2. • Masalah Tumbuh Kembang anak
akhir-akhir ini makin
• Harapan orang tua : Kualitas
anaknya baik
• Tuntutan masyarakat :
“Mengatasi gangguan pertumbuhan dan
perkembangan sedini mungkin “
BAGAIMANA CARA ?
3. Meningkatkan kualitas Anak
Pemantauan secara teratur dan
berkala sejak dini DETEKSI
DINI
Mengoptimalkan stimulasi secara dini
sesuai tahap perkembangan anak
STIMULASI DINI
Melakukan tindakan intervensi dini jika
ada penyimpangan
INTERVENSI DINI
4. DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG
• Salah satu cara deteksi dini adalah
dengan METODE SKRINING
• Skrining dapat dilakukan pada saat
pemeriksaan rutin / anak berobat di RS
atau praktek
5. • Dokter dan tenaga kesehatan lain :
profesi yang paling mungkin
melakukan skrining tumbuh
kembang
• FAKTA : HANYA 15-30% dokter
anak di USA melakukan skrining
secara formal
MENYITA WAKTU
IMBALAN KURANG
KETERBATASAN KETRAMPILAN
ANAK TIDAK KOOPERATIF
KONTROL TIDAK TERATUR
KURANG YAKIN
6. • Keterbatasan waktu dalam praktek :
Mengabaikan pengetahuan tentang
pertumbuhan perkembangan anak
termasuk kelainan psikososial
• Perlu metode yang mudah dan cepat
7. DEPKES RI & IDAI 2005
• Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini tumbuh
Kembang anak (SDIDTK) edisi revisi
• Mudah dipahami, sederhana ,dapat
dilakukan dengan cepat
9. SDIDTK Anak
Meliputi
• Deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan
• Deteksi dini penyimpangan
perkembangan
• Deteksi dini penyimpangan
emosional.
10. • Harus dipantau secara berkala
• Bayi/Anak dengan resiko tinggi perlu mendapat prioritas,
antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat
asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu
diabetes melitus, gemeli dll.
• Denver II merupakan salah satu alat skrining
perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin
penyimpangan perkembangan yang terjadi pada anak
sejak lahir sampai umur 6 tahun
• Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh depkes
PERKEMBANGAN ANAK
menggambarkan peningkatan
kematangan fungsi individu
11. Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan
KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan) mulai umur 3 bulan :
minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD
(tes daya dengar) mulai umur 3 bln :
minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
12. …Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
3. Tes penglihatan anak dengan
TDL (tes daya lihat) mulai umur
3 tahun tiap 6 bulan.
4. Gangguan perilaku dengan
KMME (kuesioner masalah
mental emosional), CHAT
(checklist for autisme in toddler)
dan Conners untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas
13. Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)
Cara menghitung usia anak :
Tanggal
pengukuran
Tahun Bulan Hari
2001 03 02
Tanggal lahir 2000 10 15
Konversi bulan
ke hari dan
tahun ke bulan
2001-1=
2000
03 – 1 =02
02 +12=14
02+30=32
2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17
Umur
sekarang
4 bulan 17 hari
19. Deteksi dini penyimpangan
perkembangan
terdiri dari :
1. Pemeriksaan perkembangan anak
dengan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
2. Tes daya lihat (TDL)
3. Tes daya dengar (TDD)
20. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional
1. Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) bagi anak usia 36-72 bulan
2. Ceklis Autis Anak Pra Sekolah
(Checklist for Autism in Toddlers
=CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan
3. Formulir deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia
36 bulan ke atas
21. 1. KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)
• Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai
kemampuan yang telah dicapai oleh bayi dan
anaknya.
• Tujuan : untuk mengetahui apakah
perkembangan bayi / anak normal atau ada
penyimpangan
• Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24
bulan kmd tiap 6 bulan sampai usia 72 bulan.
• Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri
• Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan
usia bayi / anak
22. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) (lanjt..)
9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur
2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya
atau terlambat
Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
23.
24. • Jika anak datang belum mencapai
usia pemeriksaan rutin, maka ibu
diminta kembali kontrol pada usia
terdekat dengan pemeriksaan rutin
• Jika ibu datang dengan masalah
tumbuh kembang anak, sedangkan
umur anak bukan umur skrining,
maka lakukan skrining dengan
menggunakan formulir KPSP usia
terdekat – yang lebih muda.
25.
26.
27.
28. Interpretasi KPSP
• Hitunglah jumlah jawaban Ya.
• Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10,
perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
• Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8,
perkembangan anak meragukan (M)
• Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang,
kemungkinan ada penyimpangan (P)
• Jawaban tidak harus diperinci menurut jenis
keterlambatan
29. • Apabila jumlah jawaban Ya = kurang dari 9,
maka perlu diteliti kembali mengenai:
• a) Cara menghitung umur anak
• b) Daftar pertanyaan, apakah sesuai dengan
umur anak
• c) Apakah jawaban orang tua/pengasuh anak
sesuai dengan yang dimaksudkannya.
30. Intervensi
• Bila perkembangan sesuai (S):
–Puji ibu, teruskan pola asuh anak
–Beri stimulasi sesering mungkin, tiap
saat sesuai umur dan kemampuan
anak
–Lakukan pemeriksaan / skrining rutin
sesuai umur
31. • Perkembangan meragukan (M) :
– Beri ibu petunjuk stimulasi, lebih sering, setiap
saat untuk mengejar ketertinggalannya
– Lacak kemungkinan gangguan kesehatan lain
yang menyebabkan penyimpangan
perkembangan
– Ulangi KPSP 2 minggu kemudian
– Jika hasil tetap 7 atau 8, ulangi 2 minggu
kemudian.
– Jika hasil tetap 7 atau 8 kemungkinan ada
penyimpangan (P)
32. • Perkembangan ada Penyimpangan (P):
– Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS untuk
memeriksa perkembangan anak lebih lanjut /
penanganan Tim spesialistik
33.
34. Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Emosional
Tujuan :
Mendeteksi secara dini penyimpangan
mental emosional pada anak pra sekolah
Jadwal :
setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan
Alat : Kuesioner masalah Mental
Emosional (KMME)
12 pertanyaan mengenai problem mental
emosional anak umur 36-72 bulan
37. KMME
Intervensi
• Bila jawaban YA hanya satu : lakukan konseling Buku
Pedoman Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan
Anak
• Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan
rujuk ke RS
• Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS
(fasilitas tumbuh kembang anak)
• Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih : rujuk ke RS
memiliki fasilitas tumbuh kembang anak
38. Deteksi Dini Autis Pada Anak Prasekolah
Tujuan :
Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak
umur 18-36 bulan.
Jadwal :
Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan autis.
Alat ; yang digunakan adalah CHAT (
Checklist for Autism in’ Toddlers)
9 pertanyaan yang dijawab oleh
orangtua/pengasuh anak
5 perintah untuk anak
39.
40. Intepretasi
Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban
“Tidak” pada pertanyaan A5, A7,B2,B3 dan B4
Risiko rendah menderita autis : bila jawaban “
Tidak” pada pertanyaan A7 dan B4
Kemungkinan gangguan perkembangan lain :
bila jawaban “tidak” jumlahnya 3 atau lebih
untuk pertanyaan A1-A4, A6; A8 – A9; B1-B5.
Anak dalam batas normal bila tidak termasuk
dalam kategori 1,2 dan 3.
41. Intervensi
bila anak beresiko menderita autis
atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, rujuk ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/ tumbuh kembang
anak.
42. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas (GPPH) Pada Anak
Prasekolah
Tujuan :
Mendeteksi secara dini adanya gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur
36 bulan atas.
