penilaian authentik di gunakan sebagai salah cara untuk mengevaluasi siswa secara menyeluruh mencakup aspek kognitif , afektif dan psikomotorik. Kemudian penilaian authentik juga dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung
Untuk latihan tes awal dan tes akhir penguatan pengawas. Dikompilasi dari modul Diklat Fungsional Pengawas Sekolah Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen GTK Kemdikbud Tahun 2018
penilaian authentik di gunakan sebagai salah cara untuk mengevaluasi siswa secara menyeluruh mencakup aspek kognitif , afektif dan psikomotorik. Kemudian penilaian authentik juga dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung
Untuk latihan tes awal dan tes akhir penguatan pengawas. Dikompilasi dari modul Diklat Fungsional Pengawas Sekolah Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen GTK Kemdikbud Tahun 2018
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Tugas ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Nurul Faqih Isro’i, M.Pd.
Nama : Nurul Karimah ( 1815048)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2019
2. Resensi Artikel Jurnal
Judul : Model Pengembangan Instrumen Supervisi Bimbingan dan
Konseling.
Penulis dan sumber : Ulfa, Sugiyo, Edy Purwanto.
Keywords : Supervision, Instrument, Guidance and Counselling.
Sinopsis :
Supervisi adalah suatu proses sistematis dan berkelanjutan
dalam pengumpulan, Analisis dan penggunaan informasi untuk
mengontrol manajemen dan pengambilan keputusan dengan maksud
untuk memastikan hal-hal apapun dari suatu program yang sedang
dijalankan dapat berjalan secara efektif, efesien sesuai dengan langkah
atau rencana yang telah disusun sebelumnya.
Selama ini pengawas melakukan supervisi untuk melakukan
penilaian terhadap kinerja guru BK menggunakan instrumen supervisi
BK. Pada instrumen/ alat penilaian supervisi layanan bimbingan dan
konseling meliputi beberapa komponen di anataranya:
1) Guru pembimbing;
2) Siswa asuh;
3) Program kerja;
4) Dukungan sistem;
5) Aktivitas layanan;
6) Evaluasi, Rencana, Tindak lanjut, dan Pelaporan.
Ketidaksesuai dengan karakter instrumen supervisi BK ada
pada dominan/ wilayah tupoksi kompetensi profesional guru BK
maupun ada pada indikator kinerja komponen. Dalam instrumen
supervisi BK dengan merujuk pada Permediknas No.27 tahun 2008
3. tentang SKKAK bahwasanya standar kompetensi profesional konselor
dituntuk untuk memiliki kemampuan untuk mengelola program, yaitu:
a) Merencanakan
b) Melaksanakan
c) Mengevaluasi
d) Merancang tindak lanjut dan mendesain perbaikan atau
pengembangan program BK.
Faktor yang menjadi bahan pertimbangan, pentingnya
instrumen supervisi BK dikembangkan agar dapat menggali untuk kerja
guru BK secara mendalam yaitu sebagai berikut:
1) Dalam kenyataan nya yang dikerjakan supervisi adalah mengadakan
evaluasi terhadap guru semata, selanjutnya hasil penilaian tersebut
tidak dianalisis sehinggga menimbulkan tidak ketidakpuasan guru,
hal ini disebabkan karena rambu-rambu atau instrumen supervisi
yang diterapkan belum spesifik menggali setriap item untuk kerja
guru BK yang seharusnya dilakukan.
2) Pusat pelaksanaan supervisi adalah supervisor, bukan berpusat pada
apa yang dibutuhkan guru bimbingan dan konseling untuk
kebutuhan profesional, sehingga guru tidak merasa memperoleh
sesuatu yang berguna bagi pertumbuhan profesinya, oleh krena itu
maka instrumen supervisi akan sangat membantu supervisor dalam
kegiatan supervisi.
3) Umpan balik yang diperoleh dari hasil pendekatan, sifatnya memberi
araham, petunjuk, intruksi, tidak menyentuh, masalah manusia yang
terdalam yang dirasakan guru-guru, sehingga hanya bersifat
dipermukaan, sehingga dengan instrumen supervisi yang handal
akan mampu menggali lebih dalam aspek yang seharusnya
diperbaiki sebagai tujuan dari kegiatan supervisi.
4) Melalui diagnosis dan analisis dirinya sendiri, guru menemukan
dirinya.sadar atas kemampuan dirinya untuk memperbaiki
kekurangan.
4. Keunggulan : menurut saya keunggulan dari model pengembangan instrumen
supervisi bimbingan konseling ini lebih dapat mengkoordinasi
dalam pengawasan sistem kerja guru BK di sekolah dengan
menerapkan instrumen-instrumen yang seharusnya dilakukan
untuk menggalu setiap item untuk kerja guru BK.
Kelemahan : Praktek-praktek supervisi yang tidak manusiawi dapat
menyebabkan kegagalan dalam pemberian supervisi kepada guru.
Saran : Dari jurnal tersebut model pengembangan instrumen supervisi
bimbingan dan konseling pada guru BK harus lebih ditingkatkan
lagi dengan program-program baru dengan memperhatikan waktu
pelayanan yan lebih spesifik. Dengan metode yang tidak
menyulitkan guru BK atau supervisor itu sendiri agar mudah
dimengerti.
Rekomendasi :Jurnal Bimbingan Konseling, prodi Bimbingan Konseling,
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk.