SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Mengelola dinamika antara pemimpin
                  dan yang dipimpin
      Pelajaran dari Sirah Nabawiyah
Cemburu adalah tanda cinta. Tanpa cinta, tidak
  akan muncul kecemburuan.
 Cobalah kita ingat kisah pembagian harta
  rampasan perang Hunain. Seusai perang Hunain,
  Rasulullah saw membagi-bagi harta rampasan
  kepada yang berhak secara adil dan bijaksana.
  Abu Sufyan bin Harb, tokoh penentang Islam
  sejak awal dakwah di Makah itu, telah
  mendapatkan bagian seratus ekor unta dan
  empat puluh uqiyah perak. Demikian pula Yazid
  dan Mu’awiyah, dua orang anak Abu Sofyan,
  mendapat bagian yang sama dengan bapaknya.
  Kepada tokoh-tokoh Quraisy yang lain beliau
  memberikan bagian seratus ekor unta. Adapula
  yang mendapatkan bagian lebih sedikit dari itu,
  hingga seluruh harta rampasan habis dibagikan.
   Melihat pembagian itu, para sahabat Anshar
    memandang lain. Mereka seakan-akan merasa
    terlupakan oleh Rasulullah saw, ya, tak
    sedikitpun dari sekian harta rampasan perang itu
    yang diberikan kepada mereka. Rasulullah justru
    memberikan bagian yang banyak kepada orang-
    orang yang dulunya amat gigih memerangi
    dakwah Islam. Padahal kaum Anshar lah yang
    telah memberikan loyalitas penuh dalam
    berbagai perjuangan kaum muslimin. Sejak
    menampung kaum Muhajirin dengan penuh
    keikhlasan, sampai kepada keterlibatan dalam
    perang demi membela agama Allah swt.
   Muncullah gejolak di kalangan sahabat
    Anshar, hingga seorang di antara mereka
    berkata, ”Mudah-mudahan Allah memberikan
    ampunan kepada RasulNya, karena beliau telah
    memberi kepada orang Quraisy dan tak memberi
    kepada kami, padahal pedang-pedang kami yang
    menitikkan darah-darah mereka.”
   Adapula di antara mereka yang berkata, “Rasulullah
    sekarang telah menemukan kembali kaum
    kerabatnya.”
   Melihat gejala yang berkembang itu, Sa’ad bin
    Ubadah segera melaporkan kepada Rasulullah
    saw, meskipun ia dapat memahami perasaan
    kaumnya, akan tetapi terasa tak baik dibiarkan terus
    berkepanjangan. Mendengar laporan tersebut
    Rasulullah saw bertanya, ”Bagaimana perasaan kamu
    sendiri ya Sa’ad ?” Sa’ad menjawab, “Ya
    Rasulullah, aku adalah bagian dari kaumku.”
   “Kumpulkan kaum Anshar di tempat ini,” kata Rasulullah
    saw.
   Segera Sa’ad bin Ubadah mengumpulkan segenap kaum
    Anshar, menghadap Rasulullah saw. Setelah semuanya
    berkumpul, kemudian Rasulullah bertanya kepada mereka :
   “Apakah ucapan kalian yang telah sampai kepada saya ?”
   Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, para ketua kami tidaklah
    mengatakan sesuatu pun. Hanya kami para pemuda, yang
    berkata, “Semoga Allah mengampuni RasulNya. Beliau telah
    memberi orang Quraisy dan meninggalkan kami, padahal
    pedang-pedang kamilah yang telah menitikkan darah-
    darah mereka.”
   Rasulullah bersabda, “Hai orang-orang Anshar, bukankah
    aku datang kepada kalian, sedang kalian dalam kesesatan,
    lalu Allah memberi petunjuk kepada kalian dengan
    perantaraan aku ? Dan kalian dalam kepapaan, lalu
    Allah memberi kemampuan kepada kalian karena aku ? Dan
    dulu kalian bermusuhan, lalu Allah mempersatukan kalian
    karena aku ?”
   Kaum Anshar menjawab, “Benar, Allah dan RasulNya
    amat pemurah dan mengaruniai !”
   “Tidakkah kalian menjawab aku wahai kaum Anshar ?”
    tanya Rasulullah kepada mereka.
   “Dengan apa kami harus menjawab engkau ya
    Rasulullah padahal bagi Allah dan RasulNya semua
    kemurahan dan keutamaan”, jawab kaum Anshar.
   Rasulullah bertanya lagi, “Apakah yang menghalangi
    engkau menjawab kepada Rasulullah ?”
   “Ya Rasulullah, engkau mendapati kami tengah dalam
    kegelapan, lalu Allah mengeluarkan kami kepada
    cahaya lantaran engkau. Dan engkau mendapati kami
    tengah di tepi jurang api neraka lalu Allah
    menyelamatkan kami lantaran engkau. Dan engkau
    mendapati kami dalam kesesatan, lalu Allah menunjuki
    kami lantaran engkau. Maka dari itu kami telah ridha
    Allah sebagar Tuhan kami, dan Islam sebagai dien
    kami, dan kepada Muhammad sebagai nabi. Maka
    berbuatlah sekehendakmu, karena engkau adalah
    kehalalan, ya Rasulullah “, jawab mereka.
   Namun seakan-akan Rasulullah belum mendapatkan
    jawaban yang tuntas, ketika bersabda kepada mereka
    :
   “Demi Allah, sekiranya mau tentu kalian berkata,
    pasti kalian dibenarkan : Bukankah engkau (ya
    Rasulullah) datang kepada kami dalam
    keadaan didustakan, lalu kami (Anshar) yang
    membenarkan engkau. Bukankah engkau dihinakan,
    lalu kami menolong engkau. Bukankah engkau
    datang sebagai orang usiran, lalu kami melindungi
    engkau, dan engkau dalam kedaan miskin, lalu kami
    memberi kemampuan kepada engkau. Engkau datang
    sebagai orang yang takut, lalu kami mengamankan
    engkau. Apakah kalian dapati pada diri kalian,
    sekelumit dari hal dunia; dimana aku akan
    menjinakan satu golongan dengan sekelumit
    keduniaan itu agar mereka masuk Islam, sedang aku
    menyerahkan kalian kepada keislaman kalian yang
    teguh ?”
   “Benar ya Rasulullah, kami sungguh telah
    ridha”, jawab kaum Anshar.
   “Hai kaum Anshar ! Tidaklah kalian rela,
    bahwa orang-orang pergi dengan membawa
    kambing dan unta, sedangkan kalian kembali
    dengan membawa Rasulullah ke tempat
    tinggal kalian ? Demi Dzat yang Muhammad
    di tangan-Nya, jika bukan karena hijrah,
    tentu aku menjadi golongan Anshar ! Jika
    sekiranya orang-orang menempuh lembah
    dan tepi gunung, sedang orang Anshar
    menempuh lembah atau tepi gunung yang
    lain, niscaya aku menempuh jalan yag dilalui
    orang-orang Anshar !’ lanjut Rasulullah
   Tanpa terasa sebagaian besar kaum Anshar
    yang tengah berhadapan dengan Rasulullah
    itu mencucurkan air mata. Tangis yang amat
    mendalam disebabkan karena kecintaan
    mereka terhadap Rasulullah, hingga janggut-
    janggut mereka basah oleh air mata.
    Akhirnya, mereka serentak menjawab :
   “Kami telah ridha kepada Rasulullah sebagai
    pembagian dan pemberian !”
   Kita menyaksikan suatu dialog dari
    kedalaman hati, dialog dari orang-orang yang
    saling mencintai dan berkasih sayang karena
    Allah semata. Apakah kiranya yang akan
    terjadi, jika gejolak perasaan kaum Anshar
    terhadap Rasulullah dibiarkan terpendam,
    dan menjadi ganjalan di kalangan mereka ?
    Rasulullah saw sadar betul bahaya dalam
    dakwah yang bisa muncul, sehingga masalah
    tersebut dituntaskan secara langsung.
   Pelajaran kedua adalah keinginan semua pihak
    untuk merawat kebaikan. Sikap Sa’ad bin
    Ubadah yang melaporkan kecemburuan sebagian
    sahabat kepada Rasulullah saw adalah tindakan
    yang didasarkan keinginan mulia untuk merawat
    kebaikan. Bukan tindakan mencari muka di
    hadapan Nabi saw, bukan tindakan untuk
    menghancurkan nama baik sahabat lainnya
    dengan melaporkan kekurangan dan kelemahan
    sahabat. Bukan untuk mematikan karakter
    sahabat lainnya. Namun justru untuk merawat
    kebaikan itu sendiri di lingkungan kader dakwah
   Pelajaran ketiga, sikap bijak qiyadah saat
    menerima laporan. Rasulullah tidak menerima
    begitu saja laporan Sa’ad. Beliau melakukan
    konfirmasi “Kumpulkan kaum Anshar di tempat
    ini,” kata Rasulullah saw. Setelah mereka
    berkumpul, Nabi saw bertanya, “Apakah ucapan
    kalian yang telah sampai kepada saya ?” Tampak
    beliau saw ingin mendengar sendiri, mendengar
    langsung aspirasi, uneg-uneg, ganjalan perasaan
    para sahabat. Beliau tidak ingin melukai hati para
    sahabat.
   Pelajaran keempat, Nabi saw memberikan
    penjelasan secara gamblang atas kebijakan
    yang beliau ambil dalam pembagian
    ghanimah. Tindakan ini menunjukkan, Nabi
    saw proaktif memberikan bayan, penjelasan
    yang diperlukan terkait kebijakan yang
    sempat meresahklan sebagian kader. Beliau
    tidak mendiamkan atau membiarkan saja
    adanya omongan, perbincangan , diskusi
    kecil yang tidak konstruktif di kalangan kader
    dakwah
   Pelajaran kelima, sikap bijak para sahabat setelah
    mendapat penjelasan. Mereka yang menyimpan rasa
    cemburu dan mempertanyakan kebijakan Nabi saw,
    bisa menerima dengan baik penjelasan Nabi saw.
    Mereka tidak berdebat, bertikai, menuduh qiyadah
    secara membabi buta. Mereka bertanya, dan setelah
    mendapat penjelasan yang gamblang, mereka mudah
    menerima dan tidak mempersoalkan lagi. Dengan
    janggut yang basah oleh air mata, mereka serentak
    menjawab : “Kami telah ridha kepada Rasulullah
    sebagai pembagian dan pemberian !”
   Sikap yang ditunjukkan kaum Anshar dalam
    pembagian ghanimah itu sepertinya lebih disebabkan
    karena perasaan takut kehilangan perhatian
    Rasulullah, bukan sekedar karena tak mendapat
    bagian. Namun akhirnya mereka sadar dan bisa
    menerima kebijakan Rasulullah itu setelah
    mendapatkan penjelasan langsung dari Nabi saw
   Alangkah indahnya kalau dalam organisasi
    dakwah, kita semua sanggup berbicara,
    berdiskusi, berkomunikasi dengan bahasa hati.
    Dengan bahasa cinta. Dengan membawa hati dan
    jiwa yang bersih. Tidak dengan tuduhan, caci
    maki, sumpah serapah, yang sangat jauh dari
    etika Islam.
   Alangkah indahnya kalau dalam gerakan dakwah,
    semua pihak bisa menjaga adab sesuai posisi
    masing-masing. Ada adab qiyadah, ada adab
    jundiyah. Bukankah kita semua berkumpul dalam
    dakwah karena ikatan kecintaan, ikatan ukhuwah,
    ikatan kebersamaan ? Bukan ikatan kepentingan ,
    bukan ikatan kedengkian, bukan ikatan politik,
    bukan ikatan materi. Lalu mengapa ada yang
    harus terluka ?

