Kurikulum di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak masa kemerdekaan, mulai dari Rencana Pelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Setiap kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan tujuan pendidikan pada masanya. Kurikulum terus disempurnakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Modul ini membahas konsep dasar dan model-model pembelajaran terpadu. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pembelajaran terpadu, karakteristik, landasan, prinsip, manfaat, dan berbagai model pembelajaran terpadu seperti model jaring laba-laba dan model keterhubungan. Modul ini juga menjelaskan prosedur umum pembelajaran terpadu meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan akhir beserta tujuannya.
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptxDadangNurdin4
Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah memberikan keleluasan kepada madrasah untuk mengembangkan kurikulum operasionalnya sendiri dengan tetap mengacu pada standar isi dan capaian pembelajaran yang ditetapkan pemerintah (paragraf 1). Pedoman implementasi mencakup pembelajaran dan asesmen, pengembangan kurikulum madrasah, serta penguatan profil pelajar pancasila (paragraf 2).
Pendekatan integratif dianggap paling lengkap karena mengintegrasikan pendekatan kebutuhan sosial, ketenagakerjaan, dan keefektifan biaya secara sinergis. Metode Delphi dan diagram batang digunakan untuk merencanakan pendidikan secara partisipatif dan mengatur kegiatannya.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran untuk PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK. RPP disusun menjadi model-model yang hanya memuat tujuan, kegiatan, dan penilaian sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyederhanaan RPP."
Modul ini membahas konsep dasar dan model-model pembelajaran terpadu. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pembelajaran terpadu, karakteristik, landasan, prinsip, manfaat, dan berbagai model pembelajaran terpadu seperti model jaring laba-laba dan model keterhubungan. Modul ini juga menjelaskan prosedur umum pembelajaran terpadu meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan akhir beserta tujuannya.
Kurmer IN_IVI (22 Oktober 2022)_Hanun.pptxDadangNurdin4
Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah memberikan keleluasan kepada madrasah untuk mengembangkan kurikulum operasionalnya sendiri dengan tetap mengacu pada standar isi dan capaian pembelajaran yang ditetapkan pemerintah (paragraf 1). Pedoman implementasi mencakup pembelajaran dan asesmen, pengembangan kurikulum madrasah, serta penguatan profil pelajar pancasila (paragraf 2).
Pendekatan integratif dianggap paling lengkap karena mengintegrasikan pendekatan kebutuhan sosial, ketenagakerjaan, dan keefektifan biaya secara sinergis. Metode Delphi dan diagram batang digunakan untuk merencanakan pendidikan secara partisipatif dan mengatur kegiatannya.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran untuk PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK. RPP disusun menjadi model-model yang hanya memuat tujuan, kegiatan, dan penilaian sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyederhanaan RPP."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal murid; (2) Terdapat dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif dan non-kognitif beserta tujuannya; (3) Hasil asesmen digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pembelajaran sesuai dengan kemampuan murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
Berdasarkan hasil survei terhadap lulusan dan stakeholder, sebagian besar lulusan SMK Negeri/Swasta [nama sekolah] mampu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya dalam waktu kurang dari setahun. Kompetensi yang dimiliki lulusan juga dinilai relevan dengan tuntutan pekerjaan. Stakeholder memberikan penilaian positif terhadap integritas, keahlian, dan kinerja lulusan secara umum."
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Irman Ramly
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas refleksi filosofis pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan saat ini.
2. Ki Hadjar Dewantara dianggap sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia yang meletakkan dasar-dasar pendidikan berbasis budaya lokal.
3. Modul ini membantu guru memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan menerapkannya dalam pembelajaran di
struktur kurikulum km 56 262 pemilihan mapel.pptxagus75172
Dokumen tersebut membahas struktur kurikulum Merdeka di Indonesia. Terdapat empat poin utama yaitu: 1) Pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila, 2) Penambahan muatan lokal oleh satuan pendidikan, 3) Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase untuk kelas X, XI, dan XII, 4) Penjelasan lebih lanjut mengenai alokasi waktu mata pelajaran.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis organisasi kurikulum seperti separated subject curriculum, correlated curriculum, integrated curriculum, activity curriculum, dan core curriculum. Setiap jenis organisasi kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan kritik yang diberikan seringkali bersifat teoritis daripada praktis.
