Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan karbon aktif dari kulit tempurung kenari dan kinetika adsorpsinya terhadap logam merkuri pada limbah tambang emas. Penelitian akan menguji karakteristik karbon aktif yang diproduksi dan kinetika adsorpsinya dengan merujuk pada beberapa persamaan matematika. Diharapkan hasilnya bermanfaat untuk penanganan limbah tambang dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kuantitatif gravimetri. Metode ini didasarkan pada penimbangan hasil reaksi kimia. Dokumen menjelaskan tahapan analisis gravimetri mulai dari pembentukan endapan, pencucian, pengeringan, dan perhitungan kadar zat berdasarkan faktor gravimetri. Dokumen juga membahas kondisi yang perlu dipenuhi agar endapan yang terbentuk dapat digunakan untuk analisis kuant
Dokumen tersebut membahas tentang proses sulfonasi, yaitu proses kimia untuk memasukkan gugus asam sulfonat atau gugus sulfonil halida ke dalam senyawa organik. Dibahas pula zat-zat yang dapat disulfonasi seperti alkana, olefin, alkohol, dan aromatik beserta proses dan kondisi sulfonasinya.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kuantitatif gravimetri. Metode ini didasarkan pada penimbangan hasil reaksi kimia. Dokumen menjelaskan tahapan analisis gravimetri mulai dari pembentukan endapan, pencucian, pengeringan, dan perhitungan kadar zat berdasarkan faktor gravimetri. Dokumen juga membahas kondisi yang perlu dipenuhi agar endapan yang terbentuk dapat digunakan untuk analisis kuant
Dokumen tersebut membahas tentang proses sulfonasi, yaitu proses kimia untuk memasukkan gugus asam sulfonat atau gugus sulfonil halida ke dalam senyawa organik. Dibahas pula zat-zat yang dapat disulfonasi seperti alkana, olefin, alkohol, dan aromatik beserta proses dan kondisi sulfonasinya.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan resin penukar ion. Resin penukar ion ada dua jenis yaitu resin penukar kation dan anion. Resin kation akan menukarkan kationnya dengan larutan, begitu juga resin anion akan menukarkan anionnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui ion yang dapat dipertukarkan dan karakteristik resin penukar ion. Hasilnya, resin kation menghasilkan influen
Benzen dan senyawa aromatik lainnya dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik. Benzen bereaksi dengan halogen, nitrat, asil, dan alkil untuk memberikan produk monosubstitusi. Benzen terdisubstitusi dapat diberi nama berdasarkan posisi substituen, dan substituen pertama dapat mempengaruhi reaksi substitusi selanjutnya melalui efek aktivasi atau deaktivasi.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
penyelelesaian so'al Responsi Kimia Analisa
1. 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
2. 0,3542 g sampel Na2CO3 murni dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan HCl. Untuk mencapai TAT diperlukan 30,23 mL larutan HCl.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Teori ikatan valensi menjelaskan gaya interaksi antaratom dalam membentuk senyawa melalui ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ion, dan koordinasi. Ikatan kovalen terbentuk dari tumpang tindih orbital valensi elektron antaratom seperti H2S, sedangkan untuk membentuk CH4 diperlukan konsep hibridisasi orbital karbon. Hibridisasi orbital dapat terjadi pada logam transisi seperti besi untuk membentuk kompleks se
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...Dwiprayogo Wibowo
Dokumen ini membahas penelitian tentang pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa yang terdoping TiO2 untuk menjernihkan air minum. Prosesnya meliputi pengeringan, karbonasi, aktivasi tempurung kelapa, sintesis TiO2, dan pengujian aktivitasnya melawan bakteri. Hasilnya menunjukkan metode baru ini mampu menjernihkan air dengan memanfaatkan arang aktif sebagai adsorben dan TiO2 sebagai fotokatalis.
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
Dokumen tersebut membahas analisis risiko kandungan merkuri pada lingkungan perairan. Merkuri dapat mencemari lingkungan dan memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak paparan merkuri terhadap lingkungan serta hubungannya dengan lingkungan.
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan resin penukar ion. Resin penukar ion ada dua jenis yaitu resin penukar kation dan anion. Resin kation akan menukarkan kationnya dengan larutan, begitu juga resin anion akan menukarkan anionnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui ion yang dapat dipertukarkan dan karakteristik resin penukar ion. Hasilnya, resin kation menghasilkan influen
Benzen dan senyawa aromatik lainnya dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik. Benzen bereaksi dengan halogen, nitrat, asil, dan alkil untuk memberikan produk monosubstitusi. Benzen terdisubstitusi dapat diberi nama berdasarkan posisi substituen, dan substituen pertama dapat mempengaruhi reaksi substitusi selanjutnya melalui efek aktivasi atau deaktivasi.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
penyelelesaian so'al Responsi Kimia Analisa
1. 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
2. 0,3542 g sampel Na2CO3 murni dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan HCl. Untuk mencapai TAT diperlukan 30,23 mL larutan HCl.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Teori ikatan valensi menjelaskan gaya interaksi antaratom dalam membentuk senyawa melalui ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ion, dan koordinasi. Ikatan kovalen terbentuk dari tumpang tindih orbital valensi elektron antaratom seperti H2S, sedangkan untuk membentuk CH4 diperlukan konsep hibridisasi orbital karbon. Hibridisasi orbital dapat terjadi pada logam transisi seperti besi untuk membentuk kompleks se
MONEV KEMAJUAN PKMP 2014 UNIVERSITAS HALU OLEO = SINTESIS ARANG AKTIF DARI TE...Dwiprayogo Wibowo
Dokumen ini membahas penelitian tentang pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa yang terdoping TiO2 untuk menjernihkan air minum. Prosesnya meliputi pengeringan, karbonasi, aktivasi tempurung kelapa, sintesis TiO2, dan pengujian aktivitasnya melawan bakteri. Hasilnya menunjukkan metode baru ini mampu menjernihkan air dengan memanfaatkan arang aktif sebagai adsorben dan TiO2 sebagai fotokatalis.
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
Dokumen tersebut membahas analisis risiko kandungan merkuri pada lingkungan perairan. Merkuri dapat mencemari lingkungan dan memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak paparan merkuri terhadap lingkungan serta hubungannya dengan lingkungan.
Lempung Capkala yang kaya akan kaolin dapat dimanfaatkan sebagai bahan alam pencegah korosi pada logam. Metode pelapisan seperti electroplating dan coating dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Analisis kandungan kimia kaolin menunjukkan kaya akan unsur seperti silika yang berperan sebagai inhibitor korosi.
Kumpulan dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian, proses pengolahan, dan teknologi sumber daya air. Dokumen-dokumen tersebut mencakup topik seperti metode pengendalian proses koagulasi, teknik penyediaan air bersih, arti penting kalibrasi dalam pengukuran analitik, serta efektivitas biji kelor sebagai koagulan limbah cair rumah sakit.
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
Artikel ini membahas tentang pembuatan arang dari sampah organik kota menggunakan metode karbonisasi dalam reaktor pirolisis pada suhu 350-510°C selama 5 jam. Parameter kualitas arang yang diukur meliputi rendemen, kadar air, abu, zat terbang, karbon, nilai kalor, dan daya jerap terhadap beberapa zat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa karbonisasi pada suhu 505°C menghasilkan arang dengan kualitas
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini menguji kemampuan penyerapan karbon aktif yang dibuat dari batubara Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan terhadap limbah industri yang mengandung COD. Batubara dikarbonisasi pada 600°C dan diaktivasi pada 700°C untuk menghasilkan karbon aktif. Hasil uji menunjukkan penyerapan COD oleh karbon aktif sebesar 6,9-100% tergantung j
Proposal Kerja Praktek Limbah Cair Batu Baraadimasvoc12
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Proposal kerja praktek ini membahas tentang sistem pengolahan limbah cair di PT. Mega Prima Persada Kabupaten Kutai Kartanegara, meliputi latar belakang, tujuan, tinjauan pustaka mengenai pengertian limbah cair, sumber dan karakteristiknya, serta metodologi yang akan dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah membantu masyarakat memperoleh air bersih dengan menggunakan serbuk cangkang kerang. Metode yang digunakan meliputi persiapan, pembuatan prototipe, dan sosialisasi. Prototipe dibuat dengan menyusun pipa yang berisi berbagai bahan seperti cangkang kerang untuk menyerap logam. Uji coba menunjukkan air yang disaring menjadi lebih netral dan kadar logamnya berkurang drast
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Presentasi Proposal Kenari
1. SEMINAR USULAN PENELITIAN
“Kinetika Adsorpsi Merkuri menggunakan Karbon Aktif dari Kulit Tempurung
Kenari pada Limbah Tambang Emas Rakyat Dimembe Kabupaten Minahasa Utara“
Disusun oleh :
Mega Ch Sekeon
16101101013
Komisi Pembimbing :
Ir. Harry Koleangan, M.Si
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
3. • Bagaimana proses pembuatan karbon aktif dari kulit tempurung kenari?
