SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
L/O/G/O
Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
• Masalah Tumbuh Kembang anak
akhir-akhir ini makin 
• Harapan orang tua : Kualitas
anaknya baik
• Tuntutan masyarakat :
“Mengatasi gangguan pertumbuhan dan
perkembangan sedini mungkin “
BAGAIMANA CARA ?
Meningkatkan kualitas Anak
Pemantauan secara teratur dan
berkala sejak dini DETEKSI
DINI
Mengoptimalkan stimulasi secara dini
sesuai tahap perkembangan anak
STIMULASI DINI
Melakukan tindakan intervensi dini jika
ada penyimpangan
INTERVENSI DINI
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
• Salah satu cara deteksi dini adalah
dengan METODE SKRINING
• Skrining dapat dilakukan pada saat
pemeriksaan rutin / anak berobat di RS
atau praktek
• Dokter dan tenaga kesehatan lain :
profesi yang paling mungkin
melakukan skrining tumbuh
kembang
• FAKTA : HANYA 15-30% dokter
anak di USA melakukan skrining
secara formal
MENYITA WAKTU
IMBALAN KURANG
KETERBATASAN KETRAMPILAN
ANAK TIDAK KOOPERATIF
KONTROL TIDAK TERATUR
KURANG YAKIN
• Keterbatasan waktu dalam praktek :
Mengabaikan pengetahuan tentang
pertumbuhan perkembangan anak
termasuk kelainan psikososial
• Perlu metode yang mudah dan cepat
DEPKES RI & IDAI 2005
• Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini tumbuh
Kembang anak (SDIDTK) edisi revisi
• Mudah dipahami, sederhana ,dapat
dilakukan dengan cepat
Skrining perkembangan
Deteksi dini Tumbuh
Kembang
Buku KIA
Denver II
Bayley Infant
Neurodevelopmental
Screener
SDIDTK Anak
Meliputi
• Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan
• Deteksi dini penyimpangan
perkembangan
• Deteksi dini penyimpangan
emosional.
• Harus dipantau secara berkala
• Bayi/Anak dengan resiko tinggi perlu mendapat prioritas,
antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat
asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu
diabetes melitus, gemeli dll.
• Denver II merupakan salah satu alat skrining
perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin
penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak
sejak lahir sampai umur 6 tahun
• Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh depkes
PERKEMBANGAN ANAK
menggambarkan peningkatan
kematangan fungsi individu
Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan
KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan) mulai umur 3 bulan :
 minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
 minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD
(tes daya dengar) mulai umur 3 bln :
 minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
 minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
…Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
3. Tes penglihatan anak dengan
TDL (tes daya lihat) mulai umur
3 tahun tiap 6 bulan.
4. Gangguan perilaku dengan
KMME (kuesioner masalah
mental emosional), CHAT
(checklist for autisme in toddler)
dan Conners untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)
Cara menghitung usia anak :
Tanggal
pengukuran
Tahun Bulan Hari
2001 03 02
Tanggal lahir 2000 10 15
Konversi bulan
ke hari dan
tahun ke bulan
2001-1=
2000
03 – 1 =02
02 +12=14
02+30=32
2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17
Umur
sekarang
4 bulan 17 hari
Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan :
1. Pengukuran Berat badan dan Tinggi
badan
2. Pengukuran Lingkar kepala
Z SCORE
Deteksi dini penyimpangan
perkembangan
terdiri dari :
1. Pemeriksaan perkembangan anak
dengan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
2. Tes daya lihat (TDL)
3. Tes daya dengar (TDD)
Deteksi dini penyimpangan mental
emosional
1. Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) bagi anak usia 36-72 bulan
2. Ceklis Autis Anak Pra Sekolah
(Checklist for Autism in Toddlers
=CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan
3. Formulir deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia
36 bulan ke atas
1. KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)
• Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai
kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan
anaknya.
• Tujuan : untuk mengetahui apakah
perkembangan bayi / anak normal atau ada
penyimpangan
• Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24
bulan kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan.
• Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri
• Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan
usia bayi / anak
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) (lanjt..)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur
2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya
atau terlambat
Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
• Jika anak datang belum mencapai
usia pemeriksaan rutin, maka ibu
diminta kembali kontrol pada usia
terdekat dengan pemeriksaan rutin
• Jika ibu datang dengan masalah
tumbuh kembang anak, sedangkan
umur anak bukan umur skrining,
maka lakukan skrining dengan
menggunakan formulir KPSP usia
terdekat – yang lebih muda.
Interpretasi KPSP
• Hitunglah jumlah jawaban Ya.
• Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10,
perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
• Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8,
perkembangan anak meragukan (M)
• Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang,
kemungkinan ada penyimpangan (P)
• Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis
keterlambatan
• Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9,
maka perlu diteliti kembali mengenai:
• a) Cara menghitung umur anak
• b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan
umur anak
• c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak
sesuai dengan yang dimaksudkannya.
Intervensi
• Bila perkembangan sesuai (S):
–Puji ibu, teruskan pola asuh anak
–Beri stimulasi sesering mungkin, tiap
saat sesuai umur dan kemampuan
anak
–Lakukan pemeriksaan / skrining rutin
sesuai umur
• Perkembangan meragukan (M) :
– Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap
saat untuk mengejar ketertinggalannya
– Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain
yang menyebabkan penyimpangan
perkembangan
– Ulangi KPSP 2 minggu kemudian
– Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu
kemudian.
– Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada
penyimpangan (P)
• Perkembangan ada Penyimpangan (P):
– Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk
memeriksa perkembangan anak lebih lanjut /
penanganan Tim spesialistik
Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Emosional
 Tujuan :
Mendeteksi secara dini penyimpangan
mental emosional pada anak pra sekolah
 Jadwal :
 setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan
 Alat : Kuesioner masalah Mental
Emosional (KMME)
 12 pertanyaan mengenai problem mental
emosional anak umur 36-72 bulan
KMME
Interpretasi : bila jawaban YA maka
mengalami masalah mental emosional
KMME
Intervensi
• Bila jawaban YA hanya satu : lakukan konseling Buku
Pedoman Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan
Anak
• Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan
rujuk ke RS
• Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS
(fasilitas tumbuh kembang anak)
• Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS
memiliki fasilitas tumbuh kembang anak
Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak
umur 18-36 bulan.
 Jadwal :
 Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan autis.
 Alat ; yang digunakan adalah CHAT (
Checklist for Autism in’ Toddlers)
 9 pertanyaan yang dijawab oleh
orangtua/pengasuh anak
 5 perintah untuk anak
 Intepretasi
 Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban
“Tidak” pada pertanyaan A5, A7,B2,B3 dan B4
 Risiko rendah menderita autis : bila jawaban “
Tidak” pada pertanyaan A7 dan B4
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain :
bila jawaban “tidak” jumlahnya 3 atau lebih
untuk pertanyaan A1-A4, A6; A8 – A9; B1-B5.
 Anak dalam batas normal bila tidak termasuk
dalam kategori 1,2 dan 3.
 Intervensi
 bila anak beresiko menderita autis
atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, rujuk ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/ tumbuh kembang
anak.
Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak
Prasekolah
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur
36 bulan atas.
 Jadwal :
 Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
 Alat ; yang digunakan adalah formulir
gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH)
 10 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh
anak
 Cara deteksi dini menggunakan
formulir formulir GPPH
• Ajukan pertanyaan dengan lambat. Jelas, nyaring, satu per satu
perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan
kepada orang tua / pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau
takut menjawab
• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan
pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH
• Keadaan yang ditanyakan/ diamati ada pada anak dimanapun
anak berada , misal ketika dirumah., sekolah, pasar, toko, dll) ;
setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja
• Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku aak selama
dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan
telah dijawab
Interpretasi
Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai “
berikut ini dan jumlahka nilai masing-masing jawaban menjadi nilai
total
 Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
 Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada
anak
 Nulai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
 Nulai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak
Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH
Intervensi
• Anak dengan kemampuan GPPH perlu dirujuk
ke rumah sakit yang mem tetapi memiliki
fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak
untuk konsultasi dan lebih lanjut
Bila nanti total kurang dari 13 tetapi anda ragu-
ragu , jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan
kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-
orang terdekat dega anak ( orag tua, pengasuh,
nenek, guru, dsb.
2. Tes Daya Dengar (TDD)
 Tujuan :
 Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.
 Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang
mengalami gangguan pendengaran.
 Jadwal
 Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan
 Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.
 Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU
dan petugas terlatih lainnya.
 Alat / sarana yang diperlukan adalah :
 Instrumen TDD menurut umur anak
 Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia
 Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)
L/O/G/O
 Cara melakukan TDD :
 Menghitung umur anak dalam bulan
 Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak
 Pada anak umur  24 bulan :
 semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh
anak.
 Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan
berurutan.
 Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh
 Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak
dapat melakukannya satu bulan terakhir.
 Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak
tidak pernah, tidak tahu atau tidak dapat melakukannya
dalam satu bulan terakhir,
L/O/G/O
 Pada anak umur 24 bulan atau lebih
 Pertanyaan berupa perintah melalui
