Model pembelajaran kooperatif jigsaw adalah model pembelajaran kelompok dimana siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli untuk belajar secara kolaboratif. Siswa belajar materi tertentu di kelompok ahli lalu mengajarkannya ke kelompok asal, sehingga setiap siswa bertanggung jawab atas bagian materi dan saling bergantung untuk pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif. Model ini menekankan pada kerja sama antar siswa dalam menyelesaikan tugas belajar. Model ini didasarkan pada teori-teori pembelajaran sosial dan kognitif. Pembelajaran kooperatif bertujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa.
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu dalam pelaksanaannya. Model ini bertujuan untuk memotivasi siswa saling belajar dan menghargai kerja sama.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif. Model ini menekankan pada kerja sama antar siswa dalam menyelesaikan tugas belajar. Model ini didasarkan pada teori-teori pembelajaran sosial dan kognitif. Pembelajaran kooperatif bertujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa.
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu dalam pelaksanaannya. Model ini bertujuan untuk memotivasi siswa saling belajar dan menghargai kerja sama.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan kemampuan beragam sambil saling membantu untuk memahami konsep-konsep matematika. Guru akan menyajikan materi, kemudian siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok untuk memastikan semua anggota menguasai materi tersebut sebelum diuji secara
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
model pembelajaran kooperatif
kooperatif learning ialah salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa bisa belajar secara berkelomppok hal ini sangat baik karena dapat membuat siswa saling melengkapi pengetahuannya.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas dua model pembelajaran kooperatif yaitu STAD dan Jigsaw. Model STAD menekankan pada kerja sama antar siswa untuk saling membantu memahami materi, sedangkan model Jigsaw membagi tugas belajar kepada kelompok untuk diajarkan kembali ke kelompok asal. Kedua model tersebut dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran secara kooperat
Dokumen tersebut membahas tentang Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) yang dapat meningkatkan kemampuan akademik dan pemahaman sosial siswa. SPK melibatkan pembelajaran kelompok kecil untuk memahami konsep dengan bantuan guru, meliputi penjelasan materi, belajar secara kelompok, penilaian, dan pengakuan tim. Kelebihan SPK adalah siswa tidak tergantung pada guru, mengembangkan ide dan m
Model TGT (Teams game tournament) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan permainan akademik kelompok dan kompetisi antar kelompok dalam bentuk turnamen."
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw, NHT, STAD, TAI, Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Posing, Problem Solving, TGT, CIRC, Learning Cycle, Cooperative Script, make a match, Group Investigation. Secara garis besar, model-model tersebut melibatkan siswa belajar secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari persiapan kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui serta memberikan dukungan kepada perempuan dan keluarganya. Bidan adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan berwenang memberikan pelayanan kebidanan secara mandiri, bekerja sama, atau merujuk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Ada empat tipe pembelajaran kooperatif menurut Arends (2001), yaitu STAD, investigasi kelompok, pendekatan struktural, dan jigsaw. Masing-masing tipe memiliki cara yang berbeda dalam pembentukan kelompok siswa dan penugasan tugas belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran kooperatif jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan mampu meningkatkan kerja sama tim, penguasaan pengetahuan, serta motivasi belajar siswa. Metode ini melibatkan pembentukan kelompok asal dan ahli dimana siswa belajar secara kolaboratif dan saling mengajarkan teman satu kelompoknya.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan kemampuan beragam sambil saling membantu untuk memahami konsep-konsep matematika. Guru akan menyajikan materi, kemudian siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok untuk memastikan semua anggota menguasai materi tersebut sebelum diuji secara
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
model pembelajaran kooperatif
kooperatif learning ialah salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa bisa belajar secara berkelomppok hal ini sangat baik karena dapat membuat siswa saling melengkapi pengetahuannya.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas dua model pembelajaran kooperatif yaitu STAD dan Jigsaw. Model STAD menekankan pada kerja sama antar siswa untuk saling membantu memahami materi, sedangkan model Jigsaw membagi tugas belajar kepada kelompok untuk diajarkan kembali ke kelompok asal. Kedua model tersebut dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran secara kooperat
Dokumen tersebut membahas tentang Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) yang dapat meningkatkan kemampuan akademik dan pemahaman sosial siswa. SPK melibatkan pembelajaran kelompok kecil untuk memahami konsep dengan bantuan guru, meliputi penjelasan materi, belajar secara kelompok, penilaian, dan pengakuan tim. Kelebihan SPK adalah siswa tidak tergantung pada guru, mengembangkan ide dan m
Model TGT (Teams game tournament) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan permainan akademik kelompok dan kompetisi antar kelompok dalam bentuk turnamen."