More Related Content

What's hot

Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...
Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...
Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...Khansha Hanak
 
Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.
Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.
Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.Fashion Photographers
 
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.wMencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.wNur Amira
 
Untukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader DakwahUntukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader Dakwahbgwahid
 
Kisah ashabul ukhdud dari surah al
Kisah ashabul ukhdud dari surah alKisah ashabul ukhdud dari surah al
Kisah ashabul ukhdud dari surah alMuhammad Osman
 
35 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni201035 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni2010imuska
 
taqiyah - amalan kaum syi'ah
taqiyah - amalan kaum syi'ahtaqiyah - amalan kaum syi'ah
taqiyah - amalan kaum syi'ahR&R Darulkautsar
 
KEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mos
KEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mosKEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mos
KEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mosMoh Sholeh
 
Values syaamil group 080221
Values syaamil group 080221Values syaamil group 080221
Values syaamil group 080221hcsyaamilgroup
 

What's hot (16)

Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...
Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...
Dakwah islamiyah keluar jazirah arab ( Surat Dakwah Beserta Kisahnya PAI KELA...
 
Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.
Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.
Kisah yahudi yang menjadi ahli syurga.
 
Khutbah jumat
Khutbah jumatKhutbah jumat
Khutbah jumat
 
Adab dalam Islam
Adab dalam IslamAdab dalam Islam
Adab dalam Islam
 
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
 
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.wMencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
Mencotohi sifat peribadi isteri2 rasulullah s.a.w
 
Untukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader DakwahUntukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader Dakwah
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Kisah ashabul ukhdud dari surah al
Kisah ashabul ukhdud dari surah alKisah ashabul ukhdud dari surah al
Kisah ashabul ukhdud dari surah al
 
35 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni201035 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni2010
 
Risalatul mahidl
Risalatul mahidl Risalatul mahidl
Risalatul mahidl
 
Ya rabb
Ya rabbYa rabb
Ya rabb
 
taqiyah - amalan kaum syi'ah
taqiyah - amalan kaum syi'ahtaqiyah - amalan kaum syi'ah
taqiyah - amalan kaum syi'ah
 
KEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mos
KEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mosKEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mos
KEUTAMAAN ILMUKeutaan ilmu materi mos
 
Values syaamil group 080221
Values syaamil group 080221Values syaamil group 080221
Values syaamil group 080221
 
17 Kisah Penuh Hikmah
17 Kisah Penuh Hikmah17 Kisah Penuh Hikmah
17 Kisah Penuh Hikmah
 

Viewers also liked

Al qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAl qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAbdul Hakim
 
Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013
Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013
Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013Eka Al Anshori
 
Al qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyahAl qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyahLahud Dien
 
Islamic leadership
Islamic leadershipIslamic leadership
Islamic leadershipRado Wijaya
 
Materi 10: Manajemen Organisasi Dakwah
Materi 10: Manajemen Organisasi DakwahMateri 10: Manajemen Organisasi Dakwah
Materi 10: Manajemen Organisasi DakwahMarlin Dwinastiti
 
CEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIF
CEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIFCEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIF
CEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIFNuiiul Muurz
 
Islamic theory of motivation,personality and business stress evidence from india
Islamic theory of motivation,personality and business stress evidence from indiaIslamic theory of motivation,personality and business stress evidence from india
Islamic theory of motivation,personality and business stress evidence from indiaAlexander Decker
 
The wold globe
The wold globeThe wold globe
The wold globemariacruz
 
Dealing with worries and stress from an islamic perspective
Dealing with worries and stress from an islamic perspectiveDealing with worries and stress from an islamic perspective
Dealing with worries and stress from an islamic perspectiveKhalid Abdullah
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Nana Cahmaxcy
 
HABIB Bank SWOT ANALYSIS
HABIB Bank SWOT ANALYSIS HABIB Bank SWOT ANALYSIS
HABIB Bank SWOT ANALYSIS Avinash Advani
 
Membentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan Intelektual
Membentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan IntelektualMembentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan Intelektual
Membentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan IntelektualAbdul Rozy
 
كَمْ السَّاعَة الآن؟
كَمْ السَّاعَة الآن؟كَمْ السَّاعَة الآن؟
كَمْ السَّاعَة الآن؟Rizal Fuadi Muhammad
 

Viewers also liked (20)

Al qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAl qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyah
 
