SlideShare a Scribd company logo
Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III
Lembaga Administrasi Negara
 Penyelenggaraan pelayanan publik yang belum maksimal
 Aturan hukum yang cenderung memenjarakan usaha pelayanan publik
 Terbitnya UU No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
 Diskresi sebagai bentuk kebebasan untuk menerapkan peraturan dalam situasi
konkret
 Diskresi wajib di dasarkan kepada hukum
Sumber : Badan Kepegawaian Negara, http://www.bkn.go.id/statistik-pns
Sumber : Ombudsman RI, Laporan Tahunan 2015,
Jumlah laporan masyarakat berdasarkan
kelompok terlapor, 2015
Dari 6859 (enam ribu delapan ratus lima
puluh sembilan) laporan/pengaduan
masyarakat Tahun 2015, sebanyak 41,59%
atau 2853 (dua ribu delapan ratus lima
puluh tiga) laporan mengeluhkan
pelayanan publik di instansi pemerintah
daerah
Sumber : Ombudsman RI, Statistik laporan/pengaduan masyarakat tahun 2015
Lima instruksi Presiden terkait kebijakan diskresi :
1. Kebijakan diskresi yang tidak bisa di pidanakan
2. Segala tindakan administrasi pemerintahan tidak bisa dipidanakan
3. Kerugian yang dinyatakan oleh BPK diberikan peluang selama 60 hari
4. Segala data mengenai kerugian Negara harus kongkret dan tidak mengada-ada
5. Tidak mengekspose segala kasus ke media sebelum adanya penuntutan
Sumber ; Lima Instruksi Presiden kepada Jajaran Polri dan Kejaksaan (19 Juni 2016), diakses
http://www.menpan.go.id/berita-terkini/5284-lima-instruksi-presiden-kepada-jajaran-polri-dan-
kejaksaan pada tanggal tanggal 23.11.2016
“ Dalam hal ini diskresi dapat dilakukan untuk mengisi ruang – ruang kosong dalam
rangka perbaikan pelayanan publik. Pengambil kebijakan dapat melakukan diskresi
selama di dasarkan pada hukum dan itikad baik serta masih dalam lingkup
kewenangan kebijakannya “
Eko Prasodjo (2014)
“ bahwa hal lain yang perlu diperhatikan terkait diskresi adalah hubungannya
yang erat dengan inovasi, khususnya dalam perbaikan pelayanan publik. Penyakit
utama dari pelayanan publik kita adalah kelambanan pelayanan, prosedur yang
tidak jelas sehingga mengundang praktik percaloan dan tentu saja kemudian
pungutan liar”
Denny indrayana (Makalah dalam diskusi LAN, Jakarta tanggal 29 Maret 2016)
RJ LINO YAKIN DISKRESINYA TAK MELANGGAR ATURAN
Diskresi atau kebijakan yang diambil dalam proses pengadaan Quay Container Crane
(QCC) tahun 2010 oleh Mantan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost
Lino
DENNY INDRAYANA DAN KASUS PAYMENT GATEWAY
“ Kasus "payment gateway" yang merupakan program pembuatan paspor elektornik
yang dipelopori Denny Indrayana ditujukan untuk perbaikan pelayanan publik,
utamanya dalam pembayaran paspor, agar lebih cepat: diubah dari manual di loket,
menjadi dalam jaringan dan berbasis teknologi “
PROGRAM PEREMAJAAN KELAPA GENJAH
DI BANYUMAS
“ Program Peremajaan kelapa genjah Entok oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Banyumas,Tjutjun Sunarti Rochidi bertujuan untuk mengurangi resiko
penderes yang meninggal atau cacat akibat terjatuh dari pohon kelapa saat megambil
nira kelapa. Sudah puluhan penderes meninggal saat memanjat pohon kelapa untuk
mengambil niranya. Rata-rata tinggi pohon kelapa di Banyumas mencapai antara 10
hingga 15 meter “
Menurut atmosudirdjo dalam mahmud mulyadi (2011:32), pengertian diskresi atau
(freis ermessen) adalah kebebasan bertindak untuk mengambil keputusan pada
pejabat publik yang berwenang berdasarkan pendapat sendiri.
Menurut M. Nata Saputra dalamYopie Morya Immanuel Patrio (2011:3), diskresi dapat
dikatakan sebagai suatu kebebasan yang diberikan kepada alat administrasi negara,
yaitu kebebasan yang pada asasnya memperkenankan alat administrasi negara
mengutamakan keefektifan tercapainya suatu tujuan dari pada berpengang teguh pada
ketentuan hukum atau kewenangan yang sah untuk turut campur dalam kegiatan sosial
guna melaksanakan tugas – tugas menyelenggarakan kepentingan umum.
Menurut Philipus M. Hadjon, dkk, dalam Huda (2014) Pelayanan publik merupakan hak
sosial dasar dari masyarakat (social rights) Social rights merupakan the rights to
receive, hak-hak untuk menerima dari pemerintah, oleh karena itu penyelenggara
pemerintahan berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Agus Dwiyanto menjelaskan bahwa Buruknya pelayanan publik memang bukan hal
baru, fakta di lapangan masih banyak menunjukkan hal ini. Governance And
Decentralization Survey (GDS) 2002 menemukan tiga masalah penting yang banyak
terjadi di lapangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu :
1. besarnya diskriminasi pelayanan.
2. tidak adanya kepastian biaya dan waktu pelayanan
3. rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
 Dimensi apa saja yang dapat dilakukan diskresi dalam pengambilan kebijakan di
sektor pelayanan publik?
 Apa saja yang dirasa menjadi kendala dalam melakukan diskresi bagi pengambil
kebijakan terkait peningkatan pelayanan publik ?
 Strategi apa yang dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan dalam melakukan
diskresi tersebut?
 Mengidentifikasi dimensi diskresi yang dapat dilakukan dalam sektor pelayanan
publik
 Mengidentifikasi kendala dalam melakukan diskresi bagi pengambil kebijakan
terkait peningkatan pelayanan publik.
 Mengidentifikasi strategi untuk melakukan diskresi oleh para pengambil kebijakan
dalam peningkatan pelayanan publik.
 Teridentifikasinya dimensi diskresi yang dapat dilakukan dalam sektor pelayanan
publik
 Teridentifikasinya kendala dalam melakukan diskresi bagi pengambil kebijakan
terkait peningkatan pelayanan publik.
 Teridentifikasinya strategi untuk melakukan diskresi oleh para pengambil kebijakan
dalam peningkatan pelayanan publik.
 Menurut Zainuddin (2014:31) penelitian terhadap efektifitas hukum merupakan
penelitian yang membahas bagaimana hukum beroperasi dalam masyarakat,
penelitian ini sangat relevan di Negara berkembang seperti Indonesia, penelitian ini
mensyaratkan penelitinya di samping mengetahui ilmu hukum juga mengetahui ilmu
sosial, dan memimiki pengetahuan dalam penelitian ilmu sosial (social science
research).
 Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian deskriptif, dimana penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menjelaskan dan merumuskan
desain strategi dan arah kebijakan pengembangan diskresi di pemerintah daerah
dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
Ada beberapa metode pengumpulan data yang relevan untuk digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya yaitu (Zainuddin, 2014: 107)
1. Metode Penelitian Kepustakaan
2. Metode Penelitian Lapangan
responden yang ditentukan secara purposive sampling dari lokus yang akan diteliti,
yaitu :
 Sekretaris Daerah
 Kepala Badan Pelayanan Terpadu
 Kepala Dinas Kesehatan
 Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
 Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Lokus penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Kalimantan, yaitu Pemerintah Kota
Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dipilih secara purposive
(bertujuan)
Berdasarkan sifat penelitian deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan adalah
pendekatan kualitatif terhadap data primer dan data sekunder