• Bagaimana kinetika adsorben karbon aktif dari kulit tempurung kenari terhadap logam merkuri?
• Untuk mengetahui proses yang tepat dan efisien dalam pembuatan karbon aktif dari kulit
tempurung kenari
• Untuk memahami kinetika dari penyerapan karbon aktif dari kulit tempurung kenari terhadap
logam merkuri
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
• Bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui proses penyerapan karbon aktif terhadap merkuri yang
menggunakan tempurung kenari sebagai arbon aktif yang dapat menjadi adsorban atau zat yang
berdaya serap terhadap merkuri.
• Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat membantu mengatasi pencemaran lingkungan dari
logam berat merkuri yang dapat berpotensi mengancam kesehatan.
Manfaat Penelitian
4. TINJAUAN PUSTAKA
Industri pertambangan Wilayah Kecamatan
Dimembe Kabupaten Minahasa Utara telah
berlangsung sejak tahun 1985 sampai sekarang
(Sumual, 2009).
Akumulasi kandungan logam dan material
lainnya yang terkandung di dalam limbah
mencemari air sungai sehingga lama-kelamaan
ekosistim sungai juga terganggu (Sumual, 2009).
Logam-logam pencemar tersebut antara lain merkuri (Hg),
timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr),
dan nikel (Ni). Dalam waktu lama menjadi racun
(Washington, 2000).
5. Absorpsi
Adsorben atau kebanyakan zat pengadsorpsi
adalah bahan-bahan yang sangat berpori
(Khairunisa, 2008).
Proses adsorpsi dapat digambarkan sebagai
proses dimana molekul meninggalkan larutan
dan menempel pada permukaan zat adsorben
akibat sifat kimia dan fisika (Khairunisa,
2008).
Kinetika adsorpsi merupakan salah satu aspek yang sering diteliti
untuk mengevaluasi karakteristik dari adsorben yang dipakai
terutama dalam rehabilitasi lingkungan. (Qiu et al., 2009)
6. Karbon aktif adalah karbon yang memiliki
materi dengan luas permukaan yang sangat
tinggi, berkembang dengan baik serta
strukturnya berpori dan kapasitas adsorpsinya
yang menonjol (Wang et al., 2017)
Dengan demikian karbon aktif menyediakan
potensi dalam pengurangan polutan organic
dan anorganik dari limbah domestik dan
industry (Wang et al., 2017)
7. METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado.
Waktu dan Tempat
Seperangkat alat gelas, Tanur, Oven, Alat
penentuan kinetika adsorpsi , Neraca analitis,
Centrifuge , Spektrofotometri UV Visible, pH
meter, Desikator, Pipet ukur, Pipet tetes, Pipet
volumetric
Kulit Tempurung Kenari, Air limbah
pertambangan emas Dimembe, Zat aktivator:
HCl, NaOH, dan NaCl, Aquadest, Bahan
analisa: Amilum, Natrium tiosulfat, Iodium,
dan Metilen Blue
Alat Penelitian Bahan Penelitian
8. PROSEDUR PENELITIAN
Preparasi Sampel
Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit
Tempurung Kenari
Granul ±2 mm
Krus porselen
Tanur (500oC, 1,5 jam)
Rendam dengan NaCl
10%, 24 jam
Aktivasi pada suhu
700oC, 2 jam
Karbon aktif
Cuci dengan Aquades
Keringkan, 3 jam,
110oC.
