SlideShare a Scribd company logo
EXPOSUREDRAFT
PERNYATAANSTANDARAKUNTANSIKEUANGAN
PERISTIWA SETELAH
TANGGAL NERACA
ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 31 Juli 2002
IKATANAKUNTANINDONESIA
ED No.
8
Hak cipta © 2002, Ikatan Akuntan Indonesia
PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PERISTIWA SETELAH
TANGGAL NERACA
Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sisingamangaraja No. 59
Jakarta Selatan 12120
Telp: (021) 722-2989
Fax : (021) 724-5078
email: iai-info@akuntan-iai.or.id
ii Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
Exposure Draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran-
saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih
dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan.
Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada
31 Agustus 2002. Tanggapan dikirimkan ke:
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jl. Sisingamagaraja No. 59,
Kebayoran Baru,
Jakarta 12120
Fax: 62-21 724-5078, 724-3620
E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id
Hak Cipta © 2002 Ikatan Akuntan Indonesia
Kopi dari Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan
untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan
dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Penggandaan ED ini oleh individu atau organisasi/
lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di
atas dan tidak untuk diperjualbelikan.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan In-
donesia, Jl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran Baru,
Jakarta 12120. Tel. 62-21 722-2989, Fax: 62-21 724-
5078, 724-3620, E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
iiiHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Pengantar
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Expo-
sure Draft PSAK 8 (Revisi 2002) tentang Peristiwa Setelah
Tanggal Neraca dalam rapatnya pada tanggal 31 Juli 2002 untuk
disebarluaskan dan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI,
Dewan Konsultatif SAK, Pengurus IAI, perguruan tinggi dan
individu/organisasi/lembaga lainnya yang berminat.
Tanggapan akan sangat berguna jika menunjukkan paragraf
khusus atau kelompok paragraf yang berhubungan, memapar-
kan permasalahannya secara jelas dan alternatif saran yang
didukung dengan alasan.
Exposure Draft PSAK 8 (revisi 2002): Peristiwa Setelah
Tanggal Neraca, menggantikan bagian dari PSAK 8: Kontinjensi
dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, khususnya yang
berkaitan dengan peristiwa setelah tanggal neraca. Sedangkan
PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan
Aktiva Kontinjensi menggantikan bagian PSAK 8: Kontinjensi
dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang berkaitan dengan
kontinjensi. Exposure Draft PSAK 8 (revisi 2002) ini meng-
akibatkan perubahan-perubahan, sebagai berikut:
(a) pengungkapan tambahan tentang tanggal persetujuan
penerbitan laporan keuangan;
(b) penghapusan atas pilihan untuk mengakui suatu hutang
dividen yang berkaitan dengan periode yang dicakup oleh
laporan keuangan dan dideklarasikan setelah tanggal neraca
namun sebelum laporan keuangan tersebut disetujui untuk
diterbitkan. Perusahaan dapat memberikan pengungkapan
yang diperlukan untuk dividen semacam itu sebagai bagian
terpisah dari komponen ekuitas yang terdapat dalam neraca
atau dalam Catatan Atas Laporan Keuangan;
(c) kepastian bahwa perusahaan harus melakukan pemuktahir-
an atas pengungkapan yang berhubungan dengan kondisi
yang ada pada tanggal neraca dengan mempertimbangkan
seluruh informasi baru tentang kondisi tersebut yang di-
iv Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
peroleh setelah tanggal neraca;
(d) penghapusan ketentuan untuk menyesuaikan laporan
keuangan ketika peristiwa setelah tanggal neraca meng-
indikasikan bahwa suatu bagian perusahaan diragukan
kelangsungan usahanya. Menurut PSAK 1: Penyajian
Laporan Keuangan, asumsi kelangsungan usaha berlaku
untuk suatu perusahaan secara keseluruhan;
(e) penyempurnaan contoh-contoh peristiwa yang memerlukan
penyesuaian dan peristiwa yang tidak memerlukan
penyesuaian;
(f) berbagai perbaikan redaksional.
Dalam penyusunan PSAK ini DSAK telah membentuk Tim
Kecil Penyiapan Konsep Exposure Draft Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
dengan susunan sebagai berikut:
Tim Kecil:
Ali Darwin (Ketua)
Sri Yanto
Franky Setiawan
Ahmad Juliana
Tim Kecil tersebut melaksanakan tugasnya sejak bulan Juni
2002 dan telah menghasilkan Konsep Exposure Draft (KED)
PSAK tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca. Penyusunan
standar ini dilakukan dengan menelaah dan mengakomodasi
berbagai ketentuan yang terkait baik ketentuan internasional
maupun nasional. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain: IAS
10: Events After Balance Sheet Date (revised 1999) dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan
tersebut.
Selanjutnya Dewan Standar Akuntansi Keuangan juga telah
melakukan pembahasan KED PSAK tentang Peristiwa Setelah
Tanggal Neraca yang dihasilkan oleh Tim Kecil tersebut dalam
beberapa kali pertemuan khusus sejak 1 Juli 2002. Dalam rapat
DSAK tanggal 31 Juli 2002, Dewan telah menyetujui konsep
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
vHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
tersebut menjadi exposure draft (ED) untuk disebarluaskan
dan ditanggapi oleh para konstituen.
Exposure draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan
dokumen dalam Media Akuntansi dan home page IAI: http:/
/www.akuntan-iai.or.id.
Jakarta, 31 Juli 2002
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Istini T. Siddharta Ketua
Rusdy Daryono Anggota
Osman Sitorus Anggota
Agung Nugroho Soedibyo Anggota
Sudarwan Anggota
Ramzi A. Zuhdi Anggota
Gunadi Anggota
Anis Baridwan Anggota
Ali Darwin Anggota
M. Jusuf Wibisana Anggota
Dudi M. Kurniawan Anggota
Jan Hoesada Anggota
Siddharta Utama Anggota
Gudono Anggota
vi Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
DAFTARISI
Paragraf
PENDAHULUAN ......................................................... 01-07
Tujuan ................................................................................... 01
Ruang Lingkup.................................................................... 02
Definisi ................................................................................. 03-07
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ............................ 08-12
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang
Memerlukan Penyesuaian ................................................. 07-08
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak
Memerlukan Penyesuaian ................................................. 10-11
Dividen ................................................................................. 12
KELANGSUNGAN USAHA............................................. 13-15
PENGUNGKAPAN ............................................................ 16-21
Tanggal Pengesahan untuk Terbit ................................... 16-17
Pemutakhiran Pengungkapan tentang Kondisi pada
Tanggal Neraca.................................................................... 18-19
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak
Memerlukan Penyesuaian ................................................. 20-21
TANGGAL EFFEKTIF ..................................................... 22-23
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
viiHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
8.1—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NO. 8 (REVISI 2002):
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring
adalah paragraf Standar, yang harus dibaca dalam kaitan-
nya paragraf dengan penjelasan yang dicetak dalam huruf
tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur-unsur yang tidak material (immaterial items).
PENDAHULUAN
Tujuan
1. Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk menentukan:
(a) saat suatu perusahaan harus menyesuaikan laporan ke-
uangannya untuk peristiwa setelah tanggal neraca; dan
(b) pengungkapan yang harus dibuat oleh suatu perusahaan
tentang tanggal penerbitan laporan keuangan dan tentang
peristiwa setelah tanggal neraca.
Pernyataan ini juga menentukan bahwa suatu perusahaan tidak
boleh menyusun laporan keuangannya atas dasar kelangsungan
usaha bila peristiwa setelah tanggal neraca mengindikasikan
bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
Ruang Lingkup
2. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk
peristiwa setelah tanggal neraca.
Definisi
3. Berikut ini adalah pengertian istilah yang diguna-
kan dalam Pernyataan ini:
Peristiwa setelah tanggal neraca adalah peristiwa, baik
yang menguntungkan (favourable) atau tidak meng-
8.2—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
untungkan (unfavourable), yang terjadi diantara tanggal
neraca dan tanggal penerbitan laporan keuangan. Dua
jenis peristiwa dapat diidentifikasikan:
(a) peristiwa yang memberikan bukti atas adanya suatu
kondisi pada tanggal neraca (peristiwa setelah tanggal
neraca yang memerlukan penyesuaian terhadap
laporan keuangan); dan
(b) peristiwa yang mengindikasikan timbulnya suatu kon-
disi setelah tanggal neraca (peristiwa setelah tanggal
neraca yang tidak memerlukan penyesuaian terhadap
laporan keuangan).
4. Proses yang terjadi dalam persetujuan penerbitan
laporan keuangan berbeda-beda tergantung pada struktur mana-
jemen, peraturan perundang-undangan dan prosedur yang diikuti
dalam penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan.
5. Dalam beberapa kasus, perusahaan diharuskan untuk
meminta persetujuan pemegang saham setelah laporan ke-
uangan diterbitkan. Dalam kasus tersebut, tanggal penerbitan
laporan keuangan adalah tanggal saat laporan tersebut disetujui
oleh direksi untuk diterbitkan, bukan tanggal ketika pemegang
saham menyetujui laporan keuangan tersebut.
Contoh:
Pada tanggal 28 Februari 20X2, manajemen perusahaan
menyelesaikan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir
31 Desember 20X1. Pada tanggal 18 Maret 20X2, Direksi
menelaah dan menyetujui laporan keuangan tersebut untuk
diterbitkan. Perusahaan mengumumkan laba dan informasi
keuangan tertentu pada tanggal 19 Maret 20X2. Laporan
keuangan tersedia bagi pemegang saham dan pihak lainnya
pada tanggal 31 Maret 20X2. Rapat Umum Pemegang
Saham mengesahkan laporan keuangan tersebut pada tanggal
15 April 20X2.
Laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan pada
tanggal 18 Maret 20X2 (tanggal persetujuan Direksi)
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
8.3—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
6. Dalam beberapa kasus, manajemen perusahaan di-
haruskan untuk meyerahkan laporan keuangannya untuk di-
setujui dewan komisaris. Dalam kasus tersebut, tanggal pener-
bitan laporan keuangan adalah tanggal saat laporan keuangan
disetujui oleh direksi untuk diserahkan kepada dewan komisaris.
Contoh:
Pada tanggal 18 Maret 20X2, manajemen perusahaan
menyetujui penerbitan laporan keuangan untuk diserahkan
kepada dewan komisaris. Dewan komisaris menyetujui
laporan keuangan pada tanggal 26 Maret 20X2. Laporan
keuangan tersebut diberikan kepada pemegang saham dan
yang lainnya pada tanggal 31 Maret 20X2. Rapat umum
pemegang saham mengesahkan laporan keuangan tersebut
pada tanggal 15 April 20X2.
Laporan keuangan tersebut disetujui untuk diterbikan
pada tanggal 18 Maret 20X2 (tanggal persetujuan ma-
najemen untuk diserahkan kepada dewan komisaris).
7. Peristiwa setelah tanggal neraca mencakup semua
peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan keuangan
disetujui untuk diterbitkan, bahkan termasuk peristiwa yang
terjadi setelah pengumuman laba atau publikasi informasi
keuangan tertentu.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Memerlukan
Penyesuaian
8. Perusahaan menyesuaikan jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan untuk mencerminkan peristiwa
setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian.
9. Berikut ini adalah contoh peristiwa setelah tanggal
neraca yang mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan
jumlah yang diakui dalam laporan keuangannya, atau untuk
8.4—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
mengakui peristiwa yang sebelumnya tidak diakui:
(a) keputusan pengadilan setelah tanggal neraca, yang menya-
takan perusahaan memiliki kewajiban kini pada tanggal
neraca. Keputusan tersebut mengharuskan perusahaan
untukmenyesuaikanjumlahkewajibandiestimasiyangtelah
diakui, atau mengakui kewajiban diestimasi dan bukan
hanya mengungkapkan kewajiban kontinjensi;
(b) informasi setelah tanggal neraca mengindikasikan adanya
penurunan nilai suatu aktiva pada tanggal neraca, atau
perlunya penyesuaian jumlah yang sebelumnya telah diakui
sebagai kerugian penurunan nilai aktiva. Sebagai contoh:
(i) kebangkrutan pelanggan yang terjadi setelah tanggal
neraca biasanya memastikan bahwa pada tanggal
neraca telah terjadi kerugian atas suatu piutang dagang
dan perusahaan harus menyesuaikan nilai tercatat
(carrying amount) piutang dagang tersebut; dan
(ii) penjualan persediaan setelah tanggal neraca memberi-
kan bukti tentang nilai bersih yang dapat direalisasi
pada tanggal neraca;
(c) penentuan nilai aktiva setelah tanggal neraca atas biaya
perolehan aktiva yang dibeli, atau atas hasil penjualan aktiva
yang dijual sebelum tanggal neraca;
(d) penentuan jumlah pembagian laba atau pembayaran bo-
nus setelah tanggal neraca, jika perusahaan memiliki
kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif pada tanggal
neraca untuk melakukan pembayaran akibat dari peristiwa
setelah tanggal neraca; dan
(e) penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan
bahwa laporan keuangan tidak benar.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlu-
kan Penyesuaian
10.Perusahaan tidak perlu menyesuaikan jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencermin-
kan peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memer-
lukan penyesuaian.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
8.5—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
11. Contoh dari peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak
memerlukan penyesuaian adalah penurunan nilai pasar suatu investasi
diantara tanggal neraca dan tanggal persetujuan penerbitan laporan
keuangan. Penurunan nilai pasar tersebut tidak selalu berhubungan dengan
kondisi investasi tersebut pada tanggal neraca, namun mencerminkan
