Tingkah laku merupakan aspek yang penting untuk diurus dan dikendalikan oleh pihak sekolah bagi memastikan sekolah menjadi tempat yang aman dan selamat untuk semua warga sekolah. Hal ini demikian, sekiranya berlaku masalah disiplin yang tidak terkawal di sekolah, sudah pasti akan mencemarkan nama baik sekolah dan pelajar yang terlibat.
Kita perlu mengenalpasti faktor-faktor yang menyebabkan berlakunya masalah tingkah laku dalam kalangan pelajar seperti dari segi persekitaran, media massa, emosi, didikan agama dan sebagainya sebelum mengenakan hukuman yang sewajarnya kepada pelajar selain daripada mengaplikasikan prosedur yang betul dalam menangani masalah ini. Sebagai seorang guru, kita perlulah menguasai nilai-nilai dan ciri-ciri yang sewajarnya agar dapat mengatasi masalah tingkah laku pelajar dengan bijak dan profesional agar mendapat kepercayaan daripada pihak yang terlibat.
Bimbingan psiko-edukatif sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal.
Sebagaimana seperti yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rebuplik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah menunjukan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk berkembang secara optimal
Tingkah laku merupakan aspek yang penting untuk diurus dan dikendalikan oleh pihak sekolah bagi memastikan sekolah menjadi tempat yang aman dan selamat untuk semua warga sekolah. Hal ini demikian, sekiranya berlaku masalah disiplin yang tidak terkawal di sekolah, sudah pasti akan mencemarkan nama baik sekolah dan pelajar yang terlibat.
Kita perlu mengenalpasti faktor-faktor yang menyebabkan berlakunya masalah tingkah laku dalam kalangan pelajar seperti dari segi persekitaran, media massa, emosi, didikan agama dan sebagainya sebelum mengenakan hukuman yang sewajarnya kepada pelajar selain daripada mengaplikasikan prosedur yang betul dalam menangani masalah ini. Sebagai seorang guru, kita perlulah menguasai nilai-nilai dan ciri-ciri yang sewajarnya agar dapat mengatasi masalah tingkah laku pelajar dengan bijak dan profesional agar mendapat kepercayaan daripada pihak yang terlibat.
Bimbingan psiko-edukatif sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal.
Sebagaimana seperti yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rebuplik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah menunjukan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk berkembang secara optimal
Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku
Adapun peran⎼peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
2. Guru Sebagai Pengajar
3. Guru Sebagai Pembimbing
4. Guru Sebagai Pelatih
5. Guru Sebagai Penasehat
6. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
7. Guru Sebagai Model dan Teladan
8. Guru Sebagai Pribadi
9. Guru Sebagai Peneliti
10. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas
11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
12. Guru Sebagai Pekerja Rutin
13. Guru Sebagai Pemindah Kemah
14. Guru Sebagai Pembawa Cerita
15. Guru Sebagai Aktor
16. Guru Sebagai Emansipator
17. Guru Sebagai Evaluator
18. Guru Sebagai Pengawet
19. Guru Sebagai Kulminator
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. TUGAS RESENSI ARTIKEL JURNAL
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah: Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Nurul Faqih Isro’i, M.Pd
Disusun oleh:
Nama: Meisi Maya Lestari (1815038)
Kelas: BKPI IIIB
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIQ
BANGKA BELITUNG
2019
2. Resensi Artikel Jurnal
JUDUL:
Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kecenderungan Perilaku Agresif
Peserta Didik Di SMKN 2 Palangkaraya Tahun Pelajaran 2014/2015
PENULIS:
Andi Riswandi Buana Putra
KEYWORD:
Teachers guidance and counseling. Aggressive Behavior
A. Sinopsis
Sekolah merupakan pendidikan yang kedua setelah lingkungan
keluarga bagi anak remaja. Selama mereka menempuh pendidikan formal di
sekolah terjadi interaksi antara remaja dengan pendidikan. Interaksi yang
mereka lakukan disekolah seringkali menimbulkan akibat sampingan yang
negative bagi perkembangan mental anak remaja.
Pada masa ini remaja mengalami perkembangan mencapai
kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Seiring dengan perubahan
pada remaja mereka cenderung menonjolkan perilaku yang tidak stabil.
Berbagai bentuk permasalahan peserta didik yaitu perilaku agresif baik fisik
maupun verbal.
Untuk mengatasi hal tersebut maka peran guru bk sangat penting di
sekolah. Nah, berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih dalam mengenai peran guru BK dalam mengatasi kecendrungan perilaku
agresif peserta didik.
Peran guru bimbingan konseling sangat diperlukan dalam menunjang
proses belajar dan termasuk penyesuaian diri siswa, tugas guru BK
3. merupakan tugas yang sangat berat, oleh sebab itu untuk melaksanakannya
diperlukan adanya sikap professional guru BK.
Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku agresif adalah suatu
tindakan sengaja dengan maksud menyerang yang dapat menyakiti seseorang
baik itu fisik maupun mental.
Cara mengatasi perilaku agresif tersebut dapat dengan cara penanaman
moral yang baik, pengembangan tingkah laku yang agresif, dan
pengembangan kemampuan memberikan empati.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan
untuk memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah diperlukan metode, yang mampu mengungkapkan data seperti
melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan sebagainya tiap-tiap metode
mempunyai kelebihan maupun kekurangan sehingga pengumpulan data perlu
dipilih sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan.
Peran guru bimbingan dan konseling dalam menurunkan
kecendrungan perilaku agresif peserta didik adalah dengan memberikan
konseling individual.
B. Keunggulan
1. Dengan adanya peran guru BK dalam sekolah, maka guru BK mempunyai hak
yang penuh untuk mengurangi atau menanggulangi perilaku yang bermasalah
pada peserta didik.
2. Peran guru BK sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran adalam sekolah.
3. Kelemahan
1. Dari artikel di atas tidak dicantumkan bagaimana penurunan terhadap sikap
yang agresif pada para peserta didik.
2. Dari artikel tersebut juga tidak dijelaskan bagaimana cara guru BK merubah
tingkah laku yang agresif dari para peserta didik.
4. 4. Saran
Dari artikel tersebut ada baiknya dicantumkan bagaimana persentase
siswa yang mempunyai perilaku yang agresif, dan abagimana penurunan
apabila setelah dilakukan penerapan peran guru BK.
5. Rekomendasi
Artikel ini cocok dijadikan bahan penelitian selanjutnya dalam proses
bimbingan dan konseling. Karena dengan penerapan peran guru BK disetiap
sekolah ada kemungkinan sikap negative para eserta didik akan lebih sedikit
menurun.