Psikologi industri organisasi membahas hubungan antara manusia dan pekerjaan dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Presentasi ini membahas pengaruh stres pada kesehatan dan kinerja serta pentingnya upaya menangani stres di tempat kerja.
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)Mira Veranita
Stres di tempat kerja merupakan sebuah masalah yang sangat sering dirasakan oleh karyawan, dimana para karyawan menemui kondisi-kondisi kelebihan kerja, ketidaknyamanan kerja, tingkat kepuasan kerja yang rendah.Stres ditempat kerja juga dapat mengakibatkan pengaruh yang merusak kesehatan, dan kesejahteraan karyawan, seperti halnya dapat berpengaruh negatif terhadap produktivitas dan keuntungan ditempat kerja
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)Mira Veranita
Stres di tempat kerja merupakan sebuah masalah yang sangat sering dirasakan oleh karyawan, dimana para karyawan menemui kondisi-kondisi kelebihan kerja, ketidaknyamanan kerja, tingkat kepuasan kerja yang rendah.Stres ditempat kerja juga dapat mengakibatkan pengaruh yang merusak kesehatan, dan kesejahteraan karyawan, seperti halnya dapat berpengaruh negatif terhadap produktivitas dan keuntungan ditempat kerja
Presentasi membahas tentang stress dan teorinya, mancakup penjelasan mengenai cara meminimalisir dan mengatasi stress, juga membicarakan mengenai beberapa hipotesis, dan srategi untuk menanggulangi kekerasan yang terjadi di tempat kerja.
Presentasi membahas tentang stress dan teorinya, mancakup penjelasan mengenai cara meminimalisir dan mengatasi stress, juga membicarakan mengenai beberapa hipotesis, dan srategi untuk menanggulangi kekerasan yang terjadi di tempat kerja.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Psikologi Industri dan Organisasi
1. KELOMPOK 11
APRILLIA AFIFAH ANANDA 2224090164
YAYANTIKA 2224090155
SABRINA JULIA IRSANTI 2224090142
MARSYAHNAIA 2224090082
KURNIA BANOWATI A.A 1924090254
2. Mengenal Psikologi
Industri Organisasi
Tentang Stress dan
Keselamatan Kerja
Psikologi industri organisasi membahas hubungan antara manusia dan
pekerjaan dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
Dalam presentasi ini, kita akan membahas pengaruh stress pada kesehatan
dan kinerja serta pentingnya upaya untuk menangani stres di tempat kerja.
3. Pengertian Psikologi Industri
Organisasi
Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari berbagai faktor psikologis
yang mempengaruhi perilaku individu di tempat kerja, seperti motivasi, kepuasan kerja,
dan stres. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta
kesejahteraan karyawan.
Hubungan Antara Psikologi
Industri Organisasi dengan
Stress dan Keselamatan Kerja
Psikologi industri organisasi memiliki fokus khusus pada bagaimana stress
mempengaruhi pekerjaan dan kinerja karyawan. Studi menunjukkan bahwa stres yang
berlebihan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan dan produktivitas karyawan.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres
Kerja
Beban Kerja Berlebihan
Terlalu banyak tugas atau deadline yang ketat
dapat menyebabkan stres.
Penilaian Kinerja yang Tidak Adil
Penilaian rendah atau tidak adil dapat
menyebabkan stres dan menurunkan motivasi
kerja.
Lingkungan Kerja yang Tidak
Nyaman
Lingkungan yang bising, berantakan atau tidak
aman dapat menyebabkan stres kerja.
Konflik dengan Rekan Kerja
Perbedaan pendapat dan konflik dengan rekan
kerja dapat menyebabkan stres dan
menurunkan produktivitas.
5. Dampak Stres Kerja Terhadap Kesehatan
dan Kinerja
Sakit
Stres dapat meningkatkan risiko
penyakit, seperti sakit kepala,
sakit perut, dan penyakit
jantung.
Kelelahan
Stres dapat menimbulkan rasa
lelah dan kurangnya energi
dalam bekerja.
Kesalahan Kerja
Stres dapat menyebabkan
kesalahan dalam pekerjaan dan
menurunkan kinerja secara
signifikan.
6. Upaya Pengelolaan Stress di Tempat
Kerja
1 Pendekatan Preventif
Program pencegahan stres dan promosi
kesejahteraan karyawan melalui
pelatihan, konseling dan pengembangan
karir.
2
Kecocokan Pekerjaan
Menemukan kesesuaian antara
kompetensi dan keterampilan karyawan
dengan pekerjaan yang dijalankan.
3 Manajemen Konflik
Mempelajari keterampilan manajemen
konflik, untuk mencegah dan
menyelesaikan konflik secara efektif.
7. Pentingnya Keselamatan Kerja dan
Peran Psikologi Industri Organisasi
Psikologi industri organisasi memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan kerja dan mengurangi
risiko cedera. Karyawan yang merasa aman dan nyaman di tempat kerja cenderung memiliki tingkat
motivasi dan kinerja yang lebih tinggi.
Strategi Untuk Meningkatkan
Keselamatan Kerja
1 Meningkatkan
Kesadaran
Karyawan
Menyediakan pelatihan
dan informasi terkait
tindakan pencegahan
dan penanganan
kecelakaan.
2 Penilaian Risiko
Menilai risiko dan
melakukan perbaikan di
lingkungan kerja untuk
mengurangi
kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja.
3 Memanfaatkan
Teknologi
Memanfaatkan teknologi
untuk meningkatkan
keselamatan kerja,
seperti penggunaan
robot dan sensor untuk
menangani risiko
tertentu.
8. Teknik Penenangan Pikiran
1 Meditasi
Konsentrasi merupakan aspek utama dari teknik-
teknik meditasi.Untuk memudahkan konsentrasi kita
memusatkan pikiran pada satu hal, satu kata, satu
ungkapan yang kita ulang selama waktu tertentu..
Contohnya yoga dan berzikir
2
Pelatihan Relaksasi Autogentik
Relaksasi autogenic adalah relaksasi yang “ditimbulkan sendiri”. Teknik
ini berpusat pada gambaran berperasaan tertentu yang dihayati
bersama dengan terjadinya pristiwa tertentu yang terkait kuat dalam
ingatan, sehingga timbulnya kenangan tentang perasaan yang sama.
Pelatihan relaksi aoutogenetik berusaha mengaitkan penghayatan yang
menenangkan dengan peristiwa yang menimbulkan ketegangan,
sehingga bada kita terkondidsi untuk memberikan penghayatan yang
tetap menenangkan meskipun menghadapi peristiwa yang sebelumnya
menimbulkan ketegangan.
3 Pelatihan Relaksasi Neuromuscular
Pelatihan relaksasi Neuromuscular adalah sutu program yang terdiri
dari latihan-latihan sistematis yang melatih otot dan komponen –
komponen sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otot. Sasarannya
ialah mengurangi ketegangan otot. Selama melakukan pelatihan
relaksasi neuromuscular, individu berkonsentrasi untuk menegangkan
atau merelakskan otot- ototnya bedasarkan kemauannya.
9. Teknik Penenangan Melalui Aktivitas
Fisik
Tujuan Utama Penggunaan Teknik penenangan melalui aktivitas fisik ialah menhamburkan
atau untuk menggunakan sampai habis hasil-hasil stres yang diproduksi oleh ketakutan dan
ancaman , atau yang mengubah sistem hormon atau saraf kita ke dalam sikap
mempertahankan. Manfaat yang kedua dari aktivitas fisik ialah menurunkan reaktivitas kita
pada stress yang akan datang dengan cara mengkondisikan relaksasi. Selanjutnya diungkapkan
dalam rasa sehat , tenang dan ringan yang timbul setelah latihan fisik.
Aktivitas fisik dapat juga dilakukan sebelum stres timbul. Aktivitas fisik memiliki sifat
preventif (penghindaran). Selama melakukan aktivitas fisik seluruh sistem badan
dirangsang untuk beraksi dan bergerak. Di samping rasa ketenangan, produk stres sehari-
hari digunakan sampai habis. Dengan kata lain tidak menunggu untuk melakukan Latihan
fisik setelah timbulnya stres. Ini berarti bahwa aktivitas fisik perlu dilakukan secara teratur.
Senam kesegaran badan, jogging, berjalan pagi, jika dilakukan secara teratur, dapat
membantu kita menjadi lebih tahan terhadap stress.
10. Pengertian
Batasan Stress:
> Ketidakcocokan antara
Individu dan Lingkungan
> Tidak Mampu
Menghadapi Lingkungan
Hubungan stress
dengan prestasi
Dr. Thomas H. Holmes
Peristiwa dalam Kehidupan
Tanda – Tanda Distress:
•> Mood
> Muskuloskeletal
> Organ – organ dalam tubuh
Dr. Hans Selye
Sindrom Adaptasi Umum
1. Tahap Alarm (tanda bahaya)
2. Tahap Resistance (perlawanan)
3. Tahap Exhaustion (kehabisan
energi)
Pembangkit
Stress
1. Faktor Intrinstik dalam
Pekerjaan:
A. Tuntutan Fisik
B. Tuntutan Tugas
2. Peran Individu dalam
Organisasi
A. Konflik Peran
B. Ketaksaan Peran
3. Pengembangan Karier
4. Hubungan dalam
Pekerjaan
5. Struktur dan Iklim
Organisasi
6. Tuntutan dari Luar
Organisasi
7. Ciri Ciri Organisasi
A. Kepribadian
B. Kecakapan
C. Nilai dan Kebutuhan
Stres dan Keselamatan Kerja
11. Stres dan Keselamatan Kerja
Memanajemeni Stres
1. Kerekayasaan Organisasi
2. Kerekayasaan Kepribadian
3. Teknik Penengangan Pikiran
A. Meditasi
B. Relaksasi Autogenik
C. Relaksasi Neuromuscular
4. Teknik Penenangan melalui
Aktivitas Fisik
12. Gejala-Gelasa Stress Kerja
Menurut Robbins dan Judge (2013) gejala stres kerja terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Gejala Fisiologis
Gejala fisiologis merupakan gejala awal yang bisa diamati, terutama pada penelitian medis dan ilmu kesehatan. Stres cenderung berakibat pada
perubahan metabolisme tubuh, seperti mudah kaget (berdebar-debar), nafas memburu, peningkatan tekanan darah, timbulnya sakit kepala,
serta yang lebih berat lagi terjadinya serangan jantung.
b. Gejala Psikologis
Dari segi psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Hal itu merupakan efek psikologis yang paling sederhana dan paling jelas. Namun,
bisa saja muncul keadaan psikologis lainnya, misalnya otot-otot terasa lebih tegang, merasa cemas, mudah marah, merasa bosan, dan suka
menundanunda pekerjaan.
c. Gejala Perilaku
Gejala yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, tidak disiplin, sering menghindar dari tanggung jawab,
mengundurkan diri, dan mengalami perubahan pola makan, merokok lebih sering, mengkonsumsi alkohol, bicara lebih cepat, merasa gelisah, dan
mengalami gangguan tidur.
13. Strategi Menghadapi Stress Kerja
Suprihanto dkk (2003:63-64) mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi, manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawannya
mengalami stres
yang ringan. Alasannya karena pada tingkat stres lertentu akan memberikan akibat positif, karena hal ini akan mendesak mereka untuk
melakukan tugas lebih baik. Maka manajemen mungkin akan berpikir untuk memberikan tugas yang menyertakan stres ringan bagi
karyawan untuk memberikan dorongan bagi karyawan, namun sebaliknya itu akan dirasakan sebagai tekanan oleh si pekerja. Maka
diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Individual
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mcngurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu
pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan
dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi
tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja
pcrlu dilakukan kegiatankegiatan santai. Dan sebagai stratcgi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan mengumpulkan sahabat,
kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya
14. 2. Pendekatan Organisasional
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen,
sehingga factor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi
stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif,
komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang
sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.
Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan menjadi strategi penanganan individual, organisasional dan dukungan
sosial (Margiati, 1999) yaitu :
1. Strategi Penanganan Individual
2. Strategi Penanganan Organisasional
3. Strategi Dukungan Sosial
15. KESIMPULAN
Stress kerja merupakan penyakit akibat kerja yang dipengaruhi oleh faktor psikososial. Sedangkan, menurut Mangkunegara (2009) stress
kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan Tampak dari gejala stress kerja antara lain emosi
tidak stabil, kecemasan, suka menyendiri, sulit tidur, merokok berlebihan, tidak bisa rileks, lemas, tegang, gugup, tekanan darah
meningkat dan mengalami gangguan pencernaan
Stres kerja pada dasar nya merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu pekerjaan itu sendiri sebagai faktor eksternal dan karakter
maupun persepsi pekerja sebagai faktor internal
Diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi.
Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial.
Sedangkan strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan
penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program
kesejahteraan