Qiyadah Wal Jundiah
Qiyadah Wal JundiahQiyadah Wal Jundiah
Qiyadah Wal Jundiah
 
Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013
Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013
Qiyadah wal jundiyah ot 3 ldf 23 meret 2013
 
Al qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyahAl qiyadah wal juddiyah
Al qiyadah wal juddiyah
 
Islamic leadership
Islamic leadershipIslamic leadership
Islamic leadership
 
Leadership in Islam
Leadership in IslamLeadership in Islam
Leadership in Islam
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam Dakwah
 
Materi 10: Manajemen Organisasi Dakwah
Materi 10: Manajemen Organisasi DakwahMateri 10: Manajemen Organisasi Dakwah
Materi 10: Manajemen Organisasi Dakwah
 
CEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIF
CEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIFCEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIF
CEMBURU ITU TAK SELALU NEGATIF
 
Islamic theory of motivation,personality and business stress evidence from india
Islamic theory of motivation,personality and business stress evidence from indiaIslamic theory of motivation,personality and business stress evidence from india
Islamic theory of motivation,personality and business stress evidence from india
 
The wold globe
The wold globeThe wold globe
The wold globe
 
Climates of the wold
Climates of the woldClimates of the wold
Climates of the wold
 
Dealing with worries and stress from an islamic perspective
Dealing with worries and stress from an islamic perspectiveDealing with worries and stress from an islamic perspective
Dealing with worries and stress from an islamic perspective
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
HABIB Bank SWOT ANALYSIS
HABIB Bank SWOT ANALYSIS HABIB Bank SWOT ANALYSIS
HABIB Bank SWOT ANALYSIS
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Membentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan Intelektual
Membentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan IntelektualMembentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan Intelektual
Membentuk mahasiswa yang berkarakter iHumanis dan Intelektual
 
كَمْ السَّاعَة الآن؟
كَمْ السَّاعَة الآن؟كَمْ السَّاعَة الآن؟
كَمْ السَّاعَة الآن؟
 
Islamic guidance on leadership
Islamic guidance on leadershipIslamic guidance on leadership
Islamic guidance on leadership
 
Etika dakwah pp
Etika dakwah ppEtika dakwah pp
Etika dakwah pp
 

Similar to Qiyadah wal jundiyah

majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3Muhammad Zain
 
Dari Kenabian Hingga Hijrah
Dari Kenabian Hingga HijrahDari Kenabian Hingga Hijrah
Dari Kenabian Hingga HijrahNisa Ell
 
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullahUntukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullahKammi Daerah Serang
 
Makna wuquf di arafah
Makna wuquf di arafahMakna wuquf di arafah
Makna wuquf di arafahMarbotMesjid
 
Detik kewafatan rasullullah saw
Detik kewafatan rasullullah sawDetik kewafatan rasullullah saw
Detik kewafatan rasullullah sawHelmon Chan
 
MAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdf
MAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdfMAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdf
MAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdfAriantoAnto6
 
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015Muhammad Zain
 
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021aminsuhadi1
 
Usrah remaja
Usrah remaja Usrah remaja
Usrah remaja HJWANZ
 
Al qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslimAl qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslimFeri Chandra
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingKamarudin Jaafar
 
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)karangpanas
 
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAHBUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAHandri zulfikar
 
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdfpowerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdfDienEmirats1
 
Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggulRasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi ungguldhoan Evridho
 
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabitamierlianitami
 
BAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptx
BAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptxBAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptx
BAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptxFAIZAL239398
 

Similar to Qiyadah wal jundiyah (20)

majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3
 
Dari Kenabian Hingga Hijrah
Dari Kenabian Hingga HijrahDari Kenabian Hingga Hijrah
Dari Kenabian Hingga Hijrah
 
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullahUntukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullah
 
Makna wuquf di arafah
Makna wuquf di arafahMakna wuquf di arafah
Makna wuquf di arafah
 
Detik kewafatan rasullullah saw
Detik kewafatan rasullullah sawDetik kewafatan rasullullah saw
Detik kewafatan rasullullah saw
 
