Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifImam Makruf
Artikel ini berisi tentang hasil penelitian tentang pengembangan model pembelajaran tematik integratif dalam pembentukan kompetensi lulusan program studi pendidikan bahasa arab (PBA). Analisis yang digunakan mengacu pada impelemtasi kurikulum 2013.
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Analisiskurikulum2013
1. Nama : Yusrina Fitriani
Nim : 06121408005
Prodi : Matematika’12 Palembang
M.K : Dasar-dasar Proses Pembelajaran Matematika (DPPM)
ANALISIS KURIKULUM 2013
I. PENGERTIAN KURIKULUM
Dalam banyak literature kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana
tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui
suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus
tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis. Dokumen atau
rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut.
Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang menonjol dalam
kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu
sehingga peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati. Teori tentang IQ
bekerja untuk terutama intelektualitas dalam pengertian disiplin ilmu karena logic
yang dikembangkan dalam tes IQ adalah logic disiplin ilmu dan secara lebih khusus
adalah logika matematika. Oleh karena itu tidaklah salah dikatakan bahwa
matematika adalah dasar pengembangan pendidikan logika.
II. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh
tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak
ketinggalan dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan
teknologinya. Kurikulum yang pernah diberlakukan secara nasional di Indonesia
dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
2. Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Tahun Kurikulum Keterangan
1947 Rencana Pelajaran 1947 Kurikulum ini merupakan kurikulum
pertama di Indonesia setelah
kemerdekaan.
Istilah kurikulum masih belum
digunakan. Sementara istilah yang
digunakan adalah Rencana Pelajaran
1954 Rencana Pelajaran 1954 Kurikulum ini masih sama dengan
kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana
Pelajaran 1947
1968 Kurikulum 1968 Kurikulum ini merupakan kurikulum
terintegrasi pertama di Indonesia.
Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah,
Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu
sosial mengalami fusi menjadi Ilmu
Pengetahuan Sosial (Social Studies).
Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu
Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya
mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun
Alam (IPS) atau yang sekarang sering
disebut Sains.
1975 Kurikulum 1975 Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom
yang sangat rinci.
1984 Kurikulum 1984 Kurikulum ini merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 1975
1994 Kurikulum 1994 Kurikulum ini merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 1984
2004 Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)
Kurikulum ini belum diterapkan di
seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa
sekolah telah dijadikan uji coba dalam
rangka proses pengembangan kurikulum
ini
2008 Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP)
KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP,
karena KTSP sesungguhnya telah
mengadopsi KBK. Kurikukulum ini
dikembangkan oleh BSNP (Badan
Standar Nasional Pendidikan).
2013
Kurikulum 2013 kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan
tahun ini, hasil pengembangan dari KTSP
yaitu pengembangan kurikulum sudah
mencakup silabus, buku teks, serta buku
pedoman guru. Hal tersebut akan
meringankan pekerjaan guru karena tidak
perlu membuat silabus lagi. Guru hanya
tinggal membuat rencana pengajaran
dalam bentuk RPP.
3. III. ANALISIS KURIKULUM 2013
a. Analisis secara umum
Perbedaan kerangka kerja penyusunan KTSP dan kurikulum 2013
4. Perbedaan secara keseluruhan KTSP dan Kurikulum 2013:
No Kurikulum 2013 KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013.
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi,
yang bebentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
Standar Isi ditentukan terlebih
dahulu melaui Permendiknas No
22 Tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar
Kompetensi Lulusan) melalui
Permendiknas No 23 Tahun 2006
2 Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
lebih menekankan pada aspek
pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I-VI
di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
dan jumlah mata pelajaran lebih
banyak dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di
jenjang SD dan semua mata pelajaran di
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan
dengan pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
Standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi
6 TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
TIK sebagai mata pelajaran
7 Standar penilaian menggunakan
penilaian otentik, yaitu mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
Penilaiannya lebih dominan pada
aspek pengetahuan
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X
untuk jenjang SMA/MA
Penjurusan mulai kelas XI
10 BK lebih menekankan mengembangkan
potensi siswa
BK lebih pada menyelesaikan
masalah siswa
b. Analisis silabus
Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006 (KTSP)
dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran.
Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan
satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan
5. silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran
tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih kewenangan
guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan
makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan
operasionalisasi pembelajaran.
c. Analisis RPP
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Kegiatan Harian) pada
kurikulum 2013 masih tetap menjadi kewenangan dari guru yang bersangkutan,
yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus)
yang telah disiapkan pemerintah. Terdapat nuansa yang berbeda dengan RPP
yang dikembangkan selama ini dengan RPP pada kurikulum 2013, diantaranya:
Langkah-langkah pembelajaran tidak lagi mencantumkan secara eksplisit dan
detil tentang siklus eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tetapi telah
terbingkai secara utuh, dengan merujuk pada metode pembelajaran yang
dipilih.
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tidak hanya sekedar “ditempelkan”
dalam rumusan tujuan atau langkah-langkah pembelajaran.
Dan yang paling utama, pendekatan pembelajaran yang hendak
dikembangkan telah menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang lebih
mengedepankan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan
keterampilannya. Sementara guru lebih banyak menampilkan perannya
sebagai pembimbing dan fasilitator belajar siswa (lihat langkah-langkah
dalam kegiatan inti).