Adapun hasil analisis data dideskripsikan dengan pendekatan kualitatif (gabungan
pendekatan empiris dan pendekatan konseptual) untuk menggambarkan strategi
penyelenggaraan diskresi di daerah kalimantan dalam rangka peningkatan pelayanan
publik, yang perumusannya berdasarkan pada argumen ilmiah dari data empiris,
teoritis dan kajian perundangan
Temuan Diskresi di Lokus Kajian
Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu
1. Penundaan kelengkapan persyaratan pada permohonan ijin HO
2. Meniadakan kelengkapan aspek teknis mengenai pemeriksaan lapangan
dengan self assessment pada permohonan ijin HO Rumah Kost
Kepala Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota Pontianak :
“ ...merupakan kebijakan saja supaya usahanya jalan ,yang bersangkutan bisa
berusaha atau bisa mendapat akses di bank kan itu intinya kalau dapat ijin… ”
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1. Pengelolaan administrasi kependudukan bagi penduduk musiman yang tinggal
di Kota Pontianak
2. Pembekuan data penduduk bagi yang terdata secara administrasi sebagai
penduduk Kota Pontianak namun tinggal di kota lain
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Pontianak :
“ …Jadi sebenarnya yang tidak punya di tempat lain tapi di tempat kita ada yang
pertama itu adalah KIPEM (Kartu Identitas Penduduk Musiman) itu di kabupaten lain
tidak ada,hanya ada di kota Pontianak,jadi kalo misalnya orang datang di kota
Pontianak seperti mahasiswa segala macam dan dia kan tidak pindah secara permanen
artinya dia tidak pindah menetap karena untuk kuliah dan segala macam,dan itu yang
kami berlakukan bagi penduduk luar yang pindah tidak secara permanen ya dengan
KIPEM itu tadi… “(Kantor Disdukcapil,24 Mei 2016)
“ …Yang kedua adalah pembekuan data.Jadi itu ada perwalinya no 30 tahun 2012.Jadi
itu kan kebetulan banyak secara fisik orang itu tidak berada di Pontianak tetapi secara
administrasi kependudukan dia adalah penduduk kota Pontianak…“(Kantor
Disdukcapil,24 Mei 2016)
Dinas Kesehatan
1. Pemberian bantuan biaya transportasi dan akomodasi kepada pasien dan
keluarga pasien yang mendapat rujukan untuk berobat di luar Kota Pontianak
Walikota Pontianak :
“...contoh Diskresi di bidang bansos.Sudah dibayarkan premi BPJSnya,artinya APBD
sdh membayarkan BPJSnya tapi ketika dia harus dirujuk ke Jakarta dia kan harus ada
tiketnya,harus ada tempat nginapnya dan harus ada biaya makannya.Saya keluarkan
lagi dari bansos.karena kebutuhan BPJS tidak membiayai.Dari sisi keuangan salah,
karena orang sudah diberi asuransi BPJS sdh ditanggung...”
Permendagri 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1. Pasal 1 Ayat (15) adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk
melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial
2. Dalam permendagri berikut peraturan perubahannya menyebutkan bahwa
Bantuan sosial berupa uang diberikan secara langsung kepada penerima
seperti beasiswa bagi anak miskin, yayasan pengelola yatim piatu, nelayan
miskin, masyarakat lanjut usia, terlantar, cacat berat dan tunjangan kesehatan
putra putri pahlawan yang tidak mampu
Rumah Sakit Umum Daerah
1. Mendirikan rumah sakit tanpa kelas dengan tidak mebedakan jasa pelayanan
2. Membuat pernyataan terhutang bagi pasien yang tidak mampu membayar biaya
berobat dan dapat dipertanggungjawabkan dari aspek anggaran
Pejabat RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie :
“ …saat akhir perawatan diwajibkan untuk membayar biaya
yang telah ada pada tagihan,padahal pasien tersebut tidak
mempunyai biaya yang cukup.Apa yang dilakukan oleh
rumah sakit? Jadi kami memberikan blangko atau form yang
harus diisi dengan data pasien atau penanggung jawab
pasien tidak harus pasien.Kemudian form tersebut diisi dan
diserahkan kepada petugas kasir.Misalnya biaya total
setelah mengalami rawat inap mencapai 1 juta,tetapi pasien
tersebut hanya memiliki biaya 500 ribu,pasien tersebut
cukup membayar 500 ribu saja di sertai dengan blangko
tersebut….”
Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu
1. Penerbitan surat pengantar/keterangan proses pengurusan dokumen yang
menyatakan proses sudah berjalan dan dapat dipastikan diterbitkan dalam
pengurusan ijin tower
2. Memberikan keringanan terkait kelengkapan dokumen persyaratan perijinan
yang kurang
Kepala Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Kabupaten Kutai Katanegara :
“Selama ini kan mengurus tower itu kan ada mengurus IMB, dalam mengurus IMB itu ada
salah satu syaratnya mengurus ijin lingkungan, nah dalam pengurusannya kan ada dokumen
UKL UPL, terkait proses penyelesaian pembuatan dokumen ini, kelihatannya membutuhkan
waktu paling cepaat satu bulan, sementara kan persyaratan ijin yang diharapkan itu kan
paling ceat 7 hari atau 14 hari lah paling lama, nah ini kan jadi persoalan, persoalannya
persayaratan itu tidak akan terpenuhi, karena memang salah satu syaratnya belum dipenuhi
juga terkait ijin lingkungan, karena waktunya memang hampir sebulan, nah untuk
menyiasatinya, proses ijin sudah masuk ke BLHD, ada koreksi sekitar hampir 7 hari.Ada
semacam signal bahwa itu pasti akan diterbitkan, nah kalau sudah pasti akan diterbitkan,
tinggal komitmen teman-teman BLHD untuk membuat surat pengantar dulu, artinya nanti
akan tetap diterbitkan sambil menunggu proses penandatanganan karena masih dengan
Ibu Bupati kan, nah sambil menunggu diterbitkanlah surat keterangan. Nah ternyata
disepakati bersama untuk mengakomodasi agar ijinnya cepat keluar, cepat selesai”.
Ketika masyarakat yang jauh dari kantor pusat layanan (BP2T) mengajukan perizinan dan
datanya tidak/kurang lengkap, itu artinya mereka harus kembali lagi untuk menempuh
perjalanan guna melengkapi persayaratannya. Berdasar pada kondisi tersebut, BP2T
membuat kebijakan dengan malanjutkan terus proses pengurusan proses perizinan
walaupun persyaratannya kurang. Persyaratan yang kurang wajib dipenuhi ketika
masyarakat yang mengajukan perizinan akan mengambil dokumen perizinannya. Untuk
tertib administrasi dan menghindari miss komunikasi ke depannya, maka dokumen yang
belum terlengkapi tersebut, tercantum dalam sebuah catatan di form kelengkapan
berkas.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1. Menandatangani blangko Kartu Keluarga yang masih kosong untuk
mempercepat layanan
Dampak dari Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor
471.14/13795/Dukcapil tentang Petunjuk Penandatanganan Kartu Keluarga. Surat
tertanggal 2 Desember 2015 itu ditujukan untuk seluruh Kepala Daerah se-
Indonesia. Surat edaran tersebut mencabut dan menyatakan tidak berlakunya lagi
seluruh surat yang berkaitan dengan petunjuk penandatangan Kartu Keluarga
menggunakan scanner atau tanda tangan berupa stempel di kecamatan. Dengan
berlakunya Surat Edaran tersebut maka Penerbitan Kartu Keluarga (KK) kini wajib
ditandatangani dan distempel basah oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Katanegara :
“Hal ini sudah mulai dijalankan,tp dalam masa penjajakan.Sudah diujicoba di UPT
Muara Badak dan Muara Jawa,itu daerah pantai karena banyak pendatang/ kalau
daerah hulu mereka lebih banyak yang langsung datang karena kesadaran mencetak
disini.Ini baru uji coba,jika nanti oleh pusat tidak diperbolehkan,ya kita hapus,dicari
