SlideShare a Scribd company logo
Prinsip-prinsip Dasar Asuransi

Asuransi memiliki prinsip-prinsip yang menjadi pedoman                bagi   seluruh
penyelenggaraan kegiatan perasuransian dimanapun berada.

Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)
Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda
menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan
kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini
memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda. Apabila
terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak
memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak
menerima ganti rugi.

Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)
Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan
diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus
dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan
yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan. Yang
dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya
dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang
diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang
dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.
Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku:

      Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak
      asuransi selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut.
      Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
      Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal
      yang ada kaitannya dengan perubahan-perubahan itu.

Indemnity (Indemnitas)
Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278). Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga
menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan
posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat
sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti
rugi lebih besar daripada kerugian yang Anda derita.

Subrogation (Subrogasi)
Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar. Prinsip subrogration (perwalian) ini berkaitan dengan suatu keadaan
dimana kerugian yang dialami tertanggung merupakan akibat dari kesalahan pihak
ketiga (orang lain). Prinsip ini memberikan hak perwalian kepada penanggung oleh
tertanggung jika melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, apabila tertanggung
mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga, maka XYZ,
setelah memberikan ganti rugi kepada tertanggung, akan mengganti kedudukan
tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut.
Mekanisme Aplikasi subrogasi

      Tertanggung harus memilih salah satu sumber pengantian kerugian, dari
      pihak ketiga atau dari asuransi.
      Kalau tertanggung sudah menerima penggantian kerugian dari pihak ketiga,
      ia tidak akan mendapatkan ganti rugi dari asuransi, kecuali jumlah
      penggantian dari pihak ketiga tsb tidak sepenuhnya.
      Kalau tertanggung sudah mendapatkan penggantian dari asuransi ia tidak
      boleh menuntut pihak ketiga. Karena hak menuntut tersebut sudah
      dilimpahkan ke perusahaan asuransi.

Contribution (Kontribusi)
Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-
sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung
untuk ikut memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda
yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas
obyek yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila kami telah membayar penuh ganti rugi yang
menjadi hak Anda, maka kami berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang
terlibat suatu pertanggungan (secara bersama-sama menutup asuransi harta benda
milik Anda) untuk membayar bagian kerugian masing-masing yang besarnya
sebanding        dengan       jumlah      pertanggungan      yang      ditutupnya.
Prinsip ini tidak berlaku bagi asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan diri yang
berkaitan dengan meninggal dunia atau cacat tetap.

Proximate Cause (Kausa Proksimal)
Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian
yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan
secara aktif dari sumber yang baru dan independen. Apabila kepentingan yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan
mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian
peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan
tersebut.
Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan
efisien adalah: “Unbroken Chain of Events” yaitu suatu rangkaian mata rantai
peristiwa yang tidak terputus. Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan diri berikut
ini:

      Seseorang mengendarai kendaraan diajalan tol dengan kecepatan tinggi
      sehingga mobil tidak terkendali dan terbalik. Korban luka parah dan dibawa
      kerumah sakit. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia.

Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa proksimalnya adalah korban
mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga mobil tidak terkendali
dan terbalik. Melalui kausa proksimal akan dapat diketahui apakah penyebab
terjadinya musibah atau kecelakaan tersebut dijamin dalam kondisi polis asuransi
ataukah tidak?

More Related Content

What's hot

Pengertian asuransi
Pengertian asuransiPengertian asuransi
Pengertian asuransi
Eddy W
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
Defina Sulastiningtiyas
 
Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
Fair Nurfachrizi
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
PT. PumpkinCloud Angel
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransiManajemen asuransi
Manajemen asuransi
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Sejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiSejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiTommy Wibowo
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
Jopri Satriadi
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransiTommy Wibowo
 
Ppt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSIPpt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSI
AstridMelanonia
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
aank_aank
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
panggih basuki
 
Insurable Interest
Insurable InterestInsurable Interest
Insurable Interest
HIA Class.
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Manajemen asuransi
Manajemen asuransi Manajemen asuransi
Manajemen asuransi
nonarunny
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSI
heckaathaya
 

