Linear Programming
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
3
5
5 15 2
Pilihan XWB = 60
Hilangkan kolom B
Kebutuhan Gd B menjadi 60 krn telah diisi
kapasitas pabrik P=50 (dihilangkan)
Gudang
Kapasitas
Perbedaan
A B C baris
Pabrik
W 20 5 8 90
H 15 20 10 60
Kebutuhan 50 60 40
Perbedaan Kolom
B mempunyai perbedaan baris/kolom
terbesar dan W mempunyai biaya
angkut terkecil
http://rosihan.web.id
28. 6s-28 Linear Programming
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
Gudang
Kapasitas
Perbedaan
A B C baris
Pabrik
W 20 8 30
H 15 10 60
Kebutuhan 50 40
Perbedaan Kolom
12
5
5 2
Pilihan XWC = 30
Hilangkan baris W
Kapasitas Pabrik W menjadi 30 krn telah
diangkut ke pabrik B=60 (dihilangkan)
W mempunyai perbedaan baris/kolom
terbesar dan C mempunyai biaya angkut
terkecil
http://rosihan.web.id
29. 6s-29 Linear Programming
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
5
Pilihan XHA = 50
Pilihan XHC = 10
H mempunyai perbedaan baris/kolom
terbesar dan C mempunyai biaya angkut
terkecil
Gudang
Kapasitas
Perbedaan
A B C baris
Pabrik
W
H 15 10 60
Kebutuhan 50 10
Perbedaan Kolom
Kebutuhan gudang C menjadi 10 krn
telah diisi pabrik W=30 (dihilangkan)
http://rosihan.web.id
30. 6s-30 Linear Programming
Matrik hasil alokasi dengan metode VAM
Gudang
A
Gudang
B
Gudang
C
Kapasitas
Pabrik
Ke
Dari
Pabrik 20
60
5
30
8
90
W
Pabrik
50
15 20
10
10
60
H
Pabrik 25
50
10 19
50
P
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus
dibayar adalah
60(Rp 5,-) + 30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 50(Rp 15,-) + 10(Rp
10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp 1.890,-
http://rosihan.web.id