SDG's (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) merupakan agenda internasional yang disusun oleh PBB bersama 193 negara untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi hingga tahun 2030. SDG's memperluas cakupan dari MDG's dengan menetapkan 17 tujuan dan 169 target yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Indonesia berkomitmen untuk mencapai SDG's sejalan dengan pembangunan nasional.
2. Pengertian Sustainable Development Goals (SDG’s)
Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals , yaitu sebuah
dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia. SDG’s merupakan kelanjutan dari apa yang sudah
dibangun pada MDG’s (Millenium Development Goals).
SDG’s ditetapkan pada 25 September 2015 dan yang akan dijadikan tuntunan kebijakan
dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah
agenda internasional untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi. SDG’s disusun oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan melibatkan 193 negara, civil society, dan
berbagai pelaku ekonomi dari seluruh penjuru dunia
3. Sejarah Proses Penyusunan Sustainable Development Goals
Pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDG’s) sudah
diperkenalkan sejak Konferensi Lingkungan di Stockholm tahun 1972. Latar belakang yang
diadakan tersebut dipicu oleh masyarakat global miskin yang berlarut-larut dan ketidakadilan
sosial, ditambah dengan kebutuhan pangan dan masalah lingkungan global serta kesadaran
bahwa ketersedian sumber daya alam untuk mendukung pembangunan ekonomi amatlah
terbatas.Namun demikian, konsep dan cara pembangunan berkelanjutan memerlukan waktu
lama untuk dapat diterima oleh pelaku di luar bidang lingkungan. SDG’s disusun oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan di sahkan pada tanggal 25 September 2015 di markas
besar PBB, para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan agenda tujuan pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai kesepakatan pembangunan global.
Kurang lebih 193 kepala negara, civil society, dan berbagai pelaku ekonomi dari seluruh
penjru dunia hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan
agenda SDG’s.
5. SDG’S merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk
menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu :
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
4. Pendidikan
5. Kesetaraan Gender
6. Air Bersih dan Sanitasi
7. Energi Bersih dan Terjangkau
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
9. Industry, inovasi dan infastruktur
10. Pengurangan kesenjangan
11. Kota dan pemukiman yang berkelanjutan
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
13. Menyokong ketahanan pangan untuk wilayah sekitarnya kemiskinan
6. Lanjutan
12. Menyokong ketahanan pangan untuk wilayah sekitarnya kemiskinan
13. Untuk mengidentifikasi dan mengatasi mal nutrisi pada anak
14. Dapat mengelola sumberdaya kolektif dan memperbaiki kepemilikan
tanah agar mampu melindungi hak-hak kelompok masyarakat miskin.
15. Dapat menggunakan perencanaan kota dan transportasi umum untuk
mengurangi polusi udara
16. Memelihara gaya hidup sehat
17. Mencegah kematian akibat kecelakan lalu lintas.
7. 5 Pondasi Utama SDG
Agenda SDG merupakan sebuah rencana aksi
yang mengacu pada 5P, yaitu: people
(manusia), planet (bumi), Prosperity
(kesejahteraan/kemakmuran), peace
(perdamaian), dan partnership (kemitraan)
yang saling terkait satu sama lain.
8. 1. Manusia: untuk mengakhiri kemiskinan dan kelaparan dalam segala bentuknya dan dimensinya,
dan memastikan bahwa semua umat manusia dapat memenuhi potensinya secara bermatabat dan
dalam lingkungan yang sehat.
2. Planet: untuk melindungi planet dari degdarasi, termasuk melalui konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan, mengelola sumber dayanya secara berkelanjutan dan mengambil aksi-aksi penting
terkait perubahan iklim. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi masa kini dan masa
mendatang.
3. Kesejahteraan: untuk memastikan bahwa semua umat manusia dapat menikmati kehidupan
sejahtera dan memastikan sepenuhnya kemajuan ekonomi, sosial dan teknologi terjadi selaras
dengan alam.
4. Perdamaian: untuk mendorong masyarakat yang damai, adil dan inklusif serta terbebas dari rasa
takut dan kekerasan. Tidak akan ada pembangunan berkelanjutan tanpa perdamaian.
5. Kemitraan: untuk memobilisasi cara dan sarana yang diperlukan guna melaksanakan agenda ini
melalui sebuah kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan yang lebih kuat berdasarkan
semangat solidaritas global yang diperkuat, fokus pada kebutuhan yang paling miskin dan paling
rentan, dan dengan partisipasi semua negara, serta semua pemangku kepentingan dan semua
orang.
9. Prinsip-prinsip TPB/SDGs
SDG’s berprinsip Universal, Integrasi dan Inklusif, untuk meyakinkan
bahwa tidak ada satupun yang tertinggal atau disebut No one left behind.
1. Universal
Dilaksanakan oleh dunia dengan tujuan dan sasaran yang transformatif,
berpusat pada manusia, komprehensif, dan berjangka panjang.
2. Integration
Dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi
sosial, ekonomi dan lingkungan.
3. No one left behind
Dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan
serta memberi manfaat bagi semua terutama yang rentan.
10. KOMITMEN INDONESIA
DALAM PELAKSANAAN TPB/SDGS
1. Indonesia berkomitmen melaksanakan TPB/SDG’s untuk transformasi
peradaban global yang lebih adil, damai, sejahtera, dan berkelanjutan
sebagai perwujudan pelaksanaan prinsip bebas dan aktif di kancah dunia;
2. Komitmen tersebut diwujudkan dengan Perpres Nomor 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
3. TPB/SDG’s sejalan dengan Nawacita yang diterjemahkan ke dalam
RPJMN 2015-2019 untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong untuk mencapai
cita-cita luhur bangsa;
4. Presiden akan terus memantau pelaksanaan TPB/SDG’s mengingat
bahwa pencapaian TPB/SDG’s sekaligus menjadi tolok ukur tercapainya
agenda pembangunan nasional.
11. SDG menyempurnakan MDGS
SDG’s yang disepakati September 2015 sejatinya merupakan penyempurnaan dari
agenda MDG’s sebelumnya dan melanjutkan capaian-capaian yang belum
sepenuhnya terealisasi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia
“Lalu bagaimana SDG’s sekarang. Apa yang membedakan MDG’s dengan SDG’s
sekarang”
1. Pertama SDG’s lebih komprehensif dibandingkan MDG’s, yaitu disusun dengan
melibatkan banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju
maupun negara berkembang
2. Kedua, SDG’s lebih memperluas masalah pendanaan, selain sumber pendanaan
negara maju kini pendanaan juga bersumber dari swasta
3. Ketiga, SDG’s menekankan pada Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga diharapkan
tidak terjadinya diskriminasi dalam penanggulangan kemisikinan dalam segala
dimensinya
4. Keempat, Inklusif, yaitu secara spesifik SDG’s menyasar kepada yang rentan - no
one left behind.
12. 5. Melibatkan seluruh pemangku kepentinganya itu pemerintah,
OMS dan Media, filantropi dan bisnis serta pakar akademisi.
6. Memperluas sumber pendanaan (pemerintah, swasta dan sumber
lain). MDGS hanya menargetkan pengurangan setengah
sedangkan SDG’S menargetkan untuk menuntaskan seluruh
indicator
7. Memuat cara pelaksanaan (means of implementation), yaitu tidak
hanya memuat goals tetapi juga cara pelaksanaannya
14. KESIMPULAN
•SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Goals yang merupakan acuan
rancangan pembangunan dunia dalam jangka 15 tahun kedepan. SDGs sendiri merupakan
lanjutan dari yang telah di bangun pada MDGs (Millenium Development Goals).
•SDGs di bentuk pada 25 september 2015 dan merupakan acuan rancangan pembangunan
dunia hasil perundingan PBB
•Prinsip yang di pegang oleh SDGs adalah Universal, Integration, dan Nooneleftbehind. SDGs
memegang prinsip No. oneleftbehind agar tidak ada negara yang tertinggal pembangunannya
•SDGs telah diperkenalkan sejak Konferensi Lingkungan di Stockholm tahun 1972 dan
disahkan pada tanggal 25 september 2015.
Latar belakang terbentuknya SDGs adalah keadaan masyarakat global yang miskin dan
keterbatasan sumberdaya di setiap wilayah global. Masyarakat yang berlarut-larut dalam
keterpurukan yang menjadi latar belakang PBB membentuk acuan pembangunan global
15. •Kurang lebih 193 kepala negara, civilsociety, dan berbagai pelaku ekonomi dari seluruh penjuru dunia hadir,
termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan agenda SDGs.
•Agenda SDG merupakan sebuah rencana aksi yang mengacu pada 5P, yaitu: people (manusia), planet (bumi),
prosperity (kesejahteraan/kemakmuran), peace (perdamaian), dan partnership (kemitraan) yang saling terkait
satu sama lain.
•SDGs memiliki 17 tujuanyaitu: tanpakemiskinan, tanpakelaparan, kehidupansehat dan sejahtera, pendidikan,
kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energibersih dan terjangkau, pertumbuhanekonomi dan pekerjaan
yang layak, industry, inovasi dan infastruktur,pengurangankesenjangan,kota dan pemukiman berkelanjutan,
konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, menyokong ketahanan pangan untuk wilayah sekitarnya
kemiskinan, untuk mengidentifikasi dan mengatasi malnutrisi pada anak, dapatmengelolasumberdayakolektif
dan memperbaikikepemilikantanah agar mampumelindungihak-hakkelompokmasyarakat miskin, dan dapat
menggunakan perencanaan kota dan transportasi umum untuk mengurangi polusi udara, memelihara gaya
hidup sehat dan mencegah kematian akibat kecelakaan lalu lintas
•SDGs menyempurnakan MGDS karena MGDS hanya menargetkan pengurangan setengah sedangkan SDGs
memuat cara menuntaskan seluruh indikator tujuan yang ada
•SDGs memuat cara pelaksaannya tidak hanya memuat tujuan-tujuan saja
•Indonesia berkomitmen melaksanakan TPB/SDGs untuk transformasi peradaban global yang lebih adil,
damai, sejahtera, dan berkelanjutan sebagai perwujudan pelaksanaan prinsip bebas dan aktif di kancah dunia.