orangtua/ pengasuh untuk dikerjakan oleh
anak.
 Amati kemampuan anak dalam melakukan
perintah orang tua/pengasuh.
 Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan
perintah orang tua/ pengasuh.
 Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat
atau tidak mau melakukan perintah orang
tua/ pengasuh.
 Intepretasi
 Bila ada satu atau lebih jawaban
TIDAK, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
 Catat dalam buku KIA atau kartu
kohort bayi/ balita atau status/catatan
medik anak, jenis kelainan.
 Intervensi
 Tindak lanjut sesuai dengan buku
pedoman yang ada .
 Rujuk ke RS bila tidak dapat
ditanggulangi.
3. Tes Daya Lihat (TDL)
 Tujuan :
 Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.
 Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan
untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi besar.
 Jadwal tes daya lihat :
 Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37
bulan)
 Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga
PADU dan petugas terlatih lainnya.
 Alat/ sarana yang diperlukan adalah :
 Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.
 Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa
 Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk
dipegang anak.
 Alat penunjuk.
 Cara melakukan tes daya lihat :
 menggantungkan poster “E” setinggi
mata anak pada posisi duduk
 Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari
poster “E” menghadap ke poster “E”
 Letakan kursi pemeriksa disamping
poster “E”
 Mengajari anak menggunakan kartu “E”
 Beri pujian anak jika dapat
melakukannya.
 Minta anak menutup sebelah matanya
dengan buku/kertas.
 Cara melakukan tes daya lihat (lanj..)
 Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu
mulai baris pertama sampai baris ke
empat atau bari “E” terkecil yang masih
dapat dilihat.
 Puji anak setiap kali dapat melakukannya
 Ulangi pemeriksaan pada mata satunya
dengan cara yang sama.
 Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat
dilihat
Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........
 Interpretasi :
 Bila kedua mata anak tidak
dapat melihat baris ketiga
poster “E”, artinya tidak dapat
mencocokan arah kartu “E”
yang dipeganggnya dengan
arah “E” pada baris ketiga yang
ditunjuk oleh pemeriksa,
kemungkinan anak mengalami
gangguan daya lihat.
 Intervensi
 melakukan pemeriksaan
ulang.
Bila pemeriksaan berikutnya,
anak tidak dapat melihat
sampai baris yang sama
dengan kedua matanya, rujuk
ke`Rumah Sakit dengan
menuliskan mata yang
mengalami gangguan (kanan,
kiri, atau keduanya).
Skenario kasus
Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 20 januari 2013.
Berat badan 4 kg, Panjang badan 55 cm. Lingkar kepala
40 cm. Ibu berkata bahwa bayinya sering kaget dengan
suara keras. Petugas kesehatan memeriksa bayi nurlela,
kedua tungkai dan lengan bergerak dengan mudah, bayi
nurlela menangis aktif, menggerakkan kepala ke kanan
dan kekiri. Petugas kesehatan bertanya dan ibu
mengatakan bahwa bayinya dapat tersenyum bila diajak
bermain dan sudah tengkurap dengan kepala terangkat
tegak. Tanggal kunjungan 13 Mei 2013.
• Hitung usia bayi nurlela
• Bagaimana pertumbuhannya
• Bagaimana perkembangannya (KPSP)
• Interpretasi bayi nurlela
• Intervensi untuk bayi nurlela
TERIMA KASIH
Pertanyaan
• Apa Jenis skrining yang dilakukan pada
bayi nurlela?
• Hitung usia bayi Nurlela
• Bagaimana pertumbuhan bayi Nurlela
• Bagaimana perkembangan bayi Nurlela
• Interpretasi bayi Nurlela
• Intervensi untuk bayi Nurlela
jawaban
Jenis skrining/Deteksi dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang :
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan :
BB/PB
• Deteksi dini penyimpangan
perkembangan: KPSP, TDD
Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)
Cara menghitung usia anak :
Tanggal
pengukuran
Tahun Bulan Hari
2013 05 13
Tanggal lahir 2013 01 20
Konversi bulan
ke hari dan
tahun ke bulan
2013-2013=
0
05 – 1 =04 13+30=43
04 - 0 = 04 43-20=23
Umur
sekarang
4 bulan 23 hari
KPSP
• Perkembangan bayi Nurlela sesuai dengan
tahap perkembangannya
TDD :
• Instrumen Tes Daya Dengar umur 0-6 bulan
(tidak mengalami gangguan pendengaran)
Intervensi
• Puji kepada ibu bayi nurlela karena telah mengasuh
anaknya
• Teruskan pola asuh bayi nurlela sesuai dengan
tahap perkembangannya
• Beri stimulus perkembangan anak setiap saat,
sesering mungkin sesuai umur dan kesiapan anak
• Ikutkan bayi nurlela pada kegiatan penimbangan
dan pelayana di posyandu secara teratur
• Lakukan pemeriksaan/skrining menggunakan
KPSP setiap 3 bulan sampai usianya 1
tahun, dst
Skenario kasus
Andi anak laki-laki umur 4 tahun.Berat
badan 10 kg. Tinggi badan 78 cm, suhu
badan 370C. Ibu datang hari ini karena Andi
tidak bisa duduk tenang, andi seharian
bermain dan tidak mengenal lelah, dan
suka memukul teman-temannya dengan
tiba-tiba.
Petugas kesehatan memeriksa anak andi
atas kecurigaannya bahwa anak andi tidak
tenang
• Jenis skrining /Deteksi Dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang
Jenis skrining/Deteksi Dini
Penyimpangan Tumbuh Kembang
• BB/PB
• KPSP
• TDL
• KMME
• GPPH
• Formulir deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas
/GPPH (Abbreviated Conners Rating
Scale)
Setelah petugas memberi nilai pada
masing-masing jawaban sesuai dengan
bobot nilai, anak andi mendapat nilai total
10
• Bagaimana interpretasi untuk anak Andi?
Intervensi untuk anak Andi
• Bila nilai total kurang dari 13 tetapi ragu-
ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1
bulan kemudian
Bila tahapan perkembangan terjadi
penyimpanan (P), lakukan tindakan berikut :
Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan
jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan
kemandirian)

