BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Proses Terbentuknya Lahan vulkanis .pptx
1.
2. Disusun oleh kelompok 1
1. Etika candra kirana
2. Shinta romantika
3. Sri utami
4. Turyadi
5. Noor santi octavia
3. Vulkanisme adalah
semua peristiwa yang
berhubungan dengan
magma yang keluar
mencapai permukaan
bumi melalui retakan
dalam kerak bumi atau
melalui sebuah pita
sentral yang disebut
terusan kepundan atau
5. Jenis – jenis erupsi gunung api
Erupsi Explosif
Berupa ledakan yang
memuntahkan bahan –
bahan piroklastik.
Magma kental dan
kandungan gas tinggi.
6. Erupsi Efusif
Berupa lelehan lava yang keluar
melalui ratakan – ratakan yang
ada pada tubuh gunung api.
Magma encer dan kandungan gas
relatif sedikit
9. Benda padat (efflata) terdiri dari :
1. Bom (batu-batu besar).
2. Terak (batu-batu yang tidak beraturan dan lebih kecil dari
bom).
3. Lapili, berupa kerikil.
4. Pasir
5. Debu ( debu vulkanik, abu vulkanik)
6. Batu apung
10. Material gas (ekshalasi) terdiri dari :
1. Solfatar, berbentuk gas belerang (H2S).
2. Fumarol, berbentuk uap air (H2O).
3. Mofet, berbentuk gas asam arang (CO2).
11. Material cair (effusive) terdiri dari :
1. Lava, yaitu magma yang meleleh di luar pada lereng gunung api.
2. Lahar panas, yaitu campuran magma dan air, sehingga merupakan
lumpur panas yang mengalir.
3. Lahar dingin, terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di
puncak gunung menjadi lumpur ketika turun hujan lebat dan
mengalir pada lereng serta lembah.
12. Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk
lahan hasil kegiatan gunung berapi baik
yang tersusun dari bahan gunung api
yang sudah keluar ke permukaan bumi
(ekstrusi) maupun yang membeku
dalam permukaan bumi (instrusi).
13. Lahan vulkanis ini banyak terdapat
di sekitar kawasan gunung berapi,
persebaran lahan vulkanis yaitu di
daerah – daerah Pulau Jawa bagian
utara, Sumatera, Bali, Lombok,
Halmahera, dan Sulawesi.
Pulau Jawa dan Sumatera
merupakan pulau paling banyak
mempunyai gunung berapi
sehingga paling luas tanah
vulkanisnya.
14. 1. Bentuk – bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone).
2. Bentuk – bentuk efusif (aliran lava/lidah lava, bocca, plateau lava,
aliran lahar) yang membentuk bentangan tertentu dengan distribusi
disekitar kepundan, lereng bahkan sampai kaki lereng.
15. 1. Volcanic landform (morfologi gunungapi)
Merupakan bentang alam hasil aktivitas vulkanik
Terbagi atas gunung api strato, perisai, dan maar
2. Volcanic Footslope Landforms (morfologi kaki
gunungapi
Merupakan bentang alam gunung api yang merupakan
bagian kaki dari sebuah gunung api
16. 3. Crater landforms (kawah gunung api)
Merupakan bentang alam gunung api berupa lubang tempat
keluarnya material gunung api ketika erupsi.
4. Caldera landform (morfologi kaldera
gunungapi
Morfologi kaldera adalah bentangalam yang
terbentuk sebagai hasil erupsi gunung api tipe
eksplosif yang menyebabkan kepundan gunung api
runtuh sehingga membentuk kawah yang sangat
luas.
17. 5. Volcanic neck landform (morfologi leher gunung api)
Morfologi leher gunungapi adalah bentangalam seperti leher atau
tiang yang merupakan sisa dari proses denudasi (erosi) gunung api.
6. Parasit cone landform ( morfologi gunung
api parasit
Morfologi gunungapi parasit adalah bentangalam
yang berbentuk kerucut yang menumpang di
tubuh gunungapi induknya.
18. 7. Lava plug landform (morfologi sumbat lava)
Morfologi sumbat lava adalah bentangalam yang terbentuk
pipa atau bantal yang terbentuk dari lava yang membeku
pada kepundan gunung api.
8. Morfologi maar
Morfologi maar adalah bentangalam berelief rendah
dan luas dari suatu kawah gunungapi hasil erupsi
freatomagmatik. Letusannya disebabkan oleh kontak
antara air bawah tanah dengan magma.
19. 9. Volcanic Remnant Landform (Morfologi sisa
gunungapi)
Morfologi sisa gunungapi adalah bentukkan yang berasal dari
tubuh gunung api yang mengalami proses denudasi (erosi)
20. Tanah vulkanik banyak
mengandung material – material
yang dimuntahkan oleh letusan
gunungapi seperti :
1. Lava
2. Magma
3. Lahar
4. Eflata atau bahan piroklastik
yang terdiri dari Bom, lapili,
kerikil, pasir vulkanis, dan
debu vulkanis
21. ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ABU
VULKANIK
Kandungan dalam abu vulkanik meliputi :
Besi (Fe)
Magnesium (Mg)
Alumunium (Al)
Silika (Si)
22. Proses terbentuknya tanah vulkanik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan proses
terbentuknya tanah pada umumnya, hanya saja tanah vulkanis ini dibentuk oleh
material – material dari letusan gunung berapi yang telah melapuk dan kemudian
bercampur dengan tanah.
Dari material – material yang dikeluarkan oleh gunung api yang telah meletus yang
terdiri dari batuan – batuan, lava, lahar, dan abu vulkanik yang tersingkap ke
permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmosfer dan hidrosfer.
Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh pada kondidi fisik, seperti lava yang
akan membatu jika sudah ada di permukaan bumi akibat tekanan temperatur udara.
Kemudian abu – abu vulknik yang telah keluar ke permukaan akan langsung
berinteraksi dengan tanah di bawahnya, dan dalam jangka waktu yang relatif lama
tanah tersebut akan menjadi subur.
23. Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan hasil vulkanisme yang lapuk akan
menjadi lunak, lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebuh
mendalam. Pada tahap ini di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi tumbuhan
– tumbuhan kecil.
24. Pada tahap ketiga ini, di
lapisan batuan mulai muncul
banyak tumbuhan dan akar
tumbuhan tersebut
membentuk rekahan di
lapisan batuan yang
ditumbuhinya. Di sini
terjadilah pelapukan
biologis.
Ditahap yang terakhir tanah
menjadi subur dan
ditumbuhi tanaman yang
relatif besar.
25. JENIS TANAH VULKANIS DI INDONESIA
Tanah Regosol
Tanah regosol merupakan tanah
berbutir kasar dan berasal dari material
gunungapi. Tanah regosol berupa tanah
aluvial yang baru diendapkan. Material
jenis tanah ini berupa abu vulkan dan
pasir vulkan. Tanah regosol merupakan
hasil erupsi gunung berapi, bentuk
wilayahnya berombak sampai bergunung,
bersifat subur, tekstur tanah ini biasanya
kasar, berbutir kasar dan peka terhadap
erosi, berwarna keabuan, kaya unsur
hara seperti P dan K yang masih segar.
26. PEMANFAATAN PADA TANAH REGOSOL
Tanaman padi Tanaman palawija Tanaman tebu
Persebaran jenis tanah regosol ini yaitu di lereng gunung
berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau
Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.
27. Tanah Andosol
Tanah andosol atau dapat disebut tanah
vulkanik yaitu tanah yang tercipta dari
proses andosolization. Proses ini adalah
proses yang terjadi akibat pengendapan
mineral dari sebuah pelapukan vulkanik
dan campuran logam kompleks serta
humus.
Adapun kandungan mineral pada sifat
atau ciri – ciri tanah andosol yaitu banyak
mineral yang cukup dominan yang
terkandung dalam tanah andosol.
28. Tanah andosol ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,
perkebunan dan hutan pinus atau cemara.
Persebarab tanah jenis ini antara lain di daerah Sumatera,
Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan
Sulawesi