SlideShare a Scribd company logo
Jumlah Jam Pengajaran Matematika – Kelas 8
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingaporeSingapore
UNESCO*
Jumlah Jam
Pengajaran yang
Ditetapkan
195 131 160
TIMSS
Jumlah Jam
Pengajaran di
Lapangan
(Rata-rata dari
Laporan Guru)
169 120 112
* Rata-rata didasarkan pada jumlah jam pengajaran terakumulasi (1755) dalam
rentang sembilan tahun pertama sekolah sebagaimana dilaporkan dalam
“Instructional Time and Curricular Subjects” oleh Amadio, M. dan Truong, N. (2006).
Prestasi Matematika TIMSS 2003 – Kelas 8
Skala Matematika TIMSS – Benchmark Internasional
Singapore
Rata2: 605
Malaysia
Rata2: 508
Indonesia
Rata2: 411
400
Rendah
475
Menengah
550
Tinggi
625
Tingkat
lanjut
Persentase Siswa yang Mencapai Skor Tingkat Lanjut (625)
dan Tinggi (550) pada Benchmark Internasional TIMSS
2003
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
77
30
Indonesia
100
44
6
1
Singapura
Malaysia
6
Tinggi
Lanjut
Tinggi
Lanjut
Percent of Students
Jadi…
Lebih Banyak Waktu yang Dihabiskan
di Sekolah,
Tetapi Tingkat Prestasi Siswa Rendah
Apa yang kita peroleh dari data TIMSS??
1. Kurang kuatnya kurikulum
2. Kurangnya guru-guru yang terlatih
3. Kurangnya dukungan dari sekolah dan rumah
Kurang Kuatnya Kurikulum
• Kurangnya Penekanan pada Penalaran
dan Pemecahan Masalah (Problem
Solving)
• Kurangnya Topik yang Dicakup
• Kurangnya Penggunaan Kalkulator
Penekanan pada Kurikulum Matematika yang
Ditetapkan
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura
Penguasaan Basic Skills Banyak Banyak Banyak
Pemahaman atas Konsep
dan Prinsip-prinsip
Matematika
Ada Banyak Banyak
Penerapan Matematika
dalam Konteks
Kehidupan Sehari-hari
Sedikit/
tdk ada
Ada Banyak
Berkomunikasi Secara
Matematis
Sedikit/
tdk ada
Ada Banyak
Bernalar Secara
Matematis
Sedikit/
tdk ada
Ada Banyak
Topik (Objektif) Matematika TIMSS dalam
Kurikulum yang Ditetapkan – Sampai Kelas 8
Persentase Topik
Persentase Topik
yang Ditujukan
untuk:
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingaporeSingapore
Semua/Hampir Semua
Siswa
49 73 80
Hanya Siswa yang
Paling Mampu
0 0 9
49 73 89
Kurangnya Guru-guru yang
Terlatih
• Rendahnya tingkat pendidikan
• Kurangnya guru dengan ijazah di
bidang matematika
• Kurangnya pengembangan profesional
Guru Matematika – Persiapan untuk
Mengajar Matematika – Kelas 8
Persentase Siswa
yang Diajar oleh
guru dengan Latar
Belakang
Pendidikan::
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura
Pendidikan
Matematika
80 48 57
Matematika 59 46 86
KEMBALI
Kesempatan Pengembangan Profesional di
Sekolah untuk Guru Matematika – Kelas 8*
Persentase Siswa yang Gurunya Terlibat dalam
Pengembangan Profesional 3 Kali atau Lebih
dalam Setahun
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingaporeSingapore
Mendukung Implementasi
Kurikulum Nasional
16 49 56
Tujuan Peningkatan Mutu
dari Sekolah Sendiri
26 55 67
Penggunaan ICT dalam
Pendidikan
14 28 77
*Laporan Kepsek
Tingkat Keikutsertaan Guru Matematika dalam
Pengembangan Profesional – Kelas 8*
Persentase Siswa yang Gurunya Berpartisipasi
dalam 2 Tahun Terkahir
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura
Pedagogi Matematika 64 64 78
Content Matematika 57 69 76
Peningkatan Kemampuan
Memecahkan Masalah
49 72 70
Mengintegrasikan ICT
dalam Matematika
21 48 88
*Laporan Guru
Kurangnya Dukungan
Sekolah dan Rumah
• Kurangnya sumber daya di sekolah
• Kurang positifnya lingkungan sekolah
• Kurangnya sumber daya pendidikan di
rumah
Sekolah denga Siswa yang Mengalami
Kesulitan
Persentase Siswa di Sekolah
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura
Sekolah dengan Sedikit
Siswa yang Mengalami
Kesulitan (0-10%)
5 8 57
Sekolah dengan Banyak
Siswa yang Mengalami
Kesulitan (Lebih dari
Setengahnya)
54 64 5
Sekolah dengan Kehadiran Siswa yang
Bagus
IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura
Persentase Siswa di
Sekolah yang
Mengalami Masalah
dengan Absensi
33 14 4
Persentase Siswa di
Sekolah di mana Absen,
Terlambat Masuk, dan
Bolos Sekolah BUKAN
Merupakan Masalah
yang Serius
9 18 41
Pendidikan Orangtua – Matematika Kelas 8
Orangtua dengan Latar Belakang Pendidikan
Dasar Saja atau Kurang
Persentase Siswa yang Orangtuanya Hanya Mengecap Pendidikan Dasar atau
Kurang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Singapura
Malaysia
Indonesia
18
39
11
Penggunaan Komputer – Matematika Kelas 8
Siswa yang Sama Sekali Tidak Menggunakan
Komputer
Persentase Siswa yang Sama Sekali Tidak Menggunakan Komputer
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Singapura
Indonesia40
Malaysia11
1
RANGKUMAN
PENYEBAB KURANG BERPRESTASI DALAM TIMSS:
1. Kurang Kuatnya Kurikulum
a. Kurangnya Penekanan pada Penalaran dan
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
b. Kurangnya Topik yang Dicakup
c. Kurangnya Penggunaan Kalkulator
2. Kurangnya guru-guru yang terlatih
a. Rendahnya tingkat pendidikan
b. Kurangnya guru dengan ijazah di bidang
matematika
c. Kurangnya pengembangan profesional
3. Kurangnya dukungan dari sekolah dan rumah
a. Kurangnya sumber daya di sekolah
b. Kurang positifnya lingkungan sekolah
c. Kurangnya sumber daya pendidikan di rumah