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw, NHT, STAD, TAI, Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Posing, Problem Solving, TGT, CIRC, Learning Cycle, Cooperative Script, make a match, Group Investigation. Secara garis besar, model-model tersebut melibatkan siswa belajar secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari persiapan kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui serta memberikan dukungan kepada perempuan dan keluarganya. Bidan adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan berwenang memberikan pelayanan kebidanan secara mandiri, bekerja sama, atau merujuk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Ada empat tipe pembelajaran kooperatif menurut Arends (2001), yaitu STAD, investigasi kelompok, pendekatan struktural, dan jigsaw. Masing-masing tipe memiliki cara yang berbeda dalam pembentukan kelompok siswa dan penugasan tugas belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran kooperatif jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan mampu meningkatkan kerja sama tim, penguasaan pengetahuan, serta motivasi belajar siswa. Metode ini melibatkan pembentukan kelompok asal dan ahli dimana siswa belajar secara kolaboratif dan saling mengajarkan teman satu kelompoknya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melibatkan siswa belajar secara berkelompok dengan membentuk kelompok asal dan kelompok ahli dimana setiap siswa menjadi pakar tentang subtopik tertentu dan mengajarkannya kepada anggota kelompok asal yang lain. Tujuan utama model ini adalah meningkatkan hasil belajar, menerima perbedaan, dan mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kooperatif yang merupakan model pembelajaran kelompok dimana siswa saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dibahas pula beberapa model pembelajaran kooperatif seperti model jigsaw dimana kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang saling berdiskusi untuk memahami materi pembelajaran.
Makalah ini membahas model pembelajaran kooperatif jenis jigsaw. Jenis pembelajaran ini membentuk kelompok-kelompok kecil dimana setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi dan mengajarkannya kepada anggota lain. Tujuannya adalah meningkatkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan penguasaan pengetahuan secara mendalam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk saling membantu belajar. Model ini bertujuan meningkatkan hasil belajar, penerimaan perbedaan, dan keterampilan sosial siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa belajar secara kelompok.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan memperhatikan gaya belajar siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 2 Krian Sidoarjo.
2) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan RPP, kinerja siswa, hasil belajar siswa, dan respon sis
Pembelajaran menggunakan metode jigsaw membahas tentang divisi-divisi tumbuhan dengan cara membagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari anggota dengan topik yang berbeda, kemudian berkumpul dalam kelompok ahli untuk diskusi dan mengajarkan teman satu timnya. Metode ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa secara mandiri dan bekerja sama.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dokumen tersebut membahas tiga model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif, Team Games Turnamen (TGT), dan Problem Based Learning (PBL). Ketiga model tersebut menekankan pada kerjasama siswa dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau tugas pembelajaran bersama-sama.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif jigsaw yang diterapkan dalam mata pelajaran matematika. Model ini melibatkan pembentukan kelompok heterogen yang saling bertukar anggota untuk membahas topik tertentu, kemudian mengajarkan topik tersebut kepada anggota asalnya. Langkah-langkah menerapkan model ini dijelaskan dengan membentuk kelompok ahli dan menyebarkan pengetahuan ke kelompok semula.
Similar to Model pembelajaran kooperatif jigsaw (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Model pembelajaran kooperatif jigsaw
1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) Jigsaw
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) Jigsaw
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di
Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John
Hopkins (Arends, 2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai metode cooperative
learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan,
ataupun berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran
menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari
beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian
materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya
(Arends, 1997). Model pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara
heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut
kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).
Model Pembelajaran kooperatif jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa
saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie, 1994). Para anggota dari tim-tim yang berbeda
dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain
tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu
2. kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain
tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.
Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan,
asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari
beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan
menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan
kepada anggota kelompok asal.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Jigsaw
Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok,dengan setiap kelompok terdiri dari 4 – 6
siswa dengan kemampuan yang berbeda.Kelompok ini disebutkelompok asal.Jumlah anggota dalam
kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Dalam tipe Jigsaw ini,setiap siswa diberi tugas
mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut.Semua siswa dengan materi
pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebutkelompok ahli (Counterpart
Group/CG). Dalam kelompok ahli,siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama,serta
menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal.
Kelompok asal ini oleh Aronson disebutkelompok Jigsaw (gigi gergaji).Misal suatu kelas dengan
jumlah 40 siswa dan materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya
terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran,maka dari 40 siswa akan terdapat5 kelompok ahli yang
beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa.Setiap anggota kelompok ahli
akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam
kelompok ahli.Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun
kelompok asal.
Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal,selanjutnya dilakukan presentasi
masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil
diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
Materi sebaiknya secara alami dapatdibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.
Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan Jigsaw untuk belajar materi baru maka perlu dipersiapkan
suatu tuntunan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapattercapai.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODELPEMBELAJARAN JIGSAW
Kelebihan model pembelajaran Jigsaw :
1. Mendorong siswa untuk lebih aktifdi kelas,kreatif dalam berfikir serta bertanggungjawab terhadap
proses belajar yang dilakukannya.
2. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan dinamis.
3. Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan dan mengembangkan ide yang
dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok
belajar yang telah dibentuk oleh guru.
3. 4. Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja, tetapi semua siswa dituntut untuk
menjadi aktif dalam diskusi tersebut.
Kekurangan model pembelajaran Jigsaw :
1. Proses belajar mengajar (PBM) membutuhkan lebih banyak waktu dibanding metode
yang lain.
2. Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap
kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda.
.
Prinsip utama pembelajaran ini adalah “Peerteaching” yaitu pembelajaran oleh teman sendiri.
Ini akan menjadi kendala karena persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan
didiskusikan bersama dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak
diperlukan agar jangan sampai terjadi salah konsep (Miss Conception).2.Setiap siswa akan
memiliki tanggung jawab akan tugasnya.
Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman,
jika siswa tidak percaya diri, pendidik harus mampu memainkan perannya dalam
memfasilitasi kegiatan belajar.3.Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide
atau gagasan dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.Rekod siswa tentang
nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas
tersebut.4.Dapat meningkatkan kemampuan sosial: mengembangkan rasa harga diri dan
hubungan interpersonal yang positif.Awal pembelajaran ini biasanya sulit dikendalikan,
biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran
ini bias berjalan dengan baik.5.Waktu pelajaran lebih efisien dan efektif.Aplikasi metode ini
pada kelas yang besar (> 40 siswa) sangat sulit.6.Dapat berlatih berkomunikasi dengan baik.
4. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Posted by PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN on Monday, May 4, 2015
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Tipe Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif di mana
pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu
maupun pengalaman kelompok. Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini
setiap siswa menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan
anggota kelompok ahli. Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap
anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada kelompok
asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut kelompok ahli.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik
yaitu: a. kelompok kecil, b. belajar bersama, dan c. pengalaman belajar. Esensi
kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab
kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang
menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam
kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan sungguh-
sungguh sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok.
5. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Johnson (1991 :
27) yang menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ialah
kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai
kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun
pengalaman kelompok”.
B. Pembentukan Kelompok Belajar
Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa dibagi menjadi dua anggota
kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Kelompok kooperatif awal (kelompok asal).
Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Setiap
anggota diberi nomor kepala, kelompok harus heterogen terutama di kemampuan
akademik.
b. Kelompok Ahli
Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada kelompok asal,
dengan diagram sebagai berikut:
C. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok
kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok secara
bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti, beranggotakan 4
orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya A, B, C, D.
b. Membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing
siswa dalam kelompok asal mendapat wacana / tugas yang berbeda, nomor
kepala yang sama mendapat tugas yang sama pada masing-masing kelompok.
6. c. Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana/ tugas yang sama dalam
satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama dengan jumlah wacana atau
tugas yang telah dipersiapkan oleh guru.
d. Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi ahli
sesuai dengan wacana / tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat
menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana / tugas yang telah dipahami
kepada kelompok kooperatif (kelompok inti). Poin a dan b dilakukan dalam waktu
30 menit.
f. Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-masing siswa
kembali ke kelompok kooperatif asal.
g. Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan
hasil dari tugas di kelompok asli. Poin c dan d dilakukan dalam waktu 20 menit.
h. Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan, masing-masing
kelompok menyampaikan hasilnya dan guru memberikan klarifilkasi. (10 menit).
Pada kurikulum 2013, pembelajaran berpusat pada siswa. Tidak lagi berpusat pada guru, guru
berperan sebagai fasilitator di kelas. Banyak model pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah
modelpembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kita sebagai guru harus bisa berinovasi dalam
melaksanakan pembelajaran. Sehingga di kelas siswa merasa tidak jenuh lagi dan merasa senang
dengan materi yang kita sampaikan. Pada artikel ini saya akan menjelaskan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw terlengkap diambil dari beberapa sumber.
7. Model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif
dimana siswa membentuk kelompok yang bertanggungjawab dari materi yang ditugaskan guru
kemudiansiswamengajarkannyakepadaanggotalaindalamkelompoknya.Konsepjigsawmerupakan
pembelajaran tutor sebaya. Pembelajaran jigsaw diharapkan dapat meningkatkan siswa untuk
bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikannya.
Model jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa
mempunyai perandan tanggungjawabbesardalampembelajaran.Guru berperansebagaifasilisator
dan motifator.Tujuanmodel Jigsawini adalahuntukmengembangkankerjatim, ketrampilanbelajar
kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh
siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi
menjadi dua kelompok yaitu “kelompok awal” dan “kelompok ahli”. Setiap siswa yang ada dalam”
kelompokawal”mengkhususkandiri padasatubagiandalamsebuah unitpembelajaran.Siswadalam
“kelompok awal” ini kemudian dibagi lagi untuk masuk kedalam “kelompoka ahli” untuk
mendiskusikan materi yang berbeda. Siswa kemudian kembalike “kelompok awal” untuk
mendiskusikan materi hasil “kelompok ahli” pada siswa “kelompok awal”. Dalam konsep ini siswa
harus bisa mendapat kesempatan dalam proses belajar supaya semua pemikiran siswa dapat
diketahui.
. LANGKAH –LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
Model pembelajaranjigsaw merupakanstrategi yangmenarikuntukdigunakanjikamateri yangakan
dipelajari dapatdibagi menjadi beberapabagiandanmateri tersebuttidakmengharuskanurutan
penyampaian.Kelebihanstrategi ini adalahdapatmelibatkanseluruhsiswadalambelajardan
sekaligusmengajarkankepadaoranglain.
TeknikJigsawterdiri dari beberapalangkahyaitu:
8. Membagi topikdalambeberapabagian(subtopik).
Membentukkelompokasli,Membagi siswake dalamkelompok-kelompokyangterdiri atas4 sampai
6 orang perkelompok dengancaraheterogen.Menugaskansetiapsiswadalamkelompokasli untuk
mempelajarisatusubtopikpelajaran.Memberi siswawaktuuntukmempelajari apayangmenjadi
bagiannya.
Membentukkelompokahli (expert) sementara,yaitusiswayangmemiliki bagiansubtopikyang
sama membentukkelompokahli.