jalan lain lagi....”
Rumah Sakit Umum Daerah
1. Memberlakukan penitipan sementara untuk pasien dikarenakan kondisi kamar
pada kelas tertentu yang penuh
“ …Pemerintah kan memberikan jaminan kesehatan,tapi sarana dan prasarananya
tidak siap,infrastrukturnya tidak siap,termasuk jumlah tempat tidur yang ada,jumlah
rumah sakit,peningkatannya tidak signifikan dengan peningkatan orang yang
mendapatkan jaminan.Dan akibatnya terjadi penumpukan dan kita tahu orang yang
seperti itu kan kelas 3.BPJS PBI dan jamkesda itu harus kelas 3 dan tidak bisa naik
kelas.Kemudian kelas 3 ini menjadi penuh,dan akhirnya kebijakan ini kami buat untuk
dititipkan sementara.Nanti begitu ada ruangan kelas 3 maka yang bersangkutan akan
dipindah...“ Direktur RSUD A.M.Parikesit
Dinas Kesehatan
1. Membangun rumah sakit tipe c, tanpa kelas di Kota Bangun
2. Memberikan take home pay serta tunjangan dan fasilitas kesehatan kepada
tenaga medis rumah sakit di Kota Bangun
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara :
“ …dalam Undang-undang dasar juga tidak ada disebutkan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan kelas-kelas,Sedangkan di undang-undang kesehatan ada diatur
kelas-kelas di rumah sakit.nah ini yang ingin kita ambil celah diskresi ini sehingga
kami memutuskan untuk tidak melakukan kastanisasi terhadap pelayanan kesehatan
dan itu kita lakukan pada Rumah Sakit Kota Bangun ini Setara kelas 1 dan kelas 2 1
ruangan hanya 1 dan dua orang saja ber ac kamar mandi di dalam… ”
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara :
“Kami memberikan penggajian take home pay yang cukup bagi tim medis di sana
dengan system kontrak dan penggajian yang mengacu pada tenaga bedah dan non
bedah untuk spesialis kami hitung khusus berdasarkan indikator-indikator seperti
keterasingan,kita hitung jasa pelayanan dan jumlah pasien,dan kami berikan fasilitas
pendukung bagi tenaga kesehatan . kita tidak bisa menarik tenaga spesialis ke daerah
terpencil kalau system penggajian nya tidak sesuai,mengapa hal ini dilakukan agar
tidak ada pembedaan pelayan oleh para tenaga medis ini.
Tuntutan Pelayanan Publik Kondisi Riil Pelayanan Publik
Waktu penyelesaian proses perijinan yang
cepat
Berkas yang tidak lengkap dan membutuhkan
waktu untuk melengkapi dikarenakan kondisi
geografis
Penyelenggaraan diskresi dalam bentuk
tindakan
Pemahaman diskresi kepada pimpinan
sebagai pengambil kebijakan
Keberanian Kepala Daerah dalam membuat
diskresi
Kekhawatiran Kepala Daerah dan jajarannya
terhadap tuntutan pidana meskipun diduga
mal administrasi
Masyarakat ingin keputusan yang cepat dan
tidak mau tau dengan prosesnya
Penyelenggaraan diskresi merupakan
kebebasan mengambil keputusan yang
terbatas
Diskresi sebagai tantangan Proses diskresi yang diatur menjadikan
kendala
Tuntutan Pelayanan Publik Kondisi Riil Pelayanan Publik
Semangat yang tinggi dalam peningkatan
pelayanan publik
Proses layanan publik yang kaku dan taat
hukum
Tanggungjawab pemerintah daerah pada
layanan dasar
Sikap kehati – hatian dalam membuat
kebijakan diskresi
Proses layanan publik yang praktis Diskresi dalam bentuk tindakan dan lebih
kepada mentoleransi prosedur
1. Penyelenggaraan diskresi lebih ditekankan pada kebijakan, padahal diskresi
dapat berupa tindakan selama masih dalam kewenangannya
2. Pemahaman bahwa yang melakukan diskresi hanya pada jabatan kepala daerah
atau kepala SKPD, sehingga penyelenggaraan diskresi pada jabatan fungsional
umum (level front liner) lebih banyak diabaikan karena ruang lingkup
kewenangan yang terbatas
3. Diskresi pada level front liner lebih kepada rasa kemanusiaan yang berlaku
pada masyarakat dengan kondisi tertentu dan tidak bersifat permanen karena
khawatir ditegur pimpinan
4. Penyelenggaraan diskresi dipengaruhi oleh karakter kepemimpinan kepala
daerah, semakin berani kepala daerah melakukan diskresi maka jajaran
perangkat daerah juga akan melakukan hal yang sama, dan sebaliknya.
1. Diskresi masih merupakan keputusan dan tindakan yang memerlukan
pertimbangan seksama dalam pelaksanaannya
2. Bagi pengambil kebijakan, diskresi dilakukan dengan maksud untuk
memberikan pelayanan yang baik. Disisi yang lain diskresi harus mematuhi
aturan yang berlaku
3. Benturan antara aturan yang satu dengan yang lain menjadi alasan mengapa
dalam melakukan diskresi sangat diperlukan yang namanya kehati – hatian. Hal
ini perlu dilakukan agar upaya diskresi dengan maksud baik justru tidak
berdampak buruk bagi pengambil kebijakan
4. Dalam menyelenggarakan diskresi lebih sering kepada penyalahgunaan
kewenangan sehingga berdampak tidak baik kepada organisasi. Berbagai
wacana diskresi telah banyak dikenal oleh masyarakat dan terkadang dalam
penggunaan diskresi lebih kepada pelanggaran hukum dan bias pada konsep
diskresi itu sendiri
1. penyelenggaraan diskresi lebih kepada pengambilan kebijakan. Diskresi
merupakan media pengambilan keputusan dimana aturan dalam
penyelenggaraannya harus jelas
2. Diskresi dalam konteks tindakan masih belum banyak dilakukan dan lebih
cenderung pada mentoleransi penundaan prasyarat pada suatu layanan tertentu
3. Aspek kepemimpinan dalam membuat kebijakan yang berani dalam konteks
hukum menentukan bentuk diskresi yang akan diambil. Kepemimpinan dengan
latar belakang pengetahuan hukum yang baik berpotensi melakukan diskresi
pada kebijakan yang dianggap kurang sesuai dalam meningkatkan pelayanan
publik.
4. Dalam penyelenggaraan diskresi, tidak sedikit kendala yang muncul sehingga
para pengambil kebijakan menjadi ragu dalam membuat keputusan. Pengambil
kebijakan lebih khawatir jika kebijakan diskresi yang dibuat terindikasi masalah
hukum pidana dan merugikan Negara
5. Pemahaman penyelenggaraan diskresi juga ditemukan beragam. Masih ada
pendapat bahwa diskresi merupakan kebebasan dalam membuat kebijakan
selama masih dalam kewenangannya dan tidak terlepas dari aturan yang
berlaku. Ada pula anggapan bahwa diskresi merupakan penyimpangan hukum
yang dimungkinkan dilakukan selama memiliki tujuan untuk kepentingan
publik.
6. Pemahaman yang beragam ini menjadikan konsep penyelenggaraan diskresi di
daerah lokus kajian menjadi berbeda – beda. Dalam konteks birokrasi,
pemahaman diskresi lebih kepada kebebasan yang taat hukum. Dalam artian ini
kebebasan yang dibatasi berdasarkan aturan hukum yang berlaku
1. Perlu adanya pemahaman yang sama mengenai diskresi sebagai media dalam suatu
kebijakan dengan mengedepankan kepentingan pelayanan publik
2. Kekhawatiran diskresi yang dilakukan oleh pengambil kebijakan perlu mendapatkan
perhatian khusus, sehingga para pengambil kebijakan terlindungi dari fenomena pidana
atas kebijakan yang diambil melalui diskresi
3. Dimensi prasayarat dalam pelayanan publik lebih memungkinkan untuk dilakukan
diskresi karena banyak terdapat prasyarat yang berulang untuk sektor pelayanan yang
berbeda.
4. Perlunya membangun jaringan antara pemerintah daerah dan penegak hukum dalam hal
penyelenggaraan diskresi sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat berdampak baik
terhadap peningkatan pelayanan publik, bukan berdampak buruk bagi pengambil
kebijakan yang dikarenakan pidana atau mal administrasi.
Presentasi hasil kajian diskresi

More Related Content

What's hot

Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
Tri Widodo W. UTOMO
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
Tri Widodo W. UTOMO
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Ardi Susanto
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
FKP2B Cikarang
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Haki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektualHaki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektual
Ega Jalaludin
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
Siti Sahati
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
IhsanFarhan
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
Akram Naufal
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Oswar Mungkasa
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
Dian Oktavia
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerahMekanisme pembentukan peraturan daerah
Mekanisme pembentukan peraturan daerah
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Haki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektualHaki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektual
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Mata kuliah haki
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 

Viewers also liked

Kegiatan review urtug kutai timur 2015
Kegiatan review urtug kutai timur 2015Kegiatan review urtug kutai timur 2015
Kegiatan review urtug kutai timur 2015
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...
Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...
Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...
Tri Widodo W. UTOMO
 
Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014
Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014
Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
pjj_kemenkes
 
01. slide-sp
01. slide-sp01. slide-sp
01. slide-sp
irfan fauzi
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
Zakiah dr
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
febi diostovel
 

Viewers also liked (10)

Kegiatan review urtug kutai timur 2015
Kegiatan review urtug kutai timur 2015Kegiatan review urtug kutai timur 2015
Kegiatan review urtug kutai timur 2015
 
Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...
Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...
Diskresi dan inovasi: Dua Sisi Mata Uang Akselerator Pembangunan & Pelayanan ...
 
Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014
Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014
Evaluasi Urtug dan Tupoksi SKPD Pemkab PPU 2014
 
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
Presentasi Evaluasi Jabatan 2015 Bekerjasama dengan Bagian Organisasi Kab. Nu...
 
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
 
01. slide-sp
01. slide-sp01. slide-sp
01. slide-sp
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 

Similar to Presentasi hasil kajian diskresi

pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanpengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Abortion pills Dubai//+966572737505//get cytotec
Abortion pills Dubai//+966572737505//get cytotecAbortion pills Dubai//+966572737505//get cytotec
Abortion pills Dubai//+966572737505//get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...
At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...
At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get Cytotec
Abortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get CytotecAbortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get Cytotec
Abortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani
Aries Veronica
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
ErvynKaffah
 
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Kebijakan Kehumasan Instansi Pemerintah
Kebijakan Kehumasan Instansi PemerintahKebijakan Kehumasan Instansi Pemerintah
Kebijakan Kehumasan Instansi Pemerintah
Deddy Supriady Bratakusumah
 
2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf
RahmatR8
 
Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020
Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020
Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020
HumasPolresBukitting
 
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang PerijinanMewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Kurniawan Saputra
 
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxPresentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
HanifGhiyatsRamadhan
 
Pelayanan publik
Pelayanan publikPelayanan publik
Pelayanan publik
Nagara Amarta
 
RB, Pelayanan Publik, dan Inovasi
RB, Pelayanan Publik, dan InovasiRB, Pelayanan Publik, dan Inovasi
RB, Pelayanan Publik, dan Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Makalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdfMakalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdf
NugrohoAdi26
 
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
FahreziAchmad
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Taufiqurokhman1
 
Pelayanan Publik.pptx
Pelayanan Publik.pptxPelayanan Publik.pptx
Pelayanan Publik.pptx
NoviaHadrianti
 

Similar to Presentasi hasil kajian diskresi (20)

pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanpengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
 
Abortion pills Dubai//+966572737505//get cytotec
Abortion pills Dubai//+966572737505//get cytotecAbortion pills Dubai//+966572737505//get cytotec
Abortion pills Dubai//+966572737505//get cytotec
 
At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...
At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...
At best price in Saudi Arabia : +966543202731 ] Get Cytotec & Abortion pills ...
 
Abortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get Cytotec
Abortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get CytotecAbortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get Cytotec
Abortion pills In Riyadh |+966572737505 } Get Cytotec
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani
 
Jurnal Borneo Administrator, Vol. 8 No. 2 Tahun 2012
Jurnal Borneo Administrator, Vol. 8 No. 2 Tahun 2012Jurnal Borneo Administrator, Vol. 8 No. 2 Tahun 2012
Jurnal Borneo Administrator, Vol. 8 No. 2 Tahun 2012
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
 
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
 
Kebijakan Kehumasan Instansi Pemerintah
Kebijakan Kehumasan Instansi PemerintahKebijakan Kehumasan Instansi Pemerintah
Kebijakan Kehumasan Instansi Pemerintah
 
2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf
 
Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020
Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020
Laporan Indek Kepuasan Masyarakat Triwulan IV 2020
 
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang PerijinanMewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
 
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxPresentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
 
Pelayanan publik
Pelayanan publikPelayanan publik
Pelayanan publik
 
RB, Pelayanan Publik, dan Inovasi
RB, Pelayanan Publik, dan InovasiRB, Pelayanan Publik, dan Inovasi
RB, Pelayanan Publik, dan Inovasi
 
Makalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdfMakalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdf
 
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
 
623 9044-1-pb
623 9044-1-pb623 9044-1-pb
623 9044-1-pb
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
 
Pelayanan Publik.pptx
Pelayanan Publik.pptxPelayanan Publik.pptx
Pelayanan Publik.pptx
 

More from Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN

Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKNPolicy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASNPolicy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASNPolicy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpimKajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Brief 2016 (Diskresi)
Policy Brief 2016 (Diskresi)Policy Brief 2016 (Diskresi)
Policy Brief 2016 (Diskresi)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ PerbatasanPresentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatikKajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 

More from Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN (20)

Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
 
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKNPolicy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
 
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
 
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
 
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
 
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
 
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
 
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASNPolicy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
 
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASNPolicy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
 
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpimKajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
 
Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016
 
Policy Brief 2016 (Diskresi)
Policy Brief 2016 (Diskresi)Policy Brief 2016 (Diskresi)
Policy Brief 2016 (Diskresi)
 
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
 
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
 
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
 
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ PerbatasanPresentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
 
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatikKajian pengelolaan potensi SDA sebatik
Kajian pengelolaan potensi SDA sebatik
 

Recently uploaded

Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 

Recently uploaded (17)

Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 

Presentasi hasil kajian diskresi

  • 1. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara
  • 2.  Penyelenggaraan pelayanan publik yang belum maksimal  Aturan hukum yang cenderung memenjarakan usaha pelayanan publik  Terbitnya UU No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan  Diskresi sebagai bentuk kebebasan untuk menerapkan peraturan dalam situasi konkret  Diskresi wajib di dasarkan kepada hukum
  • 3. Sumber : Badan Kepegawaian Negara, http://www.bkn.go.id/statistik-pns
  • 4. Sumber : Ombudsman RI, Laporan Tahunan 2015,
  • 5. Jumlah laporan masyarakat berdasarkan kelompok terlapor, 2015 Dari 6859 (enam ribu delapan ratus lima puluh sembilan) laporan/pengaduan masyarakat Tahun 2015, sebanyak 41,59% atau 2853 (dua ribu delapan ratus lima puluh tiga) laporan mengeluhkan pelayanan publik di instansi pemerintah daerah Sumber : Ombudsman RI, Statistik laporan/pengaduan masyarakat tahun 2015
  • 6.
  • 7. Lima instruksi Presiden terkait kebijakan diskresi : 1. Kebijakan diskresi yang tidak bisa di pidanakan 2. Segala tindakan administrasi pemerintahan tidak bisa dipidanakan 3. Kerugian yang dinyatakan oleh BPK diberikan peluang selama 60 hari 4. Segala data mengenai kerugian Negara harus kongkret dan tidak mengada-ada 5. Tidak mengekspose segala kasus ke media sebelum adanya penuntutan Sumber ; Lima Instruksi Presiden kepada Jajaran Polri dan Kejaksaan (19 Juni 2016), diakses http://www.menpan.go.id/berita-terkini/5284-lima-instruksi-presiden-kepada-jajaran-polri-dan- kejaksaan pada tanggal tanggal 23.11.2016
  • 8. “ Dalam hal ini diskresi dapat dilakukan untuk mengisi ruang – ruang kosong dalam rangka perbaikan pelayanan publik. Pengambil kebijakan dapat melakukan diskresi selama di dasarkan pada hukum dan itikad baik serta masih dalam lingkup kewenangan kebijakannya “ Eko Prasodjo (2014) “ bahwa hal lain yang perlu diperhatikan terkait diskresi adalah hubungannya yang erat dengan inovasi, khususnya dalam perbaikan pelayanan publik. Penyakit utama dari pelayanan publik kita adalah kelambanan pelayanan, prosedur yang tidak jelas sehingga mengundang praktik percaloan dan tentu saja kemudian pungutan liar” Denny indrayana (Makalah dalam diskusi LAN, Jakarta tanggal 29 Maret 2016)
  • 9. RJ LINO YAKIN DISKRESINYA TAK MELANGGAR ATURAN Diskresi atau kebijakan yang diambil dalam proses pengadaan Quay Container Crane (QCC) tahun 2010 oleh Mantan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino
  • 10. DENNY INDRAYANA DAN KASUS PAYMENT GATEWAY “ Kasus "payment gateway" yang merupakan program pembuatan paspor elektornik yang dipelopori Denny Indrayana ditujukan untuk perbaikan pelayanan publik, utamanya dalam pembayaran paspor, agar lebih cepat: diubah dari manual di loket, menjadi dalam jaringan dan berbasis teknologi “
  • 11. PROGRAM PEREMAJAAN KELAPA GENJAH DI BANYUMAS “ Program Peremajaan kelapa genjah Entok oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Banyumas,Tjutjun Sunarti Rochidi bertujuan untuk mengurangi resiko penderes yang meninggal atau cacat akibat terjatuh dari pohon kelapa saat megambil nira kelapa. Sudah puluhan penderes meninggal saat memanjat pohon kelapa untuk mengambil niranya. Rata-rata tinggi pohon kelapa di Banyumas mencapai antara 10 hingga 15 meter “
  • 12. Menurut atmosudirdjo dalam mahmud mulyadi (2011:32), pengertian diskresi atau (freis ermessen) adalah kebebasan bertindak untuk mengambil keputusan pada pejabat publik yang berwenang berdasarkan pendapat sendiri. Menurut M. Nata Saputra dalamYopie Morya Immanuel Patrio (2011:3), diskresi dapat dikatakan sebagai suatu kebebasan yang diberikan kepada alat administrasi negara, yaitu kebebasan yang pada asasnya memperkenankan alat administrasi negara mengutamakan keefektifan tercapainya suatu tujuan dari pada berpengang teguh pada ketentuan hukum atau kewenangan yang sah untuk turut campur dalam kegiatan sosial guna melaksanakan tugas – tugas menyelenggarakan kepentingan umum.
  • 13. Menurut Philipus M. Hadjon, dkk, dalam Huda (2014) Pelayanan publik merupakan hak sosial dasar dari masyarakat (social rights) Social rights merupakan the rights to receive, hak-hak untuk menerima dari pemerintah, oleh karena itu penyelenggara pemerintahan berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Agus Dwiyanto menjelaskan bahwa Buruknya pelayanan publik memang bukan hal baru, fakta di lapangan masih banyak menunjukkan hal ini. Governance And Decentralization Survey (GDS) 2002 menemukan tiga masalah penting yang banyak terjadi di lapangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu : 1. besarnya diskriminasi pelayanan. 2. tidak adanya kepastian biaya dan waktu pelayanan 3. rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
  • 14.
  • 15.  Dimensi apa saja yang dapat dilakukan diskresi dalam pengambilan kebijakan di sektor pelayanan publik?  Apa saja yang dirasa menjadi kendala dalam melakukan diskresi bagi pengambil kebijakan terkait peningkatan pelayanan publik ?  Strategi apa yang dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan dalam melakukan diskresi tersebut?
  • 16.  Mengidentifikasi dimensi diskresi yang dapat dilakukan dalam sektor pelayanan publik  Mengidentifikasi kendala dalam melakukan diskresi bagi pengambil kebijakan terkait peningkatan pelayanan publik.  Mengidentifikasi strategi untuk melakukan diskresi oleh para pengambil kebijakan dalam peningkatan pelayanan publik.
  • 17.  Teridentifikasinya dimensi diskresi yang dapat dilakukan dalam sektor pelayanan publik  Teridentifikasinya kendala dalam melakukan diskresi bagi pengambil kebijakan terkait peningkatan pelayanan publik.  Teridentifikasinya strategi untuk melakukan diskresi oleh para pengambil kebijakan dalam peningkatan pelayanan publik.
  • 18.  Menurut Zainuddin (2014:31) penelitian terhadap efektifitas hukum merupakan penelitian yang membahas bagaimana hukum beroperasi dalam masyarakat, penelitian ini sangat relevan di Negara berkembang seperti Indonesia, penelitian ini mensyaratkan penelitinya di samping mengetahui ilmu hukum juga mengetahui ilmu sosial, dan memimiki pengetahuan dalam penelitian ilmu sosial (social science research).  Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian deskriptif, dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menjelaskan dan merumuskan desain strategi dan arah kebijakan pengembangan diskresi di pemerintah daerah dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
  • 19. Ada beberapa metode pengumpulan data yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu (Zainuddin, 2014: 107) 1. Metode Penelitian Kepustakaan 2. Metode Penelitian Lapangan responden yang ditentukan secara purposive sampling dari lokus yang akan diteliti, yaitu :  Sekretaris Daerah  Kepala Badan Pelayanan Terpadu  Kepala Dinas Kesehatan  Direktur Rumah Sakit Umum Daerah  Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lokus penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Kalimantan, yaitu Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dipilih secara purposive (bertujuan)
  • 20. Berdasarkan sifat penelitian deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif terhadap data primer dan data sekunder Adapun hasil analisis data dideskripsikan dengan pendekatan kualitatif (gabungan pendekatan empiris dan pendekatan konseptual) untuk menggambarkan strategi penyelenggaraan diskresi di daerah kalimantan dalam rangka peningkatan pelayanan publik, yang perumusannya berdasarkan pada argumen ilmiah dari data empiris, teoritis dan kajian perundangan
  • 21.
  • 22. Temuan Diskresi di Lokus Kajian
  • 23. Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu 1. Penundaan kelengkapan persyaratan pada permohonan ijin HO 2. Meniadakan kelengkapan aspek teknis mengenai pemeriksaan lapangan dengan self assessment pada permohonan ijin HO Rumah Kost Kepala Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota Pontianak : “ ...merupakan kebijakan saja supaya usahanya jalan ,yang bersangkutan bisa berusaha atau bisa mendapat akses di bank kan itu intinya kalau dapat ijin… ”
  • 24. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1. Pengelolaan administrasi kependudukan bagi penduduk musiman yang tinggal di Kota Pontianak 2. Pembekuan data penduduk bagi yang terdata secara administrasi sebagai penduduk Kota Pontianak namun tinggal di kota lain Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Pontianak : “ …Jadi sebenarnya yang tidak punya di tempat lain tapi di tempat kita ada yang pertama itu adalah KIPEM (Kartu Identitas Penduduk Musiman) itu di kabupaten lain tidak ada,hanya ada di kota Pontianak,jadi kalo misalnya orang datang di kota Pontianak seperti mahasiswa segala macam dan dia kan tidak pindah secara permanen artinya dia tidak pindah menetap karena untuk kuliah dan segala macam,dan itu yang kami berlakukan bagi penduduk luar yang pindah tidak secara permanen ya dengan KIPEM itu tadi… “(Kantor Disdukcapil,24 Mei 2016) “ …Yang kedua adalah pembekuan data.Jadi itu ada perwalinya no 30 tahun 2012.Jadi itu kan kebetulan banyak secara fisik orang itu tidak berada di Pontianak tetapi secara administrasi kependudukan dia adalah penduduk kota Pontianak…“(Kantor Disdukcapil,24 Mei 2016)
  • 25. Dinas Kesehatan 1. Pemberian bantuan biaya transportasi dan akomodasi kepada pasien dan keluarga pasien yang mendapat rujukan untuk berobat di luar Kota Pontianak Walikota Pontianak : “...contoh Diskresi di bidang bansos.Sudah dibayarkan premi BPJSnya,artinya APBD sdh membayarkan BPJSnya tapi ketika dia harus dirujuk ke Jakarta dia kan harus ada tiketnya,harus ada tempat nginapnya dan harus ada biaya makannya.Saya keluarkan lagi dari bansos.karena kebutuhan BPJS tidak membiayai.Dari sisi keuangan salah, karena orang sudah diberi asuransi BPJS sdh ditanggung...”
  • 26. Permendagri 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 1. Pasal 1 Ayat (15) adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial 2. Dalam permendagri berikut peraturan perubahannya menyebutkan bahwa Bantuan sosial berupa uang diberikan secara langsung kepada penerima seperti beasiswa bagi anak miskin, yayasan pengelola yatim piatu, nelayan miskin, masyarakat lanjut usia, terlantar, cacat berat dan tunjangan kesehatan putra putri pahlawan yang tidak mampu
  • 27. Rumah Sakit Umum Daerah 1. Mendirikan rumah sakit tanpa kelas dengan tidak mebedakan jasa pelayanan 2. Membuat pernyataan terhutang bagi pasien yang tidak mampu membayar biaya berobat dan dapat dipertanggungjawabkan dari aspek anggaran Pejabat RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie : “ …saat akhir perawatan diwajibkan untuk membayar biaya yang telah ada pada tagihan,padahal pasien tersebut tidak mempunyai biaya yang cukup.Apa yang dilakukan oleh rumah sakit? Jadi kami memberikan blangko atau form yang harus diisi dengan data pasien atau penanggung jawab pasien tidak harus pasien.Kemudian form tersebut diisi dan diserahkan kepada petugas kasir.Misalnya biaya total setelah mengalami rawat inap mencapai 1 juta,tetapi pasien tersebut hanya memiliki biaya 500 ribu,pasien tersebut cukup membayar 500 ribu saja di sertai dengan blangko tersebut….”
  • 28. Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu 1. Penerbitan surat pengantar/keterangan proses pengurusan dokumen yang menyatakan proses sudah berjalan dan dapat dipastikan diterbitkan dalam pengurusan ijin tower 2. Memberikan keringanan terkait kelengkapan dokumen persyaratan perijinan yang kurang
  • 29. Kepala Badan Pelayanan dan Perijinan Terpadu Kabupaten Kutai Katanegara : “Selama ini kan mengurus tower itu kan ada mengurus IMB, dalam mengurus IMB itu ada salah satu syaratnya mengurus ijin lingkungan, nah dalam pengurusannya kan ada dokumen UKL UPL, terkait proses penyelesaian pembuatan dokumen ini, kelihatannya membutuhkan waktu paling cepaat satu bulan, sementara kan persyaratan ijin yang diharapkan itu kan paling ceat 7 hari atau 14 hari lah paling lama, nah ini kan jadi persoalan, persoalannya persayaratan itu tidak akan terpenuhi, karena memang salah satu syaratnya belum dipenuhi juga terkait ijin lingkungan, karena waktunya memang hampir sebulan, nah untuk menyiasatinya, proses ijin sudah masuk ke BLHD, ada koreksi sekitar hampir 7 hari.Ada semacam signal bahwa itu pasti akan diterbitkan, nah kalau sudah pasti akan diterbitkan, tinggal komitmen teman-teman BLHD untuk membuat surat pengantar dulu, artinya nanti akan tetap diterbitkan sambil menunggu proses penandatanganan karena masih dengan Ibu Bupati kan, nah sambil menunggu diterbitkanlah surat keterangan. Nah ternyata disepakati bersama untuk mengakomodasi agar ijinnya cepat keluar, cepat selesai”. Ketika masyarakat yang jauh dari kantor pusat layanan (BP2T) mengajukan perizinan dan datanya tidak/kurang lengkap, itu artinya mereka harus kembali lagi untuk menempuh perjalanan guna melengkapi persayaratannya. Berdasar pada kondisi tersebut, BP2T membuat kebijakan dengan malanjutkan terus proses pengurusan proses perizinan walaupun persyaratannya kurang. Persyaratan yang kurang wajib dipenuhi ketika masyarakat yang mengajukan perizinan akan mengambil dokumen perizinannya. Untuk tertib administrasi dan menghindari miss komunikasi ke depannya, maka dokumen yang belum terlengkapi tersebut, tercantum dalam sebuah catatan di form kelengkapan berkas.
  • 30. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1. Menandatangani blangko Kartu Keluarga yang masih kosong untuk mempercepat layanan Dampak dari Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 471.14/13795/Dukcapil tentang Petunjuk Penandatanganan Kartu Keluarga. Surat tertanggal 2 Desember 2015 itu ditujukan untuk seluruh Kepala Daerah se- Indonesia. Surat edaran tersebut mencabut dan menyatakan tidak berlakunya lagi seluruh surat yang berkaitan dengan petunjuk penandatangan Kartu Keluarga menggunakan scanner atau tanda tangan berupa stempel di kecamatan. Dengan berlakunya Surat Edaran tersebut maka Penerbitan Kartu Keluarga (KK) kini wajib ditandatangani dan distempel basah oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Katanegara : “Hal ini sudah mulai dijalankan,tp dalam masa penjajakan.Sudah diujicoba di UPT Muara Badak dan Muara Jawa,itu daerah pantai karena banyak pendatang/ kalau daerah hulu mereka lebih banyak yang langsung datang karena kesadaran mencetak disini.Ini baru uji coba,jika nanti oleh pusat tidak diperbolehkan,ya kita hapus,dicari jalan lain lagi....”
