1. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut, perikarditis non
spesifik (viral), infark miokard dan uremia.
Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium viseratis dan
atau Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi, dan
bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh tmbunan cairan (disebut efusi perikardium),
radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun di tubuh
contohnya penyebaran infeksi kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-
kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.
B. Tujuan Penulisan
Khusus : diharapkan pad mahasiswa / i stikep muhammdiyah dapat memahami konsep dari
perkarditis.
Umum :
1. diharapkan pada seluruh masyarakat, mahasiswa / i stikep khususnya memperoleh
pengetahuan tentang perikarditis.
2. Mengkaji tanda-tanda dan gejala perikarditis
3. Mengetahui penyebab perikarditis
4. Mengetahui komplikasi dan sebagainya
C. Rumusan Masalah
Ruang lingkup penulisan makalah ini meliputi :
1. Pengertian dari perikarditis
2. Anatomi fisiologi
3. Etiologi dari perikarditis
4. Faktor resiko
5. Patogenesis
6. Manifestsi klinis
7. Tindakan diagnostik
8. Komplikasi
2. ii
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PERIKARDITIS
A. Konsep Dasar
1. konsep dasar
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung (membran tipis yang mengelilingi
jantung).
Winter Griffith M.D, 1994).
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau kedua-duanya.
(Arif Mansjoer, 2000).
Kesimpulan perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal
maupun viseral.
2 merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa
karena kalau dilihat dari
2. Anatomi Fisiologi
Jantung entuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkkus
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung
membentuk kantung jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin
untuk menjaga agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan
terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan
makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah
untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri karonaria.
3. Etiologi
Menurut H. Winter griffith M.D. 1994, kadang-kadang tidak terlalu diketahui penyebab yang
paling umum diketahui adalah :
1. Infeksi virus
2. Demam rematik dan penyakit lainnya darin jringan ikat, seperti lupus eritematosus
3. Gagal ginjal kronik
3. ii
4. Komplikasi serangan jantung
5. Komplikasi pembedahan jantung
6. Kompliksi cedera dada, termasuk penggunaan kateter kardiak
7. Penyebaran kangker ke lapisan jantung paling luar
4. Fakktor resiko
1. Penyakit baru-baru ini seperti serangan jantung, penyakit akibat virus, atau demam
rematik
2. Riwayat medik tuberculosis
5. Fatogenesis
Virus tampak kepentingannya meningkat sebagai penyebab perikarditis primer. Sebenarnya
beberapa peneliti percaya bahwa virus terutama menyebabkan kasus perikarditis “idiopatik”
akut, walaupun tidak semua. Diantara kasus perikarditis virus yang dikenal yang disebabkan
oleh virus Coxsackie B, influenza A, dan B, beberapa virus ekho dan epstein-barr (dalam
hubungan dengan mononukleosis) amat penting. Patogenesis perikarditis virus tidak jelas.
Sering terjadi infeksi akut saluran bagian pernafasan bagian atas, walaupun demikian tidak
diketaui dengan jelas virus penyebab itu kemudian menyebar ke dalam perikardium. Terdapat
beberapa penunjang pandangan itu, bahwa banyak virus tidak secara langsung menyerang
jaringan perikardium,tetapi lebih utama dengan berbagai cara menggalakan hipersensitivitas
yang kemudian melibatkan perikardium.
Bakteri dapat mencapai perikardium baik secara langsung dari struktur terkena seperti paru
dan pleura, atau oleh karena penyebarn hematogen atau limfatik. Pada tahun-tahun terakhir
ini, angka kejadian perkaditis bakteri telah nyata menurun. Meskipun penyebab stafilokokus
dan tuberkulosis tetap penting. Terutama pada anak, perikarditis stafilokokus relatif sering
dan hampir selalu diikuti entah dengan pneumoni atau osteomielitis. Nyatanya baik
penyertaan perikarditis spesis yang menguasai gambaran klinik maupun hanya sebagian kecil
gambaran klinik, memang bervariasi.
Perikarditis bakteri telah merosot kepentingannya, jamur dan protozoa telah menjadi lebih
penting selaku penyakit perikardium. Sering kali dsertai dengan miokarditis. Diantara jamur,
koksidioides imitis, histoplasma kapsulatum dan kandida albikans, dan diantara protozoa,
toksoplasma gondi, dapat menyebabkan keterlibatan perikardium yang tampaknya primer,
dan harus dicurigai pada kasus peikarditis idiotik.
