SlideShare a Scribd company logo
OLEH
Surya Adi Saputra, M.Pd
PENGANTAR
ī‚— Lahirnya seorang juara tidak dapat terlepas dari peranan
pelatih.
ī‚— Atlit dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar
lahirnya seorang juara.
ī‚— Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah
melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu.
ī‚— Artinya, untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah
cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan
bantuan dari berbagai disiplin ilmu dan pelatih adalah
pemegang utamanya.
Apakah Psikologi Olahraga?
ī‚—Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya, mulai dari perilaku
sederhana sampai yang kompleks.
ī‚—Perilaku yang ditampilkan seseorang dapat
bersumber dari luar ataupun dari dalam
dirinya sendiri.
īƒ˜Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga
ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga
yang ada dalam diri seseorang dapat
dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya
hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam
kepribadiannya.
Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi
olahraga adalah untuk membantu seseorang
agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang
lebih baik dari sebelumnya.
Mengapa Psikologi Olahraga
Diperlukan dalam Olahraga?
ī‚— Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat
menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam
hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan
olahraganya menurun.
ī‚— Mereka dapat menjadi tegang. denyut nadi meningkat,
berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya,
dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini
seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat
menampilkan permainan terbaiknya.
ī‚— Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang
psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
Psikologi olahraga juga diperlukan agar
atlet berpikir mengenai mengapa
mereka berolahraga dan apa yang ingin
mereka capai?
Sekali tujuannya diketahui, latihan-
latihan ketrampilan psikologis dapat
menolong tercapainya tujuan tersebut.
Bagaimanakah Psikologi Olahraga
Dapat Membantu Atlet Agar
Memiliki Mental yang Tangguh?
ī‚—Atlet harus dipandang secara
individual, yang satu berbeda dengan
yang lainnya.
ī‚—Membantu mengenal profil setiap
atlet, dapat dilakukan pemeriksaan
psikologis, yang biasa dikenal dengan
“psikotes”, dengan bantuan
psikometri.
Profil psikologis atlet biasanya
berupa gambaran kepnbadian
secara umum, potensi intelektual.
dan fungsi daya pikimya yang
dihubungkan dengan olahraga.
Atlet berbakat tidak hanya bisa
dilihat dari profil psikologisnya saja,
karena ini tidak bisa memastikan
anak akan berhasil atau gagal,
karena banyak faktor lain yang
mempengaruhinya
Aspek-aspek Psikologis yang
berperan dalam Olahraga
ī‚— Berpikir Positif
ī‚— Penetapan sasaran
ī‚— Motivasi
ī‚— Emosi
ī‚— Kecemasan dan Ketegangan
ī‚— Kepercayaan diri
ī‚— Komunikasi
ī‚— Konsentrasi
ī‚— Evaluasi Diri
BERPIKIR POSITIF
ī‚— Membiasakan diri berpikir positif, maka akan
berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan
rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
ī‚— Berpikir positif merupakan modal utama untuk
dapat memiliki ketrampilan psikologis atau
mental yang tangguh.
ī‚— Pikiran positif akan diikuti dengan tindakan dan
perkataan positif pula, karena pikiran akan
menuntun tindakan.
contoh, jika dalam bermain bulutangkis terlintas
pikiran negatif seperti, “takut salah, takut out, takut
bola pukulannya tanggung” dan sebagainya, maka
kemungkinan terjadi akan lebih besar. Karena itu
cobalah dan biasakan untuk selalu berpikir positif.
Saat memberikan instruksi kepada atlet. Daripada
mengatakan: “Kamu ini susah sekali sih diajarnyaâ€Ļ,
salah terusâ€Ļ! Awas, jangan berhenti sebelum bisa!”,
lebih baik mengatakannya dengan cara yang positif
walaupun maksudnya sama: “Ayo, coba lagi pelan-
pelan, kamu pasti bisa melakukannya. Perhatikan,
tangannya, beginiâ€Ļ langkahnya, ke siniâ€Ļ kena
bolanya, di siniâ€Ļ ayo dicoba”.
Sebagai pelatih, tunjukkan Anda
percaya bahwa atlet Anda memiliki
peluang untuk dapat berprestasi baik.
Cemooh, celaan, dan kritik yang pedas
yang tidak pada tempatnya, justru akan
membuat atlet bereaksi negatif dan
berakibat akan menurunkan motivasi
yang diikuti dengan penurunan
prestasi.
PENETAPAN SASARAN
ī‚—Penetapan sasaran (goal setting)
merupakan dasar dan latihan mental.
ī‚—Pelatih perlu membantu setiap atletnya