Bukasa et al. (2012)
9. Tahap Pengujian (Karakteristik)
Karbon Aktif
• ± 100 gram Karbon aktif
• Panaskan 100oC, 2 jam 30 menit
• Dinginkan dalam desikator
• Timbang
• Hitung % kadar air
Kadar air (%) =
𝑎−𝑏
𝑎
× 100%
a = berat karbon aktif sebelum pemanasan (g)
b = berat karbon aktif setelah pemanasan (g)
a. Uji Kadar Air
Kadar abu (%) =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
b. Penentuan Kadar Abu
1 gram Karbon Aktif
suhu 800oC, 2 jam
Furnace
Desikator
Timbang
10. d. Uji Daya Serap terhadap
Iodium
Karbon aktif murni = 100% - (A + B)
Dimana : A = kadar abu (%)
B = kadar volatile matter (%)
c. Uji Fixed Karbon
0.15 g + 15 mL
Iodium 0,1 N
Dikocok, 15 menit
Disentrifugasi
Titrasi dengan
Na.tiosulfat 0,1 N
Indikator amilum 1%
Dititrasi
e. Uji Adsorpsi terhadap Metilen Blue
0,0075 g masukkan ke
erlenmeyer
+ 25 mL metilen blue
100ppm
Kocok, 30 menit,
saring
Dipipet (cairan
bening), 600-700 nm
Ambil 5 mL
larutan
1 – 5 ppm
11. f. Menghitung Luas Permukaan
𝑆 =
𝑋 𝑚. 𝑁. 𝑎
𝑀
Dimana:
S : Luas Permukaan Adsorban (m2/mg)
Xm : Banyaknya Metilen Blue yang terserap oleh 1 gram karbon
N : Bilangan Avogardo = 6,02 x 1023
a : Ukuran 1 molekul adsorben MB =197 x 10-20
M : BM metilen blue = 320,5 gr/mol
g. Penentuan Waktu Adsorpsi
pada Karbon
8 buah alat dengan 10
gr sampel
Masukkan 5 mL air
limbah merkuri
Dijalankan alat (1, 2,
3, 4, 5, 10, 18, 24 jam)
12. log(𝑞 𝑒 − 𝑞𝑡) = 𝑙𝑜𝑔𝑞 𝑒 −
𝑘
2.303
𝑡
.
𝑡
𝑞 𝑒
=
1
𝑉𝑜
+
1
𝑞 𝑒
𝑡
𝑞∞
𝑞∞ − 𝑞
= 𝛼𝑡 + 1
q = α ln( a α ) + α ln t
Persamaan Laju Order Pertama
Pseudo Lagergren
Persamaan Laju Order
Kedua Pseudo Ho
Persamaan Ritchie
Persamaan Elovich.
13. DAFTAR PUSTAKA
Bukasa, D. A., Koleangan, H. S. J. & Wuntu, A. D. 2012. Adsorpsi Toluena Pada Arang Aktif Tempurung Kemiri.
Jurnal Ilmiah Sains. 12(1) : 93–99
Kardivelu, K., Kavipriya, M., Karthika, C., Radhika, M., Vennilamani, N. & Pattabhi, S. 2003. Utilization of
Various Agricultural Wastes for Activated Carbon Preparation and Application for The Removal of Dyes and
Metal Ions from Aqueous Solutions. Journal of Bioresource Technology. 8(7) : 1-7
Kurniati, E. 2008. Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit sebagai Arang Aktif. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik. 8(2)
: 20-27
Khairunisa, R. 2008. Kombinasi Teknik Elektrolisis dan Teknik Adsorpsi menggunakan Karbon Aktif untuk
Menurunkan Konsentrasi Senyawa Fenol dalam Air. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. 10(2) : 41-50
Man,W., Gang, L., Lihui, H., Jing, X., Quan, L., Nan, B. & Ji, H. 2017. Study of Ciprofloxacin Adsorption and
Regeneration of Activated Carbon prepared from Enteromorpha Prolifera Impregnated with H3PO4 and
Sodium Benzenesulfonate. Ecotoxicology and Environmental Safety. 139(8) : 36–42
14. Mogana, R., Canarium, L. & Wiart, C. 2011. A Phytochemical and Pharmacological Review. Journal of
Pharmacy Research. 4(8) : 82-89
Moreira, R. F., Peruch., M. G. & Kuhnen, N. C. 1997. Adsorption of Textile Dyes on Alumina, Equilibrium
Studies and Contact Time Effects. Journal of Chemical Engineering. 1(5) : 1-7
Namasivayam, C., Prabha, D. & Kumutha, M. 1998. Removal of Direct Red and Acid Brilliant Blue by
Adsorption on to Banana Pith. Journal of Biosource Technology. 62(4) : 11-15