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis secara optimal. Modul ini menjelaskan pentingnya PSE dan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi
Modul ini membahas tentang pelatihan Aksi Bergizi yang akan dilaksanakan dalam 36 sesi. Siswa akan mempelajari tentang gizi dan kesehatan secara interaktif melalui permainan dan kegiatan belajar. Mereka akan mendapatkan buku pegangan yang berisi ringkasan materi dan halaman pembelajaran untuk menuliskan catatan setiap sesi. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang gizi sesuai dengan daur
Angket ini bertujuan untuk mengukur tingkat harapan dan kepuasan orang tua/wali murid terhadap layanan pendidikan di SMP YPVDP Bontang. Orang tua/wali diminta menilai sejauh mana harapan mereka terpenuhi melalui kolom pilihan untuk berbagai pernyataan mengenai kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, sarana belajar, kinerja guru dan kepala sekolah, serta lingkungan sekolah. Mereka juga dim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal murid; (2) Terdapat dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif dan non-kognitif beserta tujuannya; (3) Hasil asesmen digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pembelajaran sesuai dengan kemampuan murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
Berdasarkan hasil survei terhadap lulusan dan stakeholder, sebagian besar lulusan SMK Negeri/Swasta [nama sekolah] mampu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya dalam waktu kurang dari setahun. Kompetensi yang dimiliki lulusan juga dinilai relevan dengan tuntutan pekerjaan. Stakeholder memberikan penilaian positif terhadap integritas, keahlian, dan kinerja lulusan secara umum."
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Irman Ramly
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas refleksi filosofis pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan saat ini.
2. Ki Hadjar Dewantara dianggap sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia yang meletakkan dasar-dasar pendidikan berbasis budaya lokal.
3. Modul ini membantu guru memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan menerapkannya dalam pembelajaran di
struktur kurikulum km 56 262 pemilihan mapel.pptxagus75172
Dokumen tersebut membahas struktur kurikulum Merdeka di Indonesia. Terdapat empat poin utama yaitu: 1) Pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila, 2) Penambahan muatan lokal oleh satuan pendidikan, 3) Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase untuk kelas X, XI, dan XII, 4) Penjelasan lebih lanjut mengenai alokasi waktu mata pelajaran.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis organisasi kurikulum seperti separated subject curriculum, correlated curriculum, integrated curriculum, activity curriculum, dan core curriculum. Setiap jenis organisasi kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan kritik yang diberikan seringkali bersifat teoritis daripada praktis.
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis secara optimal. Modul ini menjelaskan pentingnya PSE dan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi
Modul ini membahas tentang pelatihan Aksi Bergizi yang akan dilaksanakan dalam 36 sesi. Siswa akan mempelajari tentang gizi dan kesehatan secara interaktif melalui permainan dan kegiatan belajar. Mereka akan mendapatkan buku pegangan yang berisi ringkasan materi dan halaman pembelajaran untuk menuliskan catatan setiap sesi. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang gizi sesuai dengan daur
Angket ini bertujuan untuk mengukur tingkat harapan dan kepuasan orang tua/wali murid terhadap layanan pendidikan di SMP YPVDP Bontang. Orang tua/wali diminta menilai sejauh mana harapan mereka terpenuhi melalui kolom pilihan untuk berbagai pernyataan mengenai kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, sarana belajar, kinerja guru dan kepala sekolah, serta lingkungan sekolah. Mereka juga dim
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hakikat kurikulum dan inovasi kurikulum serta substansi yang terkandung didalamnya.
2. Dokumen tersebut juga membahas secara singkat mengenai perubahan kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia sejak tahun 1947 hingga 2015.
3. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang mel
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membandingkan kurikulum 1952, KTSP, dan kurikulum 2013 dalam hal penyebab, komponen, dan perbedaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan dan perubahannya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kurikulum adalah pedoman untuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, dan kurikulum nasional Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan sejak tahun 1947 hingga 2006 untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia sejak tahun 1947 hingga Kurikulum Merdeka. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain perubahan kurikulum pada masa Orde Baru yang lebih menekankan pada penyeragaman berfikir, kurikulum 1994 yang memperkenalkan Cara Belajar Siswa Aktif, hingga Kurikulum Merdeka yang memberikan fleksibilitas dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan
1. KTSP merupakan kurikulum terbaru di Indonesia yang mengacu pada pencapaian kompetensi dan menyempurnakan KBK.
2. Dokumen ini menjelaskan pengertian, karakteristik, tujuan, dasar penyusunan, dan komponen KTSP.
Paragraf pertama membahas tentang kurikulum sebagai hal esensial dalam pendidikan dan definisi kurikulum secara sederhana. Paragraf berikutnya membahas tentang proses penyusunan kurikulum yang melibatkan tim ahli dan perubahan kurikulum dari waktu ke waktu untuk meningkatkan pendidikan. Ringkasannya, dokumen tersebut membahas tentang definisi kurikulum dan proses penyusunan serta perubahan kurikulum demi pening
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumÄkäñx Këyñå
Teks tersebut membahas tentang kurikulum di Indonesia, mulai dari konsep dasar kurikulum, perkembangan kurikulum di Indonesia sejak tahun 1947 hingga Kurikulum 2013, serta pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi agar sekolah memiliki otonomi dalam mengembangkan kurikulum sesuai kondisi daer
Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan sejak masa kemerdekaan, mulai dari Kurikulum 1947 hingga Kurikulum 2013 yang terbaru. Beberapa perubahan kurikulum meliputi penyempurnaan isi dan tujuan pembelajaran, pendekatan pembelajaran, serta penyesuaian dengan perkembangan zaman.
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
Dokumen tersebut membahas perubahan kurikulum di Indonesia, mulai dari Kurikulum CBSA 1984 hingga Kurikulum 2013. Kurikulum terus berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum terbaru adalah Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pendekatan saintifik.
Similar to Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka (20)
Silabus mata pelajaran Matematika kelas X semester 1 SMK Negeri 1 Simpang Renggiang mencakup 3 standar kompetensi yaitu operasi bilangan real, kesalahan pengukuran, dan sistem persamaan linear dan kuadrat beserta indikator dan materi pembelajarannya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran matematika di SMP N 1 Bandung untuk kelas IX semester I. Materi yang diajarkan adalah kesebangunan bangun datar khususnya segitiga, dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 2 x 40 menit dengan pendekatan diskusi, tanya jawab, dan penemuan serta
Dokumen tersebut merupakan bagian dari penelitian tentang pengaruh pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching terhadap kemampuan komunikasi siswa SMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi siswa yang mendapat pembelajaran Reciprocal Teaching lebih baik dibanding pembelajaran konvensional dan mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran Reciprocal Teaching. Hasil analisis awal menunj
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)Kurosaki_akira
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi hukum Mendel dalam genetika menggunakan pendekatan kombinatorik. Secara khusus dijelaskan tentang penggunaan kombinatorik untuk menghitung jumlah gamet, peluang munculnya genotipe pada persilangan monohibrid dan poligen, serta memperkirakan peluang kemunculan suatu hasil persilangan.
Silabus mata pelajaran Matematika kelas XI IPA semester 1 ini memuat standar kompetensi menggunakan aturan statistika dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Materi pembelajaran meliputi ukuran pemusatan data seperti rataan, modus, dan median, serta penghitungan dan penafsirannya untuk data tunggal dan kelompok. Metode pembelajaran meliputi penjelasan guru dan penugasan siswa.
Sejarah perkembangan kurikulum sejak indonesia merdeka
1. Sejarah Perkembangan Kurikulum
1
Sejarah Perkembangan Kurikulum
Sejak Indonesia Merdeka
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari
sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan
pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
B. Berbagai Kurikulum Yang Mewarnai Dunia Pendidikan Di
Indonesia
Berbagai kurikulum yang mewarnai dunia pendidikan di Indonesia, antara lain :
1. Rencana Pelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan.
Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum
(bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi
pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950. Sejumlah
kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum 1950.
Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, plus garis-
garis besar pengajaran. Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran. Yang
diutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran
dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan
jasmani. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952. Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru mengajar satu mata
pelajaran.
2. Sejarah Perkembangan Kurikulum
2
2. Rencana Pelajaran Terurai 1952
Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau
Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral,
kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar
lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
3. Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila
sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok
pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.
Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis,
tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja
yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
4. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
“Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO
(management by objective) yang terkenal saat itu,” kata Drs. Mudjito, Ak, MSi, Direktur
Pembinaan TK dan SD Depdiknas. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan
pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi:
petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan
belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibikin sibuk menulis
rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
5. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan
proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975
yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati
sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Kurikulum 1994 Dan
Suplemen Kurikulum 1999.
3. Sejarah Perkembangan Kurikulum
3
6. Kurikulum 1994 Dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum
sebelumnya. Sayang, perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran
beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan
lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah
kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-kelompok
masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum.
7. Kurikulum 2004
Bahasa kerennya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai
berdasar kompetensi apakah yang mesti dicapai siswa. Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang
mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan
kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tak
berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar di kelas.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan.
Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester.
Dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni menerima
materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan
keterampilan untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski
sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai
fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam
kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada
nilainya.
Sayangnya, kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni
ujian. Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target
kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian
yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa. Meski baru
diujicobakan, toh di sejumlah sekolah kota-kota di Pulau Jawa, dan kota besar di luar Pulau
Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya tak memuaskan. Guru-guru pun tak paham betul apa
sebenarnya kompetensi yang diinginkan pembuat kurikulum.
8. Kurikulum 2006.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006 adalah
sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
4. Sejarah Perkembangan Kurikulum
4
masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat:
kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan, dan
kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang
telah disepakati.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi
dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari
perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP
maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi
lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan.. Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan dari
segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi
tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah
guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan
dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD),
standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap
mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian
merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi
pemerintah Kabupaten/Kota.