More Related Content

Similar to Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg

KPSP.pptx
KPSP.pptxKPSP.pptx
KPSP.pptxNurona1
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxiranolalingga1
 
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGANNenggar Sesanti
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangJoni Iswanto
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
dfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.ppt
dfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.pptdfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.ppt
dfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.pptPuspaDwiAriani
 
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptxMATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptxpolinaranteallo72
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalGita Kostania
 
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak PrasekolahPerumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolahpjj_kemenkes
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptxSaLamKhasanah
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspans.surya ans
 

Similar to Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg (20)

KPSP.pptx
KPSP.pptxKPSP.pptx
KPSP.pptx
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
 
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptxDETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
 
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
 
dfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.ppt
dfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.pptdfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.ppt
dfgsdjfffffffffffffffffPresentasi-SDIDTK.ppt
 
10. DDST.pdf
10. DDST.pdf10. DDST.pdf
10. DDST.pdf
 
SDIDTK-kulon.pptx
SDIDTK-kulon.pptxSDIDTK-kulon.pptx
SDIDTK-kulon.pptx
 
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptxMATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
 
KPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptxKPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptx
 
Sop sdidtk
Sop sdidtkSop sdidtk
Sop sdidtk
 
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak PrasekolahPerumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolah
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
 
Tugas bu yunida
Tugas bu yunidaTugas bu yunida
Tugas bu yunida
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
 

Recently uploaded

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 

Recently uploaded (20)

