SlideShare a Scribd company logo
METODE PELAKSANAAN
No. Paket : 058/PABSP/PLP/2014
Nama Kegiatan : Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan
Nama Paket : Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA
Unggul Ali Hasyimi
Provinsi/Kab/Kodya : Aceh Besar
KELOMPOK KERJA ( POKJA) KONSTRUKSI ULP PEMERINTAH ACEH IX
DINAS CIPTA KARYA ACEH
APBA 2014
Metode Pelaksanaan 1
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Perusahaan : CV. GAYO MEDIA PRATAMA
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi
Kode Paket Pekerjaan : 058/PABSP/PLP/2014
LINGKUP PEKERJAAN
Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi adalah pekerjaan dengan
produk Akhir Perkerasan Beton Semen (rigid pavement). Perkerasan beton semen (rigid pavement)
merupakan suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis
beton semen dengan atau tanpa tulangan. Perkerasan beton dapat menanggung beban dari pejalan kaki
dan kenderaan hingga 8 ton, dan dapat bertahan sampai 5 atau 10 tahun. Perkerasan jalan beton semen
atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan
lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar.
Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena
dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.
Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke
bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh
dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari
tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.Karena yang paling penting adalah
mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam
perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri.
Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap
kapasitas struktural perkerasannya. Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena
beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem
drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai
kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah
adalah :
• Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
• Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k), menjadi modulus
reaksi gabungan (modulus of composite reaction).
• Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
• Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
Metode Pelaksanaan 2
Perbedaan Perkerasan Kaku dengan Perkerasan Lentur
KETENTUAN & SYARAT-SYARAT
Pembahasan Metode Pelaksanaan pekerjaan ini mengambil beberapa ketentuan antara lain :
1. Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan akan dimulai selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari dari
tanggal penyerahan lapangan, atau yang di awali dengan melakukan Pre Cost Meeting (PCM).
Metode Pelaksanaan 3
2. Mobilisasi
Pelaksanaan Mobilisasi dilaksanakan dalam waktu ± 60 hari kalender.
3. Lokasi
Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan lokasinya harus sudah
diperiksa kondisi tanahnya dan pengukuran di lapangan untuk pembuatan gambar rencana
(shop drawing) yang disetujui oleh Direksi lapangan (Pihak Pengguna Jasa)
4. Peralatan
Kapasitas Peralatan yang digunakan seperti yang terlihat di dalam analisa teknis yang
merupakan bagian dari analisa harga satuan.
5. Bahan / Material
Bahan dan material yang digunakan semua telah memenuhi persyaratan teknis yang tertera di
dalam spesifikasi teknis berlaku.
6. Proses Pelaksanaan Pekerjaan
Mobilisasi, Pekerjaan pasir urug, Pekerjaan beton mutu sedang fc’ = 20 MPa (K-250) dan
Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh).
1. Pekerjaan Umum :
1.2.1. Mobilisasi
2. Pekerjaan Drainase :
2.4.(1a) Pasir Urug
3. Pekerjaan Struktur :
7.1.(7) a Beton mutu sedang fc’ = 20 MPa (K-250)
7.3.(6) Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh)
I. PEKERJAAN MOBILISASI
Mobilisasi Ada Beberapa hal yang perlu diuraikan untuk menyusun Program yaitu:
a. Mencari / Menyewa Lahan Atau Lokasi untuk base camp dan kantor lapangan
b. Penyiapan Ruang laboraturium lapangan
c. Menyusun Jadwal Mobilisasi Peralatan
d. Menyusun Jadwal Mobilisasi tenaga kerja yang di sesuai dengan struktur organisasi Perusahaan.
A. Lokasi untuk Base Camp.
Pada paket pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi akan
menyewa Lokasi untuk keperluan Kegiatan :
 Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang
menyangkut kegiatan di lapangan agar tertip administrasi.
ï‚· Pembuatan Gudang atau gudang yang ada direnovasi, yaitu tempat menyimpan peralatan
pekerjaan dan Material On Site.
Metode Pelaksanaan 4
ï‚· Lokasi Stockpile material, yaitu untuk penyimpanan sementara material pekerjaan.
ï‚· Stone Crusher, yaitu Alat Pemecah batu dan juga lokasi untuk menempatkan alat pemecah batu
dan tempat memblending material Agregat persiapan yang sudah ada.
ï‚· Bengkel, yaitu tempat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan seperti memotong dan merangkai besi,
mengelas dan lain-lain.
ï‚· Laboraturium Lapangan, yaitu tempat meletakan peralatan laboraturium yang setiap saat
diperlukan di lapangan agar mutu terjamin, seperti alat Sand Cone, timbangan dan alat lainnya.
B. Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi,
daerah pekerjaan dalam area sekolah. Setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal
Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu arus lalu
lintas dan kegiatan belajar mengajar yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. Aktifitas arus lalu lintas yang
terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan raya.
ï‚· Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka
Manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
ï‚· Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
ï‚· Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan
benar.
ï‚· Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas.
Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu linatas
tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunai cat
dengan pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.
C. Penyiapan Laboraturium Lapangan
Untuk menjaga kualitas atau Mutu pekerjaan di lapangan dan untuk pengendalian mutu pekerjaan
Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi akan menyiapkan Laboraturium di
Base camp. Berbagai jenis peralatan untuk pengujian seperti alat pengujian aspal, alat pengujian tanah, alat
pengujian beton dan alat pengujian agregat kasar dan agregat halus dan sebagainya kesemuanya akan
dilengkapi. Jenis peralatan pengujian yang disediakan adalah disesuaikan dengan daftar mobilisasi dan
sesuai dengan kebutuhan lapangan
D. Sistem Pengendalian Mutu
Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-masing item pekerjaan. Untuk
itu pelaksana akan menyiapkan Laboraturium dilokasi pekerjaan atau base camp yang ada dengan berbagai
peralatan pengujian. Untuk menjamin mutu bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan pengujian akan
dilakukan seperti sebagai berikut :
1. Pengujian Beton
ï‚· Test kubus
ï‚· Slump test
Metode Pelaksanaan 5
ï‚· Uji kuat tekan
ï‚· Uji kelenturan
ï‚· dll
2. Pengujian bahan Tanah
ï‚· CBR Laboraturium
ï‚· CBR Lapangan
 Kepadatan lapangan > Sand Cone
 Kepadatan Laboraturium > Proctor test
ï‚· Pemeriksaan Kadar air
ï‚· Pemeriksaan Berat Jenis
ï‚· Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg
3. Pengujian Agregat
ï‚· Analisa saringan
ï‚· Berat Jenis
ï‚· Abrasi
ï‚· Dll
Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan hasil pelaksanaa
pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu :
1. Spesifikasi Umum
2. Spesifikasi Khusus
3. Standar AASHTO dan SNI
Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah :
a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan
digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini.
b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar bahan-bahan yang
digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknik.
c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan personil lapangan
sebagai Quality Engineer dan Material Pavement Engineer.
d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi dan Direksi Pekerjaan
untuk dapat disetujui.
Metode Pelaksanaan 6
D. Analisa Dampak Lingkungan
1. General
Rencana pelakasanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali
Hasyimi ini akan menimbulkan dampak Negatif terhadap aspek lingkungan, terutama pada saat
pelaksanaan pekerjaan penataan ruas jalan tersebut.
2. Dampak yang Akan Terjadi
Dampak yang terjadi dalam aspek lingkungan ini diperkirakan dalam tahapan sebelum pekerjaan
dimulai (Pra pelaksanaan) dan tahapan saat berjalannya pekerjaan.
ï‚· Pra Pelaksanaan
Bahagian dari lingkungan pekerjaan yang diperkirakan terkena dampak pembangunan jalan
saat Pra Pelaksaan adalah : Pengguna Jalan.
ï‚· Pelaksanaan
Bahagian dari ligkungan pekerjaan yang mengakibatkan terkena dampak lingkungan pada
tahap Pelaksanaan adalah :
 Akibat Utilitas, pemindahan milik PLN, Telkom dan PDAM, akan mengganggu aktifitas
masyarakat
 Kegiatan Alat-alat berat yang sedang beroperasi
 Kegiatan pengangkutan material untuk pelaksanaan pekerjaan
 Suara alat-alat berat yang beroperasi menimbulkan kebisingan di sekitar lokasi pekerjaan.
 Meningkatnya volume lalu lintas alat pengangkutan dan alat berat mengakibatkan polusi
debu di sekitar lokasi pekerjaan.
 Meningkatnya volume lalu lintas alat pengangkutan dan alat berat yang beroperasi di lokasi
pekerjaan akibat buangan asap/gas dari alat angkut tersebut mengakibatkan polusi udara.
Selain yang tersebut di atas dampak positif yang timbul pada sekitar daerah lokasi pekerjaan antara
lain :
 Terbukanya lapangan kerja
 Terbukanya kesempatan usaha baru untuk berjualan disekitar lokasi Pelaksanaan
Pekerjaan. Kedua hal tersebut di atas dapat meningkatkan pendapatan ekonomi
masyarakat sekitar proyek.
E. Sistim dan Cara Pengelolaan
Cara pengelolaan karena adanya damoak lingkungan yang timbul juga ada dua bahagian yaitu :
1. Tahap sebelum dimulainya pekerjaan (Pra pelaksanaan)
2. Tahap sedang berjalannya pekerjaan lapangan
1. Pra Pelaksanaan
Beberapa hal yang perlu dilakukan terhadap dampak lingkungan yang mungkin terjadi dalam
tahap Pra pelaksanaan ini.
Metode Pelaksanaan 7
ï‚· Memberi penyuluhan kepada masyarakat sekitar lokasi proyek yang melibatkan penduduk dan
perangkat desa disekitar wilayah pelaksanaan. Penyuluhan menjelaskan mengenai rencana
kegiatan pelaksanaan dan bagaimana hasil pelaksanaan setelah penanganan selesai.
Penyuluhan juga melibatkan pemuka-pemuka daerah setempat seperti, Kepala Sekolah,
Kepala Desa, Camat, dll. Disini pihak proyek juga harus dapat menerima aspirasi masyarakat
sekitar yang terkena dampak lingkungan pada saat pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
Sistim dan cara pengelolaan terhadap Dampak ligkungan yang mungkin terjadi pada saat
pelaksanaan adalah :
ï‚· Dampak yang timbul karena adanya pekerjaan utilitas, seperti membongkar dan memindahkan
tiang listrik, tiang telpon dan pipa PDAM, maka harus dilakukan koordinasi dengan pihak
terkait.
ï‚· Dampak yang timbul akibat pelaksanaan seperti pekerjaan tanah, sehingga adanya debu yang
mengganggu daerah sekitar hendaklah dilakukan penyiraman tanah dan jalan yang sedang
dikerjakan.
ï‚· Dampak yang timbul akibat debu, maka semua armada Kegiatan yang keluar dan masuk
membawa material harus ditutup dengan penutup seperti terpal.
ï‚· Dampak yang timbul akibat kebisingan alat-alat berat yang beroperasi dengan memperlambat
kecepatan laju kenderaan yang melewati lokasi Pekerjaan.
ï‚· Dampak yang timbul akibat kelebihan volume air tanah akibat hujan dan lain-lain perlu di
siapkan saluran sementara untuk menghindari genangan air pada badan jalan dan daerah
pekerjaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan pekerjaan agar pengelolaan
kemungkinan terjadinya aspek dampak lingkungan maka perlu ditempatkan seorang Kepala Keamanan
Lapangan yang selalu memantau pelaksanaan di lapangan. Kepala Keamananan Lapangan betugas
memantau pelaksanaan secara rutin agar tidak terjadi gangguan terhadap lingkungan pekerjaan.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
DIV. I UMUM
1.2. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat yang
digunakan dalam pekerjaan ini, untuk demobilisasi atau pemulangan alat ke besecam. Selain itu pada
pekerjaan persiapan awal yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi
persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya
memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan
melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan
lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada
bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta
menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Metode Pelaksanaan 8
Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual
Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.
Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang
lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan photo dokumentasi 100% yang diikuti dengan final
quantity. Pembuatan photo dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum
pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %)
pengambilan opname photo tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat
laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan,
jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa
pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta
masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat) guna dapat membicarakan masalah – masalah yang
mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis
Pembangunan Fasilitas penunjang akan dilakukan seiring Mobilisasi Tenaga Kerja,dan peralatan
yang diperlukan. Kebutuhan peralatan sudah tertera didalam lampiran form.3b, mobilisasi peralatan ini
dilakukan selama pekerjaan dilaksanakan hingga pekerjaan selesai. Demobilisasi dilakukan setelah semua
pekerjaan selesai dilakukan dan disetujui oleh Direksi dan Consultant Supervisi.
DIV.II. PEKERJAAN DRAINASE
2.4.(1a) Pekerjaan Timbunan Pasir Urug
Peralatan :
ï‚· Stamper
Bahan :
ï‚· Pasir urug
1. Excavator memuat material (pasir urug) kedalam dump truck di borrow area kemudian diangkut kelokasi
pekerjaan
2. Excavator memuat material (pasir urug) kedalam dump truck di borrow area kemudian diangkut kelokasi
pekerjaan
3. Tiba di lokasi pekerjaan, material (pasir urug) didumping dari dump truck kemudian dilakukan
penghamparan, penghamparan material (pasir urug) dilakukan oleh pekerja dengan menggunakan alat
manual
4. Hamparan material (pasir urug) disiram air sebelum dilakukan pemadatan, pemadatan dilakukan oleh
pekerja menggunakan stamper tangan sampai didapatkan kepadatan setebal 5 cm.
Gambar Pekerjaan Urugan Pasir
Metode Pelaksanaan 9
Gambar Pekerjaan Urugan Pasir
DIV. VII. PEKERJAAN STRUKTUR
7.3.(6) Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh)
Bahan :
 Baja Tulangan Ø8 cm
ï‚· Kawat Beton
Tulangan baja menggunakan baja berdiameter 8 cm dianyam menggunakan kawat beton dan dilas,
jarak sengkang 15 cm dengan lebar penulangan 350 cm dengan ketebalan pengecoran 15 cm. Pekerjaan
pemasangan Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh) dilakukan sebelum pekerjaan pengecoran
atau beton K-250. Ayaman kawat tersebut diletakkan sepanjang badan jalan yang akan dilakukan
pembetonan dan ditempatkan pada level ± 7,5 cm dari urugan pasir. Untuk dapat menempatkan ayaman
tersebut sesuai dengan gambar kerja, ayaman kawat tersebut diberi alas berupa tahu beto. Setiap
sambungan lempengan ayaman tersebut diikat dengan menggunakan kawat beton. Penggunaan jenis
ayaman kawat tersebut harus sesuai dengan spesifikasi teknik dan disetujui oleh konsultan pengawas.
Gambar Tulangan Welded Wire Mesh
Gambar Pekerjaan Pemadatan Urugan Pasir
Metode Pelaksanaan 10
Lay Out Rencana Pembangunan Jalan
Pekerjaan Begesting
Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :
1. Bekisting harus terbuat dari triplek ukuran 3 mm dan rangka yang kokoh terbuat dari kayu keras,
sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka bekisting.
2. Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan - sambungan. Pada saat
pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor.
3. Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed), permukaan dalam bekisting/