  • 31. Rumah Sakit Umum Daerah 1. Memberlakukan penitipan sementara untuk pasien dikarenakan kondisi kamar pada kelas tertentu yang penuh “ …Pemerintah kan memberikan jaminan kesehatan,tapi sarana dan prasarananya tidak siap,infrastrukturnya tidak siap,termasuk jumlah tempat tidur yang ada,jumlah rumah sakit,peningkatannya tidak signifikan dengan peningkatan orang yang mendapatkan jaminan.Dan akibatnya terjadi penumpukan dan kita tahu orang yang seperti itu kan kelas 3.BPJS PBI dan jamkesda itu harus kelas 3 dan tidak bisa naik kelas.Kemudian kelas 3 ini menjadi penuh,dan akhirnya kebijakan ini kami buat untuk dititipkan sementara.Nanti begitu ada ruangan kelas 3 maka yang bersangkutan akan dipindah...“ Direktur RSUD A.M.Parikesit
  • 32. Dinas Kesehatan 1. Membangun rumah sakit tipe c, tanpa kelas di Kota Bangun 2. Memberikan take home pay serta tunjangan dan fasilitas kesehatan kepada tenaga medis rumah sakit di Kota Bangun Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara : “ …dalam Undang-undang dasar juga tidak ada disebutkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan kelas-kelas,Sedangkan di undang-undang kesehatan ada diatur kelas-kelas di rumah sakit.nah ini yang ingin kita ambil celah diskresi ini sehingga kami memutuskan untuk tidak melakukan kastanisasi terhadap pelayanan kesehatan dan itu kita lakukan pada Rumah Sakit Kota Bangun ini Setara kelas 1 dan kelas 2 1 ruangan hanya 1 dan dua orang saja ber ac kamar mandi di dalam… ” Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara : “Kami memberikan penggajian take home pay yang cukup bagi tim medis di sana dengan system kontrak dan penggajian yang mengacu pada tenaga bedah dan non bedah untuk spesialis kami hitung khusus berdasarkan indikator-indikator seperti keterasingan,kita hitung jasa pelayanan dan jumlah pasien,dan kami berikan fasilitas pendukung bagi tenaga kesehatan . kita tidak bisa menarik tenaga spesialis ke daerah terpencil kalau system penggajian nya tidak sesuai,mengapa hal ini dilakukan agar tidak ada pembedaan pelayan oleh para tenaga medis ini.
  • 33.
  • 34. Tuntutan Pelayanan Publik Kondisi Riil Pelayanan Publik Waktu penyelesaian proses perijinan yang cepat Berkas yang tidak lengkap dan membutuhkan waktu untuk melengkapi dikarenakan kondisi geografis Penyelenggaraan diskresi dalam bentuk tindakan Pemahaman diskresi kepada pimpinan sebagai pengambil kebijakan Keberanian Kepala Daerah dalam membuat diskresi Kekhawatiran Kepala Daerah dan jajarannya terhadap tuntutan pidana meskipun diduga mal administrasi Masyarakat ingin keputusan yang cepat dan tidak mau tau dengan prosesnya Penyelenggaraan diskresi merupakan kebebasan mengambil keputusan yang terbatas Diskresi sebagai tantangan Proses diskresi yang diatur menjadikan kendala
  • 35. Tuntutan Pelayanan Publik Kondisi Riil Pelayanan Publik Semangat yang tinggi dalam peningkatan pelayanan publik Proses layanan publik yang kaku dan taat hukum Tanggungjawab pemerintah daerah pada layanan dasar Sikap kehati – hatian dalam membuat kebijakan diskresi Proses layanan publik yang praktis Diskresi dalam bentuk tindakan dan lebih kepada mentoleransi prosedur
  • 36. 1. Penyelenggaraan diskresi lebih ditekankan pada kebijakan, padahal diskresi dapat berupa tindakan selama masih dalam kewenangannya 2. Pemahaman bahwa yang melakukan diskresi hanya pada jabatan kepala daerah atau kepala SKPD, sehingga penyelenggaraan diskresi pada jabatan fungsional umum (level front liner) lebih banyak diabaikan karena ruang lingkup kewenangan yang terbatas 3. Diskresi pada level front liner lebih kepada rasa kemanusiaan yang berlaku pada masyarakat dengan kondisi tertentu dan tidak bersifat permanen karena khawatir ditegur pimpinan 4. Penyelenggaraan diskresi dipengaruhi oleh karakter kepemimpinan kepala daerah, semakin berani kepala daerah melakukan diskresi maka jajaran perangkat daerah juga akan melakukan hal yang sama, dan sebaliknya.
  • 37. 1. Diskresi masih merupakan keputusan dan tindakan yang memerlukan pertimbangan seksama dalam pelaksanaannya 2. Bagi pengambil kebijakan, diskresi dilakukan dengan maksud untuk memberikan pelayanan yang baik. Disisi yang lain diskresi harus mematuhi aturan yang berlaku 3. Benturan antara aturan yang satu dengan yang lain menjadi alasan mengapa dalam melakukan diskresi sangat diperlukan yang namanya kehati – hatian. Hal ini perlu dilakukan agar upaya diskresi dengan maksud baik justru tidak berdampak buruk bagi pengambil kebijakan 4. Dalam menyelenggarakan diskresi lebih sering kepada penyalahgunaan kewenangan sehingga berdampak tidak baik kepada organisasi. Berbagai wacana diskresi telah banyak dikenal oleh masyarakat dan terkadang dalam penggunaan diskresi lebih kepada pelanggaran hukum dan bias pada konsep diskresi itu sendiri
  • 38. 1. penyelenggaraan diskresi lebih kepada pengambilan kebijakan. Diskresi merupakan media pengambilan keputusan dimana aturan dalam penyelenggaraannya harus jelas 2. Diskresi dalam konteks tindakan masih belum banyak dilakukan dan lebih cenderung pada mentoleransi penundaan prasyarat pada suatu layanan tertentu 3. Aspek kepemimpinan dalam membuat kebijakan yang berani dalam konteks hukum menentukan bentuk diskresi yang akan diambil. Kepemimpinan dengan latar belakang pengetahuan hukum yang baik berpotensi melakukan diskresi pada kebijakan yang dianggap kurang sesuai dalam meningkatkan pelayanan publik. 4. Dalam penyelenggaraan diskresi, tidak sedikit kendala yang muncul sehingga para pengambil kebijakan menjadi ragu dalam membuat keputusan. Pengambil kebijakan lebih khawatir jika kebijakan diskresi yang dibuat terindikasi masalah hukum pidana dan merugikan Negara
  • 39. 5. Pemahaman penyelenggaraan diskresi juga ditemukan beragam. Masih ada pendapat bahwa diskresi merupakan kebebasan dalam membuat kebijakan selama masih dalam kewenangannya dan tidak terlepas dari aturan yang berlaku. Ada pula anggapan bahwa diskresi merupakan penyimpangan hukum yang dimungkinkan dilakukan selama memiliki tujuan untuk kepentingan publik. 6. Pemahaman yang beragam ini menjadikan konsep penyelenggaraan diskresi di daerah lokus kajian menjadi berbeda – beda. Dalam konteks birokrasi, pemahaman diskresi lebih kepada kebebasan yang taat hukum. Dalam artian ini kebebasan yang dibatasi berdasarkan aturan hukum yang berlaku
  • 40. 1. Perlu adanya pemahaman yang sama mengenai diskresi sebagai media dalam suatu kebijakan dengan mengedepankan kepentingan pelayanan publik 2. Kekhawatiran diskresi yang dilakukan oleh pengambil kebijakan perlu mendapatkan perhatian khusus, sehingga para pengambil kebijakan terlindungi dari fenomena pidana atas kebijakan yang diambil melalui diskresi 3. Dimensi prasayarat dalam pelayanan publik lebih memungkinkan untuk dilakukan diskresi karena banyak terdapat prasyarat yang berulang untuk sektor pelayanan yang berbeda. 4. Perlunya membangun jaringan antara pemerintah daerah dan penegak hukum dalam hal penyelenggaraan diskresi sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat berdampak baik terhadap peningkatan pelayanan publik, bukan berdampak buruk bagi pengambil kebijakan yang dikarenakan pidana atau mal administrasi.