More Related Content

Viewers also liked

Evaluation Q2
Evaluation Q2Evaluation Q2
Evaluation Q2
btaylorr
 
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya Bernalar
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya BernalarMenegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya Bernalar
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya Bernalar
Iwan Pranoto
 
Berbahasa untuk Bernalar
Berbahasa untuk Bernalar Berbahasa untuk Bernalar
Berbahasa untuk Bernalar
Iwan Pranoto
 
Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00
Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00
Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00
Iwan Pranoto
 

Viewers also liked (6)

Pro_Tools_Tier_5
Pro_Tools_Tier_5Pro_Tools_Tier_5
Pro_Tools_Tier_5
 
Evaluation Q2
Evaluation Q2Evaluation Q2
Evaluation Q2
 
Fantastique (nedusi)
Fantastique (nedusi)Fantastique (nedusi)
Fantastique (nedusi)
 
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya Bernalar
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya BernalarMenegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya Bernalar
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya Bernalar
 
Berbahasa untuk Bernalar
Berbahasa untuk Bernalar Berbahasa untuk Bernalar
Berbahasa untuk Bernalar
 
Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00
Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00
Presentasi Draft Kurikulum 2013 - wapres 13112012-jam 14.10_16.00
 

Similar to Ringkasan Indonesia di TIMSS 2003

POWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptx
POWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptxPOWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptx
POWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptx
MuhIqbalDarwis1
 
7. Standard Pengajaran Profesional
7. Standard Pengajaran Profesional7. Standard Pengajaran Profesional
7. Standard Pengajaran Profesional
krys73
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standardsNgan Jiaing
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standards
Suzianah Bakri
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standardsSionglu Siong
 
Guru Indonesia dan Sekolah Bertaraf Internasional
Guru Indonesia dan Sekolah Bertaraf InternasionalGuru Indonesia dan Sekolah Bertaraf Internasional
Guru Indonesia dan Sekolah Bertaraf InternasionalSatria Dharma
 
Kertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbkKertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbkMuratrani Murat
 
Meeting With Teachers
Meeting With TeachersMeeting With Teachers
Meeting With Teachers
Mohamed Saddiq
 
AMALAN TERBAIK.pdf
AMALAN TERBAIK.pdfAMALAN TERBAIK.pdf
AMALAN TERBAIK.pdf
ssuser483a401
 
mesyuarat guru pertama 2010
mesyuarat guru pertama 2010mesyuarat guru pertama 2010
mesyuarat guru pertama 2010Kakram Gc
 
7. Professional teaching standards
7.	Professional teaching standards7.	Professional teaching standards
7. Professional teaching standardsmohdfidaiy
 
Proposal workshop multiple intelligence +
Proposal workshop multiple intelligence +Proposal workshop multiple intelligence +
Proposal workshop multiple intelligence +Teguh Handoko
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standardsyunging84
 
Professional teaching standards
Professional teaching standardsProfessional teaching standards
Professional teaching standards
Junaidi Rmk
 
Best Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat Kediri
Best Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat KediriBest Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat Kediri
Best Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat KediriBang Jon
 
Tools kit pengurusan kehadiran
Tools kit pengurusan kehadiranTools kit pengurusan kehadiran
Tools kit pengurusan kehadiranhamdan13waty
 
eds.pdf
eds.pdfeds.pdf
eds.pdf
YuliaAdriani
 
PERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptx
PERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptxPERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptx
PERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptx
NovidaRahmi
 
Nur farhana binti abdullah zawawi
Nur farhana binti abdullah zawawiNur farhana binti abdullah zawawi
Nur farhana binti abdullah zawawiNur Ashikin Ismahun
 
plan_strategik_panitia_matematik.docx
plan_strategik_panitia_matematik.docxplan_strategik_panitia_matematik.docx
plan_strategik_panitia_matematik.docx
ZAKIAHBINTIDAUDMoe
 

Similar to Ringkasan Indonesia di TIMSS 2003 (20)

POWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptx
POWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptxPOWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptx
POWER POINT KTSP Dokumen 1 SMPN 15.pptx
 
7. Standard Pengajaran Profesional
7. Standard Pengajaran Profesional7. Standard Pengajaran Profesional
7. Standard Pengajaran Profesional
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standards
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standards
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standards
 
Guru Indonesia dan Sekolah Bertaraf Internasional
Guru Indonesia dan Sekolah Bertaraf InternasionalGuru Indonesia dan Sekolah Bertaraf Internasional
Guru Indonesia dan Sekolah Bertaraf Internasional
 
Kertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbkKertas cadangan program kbk
Kertas cadangan program kbk
 
Meeting With Teachers
Meeting With TeachersMeeting With Teachers
Meeting With Teachers
 
AMALAN TERBAIK.pdf
AMALAN TERBAIK.pdfAMALAN TERBAIK.pdf
AMALAN TERBAIK.pdf
 
mesyuarat guru pertama 2010
mesyuarat guru pertama 2010mesyuarat guru pertama 2010
mesyuarat guru pertama 2010
 
7. Professional teaching standards
7.	Professional teaching standards7.	Professional teaching standards
7. Professional teaching standards
 
Proposal workshop multiple intelligence +
Proposal workshop multiple intelligence +Proposal workshop multiple intelligence +
Proposal workshop multiple intelligence +
 
7. professional teaching standards
7. professional teaching standards7. professional teaching standards
7. professional teaching standards
 
Professional teaching standards
Professional teaching standardsProfessional teaching standards
Professional teaching standards
 
Best Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat Kediri
Best Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat KediriBest Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat Kediri
Best Practice Guru Berprestasi SD Tahun 2014 - Bang Jon - SD Plus Rahmat Kediri
 
Tools kit pengurusan kehadiran
Tools kit pengurusan kehadiranTools kit pengurusan kehadiran
Tools kit pengurusan kehadiran
 
eds.pdf
eds.pdfeds.pdf
eds.pdf
 
PERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptx
PERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptxPERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptx
PERSPEKTIF_MODUL_10_pptx.pptx
 
