1. Disusun oleh :
Kelas XI IPA 5
Kelompok 6
1. Erikha Dwi A. (07)
2. Ghiffari Zaka (11)
3. Fauziatur R. (19)
4. Niken Asma A. (24)
PRAKTIKUM ENZIM KATALASE
3. LANDASAN TEORI
• Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh
organisme.
• Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen
peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa /
hasil sampingan dari proses metabolisme.
• Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam
tubuh. Karena bersifat racun, maka senyawa ini harus
diuraikan.
• Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
• Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya
gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah:
4. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
• Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau
rendah.
• Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan
basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja
paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit
sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau
penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
5. • Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan
konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju
reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika
pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan
konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu
sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim
memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka
konsentrasi substrat dapat menentukan laju reaksi.
• Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara
maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia
tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah
akan terlihat dampak inhibitor terhadap
laju reaksi.
6. ALAT DAN BAHAN
• Ekstrak hati
• Ekstrak jantung
• Tabung reaksi
• Pipet tetes
• Korek
• Pembakar spiritus
• Gelas kimia
• Bara Lidi
• Larutan HCl
• Larutan NaOH
• Larutan H2O2
7. LANGKAH KERJA
• Menyiapkan alat dan bahan
• Menuangkan ekstrak hati dan jantung kedalam tabung reaksi
masing-masing 4 tabung reaksi dengan jumlah 2 mL.
• Memberi tabung reaksi yang telah diberi ekstrak hati dan jantung
dengan HCl (5 tetes) dan NaOH (5 tetes), sedangkan dua yang lain
dibiarkan netral.
• Tabung reaksi I (netral) : Menambahkan H2O2 (10 tetes) kedalam
ekstrak hati dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati
adanya gelembung. Membuka ibu jari dan melakukan uji nyala api
dengan segera mendekatkan bara api ke dalam tabung.
• Tabung reaksi ke-II (sudah diberi HCl): Menambahkan H2O2 (10
tetes) ke dalam ekstrak hati dan segera menutupnya dengan ibu jari
lalu mengamati adanya gelembung. Membuka ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan segera mendekatkan bara api ke
dalam tabung.
8. • Tabung reaksi III (sudah diberi NaOH): Menambahkan H2O2 (10
tetes) ke dalam ekstrak hati dan segera menutupnya dengan ibu jari
lalu mengamati adanya gelembung. Membuka ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan segera mendekatkan bara api ke
dalam tabung.
• Tabung reaksi yang ke IV: Memanaskan tabung reaksi, setelah
dipanaskan menambahkan H2O2 (10 tetes) ke dalam ekstrak hati
dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati adanya
gelembung. Membuka ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan
segera mendekatkan bara api ke dalam tabung.
• Melakukan hal yang sama dengan ekstrak jantung, daun dan akar.
10. SIMPULAN
• Gelembung yang muncul adalah gelembung oksigen,
berdasarkan reaksi :
• 2H2O2 -----> 2H2O + O2 dengan bantuan enzim katalase
• Gelembung oksigen ini banyak dihasilkan jika dalam
percobaan menggunakan ekstrak hati, artinya sel-sel hati
banyak mengandung enzim katalase karena hati
bertanggungjawab utama terhadap proses detoksifikasi
(menetralkan racun). Percobaan lain dengan membandingkan
ekstrak bahan lain misalnya sayur juga menghasilkan
gelembung berarti bahan-bahan tersebut juga mengandung
enzim katalase. Gelembung kadar tertinggi tetap ekstrak hati.
11. • Pada perlakuan lain dengan penambahan NaOH, HCl, dan
dipanaskan ternyata jumlah gelembung sangat berkurang. Ini sesuai
dengan sifat kerja enzim, bahwa enzim bekerja pada pH tertentu
dan bekerja pada suhu tertentu.
• Perlakuan normal (kontrol) menghasilkan banyak gelembung,
berarti enzim katalase bekerja pada suhu normal dalam suasana
netral.