untuk menetapkan sasaran, baik sasaran
dalam latihan maupun dalam
pertandingan.
ī‚—Sasaran tersebut mulai dan sasaran jangka
panjang, menengah, sampai sasaran jangka
pendek yang lebih spesifik.
3 SYARAT MENETAPKAN SASARAN
ī‚— Sasaran harus menantang
Sasaran yang ditentukan harus sedemikan rupa, sehingga
atlet merasa tertantang untuk dapat mencapai sasaran
tersebut
ī‚— Sasaran harus dapat dicapai
Buatlah sasaran itu cukup tinggi, tapi relevan, sehingga dlm
pencapaiannya harus dg kerja keras. Jgn terlalu tinggi
sehingga mustahil utk mencapainya, akibatnya motivasi
berlatih menurun
ī‚— Sasaran harus meningkat
Mulai dari sasaran yang relatif rendah, kemudian buatlah
sasaran tersebut makin lama makin tinggi
MOTIVASI
ī‚— Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam
mencapai tujuan tertentu.
ī‚— Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang
tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan
sesuatu.
ī‚— Motivasi ada yg intrinsik dan ekstrensik
ī‚— Motivasi yang baik tidak mendasarkan dorongannya pada
faktor ekstrinsik seperti hadiah atau penghargaan dalam
bentuk materi
ī‚— motivasi yang baik, kuat, dan lebih lama menetap adalah
faktor intrinsik yang mendasarkan pada keinginan pribadi
Utk mengembangkan motivasi intrinsik,
peran pelatih dan orangtua sangat besar.
Pelatih perlu melakukan pendekatan dan
menumbuhkan kepercayaan diri pada atlet
secara positif.
Ajarkan atlet untuk dapat menghargai diri
sendiri, oleh karena itu, pelatih harus
memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil
kerja atlet secara konsekuen.
EMOSI
ī‚— Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut
sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap
diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di
sekelilingnya.
ī‚— Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan
seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan
sebagainya.
ī‚— Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada
setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan
di sini adalah bagaimana kita mengendalikan
emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiri.
sambungan
ī‚— Pengendalian emosi dalam pertandingan
olahraga seringkali menjadi faktor penentu
kemenangan
ī‚— pelatih harus mengetahui dengan jelas
bagaimana gejolak emosi atlet asuhannya, bukan
saja dalam pertandingan tetapi juga dalam
latihan dan kehidupan sehari-hari.
ī‚— Pelatih perlu tahu kapan dan hal apa saja yang
dapat membuat atletnya marah, senang, sedih,
takut, dan sebagainya.
ī‚— Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan
psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut,
KECEMASAN DAN KETEGANGAN
ī‚— Kecemasan biasanya berhubungan dengan perasaan
takut akan kehilangan sesuatu, kegagalan, rasa salah,
takut mengecewakan orang lain, dan perasaan tidak
enak lainnya.
ī‚— Kecemasan-kecemasan tersebut membuat atlet menjadi
tegang, sehingga bila ia terjun ke dalam pertandingan
maka dapat dipastikan penampilannya tidak akan
optimal.
ī‚— Untuk itu, telah banyak diketahui berbagai teknik untuk
mengatasi kecemasan dan ketegangan yang
penggunaannya tergantung dari macam kecemasannya.
Tekniki mengatasi ketegangan dan
kecemasan dlm pertandingan
ī‚— Identifikasikan dan temukan sumber utama dan
permasalahan yang menimbulkan kecemasan.
ī‚— Lakukan latihan simulasi, yaitu latihan di bawah kondisi
seperti dalam pertandingan sesungguhnya.
ī‚— Usahakan untuk mengingat, memikirkan dan
merasakan kembali saat-saat ketika mencapai
penampilan paling baik atau paling mengesankan.
ī‚— Lakukan latihan relaksasi progresif, yaitu melakukan
peregangan alau pengendoran otot-otot tertentu secara
sistematis dalam waktu tertentu.
ī‚— Lakukan latihan otogenik, yaitu bentuk latihan
relaksasi yang secara sistematis memikirkan dan
merasakan bagian-bagian tubuh sebagai hangat dan
berat.
ī‚—Lakukan latihan pernapasan dengan
bernapas melalui mulut dan hidung serta
secara sadar
ī‚—Dengarkan musik (untuk mengalihkan
perhatian).
h. Berbincang-bincang, berada dalam
situasi sosial (untuk mengalihkan
perhatian).
ī‚—Membuat pernyataan-pernyataan positif
terhadap diri sendiri untuk melakukan
sesuatu yang diperlukan saat itu.
KEPERCAYAAN DIRI
ī‚— Kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor
penentu suksesnya seorang atlet.
ī‚— Kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap
kemampuan diri sendiri mengakibatkan atlet tampil di
bawah kemampuannya.
ī‚— mestinya atlet jgn ragu akan kemampuannya, sepanjang ia
telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki
pengalaman bertanding yang memadai.
ī‚— Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri
atletnya sangat besar
ī‚— Berikan penghargaan kepada anak
KONMUNIKASI
ī‚— Lakukan komunikasi 2 arah antara anak dg
pelatih, jgn timbul salah pengertian yg
menyebabkan anak merasa diperlakukan tidak
adil, anak tdk percaya dg pelatih
ī‚— Keterbukaan pelatih dalam hal pogram latihan
akan membantu terjalinnya komunikasi yang
baik
ī‚— Pelatih membuat aturan dan sanksi dalam
latihan dan menjelaskannya kepada anak
ī‚— Peraturan yang sudah dibuat, haruslah dijalankan
secara konsekuen
KONSENTRASI
ī‚— kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek
tententu dalam waktu tertentu
ī‚— Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting
peranannya
ī‚— Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul
akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya
akurasi lemparan, pukulan, tendangan & tembakan
sehingga tidak mengenai sasaran.
ī‚— Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu
dilakukan latihan berkonsentrasi.
EVALUASI DIRI
ī‚— usaha atlet untuk mengenali keadaan yang terjadi
pada dirinya sendiri
ī‚— Utk mengetahui kelemahan dan kelebihan dirinya
ī‚— untuk mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukannya
ī‚— pelatih perlu menginstruksikan atletnya untuk
memiliki buku catatan harian mengenai latihan dan
pertandingan
Isi buku catatan
- Target jangka panjang, menengah, dan jangka pendek dalam
latihan dan pertandingan
- Sesuatu yang dilakukan dan dipikirkan sebelum latihan atau
pertandingan.
- Suatu gerakan atau penampilan mengesankan.
- Catatan mengenai kelemahan dan kelebihan lawan yang
akan dihadapi dan strategi menghadapinya.
- Hasil dan jalannya pertandingan.
- Hal yang mengganggu emosi atau membuat penampilan
jadi buruk.
- Penghargaan yang didapat atas suatu keberhasilan.
PERSIAPAN PERTANDINGAN
(1). Sebelum hari pertandingan
(2). Pada hari pertandingan
(3). Saat pertandingan
(4). Setelah hari pertandingan.
Sebelum hari pertandingan
ī‚— Kumpulkan data mengenai kekuatan dan kelemahan
lawan
ī‚— Pantau kemajuan atlet
ī‚— Pantau tingkat kecemasan atlet
ī‚— Pada saat tidak latihan, pastikan bahwa atlet tidak
“hidup dan berpikir” mengenai pertandingannya 24 jam
sehari
ī‚— Satu hari menjelang pertandingan, biasanya cukup
latihan ringan saja dan tidak perlu berada di lapangan
terlalu lama
ī‚— malam hari sebelum bertanding, tidurlah pada saat yang
tepat, tidak perlu tidur terlalu cepat. Sebelum tidur,
lakukan latihan relaksasi dan visualisasi
Pada hari pertandingan
ī‚— Bangun tidur pada saat yang tepat, malamnya
harus tidur cukup dan tidak berlebihan
ī‚— Berangkatlah ke tempat pertandingan pada
saat yang tepat
ī‚— Di tempat pertandingan pelatih perlu
mengenali atlet mana yang berada didekat
teman-temannya dan mana yang lebih suka
menyendiri
ī‚— Sambil melakukan pemanasan, atlet
hendaknya meningkatkan level `semangat’ dlan
tetap berpikir positif
Saat bertanding
ī‚— Relaksasi.
ī‚— Pusatkan perhatian semata-mata hanya terhadap permainan yang
sedang dijalani. Kesalahan yang baru atau pernah terjadi, clan
yang mungkin terjadi jangan dihiraukan.
ī‚— Berpikir positif dan optimis, jangan biarkan pikiran-pikiran
negatif.
ī‚— Jangan terlalu banyak menganalisa.
ī‚— Bermainlah dengan irama sendiri, jangan terbawa irama lawan.
ī‚— Menjalankan strategi yang telah disiapkan. Jangan diubah jika
strategi itu berjalan.
ī‚— Hindari hal-hal negatif seperti, menyalahkan diri sendiri secara
berlebihan, .
ī‚— Jika bermain bagus, jangan bertanya apa perlu saya mengganti
apapun; biarkan berjalan demikian. Jangan mengendor jika
sedang leading (memimpin pertandingan), clan tidak perlu
kasihan jika lawan mendapat angka nol.
Setelah hari pertandingan
ī‚—Mintalah atlet mencatat hal-hal posisitf
maupun negatif yang dirasa berpengaruh
terhadap penampilannya dalam
pertandingan
ī‚—Evaluasi penampilan dalam pertandingan
ī‚—Putuskan apakah perlu diadakan
penyesuaian terhadap program latihan
ī‚—Pusatkan perhatian terhadap aspek-aspek
positif dari penampilan dalam
pertandingan
Pelatih Sebagai Pembina Mental
Atlit
ī‚— Pelatih dalam olahraga dapat mempunyai fungsi
sebagai pembuat atau pelaksana program latihan,
sebagai motivator, konselor, evaluator dan yang
bertanggung jawab terhadap segala hal yang
berhubungan dengan kepelatihan tersebut.
ī‚— Kepribadian seorang pelatih dapat pula
membentuk kepribadian atlet yang menjadi
asuhannya