Pada tahapini diberi waktukepadakelompokahli ini untukmendiskusikankonsep-konseputama
yang ada dalamtopikbagiannya danberlatihmenyajikantopikyangdipelajari tersebutkepada
temannyadalamkelompokasli.
Memintasiswauntukkembali ke kelompokaslidanmemintasetiapsiswauntukmempresentasikan
topikhasil diskusi dari kelompokahlisecarabergantiankepadaanggotakelompokasli. Siswalain
diberi kesempatanuntukmengajukanpertanyaansebagai klarifikasi.Gurumengelilingi satu
kelompokke kelompoklainuntukmengamati proses.Guru menyuruhsiswauntukmembuat
rangkumandari hasil diskusi kelompoknya danmenyuruhperwakilankelompokuntuk
menyampaikankesimpulandiskusi.
Pada akhirpelajaran,Gurumengadakankuissecaraindividual.hasil nilai yangdiperolehtiapanggota
kelompokdikumpulkan,kemudiandirata-ratadalamkelompokuntukmenentukanpredikat
kelompok.dalammenjawabkuis,anggotatidak boleh salingmembantu.Perubahanskorawal
(base score) individudenganskorhasil kuisdisebutskorperkembangan
Tabel 1: Nilai penghargaankelompok(penghitunganskor perkembangan)
NO SKORTES NILAIPERKEMBANGAN
1. Lebihdari 20 poindi atas skorawal 30
9. 2 Sama atau hingga10 poindi atas skor awal 20
3 Sepuluhhinggasatupoindi bawahskorawal 10
style="height:16.55pt; padding:0cm 0cm 0cm 0cm; width:30.35pt;" width="40" valign="top">
4
Lebihdari 10 poindi bawahskorawal
5
MemberikanpenghargaankelompoksepertipadateknikSTAD.Berdasarkanskorpenghitunganyang
diperolehanggota,dirata-rata.Hasilnyauntukmenentuknapredikattim(lihattabel 2)
Tabel 2: perolehanskordanpredikattimtipe STADdanJigsaw
NO PREDIKATTIM RATA-RATA SKOR
1 SuperTeam 25 – 30
2 Great Team 20 – 24
3 Good team 15 – 19
Evaluasi olehguru,Setelahdilakukanpenghitunganskordanpenghargaankelompokdilakukan
evaluasi untukmenentukanlangkahselanjutnyayangharusditerapkanagardiperolehhasil tesyang
lebihbaiklagi.
PembentukanKelompokBelajar
10. Pada pembelajarankooperatif tipe Jigsaw siswadibagi menjadi duaanggotakelompokyaitu
kelompokasal dankelompokahli,yangdapatdiuraikansebagai berikut:
a. Kelompokkooperatif awal (kelompokasal).
Siswadibagi atasbeberapakelompokyangterdiridari 3-5 anggota.Setiapanggotadiberi nomor
kepala,kelompokharusheterogenterutamadi kemampuanakademik.
b. KelompokAhli
Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada kelompok asal.
Kelebihandan kekurangan model pembelajarankooperatiftipe jigsaw
Kelebihan
Meningkatkanrasatanggungjawabsiswaterhadappembelajarannyasendiri danjugapembelajaran
orang lain.
Siswatidakhanyamempelajari materiyangdiberikan,tetapi merekajugaharussiapmemberikan
dan mengerjakanmateri tersebutpadaanggotakelompoknyayanglain,sehinggapengetahuannya
jadi bertambah.
Menerimakeragamandanmenjalin hubungansosial yangbaikdalamhubungandenganbelajar
Meningkatkanberkerjasamasecarakooperatif untukmempelajarimateri yangditugaskan.
Kekurangan
Jikaguru tidakmengingatkanagarsiswaselalumenggunakanketerampilan-keterampilankooperatif
dalamkelompokmasing-masingmakadikhawatirkankelompokakanmacetdalampelaksanaan
diskusi.
Jikaanggota kelompoknyakurangakanmenimbulkanmasalah.