What's hot (20)

Pengertian asuransi
Pengertian asuransiPengertian asuransi
Pengertian asuransi
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransiManajemen asuransi
Manajemen asuransi
 
Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Sejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransiSejarah hukum asuransi
Sejarah hukum asuransi
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
 
Ppt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSIPpt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSI
 
Asuransi
Asuransi Asuransi
Asuransi
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi jiwa
Asuransi jiwaAsuransi jiwa
Asuransi jiwa
 
Insurable Interest
Insurable InterestInsurable Interest
Insurable Interest
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Manajemen asuransi
Manajemen asuransi Manajemen asuransi
Manajemen asuransi
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSI
 
Manajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransiManajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransi
 

Viewers also liked

eBridge 2 VET Mobility 01
eBridge 2 VET Mobility 01eBridge 2 VET Mobility 01
eBridge 2 VET Mobility 01
Jose Javier Carte
 
eBridge 2 VET Mobility 02
eBridge 2 VET Mobility 02eBridge 2 VET Mobility 02
eBridge 2 VET Mobility 02
Jose Javier Carte
 
Elektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoaElektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoaguregela6b07
 
Usare il web in modo consapevole
Usare il web in modo consapevoleUsare il web in modo consapevole
Usare il web in modo consapevolebanlu
 
The contemporany age
The contemporany ageThe contemporany age
The contemporany ageguregela6b07
 
Elektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoaElektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoaguregela6b07
 
Internet Communities
Internet CommunitiesInternet Communities
Internet Communities
rtareva
 
JAUNGOIKOAGAZ BERBETAN
JAUNGOIKOAGAZ BERBETANJAUNGOIKOAGAZ BERBETAN
JAUNGOIKOAGAZ BERBETANguregela6b07
 
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : Unexpected
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : UnexpectedMade To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : Unexpected
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : Unexpected
Bulan Tamara
 
Their not lazy! NACCHO 2013
Their not lazy! NACCHO 2013Their not lazy! NACCHO 2013
Their not lazy! NACCHO 2013
Stephen Maguire, M.Ed
 
The're not lazy! tri state 2013
The're not lazy! tri state 2013The're not lazy! tri state 2013
The're not lazy! tri state 2013
Stephen Maguire, M.Ed
 
2 pulleys and belt drives
2 pulleys and belt drives2 pulleys and belt drives
2 pulleys and belt drives
Areef Khan
 

Viewers also liked (17)

2
22
2
 
eBridge 2 VET Mobility 01
eBridge 2 VET Mobility 01eBridge 2 VET Mobility 01
eBridge 2 VET Mobility 01
 
7. alaitz
7.  alaitz7.  alaitz
7. alaitz
 
eBridge 2 VET Mobility 02
eBridge 2 VET Mobility 02eBridge 2 VET Mobility 02
eBridge 2 VET Mobility 02
 
Elektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoaElektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoa
 
Usare il web in modo consapevole
Usare il web in modo consapevoleUsare il web in modo consapevole
Usare il web in modo consapevole
 
Inguru
InguruInguru
Inguru
 
The contemporany age
The contemporany ageThe contemporany age
The contemporany age
 
7 alaitz diaz
7  alaitz diaz7  alaitz diaz
7 alaitz diaz
 
Elektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoaElektrizitatea eta magnetismoa
Elektrizitatea eta magnetismoa
 
BIZI JAIA
BIZI JAIABIZI JAIA
BIZI JAIA
 
Internet Communities
Internet CommunitiesInternet Communities
Internet Communities
 
JAUNGOIKOAGAZ BERBETAN
JAUNGOIKOAGAZ BERBETANJAUNGOIKOAGAZ BERBETAN
JAUNGOIKOAGAZ BERBETAN
 
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : Unexpected
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : UnexpectedMade To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : Unexpected
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : Unexpected
 
Their not lazy! NACCHO 2013
Their not lazy! NACCHO 2013Their not lazy! NACCHO 2013
Their not lazy! NACCHO 2013
 
The're not lazy! tri state 2013
The're not lazy! tri state 2013The're not lazy! tri state 2013
The're not lazy! tri state 2013
 
2 pulleys and belt drives
2 pulleys and belt drives2 pulleys and belt drives
2 pulleys and belt drives
 

Similar to Prinsip

Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
Emilda4
 
8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx
AdiyathRandy
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Hayyu Safitri
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.doc
diralahabu
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
Dwi Wahyu
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hayyu Safitri
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
fafadeli
 
Pedoman asuransi jiwa
Pedoman asuransi jiwaPedoman asuransi jiwa
Pedoman asuransi jiwa
Univ of Brawijaya
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
Dwi Wahyu
 
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdfDasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
GBHS1
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
Dedi Kristiawan
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
alvinjasindo
 
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYAPENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
alvinjasindo
 
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
SINDINALURITA1
 
MAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docxMAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docx
Pajawansatu
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Fenti Anita Sari
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
Akadusyifa .
 
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
Dyana Anggraini
 

Similar to Prinsip (20)

Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx8. Prinsip Asuransi.pptx
8. Prinsip Asuransi.pptx
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.doc
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
Pedoman asuransi jiwa
Pedoman asuransi jiwaPedoman asuransi jiwa
Pedoman asuransi jiwa
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdfDasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
Dasar Dasar Hukum Asuransi.pdf
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYAPENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN ASURANSI DI INDONESIA SERTA JENIS ASURANSI DAN MANFAATNYA
 
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
 
MAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docxMAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docx
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
 

Prinsip

  • 1. Prinsip-prinsip Dasar Asuransi Asuransi memiliki prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi seluruh penyelenggaraan kegiatan perasuransian dimanapun berada. Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan) Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi. Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna) Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan. Yang dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti. Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku: Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut. Pada saat perpanjangan kontrak asuransi. Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan perubahan-perubahan itu. Indemnity (Indemnitas) Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278). Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar daripada kerugian yang Anda derita. Subrogation (Subrogasi) Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. Prinsip subrogration (perwalian) ini berkaitan dengan suatu keadaan dimana kerugian yang dialami tertanggung merupakan akibat dari kesalahan pihak ketiga (orang lain). Prinsip ini memberikan hak perwalian kepada penanggung oleh
  • 2. tertanggung jika melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, apabila tertanggung mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga, maka XYZ, setelah memberikan ganti rugi kepada tertanggung, akan mengganti kedudukan tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut. Mekanisme Aplikasi subrogasi Tertanggung harus memilih salah satu sumber pengantian kerugian, dari pihak ketiga atau dari asuransi. Kalau tertanggung sudah menerima penggantian kerugian dari pihak ketiga, ia tidak akan mendapatkan ganti rugi dari asuransi, kecuali jumlah penggantian dari pihak ketiga tsb tidak sepenuhnya. Kalau tertanggung sudah mendapatkan penggantian dari asuransi ia tidak boleh menuntut pihak ketiga. Karena hak menuntut tersebut sudah dilimpahkan ke perusahaan asuransi. Contribution (Kontribusi) Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama- sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi. Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila kami telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak Anda, maka kami berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang terlibat suatu pertanggungan (secara bersama-sama menutup asuransi harta benda milik Anda) untuk membayar bagian kerugian masing-masing yang besarnya sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya. Prinsip ini tidak berlaku bagi asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan diri yang berkaitan dengan meninggal dunia atau cacat tetap. Proximate Cause (Kausa Proksimal) Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen. Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah: “Unbroken Chain of Events” yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus. Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan diri berikut ini: Seseorang mengendarai kendaraan diajalan tol dengan kecepatan tinggi sehingga mobil tidak terkendali dan terbalik. Korban luka parah dan dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia. Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa proksimalnya adalah korban mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga mobil tidak terkendali dan terbalik. Melalui kausa proksimal akan dapat diketahui apakah penyebab
  • 3. terjadinya musibah atau kecelakaan tersebut dijamin dalam kondisi polis asuransi ataukah tidak?