1. UJI KOMPETENSI
PELAKSANA PEMELIHARAAN JALAN
Skema Sertifikasi : Pelaksana Pemeliharaan Jalan
Jenjang : 6
Nama Asesi : FRANSISCA SONIA SEFE
NIK Asesi : 5371046401980012
TUK : MATAHARI
Nama Asesor : 1.
2.
2. PEMELIHARAAN JALAN
Pemeliharaan jalan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan jalan yang
diperlukan dan direncanakan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal
melayani lalu lintas selama umur rencana jalan yang ditetapkan.
PENINGKATAN JALAN
Peningkatan jalan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kondisi jalan yang kemampuannya tidak baik
atau kritis, sampai suatu kondisi pelayanan yang baik dan sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan.
3. • Pekerjaan pemeliharaan konstruksi jalan merupakan pekerjaan yang penting untuk dilaksanakan karena
konstruksi jalan merupakan investasi modal yang besar sehingga apabila pelaksanaaannya diabaikan akan
membutuhkan biaya rekonstruksi yang sangat mahal untuk bisa mempertahankan performance standard
(perbaikan ke standar kondisi yang layak).
• Para pengguna jalan menuntut agar jalan yang dilewatinya selalu memberi kenyamanan dan keselamatan.
Namun perkerasan jalan akan mengalami penurunan kondisi seiring dengan berkurangnya umur pelayanan
karena perkerasan secara terus menerus mengalami tegangan-tegangan akibat beban lalu lintas yang dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan minor pada perkerasan. Selain beban lalu lintas juga terdapat pengaruh
air, iklim, cuaca, kelembaban, dan lingkungan yang dapat menurunkan kondisi pelayanan jalan.
• Karena karakteristiknya yang selalu mengalami penurunan kondisi, maka untuk memperlambat laju kecepatan
penurunan kondisi dan untuk mempertahankan kondisi jalan pada tingkat yang layak (performance standard),
maka jalan perlu dipelihara secara terus menerus.
Untuk mewujudkan pemeliharaan jalan yang hasilnya dapat memenuhi tuntutan para pengguna jalan
bukanlah pekerjaan yang mudah karena diperlukan deteksi dan perbaikan sedini mungkin terhadap perkerasan
guna mencegah kerusakan minor berkembang menjadi kegagalan konstruksi perkerasan.
4. 1. Tujuan Pemeliharaan Jalan
Secara umum pemeliharaan jalan dimaksudkan untuk :
a. Mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi dalam melayani lalu lintas sehingga keselamatan lalu lintas terjamin dan
pelayanan jalan meningkat. Artinya kecelakaan yang diakibatkan oleh konsidi jalan yang buruk dapat ditekan seminimal mungkin dan
karena kondisi jalan yang baik para pengguna jalan akan menikmati kenyamanan selama perjalanannya.
b. Memperkecil biaya operasi kendaraan.
Besarnya biaya operasi kendaraan tergantung pada jenis kendaraan , geometric dan kondisi jalan. Apabila jalan dalam kondisi baik maka
Biaya Operasi Kendaraan (BOK) tidak meningkat, sedangkan yang sangat berkepentingan dengan BOK adalah para pengguna jalan.
c. Memperlambat atau mengurangi laju kerusakan (rate of deterioration) sehingga diharapkan dapat memperpanjang umur jalan.
Ditinjau dari segi teknis kegiatan pemeliharaan jalan merupakan upaya upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya air kelapisan
perkerasan yang mengalami retak karena terjadinya pelapukan dan upaya menangani akibat dari gerakan roda dan beban lalu lintas yang
menyebabkan pengikisan dan tekanan terhadap permukaan perkerasan yang akhirnya terjadi kelelahan (fatig) pada struktur jalan.
2. Klasifikasi Kegiatan Pemeliharaan Jalan Berdasarkan Frekuensi Pelaksanaannya.
a. Pemeliharaan Rutin (Routine Maintenance)
Merupakan Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun. Kegiatan ini meliputi : perawatan permukaan
jalan meliputi : perbaikan kerusakan kecil, penambalan lubang, pemburasan, perbaikan kerusakan tepi perkerasan, perawatan trotoar,
saluran samping dan drainase bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan dan perawatan bahu jalan.
b. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan hanya pada interval waktu tertentu karena kondisi jalan sudah mulai menurun.
Kegiatan ini meliputi perbaikan, levelling, resealing maupun overlay (pelapisan ulang) pada jalan beraspal atau regrooving
(pengaluran/pengkasaran permukaan) maupun overlay pada jalan beton semen.
c. Rehabilitasi (Urgent Maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk hal-hal yang sifatnya mendadak /mendesak/ darurat akibat terjadi kerusakan setempat yang
cukup berat misalnya jalan putus akibat banjir, longsor, gempa, dll
Kegiatan rehabilitasi ini meliputi semua kegiatan pengembalian kondisi jalan ke kondisi semula yang harus dilakukan secepatnya agar lalu
lintas tetap berjalan dengan lancar.
5. Tujuan Pemeliharaan Jalan
Secara umum pemeliharaan jalan dimaksudkan untuk :
a. Mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi dalam melayani lalu lintas sehingga keselamatan lalu lintas
terjamin dan pelayanan jalan meningkat. Artinya kecelakaan yang diakibatkan oleh konsidi jalan yang buruk dapat
ditekan seminimal mungkin dan karena kondisi jalan yang baik para pengguna jalan akan menikmati kenyamanan
selama perjalanannya.
b. Memperkecil biaya operasi kendaraan.
Besarnya biaya operasi kendaraan tergantung pada jenis kendaraan , geometric dan kondisi jalan. Apabila jalan
dalam kondisi baik maka Biaya Operasi Kendaraan (BOK) tidak meningkat, sedangkan yang sangat berkepentingan
dengan BOK adalah para pengguna jalan.
c. Memperlambat atau mengurangi laju kerusakan (rate of deterioration) sehingga diharapkan dapat
memperpanjang umur jalan.
Ditinjau dari segi teknis kegiatan pemeliharaan jalan merupakan upaya upaya yang dilakukan untuk mencegah
masuknya air kelapisan perkerasan yang mengalami retak karena terjadinya pelapukan dan upaya menangani
akibat dari gerakan roda dan beban lalu lintas yang menyebabkan pengikisan dan tekanan terhadap permukaan
perkerasan yang akhirnya terjadi kelelahan (fatig) pada struktur jalan.
6. Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jalan yang mencakup 6 tahapan
yaitu
(1) Mobilisasi
(2) pembangunan bahu jalan
(3) pembangunan sub-base
(4) pengaplikasian lapisan pengikat
(5) pembangunan permukaan jalan, dan
(6) pembangunan pinggir jalan.
7. Pekerjaan Persiapan.
a Mobilisasi Peralatan, Personil dan Tenaga.
. Untuk mobilisasi peralatan, personil dan tenaga diatur sesuai kebutuhan dan jadwal pelaksanaan proyek (schedule).
b Pembuatan Los Kerja/Barak Kerja.
. Pembuatan los kerja/barak kerja dilakukan untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama pekerjaan proyek
hingga selesai. Ini berfungsi sebagai akomodasi personiil dan monitoring segala kegiatan selama pekerjaan.
c Jalan Masuk.
. Jalan Masuk ke lokasi proyek dipersiapkan agar mobilisasi peralatan, personil dan tenaga kerja berlangsung dengan
aman dan lancar sehingga menjamin Jadwal Pelaksanaan Proyek sesuai dengan rencana (schedule) dan memberi
kemudahan bagi pengawasan selama proyek tersebut dikerjakan.
d Pengukuran.
. Tanda dasar untuk proyek merupakan Bench Mark Yang terletak berdekatan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik tetap utama pada lokasi jalan yang sudah ada. Bench
Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar diberikan sebagai referensi. Dalam segala hal,
sebelum memulai pekerjaan tanah kami akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki
pekerjaan dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang telah disetujui Direksi. Ketinggian muka tanah
yang ditentukan perlu mendapat persetujuan Direksi. Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan
ketinggian yang disetujui. Dalam pemasangan tiang patok, pinggir yang lurus, penyangga, cetakan dan yang lain harus
sesuai petunjuk Direksi. Semua biaya untuk bahan dan upah diatas merupakan beban Kontraktor dan biaya tersebut
sudah termasuk dalam harga satuan. Pengukuran pekerjaan dilakukan untuk mendapatkan data-data tiap bagian yang
akan dikerjakan dari tahap awal hingga selesai.
II. LINGKUP PEKERJAAN
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Timbunan Pilihan Untuk Bahu Jalan
3 Pekerjaan Sub Base Kelas C, t = 10 cm
4 Pekerjaan Pasangan Batu