Untukmu kader dakwah
Untukmu kader dakwahUntukmu kader dakwah
Untukmu kader dakwah
 
MAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdf
MAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdfMAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdf
MAKALAH AHLUL BAIT kelompok 10.pdf
 
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
 
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
 
Suksesi pasca wafatnya Rasulullah
Suksesi pasca wafatnya RasulullahSuksesi pasca wafatnya Rasulullah
Suksesi pasca wafatnya Rasulullah
 
Usrah remaja
Usrah remaja Usrah remaja
Usrah remaja
 
Al qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslimAl qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslim
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbing
 
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
 
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAHBUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
BUKU SAKU DAKWAH SEKOLAH
 
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdfpowerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
 
Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggulRasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggul
 
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
 
BAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptx
BAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptxBAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptx
BAGAIMANA CINTA RASUL 1.pptx
 
4T (XXI) Guru- Ust. Lizar.pdf
4T (XXI) Guru- Ust. Lizar.pdf4T (XXI) Guru- Ust. Lizar.pdf
4T (XXI) Guru- Ust. Lizar.pdf
 

Qiyadah wal jundiyah

  • 1. Mengelola dinamika antara pemimpin dan yang dipimpin Pelajaran dari Sirah Nabawiyah
  • 2. Cemburu adalah tanda cinta. Tanpa cinta, tidak akan muncul kecemburuan.  Cobalah kita ingat kisah pembagian harta rampasan perang Hunain. Seusai perang Hunain, Rasulullah saw membagi-bagi harta rampasan kepada yang berhak secara adil dan bijaksana. Abu Sufyan bin Harb, tokoh penentang Islam sejak awal dakwah di Makah itu, telah mendapatkan bagian seratus ekor unta dan empat puluh uqiyah perak. Demikian pula Yazid dan Mu’awiyah, dua orang anak Abu Sofyan, mendapat bagian yang sama dengan bapaknya. Kepada tokoh-tokoh Quraisy yang lain beliau memberikan bagian seratus ekor unta. Adapula yang mendapatkan bagian lebih sedikit dari itu, hingga seluruh harta rampasan habis dibagikan.
  • 3. Melihat pembagian itu, para sahabat Anshar memandang lain. Mereka seakan-akan merasa terlupakan oleh Rasulullah saw, ya, tak sedikitpun dari sekian harta rampasan perang itu yang diberikan kepada mereka. Rasulullah justru memberikan bagian yang banyak kepada orang- orang yang dulunya amat gigih memerangi dakwah Islam. Padahal kaum Anshar lah yang telah memberikan loyalitas penuh dalam berbagai perjuangan kaum muslimin. Sejak menampung kaum Muhajirin dengan penuh keikhlasan, sampai kepada keterlibatan dalam perang demi membela agama Allah swt.
  • 4. Muncullah gejolak di kalangan sahabat Anshar, hingga seorang di antara mereka berkata, ”Mudah-mudahan Allah memberikan ampunan kepada RasulNya, karena beliau telah memberi kepada orang Quraisy dan tak memberi kepada kami, padahal pedang-pedang kami yang menitikkan darah-darah mereka.”  Adapula di antara mereka yang berkata, “Rasulullah sekarang telah menemukan kembali kaum kerabatnya.”  Melihat gejala yang berkembang itu, Sa’ad bin Ubadah segera melaporkan kepada Rasulullah saw, meskipun ia dapat memahami perasaan kaumnya, akan tetapi terasa tak baik dibiarkan terus berkepanjangan. Mendengar laporan tersebut Rasulullah saw bertanya, ”Bagaimana perasaan kamu sendiri ya Sa’ad ?” Sa’ad menjawab, “Ya Rasulullah, aku adalah bagian dari kaumku.”
  • 5. “Kumpulkan kaum Anshar di tempat ini,” kata Rasulullah saw.  Segera Sa’ad bin Ubadah mengumpulkan segenap kaum Anshar, menghadap Rasulullah saw. Setelah semuanya berkumpul, kemudian Rasulullah bertanya kepada mereka :  “Apakah ucapan kalian yang telah sampai kepada saya ?”  Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, para ketua kami tidaklah mengatakan sesuatu pun. Hanya kami para pemuda, yang berkata, “Semoga Allah mengampuni RasulNya. Beliau telah memberi orang Quraisy dan meninggalkan kami, padahal pedang-pedang kamilah yang telah menitikkan darah- darah mereka.”  Rasulullah bersabda, “Hai orang-orang Anshar, bukankah aku datang kepada kalian, sedang kalian dalam kesesatan, lalu Allah memberi petunjuk kepada kalian dengan perantaraan aku ? Dan kalian dalam kepapaan, lalu Allah memberi kemampuan kepada kalian karena aku ? Dan dulu kalian bermusuhan, lalu Allah mempersatukan kalian karena aku ?”
  • 6. Kaum Anshar menjawab, “Benar, Allah dan RasulNya amat pemurah dan mengaruniai !”  “Tidakkah kalian menjawab aku wahai kaum Anshar ?” tanya Rasulullah kepada mereka.  “Dengan apa kami harus menjawab engkau ya Rasulullah padahal bagi Allah dan RasulNya semua kemurahan dan keutamaan”, jawab kaum Anshar.  Rasulullah bertanya lagi, “Apakah yang menghalangi engkau menjawab kepada Rasulullah ?”  “Ya Rasulullah, engkau mendapati kami tengah dalam kegelapan, lalu Allah mengeluarkan kami kepada cahaya lantaran engkau. Dan engkau mendapati kami tengah di tepi jurang api neraka lalu Allah menyelamatkan kami lantaran engkau. Dan engkau mendapati kami dalam kesesatan, lalu Allah menunjuki kami lantaran engkau. Maka dari itu kami telah ridha Allah sebagar Tuhan kami, dan Islam sebagai dien kami, dan kepada Muhammad sebagai nabi. Maka berbuatlah sekehendakmu, karena engkau adalah kehalalan, ya Rasulullah “, jawab mereka.
  • 7. Namun seakan-akan Rasulullah belum mendapatkan jawaban yang tuntas, ketika bersabda kepada mereka :  “Demi Allah, sekiranya mau tentu kalian berkata, pasti kalian dibenarkan : Bukankah engkau (ya Rasulullah) datang kepada kami dalam keadaan didustakan, lalu kami (Anshar) yang membenarkan engkau. Bukankah engkau dihinakan, lalu kami menolong engkau. Bukankah engkau datang sebagai orang usiran, lalu kami melindungi engkau, dan engkau dalam kedaan miskin, lalu kami memberi kemampuan kepada engkau. Engkau datang sebagai orang yang takut, lalu kami mengamankan engkau. Apakah kalian dapati pada diri kalian, sekelumit dari hal dunia; dimana aku akan menjinakan satu golongan dengan sekelumit keduniaan itu agar mereka masuk Islam, sedang aku menyerahkan kalian kepada keislaman kalian yang teguh ?”
  • 8. “Benar ya Rasulullah, kami sungguh telah ridha”, jawab kaum Anshar.  “Hai kaum Anshar ! Tidaklah kalian rela, bahwa orang-orang pergi dengan membawa kambing dan unta, sedangkan kalian kembali dengan membawa Rasulullah ke tempat tinggal kalian ? Demi Dzat yang Muhammad di tangan-Nya, jika bukan karena hijrah, tentu aku menjadi golongan Anshar ! Jika sekiranya orang-orang menempuh lembah dan tepi gunung, sedang orang Anshar menempuh lembah atau tepi gunung yang lain, niscaya aku menempuh jalan yag dilalui orang-orang Anshar !’ lanjut Rasulullah
  • 9. Tanpa terasa sebagaian besar kaum Anshar yang tengah berhadapan dengan Rasulullah itu mencucurkan air mata. Tangis yang amat mendalam disebabkan karena kecintaan mereka terhadap Rasulullah, hingga janggut- janggut mereka basah oleh air mata. Akhirnya, mereka serentak menjawab :  “Kami telah ridha kepada Rasulullah sebagai pembagian dan pemberian !”
  • 10. Kita menyaksikan suatu dialog dari kedalaman hati, dialog dari orang-orang yang saling mencintai dan berkasih sayang karena Allah semata. Apakah kiranya yang akan terjadi, jika gejolak perasaan kaum Anshar terhadap Rasulullah dibiarkan terpendam, dan menjadi ganjalan di kalangan mereka ? Rasulullah saw sadar betul bahaya dalam dakwah yang bisa muncul, sehingga masalah tersebut dituntaskan secara langsung.
  • 11. Pelajaran kedua adalah keinginan semua pihak untuk merawat kebaikan. Sikap Sa’ad bin Ubadah yang melaporkan kecemburuan sebagian sahabat kepada Rasulullah saw adalah tindakan yang didasarkan keinginan mulia untuk merawat kebaikan. Bukan tindakan mencari muka di hadapan Nabi saw, bukan tindakan untuk menghancurkan nama baik sahabat lainnya dengan melaporkan kekurangan dan kelemahan sahabat. Bukan untuk mematikan karakter sahabat lainnya. Namun justru untuk merawat kebaikan itu sendiri di lingkungan kader dakwah
  • 12. Pelajaran ketiga, sikap bijak qiyadah saat menerima laporan. Rasulullah tidak menerima begitu saja laporan Sa’ad. Beliau melakukan konfirmasi “Kumpulkan kaum Anshar di tempat ini,” kata Rasulullah saw. Setelah mereka berkumpul, Nabi saw bertanya, “Apakah ucapan kalian yang telah sampai kepada saya ?” Tampak beliau saw ingin mendengar sendiri, mendengar langsung aspirasi, uneg-uneg, ganjalan perasaan para sahabat. Beliau tidak ingin melukai hati para sahabat.
  • 13. Pelajaran keempat, Nabi saw memberikan penjelasan secara gamblang atas kebijakan yang beliau ambil dalam pembagian ghanimah. Tindakan ini menunjukkan, Nabi saw proaktif memberikan bayan, penjelasan yang diperlukan terkait kebijakan yang sempat meresahklan sebagian kader. Beliau tidak mendiamkan atau membiarkan saja adanya omongan, perbincangan , diskusi kecil yang tidak konstruktif di kalangan kader dakwah
  • 14. Pelajaran kelima, sikap bijak para sahabat setelah mendapat penjelasan. Mereka yang menyimpan rasa cemburu dan mempertanyakan kebijakan Nabi saw, bisa menerima dengan baik penjelasan Nabi saw. Mereka tidak berdebat, bertikai, menuduh qiyadah secara membabi buta. Mereka bertanya, dan setelah mendapat penjelasan yang gamblang, mereka mudah menerima dan tidak mempersoalkan lagi. Dengan janggut yang basah oleh air mata, mereka serentak menjawab : “Kami telah ridha kepada Rasulullah sebagai pembagian dan pemberian !”  Sikap yang ditunjukkan kaum Anshar dalam pembagian ghanimah itu sepertinya lebih disebabkan karena perasaan takut kehilangan perhatian Rasulullah, bukan sekedar karena tak mendapat bagian. Namun akhirnya mereka sadar dan bisa menerima kebijakan Rasulullah itu setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Nabi saw
  • 15. Alangkah indahnya kalau dalam organisasi dakwah, kita semua sanggup berbicara, berdiskusi, berkomunikasi dengan bahasa hati. Dengan bahasa cinta. Dengan membawa hati dan jiwa yang bersih. Tidak dengan tuduhan, caci maki, sumpah serapah, yang sangat jauh dari etika Islam.  Alangkah indahnya kalau dalam gerakan dakwah, semua pihak bisa menjaga adab sesuai posisi masing-masing. Ada adab qiyadah, ada adab jundiyah. Bukankah kita semua berkumpul dalam dakwah karena ikatan kecintaan, ikatan ukhuwah, ikatan kebersamaan ? Bukan ikatan kepentingan , bukan ikatan kedengkian, bukan ikatan politik, bukan ikatan materi. Lalu mengapa ada yang harus terluka ?