multiplex sebaiknya dilapisi bahan sejenis minyak yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untuk
memudahkan pembongkaran bekisting itu kelak. Penggunaan oli bekas tidak bisa dibenarkan.
4. Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijin Direksi/
Pengawas.
5. Bekisting yang sudah dipasang, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran atau perbaikan terhadap
bekisting yang dianggapnya tidak memenuhi syarat baik kekuatan maupun ukuran – ukurannya.
Metode Pelaksanaan 11
Gambar Tulangan Welded Wire Mesh dan Begesting
7.1.(7) a Beton mutu sedang fc’ = 20 MPa (K-250)
Bahan :
ï‚· Semen
ï‚· Pasir Beton
ï‚· Agregat Kasar
ï‚· Kayu Perancah
ï‚· Paku
Alat :
ï‚· Con Pan. Mixer
ï‚· Truck Mixer
ï‚· Water Tanker
ï‚· Alat Bantu
Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :
Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton
atau ready mix. Penentuan jenis dan ukuran beton molen harus sepengetahuan Direksi. Permukaan bagian
dalam molen harus selalu bersih, tidak diperbolehkan ada kerak - kerak beton sisa adukan yang dibuat
sebelumnya.
Campuran Adukan Beton
Campuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana Campuran Beton yang sesuai
dengan RKS. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan - bahan adukan dan air untuk membuat
adukan beton harus ditakar dengan alat - alat penakar yang tertera dalam RKS.
Metode Pelaksanaan 12
Waktu Pengadukan
ï‚· Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuran beton adalah paling sedikit 1
1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung dari saat sesudah semua bahan kecuali air, dimasukkan ke
dalam molen.
ï‚· Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesin lebih besar dari l m3. Contoh :
untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2 menit dan seterusnya.
Kekentalan Adukan Beton
ï‚· Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T15-1990-03).
ï‚· Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
ï‚· Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah air yang digunakan dapat
dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuaca atau kelembapan bahan - bahan adukan.
Pengecoran Beton
ï‚· Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
ï‚· Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca buruk.
ï‚· Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari tempat
pekerjaan.
ï‚· Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan tinggi jatuh lebih dari
1,5 m. Bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5 m maka kerikil akan terpisah dari adukan dan
akan membentuk sarang - sarang kerikil yang berongga.
ï‚· Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluran vertikal dan/ atau corong yang
licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen.
ï‚· Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah dicorkan, tidak boleh
didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah datar.
ï‚· Bagian struktur yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis, tiap lapis harus mempunyai
tinggi yang merat/seragam dan tidak melebihi 100 cm, harus dihindarkan terjadinya lapisan, yang
tingginya tidak seragam dan berbentuk miring. Pengecoran lapisan yang berikutnya harus dilakukan
pada waktu lapisan sebelumnya masih lunak. Pemakaian conveyor belt untuk mengangkut adukan
beton harus seijin Direksi.
 Dalam cuaca panas, Rekanan harus melakukan langkah – langkah pengamanan agar adukan
beton tidak terlalu cepat mengering, misalnya dengan cara melindunginya dari panas matahari
secara langsung.
Gambar Proses Pengecoran
Metode Pelaksanaan 13
ï‚· Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting, harus digetarkan dengan menggunakan alat
penggetar (vibrator) agar diperoleh beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang -
sarang kerikil.
ï‚· Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuh bekisting atau besi tulangan.
ï‚· Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalu lama sebab bisa
mengakibatkan pemisahan unsur – unsur adukan beton.
ï‚· Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan/dimensi
bagian yang harus dicor.
Gambar Proses Mengetarkan Beton Dengan Menggunakan Alat Penggetar (vibrator)
Pembentukan Tekstur Permukaan
ï‚· Setelah dipadatkan, permukaan beton semen harus diratakan
ï‚· Beton yang masih plastis diberi tekstur permukaan dengan mendirikan burlap, penyikatan dengan
kawat dan pembuatan alur
ï‚· Menyikat melintang, cocok untuk lalulintas sedang atau tinggi, dapat dikerjakan secara manual atau
mekanis, penyikatan dilakukan secara melintang dan kedalaman tekstur ± 1,5 mm
Perawatan Selama Proses Pengerasan Beton
ï‚· Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang - kurangnya selama 14 (empat belas) hari
setelah dicor, dengan cara disirami air, atau ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengan
cara lain yang dapat dibenarkan.
ï‚· Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor dengan kecepatan aliran
yang bisa merusak permukaan beton tersebut.
ï‚· Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir di permukaan beton yang masih
basah.
Gambar Pembentukan Tekstur Permukaan
Metode Pelaksanaan 14
Perlindungan Dari Air Hujan/Perawatan Beton
ï‚· Lembaran plastik dan baja sisi acuan atau papan kayu harus tersedia setiap saat untuk melindungi
permukaan dan sisi perkerasan beton yang baru dihampar, bila terjadi hujan
ï‚· Bila hujan menerpa perkerasan beton yang baru dihampar belum mengeras, tutup permukaan
dengan lembaran plastik
ï‚· Tambahan air pada permukaan perkerasan akan menaikkan rasio air semen yang berpotensi
mengurangi durabilitas
Pembukaan Bekisting
ï‚· Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal bekisting pelat hanya
boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari.
ï‚· Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran, goncangan atau
pukulan yang bisa merusak beton.
Quality Control
Pengujian Beton
ï‚· Test kubus
ï‚· Slump test
ï‚· Uji kuat tekan
ï‚· Uji kelenturan
Gambar Pekerjaan Perlindungan Dari Air Hujan/Perawatan Beton
Metode Pelaksanaan 15
Gambar Pembuatan benda uji
BAGAN ALUR PEKERJAAN
MULAI
PASIR URUG = 5 CM
WELDED WIRE MESH = 15 CM
PENYIAPAN ALAT
PENGECORAN BETON
SELESAI
PERAWATAN BETON
PEMBUKAAN BEGESTING
Metode Pelaksanaan 16
ILUSTRASI PEKERJAAN JALAN YANG AKAN DIKERJAKAN
Metode Pelaksanaan 17
Metode Pelaksanaan 18
PEKERJAAN PENUTUP.
Administrasi /dokumentasi dan lain-lianya.
Pekerjaan pengukuran kembali untuk mendapatkan gambar MC-100 (Gambar Purna Pelaksanaan),
dilakukan 2 (dua) minggu menjelang berakhirnya pekerjaan atau pada saat prestasi pekerjaan mencapai
90% s/d 95% dengan tujuan gambar Pelaksanaan akan dihasilkan bersamaan dengan pekerjaan kontruksi
selesai. Dalam hal photo progress, pada kondisi 0% , 50%, 100%, dan kondisis setelah pemeliharaan akan
di record dan disajikan dalam album. Photo – photo juga akan ditampilkan dalam laporan bulanan sesuai
dengan kondisi pada saat bulan pelaporan. Pengambilan photo diambil searah pada posisi yang sama dan
tempat-tempat tertentu, sehingga Album photo dapat dijadikan sebagai rekaman kegiatan pekerjaan ini.
Mengakhiri seluruh rangkaian pekerjaan demobilisasi alat dan tenaga kerja dilakukan secara bertahap.
Untuk kebutuhan pemeliharaan sebagian alat dan tenaga tetap berada dilokasi sampai berakhirnya masa
pemeliharaan. Dalam demobilisasi alat berat akan memperhatikan keadaan lingkungan, artinya apabila
terjadi kerusakan saran dan prasarana desa akibat adanya pekerjaan ini akan diperbaiki/ dikembalikan
seperti semula oleh kontraktor sehingga akan tercipta pelaksanaan pekerjaan yang ramah lingkungan.
Demikian methode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan yang akan kami
kerjakan dalam mengelola pekerjaan ini. gambaran yang dimaksud adalah untuk memperjelas proses
pelaksanaan pekerjaan dan strategi pelaksanaan dan untuk tercapainya mutu, waktu pelaksanaannya kami
tidak tertutup tangan untuk meminta saran dari direksi.
Redelong, 03 Juni 2014
Penawar,
CV. GAYO MEDIA PRATAMA
MUKHLIS SURYADIPURA, SE
Direktur