More Related Content

What's hot

mental imagery in sport
mental imagery in sportmental imagery in sport
mental imagery in sport
Risfandi Setyawan
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Togar Simatupang
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadianwika_wibowo
 
Ppt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stresPpt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stres
Dety Nurfadilah
 
Responding to Stress (Stress Management) - A Review on the book
Responding to Stress (Stress Management) -  A Review on the bookResponding to Stress (Stress Management) -  A Review on the book
Responding to Stress (Stress Management) - A Review on the book
Akash Kshirsagar
 
Stress management motivation
Stress management motivationStress management motivation
Stress management motivation
Dokka Srinivasu
 
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriKepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriNeni Sholihat
 
Stress & stress management mds
Stress & stress management mdsStress & stress management mds
Stress & stress management mds
Manoj Shah
 
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan BakatMengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
Lilly
 
Assertiveness
AssertivenessAssertiveness
Assertiveness
Dokka Srinivasu
 
Control your emotions
Control your emotionsControl your emotions
Control your emotions
Wake-Up Foundation
 
Stress
Stress Stress
Stress
Ronan O'Brien
 
Kekuatan pikiran
Kekuatan pikiranKekuatan pikiran
Kekuatan pikiran
Adi Wahyu Adji
 
Anger Management - know & manager your anger
Anger Management - know & manager your angerAnger Management - know & manager your anger
Anger Management - know & manager your anger
nabdulrab
 
Sikap mental positif
Sikap mental positifSikap mental positif
Sikap mental positifchoirulamri99
 
Passion diri
Passion diriPassion diri
Passion diri
Timin Wae Yoo
 
Will Power & Self Discipline
Will Power & Self DisciplineWill Power & Self Discipline
Will Power & Self Discipline
Dokka Srinivasu
 
Building self confidence
Building self confidenceBuilding self confidence
Building self confidence
HareKrishnaGoldenTemple
 

What's hot (20)

mental imagery in sport
mental imagery in sportmental imagery in sport
mental imagery in sport
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian
 
Mental block
Mental blockMental block
Mental block
 
Ppt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stresPpt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stres
 
Aromaterapi
AromaterapiAromaterapi
Aromaterapi
 
Responding to Stress (Stress Management) - A Review on the book
Responding to Stress (Stress Management) -  A Review on the bookResponding to Stress (Stress Management) -  A Review on the book
Responding to Stress (Stress Management) - A Review on the book
 
Stress management motivation
Stress management motivationStress management motivation
Stress management motivation
 
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriKepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan Diri
 
Stress & stress management mds
Stress & stress management mdsStress & stress management mds
Stress & stress management mds
 
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan BakatMengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
 
Assertiveness
AssertivenessAssertiveness
Assertiveness
 
Control your emotions
Control your emotionsControl your emotions
Control your emotions
 
Stress
Stress Stress
Stress
 
Kekuatan pikiran
Kekuatan pikiranKekuatan pikiran
Kekuatan pikiran
 
Anger Management - know & manager your anger
Anger Management - know & manager your angerAnger Management - know & manager your anger
Anger Management - know & manager your anger
 
Sikap mental positif
Sikap mental positifSikap mental positif
Sikap mental positif
 
Passion diri
Passion diriPassion diri
Passion diri
 
Will Power & Self Discipline
Will Power & Self DisciplineWill Power & Self Discipline
Will Power & Self Discipline
 
Building self confidence
Building self confidenceBuilding self confidence
Building self confidence
 

Similar to psikologi-olahraga-power-point.pptx

Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)
AtikahYsf
 
Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)
AtikahYsf
 
4 psikologi-sukan-tingkatan-4
4 psikologi-sukan-tingkatan-44 psikologi-sukan-tingkatan-4
4 psikologi-sukan-tingkatan-4Mohamad Ihtifazuddin
 
Peran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasiPeran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasiIrviana Rozi
 
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasiPrestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
S Gunawan
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
naianaia3
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
kurniaazalia
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
yayantikaa
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
sabrinajulia185
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
april982992
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
dwicempaka0904
 
Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...
Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...
Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...
MuhammadMuslim30
 
Kepercayaan diri
Kepercayaan diriKepercayaan diri
Kepercayaan diri
MzHendra
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5
RahmatHidayatHaqiqi
 
Kemahiran,berkomunikasi,motivasi atlet
Kemahiran,berkomunikasi,motivasi atletKemahiran,berkomunikasi,motivasi atlet
Kemahiran,berkomunikasi,motivasi atletSaba Alias
 
sports psychology for athletes and the general public
sports psychology for athletes and the general publicsports psychology for athletes and the general public
sports psychology for athletes and the general public
AndiTaufan8
 
Uts psikologi upi pjkr fpok
Uts psikologi upi pjkr fpokUts psikologi upi pjkr fpok
Uts psikologi upi pjkr fpok
istana walet
 
5.1 psikologi sukan
5.1 psikologi sukan5.1 psikologi sukan
5.1 psikologi sukanSing Lin Tiong
 

Similar to psikologi-olahraga-power-point.pptx (20)

Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)
 
Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)Presentation 4 (sport psycology)
Presentation 4 (sport psycology)
 
4 psikologi-sukan-tingkatan-4
4 psikologi-sukan-tingkatan-44 psikologi-sukan-tingkatan-4
4 psikologi-sukan-tingkatan-4
 
Personaliti sukan
Personaliti sukanPersonaliti sukan
Personaliti sukan
 
Peran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasiPeran motivasi dalam mengukir prestasi
Peran motivasi dalam mengukir prestasi
 
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasiPrestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...
Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...
Riviw jurnal 3 hubungan antara percaya diri dan kerja keras dalam olahraga da...
 
Kepercayaan diri
Kepercayaan diriKepercayaan diri
Kepercayaan diri
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 5
 
Kemahiran,berkomunikasi,motivasi atlet
Kemahiran,berkomunikasi,motivasi atletKemahiran,berkomunikasi,motivasi atlet
Kemahiran,berkomunikasi,motivasi atlet
 
5.2 personaliti
5.2 personaliti5.2 personaliti
5.2 personaliti
 
sports psychology for athletes and the general public
sports psychology for athletes and the general publicsports psychology for athletes and the general public
sports psychology for athletes and the general public
 
Uts psikologi upi pjkr fpok
Uts psikologi upi pjkr fpokUts psikologi upi pjkr fpok
Uts psikologi upi pjkr fpok
 
5.1 psikologi sukan
5.1 psikologi sukan5.1 psikologi sukan
5.1 psikologi sukan
 

More from ABASYAIR

Energy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptx
Energy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptxEnergy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptx
Energy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptx
ABASYAIR
 
iModul ajar informatika fase E elemen BK
iModul ajar informatika fase E elemen BKiModul ajar informatika fase E elemen BK
iModul ajar informatika fase E elemen BK
ABASYAIR
 
Lat3_nadanasywa_x-1.pptx
Lat3_nadanasywa_x-1.pptxLat3_nadanasywa_x-1.pptx
Lat3_nadanasywa_x-1.pptx
ABASYAIR
 
Struktur sistem operasi.ppt
Struktur sistem operasi.pptStruktur sistem operasi.ppt
Struktur sistem operasi.ppt
ABASYAIR
 
slide-instalasi-jaringan-komputer.ppt
slide-instalasi-jaringan-komputer.pptslide-instalasi-jaringan-komputer.ppt
slide-instalasi-jaringan-komputer.ppt
ABASYAIR
 
Materi Jaringan_Komputer.ppt
Materi Jaringan_Komputer.pptMateri Jaringan_Komputer.ppt
Materi Jaringan_Komputer.ppt
ABASYAIR
 
Tugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptx
Tugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptxTugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptx
Tugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptx
ABASYAIR
 

More from ABASYAIR (7)

Energy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptx
Energy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptxEnergy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptx
Energy Conservation Educational Presentation In Green Organic Style .pptx
 
iModul ajar informatika fase E elemen BK
iModul ajar informatika fase E elemen BKiModul ajar informatika fase E elemen BK
iModul ajar informatika fase E elemen BK
 
Lat3_nadanasywa_x-1.pptx
Lat3_nadanasywa_x-1.pptxLat3_nadanasywa_x-1.pptx
Lat3_nadanasywa_x-1.pptx
 
Struktur sistem operasi.ppt
Struktur sistem operasi.pptStruktur sistem operasi.ppt
Struktur sistem operasi.ppt
 
slide-instalasi-jaringan-komputer.ppt
slide-instalasi-jaringan-komputer.pptslide-instalasi-jaringan-komputer.ppt
slide-instalasi-jaringan-komputer.ppt
 
Materi Jaringan_Komputer.ppt
Materi Jaringan_Komputer.pptMateri Jaringan_Komputer.ppt
Materi Jaringan_Komputer.ppt
 
Tugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptx
Tugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptxTugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptx
Tugas PPT Materi Psikologi Olahraga Pertemuan 4-6 (Aba Syair_630421175).pptx
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 

psikologi-olahraga-power-point.pptx

  • 2. PENGANTAR ī‚— Lahirnya seorang juara tidak dapat terlepas dari peranan pelatih. ī‚— Atlit dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya seorang juara. ī‚— Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. ī‚— Artinya, untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan bantuan dari berbagai disiplin ilmu dan pelatih adalah pemegang utamanya.
  • 3. Apakah Psikologi Olahraga? ī‚—Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. ī‚—Perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.
  • 4. īƒ˜Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
  • 5. Mengapa Psikologi Olahraga Diperlukan dalam Olahraga? ī‚— Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. ī‚— Mereka dapat menjadi tegang. denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. ī‚— Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
  • 6. Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir mengenai mengapa mereka berolahraga dan apa yang ingin mereka capai? Sekali tujuannya diketahui, latihan- latihan ketrampilan psikologis dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.
  • 7. Bagaimanakah Psikologi Olahraga Dapat Membantu Atlet Agar Memiliki Mental yang Tangguh? ī‚—Atlet harus dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. ī‚—Membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan “psikotes”, dengan bantuan psikometri.
  • 8. Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepnbadian secara umum, potensi intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga.
  • 9. Atlet berbakat tidak hanya bisa dilihat dari profil psikologisnya saja, karena ini tidak bisa memastikan anak akan berhasil atau gagal, karena banyak faktor lain yang mempengaruhinya
  • 10. Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga ī‚— Berpikir Positif ī‚— Penetapan sasaran ī‚— Motivasi ī‚— Emosi ī‚— Kecemasan dan Ketegangan ī‚— Kepercayaan diri ī‚— Komunikasi ī‚— Konsentrasi ī‚— Evaluasi Diri
  • 11. BERPIKIR POSITIF ī‚— Membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. ī‚— Berpikir positif merupakan modal utama untuk dapat memiliki ketrampilan psikologis atau mental yang tangguh. ī‚— Pikiran positif akan diikuti dengan tindakan dan perkataan positif pula, karena pikiran akan menuntun tindakan.
  • 12. contoh, jika dalam bermain bulutangkis terlintas pikiran negatif seperti, “takut salah, takut out, takut bola pukulannya tanggung” dan sebagainya, maka kemungkinan terjadi akan lebih besar. Karena itu cobalah dan biasakan untuk selalu berpikir positif. Saat memberikan instruksi kepada atlet. Daripada mengatakan: “Kamu ini susah sekali sih diajarnyaâ€Ļ, salah terusâ€Ļ! Awas, jangan berhenti sebelum bisa!”, lebih baik mengatakannya dengan cara yang positif walaupun maksudnya sama: “Ayo, coba lagi pelan- pelan, kamu pasti bisa melakukannya. Perhatikan, tangannya, beginiâ€Ļ langkahnya, ke siniâ€Ļ kena bolanya, di siniâ€Ļ ayo dicoba”.
  • 13. Sebagai pelatih, tunjukkan Anda percaya bahwa atlet Anda memiliki peluang untuk dapat berprestasi baik. Cemooh, celaan, dan kritik yang pedas yang tidak pada tempatnya, justru akan membuat atlet bereaksi negatif dan berakibat akan menurunkan motivasi yang diikuti dengan penurunan prestasi.