keadaan yang timbul pada periode berikutnya. Oleh karena itu, perusahaan
tidak menyesuaikan nilai investasi yang telah diakui dalam laporan
keuangannya. Perusahaan juga tidak perlu memutakhirkan pengungkapan
jumlah investasi pada tanggal neraca, meskipun perusahaan mungkin harus
memberikan pengungkapan tambahan sesuai paragraf 20.
Dividen
12.Jika setelah tanggal neraca, perusahaan mendeklarasikan
dividen kepada pemegang saham, perusahaan tidak boleh mengakui
dividen itu sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Jikadividendideklarasikansetelahtanggalneracatetapisebelumlaporankeuangandisetujui
untukditerbitkan,dividenitutidakdiakuisebagaikewajibandalamperiodeyangdicakup
olehlaporankeuanganyangbersangkutan,karenadividentersebuttidakmemenuhikriteria
"kewajiban kini" sebagaimana dimaksud PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban
Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi. Namun dividen tersebut harus diungkapkan pada
catatanataslaporankeuangan.
KELANGSUNGAN USAHA
13. Perusahaan tidak boleh membuat laporan keuangan dengan
dasar kelangsungan usaha jika setelah tanggal neraca diperoleh bukti
kuat bahwa perusahaan akan dilikuidasi atau dihentikan usahanya,
atau jika manajemen tidak memiliki alternatif lain yang realistis
kecuali melikuidasi perusahaan.
14. Memburuknya hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan
setelah tanggal neraca dapat mengindikasikan perlunya untuk
mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih sesuai.
Jika sudah tidak sesuai, dampaknya sangat besar sehingga Pernyataan ini
mengharuskan suatu perubahan fundamental dalam penggunaan dasar
akuntansi, bukan hanya penyesuaian atas jumlah yang diakui dengan
menggunakan dasar akuntansi semula.
8.6—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
15. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, mensyaratkan
pengungkapan tertentu, jika:
(a) laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kelangsungan
usaha; atau
(b) manajemen mengetahui adanya ketidakpastian material
sehubungan dengan peristiwa atau kondisi yang menimbul-
kan keraguan signifikan mengenai kemampuan perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Peristiwa
atau kondisi yang harus diungkapkan tersebut mungkin
timbul setelah tanggal neraca.
PENGUNGKAPAN
Tanggal Pengesahan untuk Terbit
16.Perusahaan mengungkapkan tanggal persetujuan
laporan keuangan untuk diterbitkan dan pihak yang mem-
berikan persetujuan tersebut. Jika pemegang saham atau
pihak lain memiliki kuasa untuk mengubah laporan ke-
uangan setelah penerbitan, perusahaan harus meng-
ungkapkan fakta tersebut.
17. Bagi pemakai laporan keuangan penting untuk menge-
tahui saat laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, karena
laporan keuangan tidak mencerminkan peristiwa setelah tanggal
tersebut.
Pemutakhiran Pengungkapan tentang Kondisi pada
Tanggal Neraca
18.Jika perusahaan menerima informasi setelah tang-
gal neraca tentang kondisi yang ada pada tanggal neraca,
maka perusahaan harus memutakhirkan pengungkapan
kondisi tersebut, sesuai dengan informasi terkini.
19. Dalam beberapa kasus, suatu perusahaan perlu memu-
takhirkan pengungkapan dalam laporan keuangannya untuk
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
8.7—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
mencerminkan informasi yang diterima setelah tanggal neraca,
walaupun informasi tersebut tidak mempengaruhi jumlah yang
telah diakui perusahaan dalam laporan keuangannya. Salah satu
contohperlunyapemutakhiranpengungkapanadalahketikabukti
tentang kewajiban kontinjensi yang ada pada tanggal neraca
tersedia setelah tanggal neraca. Disamping mempertimbangkan
apakah perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi saat
ini, sesuai PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontin-
jensi dan Aktiva Kontinjensi, perusahaan juga harus memutak-
hirkan pengungkapannya tentang kewajiban kontinjensi sesuai
dengan bukti tersebut.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlu-
kan Penyesuaian
20.Apabila peristiwa setelah tanggal neraca yang
tidak memerlukan penyesuaian adalah demikian penting,
sehingga dengan tidak diungkapkannya peristiwa tersebut
akan mempengaruhi kemampuan pemakai laporan ke-
uangan untuk membuat evaluasi dan keputusan yang tepat,
maka perusahaan harus mengungkapkan informasi
berikut untuk setiap peristiwa tersebut:
(a) jenis peristiwa tersebut; dan
(b) estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan
bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat.
21. Berikut ini adalah contoh peristiwa setelah tanggal
neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, namun sedemikian
penting, sehingga jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi
kemampuan pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi
dan mengambil keputusan yang tepat:
(a) penggabungan usaha yang material setelah tanggal neraca
(PSAK 22: Akuntansi Penggabungan Usaha, mensyarat-
kan pengungkapan khusus pada kasus-kasus tertentu) atau
pelepasan anak perusahaan utama;
(b) pengumuman untuk menghentikan suatu operasi, pelepasan
aktiva, atau penyelesaian kewajiban terkait penghentian
operasi atau melakukan pengikatan penjualan aktiva atau
8.8—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
penyelesaian kewajiban tersebut (lihat PSAK 58: Operasi
Dalam Penghentian);
(c) pembelian dan pelepasan aktiva dalam jumlah yang mate-
rial, atau pengambilalihan aktiva oleh pemerintah;
(d) kerusakan fasilitas produksi utama akibat kebakaran setelah
tanggal neraca;
(e) pengumuman, atau dimulainya pelaksanaan suatu restruk-
turisasi material (lihat PSAK 57: Kewajiban Diestimasi,
Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi);
(f) transaksi saham biasa dalam jumlah material dan transaksi
efek berpotensi saham biasa setelah tanggal neraca (PSAK
56: Laba Per Saham, mendorong perusahaan untuk meng-
ungkapkan penjelasan transaksi tersebut, disamping
penerbitan dan pemecahan saham);
(g) perubahan signifikan atas nilai aktiva atau nilai tukar mata
uang asing setelah tanggal neraca;
(h) perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang
diberlakukan atau diumumkan setelah tanggal neraca dan
memilikipengaruhyangsignifikanpadaaktivadankewajib-
an pajak kini dan tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi
Pajak Penghasilan);
(i) menjadi pihak yang memberikan komitmen atau memiliki
kewajiban kontinjensi yang signifikan, sebagai contoh,
memberikan jaminan signifikan; dan
(j) dimulainya proses tuntutan hukum material yang baru
timbul karena peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca.
TANGGALEFEKTIF
22.Pernyataan ini efektif untuk laporan keuangan
tahunan yang mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2002. Penerapan lebih dini
dianjurkan.
23. Pada tahun 1998, PSAK 57, Kewajiban Diestimasi,
Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi, menggantikan
bagian dari PSAK 8, Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal
Neraca, yang berhubungan dengan kontinjensi. Pernyataan ini
menggantikan sisa dari Pernyataan tersebut.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
8.9—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