4. ii
Diantara perikarditis metabolik, yang paling sering terjadi karena uremi, bentuk perikarditis
metabolik yang jarang dengan etiologi tidak diketahui, disebut perikarditis kolesterol karena
terdapat kristal kolesterol dalam cairan intraperikardium. Miksedema pun berakibat efusi
perikardium, tetapi bukan radang meskipun tidak menunjukan perikarditis yang sebenarnya.
Perikarditis neoplasi, hampir selalu berasal dari tumor langsung atau metastase tumor yang
terjadi di luar kantung perikardium. Paling sering penyebaran langsung dari limfoma
mediastinumatau dari karsinoma bronkogenik atau esofagus. Meskipun metastasis kangker
apa pun dalam tubuh dapat melibatkan perikardium, penyebaran semacam itu pada umumnya
jarang.
Perikarditis traumatik relatif lebih sering disebabkan oleh karena dada tak tembus. Hal ini
mencerminkan baik kontusi ringan permukaan perikardium jantung maupun adanya darah
dalam kantung perikardium yang menyebabkan respon perbaikan, seperti dalam ruang pleura
atau peritoneum. Jarang luka tembus dada menyebabkan penyebaran langsung kuman ke
dalam ruang perikardium, yang menyebabkan perikarditis supuratif.
Perikardium seperti selaput serosa lain , sangat rentan pada status hipersensivitas
6. manifestasi klinis
gejala yang khas pada perikarditis adalah nyeri dada dan tanda yang khas adalah friction rub :
1. nyeri hebat di dalam dada, merambat ke leher dan bahu, nyeri memburuk jika bergerak
dan berkurang jika duduk atau bersandar ke depan
2. nafas yang cepat
3. batuk-batuk
4. demam dan menggigil
5. lesu
6. cemas
7. Tindakan Diagnostik
1. mengamati sendiri gejala yang timbul
2. pencatatan perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik oleh dokter
3. EKG
4. Sinar X dari dada
5. Thoracentesis (pengangkatan cairan dengan sebuah jarum)
5. ii
8. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah cairan di lapisan jantung paling luar dapat
menyebabkan takanan pada jantung. Hal ini dapat membawa ke kematian kecuali cairan itu
diangkat dengan cepat.
B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PERIKARDITIS
1. Pengkajian
pengkajian keperawatan yang dapat muncul menurut Marulynn E Doengoes,1999 adalah
sebagai berikut :
a. aktivitas / istirahat
Gejala : kelelahan , kelemahan
Tand : Takikardi, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung kongenital, bedah jantung (CABG /
penggantian akutp / by pass Kardiopumonal lama), palpitasi, jatuh pingsan.
Tanda : takikardi, distrimia, perpindahan tim(titik impuls maksimal) kiri dan inferior
(pembesaran jantung) friction rub Perikardia(biasanya intermiten, terdengar di batas sternal
kiri), murmur aortik, mitral, stenosis / insufisiensi trikuspid : perubahan dalam marmur yang
mendahului ; disfungsi otot papilar, irama gallop (S3/S4), edema, petekie(kongjungtiva,
membran mukosa), hemoragi splinter(punggung kuku), nodus oster(jari/ibu jari), lesi
janeway(telapak tangan, telapak kaki)
c. Eliminasi
Gejala: riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal, penurunan frekuensi / jumlah urine
Tanda: urine pekat gelap
d. Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala: nyeri pada anterior (sedang sampi berat / tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakan menelan, berbaring. Hilang dengan duduk, bersandar kedepan, tidak hilang dengan
nigtrogtoserin
e. Pernapasan
Gejala: napas pendek
Tanda: dispnea, batuk, inspirasi mengi, takipnea, krekels, ranki, pernapasan dongkal
f. Keamanan
Gejala: riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem imun, SLE, atau pennyakit
6. ii
kolagen lainnya.
Tanda: demam
g. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala: terapi IV jangka panjang atau penggunaan kateterindwelling atau penyalahgunaan
obat parenteral
Pertimbangan : DRG menunjukan rerata lama perawatan 4,3 hari
Rencana pemulangan : bantu dalam penyiapan makanan, bebrbelanja, transportasi, kebutuhan
perawatan diri, tugas dan pemeliharan rumah tangga
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul menurut maryllin E doengoes,1992 adalah sebagai
berikut :
a. nyeri berhubungan dengan inflamasi perikardium ; efek-efek sistemik dari infeksi,
hasil yang diharapkan :
1. mengidentifikasi metode yang memberi penghilangan
2. melaorkan nyeri hilang / terkontrol
3. mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas pengalih sesuai
dengan indikasi untuk situasi individual.
Intervensi :
1. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan faktor pemberat atau penurun .
Rasional : nyeri perikarditis secara khas terletak subternal dan menyebar ke leher,
punggung. Nsmun, ini berbeda dari iskemia miokard / nyeri infark
2. Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan, misalnya; perubahan
posisi, gosokan punggung, penggunaan kompres panas / dingin, dukungan emosional
Rasional : menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien.
3. Berikan aktivitas hiburan yang tepat
Rasional : mengarahkan kembali perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat
aktivitas individu
4. Berikan obat sesuai indikasi
Rasional : menghilangkan nyeri, menurunkan respons inflamasi
5. Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi
Rasional : memaksimalkan ketersediaan oksigen untukambilan untuk menurunkan
beban kerja jantung dan menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan iskemia.
7. ii
b. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan pembatasan pengisisan jantung /
kontraksi ventrikel, penurunan curah jantung
Hasil yang diharapkan :
1. melaporkan / menunjukan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi aktivitas
2. mendemontrasikan penurunan tanda fisiologis intoleransi
3. mengungkap pemahaman tentang pembatasan terapeutik yang diperlukan
c. Penurunan curah jantung berhubungan dengan akumulasi cairan dalam kantung
perikardia
Hasil yang diharapkan :
1. melaporjkan atau menunjukan penurunan episode dispnea, angina dan disritmia
2. mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung
intervensi :
1. pantau frekuensi / irama jantung
Rasional : takikardi dan disritmia dapat terjadi saat jantung berupaya untuk meningkatkan
curah berespons pada demam, hipoksia, dan asidosi karena iskemia
2. auskultsi bunyi jantung, perhaitkan jarak / muffed tenus jantung, murmur, gallop[ S3 dan
S4
Rasional : membrikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi, misalnya : GJK, temponade
jantung
3. dorong tirah bening dalam posisi semi fousler
Rasional : menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah jantung
4. berikan tindakan kenyamanan, misalnya; aktivitas hiburan dalam toleransi jantung
Rasional : meningkatkan relaksasi dan meningkatkan kembali perhatian
5. dorong penggunaan teknik manajemen sterss, misalnya; bimbingan imajinasi, latihan
pernapasan.
Rasional : perilaku yang bermanfaat untuk mendorong ansietas,meningkatkan relaksasi,
menurunkan beban kerja jantung
6. selidiki nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan nadi, peningkatan CPD / DVJ,
perubahan tenus jantung, penurunan tingkat kesadaran.
Rasional : manifestsi klinis dari tamponade jantung yang dapt terjadi pada perikarditis bila
akumulasi cairan / eksudat dalam kantung perikardia membatsi pengisian dan curah jantung
7. bantu dalam perikardionsentesis darurat.
Rasional : prosedur dapt dilakukan di tempat tidur untuk menurunkan tekanan cairan di
sekitar jantung, yang dapat dengan cepat memperbaiki curah jantung.
8. ii
8. siapkan pasien untuk pembedahan, bila diindikasikan
Rasional : perikardektomi mungkin diperlukan karena akumulasi cairan perikardial berulang
atau jaringan parut dan konstriksi fungsi jantung
9. kolaborasi dalam pemberian antibiotik / antimikrobial intravena
Rasional : diberikan untuk mengatsi patogen yang teridentifikasi, yang mencegah keterlibatan
/ kerusakan jantung lebih lanjut.
d. Kurang pengetahuan tentang kondisi / berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit, cara untuk mencegah pengulangan atau komplikasi
Hasil yang diharapkan :
1. Menyatakan pemahaman tentang proses implamasi, kebutuhan pengobatan dan
kemungkinan komplikasi
2. Mengidentifikasi / melakukan pola hidup yang perlu atau perubahan perilaku untuk
mencegah terulangnya atau terjadinya komplikasi.
Intervensi :
1. Jelaskan efek implamasi pada jantung, ajrkan untuk memperhatikan gejala sehubungan
dengan komplikasi / berulangnya dan gejala yang dilaporkan dengan segera pad pemberi
perawatan, contoh : demam atau peningkatan nyeri dada tak biasnya, peningkatan berat
badan, peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
Rasional : untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri, pasien perlu memahami
penyebab khusus, pengobatan dan efek jangka panjang yang diharapakan dari kondisi,
implamasi, sesuai dengan tanda /gejala yang menunjukan kekambuhan atau komplikasi
2. Anjurkan pasien / orang terdekat tentang dosis, tujuan dan efek samping obat;kebutuhan
diet / pertimbangan khusus; aktivitas yang diizinkan / dibatasi
Rasional : informasi perlu untuk meningkatkan perawatan diri, peningkatan keterlibatan pada
program terapeutik, mencegah komplikasi
3. Kaji ulang perlunya antibiotik jangka panjang /terpi anti mikrobial
Rasional : perawatan di rumah sakit lama / pemberian antibiotik IV / anti mikrobial perlu
sampai kultur darh negatif / hasil darah lainmenujukna tak ada infeksi.