More Related Content

What's hot

PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
AdiIndrayana
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
Manyuk FAUZI
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
trisna gallaran
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
Zinet Yeha
 
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Tata cara pengawasan.pptx
Tata cara pengawasan.pptxTata cara pengawasan.pptx
Tata cara pengawasan.pptx
sahramaulidar1
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
trisna gallaran
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
Tito Mizteriuz
 
POWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptxPOWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptx
DyahPriyanti1
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
adedudi
 
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptxUJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
AuliaNovarina
 
Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.
Afianto Faisol
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
ahmad fuadi
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
MOSES HADUN
 
File_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptx
File_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptxFile_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptx
File_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptx
RezkiPutra7
 
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanMetode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Handry J
 
File_Soal_17_160_29_1660796769.pptx
File_Soal_17_160_29_1660796769.pptxFile_Soal_17_160_29_1660796769.pptx
File_Soal_17_160_29_1660796769.pptx
TeguhRiswanto2
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Ellan Syahnoorizal Siregar
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
Mira Pemayun
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
Onasis Onasis
 

What's hot (20)

PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
Sni 3434-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk banguna...
 
Tata cara pengawasan.pptx
Tata cara pengawasan.pptxTata cara pengawasan.pptx
Tata cara pengawasan.pptx
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
249785088 metode-pelaksanaan-dermaga
 
POWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptxPOWER POINT gedung.pptx
POWER POINT gedung.pptx
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptxUJI KOMPETENSI  FR.IA.04..pptx
UJI KOMPETENSI FR.IA.04..pptx
 
Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.Presentasi K3 Proyek.
Presentasi K3 Proyek.
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
File_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptx
File_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptxFile_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptx
File_Soal_17_158_29_1679304992(1).pptx
 
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanMetode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
 
File_Soal_17_160_29_1660796769.pptx
File_Soal_17_160_29_1660796769.pptxFile_Soal_17_160_29_1660796769.pptx
File_Soal_17_160_29_1660796769.pptx
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 

Viewers also liked

Rigid Pavement
Rigid PavementRigid Pavement
Rigid Pavement
RizkiSahfutraArmi
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Arya Ningrat
 
metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanAlif Mahardika
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
afinarahma
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
Roland Lamba
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
Andry Setiawan, ST
 
Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010
Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010
Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010
mhitollroad
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
IMRA MORALDY
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
pt baranugraha
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Metza d'Arch
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Selphiepuspita
 
1964 chapter viii
1964 chapter viii1964 chapter viii
1964 chapter viii
Ronny wisanggeni
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchartyantirf
 
BAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btrBAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btr
brammarpaung
 
Reinforced earth wall and its design parameters
Reinforced earth wall and its design parametersReinforced earth wall and its design parameters
Reinforced earth wall and its design parameters
Amir nazir paray
 
Pengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airPengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airKEL6MPKBetonPTB11
 
Diversion channel, water way and spreading ground
Diversion channel, water way and spreading groundDiversion channel, water way and spreading ground
Diversion channel, water way and spreading ground
Tahmid Imran Imon
 

Viewers also liked (20)

Rigid Pavement
Rigid PavementRigid Pavement
Rigid Pavement
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
 
metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
 
Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010
Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010
Press Release Jalan Tol Kertosono – Mojokerto Oktober 2010
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainase
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
 
1964 chapter viii
1964 chapter viii1964 chapter viii
1964 chapter viii
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
BAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btrBAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btr
 
Reinforced earth wall and its design parameters
Reinforced earth wall and its design parametersReinforced earth wall and its design parameters
Reinforced earth wall and its design parameters
 
Pengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airPengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah air
 
Diversion channel, water way and spreading ground
Diversion channel, water way and spreading groundDiversion channel, water way and spreading ground
Diversion channel, water way and spreading ground
 

Similar to Metode pelaksanaan

manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Isi5720283702501
Isi5720283702501Isi5720283702501
Isi5720283702501
udin2234
 
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxMETODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
suryaman10
 
PPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptx
PPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptxPPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptx
PPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptx
vocahoki
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
lismansinauru
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
asmarayudhi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Joy Irman
 
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxPPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
AlVAn6
 
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
AryadhimixIr
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
AKBARBAROKAH
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
AKBARBAROKAH
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
AKBARBAROKAH
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
KaryaSingasariAbadi
 
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxMETODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
suryaman10
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
RafiPutra35
 
ppt struktur.pptx
ppt struktur.pptxppt struktur.pptx
ppt struktur.pptx
DinasKb
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
Ardi Saputra
 
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptxtugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
MohAfif4
 
Bab 5 edowi fix
Bab 5 edowi fixBab 5 edowi fix
Bab 5 edowi fix
Adit Kurniadi
 
ASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptxASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptx
ssuser44f264
 

Similar to Metode pelaksanaan (20)

manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Isi5720283702501
Isi5720283702501Isi5720283702501
Isi5720283702501
 
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docxMETODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
METODE PELAKSANAAN RSUP ROBOTIC TELESURGERY.docx
 
PPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptx
PPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptxPPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptx
PPT JALAN - MHD. RIDWAcsdryhbgfdegrhtrgN.pptx
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxPPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
 
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
 
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docxMETODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
METODE RSUP ADD 10 Juni 2021.docx
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
ppt struktur.pptx
ppt struktur.pptxppt struktur.pptx
ppt struktur.pptx
 
Rks spek tek makam
Rks spek tek makamRks spek tek makam
Rks spek tek makam
 
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptxtugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
tugasasesmenjembatanlspastekindo2023.pptx
 
Bab 5 edowi fix
Bab 5 edowi fixBab 5 edowi fix
Bab 5 edowi fix
 
ASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptxASESMEN JEMBATAN.pptx
ASESMEN JEMBATAN.pptx
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Metode pelaksanaan

  • 1. METODE PELAKSANAAN No. Paket : 058/PABSP/PLP/2014 Nama Kegiatan : Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan Nama Paket : Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi Provinsi/Kab/Kodya : Aceh Besar KELOMPOK KERJA ( POKJA) KONSTRUKSI ULP PEMERINTAH ACEH IX DINAS CIPTA KARYA ACEH APBA 2014
  • 2. Metode Pelaksanaan 1 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Perusahaan : CV. GAYO MEDIA PRATAMA Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi Kode Paket Pekerjaan : 058/PABSP/PLP/2014 LINGKUP PEKERJAAN Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi adalah pekerjaan dengan produk Akhir Perkerasan Beton Semen (rigid pavement). Perkerasan beton semen (rigid pavement) merupakan suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton semen dengan atau tanpa tulangan. Perkerasan beton dapat menanggung beban dari pejalan kaki dan kenderaan hingga 8 ton, dan dapat bertahan sampai 5 atau 10 tahun. Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya. Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah : • Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen. • Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction). • Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton. • Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
  • 3. Metode Pelaksanaan 2 Perbedaan Perkerasan Kaku dengan Perkerasan Lentur KETENTUAN & SYARAT-SYARAT Pembahasan Metode Pelaksanaan pekerjaan ini mengambil beberapa ketentuan antara lain : 1. Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan akan dimulai selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari dari tanggal penyerahan lapangan, atau yang di awali dengan melakukan Pre Cost Meeting (PCM).
  • 4. Metode Pelaksanaan 3 2. Mobilisasi Pelaksanaan Mobilisasi dilaksanakan dalam waktu ± 60 hari kalender. 3. Lokasi Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan lokasinya harus sudah diperiksa kondisi tanahnya dan pengukuran di lapangan untuk pembuatan gambar rencana (shop drawing) yang disetujui oleh Direksi lapangan (Pihak Pengguna Jasa) 4. Peralatan Kapasitas Peralatan yang digunakan seperti yang terlihat di dalam analisa teknis yang merupakan bagian dari analisa harga satuan. 5. Bahan / Material Bahan dan material yang digunakan semua telah memenuhi persyaratan teknis yang tertera di dalam spesifikasi teknis berlaku. 6. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Mobilisasi, Pekerjaan pasir urug, Pekerjaan beton mutu sedang fc’ = 20 MPa (K-250) dan Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh). 1. Pekerjaan Umum : 1.2.1. Mobilisasi 2. Pekerjaan Drainase : 2.4.(1a) Pasir Urug 3. Pekerjaan Struktur : 7.1.(7) a Beton mutu sedang fc’ = 20 MPa (K-250) 7.3.(6) Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh) I. PEKERJAAN MOBILISASI Mobilisasi Ada Beberapa hal yang perlu diuraikan untuk menyusun Program yaitu: a. Mencari / Menyewa Lahan Atau Lokasi untuk base camp dan kantor lapangan b. Penyiapan Ruang laboraturium lapangan c. Menyusun Jadwal Mobilisasi Peralatan d. Menyusun Jadwal Mobilisasi tenaga kerja yang di sesuai dengan struktur organisasi Perusahaan. A. Lokasi untuk Base Camp. Pada paket pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi akan menyewa Lokasi untuk keperluan Kegiatan : ï‚· Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang menyangkut kegiatan di lapangan agar tertip administrasi. ï‚· Pembuatan Gudang atau gudang yang ada direnovasi, yaitu tempat menyimpan peralatan pekerjaan dan Material On Site.
  • 5. Metode Pelaksanaan 4 ï‚· Lokasi Stockpile material, yaitu untuk penyimpanan sementara material pekerjaan. ï‚· Stone Crusher, yaitu Alat Pemecah batu dan juga lokasi untuk menempatkan alat pemecah batu dan tempat memblending material Agregat persiapan yang sudah ada. ï‚· Bengkel, yaitu tempat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan seperti memotong dan merangkai besi, mengelas dan lain-lain. ï‚· Laboraturium Lapangan, yaitu tempat meletakan peralatan laboraturium yang setiap saat diperlukan di lapangan agar mutu terjamin, seperti alat Sand Cone, timbangan dan alat lainnya. B. Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas Dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi, daerah pekerjaan dalam area sekolah. Setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas dan kegiatan belajar mengajar yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. Aktifitas arus lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan raya. ï‚· Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka Manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut : ï‚· Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan. ï‚· Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan benar. ï‚· Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas. Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya agar lalu linatas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunai cat dengan pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari. C. Penyiapan Laboraturium Lapangan Untuk menjaga kualitas atau Mutu pekerjaan di lapangan dan untuk pengendalian mutu pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi akan menyiapkan Laboraturium di Base camp. Berbagai jenis peralatan untuk pengujian seperti alat pengujian aspal, alat pengujian tanah, alat pengujian beton dan alat pengujian agregat kasar dan agregat halus dan sebagainya kesemuanya akan dilengkapi. Jenis peralatan pengujian yang disediakan adalah disesuaikan dengan daftar mobilisasi dan sesuai dengan kebutuhan lapangan D. Sistem Pengendalian Mutu Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-masing item pekerjaan. Untuk itu pelaksana akan menyiapkan Laboraturium dilokasi pekerjaan atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan pengujian. Untuk menjamin mutu bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan pengujian akan dilakukan seperti sebagai berikut : 1. Pengujian Beton ï‚· Test kubus ï‚· Slump test
  • 6. Metode Pelaksanaan 5 ï‚· Uji kuat tekan ï‚· Uji kelenturan ï‚· dll 2. Pengujian bahan Tanah ï‚· CBR Laboraturium ï‚· CBR Lapangan  Kepadatan lapangan > Sand Cone  Kepadatan Laboraturium > Proctor test ï‚· Pemeriksaan Kadar air ï‚· Pemeriksaan Berat Jenis ï‚· Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg 3. Pengujian Agregat ï‚· Analisa saringan ï‚· Berat Jenis ï‚· Abrasi ï‚· Dll Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan hasil pelaksanaa pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu : 1. Spesifikasi Umum 2. Spesifikasi Khusus 3. Standar AASHTO dan SNI Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah : a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini. b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik. c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan personil lapangan sebagai Quality Engineer dan Material Pavement Engineer. d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi dan Direksi Pekerjaan untuk dapat disetujui.
  • 7. Metode Pelaksanaan 6 D. Analisa Dampak Lingkungan 1. General Rencana pelakasanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Komplek SMA Unggul Ali Hasyimi ini akan menimbulkan dampak Negatif terhadap aspek lingkungan, terutama pada saat pelaksanaan pekerjaan penataan ruas jalan tersebut. 2. Dampak yang Akan Terjadi Dampak yang terjadi dalam aspek lingkungan ini diperkirakan dalam tahapan sebelum pekerjaan dimulai (Pra pelaksanaan) dan tahapan saat berjalannya pekerjaan. ï‚· Pra Pelaksanaan Bahagian dari lingkungan pekerjaan yang diperkirakan terkena dampak pembangunan jalan saat Pra Pelaksaan adalah : Pengguna Jalan. ï‚· Pelaksanaan Bahagian dari ligkungan pekerjaan yang mengakibatkan terkena dampak lingkungan pada tahap Pelaksanaan adalah :  Akibat Utilitas, pemindahan milik PLN, Telkom dan PDAM, akan mengganggu aktifitas masyarakat  Kegiatan Alat-alat berat yang sedang beroperasi  Kegiatan pengangkutan material untuk pelaksanaan pekerjaan  Suara alat-alat berat yang beroperasi menimbulkan kebisingan di sekitar lokasi pekerjaan.  Meningkatnya volume lalu lintas alat pengangkutan dan alat berat mengakibatkan polusi debu di sekitar lokasi pekerjaan.  Meningkatnya volume lalu lintas alat pengangkutan dan alat berat yang beroperasi di lokasi pekerjaan akibat buangan asap/gas dari alat angkut tersebut mengakibatkan polusi udara. Selain yang tersebut di atas dampak positif yang timbul pada sekitar daerah lokasi pekerjaan antara lain :  Terbukanya lapangan kerja  Terbukanya kesempatan usaha baru untuk berjualan disekitar lokasi Pelaksanaan Pekerjaan. Kedua hal tersebut di atas dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar proyek. E. Sistim dan Cara Pengelolaan Cara pengelolaan karena adanya damoak lingkungan yang timbul juga ada dua bahagian yaitu : 1. Tahap sebelum dimulainya pekerjaan (Pra pelaksanaan) 2. Tahap sedang berjalannya pekerjaan lapangan 1. Pra Pelaksanaan Beberapa hal yang perlu dilakukan terhadap dampak lingkungan yang mungkin terjadi dalam tahap Pra pelaksanaan ini.
  • 8. Metode Pelaksanaan 7 ï‚· Memberi penyuluhan kepada masyarakat sekitar lokasi proyek yang melibatkan penduduk dan perangkat desa disekitar wilayah pelaksanaan. Penyuluhan menjelaskan mengenai rencana kegiatan pelaksanaan dan bagaimana hasil pelaksanaan setelah penanganan selesai. Penyuluhan juga melibatkan pemuka-pemuka daerah setempat seperti, Kepala Sekolah, Kepala Desa, Camat, dll. Disini pihak proyek juga harus dapat menerima aspirasi masyarakat sekitar yang terkena dampak lingkungan pada saat pelaksanaan. 2. Pelaksanaan Sistim dan cara pengelolaan terhadap Dampak ligkungan yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan adalah : ï‚· Dampak yang timbul karena adanya pekerjaan utilitas, seperti membongkar dan memindahkan tiang listrik, tiang telpon dan pipa PDAM, maka harus dilakukan koordinasi dengan pihak terkait. ï‚· Dampak yang timbul akibat pelaksanaan seperti pekerjaan tanah, sehingga adanya debu yang mengganggu daerah sekitar hendaklah dilakukan penyiraman tanah dan jalan yang sedang dikerjakan. ï‚· Dampak yang timbul akibat debu, maka semua armada Kegiatan yang keluar dan masuk membawa material harus ditutup dengan penutup seperti terpal. ï‚· Dampak yang timbul akibat kebisingan alat-alat berat yang beroperasi dengan memperlambat kecepatan laju kenderaan yang melewati lokasi Pekerjaan. ï‚· Dampak yang timbul akibat kelebihan volume air tanah akibat hujan dan lain-lain perlu di siapkan saluran sementara untuk menghindari genangan air pada badan jalan dan daerah pekerjaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan pekerjaan agar pengelolaan kemungkinan terjadinya aspek dampak lingkungan maka perlu ditempatkan seorang Kepala Keamanan Lapangan yang selalu memantau pelaksanaan di lapangan. Kepala Keamananan Lapangan betugas memantau pelaksanaan secara rutin agar tidak terjadi gangguan terhadap lingkungan pekerjaan. PELAKSANAAN PEKERJAAN DIV. I UMUM 1.2. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan ini, untuk demobilisasi atau pemulangan alat ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
  • 9. Metode Pelaksanaan 8 Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur. Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan photo dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan photo dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname photo tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat) guna dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis Pembangunan Fasilitas penunjang akan dilakukan seiring Mobilisasi Tenaga Kerja,dan peralatan yang diperlukan. Kebutuhan peralatan sudah tertera didalam lampiran form.3b, mobilisasi peralatan ini dilakukan selama pekerjaan dilaksanakan hingga pekerjaan selesai. Demobilisasi dilakukan setelah semua pekerjaan selesai dilakukan dan disetujui oleh Direksi dan Consultant Supervisi. DIV.II. PEKERJAAN DRAINASE 2.4.(1a) Pekerjaan Timbunan Pasir Urug Peralatan : ï‚· Stamper Bahan : ï‚· Pasir urug 1. Excavator memuat material (pasir urug) kedalam dump truck di borrow area kemudian diangkut kelokasi pekerjaan 2. Excavator memuat material (pasir urug) kedalam dump truck di borrow area kemudian diangkut kelokasi pekerjaan 3. Tiba di lokasi pekerjaan, material (pasir urug) didumping dari dump truck kemudian dilakukan penghamparan, penghamparan material (pasir urug) dilakukan oleh pekerja dengan menggunakan alat manual 4. Hamparan material (pasir urug) disiram air sebelum dilakukan pemadatan, pemadatan dilakukan oleh pekerja menggunakan stamper tangan sampai didapatkan kepadatan setebal 5 cm. Gambar Pekerjaan Urugan Pasir
  • 10. Metode Pelaksanaan 9 Gambar Pekerjaan Urugan Pasir DIV. VII. PEKERJAAN STRUKTUR 7.3.(6) Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh) Bahan : ï‚· Baja Tulangan Ø8 cm ï‚· Kawat Beton Tulangan baja menggunakan baja berdiameter 8 cm dianyam menggunakan kawat beton dan dilas, jarak sengkang 15 cm dengan lebar penulangan 350 cm dengan ketebalan pengecoran 15 cm. Pekerjaan pemasangan Anyaman kawat yang dilas (welded wire mesh) dilakukan sebelum pekerjaan pengecoran atau beton K-250. Ayaman kawat tersebut diletakkan sepanjang badan jalan yang akan dilakukan pembetonan dan ditempatkan pada level ± 7,5 cm dari urugan pasir. Untuk dapat menempatkan ayaman tersebut sesuai dengan gambar kerja, ayaman kawat tersebut diberi alas berupa tahu beto. Setiap sambungan lempengan ayaman tersebut diikat dengan menggunakan kawat beton. Penggunaan jenis ayaman kawat tersebut harus sesuai dengan spesifikasi teknik dan disetujui oleh konsultan pengawas. Gambar Tulangan Welded Wire Mesh Gambar Pekerjaan Pemadatan Urugan Pasir
  • 11. Metode Pelaksanaan 10 Lay Out Rencana Pembangunan Jalan Pekerjaan Begesting Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut : 1. Bekisting harus terbuat dari triplek ukuran 3 mm dan rangka yang kokoh terbuat dari kayu keras, sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka bekisting. 2. Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan - sambungan. Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor. 3. Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed), permukaan dalam bekisting/ multiplex sebaiknya dilapisi bahan sejenis minyak yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untuk memudahkan pembongkaran bekisting itu kelak. Penggunaan oli bekas tidak bisa dibenarkan. 4. Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijin Direksi/ Pengawas. 5. Bekisting yang sudah dipasang, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas terlebih dahulu sebelum pengecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran atau perbaikan terhadap bekisting yang dianggapnya tidak memenuhi syarat baik kekuatan maupun ukuran – ukurannya.
  • 12. Metode Pelaksanaan 11 Gambar Tulangan Welded Wire Mesh dan Begesting 7.1.(7) a Beton mutu sedang fc’ = 20 MPa (K-250) Bahan : ï‚· Semen ï‚· Pasir Beton ï‚· Agregat Kasar ï‚· Kayu Perancah ï‚· Paku Alat : ï‚· Con Pan. Mixer ï‚· Truck Mixer ï‚· Water Tanker ï‚· Alat Bantu Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut : Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton atau ready mix. Penentuan jenis dan ukuran beton molen harus sepengetahuan Direksi. Permukaan bagian dalam molen harus selalu bersih, tidak diperbolehkan ada kerak - kerak beton sisa adukan yang dibuat sebelumnya. Campuran Adukan Beton Campuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana Campuran Beton yang sesuai dengan RKS. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan - bahan adukan dan air untuk membuat adukan beton harus ditakar dengan alat - alat penakar yang tertera dalam RKS.
  • 13. Metode Pelaksanaan 12 Waktu Pengadukan ï‚· Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuran beton adalah paling sedikit 1 1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung dari saat sesudah semua bahan kecuali air, dimasukkan ke dalam molen. ï‚· Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesin lebih besar dari l m3. Contoh : untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2 menit dan seterusnya. Kekentalan Adukan Beton ï‚· Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T15-1990-03). ï‚· Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas. ï‚· Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah air yang digunakan dapat dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuaca atau kelembapan bahan - bahan adukan. Pengecoran Beton ï‚· Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas. ï‚· Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca buruk. ï‚· Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan. ï‚· Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan tinggi jatuh lebih dari 1,5 m. Bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5 m maka kerikil akan terpisah dari adukan dan akan membentuk sarang - sarang kerikil yang berongga. ï‚· Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluran vertikal dan/ atau corong yang licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen. ï‚· Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah dicorkan, tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah datar. ï‚· Bagian struktur yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis, tiap lapis harus mempunyai tinggi yang merat/seragam dan tidak melebihi 100 cm, harus dihindarkan terjadinya lapisan, yang tingginya tidak seragam dan berbentuk miring. Pengecoran lapisan yang berikutnya harus dilakukan pada waktu lapisan sebelumnya masih lunak. Pemakaian conveyor belt untuk mengangkut adukan beton harus seijin Direksi. ï‚· Dalam cuaca panas, Rekanan harus melakukan langkah – langkah pengamanan agar adukan beton tidak terlalu cepat mengering, misalnya dengan cara melindunginya dari panas matahari secara langsung. Gambar Proses Pengecoran
  • 14. Metode Pelaksanaan 13 ï‚· Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting, harus digetarkan dengan menggunakan alat penggetar (vibrator) agar diperoleh beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang - sarang kerikil. ï‚· Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuh bekisting atau besi tulangan. ï‚· Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalu lama sebab bisa mengakibatkan pemisahan unsur – unsur adukan beton. ï‚· Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan/dimensi bagian yang harus dicor. Gambar Proses Mengetarkan Beton Dengan Menggunakan Alat Penggetar (vibrator) Pembentukan Tekstur Permukaan ï‚· Setelah dipadatkan, permukaan beton semen harus diratakan ï‚· Beton yang masih plastis diberi tekstur permukaan dengan mendirikan burlap, penyikatan dengan kawat dan pembuatan alur ï‚· Menyikat melintang, cocok untuk lalulintas sedang atau tinggi, dapat dikerjakan secara manual atau mekanis, penyikatan dilakukan secara melintang dan kedalaman tekstur ± 1,5 mm Perawatan Selama Proses Pengerasan Beton ï‚· Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang - kurangnya selama 14 (empat belas) hari setelah dicor, dengan cara disirami air, atau ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dapat dibenarkan. ï‚· Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor dengan kecepatan aliran yang bisa merusak permukaan beton tersebut. ï‚· Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir di permukaan beton yang masih basah. Gambar Pembentukan Tekstur Permukaan
  • 15. Metode Pelaksanaan 14 Perlindungan Dari Air Hujan/Perawatan Beton ï‚· Lembaran plastik dan baja sisi acuan atau papan kayu harus tersedia setiap saat untuk melindungi permukaan dan sisi perkerasan beton yang baru dihampar, bila terjadi hujan ï‚· Bila hujan menerpa perkerasan beton yang baru dihampar belum mengeras, tutup permukaan dengan lembaran plastik ï‚· Tambahan air pada permukaan perkerasan akan menaikkan rasio air semen yang berpotensi mengurangi durabilitas Pembukaan Bekisting ï‚· Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari. ï‚· Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran, goncangan atau pukulan yang bisa merusak beton. Quality Control Pengujian Beton ï‚· Test kubus ï‚· Slump test ï‚· Uji kuat tekan ï‚· Uji kelenturan Gambar Pekerjaan Perlindungan Dari Air Hujan/Perawatan Beton
  • 16. Metode Pelaksanaan 15 Gambar Pembuatan benda uji BAGAN ALUR PEKERJAAN MULAI PASIR URUG = 5 CM WELDED WIRE MESH = 15 CM PENYIAPAN ALAT PENGECORAN BETON SELESAI PERAWATAN BETON PEMBUKAAN BEGESTING
  • 17. Metode Pelaksanaan 16 ILUSTRASI PEKERJAAN JALAN YANG AKAN DIKERJAKAN
  • 19. Metode Pelaksanaan 18 PEKERJAAN PENUTUP. Administrasi /dokumentasi dan lain-lianya. Pekerjaan pengukuran kembali untuk mendapatkan gambar MC-100 (Gambar Purna Pelaksanaan), dilakukan 2 (dua) minggu menjelang berakhirnya pekerjaan atau pada saat prestasi pekerjaan mencapai 90% s/d 95% dengan tujuan gambar Pelaksanaan akan dihasilkan bersamaan dengan pekerjaan kontruksi selesai. Dalam hal photo progress, pada kondisi 0% , 50%, 100%, dan kondisis setelah pemeliharaan akan di record dan disajikan dalam album. Photo – photo juga akan ditampilkan dalam laporan bulanan sesuai dengan kondisi pada saat bulan pelaporan. Pengambilan photo diambil searah pada posisi yang sama dan tempat-tempat tertentu, sehingga Album photo dapat dijadikan sebagai rekaman kegiatan pekerjaan ini. Mengakhiri seluruh rangkaian pekerjaan demobilisasi alat dan tenaga kerja dilakukan secara bertahap. Untuk kebutuhan pemeliharaan sebagian alat dan tenaga tetap berada dilokasi sampai berakhirnya masa pemeliharaan. Dalam demobilisasi alat berat akan memperhatikan keadaan lingkungan, artinya apabila terjadi kerusakan saran dan prasarana desa akibat adanya pekerjaan ini akan diperbaiki/ dikembalikan seperti semula oleh kontraktor sehingga akan tercipta pelaksanaan pekerjaan yang ramah lingkungan. Demikian methode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan yang akan kami kerjakan dalam mengelola pekerjaan ini. gambaran yang dimaksud adalah untuk memperjelas proses pelaksanaan pekerjaan dan strategi pelaksanaan dan untuk tercapainya mutu, waktu pelaksanaannya kami tidak tertutup tangan untuk meminta saran dari direksi. Redelong, 03 Juni 2014 Penawar, CV. GAYO MEDIA PRATAMA MUKHLIS SURYADIPURA, SE Direktur