Nur farhana binti abdullah zawawi
Nur farhana binti abdullah zawawiNur farhana binti abdullah zawawi
Nur farhana binti abdullah zawawi
 
plan_strategik_panitia_matematik.docx
plan_strategik_panitia_matematik.docxplan_strategik_panitia_matematik.docx
plan_strategik_panitia_matematik.docx
 

More from Iwan Pranoto

Kasmaran Bernalar serta Strategi Penyebarannya
Kasmaran Bernalar serta Strategi PenyebarannyaKasmaran Bernalar serta Strategi Penyebarannya
Kasmaran Bernalar serta Strategi Penyebarannya
Iwan Pranoto
 
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...
Iwan Pranoto
 
Passion to Teach, Conceptual Mastery
Passion to Teach, Conceptual MasteryPassion to Teach, Conceptual Mastery
Passion to Teach, Conceptual Mastery
Iwan Pranoto
 
Mengukur Pemahaman
Mengukur PemahamanMengukur Pemahaman
Mengukur Pemahaman
Iwan Pranoto
 
Viewing Nature through Math Lenses
Viewing Nature through Math LensesViewing Nature through Math Lenses
Viewing Nature through Math Lenses
Iwan Pranoto
 
Matematika sebagai Kata Kerja
Matematika sebagai Kata Kerja Matematika sebagai Kata Kerja
Matematika sebagai Kata Kerja
Iwan Pranoto
 
Mengintip Kompleksitas
Mengintip KompleksitasMengintip Kompleksitas
Mengintip Kompleksitas
Iwan Pranoto
 
Kerangka Membelajarkan Matematika
Kerangka Membelajarkan MatematikaKerangka Membelajarkan Matematika
Kerangka Membelajarkan Matematika
Iwan Pranoto
 
Developing Culture through Math & Science Education
Developing Culture through Math & Science EducationDeveloping Culture through Math & Science Education
Developing Culture through Math & Science Education
Iwan Pranoto
 
Karakter Pendidikan Karakter
Karakter Pendidikan KarakterKarakter Pendidikan Karakter
Karakter Pendidikan Karakter
Iwan Pranoto
 
Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013
Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013
Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013
Iwan Pranoto
 
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika Matematika
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika MatematikaMempertanyakan Rasionalitas dan Estetika Matematika
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika Matematika
Iwan Pranoto
 
Menafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika final
Menafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika   finalMenafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika   final
Menafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika final
Iwan Pranoto
 
Tan Malaka
Tan Malaka Tan Malaka
Tan Malaka
Iwan Pranoto
 
Kasmaran Tan Malaka Bermatematika
Kasmaran Tan Malaka Bermatematika Kasmaran Tan Malaka Bermatematika
Kasmaran Tan Malaka Bermatematika
Iwan Pranoto
 
UN LOT VS HOT
UN   LOT VS HOTUN   LOT VS HOT
UN LOT VS HOT
Iwan Pranoto
 
UN: Sebuah Kompas Rusak
UN: Sebuah Kompas RusakUN: Sebuah Kompas Rusak
UN: Sebuah Kompas Rusak
Iwan Pranoto
 
Mengukur kecakapan mematematikakan final
Mengukur kecakapan mematematikakan finalMengukur kecakapan mematematikakan final
Mengukur kecakapan mematematikakan final
Iwan Pranoto
 
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...
Iwan Pranoto
 
Kajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 final
Kajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 finalKajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 final
Kajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 final
Iwan Pranoto
 

More from Iwan Pranoto (20)

Kasmaran Bernalar serta Strategi Penyebarannya
Kasmaran Bernalar serta Strategi PenyebarannyaKasmaran Bernalar serta Strategi Penyebarannya
Kasmaran Bernalar serta Strategi Penyebarannya
 
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...
 
Passion to Teach, Conceptual Mastery
Passion to Teach, Conceptual MasteryPassion to Teach, Conceptual Mastery
Passion to Teach, Conceptual Mastery
 
Mengukur Pemahaman
Mengukur PemahamanMengukur Pemahaman
Mengukur Pemahaman
 
Viewing Nature through Math Lenses
Viewing Nature through Math LensesViewing Nature through Math Lenses
Viewing Nature through Math Lenses
 
Matematika sebagai Kata Kerja
Matematika sebagai Kata Kerja Matematika sebagai Kata Kerja
Matematika sebagai Kata Kerja
 
Mengintip Kompleksitas
Mengintip KompleksitasMengintip Kompleksitas
Mengintip Kompleksitas
 
Kerangka Membelajarkan Matematika
Kerangka Membelajarkan MatematikaKerangka Membelajarkan Matematika
Kerangka Membelajarkan Matematika
 
Developing Culture through Math & Science Education
Developing Culture through Math & Science EducationDeveloping Culture through Math & Science Education
Developing Culture through Math & Science Education
 
Karakter Pendidikan Karakter
Karakter Pendidikan KarakterKarakter Pendidikan Karakter
Karakter Pendidikan Karakter
 
Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013
Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013
Menakar Budaya Bernalar Bangsa melalui PISA 2013
 
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika Matematika
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika MatematikaMempertanyakan Rasionalitas dan Estetika Matematika
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika Matematika
 
Menafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika final
Menafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika   finalMenafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika   final
Menafsirkan Gagasan Tan Malaka dalam Pendidikan Matematika final
 
Tan Malaka
Tan Malaka Tan Malaka
Tan Malaka
 
Kasmaran Tan Malaka Bermatematika
Kasmaran Tan Malaka Bermatematika Kasmaran Tan Malaka Bermatematika
Kasmaran Tan Malaka Bermatematika
 
UN LOT VS HOT
UN   LOT VS HOTUN   LOT VS HOT
UN LOT VS HOT
 
UN: Sebuah Kompas Rusak
UN: Sebuah Kompas RusakUN: Sebuah Kompas Rusak
UN: Sebuah Kompas Rusak
 
Mengukur kecakapan mematematikakan final
Mengukur kecakapan mematematikakan finalMengukur kecakapan mematematikakan final
Mengukur kecakapan mematematikakan final
 
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...
 
Kajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 final
Kajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 finalKajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 final
Kajian thd analisis hasil pisa 2000 2009 final
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Ringkasan Indonesia di TIMSS 2003

  • 1. Jumlah Jam Pengajaran Matematika – Kelas 8 IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingaporeSingapore UNESCO* Jumlah Jam Pengajaran yang Ditetapkan 195 131 160 TIMSS Jumlah Jam Pengajaran di Lapangan (Rata-rata dari Laporan Guru) 169 120 112 * Rata-rata didasarkan pada jumlah jam pengajaran terakumulasi (1755) dalam rentang sembilan tahun pertama sekolah sebagaimana dilaporkan dalam “Instructional Time and Curricular Subjects” oleh Amadio, M. dan Truong, N. (2006).
  • 2. Prestasi Matematika TIMSS 2003 – Kelas 8 Skala Matematika TIMSS – Benchmark Internasional Singapore Rata2: 605 Malaysia Rata2: 508 Indonesia Rata2: 411 400 Rendah 475 Menengah 550 Tinggi 625 Tingkat lanjut
  • 3. Persentase Siswa yang Mencapai Skor Tingkat Lanjut (625) dan Tinggi (550) pada Benchmark Internasional TIMSS 2003 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 77 30 Indonesia 100 44 6 1 Singapura Malaysia 6 Tinggi Lanjut Tinggi Lanjut Percent of Students
  • 4. Jadi… Lebih Banyak Waktu yang Dihabiskan di Sekolah, Tetapi Tingkat Prestasi Siswa Rendah Apa yang kita peroleh dari data TIMSS?? 1. Kurang kuatnya kurikulum 2. Kurangnya guru-guru yang terlatih 3. Kurangnya dukungan dari sekolah dan rumah
  • 5. Kurang Kuatnya Kurikulum • Kurangnya Penekanan pada Penalaran dan Pemecahan Masalah (Problem Solving) • Kurangnya Topik yang Dicakup • Kurangnya Penggunaan Kalkulator
  • 6. Penekanan pada Kurikulum Matematika yang Ditetapkan IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura Penguasaan Basic Skills Banyak Banyak Banyak Pemahaman atas Konsep dan Prinsip-prinsip Matematika Ada Banyak Banyak Penerapan Matematika dalam Konteks Kehidupan Sehari-hari Sedikit/ tdk ada Ada Banyak Berkomunikasi Secara Matematis Sedikit/ tdk ada Ada Banyak Bernalar Secara Matematis Sedikit/ tdk ada Ada Banyak
  • 7. Topik (Objektif) Matematika TIMSS dalam Kurikulum yang Ditetapkan – Sampai Kelas 8 Persentase Topik Persentase Topik yang Ditujukan untuk: IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingaporeSingapore Semua/Hampir Semua Siswa 49 73 80 Hanya Siswa yang Paling Mampu 0 0 9 49 73 89
  • 8. Kurangnya Guru-guru yang Terlatih • Rendahnya tingkat pendidikan • Kurangnya guru dengan ijazah di bidang matematika • Kurangnya pengembangan profesional
  • 9. Guru Matematika – Persiapan untuk Mengajar Matematika – Kelas 8 Persentase Siswa yang Diajar oleh guru dengan Latar Belakang Pendidikan:: IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura Pendidikan Matematika 80 48 57 Matematika 59 46 86 KEMBALI
  • 10. Kesempatan Pengembangan Profesional di Sekolah untuk Guru Matematika – Kelas 8* Persentase Siswa yang Gurunya Terlibat dalam Pengembangan Profesional 3 Kali atau Lebih dalam Setahun IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingaporeSingapore Mendukung Implementasi Kurikulum Nasional 16 49 56 Tujuan Peningkatan Mutu dari Sekolah Sendiri 26 55 67 Penggunaan ICT dalam Pendidikan 14 28 77 *Laporan Kepsek
  • 11. Tingkat Keikutsertaan Guru Matematika dalam Pengembangan Profesional – Kelas 8* Persentase Siswa yang Gurunya Berpartisipasi dalam 2 Tahun Terkahir IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura Pedagogi Matematika 64 64 78 Content Matematika 57 69 76 Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah 49 72 70 Mengintegrasikan ICT dalam Matematika 21 48 88 *Laporan Guru
  • 12. Kurangnya Dukungan Sekolah dan Rumah • Kurangnya sumber daya di sekolah • Kurang positifnya lingkungan sekolah • Kurangnya sumber daya pendidikan di rumah
  • 13. Sekolah denga Siswa yang Mengalami Kesulitan Persentase Siswa di Sekolah IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura Sekolah dengan Sedikit Siswa yang Mengalami Kesulitan (0-10%) 5 8 57 Sekolah dengan Banyak Siswa yang Mengalami Kesulitan (Lebih dari Setengahnya) 54 64 5
  • 14. Sekolah dengan Kehadiran Siswa yang Bagus IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia SingapuraSingapura Persentase Siswa di Sekolah yang Mengalami Masalah dengan Absensi 33 14 4 Persentase Siswa di Sekolah di mana Absen, Terlambat Masuk, dan Bolos Sekolah BUKAN Merupakan Masalah yang Serius 9 18 41
  • 15. Pendidikan Orangtua – Matematika Kelas 8 Orangtua dengan Latar Belakang Pendidikan Dasar Saja atau Kurang Persentase Siswa yang Orangtuanya Hanya Mengecap Pendidikan Dasar atau Kurang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Singapura Malaysia Indonesia 18 39 11
  • 16. Penggunaan Komputer – Matematika Kelas 8 Siswa yang Sama Sekali Tidak Menggunakan Komputer Persentase Siswa yang Sama Sekali Tidak Menggunakan Komputer 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Singapura Indonesia40 Malaysia11 1
  • 17. RANGKUMAN PENYEBAB KURANG BERPRESTASI DALAM TIMSS: 1. Kurang Kuatnya Kurikulum a. Kurangnya Penekanan pada Penalaran dan Pemecahan Masalah (Problem Solving) b. Kurangnya Topik yang Dicakup c. Kurangnya Penggunaan Kalkulator
  • 18. 2. Kurangnya guru-guru yang terlatih a. Rendahnya tingkat pendidikan b. Kurangnya guru dengan ijazah di bidang matematika c. Kurangnya pengembangan profesional 3. Kurangnya dukungan dari sekolah dan rumah a. Kurangnya sumber daya di sekolah b. Kurang positifnya lingkungan sekolah c. Kurangnya sumber daya pendidikan di rumah