  • 14. PENETAPAN SASARAN ī‚—Penetapan sasaran (goal setting) merupakan dasar dan latihan mental. ī‚—Pelatih perlu membantu setiap atletnya untuk menetapkan sasaran, baik sasaran dalam latihan maupun dalam pertandingan. ī‚—Sasaran tersebut mulai dan sasaran jangka panjang, menengah, sampai sasaran jangka pendek yang lebih spesifik.
  • 15. 3 SYARAT MENETAPKAN SASARAN ī‚— Sasaran harus menantang Sasaran yang ditentukan harus sedemikan rupa, sehingga atlet merasa tertantang untuk dapat mencapai sasaran tersebut ī‚— Sasaran harus dapat dicapai Buatlah sasaran itu cukup tinggi, tapi relevan, sehingga dlm pencapaiannya harus dg kerja keras. Jgn terlalu tinggi sehingga mustahil utk mencapainya, akibatnya motivasi berlatih menurun ī‚— Sasaran harus meningkat Mulai dari sasaran yang relatif rendah, kemudian buatlah sasaran tersebut makin lama makin tinggi
  • 16. MOTIVASI ī‚— Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. ī‚— Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu. ī‚— Motivasi ada yg intrinsik dan ekstrensik ī‚— Motivasi yang baik tidak mendasarkan dorongannya pada faktor ekstrinsik seperti hadiah atau penghargaan dalam bentuk materi ī‚— motivasi yang baik, kuat, dan lebih lama menetap adalah faktor intrinsik yang mendasarkan pada keinginan pribadi
  • 17. Utk mengembangkan motivasi intrinsik, peran pelatih dan orangtua sangat besar. Pelatih perlu melakukan pendekatan dan menumbuhkan kepercayaan diri pada atlet secara positif. Ajarkan atlet untuk dapat menghargai diri sendiri, oleh karena itu, pelatih harus memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil kerja atlet secara konsekuen.
  • 18. EMOSI ī‚— Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di sekelilingnya. ī‚— Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya. ī‚— Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita mengendalikan emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiri.
  • 19. sambungan ī‚— Pengendalian emosi dalam pertandingan olahraga seringkali menjadi faktor penentu kemenangan ī‚— pelatih harus mengetahui dengan jelas bagaimana gejolak emosi atlet asuhannya, bukan saja dalam pertandingan tetapi juga dalam latihan dan kehidupan sehari-hari. ī‚— Pelatih perlu tahu kapan dan hal apa saja yang dapat membuat atletnya marah, senang, sedih, takut, dan sebagainya. ī‚— Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut,
  • 20. KECEMASAN DAN KETEGANGAN ī‚— Kecemasan biasanya berhubungan dengan perasaan takut akan kehilangan sesuatu, kegagalan, rasa salah, takut mengecewakan orang lain, dan perasaan tidak enak lainnya. ī‚— Kecemasan-kecemasan tersebut membuat atlet menjadi tegang, sehingga bila ia terjun ke dalam pertandingan maka dapat dipastikan penampilannya tidak akan optimal. ī‚— Untuk itu, telah banyak diketahui berbagai teknik untuk mengatasi kecemasan dan ketegangan yang penggunaannya tergantung dari macam kecemasannya.
  • 21. Tekniki mengatasi ketegangan dan kecemasan dlm pertandingan ī‚— Identifikasikan dan temukan sumber utama dan permasalahan yang menimbulkan kecemasan. ī‚— Lakukan latihan simulasi, yaitu latihan di bawah kondisi seperti dalam pertandingan sesungguhnya. ī‚— Usahakan untuk mengingat, memikirkan dan merasakan kembali saat-saat ketika mencapai penampilan paling baik atau paling mengesankan. ī‚— Lakukan latihan relaksasi progresif, yaitu melakukan peregangan alau pengendoran otot-otot tertentu secara sistematis dalam waktu tertentu. ī‚— Lakukan latihan otogenik, yaitu bentuk latihan relaksasi yang secara sistematis memikirkan dan merasakan bagian-bagian tubuh sebagai hangat dan berat.
  • 22. ī‚—Lakukan latihan pernapasan dengan bernapas melalui mulut dan hidung serta secara sadar ī‚—Dengarkan musik (untuk mengalihkan perhatian). h. Berbincang-bincang, berada dalam situasi sosial (untuk mengalihkan perhatian). ī‚—Membuat pernyataan-pernyataan positif terhadap diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang diperlukan saat itu.
  • 23. KEPERCAYAAN DIRI ī‚— Kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. ī‚— Kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. ī‚— mestinya atlet jgn ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai. ī‚— Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar ī‚— Berikan penghargaan kepada anak
