Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Â
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Â
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
Â
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Kelas A Semester 7
Program Studi PGSD
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Bahasa dan Sastra
Institut Pendidikan Indonesia
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
Â
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Kelas A Semester 7
Program Studi PGSD
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Bahasa dan Sastra
Institut Pendidikan Indonesia
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. PEMBELAJARAN TERPADU
MODUL 1
DENOVIA ROSSIYENTI : NIM (856224546)
MUTHIA HANDIKA : NIM (856225509)
NORA DELVINA : NIM (856224553)
SRI WAHYU NINGSIH : NIM (856224736)
YOSI ARISANDI : NIM (856224689)
MODUL 1
KONSEP DASAR DAN
MODEL MODEL
PEMBELAJARAN
TERPADU
2. istilah secara teoritis yaitu
integrated curriculum
(kurikulum terpadu) dan
integrated learning
(pembelajaran terpadu)
Pengertian Pembelajaran Terpadu
pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa
Kurikulum terpadu adalah kurikulum
yang menggabungkan sejumlah disiplin
ilmu melalui pemaduan isi,
keterampilan dan sikap
Pembelajaran
Terpadu
Pembelajaran
Terpadu
4. Karakteristik pembelajaran terpadu
4. Menyajikan konsepdari berbagai mata pelajaran dalam satu PBM
5.Pembelajaran flexsibel
6.Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutu
siswa
6. Secara filosofis, terdapat tiga aliran yang sangat
mempengaruhi pembelajaran terpadu, yaitu:
 Aliran Progresivisme, beranggapan bahwa proses
pembelajaran pada umumnya perlu sekali
ditekankan pada: (a) pembentukan kreativitas, (b)
pemberian sejumlah kegiatan, (c) suasana yang
alamiah (natural), dan (d) memperhatikan
pengalaman siswa. Dengan kata lain proses
pembelajaran itu bersifat mekanistis (Ellis,1993).
 Aliran Kontruktivisme, melihat pengalaman
langsung siwa (direct exsperiences) sebagai kunci
dalam pembelajaran.
1. Landasan Filosofis
7. Pandangan-pandangan psikologis yang melandasi
pembelajaran terpadu, antara lain:
 Pada dasarnya masing-masing siswa membangun
realitasnya sendiri.
 Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai
kemampuan untuk mencari pola dan hubungan
antara gagasan-gagasan yang ada.
 Pada dasarnya siswa adalah seorang individu
dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya dan
mempunyai kesempatan untuk berkembang.
 Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu
dan anak melihat dirinya dan sekitarnya secara
2. Landasan Psikologis
8.  Landasan praktis yang melandasi pembelajaran
terpadu diantaranya adalah:
 Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat
sehingga terlalu banyak informasi yang harus
dimuat dalam kurikulum.
 Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan
secara terpisah satu sama lain, padahal
seharusnya saling terkait.
 Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran
sekarang ini cenderung bersifat lintas mata
pelajaran (interdisipliner) sehingga diperlukan
usaha kolaboratif antara berbagai mata pelajaran
untuk memecahkannya.
 Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik
3. Landasan Praktis
9. Diperlukan dalam pengembangan
pembelajaran terpadu sebagai
upaya menyelaraskan materi
pembelajaran terpadu dengan
perkembangan dan kemajuan
yang terjadi dalam dunia IPTEK.
Baik secara langsung maupun
4. Landasan IPTEK
10. Dalam proses penggalian tema-tema perlu diperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah da
pat digunakan untuk memadukan mata pelajaran.
2. Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk
dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar
selanjutnya.
3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
siswa.
4. Tema yang dikembangkan harus mampu menunjukkan
sebagian besar minat siswa.
5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa
peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum
yang berlaku serta harapan masyarakat.
7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
TERPADU
11. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terpadu,
prinsip yang harus diperhatikan yaitu:
1. Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single actor yang
mendominasi aktivitas dalam proses pembelajaran.
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam
setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
3. Guru perlu bersikap okomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama
sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan pembelajaran.
Dalam proses penilaian pembelajaran terpadu, prinsip yang harus
diperhatikan antara lain:
1. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan penilaian diri (self
evaluation) disamping bentuk penilaian lainnya.
2. Guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang
telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan atau
kompetensi yang telah disepakati.
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
TERPADU
12. Beberapa manfaat yang dapat dipetik dengan pelaksanaan
pembelajaran terpadu, antara lain:
 Dengan menggabungkan
berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan karena
tumpang-tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan;
 Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana
atau alat.
 Meningkatkan taraf kecakapan berpikir siswa.
 Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit
sekali terjadi.
 Memberikan penerapan-penerapan dunia nyata.
 Pemaduan pembelajaran antarmata pelajaran diharapkan
penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan
meningkat.
MANFAAT PEMBELAJARAN
TERPADU
13. 1. MODEL PENGGALAN ( FRAGMENTED)
2. MODEL KETERHUBUNGAN ( CONNECTED)
3. MODEL SARANG ( NESTED )
4. MODEL URUTAN ( SEQUENCED )
5. MODEL BAGIAN ( SHARED )
6. MODEL JARING LABA LABA (WEBBED )
7. MODEL GALUR ( THEREADED )
8. MODEL KETERPADUAN ( INTEQRATED)
9. MODEL CELUPAN ( IMMERSED )
10. MODEL JARINGAN ( NETWORKED )
ADA 10 MODEL
PEMBELAJARAN
14. MENURUT JACOBS ( 1989 )
1. DISCIPLIN BASED
3.MULTI
DISCIPLINARY
5.INTEGRATED
4.INTER
DISCIPLINARY
2. PARALEL
15. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR
MODEL JARING LABA LABA
(WEBBED)
MODEL KETERHUBUNGAN
(CONNECTED)
MODEL KETERPADUAN
(INTEGRATED)