2. Tenaga Pengubah Bentuk
Permukaan Bumi
Tenaga Endogen
Berasal dari dalam bumi yang
membentuk permukaan bumi
1. Tektonisme
2. Vulkanisme
3. Gempa Bumi (Seismik)
Tenaga
Eksogen
1. Pelapukan
2. Erosi
3. Tanah
Bergerak
3. Tektonisme
Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya
perubahan letak (dislokasi) lapisan permukaan bumi, baik
secara mendatar maupun vertikal
Epirogenesa
Gerak naik turunnya lapisan kulit
bumi dalam waktu yang lama
dan wilayah yang luas
Positif
Negatif
Gerak orogenetik
Pergeseran kulit bumi dalam
waktu yang cepat dan wilayah
yang sempit
Lipatan
Patahan
4. Epirogenetik Positif
Gerak turunnya lapisan kulit bumi sehingga seolah-olah
permukaan air laut naik
Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian
timur, seperti Pulau Maluku dan Pulau Banda
5. Epirogenetik Negatif
Plato Colorado
Gerak yang mengakibatkan
naiknya daratan sehingga
seolah-olah lautnya kelihatan
turun
Contoh:
Naiknya Pulau Timor dan Pulau
Buton di Indonesia
Naiknya dataran tinggi Colorado
di Amerika
6. Lipatan (Folding)
Pelipatan dapat terbentuk jika struktur batuan mendapatkan
tekanan secara terus menerus dalam waktu yang lama.
Contoh: Lipatan Pegunungan Tua (Pegunungan Ural dan
Pegunungan Allegani
Lipatan Pegunungan Muda (Sirkum Mediteran dan Sirkum
Pasfiik)
7. Patahan (Faulting)
Tenaga Endogen yang bekerja pada Kulit bumi secara horizontal dan vertikal
bersama-sama sehingga kulit bumi patah atau retak. Struktur batuan dapat
mengalami patahan jika mendapatkan tekanan yang sangat kuat dan cepat
hingga melampaui titik patah batuan.
Contoh: Patahan Semangko (Pulau Sumatera)
Patahan Matano dan Pulau Karo (Pulau Sulawesi)
a. Graben,
bagian yang
relatif
menurun
b. Horst, bagian
yang relatif
naik
8. Plutonisme dan Vulkanisme
Intrusi magma (Plutonisme)
Pergerakan magma yang tidak
sampai ke permukaan bumi
Batolit, batuan beku yang terdapat di
dapur magma
Sill, magma yang membeku di antara
lapisan kulit bumi berbentuk memanjang
Lakolit, magma yang membeku di
antara lapisan kulit bumi dan berbentuk
cembung
Intrusi korok (gang), magma yang
menerobos lapisan kulit bumi dan
berbentuk seperti pipa
Apolisa, cabang dari gang
Diatrema (Pipa kepundan), magma
yang mengisi pipa letusan
Ekstrusi magma (Vulkanisme)
Pergerakan magma yang
sampai ke permukaan bumi
9.
10. Erupsi berdasarkan sifat
Erupsi Efusif
Erupsi Eksplosif
Letusan dengan
tekanan gas yang
lemah dan
material yang
dikeluarkan
berupa lelehan
lava
Letusan yang
menimbulkan
ledakan yang kuat
dan memuntahkan
material vulkanik
padat, cair, gas, dan
adanya tekanan gas
yang kuat
11. Tipe Gunung Api
Gunung api kerucut/Strato
Gunung api berbentuk prisma
Gunung api berbentuk corong
14. Gunung api berbentuk Maar
Berbentuk danau kecil
atau kawah
Akibat letusan yang
kuat dan hanya sekali
Contoh: Gunung bromo
dan lamongan di Jawa
Timur
15. Bahan-bahan yang dikeluarkan
gunung api
Bahan padat (efflata), terdiri
dari bom (efflata yang berukuran
besar) dan lapili (efflata yang
berukuran kecil seperti kerikil,
pasir, dan abu vulkanik
Wujud cair terdiri dari lava dan
lahar
Ekshalasi (gas) terdiri dari gas
belerang (solflatar), uap air yang
disebut fumarol, dan gas karbon
dioksida yang disebut mofet
16. Gejala Pasca Vulkanisme
a.Sumber gas (Ekshalasi); fumarol,
mofet, dan solflatar
b.Sumber air panas; Ciater bandung
c.Sumber mineral (makdani), mata air
yang mengandung mineral; belerang di
Maribaya (Jawa Barat) dan Batu Raden
(Jawa Tengah)
d.Geiser (Mata air panas yang memancar
yang keluar secara periodik); Cisolok
dan Pelabuhan Ratu (Jawa Barat)
22. Batuan Beku
Magma yang membeku akibat proses
pendinginan
Batuan beku
dalam/plutonik
Batuan yang
membeku jauh di
dalam bumi
Proses
pembekuan
lambat
Kristalnya besar
Batuan beku korok
Batuan yang proses
pembekuannya di
gang-gang selama
perjalanan magma
menuju permukaan
bumi
Proses pembekuan
lebih cepat dari batuan
beku dalam
Kristal beraneka
ragam, ada yang besar
dan ada yang kecil
Batuan beku luar
Batuan yang membeku di
permukaan bumi
Proses pembekuan cepat
sehingga kristal kecil-kecil dan
bahkan ada yang tidak
mengkristal
26. Batuan Sedimen
Batuan yang mengalami proses
pengendapan
Sedimen fluvial, diendapkan di dasar sungai.
Contoh: pasir
Sedimen teristris, diendapkan di daratan.
Contoh: tanah loss
Tempat
pengendapan
Sedimen marin, diendapkan di dasar
laut.Contoh: batu karang
Sedimen glasial, diendapkan di daerah es
Contoh: Morena
Sedimen Limnis, diendapkan di danau.
Contoh: tanah gambut
27. Aeris/aeolis
Batuan sedimen yang
diangkut oleh angin
Contoh: tanah loss
Sedimen
Tenaga yang
mengangkut
Aquatis, batuan sedimen
yang diangkut oleh air.
Contoh: Pasir, Breksi dan
Konglomerat
Sedimen glasial, batuan
sedimen yang diangkut oleh
gletser. Contoh; moraine
28. Metamorf Dinamo
Terjadi akibat tekanan yang kuat dari lapisan
tanah di atasnya dan dalam jangka waktu yang
lama. Contoh: batu bara, Sabak, dan Gneis
Batuan Metamorf
Batuan beku atau sedimen
yang telah berubah sifatnya
karena tekanan, suhu tinggi,
atau
bercampur
dengan
batuan lain
Metamorf Kontak
Akibat suhu yang panas berasal dari
magma. Contoh: marmer
Metamorf Pnumatolitik
Terjadi akibat adanya percampuran atau masuknya
unsur lain (gas magma) ke dalam batuan tersebut.
Contoh: kwarsa + gas borium= turmalin
33. Gempa vulkanik, disebabkan
oleh letusan gunung api
Gempa tektonik, disebabkan
oleh pergeseran lempeng
tektonik
Gempa runtuhan/terban,
disebabkan oleh runtuhan atau
longsor di daerah lereng, atap
gua runtuh, dan runtuhan di
daerah pertambangan bawah
tanah, getaran yang dihasilkan
hanya di tempat terjadinya saja
hingga radius 1 km
34.
35.
36.
37. Pusat gempa yang letaknya di dalam bumi
disebut hiposentrum
Daerah pusat gempa di permukaan bumi
yang tegak lurus dengan hiposentrum disebut
episentrum
43. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi yang bersifat
merusak
Pelapukan
Erosi
Tanah
Bergerak
44. Pelapukan
Hancur atau rusaknya batuan oleh tenaga eksogen, seperti: air, cuaca, angin,
dan organisme
Pelapukan Mekanik/Fisis
Pelapukan yang disebabkan
oleh tenaga eksogen seperti air,
sinar matahari, angin,
perubahan suhu, hujan, dsb.
Perubahan fisik batuan baik
bentuk maupun ukurannya
menjadi lebih kecil.
Contoh: Pelapukan batuan
Pelapukan
Kimiawi
Penghancuran batuan
yang disertai dengan
perubahan struktur
kimianya
Contoh: Pelapukan
batuan kapur oleh
CO2(Pelarutan)
Pelapukan
organik atau
biologis,
pelapukan yang
disebabkan oleh
organisme, baik
manusia, hewan,
maupun tumbuhan
49. Pelapukan Kimiawi
Bentuk-bentuk hasil pelapukan kimiawi di
daerah kapur (Caco3) antara lain sebagai
berikut ini:
1.Dolina, lubang atau sumur yang berbentuk
corong
2.Stalaktit, Batuan panjang yang menempel di
langit-langit gua
3.Stalagmit, batuan yang menempel di dasar
gua
4.Gua dan sungai bawah tanah
50.
51. Erosi/Pengikisan
Proses terlepasnya batuan dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga pengikis
Erosi berdasarkan tenaga pengikis
Ablasi
Air mengalir
Jurang
Abrasi
Eksarasi
Air laut
Es yang
mencair/gletser
Cliff dan
Fyord
Batuan moraine,
biasanya terdapat
di pegunungan
yang bersalju,
misalnya
Pegunungan
Jayawijaya
Deflasi
Angin
Bukit-bukit
pasir (Sand
dune) di
Parangtritis
53. Tanah Bergerak (Mass Wasting/Mass Movement)
Berpindahnya massa batuan ke bawah lereng sebuah gunung,
bukit
54. Gerakan tanah dapat terjadi jika gaya yang
menahan massa tanah lebih kecil dari pada
gaya yang meluncur tanah
55.
56. Pedosfer atau tanah yaitu lapisan kulit
bumi yang tipis yang letaknya di bagian
paling atas dari permukaan bumi
Bahan penyusun tanah
1.Bahan mineral
2.Bahan organik
3.Air
4.Udara
57. Bahan Mineral
Bahan mineral dalam tanah terdiri dari dua macam, yaitu
tanah halus dan batuan. Termasuk dalam tanah halus
adalah pasir, debu, dan liat, sedangkan yang termasuk
batuan adalah kerikil dan batu
Bahan Organik
Bahan organik pada umumnya terdapat di permukaan
tanah
Air
Air dapat tersimpan di dalam tanah karena ditahan
oleh lapisan kedap air
Udara
Udara mengisi pori-pori tanah yang tidak terisi air
58. Faktor-faktor pembentuk tanah
T= f (iobrw)
Keterangan:
T = tanah
F = faktor
I = iklim
O= organisme
B= bahan induk
R= relief
W= waktu
59.
60.
61.
62. Penyebab erosi tanah :
1. Curah hujan
2. Sifat-sifat tanah
3. Pengaruh lereng
4. Vegetasi
5. Peran manusia
63. Curah hujan
Curah hujan dapat menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
Sifat-sifat tanah
1.Tekstur tanah, perbandingan tingkat kasar atau halusnya tanah
berdasarkan banyaknya butiran, pasir, debu, dan liat
2.Struktur tanah, gumpalan kecil dari butiran tanah yang tersusun dari
pasir, debu, dan liat
3.Infiltrasi, masuknya air dari permukaan secara vertikal
4.Kandungan bahan organik, banyaknya bahan organik dalam tanah
sehingga berpengaruh terhadap kemantapan struktur tanah
Kemiringan lereng
Lereng yang makin curam kecepatan aliran permukaannya makin
meningkat
Vegetasi
Kerapatan vegetasi, menghambat air
permukaan, dan membantu transpirasi
yang
mengalir
Peran Manusia
Penerbangan secara berlebihan dapat mempercepat erosi
di
64.
65. Penurunan tingkat kesuburan tanah sebagai dampak
terjadinya erosi tampak dari adanya penghanyutan
partikel tanah dan penurunan kapasitas infiltrasi.
66. Pemeliharaan dan perlindungan tanah dalam rangka
mengurangi dan mencegah kerusakan tanah melalui
upaya pelestarian
Tujuan utama konservasi adalah memperoleh tingkat
keberlanjutan produksi tanah dengan jalan menjaga laju
kehilangan tanah
Metode
Vegetatif
Metode
Mekanik
Metode
kimia
67. Konservasi tanah dengan
memanfaatkan tanaman atau
sisa tanaman sebagai media
untuk menahan laju erosi.
Metode ini berfungsi
melindungi tanah dari
penghancuran oleh butiran
air hujan, aliran permukaan,
dan memperbaiki kapasitas
infiltrasi. Contohnya,
reboisasi,buffering, dan
pergiliran tanaman
68. Konservasi tanah melalui
pengelolaan tanah guna
mengurangi banyaknya
tanah yang hilang akibat
erosi. Metode ini berfungsi
memperlambat aliran
permukaan, menampung,
dan mengalirkan aliran
permukaan, serta
menyediakan air bagi
tanaman. Contohnya
pembuatan teras dan
saluran air
69. Konservasi tanah dengan
memberikan bahan-bahan
kimia. Metode ini
dilakukan untuk
memperbaiki struktur
tanah, yaitu meningkatkan
kemantapan agregat
tanah.