Pala, A., Tokat, E. & Erkaya, H. 2003. Removal of Some Reactive Dyes from Textile Processing Wastewater
Using Powdered Activated Carbon. Chemical Engineering Journal. 3(5) : 160-166
Rachakornkij, M., Ruangchuay, S. & Teachakulwiroj, S. 2004. Removal of Reactive Dyes from Aqueous
Solution Using Baggase Fly Ash. Journal of Chemical Engineering. 54(1) : 12-16
Sumual, H. 2009. Karakterisasi Limbah Tambang Emas Rakyat Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal
Agri Teknologi. 17(5) : 11-21
15. Tambunan, W. & Ginting, A. 2000. Mercury Utilization and Its Environmental Risk. Indonesian Minning
Journal. 6(3) : 1-11
Tilaar, S. 2014. Analisis Pencemaran Logam Berat di Muara Sungai Tondano dan Muara Sungai Sario
Manado Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 2(1) : 23-30
Valix, M., Cheung, W. H. & McKay, G. 2004. Prepaparation of Activated Carbon Using Low Temperature
Carbonization and Physical Activation of High Ash Raw Baggase for Acid Dye Adsorption. Journal of
Chemistry. 5(6) : 2-9
Yahya, S., Aldegs, M. I., Elbarghouthi, A. H., ElSheikh, G. M. & Walker, B. 2014. Effect of Solution Ph,
Ionic Strength, and Temperature on Adsorption Behavior of Reactive Dyes on Activated Carbon. 7(5) :
15-22
Yash, B. A. B., Yi, C. C., Hua Z. D., Hao, T. A., Jian, P. C., Vishnu, K. P., San, P. J., Jean, F. L., Mietek, J. &
Jian, L. 2002. From Waste Coca Cola® to Activated Carbons with Impressive Capabilities for CO2
Adsorption and Supercapacitors. Chemical Engineering Journal. 68(5) : 23-33
Editor's Notes
Indonesia kaya akan SDA
Dimana ada beberapa daerah yang strategis dijadikan sebagai industry pertambangan
Pada proses pertambangan ada juga limbah yang dihasilkan, yang menyebabkan pencemaran lingkungan bila tidak ditangani dengan baik
Krna itu perlu ada proses pengolahan limbah, absorpsi merupakan proses yang efeketif
Karbon aktif merupakan salah satu bahan untuk proses absorpsi dan seiring berjalan waktu limbah pertanian mulai dibuat sebagai karbon aktif, salah satunya adalah tempurung kenari
Preparasi : Sampel Kulit Tempurung Kenari dipisahkan dari daging buahnya dan dicuci dengan air mengalir
Tempurung kenari dihaluskan hingga berbentuk glanular dengan diameter ± 2 mm
b. Lalu diabukan dalam furnace secara perlahan setelah semua karbon hilang. Nyala diperbesar pada suhu 800oC selama 2 jam. Bila seluruh karbon telah menjadi abu, dinginkan dalam desikator lalu ditimbang hingga diperoleh bobot tetapnya. berat abu
c. Kadar karbon murni pada karbon aktif diperoleh dari hasil pengurangan terhadap bagian yang hilang pada pemanasan 950oC (kadar volatile matter) dan kadar abu.
d. Jika warna kuning pada larutan mulai samar, kedalam larutan tersebut ditambahkan larutan amilum 1% sebagai indikator. Dititrasi kembali warna biru tua hingga menjadi warna bening.
e. End :Cairan bening dipipet dan diukur daya serapnya pada panjang gelombang
Kurva kalibrasi atau standar larutan metilen blue dibuat dengan konsentrasi antara 1 sampai 5 ppm.
f. Luas permukaan dapat ditentukan dengan menggunakan data dari metilen blue, yang dirumuskan sebagai berikut
g. Waktu setimbang dapat diketahui dengan membuat grafik antara banyak merkuri yang teradsorpsi dibagi massa adsorben dengan variasi waktu tersebut.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan