(1) Orang-orang yang datang sesudah Muhajirin dan Ansar berdoa memohon ampun dan persaudaraan terhadap saudara-saudara yang lebih dahulu beriman;
(2) Ayat menyinggung tentang sikap munafik yang berpura-pura membela kaum musyrik ketika mereka diusir, padahal sebenarnya tidak akan membantu;
(3) Jika kaum munafik itu diusir atau diperangi, mereka tidak akan membantu dan
2. Daftar isi
- Penjelasan Tadabbur
- Ayat dan
terjemahan/perkata
- Mufradat-makna
kebahasaan
- Tafsir/ringkas
- Poin utama ayat
- Inti pesan
- Tadabbur
3. penjelasan tadabbur
Secara bahasa, tadabur berarti melihat dan memperhatikan kesudahan segala urusan dan bagaimana akhirnya.
Al-Alusi dalam tafsirnya Ruh al-Ma'ani menjelaskan, pada dasarnya tadabur berarti memikirkan secara mendalam
kesudahan sesuatu urusan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Menurut Hilmi hambali, dia menjelaskan bahwa tadabbur berarti merenungkan, menghayati, memikirkan, makna
untuk kemudian menjadikannya sebagai sebuah pelajaran (Hanif, 2018). Dengan demikian dapat diartikan
tadabbur ialah memperhatikan, merenungkan sesuatu dibalik suatu perkara ataupun fenomena yang terjadi.
Muhammad al-Ghazali mengatakan bahwa tadabbur adalah benteng utama islam untuk menjaga kemuliaannya
dan membangun kembali peradabannya.
4. َﻚﱠﻧِإ َﺎﻨﱠﺑَر ُﻮاﻨَﻣآ َِﯾﻦﺬﱠﻠﱢﻟ ًّ
ِﻼﻏ َﺎﻨِﺑُﻮﻠُﻗ ِﻲﻓ َْﻞﻌَْﺠﺗ َ
َﻻو َِﺎنﻤﯾِ ْ
ِﺎﻹﺑ َﺎﻧُﻮﻘَﺒَﺳ َِﯾﻦﺬﱠﻟا َﺎﻨِﻧَاﻮْﺧِ ِ
َﻹو َﺎﻨَﻟ ِْﺮﻔْﻏا َﺎﻨﱠﺑَر َُﻮنﻟُﻮﻘَﯾ ْﻢِھِﺪْﻌَﺑ ِﻦﻣ ُواءَﺎﺟ َِﯾﻦﺬﱠﻟَاو
َ
َﻻو ْﻢُﻜَﻌَﻣ َﻦﱠﺟُﺮَْﺨﻨَﻟ ْﻢُﺘِْﺟﺮُْﺧأ ِْﻦﺌَﻟ ِبَﺎﺘِﻜْﻟا ِْﻞھَأ ِْﻦﻣ ُواﺮَﻔَﻛ َِﯾﻦﺬﱠﻟا ُﻢِﮭِﻧَاﻮْﺧِ ِ
ﻹ َُﻮنﻟُﻮﻘَﯾ ُﻮاﻘَﻓَﺎﻧ َِﯾﻦﺬﱠﻟا َﻰﻟِإ َﺮَﺗ ْﻢَﻟَأ ۞ (10) ٌﻢﯿِﱠﺣر ٌُوفءَر
ْﻢُﮭَﻧُوﺮُﺼَﻨﯾ َ
ﻻ ُﻮاﻠِﺗُﻮﻗ ِﻦﺌَﻟَو ْﻢُﮭَﻌَﻣ َُﻮنﺟُﺮَْﺨﯾ َ
ﻻ ُﻮاﺟِﺮُْﺧأ ِْﻦﺌَﻟ (11) َُﻮنﺑِذَﺎﻜَﻟ ْﻢُﮭﱠﻧِإ ُﺪَﮭْﺸَﯾ ُ ﱠ
َﷲو ْﻢُﻜﱠﻧَﺮُﺼَﻨﻨَﻟ ْﻢُﺘْﻠِﺗُﻮﻗ ِنإَو ًاﺪَﺑَأ ًاﺪَﺣَأ ْﻢُﻜِﯿﻓ ُﻊﯿُِﻄﻧ
[12-10 : ]اﻟﺤﺸﺮ {(12) َُونﺮَﺼُﻨﯾ َ
ﻻ ﱠﻢُﺛ َرَﺎﺑْدَ ْ
اﻷ ﱡﻦﱠﻟَﻮُﯿَﻟ ْﻢُھُوﺮَﺼﱠﻧ ِﻦﺌَﻟَو
( 10 ) Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah
kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang".
( 11 ) Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di
antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak
akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan
Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
( 12 ) Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika
mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan
berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.
5. Terjemahan perkata
ْمِھِدَْﻌﺑ ِْۢنﻣ
sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar)
ْ
ُوءۤﺎَﺟ
datang
َْنﯾِذﱠﻟا َ
و
dan orang-orang yangَﺎﻧَﻟ
ِْرﻔْاﻏ َﺎﻧﱠﺑَر
ya Tuhan kami, ampunilah
َن ْ
ُوﻟ ْ
ُوﻘَﯾ
mereka berdoa
َﺎﻧَﻟ
kami
َﺎﻧ ْ
ُوﻘَﺑَﺳ
lebih dahulu daripada kami
َْنﯾِذﱠﻟا
yang
َﺎﻧِﻧا َ
وِْﺧ ِ
ﻻ َ
و
dan saudara-saudara kami
َﺎﻧِﺑ ْ
ُوﻠُﻗ ِْﻲﻓ
dalam hati kami
ْلَﻌَْﺟﺗ َ
ﻻ َ
و
dan janganlah Engkau tanamkan
ِنَﺎﻣْﯾِ ْ
ِﺎﻻﺑ
dalam beriman
َﺂﻧﱠﺑَر
ya Tuhan kami
ا ْ
ُوﻧَﻣٰا
beriman
َْنﯾِذﱠﻠﱢﻟ
terhadap orang-orang yang
ًّ
ﻼِﻏ
kedengkian
kedengkian
١٠ ٌمْﯾِﺣرﱠ
Maha Penyayang
ٌف ْ
ُوءَر
Maha Penyantun
َﱠكﻧِا
sungguh, Engkau
6. Mufradat
Yang telah lebih dulu dari kami: َﺎﻧُوﻘَﺑَﺳ
Kedengkian : ًّ
ﻼِﻏ
Diperangi :ُواﻠِﺗُوﻗ
membantu:ُورُﺻَﻧﯾ
Kami patuh :ُﻊﯾ ُِطﻧ
Kata “yanshuru” termasuk fi’il mudhari’ (bentuk
sedang/akan) yang mana bentuk lampau (fi’il
madhi)-nya adalah “nashara”.
Kata “yanshuru” ditulis dalam huruf Arab ُرُﺻْﻧَﯾ.
Sedangkan “nashara” teks Arabnya َرََﺻﻧ.
Adapun arti dari “yanshuru” (ُرُﺻْﻧَﯾ) adalah
“sedang atau akan menolong”. Sedangkan arti
dari “nashara” (َرََﺻﻧ) adalah telah menolong.
7. Tafsir jalalayn
10. (Dan orang-orang yang datang sesudah mereka) yakni sesudah kaum Muhajirin dan kaum Ansar hingga hari kiamat nanti
(mereka berdoa, "Ya Rabb kami! Beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami,
dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami) yakni rasa dengki (terhadap orang-orang yang beriman; Ya
Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.")
