Prinsip-prinsip dasar asuransi meliputi kepentingan yang diasuransikan, kejujuran sempurna, indemnitas, subrogasi, kontribusi, dan penyebab aktif. Kepentingan memastikan kepentingan keuangan dalam objek yang diasuransikan. Kejujuran sempurna mewajibkan pengungkapan fakta material. Indemnitas mengganti kerugian ke posisi semula. Subrogasi memindahkan hak tuntutan ke penanggung. Kontribusi membagi tanggung jaw
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Made To Sctick (by Chip Heath and Dan Heath) Chapter 2 : UnexpectedBulan Tamara
Tugas Mata Kuliah Komunikasi Persuasif
Dari buku "Made To Stick" (Chip Heath & Dan Heath) Bab 2 : Tak Terduga
Dosen pembimbing
Dr. Antar Venus, MA Comm.,
Puju Prihandini, S.Ikom., M.Ikom
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hayyu Safitri
Quiz Minggu 5
Jawablah Quiz ini dengan baik dan benar:
Jelaskan menurut pakar dan atau Undang-unndang yang berlaku tentang:
1. Jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya serta peran kegiatan bisnis.
2. Fungsi dan jenis dan tujuan asuransi dan konsekuensi hukum yang timbul dari perjanjian Asuransi
Selamat menjawab Quiz.
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang telah dilakukan. Penyebab melesatnya hasil ramalan karena dimasa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa yang akan datang hanya dapat direka reka semata. Risiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko yang dihadapi dapat berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap risiko yang akan dihadapi harus di tanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang, seperti risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko lainnya, maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap risiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap risiko yang akan dihadapi oleh para nasabahnya.
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Fenti Anita Sari
B. Pengertian Polis Asuransi
Perjanjian asuransi yang telah terjadi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis (pasal 255 KUHD). Polis ini merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk membuktikan bahwa asuransi telah terjadi. Untuk mengatasi kesulitan jika terjadi sesuatu setelah perjanjian namun belum sempat dibuatkan polisnya atau walaupun sudah dibuatkan atau belum ditandatangi atau sudah di tandatangi tetapi belum diserahkan kepada tertanggung kemudian terjadi evenemen yang menimbulkan kerugian tertanggung. Pada pasal 257 KUHD memberi ketegasan, walaupun belum dibuatkan polis, asuransi sudah terjadi sejak tercapai kesepakatan antara tertanggung dan penanggung. Sehingga hak dan kewajiban tertanggung dan penanggung timbul sejak terjadi kesepakatan berdasarkan nota persetujuan. Bila bukti tertulis sudah ada barulah dapat digunakan alat bukti biasa yang diatur dalam hukum acara perdata. Ketentuan ini yang dimaksud oleh pasal 258 ayat (1) KUHD. Syarat-syarat khusus yang dimaksud dalam pasal 258 KUHD adalah mengenai esensi inti isi perjanjian yang telah dibuat itu, terutama mengenai realisasi hak dan kewajiban tertanggung dan penanggung seperti: penyebab timbul kerugian (evenemen); sifat kerugian yang menjadi beban penanggung; pembayaran premi oleh tertanggung; dan klausula-klausula tertentu.
Hbl 5, dyana anggraini, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universita...
Prinsip
1. Prinsip-prinsip Dasar Asuransi
Asuransi memiliki prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi seluruh
penyelenggaraan kegiatan perasuransian dimanapun berada.
Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)
Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda
menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan
kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini
memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda. Apabila
terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak
memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak
menerima ganti rugi.
Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)
Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan
diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus
dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan
yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan. Yang
dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya
dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang
diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang
dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.
Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku:
Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak
asuransi selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut.
Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal
yang ada kaitannya dengan perubahan-perubahan itu.
Indemnity (Indemnitas)
Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278). Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga
menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan
posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat
sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti
rugi lebih besar daripada kerugian yang Anda derita.
Subrogation (Subrogasi)
Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar. Prinsip subrogration (perwalian) ini berkaitan dengan suatu keadaan
dimana kerugian yang dialami tertanggung merupakan akibat dari kesalahan pihak
ketiga (orang lain). Prinsip ini memberikan hak perwalian kepada penanggung oleh
2. tertanggung jika melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, apabila tertanggung
mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga, maka XYZ,
setelah memberikan ganti rugi kepada tertanggung, akan mengganti kedudukan
tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut.
Mekanisme Aplikasi subrogasi
Tertanggung harus memilih salah satu sumber pengantian kerugian, dari
pihak ketiga atau dari asuransi.
Kalau tertanggung sudah menerima penggantian kerugian dari pihak ketiga,
ia tidak akan mendapatkan ganti rugi dari asuransi, kecuali jumlah
penggantian dari pihak ketiga tsb tidak sepenuhnya.
Kalau tertanggung sudah mendapatkan penggantian dari asuransi ia tidak
boleh menuntut pihak ketiga. Karena hak menuntut tersebut sudah
dilimpahkan ke perusahaan asuransi.
Contribution (Kontribusi)
Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-
sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung
untuk ikut memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda
yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas
obyek yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila kami telah membayar penuh ganti rugi yang
menjadi hak Anda, maka kami berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang
terlibat suatu pertanggungan (secara bersama-sama menutup asuransi harta benda
milik Anda) untuk membayar bagian kerugian masing-masing yang besarnya
sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya.
Prinsip ini tidak berlaku bagi asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan diri yang
berkaitan dengan meninggal dunia atau cacat tetap.
Proximate Cause (Kausa Proksimal)
Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian
yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan
secara aktif dari sumber yang baru dan independen. Apabila kepentingan yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan
mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian
peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan
tersebut.
Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan
efisien adalah: “Unbroken Chain of Events” yaitu suatu rangkaian mata rantai
peristiwa yang tidak terputus. Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan diri berikut
ini:
Seseorang mengendarai kendaraan diajalan tol dengan kecepatan tinggi
sehingga mobil tidak terkendali dan terbalik. Korban luka parah dan dibawa
kerumah sakit. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia.
Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa proksimalnya adalah korban
mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga mobil tidak terkendali
dan terbalik. Melalui kausa proksimal akan dapat diketahui apakah penyebab
3. terjadinya musibah atau kecelakaan tersebut dijamin dalam kondisi polis asuransi
ataukah tidak?