SlideShare a Scribd company logo
PENILAIAN STATUS GIZI
(PSG)
BIOKIMA
1
Pengertian
Penilaian status gizi dengan
biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan
tubuh.
Ex:
darah, urine, tinja dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti
hati dan otot 2
Penggunaan
 suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi
keadaan malnutrisi yang lebih
parah lagi
 Adanya parasit dapat diketahui
melalui pemeriksaan feses,urine
dan darah
Note: kurang gizi sering berkaitan
dengan prevalensi penyakit
karena parasit. 3
Cara Penilaian
 Hasil pengukuran dibandingkan
dengan standar normal yang
telah ditetapkan
4
PEMERIKSAAN ZAT GIZI
Beberapa jenis yang diuji secara
biokimia:
 Zat Besi (Fe)
 Protein
 Vitamin
 Mineral
5
PEMERIKSAAN SPESIFIK
 Anemia Gizi Fe
 KEP
 KVA
 GAKY
6
PEMERIKSAAN STATUS
ZAT GIZI BESI (Fe)
1) Hemoglobin (Hb)
2) Hematokrit (HCT)
3) Besi serum
4) Transferrin saturation (TS)
5) Ferritin serum (SF)
6) Free erytrocytes
protophophyrin (FEP)
7) Unsaturated iron-binding
capacity serum 7
1. Hemoglobin (Hb)
Metode yang digunakan:
1. Sederhana: Sahli
2. Modern : Cyanmethemoglobin
Normal: ♂ : 14-18 g/dl
♀ : 12-16 g/dl
anak2 (2-6 thn) : 11,5-13,5 g/dl
8
Menurut Depkes
9
2. Hematokrit (HCT)
Merupakan volume eritrosit yang
dipisahkan dgn plasma.
Pengukuran:
Dengan membandingkan tinggi
volume eritrosit yang dimampatkan
dengan tinggi total volume darah
total dikali 100%. Hasilnya dalam
persen (%)
10
…
Normal:
Menurut Hepler;
♀ : 40-54%
♂ : 37-47%
Abnormal
Kurang  anemia
Lebih  polisithademia
11
3. Besi serum
4. Transferrin saturation (TS)
 Besi serum  jumlah Fe yang
terikat pd transferrin
 TIBC  jumlah besi yang diikat
dari transferrin bebas
 Kadar Fe berbanding terbalik dgn
kadar TIBC
 TS:
12
…
Apabila TS > 16 %, pembentukan
sel-sel darah merah dalam sumsum
tulang berkurang dan keadaan ini
disebut defisiensi besi untuk
eritropoiesis.
13
5.Ferritin serum (SF)
 Protein Fe simpanan  dalam
hati dan plasma
 ferritin dalam darah
menggambarkan seberapa
banyak simpanan zat Fe dalam
hati
 Normal:
♀ : 40 µg/l
♂ : 30 µg/l
14
…
Apabila > 14 thn: kadar SF < 12
µg/l  kurang cadangan besi
Anak sampai 14 thn: defisiensi bila
SF < 10 µg/l
Metode:
 Immuno Radio Metric Assay
(IRMA)
 Radio Immuno Assay (RIA)
 Enzyme Linked Immuno Assay
(ELISA) 15
6. Free erytrocytes
protophophyrin (FEP)
 Normal  dalam darah rendah
 Meningkatnya protophophyrin =
indikator ketidakcukupan suplai
besi
 EP > 70 µg/l  defisiensi Fe
16
Protein
Pemeriksaan status protein
Fraksi protein:
 Albumin = 3,5 – 5 gram/100 ml
 Globulin = 1,5 – 3 gram/100 ml
 Fibrinogen = 0,2–0,6 gram/100
ml
17
Penilaian Status Protein
 Penilaian secara somatic; otot
skeletal
 Penilaian visceral protein; hati,
ginjal, pankreas,dll
Perbandingan = 75% : 25%
18
Secara Somatic
19
 Ekskresi creatinin urine
Ket: CHI = creatinin high index
Persentase defisit: 100-CHI (%)
Kriteria:
CHI : 5-15% :defisiensi ringan
CHI : 15-30% :sedang
CHI : >30% : berat
Persentase defisit:
85-95 :defisiensi ringan
70-85 :sedang
<70 :berat
20
Secara visceral
 Mengukur status protein dg
asumsi penurunan serum
protein akibat penurunan
produksi di dlm hati
 Total serum protein
 Serum albumin
21
Serum Protein
Prosedur Penentuan:
 Melakukan pengamatan pada
percobaan secara kimia pada
reaksi ion CU2+ dalam reagen
biuret beraksi dengan peptida (-
CONH)
 Reaksi  senyawa peptida
berwarna violet
 Alat: Spectrophotometer
22
23
24
25
26
Vitamin
Meliputi:
 vitamin A, vitamin D,
vitamin E, vitamin C, tiamin,
riboflavin, niasin, vitamin
B6, vitamin B12
27
Vitamin A
 Deplesi Vit. A proses yang lama
- Habisnya cadangan dalam hati
- Dadar dalam plasma turun
- Gangguan pada retina  jaringan
epitel
 Kadar serum retinol < 20 µg/dl 
defisiensi
28
…
 Metode:
HPLC (high performance liquid
chromatography)
Kolorimeter Method
UV-Spektro Tehnik
29
…
30
Mineral
 Meliputi: Iodine, Zink, Kalsium,
Fosfor, Magnesium, Krom,
Tembaga, Selenium.
31
PEMERIKSAAN YODIUM
Indikator:
 Ekskresi dalam urine;
- Normal > 50 µg/dl
- Hipo (sedang) < 25-50 µg/dl
- Kretin (berat) < 25 µg/dl
 TSH (tyroid stimulation
hormone) dalam darah;
- Normal 0,5-4,7 µg/dl
32
Plus-Minus
 Hasil akurat
 Biaya relatif mahal
 Harus dg tenaga ahli
33
Kesimpulan
 PSG dg cara biokimia
memberikan hasil yg spesifik
dengan hasil yang akurat
 Merupakan pemeriksaan
pelengkap
 Memerlukan tenaga ahli dalam
pemeriksaan
 Pemeriksaan terkait masalah
gizi di Indonesia: anemia gizi
besi, KEP, KVA, GAKY 34
35

More Related Content

What's hot

Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
BEM POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
Ratna Arditya
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
lidyasrprb
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Andre Milanisti
 
HACCP
HACCPHACCP
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Firda Amalia
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
Shela Rizky Tarinda
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
Tri Purnasari
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
aditya kusuma
 
Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDK
dinamuslimah
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
elisnovalia
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
Sutyawan
 

What's hot (20)

Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDK
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 

Viewers also liked

Ppt biokimia i_biomembran_
Ppt biokimia i_biomembran_Ppt biokimia i_biomembran_
Ppt biokimia i_biomembran_
Retno Cahyaningrum
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
pjj_kemenkes
 
Resep resep (1)
Resep resep (1)Resep resep (1)
Resep resep (1)
LENY WIDI ASTUTI
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
arvita Sari
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizif1992
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Rahmi Fadhilla
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTMJM Networks
 

Viewers also liked (8)

Ppt biokimia i_biomembran_
Ppt biokimia i_biomembran_Ppt biokimia i_biomembran_
Ppt biokimia i_biomembran_
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
Resep resep (1)
Resep resep (1)Resep resep (1)
Resep resep (1)
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
 

Similar to Biokimia psg

vdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.ppt
vdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.pptvdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.ppt
vdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.ppt
Septian973653
 
Psg biokimia
Psg biokimiaPsg biokimia
Psg biokimia
ChusnulAlayyubi
 
Anemia Defisiensi Besi.pptx
Anemia Defisiensi Besi.pptxAnemia Defisiensi Besi.pptx
Anemia Defisiensi Besi.pptx
YusardiRPradana
 
Bab i
Bab iBab i
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinikMakalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2
Yusep Sunandar
 
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusaPemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
tata mahyuvi
 
Darah
DarahDarah
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimiaPemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
elfinamaharani99
 
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxResume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
SyifaZatalini
 
Skenario b blok 13 tahun 2014
Skenario b blok 13 tahun 2014Skenario b blok 13 tahun 2014
Skenario b blok 13 tahun 2014
Syahnas Masterina
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
Phil Adit R
 
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)Denis Sakti
 
Patologi klinik (5,6)
Patologi klinik (5,6)Patologi klinik (5,6)
Patologi klinik (5,6)
Ade Maria Ulfa
 
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptxPemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
RyanAdinataBagaskara
 
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisaFormat pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisaYabniel Lit Jingga
 
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxPenyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Muhammad Nasrullah
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Dwi Handayani
 
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptx
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptxLiya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptx
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptx
liyaputri3
 

Similar to Biokimia psg (20)

vdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.ppt
vdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.pptvdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.ppt
vdocuments.mx_penilaian-status-gizi-secara-biokimia.ppt
 
Psg biokimia
Psg biokimiaPsg biokimia
Psg biokimia
 
Anemia Defisiensi Besi.pptx
Anemia Defisiensi Besi.pptxAnemia Defisiensi Besi.pptx
Anemia Defisiensi Besi.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinikMakalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
 
Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2
 
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusaPemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
Pemeriksaan penunjang area medik s2 unusa
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimiaPemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
Pemantauan gizi olahraga raga atlet secara biokimia
 
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptxResume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
Resume_Interpretasi_Data_Klinik.pptx
 
Skenario b blok 13 tahun 2014
Skenario b blok 13 tahun 2014Skenario b blok 13 tahun 2014
Skenario b blok 13 tahun 2014
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
 
Patologi klinik (5,6)
Patologi klinik (5,6)Patologi klinik (5,6)
Patologi klinik (5,6)
 
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptxPemeriksaan Dasar - Copy.pptx
Pemeriksaan Dasar - Copy.pptx
 
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisaFormat pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
 
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxPenyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptx
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptxLiya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptx
Liya Putri Rahmaniya_I1504221016_PSGL.pptx
 
Jh6
Jh6Jh6
Jh6
 

Biokimia psg

  • 2. Pengertian Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Ex: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot 2
  • 3. Penggunaan  suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi  Adanya parasit dapat diketahui melalui pemeriksaan feses,urine dan darah Note: kurang gizi sering berkaitan dengan prevalensi penyakit karena parasit. 3
  • 4. Cara Penilaian  Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar normal yang telah ditetapkan 4
  • 5. PEMERIKSAAN ZAT GIZI Beberapa jenis yang diuji secara biokimia:  Zat Besi (Fe)  Protein  Vitamin  Mineral 5
  • 6. PEMERIKSAAN SPESIFIK  Anemia Gizi Fe  KEP  KVA  GAKY 6
  • 7. PEMERIKSAAN STATUS ZAT GIZI BESI (Fe) 1) Hemoglobin (Hb) 2) Hematokrit (HCT) 3) Besi serum 4) Transferrin saturation (TS) 5) Ferritin serum (SF) 6) Free erytrocytes protophophyrin (FEP) 7) Unsaturated iron-binding capacity serum 7
  • 8. 1. Hemoglobin (Hb) Metode yang digunakan: 1. Sederhana: Sahli 2. Modern : Cyanmethemoglobin Normal: ♂ : 14-18 g/dl ♀ : 12-16 g/dl anak2 (2-6 thn) : 11,5-13,5 g/dl 8
  • 10. 2. Hematokrit (HCT) Merupakan volume eritrosit yang dipisahkan dgn plasma. Pengukuran: Dengan membandingkan tinggi volume eritrosit yang dimampatkan dengan tinggi total volume darah total dikali 100%. Hasilnya dalam persen (%) 10
  • 11. … Normal: Menurut Hepler; ♀ : 40-54% ♂ : 37-47% Abnormal Kurang  anemia Lebih  polisithademia 11
  • 12. 3. Besi serum 4. Transferrin saturation (TS)  Besi serum  jumlah Fe yang terikat pd transferrin  TIBC  jumlah besi yang diikat dari transferrin bebas  Kadar Fe berbanding terbalik dgn kadar TIBC  TS: 12
  • 13. … Apabila TS > 16 %, pembentukan sel-sel darah merah dalam sumsum tulang berkurang dan keadaan ini disebut defisiensi besi untuk eritropoiesis. 13
  • 14. 5.Ferritin serum (SF)  Protein Fe simpanan  dalam hati dan plasma  ferritin dalam darah menggambarkan seberapa banyak simpanan zat Fe dalam hati  Normal: ♀ : 40 µg/l ♂ : 30 µg/l 14
  • 15. … Apabila > 14 thn: kadar SF < 12 µg/l  kurang cadangan besi Anak sampai 14 thn: defisiensi bila SF < 10 µg/l Metode:  Immuno Radio Metric Assay (IRMA)  Radio Immuno Assay (RIA)  Enzyme Linked Immuno Assay (ELISA) 15
  • 16. 6. Free erytrocytes protophophyrin (FEP)  Normal  dalam darah rendah  Meningkatnya protophophyrin = indikator ketidakcukupan suplai besi  EP > 70 µg/l  defisiensi Fe 16
  • 17. Protein Pemeriksaan status protein Fraksi protein:  Albumin = 3,5 – 5 gram/100 ml  Globulin = 1,5 – 3 gram/100 ml  Fibrinogen = 0,2–0,6 gram/100 ml 17
  • 18. Penilaian Status Protein  Penilaian secara somatic; otot skeletal  Penilaian visceral protein; hati, ginjal, pankreas,dll Perbandingan = 75% : 25% 18
  • 19. Secara Somatic 19  Ekskresi creatinin urine Ket: CHI = creatinin high index Persentase defisit: 100-CHI (%)
  • 20. Kriteria: CHI : 5-15% :defisiensi ringan CHI : 15-30% :sedang CHI : >30% : berat Persentase defisit: 85-95 :defisiensi ringan 70-85 :sedang <70 :berat 20
  • 21. Secara visceral  Mengukur status protein dg asumsi penurunan serum protein akibat penurunan produksi di dlm hati  Total serum protein  Serum albumin 21
  • 22. Serum Protein Prosedur Penentuan:  Melakukan pengamatan pada percobaan secara kimia pada reaksi ion CU2+ dalam reagen biuret beraksi dengan peptida (- CONH)  Reaksi  senyawa peptida berwarna violet  Alat: Spectrophotometer 22
  • 23. 23
  • 24. 24
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. Vitamin Meliputi:  vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin C, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, vitamin B12 27
  • 28. Vitamin A  Deplesi Vit. A proses yang lama - Habisnya cadangan dalam hati - Dadar dalam plasma turun - Gangguan pada retina  jaringan epitel  Kadar serum retinol < 20 µg/dl  defisiensi 28
  • 29. …  Metode: HPLC (high performance liquid chromatography) Kolorimeter Method UV-Spektro Tehnik 29
  • 31. Mineral  Meliputi: Iodine, Zink, Kalsium, Fosfor, Magnesium, Krom, Tembaga, Selenium. 31
  • 32. PEMERIKSAAN YODIUM Indikator:  Ekskresi dalam urine; - Normal > 50 µg/dl - Hipo (sedang) < 25-50 µg/dl - Kretin (berat) < 25 µg/dl  TSH (tyroid stimulation hormone) dalam darah; - Normal 0,5-4,7 µg/dl 32
  • 33. Plus-Minus  Hasil akurat  Biaya relatif mahal  Harus dg tenaga ahli 33
  • 34. Kesimpulan  PSG dg cara biokimia memberikan hasil yg spesifik dengan hasil yang akurat  Merupakan pemeriksaan pelengkap  Memerlukan tenaga ahli dalam pemeriksaan  Pemeriksaan terkait masalah gizi di Indonesia: anemia gizi besi, KEP, KVA, GAKY 34
  • 35. 35