Jadwal :
Pemeriksaan atas indikasi kecurigaan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
Alat ; yang digunakan adalah formulir
gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH)
10 pertanyaan yang dijawab oleh orangtua/pengasuh
anak
43. Cara deteksi dini menggunakan
formulir formulir GPPH
• Ajukan pertanyaan dengan lambat. Jelas, nyaring, satu per satu
perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan
kepada orang tua / pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau
takut menjawab
• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan
pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH
• Keadaan yang ditanyakan/ diamati ada pada anak dimanapun
anak berada , misal ketika dirumah., sekolah, pasar, toko, dll) ;
setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja
• Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku aak selama
dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan
telah dijawab
44. Interpretasi
Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai “
berikut ini dan jumlahka nilai masing-masing jawaban menjadi nilai
total
Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada
anak
Nulai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
Nulai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak
Bila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH
45. Intervensi
• Anak dengan kemampuan GPPH perlu dirujuk
ke rumah sakit yang mem tetapi memiliki
fasilitas kesehatan jiwa/ tumbuh kembang anak
untuk konsultasi dan lebih lanjut
Bila nanti total kurang dari 13 tetapi anda ragu-
ragu , jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan
kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-
orang terdekat dega anak ( orag tua, pengasuh,
nenek, guru, dsb.
46.
47. 2. Tes Daya Dengar (TDD)
Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.
Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak yang
mengalami gangguan pendengaran.
Jadwal
Setiap 3 bulan pada bayi umur 12 bulan
Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.
Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga PADU
dan petugas terlatih lainnya.
Alat / sarana yang diperlukan adalah :
Instrumen TDD menurut umur anak
Gambar binatang (ayam anjing, kucing), manusia
Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir, Bola)
48. L/O/G/O
Cara melakukan TDD :
Menghitung umur anak dalam bulan
Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak
Pada anak umur 24 bulan :
semua pertanyaan harus dijawab orang tua/pengasuh
anak.
Membacakan pertanyaan anak dengan jelas, dan
berurutan.
Menunggu jawaban dari orang tua/ pengasuh
Jawaban “YA” jika menurut orangtua/pengasuh, anak
dapat melakukannya satu bulan terakhir.
Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/pengasuh anak
tidak pernah, tidak tahu atau tidak dapat melakukannya
dalam satu bulan terakhir,
49. L/O/G/O
Pada anak umur 24 bulan atau lebih
Pertanyaan berupa perintah melalui
orangtua/ pengasuh untuk dikerjakan oleh
anak.
Amati kemampuan anak dalam melakukan
perintah orang tua/pengasuh.
Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan
perintah orang tua/ pengasuh.
Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat
atau tidak mau melakukan perintah orang
tua/ pengasuh.
50. Intepretasi
Bila ada satu atau lebih jawaban
TIDAK, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
Catat dalam buku KIA atau kartu
kohort bayi/ balita atau status/catatan
medik anak, jenis kelainan.
Intervensi
Tindak lanjut sesuai dengan buku
pedoman yang ada .
Rujuk ke RS bila tidak dapat
ditanggulangi.
51.
52.
53. 3. Tes Daya Lihat (TDL)
Tujuan :
Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.
Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan
untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi besar.
Jadwal tes daya lihat :
Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur 36-37
bulan)
Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga
PADU dan petugas terlatih lainnya.
Alat/ sarana yang diperlukan adalah :
Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.
Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa
Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E” untuk
dipegang anak.
Alat penunjuk.
54. Cara melakukan tes daya lihat :
menggantungkan poster “E” setinggi
mata anak pada posisi duduk
Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari
poster “E” menghadap ke poster “E”
Letakan kursi pemeriksa disamping
poster “E”
Mengajari anak menggunakan kartu “E”
Beri pujian anak jika dapat
melakukannya.
Minta anak menutup sebelah matanya
dengan buku/kertas.
55. Cara melakukan tes daya lihat (lanj..)
Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu
mulai baris pertama sampai baris ke
empat atau bari “E” terkecil yang masih
dapat dilihat.
Puji anak setiap kali dapat melakukannya
Ulangi pemeriksaan pada mata satunya
dengan cara yang sama.
Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat
dilihat
Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........
56. Interpretasi :
Bila kedua mata anak tidak
dapat melihat baris ketiga
poster “E”, artinya tidak dapat
mencocokan arah kartu “E”
yang dipeganggnya dengan
arah “E” pada baris ketiga yang
ditunjuk oleh pemeriksa,
kemungkinan anak mengalami
gangguan daya lihat.