8. Tafsir
10. riwayat dari Ibnu Mardawaih, Jadi kaum mukminin hanya ada 3 golongan: kaum muhajirin, kaum
anshor, dan kaum yang datang setelahnya hingga hari kiamat. Dan ciri orang yang beriman adalah orang
yang mendoakan kaum muhajirin dan kaum anshor. Dan ayat ini adalah bantahan yang telak bagi
orang-orang Syiah yang hobi mereka adalah mencela para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
11. Tafsir Web, Berdasarkan ayat, orang-orang Yahudi dianggap oleh orang-orang munafik sebagai
saudara, yaitu saudara dalam kekafiran. Kemudian yang dimaksud dengan ِب ِٰﺗﻛْﻟا ِلَْھا di sini adalah
orang-orang Yahudi secara khusus, karena model orang-orang kafir beragam, yaitu orang-orang
musyrikin, Ateis, dan Ahlu kitab.
12. Tafsir web, ayat ini menjelaskan ciri² dari orang munafik, Bani Nadhir terusir sebagaimana yang
dijelaskan pada ayat Al-Hasyr sebelumnya, karena Al-Hasyr maknanya pengusiran Bani An-Nadhir dari
kota Madinah. Di antara sebabnya adalah mereka diprovokasi oleh Ubay bin Abdillah bin Salul, akan
tetapi ketika mereka diusir tidak ada satu pun dari orang-orang munafik yang datang membantu mereka.
9. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
11. Apakah kamu tidak melihat orang-orang munafik itu? Mereka berkata kepada saudara-saudara kafir mereka dari orang-orang Yahudi
Bani an-Nadhir, “Bila Muhammad dan orang-orang yang bersamanya mengusir kalian dari negeri kalian, niscaya kami akan menyertai
kalian. Kami tidak akan mendengar siapa pun yang meminta kami untuk tidak menolong kalian dan tidak keluar bersama kalian, niscaya
kami membantu kalian melawan mereka.” Allah bersaksi bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang pendusta
tentang apa yang mereka janjikan kepada orang-orang Yahudi Bani an-Nadhir.
12. Bila orang-orang Yahudi itu diusir dari Madinah, orang-orang munafik tidak akan ikut bersama mereka. Bila orang-orang Yahudi itu
diperangi, orang-orang munafik tidak akan membela mereka sebagaimana yang mereka janjikan. Bila mereka membantu, niscaya mereka
akan lari tunggang langgang, kemudian Allah tidak akan menolong mereka, sebaliknya membiarkan dan menghinakan mereka.
10. Tadabbur
Mindset
Orang yang menghina orang
terdahulu dan ‘alim adalah orang
yahudi, sedangkan orang munafik
menganggap yahudi sebagai
saudara sekufuran-nya, tetapi
merupakan seorang pendusta yang
nyata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: Sombong itu
adalah menolak kebenaran dan
menghinakan orang lain.
Attitude
Menghina dan menolak kebenaran
orang terdahulu atau ulama
merupakan sifat orang yahudi dan
sombong, dan bersusta adalah sifat
orang munafik.
Behaviour
Tidak membuat candaan yang
berisi hinaan didalamnya terhadap
orang terdahulu walaupun tidak
bermaksud untuk melakukannya,
dan menjaga diri dari sifat sekaligus
perbuatan dusta dan sombong.
11. Tadabbur
Hukum
orang yang mengejek sifat-sifat
tertentu yang dimiliki oleh ulama
tersebut. Demikian ini hukumnya
haram. Perbuatan semacam itu
termasuk perbuatan zindiq dan
nifaq wal iyadzu billah. melecehkan
ulama termasuk dosa besar. Para
ulama menggolongkannya sebagai
perbuatan kufur dan nifak.
Dusta adalah dosa besar, Orang
yang suka dusta pasti akan
mendapatkan celaka dan terhalang
dari hidayah. Dusta akan menyeret
pelakunya ke neraka.
Tauhid
Pentingnya menjaga tauhid uluhiyah
dan rububiyah. Tauhid uluhiyah yaitu
dengan menganggap secara
berlebihan bahwa ada kesenangan
lainnya selain dari/di sisi Allah,
sehingga menyebabkan
ketergantungan kepada selain Allah
yang bisa menyebabkan syirik kecil
berkembang menjadi besar.
Tauhid rububiyah, Allah
menciptakan dunia yg sementara
dan akhirat yg abadi. Cinta terhadap
dunia secara berlebihan, bisa
menyebabkan kita lupa kepada Allah
dan seluruh perintahNya. Sehingga,
bisa membuat kita melakukan
maksiat.
Dakwah
Berdakwah kepada orang terdekat
terlebih dahulu, seperti keluarga
dan teman tentang pentingnya
menjaga hati, lisan, dan sikap.
Karena mereka adalah cerminan
diri dan lingkungan sekitar kita.
Oleh karena itu, perilaku mereka
mempengaruhi sifat yang kita miliki.
12. {ِءَارَو ِﻦﻣ َْوأ ٍﺔَﻨﱠﺼَﺤﱡﻣ ًىﺮُﻗ ِﻲﻓ ﱠ
ِﻻإ ًﺎﻌِﯿﻤَﺟ ْﻢُﻜَﻧُﻮﻠِﺗَﺎﻘُﯾ َ
ﻻ (13) َُﻮنﮭَﻘْﻔَﯾ ﱠ
ﻻ ٌمَْﻮﻗ ْﻢُﮭﱠﻧَﺄِﺑ َﻚِﻟ َٰذ ۚ ِ ﱠ
ﷲ َﱢﻦﻣ ِﻢھِرُوﺪُﺻ ِﻲﻓ ًﺔَﺒْھَر ﱡﺪَﺷَأ ْﻢُﺘَﻧ َ
ﻷ
(14) َُﻮنﻠِﻘْﻌَﯾ ﱠ
ﻻ ٌمَْﻮﻗ ْﻢُﮭﱠﻧَﺄِﺑ َﻚِﻟ َٰذ ۚ ٰ
ﱠﻰﺘَﺷ ْﻢُﮭُﺑُﻮﻠُﻗَو ًﺎﻌِﯿﻤَﺟ ْﻢُﮭُﺒَﺴَْﺤﺗ ۚ ٌﺪِﯾﺪَﺷ ْﻢُﮭَﻨْﯿَﺑ ُﻢﮭُﺳْﺄَﺑ ۚ ٍرُﺪُﺟ} [14-13 : ]اﻟﺤﺸﺮ
( 13 ) Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum
yang tidak mengerti.
( 14 ) Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng
atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati
mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
13. Mufradat
tidak mengerti : َُونﮭَﻘْﻔَﯾ ﱠ
ﻻ
Hati mereka :ِمھ ُِوردُﺻ
kampung² yang berbenteng :ٍﺔَﻧﱠﺻَﱡﺣﻣﯨًُرﻗ
hati mereka berpecah belah: ٰ
ﱠﻰﺗَﺷ ْمُﮭُﺑُوﻠُﻗ
14. Tafsir jalalayn
13. (Sesungguhnya kalian lebih ditakuti) lebih disegani (dalam hati mereka) dalam hati orang-orang munafik itu (daripada
Allah) karena siksaan-Nya yang ditangguhkan. (Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti.
14. (Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tiada akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika
mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya) artinya mereka datang
untuk menolong dan membantunya (niscaya mereka akan berpaling ke belakang) jawab qasam yang keberadaannya
diperkirakan sudah memberikan pengertian yang cukup, tanpa harus menyebut jawab syarat pada kelima tempat
tadi (kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan) yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi.
15. Tafsir web
13. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang munafik karena ayat ini
berbicara tentang kaum munafikin, ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kalian adalah kaum
munafik dan Yahudi, dan memang benar bahwa mereka semua yaitu kaum munafik dan Yahudi takut kepada
kaum muslimin, yang mana mereka semua takut mati dan mereka semua sangat ingin untuk hidup
selama-lamanya. Tujuan mereka hanyalah dunia, sehingga ketika mereka disuruh untuk berperang mereka takut.
14. Maksudnya seandainya mereka ingin memerangi kalian maka mereka tidak akan memerangi kalian kecuali
dibalik kampung-kampung yang memiliki benteng atau di belakang tembok-tembok, artinya mereka ini pengecut
dalam peperangan. Dan orang-orang Yahudi mereka memiliki tembok-tembok dan benteng-benteng terlebih lagi
pada saat perang Khaibar mereka memiliki hingga 9 benteng, untuk bertempur melawan kaum muslimin mereka
selalu berlindung di balik benteng dan mereka penakut, padahal mereka bersatu untuk memerangi kaum muslimin
namun mereka tetap ketakutan, oleh karenanya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman ًﺎﻌْﯾِﻣَﺟ ْمُﻛَﻧ ْ
ُوﻠِﺗَﺎﻘُﯾ َ
ﻻ “Mereka tidak
akan memerangi kalian (secara) bersama-sama” karena mereka takut, dan mereka tidak mau berperang kecuali
dibalik tembok atau benteng. Selain itu, antara orang munafik yang satu dengan yang mereka saling berselisih,
dan antara orang Yahudi yang satu dengan Yahudi yang lain juga sering berselisih.
16. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
13. Ketakutan orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik kepada kalian (wahai orang-orang beriman) lebih besar dan lebih berat dalam
dada mereka daripada ketakutan mereka kepada Allah. Hal itu karena mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti keagungan Allah dan
iman kepadaNya, serta tidak takut kepada azabNya.
14. Orang-orang Yahudi tidak menghadapi kalian dalam perang bersama-sama kecuali dalam sebuah perkampungan di balik benteng
dengan dinding dan paritnya atau di belakang tembok yang melindungi mereka, karena mereka adalah orang-orang penakut, ketakutan
bercokol kuat dalam jiwa mereka, dan karena permusuhan di antara mereka keras; kalian mengira mereka bersatu di atas satu kalimat,
padahal hati mereka terpecah-pecah. Hal itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti perintah Allah dan tidak merenungkan
ayat-ayatNya.
17. Tadabbur
Mindset
Orang munafik dan yahudi lebih
mencintai dunia dari pada akhirat
karena mereka tidak takut kepada
Allah, melainkan takut kepada
manusia.
Hubungan persaudaraan diantara
mereka tidaklah kuat dan murni
karena mereka punya keinginan
dan hasrat tersendiri.
Attitude
Menjaga hubungan dengan menjaga
tali silaturahim diantara orang-orang
di sekitar lingkungan kita, dengan
keimanan kepada Allah dimanapun
kita berada.
Behaviour
selalu menjaga hati agar selalu
mengingat Allah serta menjalani
dan menjauhi perintah dan
larangannya karena itu tidak hanya
bisa mempengaruhi iman,
ketaqwaan, dan ibadah kita kepada
Allah. tetapi juga perilaku dan adab
kita kepada sasama manusia
18. Tauhid
berdasarkan tafsir, ayat ini
menjelaskan tauhid uluhiyah secara
tersirat, karena ketakutan yang
dimiliki oleh kaum-kaum munafik,
yahudi, dan kafir disebabkan oleh
kecintaan mereka terhadap material
terlihat yang bernilai sehingga hati
mereka tertutup dari petunjuk Allah
dan selalu mengunggulkan dunia
dan seisinya.
Tadabbur
Hukum
tidak tergiur dengan segala
sesuatu yang berbentuk material
karena itu bisa mengurangi
ketaatan kita terhadap seluruh
perintah dan kewajiban yang telah
Allah perintahkan kepada kita.
selain itu material dunia yang
terlihat sepele juga bisa
menyebabkan hancurnya hubungan
antara saudara, sehingga kita wajib
mengatur hati kita agar tidak terlalu
terikat oleh material dunia.
Dakwah
mengingatkan seluruh kerabat
terkhusus kita sendiri, bahwa dunia
dan isinya tidaklah sementara, jadi
jangan terlalu bergantung. Karena
di akhirat nanti, bukan harta yang
menolong kita, tetapi ridho Allah
SWT.
19. ٌءِيﺮَﺑ ﱢﻲﻧِإ َلَﺎﻗ َﺮَﻔَﻛ ﱠﺎﻤَﻠَﻓ ُْﺮﻔْﻛا َِﺎنﺴِﻧ ْ
ِﻺﻟ َلَﺎﻗ ْذِإ َِﺎنﻄْﯿﱠﺸاﻟ َِﻞﺜَﻤَﻛ (15) ٌﻢِﯿﻟَأ ٌَابﺬَﻋ ْﻢُﮭَﻟَو ْﻢِھِﺮْﻣَأ َلَﺎﺑَو ُﻮاﻗَاذ ۖ ًﺎﺒِﯾﺮَﻗ ْﻢِﮭِﻠْﺒَﻗ ِﻦﻣ َِﯾﻦﺬﱠﻟا َِﻞﺜَﻤَﻛ
: ]اﻟﺤﺸﺮ {(17) َِﯿﻦﻤِﻟﱠﺎﻈاﻟ ُءَاﺰَﺟ َﻚِﻟ َٰذَو ۚ َﺎﮭِﯿﻓ ِْﻦﯾَﺪِﻟَﺎﺧ ِرﱠﺎﻨاﻟ ِﻲﻓ َﺎﻤُﮭﱠﻧَأ َﺎﻤُﮭَﺘَﺒِﻗَﺎﻋ ََﺎنﻜَﻓ (16) َِﯿﻦﻤَﻟَﺎﻌْﻟا َبﱠر َ ﱠ
ﷲ َُﺎفﺧَأ ﱢﻲﻧِإ َﻚﱢﻨﻣ
[17-13
( 15 ) (Mereka adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka telah merasai akibat buruk dari
perbuatan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.
( 16 ) (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah
kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena
sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam".
( 17 ) Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di
dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.
21. Tafsir jalalayn
15. Perumpamaan mereka dalam hal tidak mau beriman (seperti orang-orang yang belum lama sebelum mereka)
yakni sebagaimana orang-orang musyrik yang terlibat dalam perang Badar (yang telah merasai akibat buruk dari
perbuatan mereka) sebagai hukuman-Nya di dunia, yaitu mereka mati terbunuh dan hukuman-hukuman yang
lainnya yang mereka rasakan (dan bagi mereka azab yang pedih) siksaan yang menyakitkan kelak di akhirat.
16. Dan juga perumpamaan mereka dalam hal mendengar dari orang-orang munafik, tetapi orang-orang munafik
itu tidak mau mengikuti jejak mereka sesudahnya (seperti halnya setan; ia berkata kepada manusia, "Kafirlah
kamu," maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena
sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam.") Padahal ia dusta dan hanya ria belaka.
17. (Maka adalah sesudah keduanya) yakni orang yang sesat dan orang yang disesatkan. Menurut suatu qiraat
lafal 'aaqibatahumaa dibaca 'aaqibatuhumaa dengan memakai harakat damah di atas huruf ta, hal ini berarti
sebagai isim dari lafal kaana (bahwa sesungguhnya keduanya masuk ke dalam neraka, mereka kekal di
dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim) orang-orang yang kafir.
22. Tafsir web
15. Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan tentang orang-orang munafik bahwa perumpamaan mereka
(orang-orang munafik) seperti kaum yang baru-baru saja sebelumnya telah merasakan akibat dampak dari
perbuatan mereka, yaitu merasakan azab yang pedih. Siapakah kaum yang orang-orang munafik disamakan
dengan mereka?, maka ada khilaf di kalangan para ulama, di antara mereka ada yang mengatakan bahwa adalah
orang-orang Quraisy yang mereka kalah dalam perang Badar([48]), jadi artinya: “wahai orang-orang munafik
berhati-hatilah kalian itu bisa jadi nasibnya seperti orang-orang Quraisy yang kalah dalam perang Badar”.
16. Allah subhanahu wa ta’ala hanya memberikan perumpamaan bahwa perumpamaan orang-orang munafik
terhadap orang-orang Yahudi yang memberikan janji palsu seperti setan yang menipu manusia. Ada yang
mengatakan bahwa yang dimaksud setan adalah Iblis dan yang dimaksud dengan manusia adalah Abu Jahal,
ketika perang Badar setan menipu Abu Jahal
23. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
15. Perumpamaan orang-orang Yahudi dan apa yang menimpa mereka itu adalah seperti orang-orang kafir Quraisy dalam
Perang Badar dan orang-orang Yahudi Bani Qainuqa’, mereka telah mencicipi akibat buruk dari kekafiran mereka dan
permusuhan mereka kepada Rasulullah di dunia, dan di akhirat mereka akan mendapatkan azab yang pedih dan menyakitkan.
16. Perumpamaan orang-orang munafik yang mendorong orang-orang Yahudi untuk berperang dan menjanjikan kemenangan
kepada mereka atas Rasulullah adalah seperti setan yang menghiasi kekafiran bagi manusia dan menyerukannya kepadanya,
tetapi setelah dia kafir, setan berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri darimu, aku takut kepada Allah Tuhan alam semesta.”
17. Akibat perintah setan dan manusia yang mematuhinya lalu dia kafir adalah bahwa keduanya masuk neraka, tinggal di
dalamnya selamanya. Itu adalah balasan orang-orang yang melanggar dan melampaui batas Allah.
24. Tadabbur
Mindset
Orang munafik tidak pernah belajar
dari kejadian yang menimpa kaum
kafir sebelumnya.
orang munafik memiliki sifat yang
serupa dengan setan yang suka
membujuk kepada keburukan
dengan berbagai cara, kemudian
meninggalkan ketika sudah berhasil
membujuk ataupun ketika tidak
berjalan sesuai dengan apa yang
mereka inginkan, dan orang yang
terbujuk dan membujuk akan
masuk ke dalam neraka jahannam.
Attitude
sikap yang harus kita tumbuhkan di
dalam hati adalah sadar bahwa di
dunia ini masih ada langit di atas
langit. Sama halnya dengan
kehidupan di masa ini, ada orang
yang tidak senang dengan apa yang
dimiliki dan telah dilakukan oleh
seseorang yang membuat mereka
merasa hasad dan takut terjatuh,
sehingga tak bisa lagi merasakan
apa yang mereka inginkan. Karena
hal itu mereka melakukan segala
rencana agar mereka bisa
membalikkan keadaan, oleh karena
itu kita harus bisa menjaga diri kita
dari hasutan mereka.
Behaviour
jadi behaviour yang bisa kita dapat
disini adalah kita harus
menyadari/peka terhadap rencana
kecil maupun besar milik mereka,
karena hingga sekarang banyak
sekali penyamaran yang dilakukan
mereka dengan melakukan
pengubahan ideologi, bangsa,
budaya, dsb. Oleh sebab itu, kita
harus selalu berdoa agar Allah
selalu melindungi kita, dan juga kita
haru smenjaga semua perkataan
dan pendengaran kita, karena itu
merupakan jalan mereka untuk
membujuk kita.
25. Tauhid
berdasarkan tafsir, ayat ini
menjelaskan tauhid uluhiyah, bahwa
tiada tuhan selain Allah yang patut
disembah dan diutamakan. Sifat
kaum yahudi dan munafik yang
mencintai dunia membuat mereka
ingin melakukan segalanya agar
mereka bisa bebas dari peraturan
yang tidak mereka senangi,
sehingga mereka melupakan kisah²
orang terdahulu yang akibat
perbuatan mereka azab-pun
menghampiri mereka.
Tadabbur
Hukum
Kita harus bisa memamhami
bahwa kaum munafik tak akan
berhenti membuat orang beriman
keluar dari keimanannya, sehingga
kita harus selalu meminta petunjuk
kepada Allah agar tidak
terbujuknrayuan mereka. Selain itu,
kita juga harus memahami ciri² dari
orang munafik terutama pada
zaman sekarang yang penuh
dengan fitnah.
Dakwah
Dengan berdakwah kita bisa
memberikan ilmu dan pengetahuan
kepada kerabat dan saudara kita
agar mereka tahu ciri² golongan
orang munafik dan bisa menghindar
agar tidak termasuk ke dalam
golongan orang munafik.
26. Komunisme adalah Paham yang menolak kepemilikan barang pribadi dan beranggapan bahwa semua barang
produksi harus menjadi milik bersama. Ini bertujuan agar tidak ada hirarki buruh-pemilik modal. Karena
Komunisme memiliki keberpihakan yang sangat tinggi terhadap rakyat miskin, yang disebut sebagai proletary.
Negara komunis adalah istilah politik yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara
yang menganut sistem satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme,
atau Maoisme).
Penjelasan lain Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi
yang tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan
kepemilikan bersama alat produksi, dan tidak adanya kelas sosial. Ideologi komunis dikembangkan oleh Karl
Marx dan merupakan kebalikan dari kapitalis.
Kapitalisme sederhananya, kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada semua
orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Dalam sistem ekonomi ini, setiap
individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan
berusaha.
Contohnya:
● Misalnya dengan eksploitasi sumber daya alam di kawasan Papua. Eksploitasi itu dilakukan perusahaan
dari negara lain, yakni Freeport, dengan bekerja sama dengan pemerintah sejak masa Order Baru.
● Bentuk lainnya adalah menjamurnya pusat perbelanjaan modern yang menggerus pasar tradisional.
I’jaz
27. I’jaz
Liberalisme adalah sebuah pandangan filsafat politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan, persetujuan dari yang
diperintah dan persamaan di hadapan hukum.Orang-orang liberal mendukung beragam pandangan tergantung kepada
pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip ini, tetapi umumnya mereka mendukung hak-hak individu (termasuk hak-hak
sipil dan hak asasi manusia), demokrasi, sekularisme, kebebasan berbicara kebebasan pers, kebebasan
beragama dan ekonomi pasar.
Adapun, Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan indvidu dalam segala bidang. Menurut
paham ini titik pusat dalam hidupini adalah individu. Karena ada individu maka masyarakat dapat tersusundan karena
individu pula negara dapat terbentuk. Oleh karena itu, masyarakatatau negara harus selalu menghormati dan melindungi
kebebasan kemerdekaanindividu.Setiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan,seperti dalam bidang
politik,ekonomi,dan agama.Ideologi liberalisme, seperti telah dikemukakan diatas , adalah ideologi yang menjunjung tinggi
hak individu. Jadi, semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara harus memperhatikan kebebasan individu.
Contoh:
● Sistem pemerintahan dapat dikatakan sama, yaitu dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Tetapi, pada ideologi ini, individu yang secara ekonomi berada di atas,
akan lebih menguasai yang lain.
● Dalam ideologi liberalisme, negara adalah alat. Alat untuk mencapai tujuan individu
● Kebebasan dan hak individu dinomorsatukan. Nilai-nilai nasionalisme berada di bawah hak individu.
Jadi, semua penjelasan dari paham diatas dimaksudkan untuk melihat persamaan mereka bahwa mereka sama² mahluk
yang cintamterhadap dunia, karena 1 barang untuk semua. Setiap orang memiliki hak tersendiri yang sangat dijunjung
tinggi dibandingkan hak bersama. Kemudian, orang yang lebih berkuasa akan semakin tinggi dan kaya, sedangkan yang
tak berdaya akan di biarkan semakin tertimbun.