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 

Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg

  • 1. L/O/G/O Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
  • 2. • Masalah Tumbuh Kembang anak akhir-akhir ini makin  • Harapan orang tua : Kualitas anaknya baik • Tuntutan masyarakat : “Mengatasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan sedini mungkin “ BAGAIMANA CARA ?
  • 3. Meningkatkan kualitas Anak Pemantauan secara teratur dan berkala sejak dini DETEKSI DINI Mengoptimalkan stimulasi secara dini sesuai tahap perkembangan anak STIMULASI DINI Melakukan tindakan intervensi dini jika ada penyimpangan INTERVENSI DINI
  • 4. DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG • Salah satu cara deteksi dini adalah dengan METODE SKRINING • Skrining dapat dilakukan pada saat pemeriksaan rutin / anak berobat di RS atau praktek
  • 5. • Dokter dan tenaga kesehatan lain : profesi yang paling mungkin melakukan skrining tumbuh kembang • FAKTA : HANYA 15-30% dokter anak di USA melakukan skrining secara formal MENYITA WAKTU IMBALAN KURANG KETERBATASAN KETRAMPILAN ANAK TIDAK KOOPERATIF KONTROL TIDAK TERATUR KURANG YAKIN
  • 6. • Keterbatasan waktu dalam praktek : Mengabaikan pengetahuan tentang pertumbuhan perkembangan anak termasuk kelainan psikososial • Perlu metode yang mudah dan cepat
  • 7. DEPKES RI & IDAI 2005 • Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini tumbuh Kembang anak (SDIDTK) edisi revisi • Mudah dipahami, sederhana ,dapat dilakukan dengan cepat
  • 8. Skrining perkembangan Deteksi dini Tumbuh Kembang Buku KIA Denver II Bayley Infant Neurodevelopmental Screener
  • 9. SDIDTK Anak Meliputi • Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan • Deteksi dini penyimpangan perkembangan • Deteksi dini penyimpangan emosional.
  • 10. • Harus dipantau secara berkala • Bayi/Anak dengan resiko tinggi perlu mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus, gemeli dll. • Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai umur 6 tahun • Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh depkes PERKEMBANGAN ANAK menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu
  • 11. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan 1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan :  minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn  minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn. 2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya dengar) mulai umur 3 bln :  minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn  minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
  • 12. …Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan 3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat) mulai umur 3 tahun tiap 6 bulan. 4. Gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah mental emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler) dan Conners untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
  • 13. Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan) Cara menghitung usia anak : Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari 2001 03 02 Tanggal lahir 2000 10 15 Konversi bulan ke hari dan tahun ke bulan 2001-1= 2000 03 – 1 =02 02 +12=14 02+30=32 2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17 Umur sekarang 4 bulan 17 hari
  • 14.
  • 15. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : 1. Pengukuran Berat badan dan Tinggi badan 2. Pengukuran Lingkar kepala
  • 16.
  • 18.
  • 19. Deteksi dini penyimpangan perkembangan terdiri dari : 1. Pemeriksaan perkembangan anak dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) 2. Tes daya lihat (TDL) 3. Tes daya dengar (TDD)
  • 20. Deteksi dini penyimpangan mental emosional 1. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak usia 36-72 bulan 2. Ceklis Autis Anak Pra Sekolah (Checklist for Autism in Toddlers =CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan 3. Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan ke atas
  • 21. 1. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) • Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan anaknya. • Tujuan : untuk mengetahui apakah perkembangan bayi / anak normal atau ada penyimpangan • Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24 bulan kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan. • Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri • Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan usia bayi / anak
  • 22. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (lanjt..)  9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,  tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak  mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun  untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat Alat : 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak 2. Kertas, pensil, 3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis, 4. kerincingan, 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, 6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
  • 23.
  • 24. • Jika anak datang belum mencapai usia pemeriksaan rutin, maka ibu diminta kembali kontrol pada usia terdekat dengan pemeriksaan rutin • Jika ibu datang dengan masalah tumbuh kembang anak, sedangkan umur anak bukan umur skrining, maka lakukan skrining dengan menggunakan formulir KPSP usia terdekat – yang lebih muda.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Interpretasi KPSP • Hitunglah jumlah jawaban Ya. • Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S) • Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) • Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) • Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis keterlambatan