57. Intervensi
melakukan pemeriksaan
ulang.
Bila pemeriksaan berikutnya,
anak tidak dapat melihat
sampai baris yang sama
dengan kedua matanya, rujuk
ke`Rumah Sakit dengan
menuliskan mata yang
mengalami gangguan (kanan,
kiri, atau keduanya).
58.
59.
60. Skenario kasus
Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 20 januari 2013.
Berat badan 4 kg, Panjang badan 55 cm. Lingkar kepala
40 cm. Ibu berkata bahwa bayinya sering kaget dengan
suara keras. Petugas kesehatan memeriksa bayi nurlela,
kedua tungkai dan lengan bergerak dengan mudah, bayi
nurlela menangis aktif, menggerakkan kepala ke kanan
dan kekiri. Petugas kesehatan bertanya dan ibu
mengatakan bahwa bayinya dapat tersenyum bila diajak
bermain dan sudah tengkurap dengan kepala terangkat
tegak. Tanggal kunjungan 13 Mei 2013.
• Hitung usia bayi nurlela
• Bagaimana pertumbuhannya
• Bagaimana perkembangannya (KPSP)
• Interpretasi bayi nurlela
• Intervensi untuk bayi nurlela
62. Pertanyaan
• Apa Jenis skrining yang dilakukan pada
bayi nurlela?
• Hitung usia bayi Nurlela
• Bagaimana pertumbuhan bayi Nurlela
• Bagaimana perkembangan bayi Nurlela
• Interpretasi bayi Nurlela
• Intervensi untuk bayi Nurlela
63. jawaban
Jenis skrining/Deteksi dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang :
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan :
BB/PB
• Deteksi dini penyimpangan
perkembangan: KPSP, TDD
64. Umur koreksi = umur kronologis - (40-umur kehamilan)
Cara menghitung usia anak :
Tanggal
pengukuran
Tahun Bulan Hari
2013 05 13
Tanggal lahir 2013 01 20
Konversi bulan
ke hari dan
tahun ke bulan
2013-2013=
0
05 – 1 =04 13+30=43
04 - 0 = 04 43-20=23
Umur
sekarang
4 bulan 23 hari
65. KPSP
• Perkembangan bayi Nurlela sesuai dengan
tahap perkembangannya
TDD :
• Instrumen Tes Daya Dengar umur 0-6 bulan
(tidak mengalami gangguan pendengaran)
66. Intervensi
• Puji kepada ibu bayi nurlela karena telah mengasuh
anaknya
• Teruskan pola asuh bayi nurlela sesuai dengan
tahap perkembangannya
• Beri stimulus perkembangan anak setiap saat,
sesering mungkin sesuai umur dan kesiapan anak
• Ikutkan bayi nurlela pada kegiatan penimbangan
dan pelayana di posyandu secara teratur
• Lakukan pemeriksaan/skrining menggunakan
KPSP setiap 3 bulan sampai usianya 1
tahun, dst
67. Skenario kasus
Andi anak laki-laki umur 4 tahun.Berat
badan 10 kg. Tinggi badan 78 cm, suhu
badan 370C. Ibu datang hari ini karena Andi
tidak bisa duduk tenang, andi seharian
bermain dan tidak mengenal lelah, dan
suka memukul teman-temannya dengan
tiba-tiba.
Petugas kesehatan memeriksa anak andi
atas kecurigaannya bahwa anak andi tidak
tenang
70. • Formulir deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas
/GPPH (Abbreviated Conners Rating
Scale)
71. Setelah petugas memberi nilai pada
masing-masing jawaban sesuai dengan
bobot nilai, anak andi mendapat nilai total
10
• Bagaimana interpretasi untuk anak Andi?
72. Intervensi untuk anak Andi
• Bila nilai total kurang dari 13 tetapi ragu-
ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1
bulan kemudian
73.
74. Bila tahapan perkembangan terjadi
penyimpanan (P), lakukan tindakan berikut :
Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan
jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan
kemandirian)