  • 24. KONMUNIKASI ī‚— Lakukan komunikasi 2 arah antara anak dg pelatih, jgn timbul salah pengertian yg menyebabkan anak merasa diperlakukan tidak adil, anak tdk percaya dg pelatih ī‚— Keterbukaan pelatih dalam hal pogram latihan akan membantu terjalinnya komunikasi yang baik ī‚— Pelatih membuat aturan dan sanksi dalam latihan dan menjelaskannya kepada anak ī‚— Peraturan yang sudah dibuat, haruslah dijalankan secara konsekuen
  • 25. KONSENTRASI ī‚— kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek tententu dalam waktu tertentu ī‚— Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting peranannya ī‚— Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan & tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. ī‚— Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi.
  • 26. EVALUASI DIRI ī‚— usaha atlet untuk mengenali keadaan yang terjadi pada dirinya sendiri ī‚— Utk mengetahui kelemahan dan kelebihan dirinya ī‚— untuk mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukannya ī‚— pelatih perlu menginstruksikan atletnya untuk memiliki buku catatan harian mengenai latihan dan pertandingan
  • 27. Isi buku catatan - Target jangka panjang, menengah, dan jangka pendek dalam latihan dan pertandingan - Sesuatu yang dilakukan dan dipikirkan sebelum latihan atau pertandingan. - Suatu gerakan atau penampilan mengesankan. - Catatan mengenai kelemahan dan kelebihan lawan yang akan dihadapi dan strategi menghadapinya. - Hasil dan jalannya pertandingan. - Hal yang mengganggu emosi atau membuat penampilan jadi buruk. - Penghargaan yang didapat atas suatu keberhasilan.
  • 28. PERSIAPAN PERTANDINGAN (1). Sebelum hari pertandingan (2). Pada hari pertandingan (3). Saat pertandingan (4). Setelah hari pertandingan.
  • 29. Sebelum hari pertandingan ī‚— Kumpulkan data mengenai kekuatan dan kelemahan lawan ī‚— Pantau kemajuan atlet ī‚— Pantau tingkat kecemasan atlet ī‚— Pada saat tidak latihan, pastikan bahwa atlet tidak “hidup dan berpikir” mengenai pertandingannya 24 jam sehari ī‚— Satu hari menjelang pertandingan, biasanya cukup latihan ringan saja dan tidak perlu berada di lapangan terlalu lama ī‚— malam hari sebelum bertanding, tidurlah pada saat yang tepat, tidak perlu tidur terlalu cepat. Sebelum tidur, lakukan latihan relaksasi dan visualisasi
  • 30. Pada hari pertandingan ī‚— Bangun tidur pada saat yang tepat, malamnya harus tidur cukup dan tidak berlebihan ī‚— Berangkatlah ke tempat pertandingan pada saat yang tepat ī‚— Di tempat pertandingan pelatih perlu mengenali atlet mana yang berada didekat teman-temannya dan mana yang lebih suka menyendiri ī‚— Sambil melakukan pemanasan, atlet hendaknya meningkatkan level `semangat’ dlan tetap berpikir positif
  • 31. Saat bertanding ī‚— Relaksasi. ī‚— Pusatkan perhatian semata-mata hanya terhadap permainan yang sedang dijalani. Kesalahan yang baru atau pernah terjadi, clan yang mungkin terjadi jangan dihiraukan. ī‚— Berpikir positif dan optimis, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif. ī‚— Jangan terlalu banyak menganalisa. ī‚— Bermainlah dengan irama sendiri, jangan terbawa irama lawan. ī‚— Menjalankan strategi yang telah disiapkan. Jangan diubah jika strategi itu berjalan. ī‚— Hindari hal-hal negatif seperti, menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, . ī‚— Jika bermain bagus, jangan bertanya apa perlu saya mengganti apapun; biarkan berjalan demikian. Jangan mengendor jika sedang leading (memimpin pertandingan), clan tidak perlu kasihan jika lawan mendapat angka nol.
  • 32. Setelah hari pertandingan ī‚—Mintalah atlet mencatat hal-hal posisitf maupun negatif yang dirasa berpengaruh terhadap penampilannya dalam pertandingan ī‚—Evaluasi penampilan dalam pertandingan ī‚—Putuskan apakah perlu diadakan penyesuaian terhadap program latihan ī‚—Pusatkan perhatian terhadap aspek-aspek positif dari penampilan dalam pertandingan
  • 33. Pelatih Sebagai Pembina Mental Atlit ī‚— Pelatih dalam olahraga dapat mempunyai fungsi sebagai pembuat atau pelaksana program latihan, sebagai motivator, konselor, evaluator dan yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kepelatihan tersebut. ī‚— Kepribadian seorang pelatih dapat pula membentuk kepribadian atlet yang menjadi asuhannya