More Related Content

What's hot

konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
Indra Yu
 
Ed psak 1
Ed psak 1Ed psak 1
CPIN 2012
CPIN 2012CPIN 2012
CPIN 2012
Dhimas Fauzi
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah Assagaf
 
Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012
Dyah Nuryovita
 
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAPBab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Donnie Praditya Sugiarto
 
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Dr. Zar Rdj
 
5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...
5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...
5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...
FredSikant
 
Bagian i
Bagian iBagian i
Bagian i
Dewi Sofia
 
Perkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psapPerkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psap
padlah1984
 
Psak 28
Psak 28Psak 28
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Stephanie Isvirastri
 
Stp financial q1 2015
Stp financial q1 2015Stp financial q1 2015
Stp financial q1 2015
Achmad Ridha kurniawan
 

What's hot (15)

konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
 
Ed psak 1
Ed psak 1Ed psak 1
Ed psak 1
 
Bab V - Pembahasan SAK ETAP
Bab V - Pembahasan SAK ETAPBab V - Pembahasan SAK ETAP
Bab V - Pembahasan SAK ETAP
 
CPIN 2012
CPIN 2012CPIN 2012
CPIN 2012
 
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk9 akuntansi keuangan kontemporer
 
Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012Daftar efek syariah nov 2012
Daftar efek syariah nov 2012
 
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAPBab II - Landasan Teori - SAK ETAP
Bab II - Landasan Teori - SAK ETAP
 
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
Iai seminar seminar perkembangan standar pelaporan akuntansi keuangan di indo...
 
5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...
5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...
5c8efc8dcb75d lembaga-pembiayaan-ekspor-indonesia-konsol-billingual-31-desemb...
 
Bagian i
Bagian iBagian i
Bagian i
 
Perkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psapPerkembangan psak sak etap dan psap
Perkembangan psak sak etap dan psap
 
Psak 28
Psak 28Psak 28
Psak 28
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Sakd modul 3
Sakd modul 3Sakd modul 3
Sakd modul 3
 
Stp financial q1 2015
Stp financial q1 2015Stp financial q1 2015
Stp financial q1 2015
 

Viewers also liked

Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013
Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013
Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013
Tamritz
 
Campaign book
Campaign bookCampaign book
Campaign book
riggsk09
 
Psak05
Psak05Psak05
Psak05
Nita Putri
 
Digital Badge Learning: An Exploration of Possibilities
Digital Badge Learning:  An Exploration of PossibilitiesDigital Badge Learning:  An Exploration of Possibilities
Digital Badge Learning: An Exploration of Possibilities
Tamritz
 
Leading and Learning by Example in the Blended Learning School
Leading and Learning by Example in the Blended Learning SchoolLeading and Learning by Example in the Blended Learning School
Leading and Learning by Example in the Blended Learning School
Tamritz
 

Viewers also liked (6)

Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013
Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013
Badge-Empowered Learning With TAMRITZ at Summer Sandbox 2013
 
Campaign book
Campaign bookCampaign book
Campaign book
 
Psak04
Psak04Psak04
Psak04
 
Psak05
Psak05Psak05
Psak05
 
Digital Badge Learning: An Exploration of Possibilities
Digital Badge Learning:  An Exploration of PossibilitiesDigital Badge Learning:  An Exploration of Possibilities
Digital Badge Learning: An Exploration of Possibilities
 
Leading and Learning by Example in the Blended Learning School
Leading and Learning by Example in the Blended Learning SchoolLeading and Learning by Example in the Blended Learning School
Leading and Learning by Example in the Blended Learning School
 

Similar to Psak08

Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Nita Putri
 
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasPsak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Mas Abz
 
Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrs
dhanmora
 
IFRS.pptx
IFRS.pptxIFRS.pptx
Petunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 Unaudited
Petunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 UnauditedPetunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 Unaudited
Petunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 Unaudited
AnthonyThony5
 
Viii.g.7 2
Viii.g.7 2Viii.g.7 2
Viii.g.7 2
frankielazzo
 
Viii.g.7
Viii.g.7Viii.g.7
Viii.g.7
akujubekgoreng
 
Disusun oleh Kelompok 5.pdf
Disusun oleh Kelompok 5.pdfDisusun oleh Kelompok 5.pdf
Disusun oleh Kelompok 5.pdf
AndiNova5
 
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptxPerbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
ssuserb41382
 
Psak 28
Psak 28Psak 28
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesiaPerkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Rindy Dwi Ladista
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Eds last
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Nita Putri
 
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptxCA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
FahriAiril
 
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxAkuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
ediwicaksono1
 
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018 Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
hani168
 
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018 Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
hani168
 
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
hani168
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
Sri Haryati
 

Similar to Psak08 (20)

Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)
 
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasPsak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
 
Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrs
 
IFRS.pptx
IFRS.pptxIFRS.pptx
IFRS.pptx
 
Petunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 Unaudited
Petunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 UnauditedPetunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 Unaudited
Petunjuk Penyusunan Laporan KKL 2022 Unaudited
 
Iapi.a
Iapi.aIapi.a
Iapi.a
 
Viii.g.7 2
Viii.g.7 2Viii.g.7 2
Viii.g.7 2
 
Viii.g.7
Viii.g.7Viii.g.7
Viii.g.7
 
Disusun oleh Kelompok 5.pdf
Disusun oleh Kelompok 5.pdfDisusun oleh Kelompok 5.pdf
Disusun oleh Kelompok 5.pdf
 
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptxPerbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
Perbandiangan antara PSAK Besar -ETAP.pptx
 
Psak 28
Psak 28Psak 28
Psak 28
 
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesiaPerkembangan konvergensi ifrs di indonesia
Perkembangan konvergensi ifrs di indonesia
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptxCA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
CA-Review-Pertemuan-1-10092015.pptx
 
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptxAkuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
Akuntansi_Keuangan_Pengakuan_Pendapatan.pptx
 
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018 Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI), Akt_Pajak PSAK 46, Suryanih, STIAMI 2018
 
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018 Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
Nurul Hanifah (HANI),Akt_Pajak PSAK 46,Suryanih,STIAMI 2018
 
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
HANI, PSAK, Suryanih, STIAMI 2018
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
 

More from Nita Putri

PSAK seri I
PSAK seri IPSAK seri I
PSAK seri I
Nita Putri
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
Nita Putri
 
Psak13
Psak13Psak13
Psak13
Nita Putri
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 
Psak20
Psak20Psak20
Psak20
Nita Putri
 
Psak06
Psak06Psak06
Psak06
Nita Putri
 
Psak18
Psak18Psak18
Psak18
Nita Putri
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
Nita Putri
 

More from Nita Putri (20)

PSAK seri I
PSAK seri IPSAK seri I
PSAK seri I
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
Psak16
Psak16Psak16
Psak16
 
Psak15
Psak15Psak15
Psak15
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
 
Psak13
Psak13Psak13
Psak13
 
Psak12
Psak12Psak12
Psak12
 
Psak11
Psak11Psak11
Psak11
 
Psak10
Psak10Psak10
Psak10
 
Psak09
Psak09Psak09
Psak09
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Psak20
Psak20Psak20
Psak20
 
Psak01
Psak01Psak01
Psak01
 
Psak03
Psak03Psak03
Psak03
 
Psak06
Psak06Psak06
Psak06
 
Psak07
Psak07Psak07
Psak07
 
Psak18
Psak18Psak18
Psak18
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
 
Psak2ok (1)
Psak2ok (1)Psak2ok (1)
Psak2ok (1)
 

Psak08

  • 1. EXPOSUREDRAFT PERNYATAANSTANDARAKUNTANSIKEUANGAN PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 31 Juli 2002 IKATANAKUNTANINDONESIA
  • 2. ED No. 8 Hak cipta © 2002, Ikatan Akuntan Indonesia PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sisingamangaraja No. 59 Jakarta Selatan 12120 Telp: (021) 722-2989 Fax : (021) 724-5078 email: iai-info@akuntan-iai.or.id ii Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
  • 3. Exposure Draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran- saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 31 Agustus 2002. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran Baru, Jakarta 12120 Fax: 62-21 724-5078, 724-3620 E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id Hak Cipta © 2002 Ikatan Akuntan Indonesia Kopi dari Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu atau organisasi/ lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan In- donesia, Jl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran Baru, Jakarta 12120. Tel. 62-21 722-2989, Fax: 62-21 724- 5078, 724-3620, E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) iiiHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
  • 4. Pengantar Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Expo- sure Draft PSAK 8 (Revisi 2002) tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca dalam rapatnya pada tanggal 31 Juli 2002 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Pengurus IAI, perguruan tinggi dan individu/organisasi/lembaga lainnya yang berminat. Tanggapan akan sangat berguna jika menunjukkan paragraf khusus atau kelompok paragraf yang berhubungan, memapar- kan permasalahannya secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft PSAK 8 (revisi 2002): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, menggantikan bagian dari PSAK 8: Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, khususnya yang berkaitan dengan peristiwa setelah tanggal neraca. Sedangkan PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi menggantikan bagian PSAK 8: Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang berkaitan dengan kontinjensi. Exposure Draft PSAK 8 (revisi 2002) ini meng- akibatkan perubahan-perubahan, sebagai berikut: (a) pengungkapan tambahan tentang tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan; (b) penghapusan atas pilihan untuk mengakui suatu hutang dividen yang berkaitan dengan periode yang dicakup oleh laporan keuangan dan dideklarasikan setelah tanggal neraca namun sebelum laporan keuangan tersebut disetujui untuk diterbitkan. Perusahaan dapat memberikan pengungkapan yang diperlukan untuk dividen semacam itu sebagai bagian terpisah dari komponen ekuitas yang terdapat dalam neraca atau dalam Catatan Atas Laporan Keuangan; (c) kepastian bahwa perusahaan harus melakukan pemuktahir- an atas pengungkapan yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dengan mempertimbangkan seluruh informasi baru tentang kondisi tersebut yang di- iv Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
  • 5. peroleh setelah tanggal neraca; (d) penghapusan ketentuan untuk menyesuaikan laporan keuangan ketika peristiwa setelah tanggal neraca meng- indikasikan bahwa suatu bagian perusahaan diragukan kelangsungan usahanya. Menurut PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, asumsi kelangsungan usaha berlaku untuk suatu perusahaan secara keseluruhan; (e) penyempurnaan contoh-contoh peristiwa yang memerlukan penyesuaian dan peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian; (f) berbagai perbaikan redaksional. Dalam penyusunan PSAK ini DSAK telah membentuk Tim Kecil Penyiapan Konsep Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca dengan susunan sebagai berikut: Tim Kecil: Ali Darwin (Ketua) Sri Yanto Franky Setiawan Ahmad Juliana Tim Kecil tersebut melaksanakan tugasnya sejak bulan Juni 2002 dan telah menghasilkan Konsep Exposure Draft (KED) PSAK tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca. Penyusunan standar ini dilakukan dengan menelaah dan mengakomodasi berbagai ketentuan yang terkait baik ketentuan internasional maupun nasional. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain: IAS 10: Events After Balance Sheet Date (revised 1999) dan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Selanjutnya Dewan Standar Akuntansi Keuangan juga telah melakukan pembahasan KED PSAK tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang dihasilkan oleh Tim Kecil tersebut dalam beberapa kali pertemuan khusus sejak 1 Juli 2002. Dalam rapat DSAK tanggal 31 Juli 2002, Dewan telah menyetujui konsep Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) vHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
  • 6. tersebut menjadi exposure draft (ED) untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh para konstituen. Exposure draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam Media Akuntansi dan home page IAI: http:/ /www.akuntan-iai.or.id. Jakarta, 31 Juli 2002 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Istini T. Siddharta Ketua Rusdy Daryono Anggota Osman Sitorus Anggota Agung Nugroho Soedibyo Anggota Sudarwan Anggota Ramzi A. Zuhdi Anggota Gunadi Anggota Anis Baridwan Anggota Ali Darwin Anggota M. Jusuf Wibisana Anggota Dudi M. Kurniawan Anggota Jan Hoesada Anggota Siddharta Utama Anggota Gudono Anggota vi Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002)
  • 7. DAFTARISI Paragraf PENDAHULUAN ......................................................... 01-07 Tujuan ................................................................................... 01 Ruang Lingkup.................................................................... 02 Definisi ................................................................................. 03-07 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ............................ 08-12 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Memerlukan Penyesuaian ................................................. 07-08 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlukan Penyesuaian ................................................. 10-11 Dividen ................................................................................. 12 KELANGSUNGAN USAHA............................................. 13-15 PENGUNGKAPAN ............................................................ 16-21 Tanggal Pengesahan untuk Terbit ................................... 16-17 Pemutakhiran Pengungkapan tentang Kondisi pada Tanggal Neraca.................................................................... 18-19 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlukan Penyesuaian ................................................. 20-21 TANGGAL EFFEKTIF ..................................................... 22-23 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) viiHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
  • 8. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 8.1—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 8 (REVISI 2002): PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf Standar, yang harus dibaca dalam kaitan- nya paragraf dengan penjelasan yang dicetak dalam huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material (immaterial items). PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk menentukan: (a) saat suatu perusahaan harus menyesuaikan laporan ke- uangannya untuk peristiwa setelah tanggal neraca; dan (b) pengungkapan yang harus dibuat oleh suatu perusahaan tentang tanggal penerbitan laporan keuangan dan tentang peristiwa setelah tanggal neraca. Pernyataan ini juga menentukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh menyusun laporan keuangannya atas dasar kelangsungan usaha bila peristiwa setelah tanggal neraca mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. Ruang Lingkup 2. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk peristiwa setelah tanggal neraca. Definisi 3. Berikut ini adalah pengertian istilah yang diguna- kan dalam Pernyataan ini: Peristiwa setelah tanggal neraca adalah peristiwa, baik yang menguntungkan (favourable) atau tidak meng-
  • 9. 8.2—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 untungkan (unfavourable), yang terjadi diantara tanggal neraca dan tanggal penerbitan laporan keuangan. Dua jenis peristiwa dapat diidentifikasikan: (a) peristiwa yang memberikan bukti atas adanya suatu kondisi pada tanggal neraca (peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan); dan (b) peristiwa yang mengindikasikan timbulnya suatu kon- disi setelah tanggal neraca (peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan). 4. Proses yang terjadi dalam persetujuan penerbitan laporan keuangan berbeda-beda tergantung pada struktur mana- jemen, peraturan perundang-undangan dan prosedur yang diikuti dalam penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan. 5. Dalam beberapa kasus, perusahaan diharuskan untuk meminta persetujuan pemegang saham setelah laporan ke- uangan diterbitkan. Dalam kasus tersebut, tanggal penerbitan laporan keuangan adalah tanggal saat laporan tersebut disetujui oleh direksi untuk diterbitkan, bukan tanggal ketika pemegang saham menyetujui laporan keuangan tersebut. Contoh: Pada tanggal 28 Februari 20X2, manajemen perusahaan menyelesaikan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1. Pada tanggal 18 Maret 20X2, Direksi menelaah dan menyetujui laporan keuangan tersebut untuk diterbitkan. Perusahaan mengumumkan laba dan informasi keuangan tertentu pada tanggal 19 Maret 20X2. Laporan keuangan tersedia bagi pemegang saham dan pihak lainnya pada tanggal 31 Maret 20X2. Rapat Umum Pemegang Saham mengesahkan laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 April 20X2. Laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 18 Maret 20X2 (tanggal persetujuan Direksi)
  • 10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 8.3—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 6. Dalam beberapa kasus, manajemen perusahaan di- haruskan untuk meyerahkan laporan keuangannya untuk di- setujui dewan komisaris. Dalam kasus tersebut, tanggal pener- bitan laporan keuangan adalah tanggal saat laporan keuangan disetujui oleh direksi untuk diserahkan kepada dewan komisaris. Contoh: Pada tanggal 18 Maret 20X2, manajemen perusahaan menyetujui penerbitan laporan keuangan untuk diserahkan kepada dewan komisaris. Dewan komisaris menyetujui laporan keuangan pada tanggal 26 Maret 20X2. Laporan keuangan tersebut diberikan kepada pemegang saham dan yang lainnya pada tanggal 31 Maret 20X2. Rapat umum pemegang saham mengesahkan laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 April 20X2. Laporan keuangan tersebut disetujui untuk diterbikan pada tanggal 18 Maret 20X2 (tanggal persetujuan ma- najemen untuk diserahkan kepada dewan komisaris). 7. Peristiwa setelah tanggal neraca mencakup semua peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, bahkan termasuk peristiwa yang terjadi setelah pengumuman laba atau publikasi informasi keuangan tertentu. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Memerlukan Penyesuaian 8. Perusahaan menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencerminkan peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian. 9. Berikut ini adalah contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangannya, atau untuk
  • 11. 8.4—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 mengakui peristiwa yang sebelumnya tidak diakui: (a) keputusan pengadilan setelah tanggal neraca, yang menya- takan perusahaan memiliki kewajiban kini pada tanggal neraca. Keputusan tersebut mengharuskan perusahaan untukmenyesuaikanjumlahkewajibandiestimasiyangtelah diakui, atau mengakui kewajiban diestimasi dan bukan hanya mengungkapkan kewajiban kontinjensi; (b) informasi setelah tanggal neraca mengindikasikan adanya penurunan nilai suatu aktiva pada tanggal neraca, atau perlunya penyesuaian jumlah yang sebelumnya telah diakui sebagai kerugian penurunan nilai aktiva. Sebagai contoh: (i) kebangkrutan pelanggan yang terjadi setelah tanggal neraca biasanya memastikan bahwa pada tanggal neraca telah terjadi kerugian atas suatu piutang dagang dan perusahaan harus menyesuaikan nilai tercatat (carrying amount) piutang dagang tersebut; dan (ii) penjualan persediaan setelah tanggal neraca memberi- kan bukti tentang nilai bersih yang dapat direalisasi pada tanggal neraca; (c) penentuan nilai aktiva setelah tanggal neraca atas biaya perolehan aktiva yang dibeli, atau atas hasil penjualan aktiva yang dijual sebelum tanggal neraca; (d) penentuan jumlah pembagian laba atau pembayaran bo- nus setelah tanggal neraca, jika perusahaan memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif pada tanggal neraca untuk melakukan pembayaran akibat dari peristiwa setelah tanggal neraca; dan (e) penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak benar. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlu- kan Penyesuaian 10.Perusahaan tidak perlu menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencermin- kan peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memer- lukan penyesuaian.
  • 12. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 8.5—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 11. Contoh dari peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah penurunan nilai pasar suatu investasi diantara tanggal neraca dan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan. Penurunan nilai pasar tersebut tidak selalu berhubungan dengan kondisi investasi tersebut pada tanggal neraca, namun mencerminkan keadaan yang timbul pada periode berikutnya. Oleh karena itu, perusahaan tidak menyesuaikan nilai investasi yang telah diakui dalam laporan keuangannya. Perusahaan juga tidak perlu memutakhirkan pengungkapan jumlah investasi pada tanggal neraca, meskipun perusahaan mungkin harus memberikan pengungkapan tambahan sesuai paragraf 20. Dividen 12.Jika setelah tanggal neraca, perusahaan mendeklarasikan dividen kepada pemegang saham, perusahaan tidak boleh mengakui dividen itu sebagai kewajiban pada tanggal neraca. Jikadividendideklarasikansetelahtanggalneracatetapisebelumlaporankeuangandisetujui untukditerbitkan,dividenitutidakdiakuisebagaikewajibandalamperiodeyangdicakup olehlaporankeuanganyangbersangkutan,karenadividentersebuttidakmemenuhikriteria "kewajiban kini" sebagaimana dimaksud PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi. Namun dividen tersebut harus diungkapkan pada catatanataslaporankeuangan. KELANGSUNGAN USAHA 13. Perusahaan tidak boleh membuat laporan keuangan dengan dasar kelangsungan usaha jika setelah tanggal neraca diperoleh bukti kuat bahwa perusahaan akan dilikuidasi atau dihentikan usahanya, atau jika manajemen tidak memiliki alternatif lain yang realistis kecuali melikuidasi perusahaan. 14. Memburuknya hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan setelah tanggal neraca dapat mengindikasikan perlunya untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih sesuai. Jika sudah tidak sesuai, dampaknya sangat besar sehingga Pernyataan ini mengharuskan suatu perubahan fundamental dalam penggunaan dasar akuntansi, bukan hanya penyesuaian atas jumlah yang diakui dengan menggunakan dasar akuntansi semula.
  • 13. 8.6—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 15. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, mensyaratkan pengungkapan tertentu, jika: (a) laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kelangsungan usaha; atau (b) manajemen mengetahui adanya ketidakpastian material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi yang menimbul- kan keraguan signifikan mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Peristiwa atau kondisi yang harus diungkapkan tersebut mungkin timbul setelah tanggal neraca. PENGUNGKAPAN Tanggal Pengesahan untuk Terbit 16.Perusahaan mengungkapkan tanggal persetujuan laporan keuangan untuk diterbitkan dan pihak yang mem- berikan persetujuan tersebut. Jika pemegang saham atau pihak lain memiliki kuasa untuk mengubah laporan ke- uangan setelah penerbitan, perusahaan harus meng- ungkapkan fakta tersebut. 17. Bagi pemakai laporan keuangan penting untuk menge- tahui saat laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, karena laporan keuangan tidak mencerminkan peristiwa setelah tanggal tersebut. Pemutakhiran Pengungkapan tentang Kondisi pada Tanggal Neraca 18.Jika perusahaan menerima informasi setelah tang- gal neraca tentang kondisi yang ada pada tanggal neraca, maka perusahaan harus memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut, sesuai dengan informasi terkini. 19. Dalam beberapa kasus, suatu perusahaan perlu memu- takhirkan pengungkapan dalam laporan keuangannya untuk
  • 14. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 8.7—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 mencerminkan informasi yang diterima setelah tanggal neraca, walaupun informasi tersebut tidak mempengaruhi jumlah yang telah diakui perusahaan dalam laporan keuangannya. Salah satu contohperlunyapemutakhiranpengungkapanadalahketikabukti tentang kewajiban kontinjensi yang ada pada tanggal neraca tersedia setelah tanggal neraca. Disamping mempertimbangkan apakah perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi saat ini, sesuai PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontin- jensi dan Aktiva Kontinjensi, perusahaan juga harus memutak- hirkan pengungkapannya tentang kewajiban kontinjensi sesuai dengan bukti tersebut. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlu- kan Penyesuaian 20.Apabila peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah demikian penting, sehingga dengan tidak diungkapkannya peristiwa tersebut akan mempengaruhi kemampuan pemakai laporan ke- uangan untuk membuat evaluasi dan keputusan yang tepat, maka perusahaan harus mengungkapkan informasi berikut untuk setiap peristiwa tersebut: (a) jenis peristiwa tersebut; dan (b) estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat. 21. Berikut ini adalah contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, namun sedemikian penting, sehingga jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi kemampuan pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan yang tepat: (a) penggabungan usaha yang material setelah tanggal neraca (PSAK 22: Akuntansi Penggabungan Usaha, mensyarat- kan pengungkapan khusus pada kasus-kasus tertentu) atau pelepasan anak perusahaan utama; (b) pengumuman untuk menghentikan suatu operasi, pelepasan aktiva, atau penyelesaian kewajiban terkait penghentian operasi atau melakukan pengikatan penjualan aktiva atau
  • 15. 8.8—ED Hak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 penyelesaian kewajiban tersebut (lihat PSAK 58: Operasi Dalam Penghentian); (c) pembelian dan pelepasan aktiva dalam jumlah yang mate- rial, atau pengambilalihan aktiva oleh pemerintah; (d) kerusakan fasilitas produksi utama akibat kebakaran setelah tanggal neraca; (e) pengumuman, atau dimulainya pelaksanaan suatu restruk- turisasi material (lihat PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi); (f) transaksi saham biasa dalam jumlah material dan transaksi efek berpotensi saham biasa setelah tanggal neraca (PSAK 56: Laba Per Saham, mendorong perusahaan untuk meng- ungkapkan penjelasan transaksi tersebut, disamping penerbitan dan pemecahan saham); (g) perubahan signifikan atas nilai aktiva atau nilai tukar mata uang asing setelah tanggal neraca; (h) perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau diumumkan setelah tanggal neraca dan memilikipengaruhyangsignifikanpadaaktivadankewajib- an pajak kini dan tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan); (i) menjadi pihak yang memberikan komitmen atau memiliki kewajiban kontinjensi yang signifikan, sebagai contoh, memberikan jaminan signifikan; dan (j) dimulainya proses tuntutan hukum material yang baru timbul karena peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca. TANGGALEFEKTIF 22.Pernyataan ini efektif untuk laporan keuangan tahunan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2002. Penerapan lebih dini dianjurkan. 23. Pada tahun 1998, PSAK 57, Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi, menggantikan bagian dari PSAK 8, Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, yang berhubungan dengan kontinjensi. Pernyataan ini menggantikan sisa dari Pernyataan tersebut.
  • 16. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca ED PSAK No. 8 (Revisi 2002) 8.9—EDHak Cipta © 2002 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38