  • 29. • Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai: • a) Cara menghitung umur anak • b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan umur anak • c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudkannya.
  • 30. Intervensi • Bila perkembangan sesuai (S): –Puji ibu, teruskan pola asuh anak –Beri stimulasi sesering mungkin, tiap saat sesuai umur dan kemampuan anak –Lakukan pemeriksaan / skrining rutin sesuai umur
  • 31. • Perkembangan meragukan (M) : – Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap saat untuk mengejar ketertinggalannya – Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain yang menyebabkan penyimpangan perkembangan – Ulangi KPSP 2 minggu kemudian – Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu kemudian. – Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)
  • 32. • Perkembangan ada Penyimpangan (P): – Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk memeriksa perkembangan anak lebih lanjut / penanganan Tim spesialistik
  • 33.
  • 34. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional  Tujuan : Mendeteksi secara dini penyimpangan mental emosional pada anak pra sekolah  Jadwal :  setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan  Alat : Kuesioner masalah Mental Emosional (KMME)  12 pertanyaan mengenai problem mental emosional anak umur 36-72 bulan
  • 35.
  • 36. KMME Interpretasi : bila jawaban YA maka mengalami masalah mental emosional
  • 37. KMME Intervensi • Bila jawaban YA hanya satu : lakukan konseling Buku Pedoman Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Anak • Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS • Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS (fasilitas tumbuh kembang anak) • Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS memiliki fasilitas tumbuh kembang anak
  • 38. Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah  Tujuan :  Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18-36 bulan.  Jadwal :  Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan autis.  Alat ; yang digunakan adalah CHAT ( Checklist for Autism in’ Toddlers)  9 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak  5 perintah untuk anak
  • 39.
  • 40.  Intepretasi  Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7,B2,B3 dan B4  Risiko rendah menderita autis : bila jawaban “ Tidak” pada pertanyaan A7 dan B4  Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “tidak” jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6; A8 – A9; B1-B5.  Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1,2 dan 3.
  • 41.  Intervensi  bila anak beresiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak.
  • 42. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak Prasekolah  Tujuan :  Mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan atas.  Jadwal :  Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)  Alat ; yang digunakan adalah formulir gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)  10 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh anak
  • 43.  Cara deteksi dini menggunakan formulir formulir GPPH • Ajukan pertanyaan dengan lambat. Jelas, nyaring, satu per satu perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orang tua / pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab • Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH • Keadaan yang ditanyakan/ diamati ada pada anak dimanapun anak berada , misal ketika dirumah., sekolah, pasar, toko, dll) ; setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja • Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku aak selama dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
  • 44. Interpretasi Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai “ berikut ini dan jumlahka nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total  Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak  Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak  Nulai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak  Nulai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH
  • 45. Intervensi • Anak dengan kemampuan GPPH perlu dirujuk ke rumah sakit yang mem tetapi memiliki fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak untuk konsultasi dan lebih lanjut Bila nanti total kurang dari 13 tetapi anda ragu- ragu , jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang- orang terdekat dega anak ( orag tua, pengasuh, nenek, guru, dsb.
  • 46.
  • 47. 2. Tes Daya Dengar (TDD)  Tujuan :  Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.  Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang mengalami gangguan pendengaran.  Jadwal  Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan  Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.  Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.  Alat / sarana yang diperlukan adalah :  Instrumen TDD menurut umur anak  Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia  Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)
  • 48. L/O/G/O  Cara melakukan TDD :  Menghitung umur anak dalam bulan  Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak  Pada anak umur  24 bulan :  semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh anak.  Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan berurutan.  Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh  Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak dapat melakukannya satu bulan terakhir.  Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak tidak pernah, tidak tahu atau tidak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir,
  • 49. L/O/G/O  Pada anak umur 24 bulan atau lebih  Pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/ pengasuh untuk dikerjakan oleh anak.  Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orang tua/pengasuh.  Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan perintah orang tua/ pengasuh.  Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan perintah orang tua/ pengasuh.
  • 50.  Intepretasi  Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran.  Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/ balita atau status/catatan medik anak, jenis kelainan.  Intervensi  Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada .  Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.
  • 51.
  • 52.
  • 53. 3. Tes Daya Lihat (TDL)  Tujuan :  Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.  Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi besar.  Jadwal tes daya lihat :  Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37 bulan)  Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU dan petugas terlatih lainnya.  Alat/ sarana yang diperlukan adalah :  Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.  Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa  Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk dipegang anak.  Alat penunjuk.
  • 54.  Cara melakukan tes daya lihat :  menggantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk  Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke poster “E”  Letakan kursi pemeriksa disamping poster “E”  Mengajari anak menggunakan kartu “E”  Beri pujian anak jika dapat melakukannya.  Minta anak menutup sebelah matanya dengan buku/kertas.
  • 55.  Cara melakukan tes daya lihat (lanj..)  Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu mulai baris pertama sampai baris ke empat atau bari “E” terkecil yang masih dapat dilihat.  Puji anak setiap kali dapat melakukannya  Ulangi pemeriksaan pada mata satunya dengan cara yang sama.  Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........
  • 56.  Interpretasi :  Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris ketiga poster “E”, artinya tidak dapat mencocokan arah kartu “E” yang dipeganggnya dengan arah “E” pada baris ketiga yang ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.
  • 57.  Intervensi  melakukan pemeriksaan ulang. Bila pemeriksaan berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke`Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri, atau keduanya).
  • 58.
  • 59.
  • 60. Skenario kasus Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 20 januari 2013. Berat badan 4 kg, Panjang badan 55 cm. Lingkar kepala 40 cm. Ibu berkata bahwa bayinya sering kaget dengan suara keras. Petugas kesehatan memeriksa bayi nurlela, kedua tungkai dan lengan bergerak dengan mudah, bayi nurlela menangis aktif, menggerakkan kepala ke kanan dan kekiri. Petugas kesehatan bertanya dan ibu mengatakan bahwa bayinya dapat tersenyum bila diajak bermain dan sudah tengkurap dengan kepala terangkat tegak. Tanggal kunjungan 13 Mei 2013. • Hitung usia bayi nurlela • Bagaimana pertumbuhannya • Bagaimana perkembangannya (KPSP) • Interpretasi bayi nurlela • Intervensi untuk bayi nurlela
  • 62. Pertanyaan • Apa Jenis skrining yang dilakukan pada bayi nurlela? • Hitung usia bayi Nurlela • Bagaimana pertumbuhan bayi Nurlela • Bagaimana perkembangan bayi Nurlela • Interpretasi bayi Nurlela • Intervensi untuk bayi Nurlela
  • 63. jawaban Jenis skrining/Deteksi dini Penyimpangan Tumbuh Kembang : • Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : BB/PB • Deteksi dini penyimpangan perkembangan: KPSP, TDD
  • 64. Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan) Cara menghitung usia anak : Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari 2013 05 13 Tanggal lahir 2013 01 20 Konversi bulan ke hari dan tahun ke bulan 2013-2013= 0 05 – 1 =04 13+30=43 04 - 0 = 04 43-20=23 Umur sekarang 4 bulan 23 hari
  • 65. KPSP • Perkembangan bayi Nurlela sesuai dengan tahap perkembangannya TDD : • Instrumen Tes Daya Dengar umur 0-6 bulan (tidak mengalami gangguan pendengaran)
  • 66. Intervensi • Puji kepada ibu bayi nurlela karena telah mengasuh anaknya • Teruskan pola asuh bayi nurlela sesuai dengan tahap perkembangannya • Beri stimulus perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin sesuai umur dan kesiapan anak • Ikutkan bayi nurlela pada kegiatan penimbangan dan pelayana di posyandu secara teratur • Lakukan pemeriksaan/skrining menggunakan KPSP setiap 3 bulan sampai usianya 1 tahun, dst
  • 67. Skenario kasus Andi anak laki-laki umur 4 tahun.Berat badan 10 kg. Tinggi badan 78 cm, suhu badan 370C. Ibu datang hari ini karena Andi tidak bisa duduk tenang, andi seharian bermain dan tidak mengenal lelah, dan suka memukul teman-temannya dengan tiba-tiba. Petugas kesehatan memeriksa anak andi atas kecurigaannya bahwa anak andi tidak tenang
  • 68. • Jenis skrining /Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang
  • 69. Jenis skrining/Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang • BB/PB • KPSP • TDL • KMME • GPPH
  • 70. • Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas /GPPH (Abbreviated Conners Rating Scale)
  • 71. Setelah petugas memberi nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan bobot nilai, anak andi mendapat nilai total 10 • Bagaimana interpretasi untuk anak Andi?
  • 72. Intervensi untuk anak Andi • Bila nilai total kurang dari 13 tetapi ragu- ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian
  • 73.
  • 74. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpanan (P), lakukan tindakan berikut : Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian)