Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan peserta didik, terutama mengenai aspek-aspek perkembangan yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Terdapat delapan aspek perkembangan yang dijelaskan yaitu fisik, intelektual, emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama. Setiap aspek memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Model pembelajaran langsung dan tidak langsung membedakan peran guru dan keterlibatan siswa. Pembelajaran langsung berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara terstruktur, sedangkan pembelajaran tidak langsung mengalihkan peran guru menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan belajar yang lebih besar kepada siswa. Kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada tujuan
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan peserta didik, terutama mengenai aspek-aspek perkembangan yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Terdapat delapan aspek perkembangan yang dijelaskan yaitu fisik, intelektual, emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama. Setiap aspek memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Model pembelajaran langsung dan tidak langsung membedakan peran guru dan keterlibatan siswa. Pembelajaran langsung berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara terstruktur, sedangkan pembelajaran tidak langsung mengalihkan peran guru menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan belajar yang lebih besar kepada siswa. Kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada tujuan
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang penilaian unjuk kerja siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), termasuk pengertian, teknik, dan format penilaian unjuk kerja."
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Lembar observasi menilai 9 aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA, termasuk antusiasme, perhatian, partisipasi, dan hasil kerja kelompok. Penilaian menggunakan skala 1-4 untuk setiap aspek dan kriteria keberhasilan berdasarkan skor total.
Dokumen tersebut berisi contoh rubrik penilaian kinerja sholat jenazah yang mencakup delapan aspek yang dinilai. Rubrik ini digunakan untuk menilai tiga siswa dalam melaksanakan sholat jenazah. Setiap aspek diberi skor satu sampai lima berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Jumlah skor kemudian dihitung untuk menentukan nilai akhir peserta.
Instrumen dan rubrik penilaian sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dan rasa ingin tahu untuk observasi dan penilaian diri peserta didik. Rubrik tersebut menilai frekuensi perilaku peserta didik berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan upaya yang disengaja untuk menghasilkan belajar pada siswa dengan merencanakan situasi yang mendukung proses belajar internal siswa. Pengajaran adalah kegiatan menyampaikan informasi oleh pengajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Istilah pembelajaran lebih luas cakupannya dibanding pengajaran.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Dokumen ini membahas tentang daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Daya pembeda menunjukkan kemampuan soal untuk membedakan siswa berkemampuan tinggi dan rendah, diukur dengan indeks diskriminasi antara 0-1. Tingkat kesukaran soal diukur dengan indeks kesukaran antara 0-1, di mana soal yang baik memiliki indeks 0,25-0,75. Butir soal yang baik memiliki indeks kesukaran dan daya pembeda tert
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang penilaian unjuk kerja siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), termasuk pengertian, teknik, dan format penilaian unjuk kerja."
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Lembar observasi menilai 9 aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA, termasuk antusiasme, perhatian, partisipasi, dan hasil kerja kelompok. Penilaian menggunakan skala 1-4 untuk setiap aspek dan kriteria keberhasilan berdasarkan skor total.
Dokumen tersebut berisi contoh rubrik penilaian kinerja sholat jenazah yang mencakup delapan aspek yang dinilai. Rubrik ini digunakan untuk menilai tiga siswa dalam melaksanakan sholat jenazah. Setiap aspek diberi skor satu sampai lima berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Jumlah skor kemudian dihitung untuk menentukan nilai akhir peserta.
Instrumen dan rubrik penilaian sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dan rasa ingin tahu untuk observasi dan penilaian diri peserta didik. Rubrik tersebut menilai frekuensi perilaku peserta didik berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan upaya yang disengaja untuk menghasilkan belajar pada siswa dengan merencanakan situasi yang mendukung proses belajar internal siswa. Pengajaran adalah kegiatan menyampaikan informasi oleh pengajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Istilah pembelajaran lebih luas cakupannya dibanding pengajaran.
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Dokumen ini membahas tentang daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Daya pembeda menunjukkan kemampuan soal untuk membedakan siswa berkemampuan tinggi dan rendah, diukur dengan indeks diskriminasi antara 0-1. Tingkat kesukaran soal diukur dengan indeks kesukaran antara 0-1, di mana soal yang baik memiliki indeks 0,25-0,75. Butir soal yang baik memiliki indeks kesukaran dan daya pembeda tert
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran kooperatif jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan mampu meningkatkan kerja sama tim, penguasaan pengetahuan, serta motivasi belajar siswa. Metode ini melibatkan pembentukan kelompok asal dan ahli dimana siswa belajar secara kolaboratif dan saling mengajarkan teman satu kelompoknya.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas dua model pembelajaran kooperatif yaitu STAD dan Jigsaw. Model STAD menekankan pada kerja sama antar siswa untuk saling membantu memahami materi, sedangkan model Jigsaw membagi tugas belajar kepada kelompok untuk diajarkan kembali ke kelompok asal. Kedua model tersebut dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran secara kooperat
Metode-metode pembelajaran terbaru yang disebutkan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, dan Picture and Picture. Ketiga metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi kelompok, pengamatan gambar, dan pengurutan gambar secara logis.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Model pembelajaran kooperatif jigsaw adalah model pembelajaran kelompok dimana siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli untuk belajar secara kolaboratif. Siswa belajar materi tertentu di kelompok ahli lalu mengajarkannya ke kelompok asal, sehingga setiap siswa bertanggung jawab atas bagian materi dan saling bergantung untuk pembelajaran.
Metode-metode pembelajaran yang dijelaskan mencakup:
1. Lesson study, pembelajaran berbasis masalah, dan diskusi kelompok melibatkan kolaborasi antar guru dan siswa.
2. Metode contoh dan gambar seperti Examples Non Examples dan Picture and Picture memanfaatkan visual untuk memahami konsep.
3. Metode partisipatif seperti Numbered Heads Together dan CIRC melatih kerja sama antar siswa.
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif jenis jigsaw. Jenis pembelajaran ini membentuk kelompok-kelompok kecil dimana setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi dan mengajarkannya kepada anggota lain. Tujuannya adalah meningkatkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan penguasaan pengetahuan secara mendalam.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, Picture and Picture, Numbered Heads Together, Skripkooperatif, Problem Based Instruction, Pembelajaran Langsung, Think Pair Share, dan beberapa metode lainnya beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode juga dijelaskan.
Dokumen ini membahas tentang fungsi komposisi dan fungsi invers. Terdapat pengertian fungsi dan sifat-sifatnya seperti injektif, surjektif, dan bijektif. Juga dibahas mengenai aljabar fungsi yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua fungsi.
Dokumen tersebut membahas beberapa topik tentang struktur data pohon yang meliputi:
1) Pohon keputusan untuk memecahkan masalah berbasis keputusan, 2) Kode awalan dan kode Huffman untuk kompresi data, 3) Pohon pencarian untuk mencari data, dan 4) Jenis-jenis traversal pada pohon biner seperti preorder, inorder, dan postorder.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
3. LOGO
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampuannya berbeda.
5. LOGO
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif JIGSAW
Model pembelajaran jigsaw adalah
suatu tehnik pembelajaran kooperatiff
dimana siswa, bukan guru yang memiliki
tanggung jawab lebih besar dalam
pelaksanaan pembelajaran.
6. LOGO
Langkah-langkah Model Pembelajaran JIGSAW
Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini
maju mundur seperti gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-
langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw, yaitu:
1. Awal kegiatan pembelajaran
Persiapan
Melakukan Pembelajaran Pendahuluan
Materi
Membagi Siswa ke dalam Kelompok Asal dan Ahli
Menentukan Skor Awal
7. LOGO
Lanjutan...
2. Rencana Kegiatan
• Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
• Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan
mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai
dengan banyaknya kelompok.
• Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk
menjelaskan topik yang didiskusikannya.
• Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang
mencakup semua topik.
• Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan
skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok.
8. LOGO
Lanjutan...
3. Sistem Evaluasi
Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:
Mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik.
Membuat laporan mandiri atau kelompok.
Presentasi
Materi Evaluasi
a. Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh
mahasiswa.
b. Proses belajar yang dilakukan oleh mahasiswa.
9. LOGO
Sedangkan menurut Stepen, Sikes and Snapp (1978 )
yang dikutip Rusman (2008), mengemukakan langkah-
langkah kooperatif model jigsaw sebagai berikut:
1. Siswa dikelompokan sebanyak 1 sampai dengan 5
orang sisiwa.
2. Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda
3. Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang
ditugaskan
4. Anggota dari team yang berbeda yang telah
mempelajari bagian sub bagian yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusiksn sub bab mereka.
10. LOGO
Lanjutan...
5. Setelah selesai diskusi sebagai team ahli tiap anggota
kembali kedalam kelompok asli dan bergantian mengajar
teman satu team mereka tentang subbab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
seksama,
6. Tiap team ahli mempresentasikan hasil diskusi
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup
12. LOGOKelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Jigsaw
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
Menerapkan bimbingan sesama teman
Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
Memperbaiki kehadiran
Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
Sikap apatis berkurang
Pemahaman materi lebih mendalam
Meningkatkan motivasi belajar
Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama
dengan kelompok lain
Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
13. LOGO
Lanjutan...
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa
binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan
pembelajaran baru;
Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan
ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing
maka dikhawatirksn kelompok akan macet
Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang
pandai
Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan
masalah,misal jika ada anggota yang hanya memboncengdalam
menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan
ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah
posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan
persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa
berjalan dengan baik.
14. LOGO
Evaluasi Materi Model Pembelajaran JIGSAW
Beberapa contoh materi matematika yang cocok di
jigsaw adalah: menyelesaikan sistim persamaan
linier dua peubah ( kelompok ahli 1 mempelajari
menyelesaikan dengan eliminasi, kelompok ahli 2
dengan substitusi, kelompok ahli 3 dengan garis
bilangan, kelompok ahli 4 dengan matrik, dll), limit
kiri-limit kanan (kelompok ahli 1 mempelajari limit kiri,
yang lain limit kanan), Luas bangun segi 4 (kelompok
1 mempelajari belah ketupat, kelompok 2 layang-
layang, kelompok ahli 3 tentang trapezium sama
kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).
• .