Dokumen tersebut membahas tentang struktur kurikulum SMP yang terdiri dari kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran. Struktur kurikulum ini memberikan gambaran tentang penerapan prinsip kurikulum dan posisi siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Struktur kurikulum SMP memiliki beban belajar 38 jam per minggu dan jam pelajaran 40 menit, serta mata pelajaran d
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki banyak pemikiran tentang masalah-masalah pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. DI presentasi ini saya mencoba menelaah secara filosofis dan mencari benang merah percikan-percikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dari teks-teks yang langsung ditulis oleh beliau semasa hidupnya. Ada 3 kerangka utama yang saya tangkap yang mewarnai keseluruhan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Kodrat Keadaan (Alam & Zaman); 2) Asas Tri-Kon - kontinuitet, konvergensi, konsentris; 3) Budi Pekerti (bulatnya cipta-rasa-karsa yang menghasilkan tenaga). Jika diperas lagi, esensi filosofi pemikiran beliau, menurut saya dari bacaan teks-teks tulisan beliau, adalah perubahan yang dinamis, yang dinamikanya ibarat sistem tata surya.
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki banyak pemikiran tentang masalah-masalah pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. DI presentasi ini saya mencoba menelaah secara filosofis dan mencari benang merah percikan-percikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dari teks-teks yang langsung ditulis oleh beliau semasa hidupnya. Ada 3 kerangka utama yang saya tangkap yang mewarnai keseluruhan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Kodrat Keadaan (Alam & Zaman); 2) Asas Tri-Kon - kontinuitet, konvergensi, konsentris; 3) Budi Pekerti (bulatnya cipta-rasa-karsa yang menghasilkan tenaga). Jika diperas lagi, esensi filosofi pemikiran beliau, menurut saya dari bacaan teks-teks tulisan beliau, adalah perubahan yang dinamis, yang dinamikanya ibarat sistem tata surya.
Pada tugas DDP MIPA T.A 2014/2015 dapat memilih KD yang ada pada kurikulum K-13 sebagai berikut. Cantumkan nomor KD yang telah dipilih, pada kolom KD yang ada pada tabel identifikasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
1. Nama : 1. Winda Sari BatuBara ( 1032016041 )
2. Dahliana Lubis ( 1032016001 )
3. Tri Mutia Sari (1032016050)
Matkul : Telaah Pembelajaran Matematika
KELOMPOK 3
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA
2. Kerangka dasar adalah pedoman
yang digunakan untuk mengembangkan
dokumen kurikulum, implementasi
kurikulum dan evaluasi kurikulum.
Kerangka dasar juga digunakan sebagai
pedoman untuk mengembangkan
kurikulum tingkat nasional, daerah dan
KTSP.
Kerangka kurikulum 2013 ini
Digunakan sebagai :
Acuan dalam pengembanagn struktur
kurikulum tingkat nasional
Acuan dalam pengembangan muatan
lokal pada tingkat daerah
Pedoman dalam pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
kurikulum 2013 adalah
kurikulum yang berlaku dalam sistem
pendidikan Indonesia. Kurikulum ini
merupakan kurikulum tetap
diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan kurikulum-2006 yang
telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun.
1. PENGERTIAN KERANGKA
DASAR
PENGERTIAN KURIKULUM
2013
3. Hakikat kurikulum menurut
Alexander Saylor dan Leuwis
dikategorikan menjadi 3 yaitu :
1. Kurikulum sebagai rencana
tentang mata pelajaran atau
bahan – bahan pelajaran.
2. Kurikulum sebagai rencana
tentang pengalaman belajar.
3. Kurikulum sebagai rencana
tentang kesempatan belajar.
2. Hakikat
3. Landasan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengemb
angan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai
kurikulum,sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik,
Penilaian hasil belajar, hubungan peserta
didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.
Landasan filosofis ini berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
4. 2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan
atas teori”pendidikan berdasarkan
standar”(satandard-based education),
dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based
curriculum
Kurikulum 2013 menganut:
1. Pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses
yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas,
dan masyarakat.
2. pengalaman belajar langsung peserta
didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual
peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta
didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Secara pedagogis, kurikulum
adalah rancangan pendidikan yang
memberi kesempatan untuk peserta
didik mengembangkan potensi
dirinya dalam suatu suasana belajar
yang menyenangkan dan sesuai
dengan kemampuan dirinya, untuk
memiliki kualitas yang diinginkan
masyarakat dan bangsanya.
5. Berikut Landasan yuridis Kurikulum
2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta
segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Landasan Konseptual
Secara umum, konsep yang
berhubungan dengan pengembangan
kurikulum dapat ditelusuri dari proses
pengembangannnya itu sendiri. Pada
mulanya kurikulum merupakan ide si
perancang tentang bentuk
penyelenggaraan pendidikan disekolah.
Ide yang ada dalam pikiran itu
dikomunikasikan dengan cara
menuangkan nya dalam rencana tertulis,
untuk dijadikan pegangan dalam praktek
pendidikan di sekolah.
5. Landasan Empiris
Pada landasan ini, kurikulum harus
mampu membentuk manusia Indonesia
yang mampu menyeimbangkan
kebutuhan individu dan masyarakat
untuk memajukan jati dirinya.
6. Prinsip-prinsip pembelajaran yang tertulis diPermendikbud Nomor 22 Tahun
2016,diantaranya yaitu:
1. Peserta didik mencari tahu
2. Pembelajaran berbasis aneka sumber belajar
3. Pembelajaran berbasis proses untuk penguatan pendekatan ilmiah
4. Pembelajaran berbasis kompetensi
5. Pembelajaran terpadu
6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi
7. Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum SMP merupakan konsep dalam bentuk
Kompetensi initi, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan
muatan pembelajaran pada setiap sekolah Menengah Pertama.
Struktur kurikulum juga merupakan gambaran mengenai penerapan
prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan.
Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kiurikulum
mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum
yang memberi kesempatan pada siswa untuk menentukan berbagai
pilihannya.
8. Struktur kurikulum SMP memiliki beban belajar untuk IX sebanyak 38 jam per minggu. Jam
Belajar SMP adalah sebanyak 40 menit. Struktur kurikulum SMP adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Muatan Lokal dapat memuat
bahasa daerah
Ekstrakurikuler SMP antara lain :
1. Pramuka
2. Osis
3. Uks
4. PMR
Kelompok A adalah mata
pelajaran yang memberikan
orientasi kompetensi lebih
kepada aspek kognitif dan afektif
sedangkan kelompok B adalah
mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif
dan psikomotorik.
9. BEBAN BELAJAR
Dalam struktur kurikulum SMP ada penambahan jam belajar
per minggu dari 32 menjadi 38 untuk masing-masing kelas.
Sedangkan lama belajar untuk setiap jam pelajaran yaitu 40 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan prengurangan
jumlah kompetensi dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif
belajar.