4. Diskusikan Pneggunaan antibiotik profilaksis
Rasional : pasien dengan riwayat demam rematik beresiko tinggi untuk kambuh dan biasanya
memerlukan profilaksis antibiotik jangka panjang. Pasien dengan masalah katup yang tidak
mempunyai riwayat semam rematik memerlukan perlindungan antibiotik jangka pendek
9. ii
untuk prosedur yang menyebabkan pemindahan bakteri.
5. Tingkatkan praktik kesehatan seprti nutrisi yang baik, keseimbangan antara aktivits dan
istirahat, pantau status kesehatan sendiri dan meloporkan tanda infeksi.
Rasional : kekuatan sitem imin dan tahanan terhadap infeksi
6. Berikan Imunisasi contoh vaksin influenza sesuai indikasi
Rasional : menurunkan resiko mengalami infeksi berat yang menimbulkan infeksi jantung
7. Identifikasi dukungan individu / sumber yang tersedia pasca pulang untuk memenuhi
perawatan atau kebutuhan pemeliharaan dirumah
Rasional : ketidak stabilan terhadap aktivitas dapat mengganggu kemampuan pasien
melakukan tugas yang dibutuhkan.
8. Tekankan pentingnya evaluasi perawatan medis teratur. Anjurkan pasien membuat
perjanjian
Rasional : pemahaman alsan untuk pengawasan medis dan untuk penerimaan tanggung jawab
untuk evaluasi menurunkan resiko kambuh atau komplikasi.
10. ii
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
penyakit perikarditis tidak menular atau menjadi kangker, kecuali disebabkan penyebaran
kangker di tempat lain. Adapun penyebab dari perikarditis belum diketahui secara pasti, akan
tetapi secara umum yang menyebabkan perikarditis oleh banyak faktor baik bisa disebabkan
oleh penykit lain maupun infeksi dari virus. Pada tanda dan gejala, pasien lebih sering
merasakan nyeri pada daerah dada karena terjadinya peradangan pada lapisan jantung yang
paling luar.
2. Saran
Setelah membaca dan memahami konsep dasar pada asuhan keperawatan perikarditis,
diharapkan kepada mahasiswa/i khususnya Stikep muhammadiyah dapat melakukan dan
melaksanakan perencanaan dengan profesional pada pasien dengan perikarditis dan juga bagi
setiap orang dapat menghindari penyakit perikarditis dengan selalu menjaga dan
membiasakan pola hidup sehat.
11. ii
DAFTARPUSTAKA
1. Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol 2.Jakarta:
EGC
2. Carpentino, Lynda Juall.2001.Buku Saku : Diagnosa keperawatan edisi :
8 penterjemah Monica Ester.EGC.Jakarta
3. Doengoes, E Marlynn,dkk.1999. Rencana Asuhan Keperawatan edisi3penterjemahan
Monica Ester.EGC.Jakarta
4. Sudoyo, Aru W.2006. Ilmu Penyakit dalam. Jilid III edisi IV. Penerbit IlmuPenyakit
Dalam : Jakarta
12. ii
TUGAS : ANATOMI
MAKALAH
PENYAKIT PADA JANTUNG
DISUSUN OLEH :
NAMA : INTAN IRIANTI ENDANG RISWANDI
KELAS : X KEPERAWATAN
SMKS KARYA PERSADA RAHA
2014
13. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar........................................................................................................2
1. konsep dasar........................................................................................................ 2
2. Anatomi Fisiologi................................................................................................. 2
3. Etiologi................................................................................................................ 2
4. Fakktor resiko........................................................................................................ 3
5. Fatogenesis........................................................................................................ 3
6. manifestasi klinis................................................................................................ 4
7. Tindakan Diagnostik............................................................................................ 4
8. Komplikasi........................................................................................................ 5
B. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Perikarditis...................................... 5
1. Pengkajian........................................................................................................... 5
2. Diagnosa Keperawatan....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 10
2 Saran................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 11
14. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan
kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang “PENYAKIT JANTUNG PERIKARDITIS”
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan
makalah pada kemudian hari.
Raha, April 2014
Penulis